Jealous

Magic is you (re-edit)

Minho turun dari kamarnya namun ternyata rumah itu sangat sepi hyuna dan hyunseung masih didalam kamarnya Minho melirik jam tangannya sudah menunjukkan pukul delapan pagi 

Apa mereka belum bangun?

"Hyuna ?" 

Minho mengetuk pintu kamar hyuna namun tak ada jawaban 

"Hyuna kau sudah bangun ?" 

Lagi-lagi masih tak ada jawaban membuat minho yang mengetahui keadaan hyuna sedang tak baik menjadi cemas ia khawatir terjadi sesuatu pada hyuna ia pun mencoba membuka pintunya namun terkunci dari dalam 

"Hyuna kau baik-baik saja ?"

"Ada apa ?" Tanya hyunseung 

"Tidak hyung aku hanya khawatir pada hyuna" 

"Memangnya ada apa ?" 

"Hyuna tak menjawab dan mengunci pintu kamarnya aku hanya cemas terjadi sesuatu padanya mengingat perasaannya sedang tak baik"

Hyunseung pun menjadi ikut cemas dan akhirnya karena hyuna masih tak menjawab mereka memutuskan mendobrak pintu kamar hyuna dan tak menemukan hyuna diranjangnya 

"Hyuna!" Mendengar suara panik Minho hyunseung segera melihat kedalam kamar mandi dimana ternyata hyuna sudah tergeletak tak sadarkan diri 

"Astaga minho ayo cepat kita bawa kerumah sakit !" Dengan paniknya keduanya segera membawa hyuna kerumah sakit 

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya minho 

"Hyuna-ssi hanya kelelahan dan sebuah tekanan yang cukup besar membuat kondisinya lemah, pastikan hyuna-ssi meminum obatnya dengan teratur dan jangan banyak beraktifitas terlebih dahulu dan juga hibur dia karena saat ini hyuna-ssi sangat membutuhkannya" 

"Baik dok" jawab keduanya 

 

Hyuna tersadar dan melihat dirinya berada di ruangan yang asing untuknya

 

"Dimana aku?" Hyuna melirik kesampingnya dimana ada hyunseung dan minho yang tertidur pulas diatas ranjang 

 

Mereka disini? Apa aku dirumah sakit? Tapi apa yang terjadi ?? 

 

Hyuna kembali melirik kedua adik kaka itu ia merasa tersentuh mereka sengaja menunggu hyuna dirumah sakit hingga tertidur disofa 

 

"Hyuna ?" Minho terbangun dan melihat hyuna yang sudah membuka matanya 

 

Mendengar suara Minho hyunseung pun ikut terbangun dan menghampiri hyuna 

 

"Sayang kau baik-baik saja ? Apa yang kau rasakan?" 

 

"Aku baik-baik saja oppa, oppa apa yang terjadi kenapa aku bisa berada disini?" 

 

"Kami menemukanmu pingsan didalam kamar mandi sayang, kau kenapa ? Kau jangan memikirkan hal yang berat dulu kau harus banyak istirahat" 

 

Hyuna terdiam ia baru ingat jika tadi pagi ia hendak mandi namun tubuhnya terasa sangat lemas dan kepalanya pusing akibat menangis semalaman lalu setelah itu pandangannya menjadi kabur dan ia tak ingat apa pun lagi 

 

"Maafkan aku oppa aku membuat kalian cemas" 

 

"Gwaenchana, yang penting sekarang kau sudah sadar sayang" Minho mengecup punggung tangan hyuna , hyunseung hanya menatapnya dingin lalu tak sengaja matanya bertemu dengan mata hyuna yang langsung membuatnya kikuk 

 

"Hyunseung oppa, kau juga menungguku disini?" 

 

Hyunseung hanya mengangguk kecil tanpa menjawab apa pun 

 

"Gomawo" jawab hyuna dengan senyum kecilnya 

 

"Maafkan aku" ujar hyunseung membuat minho tertegun karena baru kali ini rasanya mendengar hyunseung meminta maaf seperti itu dengan raut penuh menyesalnya 

 

"Sudah jangan bahas itu lagi, aku sudah merasa lebih baik , lagi pula semua ini juga salahku wajar jika kau merasa kesal kemarin" 

 

Hyunseung tersenyum lega dan mengangguk minho merasa senang akhirnya kekasih dan kakanya itu bisa berdamai

 

"Oppa apakah aku bisa pulang?" 

 

"Tentu sayang dokter mengatakan kau bisa dirawat dirumah saja"

 

Semalaman itu minho berada didalam kamar hyuna ia menemani hyuna dan bahkan menyuapinya makan malam lalu memberikannya obat , hyunseung hendak masuk kedalam kamar hyuna namun ternyata Minho berada disana ia mengurungkan niatnya untuk menemui hyuna 

 

Ada apa denganku mengapa aku secemas ini? Lagi pula dia sudah baik-baik saja dan ada minho yang menjaganya 

 

Hyunseung membuang nafasnya panjang lalu pergi 

 

"Ada apa oppa ?" Tanya hyuna saat minho memutus panggilan telfon dari kantor 

 

"Tidak ada apa-apa sayang hanya masalah kecil saja di kantor" 

 

"Jinjja ?" 

 

"Iya , sayang maafkan aku tapi aku harus pergi kekantor sekarang" 

 

"Sekarang? Ini kan sudah malam oppa" 

 

"Iya tapi masih ada beberapa karyawanku yang lembur dan aku harus segera memerika kesalahan yang ada dikantor karena besok pagi ada meeting yang sangat penting, hyuna .. Kau tidurlah aku akan segera kembali" 

 

"Baik oppa, tapi hati-hatilah" 

 

"Iya sayang, selamat istirahat" minho mengecup kening hyuna dengan lembut lalu pergi 

 

 

Pukul 10.25am ksl 

 

Hyunseung masih terjaga dengan laptop dan beberapa berkas diatas meja kerjanya lalu ia melirik ke arah jam dinding 

 

Ternyata sudah sangat malam pantas aku mulai merasa mengantuk 

 

Hyunseung memijat lehernya yang terasa pegal lalu bangun dari duduknya ia menutup laptop dan membereskan berkas-berkas diatas mejanya lalu hendak pergi kekamarnya namun tiba-tiba ia teringat pada hyuna 

 

Malam ini minho masih berada dikantor dan hyuna sendiri , apakah dia baik-baik saja ? 

 

Hyunseung pun memeriksa kekamar hyuna dan mengintipnya dari celah pintu kamar yang tak ditutup ternyata hyuna tertidur pulas diranjangnya , hyunseung yang hendak pergi kekamarnya kembali mengintip hyuna saat mendengar hyuna melenguh , hyunseung membuka sedikit pintu kamar hyuna dan ternyata hyuna seperti tengah bermimpi buruk 

 

Hyunseung menghampiri hyuna dan melihat hyuna yang terlihat sedang memimpikan hal yang buruk hyunseung berjongkok didekat ranjang hyuna dan memperhatikan wajah cantik itu 

 

Apa yang dia impikan? 

 

Perlahan sebelah tangan hyunseung terulur mengelus kening hyuna yang berkerut ia mengelusnya dengan lembut hingga kerutan di kening hyuna menghilang , hyunseung tersenyum saat hyuna perlahan tenang didalam tidurnya saat hyunseung hendak kembali pergi ia terkejut hyuna menyebut namanya hyunseung segera membalikan tubuhnya ternyata hyuna masih memejamkan matanya 

 

"Hyunseung.." Gumam hyuna 

 

Hyunseung mengernyit memperhatikan hyuna yang masih tertidur namun memanggil namanya 

 

Apa dia memimpikan aku?? 

 

"Hyunseung" gumam hyuna lagi 

 

Perlahan sebuah senyuman muncul di bibir hyunseung kala menyadari hyuna memang tengah memimpikkannya hyunseung mengambil kursi kecil didekat ranjang dan memutuskan untuk menemani hyuna tidur disana 

 

Pagi harinya hyuna akhirnya terbangun dan melirik ke sampingnya dimana hyunseung tertidur pulas di kursi tunggal tepat disamping ranjangnya 

 

Huh ? Pria ini??? Kenapa dia ada disini??? 

 

Hyuna merasa butuh buang air kecil ia hendak turun dari ranjangnya namun kepalanya lagi-lagi terasa sangat pusing hyunseung terkejut mendengar hyuna meringis kesakitan dan segera membantu hyuna kembali tidur diranjangnya 

 

"Apa yang kau lakukan ?" 

 

"Seharusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan disini?" Tanya hyuna

 

"Aku?" 

 

"Iya kau , kenapa kau disini?" 

 

"Aku.." 

 

"...." 

 

"Aku hanya.. " 

 

"...." Hyuna masih menatap hyunseung dengan penuh tanya membuat hyunseung semakin terlihat kikuk 

 

"Aku tidak.." 

 

"Aku hanya aku tidak mana yang benar ??" Tanya hyuna dengan tidak sabarannya 

 

"Ck sudahlah, kau mau kemana ? Kenapa kau bangun dari ranjangmu?" 

 

"Aku mau kekamar mandi" 

 

"Kenapa tidak membangunkanku" 

 

"Kenapa harus membangunkanmu?" 

 

"Tidak .. Hanya.." Hyunseung lagi-lagi terlihat kebingungan dengan pertanyaan hyuna 

 

"Yasudah ayo kubantu kau" 

 

Hyunseung membantu hyuna untuk bangun dari ranjangnya hingga mengantarnya kekamar mandi dan bahkan hyunseung segera membuatkan sup hangat untuk sarapan hyuna lalu memberikannya obat 

 

"Kau masih merasa pusing ?" 

 

Hyuna menggelengkan kepalanya 

"Ani, sudah lebik baik" 

 

"Baguslah, kau ingin sup lagi?" 

 

"Ani" 

 

"Apakah kau yang membuat supnya?" 

 

Hyunseung tersenyum dan mengangguk 

"Bagaimana rasanya ? Kau menyukainya ?" 

 

"Jinjja ? Kau yang membuatnya ? Hm.. Enak untuk ukuran dirimu" 

 

"Apa maksudmu?" 

 

"Ani.. " 

 

"Kau ini sedang sakit jangan berkelahi denganku" 

 

"Memangnya siapa yang ingin berkelahi? Kau saja yang terlalu sensitif"

 

Hyunseng menatap hyuna dengan kesal dan tajamnya membuat hyuna tertegun dan langsung menutup setengah wajahnya dengan selimut tebalnya

 

"Mian" gumam hyuna 

 

Hyunseung tak mampu menahan perasaannya melihat sikap menggemaskan hyuna ia menahan mati-matian senyuman dibibirnya 

 

"Minho oppa dimana ?" 

 

"Dia belum pulang" 

 

"Jinjja ??? Dari semalam ??" 

 

"Hm" 

 

"Tapi kenapa ? Memangnya minho oppa tidak akan istirahat???" 

 

"Dikantor dia memiliki kamarnya sendiri , dia bisa istirahat dan mandi disana" 

 

"Aaah begitu ya.. Aku tidak tau tentang kamar itu" gumam hyuna 

 

"Yasudah aku akan kembali kekamarku dulu jika kau membutuhkan sesuatu panggil saja aku" 

 

"Arraseo" 

 

Hyunseung menatap hyuna membuat hyuna mengernyit ia tak mengerti arti tatapan hyunseung padanya membuatnya sedikit takut 

 

"Mwo?" Tanya hyuna 

 

Hyunseung mendekatkan dirinya hingga wajah mereka sangat dekat bahkan hyuna bisa merasakan dengan jelas hembusan nafas hyunseung di wajahnya entah mengapa baru kali ini jantung hyuna berdegup cepat dibuatnya 

 

"Ini , ada bulu mata yang terjatuh" 

 

Hyuna yang sedari tadi menahan nafasnya karena gugup akhirnya membuang nafasnya panjang dan lega kala hyunseung sudah keluar dari kamarnya 

 

Apa yang aku fikirkan ??? Kenapa aku mendadak salah tingkah dan tak bisa berbuat apa pun, astaga aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya kenapa tubuhku gemetaran dan jantungku berdegup cepat seperti ini aigoo... Tenang hyuna tenang... 

 

Hyuna menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya berkali-kali 

 

Seharian itu hyuna hanya merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan menonton televi didalam kamarnya ia mulai merasa bosan dan tiba-tiba saja ia kembali teringat pada hyunseung 

 

Kenapa aku masih bisa merasakan hembusan nafasnya diwajahku bahkan aku masih sangat ingat dengan jelas setiap lekuk wajahnya tadi, aigoo kenapa tadi itu dekat sekali... 

 

Terdengar suara pintu yang terbuka hyuna tersenyum namun senyuman itu perlahan hilang saat ternyata bukanlah hyunseung yang datang melainkan minho 

 

"Selamat pagi sayang.." Ujar minho dengan senyum manis andalannya 

 

"Oppa kau sudah kembali"

 

"Iya maafkan aku sayang aku tidak bisa pulang semalam ternyata cukup banyak yang harus aku kerjakan , ini untukmu" minho memberikan sebuah buket berisi bunga berwarna merah yang segar

 

Hyuna merasa sangat senang dengan perhatian minho padanya ia merasa sangat beruntung mendapatkan kekasih seperti minho 

 

"Gomawo oppa" Hyuna memeluk minho dan minho membalasnya penuh kasih sayang 

 

"Iya sayang selama kau senang aku akan melakukan apa pun"

 

Minho memegang kedua tangan hyuna lalu mengecupnya 

 

"Berjanjilah padaku.." 

 

"Janji?" 

 

"Iya , janji untuk jangan pernah melirik pria lain selain diriku, berjanjilah untuk tetap setia padaku" 

 

Entah mengapa saat minho mengatakan itu hyuna merasa ia tak bisa berjanji padahal ia sendiri tidak tau apa alasan yang membuatnya tak mampu berjanji pada minho 

 

"Hyuna ?" 

 

"Ada apa sayang? Kau baik-baik saja ?" 

 

"Ne oppa" 

 

Minho tersenyum lalu kembali menarik hyuna kedalam pelukannya , hyuna masih terdiam didalam pelukan minho entah apa yang difikirkannya dan apa yang mengganjal dihatinya ia hanya merasa tak mampu berjanji padahal ia sendiri sangat mencintai minho

 

Minho pun harus segera kembali kekantor meninggalkan hyuna kembali dikamarnya seorang diri, hyuna yang memang tidak pernah diam ia merasa sangat bosan didalam kamarnya ia memutuskan untuk keluar dari dalam kamarnya namun saat hendak turun dari ranjangnya ia terkejut nana yang tiba-tiba saja datang 

 

"Hyuna!!" 

 

"Nana ????" 

 

Nana berlari kecil kearah hyuna dan memeluknya erat 

 

"Hyuna kau merindukanku?" 

 

"Nana kau .. Kau kemari lagi?" Tanya hyuna dengan raut bingungnya 

 

"ish.. Kenapa kau malah bertanya kau tidak merindukanku?" 

 

"Aigoo tentu aku merindukanmu nana" hyuna memeluk nana dengan erat 

 

"Aku hanya bingung kenapa kau kemari lagi? Dan bagaimana bisa ? Apa selama ini kau dikota?" 

 

"Tidak.. Waktu itu aku langsung pulang kedesa tapi kemarin hyunseung memintaku untuk datang kesini katanya ada hal yang ingin dia bicarakan eum.. Katanya sih cukup penting makannya aku kemari" 

 

"Hal penting?" Gumam hyuna 

 

Hal penting apa yang ingin hyunseung bicarakan dengan nana ? Mereka kan baru saja kenal lalu hal penting apa yang akan hyunseung bicarakan ?? Astaga jangan-jangan hal penting itu adalah .. Hyunseung akan mendekati nana ?? 

 

"Hyuna kudengar kau sakit? Kenapa kau tidak memberitahuku?" 

 

"Aku hanya pusing saja nana , hanya kelelahan.. Jangan cemas, bagaimana keadaan appa ?" 

 

"Appamu baik-baik saja , tapi dia selalu menanyakan dirimu ia bertanya kapan kau pulang.." 

 

Hyuna membuang nafasnya panjang dan raut wajahnya terlihat sedih 

 

"Maafkan aku nana , aku belum bisa kembali kerumah.. " 

 

"Gwaenchana, ayahmu juga mengerti jika kau masih banyak pekerjaan disini"

 

"Oia hyuna , apa kau sudah mulai mencari ayahmu? Maksudku ayah kandungmu" 

 

Hyuna berdiri dari duduknya dengan raut kesalnya 

 

"Ada apa naya ?" 

 

"Aku sudah bertemu dengannya" 

 

"Mwo ? Jinjja ??? Tapi bagaimana bisa ??" 

 

"Kemarin saat aku kekantor ternyata dia adalah rekan bisnis hyunseung" 

 

"Astaga .. Dunia ini sempit sekali, lalu bagaimana? Apa dia orang yang baik? Kau sudah mengatakan semua padanya ??" 

 

"Tidak nana, aku sangat membencinya saat aku menyadari dia adalah pria yang ada difoto itu aku langsung teringat jika dia adalah pria yang sudah membuangku, aku sangat membencinya" 

 

Nana merasa sedih melihat kemarahan hyuna ia merangkul bahu hyuna dan menenangkannya 

 

"Bersabarlah naya, aku mengerti perasaanmu" sesaat keduanya terdiam hingga tibalah hyunseung yang sudah berdiri diambang pintu

 

"Maaf aku mengganggu" ujar hyunseung membuat nana dan hyuna langsung menatapnya 

 

"Gwaenchana, ada apa hyunseung?" Tanya hyuna 

 

"Bisakah aku bicara dengan nana ?" 

 

Hyuna melirik nana yang berdiri disampingnya 

 

"Naya , aku akan segera kembali ya" 

 

"Eum" Hyuna tersenyum kecil dan mengangguk ia memperhatikan nana dan hyunseung yang keluar dari kamarnya 

 

Apa yang akan mereka bicarakan?? Astaga aku benar-benar penasaran, aku harap apa yang aku fikirkan tidak menjadi kenyataan 

 

"Apa ?? Jadi kau memintaku kemari hanya untuk makan malam?" 

 

"Iya , kau mau kan?" 

 

"Kau ini keterlaluan , kau tau tidak butuh waktu tiga jam lamanya aku untuk bisa kemari , dan ternyata kau hanya ingin aku menemanimu makan malam" 

 

"Maafkan aku, tapi.. Kau mau kan makan malam denganku?" 

 

"Baiklah, aku akan tanyakan dulu pada hyuna" 

 

Hyunseung mengerutkan keningnya 

"Kenapa bertanya padanya ?" 

 

"Mwo? Memangnya kita tidak akan makan malam bersama hyuna ?" 

 

"Tidak , hanya kita berdua" 

 

"Tapi.." 

 

"jangan menolak, lagi pula kau sudah jauh-jauh kemari dan kau menolak?"

 

Nana membuang nafasnya panjang lalu tersenyum kecil 

 

"Baiklah" 

 

Hyunseung pun membalasnya dengan senyuman 

 

"Apa ?! Jadi dia memintamu kemari hanya untuk menemaninya makan malam?! Dia memang gila" 

 

"Iya naya aku juga sempat kesal ternyata dia hanya ingin aku untuk menemaninya makan malam" 

 

"Lalu kau menerimanya ?" 

 

Nana mengangguk kecil

"Lagi pula apalagi yang harus aku lakukan ? Lagi pula kan hanya makan malam yasudah aku kan sudah jauh-jauh kemari" 

 

Apa maksud hyunseung meminta nana kemari hanya untuk menemaninya makan malam?! Ini tidak bisa dibiarkan

 

Hyunseung yang baru saja kembali dari kantor membuka jas kantornya dan terkejut saat hyuna tiba-tiba saja membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk terlebih dahulu 

 

"Kau.." 

 

"Yak! Apa maksudmu?" Tanya hyuna 

 

Hyunseung mengerutkan keningnya tak mengerti dengan hyuna yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamarnya dan marah-marah seperti ini 

 

"Apa yang kau bicarakan?" 

 

"Jangan berpura-pura bodoh, kenapa kau meminta nana kemari hanya untuk menemanimu makan malam huh? Aaah.. Aku tau, kau ingin berkencan dengannya kan? Dengar ya , aku tidak akan membiarkan sahabatku berkencan dengan pria aneh dan menyebalkan seperti dirimu" 

 

Hyunseung hanya diam dengan raut dinginnya tanpa mengatakan apa pun membuat hyuna kesal

 

"Katakan sesuatu!" 

 

"Apa yang harus aku katakan? Jika memang aku ingin mendekati nana lalu kenapa ? Tenanglah.. Aku tidak akan menyakitinya" Hyunseung memegang sebelah bahu hyuna yang entah mengapa membuat hyuna kembali membeku 

 

Ada apa lagi denganku?? Yang benar saja , hanya dengan sentuhan tangannya dibahuku mengapa aku jadi seperti ini

 

Hyuna membulatkan kedua matanya saat hyunseung memegang kedua pipinya dengan tangan besarnya dan wajah mereka semakin dekat 

 

"Sekarang kau yang dengarkan aku, pergilah kekamarmu dan istirahat.. Jangan halangi aku untuk mendekati nana karena aku.. Menyukainya" 

 

Seketika hyuna kembali merasakan hal aneh pada dirinya , saat hyunseung mengatakan jika dia menyukai nana entah mengapa ada perasaan cemburu yang sangat besar didalam dirinya , hyunseung menyeret kecil tubuh hyuna hingga ia keluar dari dalam kamar hyunseung 

 

"Yak!" Protes hyuna 

 

"Sekarang kembalilah kekamarmu dan istirahat, ayo" 

 

Hyuna mendengus kesal lalu berjalan kembali kedalam kamarnya , hyunseung menutup pintu kamarnya lalu tersenyum kecil 

 

Dia sangat cantik, aku suka saat dia marah seperti tadi benar-benar menggemaskan , aku rasa aku memang mencintainya 

 

Hyunseung tersenyum sendiri ia benar-benar merasa sudah gila namun bedanya ia benar-benar menikmati dengan kegilaannya ini 

 

 

💫💫💫

 

"Aku pulang" 

 

Hyuna yang tengah duduk disofa langsung menatap minho yang baru saja kembali dari kantor 

 

"Oh sayang? Kenapa kau disini? Kenapa kau tidak istirahat di kamarmu?" 

 

"Aku bosan dikamarku oppa" 

 

"Kau baik-baik saja sayang?" Tanya minho melihat raut sedih hyuna 

 

"Gwaenchana" jawab hyuna dengan suaranya yang pelan 

 

"Dimana hyunseung hyung ?" 

 

"Dia sedang makan malam" jawab hyuna dengan sebalnya 

 

"Makan malam? Bersama siapa ?" 

 

"Bersama nana" 

 

"Nana ? Nana sahabatmu itu? Tunggu.. Hyunseung hyung makan malam bersama nana ? Hyunseung hyung tidak pernah mau makan malam berdua dengan wanita jika dia tidak memiliki alasan tertentu" 

 

Hyuna membulatkan kedua matanya ia semakin yakin jika ternyata benar hyunseung memang menyukai nana dan hendak mendekati nana 

 

"Hyuna ? Kau baik-baik saja sayang?" Tanya Minho melihat hyuna yang terlihat cemas 

 

"Aku hanya sedikit pusing oppa, aku akan kemamarku" tanpa mengatakan apa pun lagi hyuna segera berjalan cepat menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya 

 

Akhir-akhir ini hyuna terlihat berbeda , ada apa dengannya? Apa karena ia masih memikirkan ayah kandungnya? Kuharap dia baik-baik saja

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw