My father ?

Magic is you (re-edit)

"Ada apa ?" Tanya hyuna saat melihat hyunseung masih diam ditempatnya 

 

"Panggilan dari kantor" hyunseung segera mengangkatnya

 

Sesaat hyunseung terdiam dan membuang nafasnya panjang setelah selesai mengangkat panggilannya 

 

"Ada apa hyung ?" 

 

"Tuan choo sunghoon sudah dikantor dan aku tidak bisa membiarkannya lebih lama menunggu dia adalah rekan penting di perusahaan dan juga kerabat dekat mendiam ayah, maaf sepertinya aku tidak bisa ikut kalian mencari seolhyun" 

 

"Yasudah kalau begitu sayang kau ikut bersama hyunseung hyung" 

 

"Tapi oppa bagaimana dengan seolhyun?" 

 

"Jangan khawatir aku akan mencarinya , kau ikut bersama hyunseung hyung kekantor oke ?" 

 

"Baiklah oppa" 

 

"Yasudah hyung.. Aku akan segera pergi mencari seolhyun kalian pergilah" 

 

"Hubungi aku secepatnya" ujar hyunseung lalu ia tiba-tiba menggenggam sebelah tangan hyuna membuat hyuna dan Minho tertegun 

 

Hyunseung tak menghiraukan tatapan terkejut keduanya ia senang bisa mengambil alih hyuna dan membawanya pergi tanpa melepaskan genggaman tangannya dari hyuna 

 

Hyuna yang berjalan dengan setengah diseret oleh hyunseung membalikkan tubuhnya melihat minho dan Minho hanya tersenyum dengan menganggukan kepalanya menandakan ia tak masalah dengan perlakuan hyunseung padanya 

 

"Seharusnya kau jangan melakukan itu dihadapan Minho oppa!" Protes hyuna saat mereka sudah berada didalam mobil 

 

"Melakukan apa ?" Tanya hyunseung dengan ekspresi tanpa berdosanya 

 

"Kau memagang tanganku seperti tadi dihadapan Minho oppa ! Ish" 

 

"Memangnya kenapa ? Hanya memegang tanganmu kau fikir itu adalah hal yang terlarang? Kau tau? Hanya memegang tangan bukanlah berarti apa-apa"

 

Hyuna memutar malas kedua matanya dan memalingkan wajahnya dengan kesalnya sedangkan hyunseung sesekali melirik hyuna dan tersenyum kecil tanpa hyuna ketahui hyunseung merasa senang saat akhirnya ia bisa menggenggam tangan hyuna walau dengan waktu yang sangat singkat dan sedikit paksaan 

 

Mereka akhirnya tiba di kantor

"Sajangnim tuan choo sunghoon sudah menunggu diruangan" 

 

"Baik" 

 

Hyuna dan hyunseung berjalan masuk kedalam ruangan meeting itu

 

"Maaf tuan choo saya terlambat karena ada urusan yang cukup penting dan mendadak tadi"

 

"Tidak masalah hyunseung.. Kau seperti baru mengenalku saja" 

 

"Terimakasih banyak tuan" 

 

"Dan ??" Choo melirik ke arah hyuna seperti bertanya siapa gerangan wanita mungil disamping hyunseung ini 

 

"Perkenalkan dia hyuna , hyuna adalah sekretaris baruku" 

 

"Aaah begitu, cantik sungguh cantik.. Kau sangat pintar memilih sekretaris" goda choo 

 

Hyunseung tersenyum kecil dan mengangguk begitu pula dengan hyuna yang tersenyum canggung ia merasa tak menyukai pria ini karena sedari tadi pria itu menatapnya dari atas sampai bawah dan begitu seterusnya membuat hyuna sedikit merasa risih 

 

"Baik silahkan duduk tuan" ujar hyunseung 

 

"Dimana aku harus mencari seolhyun?" Minho berusaha untuk terus mencari seolhyun dengan mobil hitamnya ia berusaha menghubungi teman-teman seolhyun namun tak ada satu pun dari mereka yang mengetahui kemana perginya seolhyun 

 

Minho terkejut setengah mati saat tak sengaja seorang wanita menyebrang begitu saja hingga minho mengerem mobilnya secara mendadak 

 

"Astaga ! Ada apa dengan wanita itu!" Minho segera keluar dari dalam mobilnya dan memastikan keadaan wanita itu 

 

"Nona ? Anda baik-baik saja ?" 

 

Wanita itu meringis kesakitan dan mencoba untuk bangun dibantu oleh minho 

 

"Gwaenchana, maaf aku yang salah" ujarnya 

 

"Mana yang sakit ? Biar aku bawa ke dokter" 

 

"Tidak , tidak perlu ke dokter .. Hanya sakit disini" wanita itu memperlihatkan dimana letak sakit yang ia rasakan di bagian seluruh tubuh sebelah kanannya yang tertabrak cukup keras oleh mobil minho 

 

"Lebih baik kita kerumah sakit dan memeriksanya" 

 

"Tapi.." 

 

"Sudah jangan menolak, ayo" ujar minho yang membantu wanita itu masuk kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit 

 

Hyuna terlihat sangat tidak nyaman karena ia merasa sedari tadi choo sunghoon terus memperhatikannya hyunseung menyadari hal itu ia langsung berdehem dan membuat semua perhatian tertuju padanya

 

"Maaf , saya kurang setuju dengan pendapat itu karena lebih baik kita fokus pada keinginan konsumen saat ini karena jika berlian yang kita buat hasilnya menarik dan sesuai dengan apa yang konsumen inginkan saya rasa penjualan berlian kita pun akan semakin meningkat" ujar hyunseung 

 

Tak lama setelahnya meeting pun selesai mereka saling berjabat tangan dan satu persatu pergi dari ruangan rapat itu hyuna dan sunghoon berjabat tangan namun sunghoon tak juga melepaskan tangannya dari tangan hyuna , tak hanya hyuna tapi hyunseung pun bisa menyadari jika sunghoon sedari tadi memperhatikan hyuna dan bersikap aneh pada hyuna yang jelas hyunseung merasa tak suka dengan sikap sunghoon pada hyuna yang terus memperhatikan hyuna secara berlebihan bahkan tak melepaskan genggaman tangannya pada hyuna 

 

"Maaf tuan" ujar hyuna lalu sunghoon pun melepaskan tangannya dari tangan hyuna dan tersenyum 

 

"Maaf.. Saya tidak tau mengapa saya merasa senang melihatmu" ujar sunghoon 

 

Hyuna hanya tersenyum kecil dan mengangguk lalu melirik hyunseung yang juga menatapanya dingin 

 

"Baiklah kalau begitu kami permisi, terimakasih untuk kerja sama ini semoga perusahaan kita berjalan lebih baik hyunseung" 

 

"Baik tuan , terimakasih" 

 

Setelah choo keluar dari ruangan rapat itu tinggalah hyuna dan hyunseung didalam sana dan keduanya hanya terdiam dengan hyunseung yang menatap hyuna sedangkan hyuna hanya menunduk entah apa yang difikirkannya 

 

Hyuna merasa hyunseung hanya diam akhirnya ia mendongakan kepalanya dan melihat hyunseung yang ternyata sedang memperhatikannya 

 

"Mwo ?" Tanya hyuna 

 

"Kenapa kau tersenyum padanya ?" Tanya hyunseung yang terdengar aneh ditelinga hyuna 

 

"Mwo ? Wae ? Bukankah memang kita harus bersikap ramah pada klien? Kau ini aneh sekali" 

 

Hyunseung hanya membuang nafasnya panjang lalu melangkah pergi meninggalkan hyuna yang medengus kesal pada sikap aneh hyunseung 

 

"Sayang kenapa kau pergi dari rumah ? Kau tidak seharusnya melakukan ini" ujar zico yang tak lain adalah kekasih seolhyun 

 

"Oppa aku.. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan aku takut aku malu.. Aku merasa telah mengecewakan kedua kakaku" jawab seolhyun dan akhirnya ia kembali menangis , zico menarik seolhyun kedalam pelukannya 

 

"Maafkan aku sayang ini semua adalah salahku, jangan khawatir bukankah sudah kukatakan aku akan bertanggung jawab? Aku ingin kau kembali pulang dan aku akan melamarmu sayang" 

 

"Oppa ? Kau bersungguh-sungguh?" 

 

"Tentu, aku sangat mencintaimu, aku pasti akan bertanggung jawab dan menikahimu" 

 

Seolhyun tersenyum haru dan kembali menghambur kedalam pelukan zico 

 

"Yasudah sekarang ayo kita kembali kerumahmu dan aku akan mengatakan semuanya pada kakak-kakakmu" 

 

"Oppa tapi.. Apa kau yakin ? Kau tidak takut pada kakaku?" 

 

"Eum.. Sedikit , jujur aku merasa sangat gugup tapi bagaimana lagi? Semuanya harus dilewati sayang.. Kita pasti bisa melakukannya" zico memegang sebelah tangan seolhyun dengan erat dan tersenyum mencoba menguatkan seolhyun 

 

"Baik oppa" 

 

seolhyun dan zico pun sampai dihalaman rumah seolhyun terlihat sangat gugup , zico melirik seolhyun yang duduk disampingnya dan memegang sebelah tangan seolhyun 

 

"Tenanglah.. Aku akan selalu menjagamu, aku yakin kakak-kakakmu itu akan mengerti walaupun mungkin mereka akan sangat marah padaku tapi aku pastikan semuanya akan baik-baik saja , kita pasti akan segera menikah" 

 

Seolhyun masih terlihat cemas namun zico benar mereka harus tetap melewatinya bersama saat keduanya keluar dari dalam mobil mereka masuk kedalam rumah dan terkejut melihat minho bersama seorang wanita asing 

 

"Minho oppa ??? Apa yang kau lakukan??" Tanya seolhyun terkejut saat melihat minho tengah memeluk seorang wanita didalam rumah 

 

Minho dan wanita itu sangat terkejut dan Minho segera mendudukan wanita itu disofa dengan sangat hati-hati 

 

"Seolhyun?? Kau akhirnya pulang?? Kau darimana saja ? Kenapa kau pergi dari rumah?!" 

 

Seolhyun diam tak menjawab tatapannya tetap fokus pada wanita yang duduk diatas sofa ruang tamu 

 

"Oppa jawab aku, apa yang kau lakukan ?? Kenapa kau membawa wanita kemari ??? Siapa dia ?? Apa kau selingkuh?!" 

 

Minho membulatkan kedua matanya dan segera menggelengkan kepalanya 

 

"Tidak dia.." 

 

"Mwo ?!! Tega sekali kau oppa! Apa kau tidak memikirkan perasaan hyuna ?!" 

 

Wanita itu membulatkan kedua matanya mendengar nama itu 

 

"Hyuna ?" Tanya wanita itu dan semuanya langsung menatap kearahnya 

 

Hyuna dan hyunseung sampai dihalaman rumah dan langsung melihat seolhyun yang sudah kembali kerumah namun seketika emosi hyunseung hampir saja meledak saat kedua matanya melihat zico yang berani-beraninya datang dan menginjakan kaki dirumahnya namun saat hyunseung akan mengeluarkan suaranya hyuna terlebih dahulu mengeluarkan suaranya dan berlari ke arah wanita itu 

 

"Nana ??!" Hyuna segera berlari dan memeluk nana yang tak lain adalah wanita yang tertabrak oleh minho 

 

"Hyuna... Akhirnya aku menemukanmu" nana memeluk hyuna dengan erat menunjukkan betapa bahagianya ia akhirnya bisa menemukan hyuna 

 

"Nana ? Bagaimana bisa kau ada disini??? Dan.. Kenapa kau mencariku??" Tanya hyuna dengan raut bingungnya 

 

"Tunggu, kalian saling mengenal?" Tanya Minho 

 

"Oppa ini nana, dia adalah sahabatku saat didesa" ujar hyuna 

 

"Jadi.. Kau sahabat hyuna ? Aigoo.." Ujar Minho 

 

"Lalu apa kalian saling mengenal? Bagaimana bisa kau bertemu dengan minho oppa ?" Tanya hyuna 

 

"Tadi... Aku sempat tertabrak" 

 

"Mwo?! Jinjja ?? Lalu kau? Bagaimana keadaanmu sekarang?? Kau sakit nana ??" 

 

"Ani... Aku sudah lebih baik, minho sudah membawaku kerumah sakit" 

 

"Minho oppa yang menabrakmu? Oppa" Hyuna melirik Minho 

 

"Maaf sayang, aku tidak sengaja sungguh" 

 

"Tidak hyuna .. Ini salahku sungguh, aku menyebrang begitu saja karena aku tidak fokus aku bingung harus kemana lagi mencarimu" 

 

"Kau mencariku? Ada apa nana ? Apakah appa baik-baik saja ?" 

 

"Ayahmu baik-baik saja hyuna , hanya aku kemari untuk memberitahumu sesuatu hal yang sangat penting" 

 

"Hal yang penting ? Apa itu ?" 

 

Hyuna mengerti jika ini sepertinya hal yang sangat pribadi ia pun memilih untuk berbicara dengan nana didalam kamarnya

 

Lalu setelah hyuna dan nana masuk kedalam kamar hyuna tatapan hyunseung kembali dingin menatap zico dan seolhyun 

 

"Beraninya kau datang kemari?" Tanya hyunseung dengan suara dinginnya 

 

"Oppa.. Maafkan aku" Ujar seolhyun dengan suaranya yang sangat pelan dan tak berani menatap wajah hyunseung 

 

"Hyung .. " 

 

"Mwo? Aku sudah tau semuanya" ujar hyunseung lagi 

 

"Oppa ? Jadi kau sudah mengetahuinya ?" 

 

"Aku juga sudah mengetahuinya" ujar Minho 

 

"Minho oppa ?" 

 

"Kenapa kau melakukannya seolhyun? Kenapa kau mengecewakan kami?" Tanya minho 

 

Seolhyun kembali menunduk lemah dan menangis menyesali atas apa yang sudah terjadi 

 

"Hyung , saya benar-benar minta maaf dan saya sama sekali tak bermaksud untuk melakukannya saya tidak bermaksud membuat kalian kecewa itu semua terjadi begitu saja sungguh" 

 

"Aku muak melihat wajahmu pergi" ujar hyunseung yang masih dengan suara dinginnya 

 

"Tapi hyung , aku akan bertanggung jawab" 

 

"Mwo?" Tanya hyunseung dan Minho bersamaan 

 

"Iya hyung, seolhyun tengah mengandung anakku, aku akan bertanggung jawab tolong izinkan aku menikahi seolhyun hyung" 

 

"Baik" jawab hyunseung dengan tegas membuat Minho terkejut 

 

"Baik aku akan mengizinkan kau menikahi adikku, besok" 

 

Semuanya terkejut mendengar keputusan hyunseung 

 

"Besok hyung ?" Tanya zico 

 

"Wae ? Kau tidak mau? Kau tidak bersungguh-sungguh mencintai adikku?" Tanya hyunseung dengan menaikkan sebelah alisnya 

 

"Baik hyung , aku akan menikahi seolhyun besok juga" 

 

"Oppa.. Tapi" 

 

"Tidak apa-apa sayang, aku akan menikahimu besok" 

 

"Tapi hyung.." Ujar minho 

 

"Ada apa lagi? Bukankah saat ini seolhyun sedang mengandung? Lebih cepat lebih baik, dan .. Satu hal lagi, aku atau pun minho tidak akan membantu apa pun sama sekali, kau atur semuanya sendiri jika kau memang benar-benar serius dengan adikku, nikahi dia besok" lalu tanpa mengatakan apa pun lagi hyunseung pergi masuk kedalam kamarnya 

 

Minho tak mampu mengatakan apa pun lagi ia pun pergi masuk kedalam kamarnya 

 

"Oppa.. Apa kau bisa melakukannya ? Oppa jika kau tidak mampu melakukannya bagaimana?" Tanya seolhyun dengan khawatirnya 

 

"Sayang.. Kau percayakan saja semuanya padaku, bagaimana pun caranya aku akan tetap  menikahimu besok, sekarang kau masuklah kedalam kamarmu dan istirahat" 

 

"Tapi oppa.." 

 

"Sudah.. Sekarang kau istirahat dan jangan memikirkan hal yang berat, kau harus menjaga anak kita"

 

Seolhyun tetap terlihat sedih dan merasa cemas , Zico menarik seolhyun kedalam pelukannya dan meyakinkan seolhyun jika semuanya akan berjalan lancar 

 

"Hyuna.. Jadi selama ini kau tinggal disini? Rumahnya sangat besar" ujar nana 

 

"Iya nana , ya seperti inilah .. Sekarang aku tinggal disini bahkan bekerja dengan mereka , diperusahaan mereka , mereka sangat baik padaku" 

 

"Aigoo aku senang sekali akhirnya kehidupanmu jauh lebih baik dikota sesuai dengan impianmu, aku benar-benar tak menyangka ternyata pria yang menabrakku tadi adalah kekasihmu, oia.. Dia itu tampan sekali hyuna sungguh.. Kau sangat beruntung" 

 

"Kau bisa saja , tapi memang minho oppa tampan.. Kau tidak menyukainya kan ?!" 

 

"Ey... Kau ini .. Tentu saja aku akan menyukainya aku kan wanita normal" ledek nana 

 

Hyuna terlihat kesal dan nana hanya tertawa ia senang sekali mengejari sahabatnya ini 

 

"Aigoo kau ini apa yang kau fikirkan huh?! Dasar anak nakal.. Kau fikir aku akan merebutnya darimu? Kau ini sahabatku kau adalah segalanya bagiku tidak mungkin aku akan melakukan hal seperti itu" 

 

"Kau selalu saja menggodaku!" Protes hyuna 

 

"Ne ne.. Mianhae... Oia naya ngomong-ngomong pria yang tadi tiba bersamamu itu siapa ? Dia juga sangat tampan kau tidak suka padanya ?" 

 

"Mwo maksudmu hyunseung?? Ish.. Aku tidak suka padanya , dia memang tampan tapi menyebalkan" 

 

"Jinjja ? Menyebalkan bagaimana ?" 

 

"Aah sudahlah kalau pun aku menjelaskannya kau tidak akan mengerti pokonya dia itu sangat menyebalkan dan aneh"

 

"Oh.. Cepat katakan hal penting apa ??" 

 

"Aaah iya ! Aku hampir saja lupa, ini" nana mengeluarkan sebuah foto dari dalam tasnya pada hyuna 

 

"Siapa ini?" 

 

"Hyuna.. Aku harap kau bisa menerima hal ini" 

 

"Nana ? Ada apa ?" 

 

Nana menghembuskan nafasnya panjang dan memegang kedua tangan hyuna membuat hyuna semakin bingung 

 

"Hyuna.. Ayahmu mengatakan sebuah rahasia yang cukup besar dan beliau ingin aku menyampaikannya padamu" 

 

"Sesuatu yang besar ? Rahasia ? Apa itu?" 

 

"Hyuna .. Pria yang ada didalam foto ini.. Dia.." Nana menggigit bibir bawahnya dengan ragu 

 

"Ada apa nana ?? Siapa dia ?" 

 

"Dia adalah ayahmu hyuna.. Ayah kandungmu" 

 

"Mwo? Apa yang kau bicarakan? Kau mabuk ?" Hyuna hanya tertawa kecil menanggapinya 

 

"Tidak hyuna tidak.. Aku tau kau tidak bisa menerimanya tapi ini semua adalah kenyataannya hyuna" 

 

"Nana apa yang kau fikirkan ? Kau ini sahabatku sejak kecil kau tau aku ini adalah anak dari (+[!]£\]€]€]€\€\€€_€[_>_<_<) bukan pria ini" 

 

Nana memegang sebelah bahu hyuna dengan raut prihatinnya 

 

"Hyuna.. Ayahmu mengatakan padaku jika .. Kau adalah anak angkat Ayahmu menemukanmu di semak-semak saat kau masih bayi" 

 

"Ini tidak mungkin nana, ini tidak mungkin .. Aku adalah anak kandung appaku .." 

 

Hyuna mulai menangis dan nana memeluk hyuna dengan erat hyuna segera melepaskan pelukan nana 

 

"Lalu kenapa appa baru memberitahu ini semua ?! Dan kenapa tidak appa yang mengatakannya langsung padaku?!" 

 

"Hyuna tenangkan dirimu.. Ayahmu pasti memiliki alasan sendiri untuk tidak memberitahumu hyuna, dan ayahmu .. Sebenarnya saat ini ayahmu sangat takut kau marah padanya makannya ayahmu merasa tidak berani untuk mengatakannya langsung padamu , belum lagi ayahmu juga kemarin sempat tak sadarkan diri" 

 

"Apa?! Appa tidak sadarkan diri ?! Kenapa tidak ada yang memberitahuku ???"

 

"Hyunaa maafkan aku .. Ayahmu yang meminta aku untuk jangan memberitahumu ayahmu tidak mau kau cemas disini" 

 

"Astaga appa... Maafkan nayaa" hyuna terduduk lemas dan menangis di ranjang 

 

"Hyuna.. Bersabarlah sekarang keadaan ayahmu sudah membaik, tapi saat keadaan ayahmu memburuk ayahmu menceritakan semuanya padaku dan beliau memberikan foto ini padaku untuk kau mencari pria ini karena ayahmu menemukan foto ini di dekat tubuhmu saat menemukanmu disemak-semak ayahmu juga menemukan surat yang sepertinya ibumu yang menulisnya isi suratnya mengatakan jika pria didalam foto ini adalah ayahmu hyuna.. Ayah kandungmu dan kau harus mencarinya saat kau besar nanti" 

 

Hyuna mengambil foto itu dari tangan nana lalu terdiam sesaat membuat nana bingung dengan apa yang sedang hyuna fikirkan 

 

"Aku membencinya" 

 

"Apa ?" 

 

"Aku tidak akan mencarinya , untuk apa aku mencarinya ?! Dia telah membuangku kan?! Sampai kapan pun ayahku adalah appa ! Bukan pria ini !!!" Ujar hyuna dengan suaranya yang meninggi 

 

"Ada apa hyuna ?" Tanya minho yang masuk kedalam kamar hyuna 

 

"Nana ? Ada apa ?" Tanya minho 

 

Nana melirik hyuna yang masih menangis 

 

"Tidak aku tidak apa-apa oppa, aku baik-baik saja, nana .. Oppa bisakah kalian tinggalkan aku sebentar? Aku ingin istirahat" 

 

"Baiklah hyuna , maafkan aku" 

 

Hyuna hanya mengangguk kecil dan memalingkan wajahnya nana dan minho pergi lalu menutup pintu kamar hyuna, hyuna kembali menangis terisak-isak diatas ranjangnya 

 

Tidak ini tidak mungkin!! Jadi selama ini aku hanyalah anak angkat?!! Yatuhan kenapa semuanya jadi seperti ini?!! Aku membenci pria ini !!! 

 

Hyuna menatap kesal dan penuh kebencian pada foto pria yang berada ditangannya 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw