City

Magic is you (re-edit)

Kim yong won adalah seorang juragan tanah yang sangat terkenal seluruh desa mengenal namanya dan juga sifatnya yang ramah dan memiliki sifat dermawan yang tinggi membuatnya sangat disegani sudah enam tahun lamanya ia menikahi istrinya namun sampai saat ini istrinya belum bisa memberikannya seorang anak dikarenakan mandul , hingga akhirnya saat perjalan pulang kim yong won tak sengaja mendengar suara tangisan bayi didekat semak-semak dekat rumahnya 

 
"Sebentar"
 
"Ada apa tuan?" Tanya anak buahnya 
 
"Apa kalian mendengarnya ?" 
 
"Iya tuan sepertinya ada suara seorang bayi menangis, tapi ini sudah malam dan.. Jalanan sepi , jangan-jangan.." 
 
"Jangan berfikir yang tidak-tidak , ayo kita periksa" 
 
"Memeriksanya tuan?" 
 
"Iya , wae?" 
 
Kedua anak buahnya terlihat ketakutan untuk memeriksanya kim yong won hanya menggelengkan kepalanya melihat anak buahnya yang berfikir jika itu adalah tangisan bayi dari hantu
 
"Baiklah aku sendiri yang akan memeriksanya" kim yong won turun dari dalam mobilnya dan memeriksanya ia sangat terkejut ternyata benar apa yang didengarnya ada seorang bayi perempuan yang menangis didalam dus kecil 
 
"Astaga siapa yang telah tega membiarkan bayi seorang diri disini!"
 
Kim yong won segera membawa bayi perempuan itu kerumah dan pastinya disambut dengan gembira oleh istrinya yang memang sangat menginginkan seorang anak 
 
"Yeobo bagaimana jika kita merawat dan membesarkannya saja sebagai anak kita?" Tanya istrinya 
 
"Kau yakin yeobo?" 
 
"Tentu saja , kita kan sangat menginginkan anak dan mungkin tuhan mengirimkan anak ini untuk kita rawat" 
 
"Kau benar yeobo,baiklah kita berjanji akan merawat dan membesarkan bayi ini seperti anak kandung kita sendiri" 
 
Istrinya tersenyum bahagia dan menciumi bayi perempuan itu dengan penuh kasih sayang seakan bayi perempuan itu adalah bayinya sendiri 
 
"akan kita namakan siapa anak ini yeobo?" Tanya istrinya 
 
"Kim... Kim hyuna, bagaimana ?" 
 
"Ne aku setuju yeobo.. Nama yang indah, aigoo annyeong hyuna... Ini eomma, dan ini appa" 
 
Kim yong won tersenyum haru akhirnya ia bisa melihat istrinya kembali tersenyum setelah selama ini istrinya merasa sedih dan putus asa karena tidak bisa memiliki seorang anak ia yakin kehadiran hyuna akan mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik dan penuh kehangatan mereka berjanji akan membesarkan hyuna dengan penuh cinta seperti anak mereka sendiri
 
20 tahun kemudian... 
 
"Yoboseo?" 
 
"Appa !! Eomma!" 
 
"Eomma ? Ada apa dengan eomma nak?" 
 
"Appa eomma jatuh pingsan ! Apa cepatlah pulang" 
 
"Apa?! Baiklah appa akan pulang sekarang juga kau tetap jaga ibumu hingga appa sampai dirumah"
 
"Baik appa pali.." 
 
"Eomma .. Eomma sadarlah .. Yatuhan ada apa dengan ibuku" 
 
Hyuna memegangi dahi ibunya yang terasa sangat dingin dan juga tubuhnya yang pucat 
 
"Dok bagaimana keadaan istri saya ?" 
 
"Maaf pak.. Tapi istri anda.." 
 
"Dok? Ibu saya baik-baik saja kan?" Tanya hyuna dengan cemasnya 
 
Dokter itu membuang nafasnya panjang dan menggelengkan kepalanya 
 
"Maafkan saya , ibu anda .. Sudah tiada" 
 
"Apa ?! Apa maksud dokter ?!! Ibu saya tidak mungkin pergi begitu saja !!" 
 
"Maafkan saya.. Kami sudah melakukan yang terbaik tapi sayangnya penyakit yang diderita ibu anda sudah terlalu parah" 
 
"Penyakit?" Gumam hyuna 
 
"Appa?" Hyuna menatap ayahnya yang terdiam dengan mata yang berkaca-kaca 
 
"Appa .. Apa ini?? Apakah selama ini eomma sakit ?? Appa katakan sesuatu!!" 
 
Hyuna menggocang-goncangkan tubuh ayahnya yang masih terdiam membeku ia tak percaya istrinya telah meninggalkannya 
 
"dok !! sebenarnya ibu saya sakit apa?!!" 
 
"Maaf nyonya, selama ini ibu anda mengalami kanker payudara stadium akhir dan saya menemukan adanya kelenjar putih didalam kepalanya sehingga nyawanya tak terselamatkan lagi" 
 
"Apa ???" Hyuna tak mampu lagi menahan air matanya dan kedua kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya hingga akhirnya ia terjatuh lemas dan ayahnya segera menahan tubuh hyuna 
 
"Tidak .. Tidak mungkin.. Eomma tidak akan mungkin meninggalkanku secepat ini.. Selama ini eomma selalu terlihat sehat !! Tidak mungkin!!!" 
 
"Putriku ... Kau harus menerimanya nak.. Kau harus merelakan ibumu" tuan kim tak melepaskan pelukannya dari hyuna yang terus menangis histeris 
 
"Appa !! Kenapa appa tidak pernah mengatakannya padaku?! Kenapa eomma dan appa tidak pernah mengatakan padaku jika eomma selama ini sakit ?! Wae ???" 
 
"Maafkan appa nak, eommamu tidak mau appa mengatakannya padamu eommamu tidak mau membuatku cemas dan sedih maafkan appa nak" 
 
"Wae ??? Eomma wae!!" Hyuna terus menangis dipelukan ayahnya 
 
Hari demi hari hyuna menjalani kehidupannya dengan berdiam diri didalam kamarnya sudah satu minggu setelah kepergian ibunya ia tak mau keluar dari dalam rumahnya dan sulit untuk makan 
 
"Hyuna ? Ayo makan malam, seharian ini kau belum makan hyuna" tuan kim mengetuk pintu kamar hyuna yang selama seharian ini terkunci rapat 
 
"Hyuna ?" Hyuna masih tak menjawabnya juga membuat tuan kim merasa semakin cemas dan sedih 
 
"Hyuna jika kau masih tidak mau membuka pintunya appa terpaksa akan mendobraknya"
 
Aku tidak akan membuka pintunya , aku akan terus mengurung diriku didalam kamar aku tak akan makan apa pun aku harus mati ! Aku tidak bisa ditinggalkan oleh eomma ! Aku akan menyusul eomma ! 
 
"Hyuna , appa serius dengan ucapan appa! Jika kau masih tidak mau juga membuka pintunya appa akan mendobraknya !" 
 
Aku tetap tidak akan membukanya !! 
 
Akhirnya terpaksa tuan kim mendobrak pintu kamar hyuna dan melihat hyuna tertidur dengan wajah pucatnya dengan tubuh meriang diatas ranjangnya 
 
"Astaga hyuna!" Tuan kim hendak menggendong hyuna untuk membawanya kerumah sakit namun hyuna menolaknya 
 
"Appa aku tidak mau" 
 
"Apa maksudmu?? Wajahmu pucat sekali tubuhmu panas! Sekarang juga appa akan membawamu kerumah sakit !" 
 
"Appa andwae" ujar hyuna dengan lemasnya 
 
Akhirnya tuan kim berhasil membawa hyuna kerumah sakit dan dokter mengatakan hyuna mengalami demam tinggi perutnya yang kosong dan juga beban fikiran yang terlalu berat membuat keadaannya sangat lemah 
 
"Tuan sebaiknya putri anda istirahat selama satu minggu penuh baru hyuna bisa kembali beraktifitas kembali" 
 
"Baik dok kamsahamnida" 
 
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu selamat malam" 
 
"Appa sudah kukatakan aku tidak mau kerumah sakit kenapa appa tetap membawaku kemari!" 
 
"Hyuna .. Appa mohon jangan seperti ini nak" tiba-tiba Hyuna tertegun hatinya tersentuh melihat air mata telah memenuhi rongga mata ayahnya 
 
"Appa.." Lirih hyuna 
 
Tuan kim tersenyum kecil dan mengelus kepala hyuna dengan penuh kasih sayang 
 
"Nak .. Kini appa hanya memilikimu, tolong jangan membuat appa khawatir, appa sangat menyayangimu" 
 
"Appa, maafkan naya" Hyuna pun akhirnya menangis dipelukan ayahnya 
 
"Maafkan naya appa ,naya terlalu egois .. Naya terlalu larut dalam kesedihan naya karena eomma meninggalkan naya.. Sehingga naya tidak memikirkan perasaan appa" 
 
"Appa mengerti sayang, maafkan appa" 
 
 
💫💫💫
 
"Appa aku pulang.." Hyuna baru saja kembali dari kuliahnya namun tak seperti biasanya ayahnya belum berada dirumah hyuna melirik jam tangannya menunjukkan pukul tujuh malam 
 
"Appa belum pulang? Padahal aku sudah terlambat pulang tapi appa belum sampai dirumah?" 
 
Ini ada yang aneh.. Akhir-akhir ini appa sering pulang larut malam bahkan sering kali tidak menanyakan aku jika aku belum sampai dirumah atau aku tidak memberikan kabar pada appa, apakah appa baik-baik saja ? 
 
"Lebih baik sebelum appa pulang aku buatkan masakan yang enak untuk appa, agar appa senang!" 
 
Tanpa membuang waktu lagi Hyuna segera mengganti pakaiannya dan membuat masakan kesukaan ayahnya dengan penuh semangat 
 
Hyuna pun selesai dengan masakan yang dibuatnya ia segera menyajikannya diatas meja bundar itu lalu ayahnya pulang hyuna segera menyambut ayahnya dengan gembira seperti biasanya 
 
"Appa.." Hyuna memeluk ayahnya erat ayahnya pun membalas pelukan hyuna namun ada yang membuat hyuna terdiam melihat ekspresi wajah ayahnya yang murung membuat hyuna semakin bingung 
 
"Appa Gwaenchana?" 
 
"Iya appa baik-baik saja" 
 
"Jinjja ? Appa sudah makan malam? Naya sudah buatkan makan malam" 
 
"Maafkan appa ya sayang, appa sangat lelah dan pusing appa ingin istirahat" 
 
"Appa sakit ?? Kalau begitu lebih baik appa makan saja dulu lalu minum obat" 
 
"Sekali lagi maafkan appa nak, appa benar-benar ingin istirahat sekarang, kau makanlah ya appa kekamar dulu" 
 
Hyuna hanya mengangguk dengan raut kecewanya 
 
Akhir-akhir ini appa terlihat sedih dan sering mengeluh pusing , sebenarnya ada apa ya ? Appa tidak pernah seperti ini.. Aku jadi cemas 
 
 
Pukul 06.45am ksl
Rumah kim 
 
Hyuna terbangun saat mendengar suara alarm jam dikamarnya dengan mata yang mengantuk hyuna mematikan benda bulat berwarna cokelat itu dan kembali menyimpan jam kecil itu ditempatnya 
 
Hyuna mengucek kedua matanya lalu teringat pada ayahnya, hyuna segera keluar dari dalam kamarnya dan melihat masakan yang tadi malam dibuatnya masih utuh diatas meja tanpa tesentuh sedikit pun 
 
Appa tidak makan malam ? 
 
Hyuna pun berjalan kekamar ayahnya dan mengetuk pintu kamar ayahnya 
 
"Appa? Appa sudah bangun?"
 
Namun tidak ada jawaban dari ayahnya hyuna pun memutuskan untuk membuka pintunya dengan pelan-pelan dan ternyata ayahnya tidak ada disana 
 
"Appa ?" 
 
Appa sudah pergi ??? Tapi ini masih sangat pagi biasanya appa tidak pernah pergi sepagi ini dan tidak memberitahuku dulu?? Hm.. Ada apa ya? 
 
Waktu pelajaran pun telah selesai kini hyuna bisa kembali pulang rasanya ia ingin segera pulang dan menanyakan pertanyaan yang sudah memenuhi seisi kepalanya mengapa akhir-akhir ini ayahnya terlihat sedih dan sering pergi tanpa memberitahunya dulu dan juga mengapa ayahnya sering pulang malam 
 
"Hyuna" 
 
"Ne ? Oh kau, ada apa ?" Tanya hyuna dengan raut tidak sukanya ternyata wanita yang memanggilnya adalah momo
 
"Kau mau kemana ?" 
 
Hyuna mengernyit mendengar pertanyaan aneh dari momo sebelumnya momo tidak pernah menanyakan hal itu padanya 
 
"Apa urusanmu?" 
 
"Tidak.. Aku hanya ingin tau, apakah kau ingin segera pulang dan menemui ayahmu?" 
 
Hyuna kembali mengernyit menatap tak suka pada momo 
 
"Darimana kau tau?" 
 
"Aah jadi benar ya dugaanku, hyuna aku hanya ingin mengatakan padamu jika kau masih ingin tetap kuliah disini mulai sekarang lebih baik kau menjadi pembantuku" 
 
"Apa?! Apa maksudmu?!"
 
"Haha kau tidak tau rupanya ? Ayahmu itu sudah bangkrut! Ayahku yang membeli seluruh tanah milik ayahmu itu maka dari itu ayahmu sudah tidak memiliki apa pun lagi" 
 
"Apa ? Tidak mungkin .." 
 
"Terserah kau saja , yang jelas jika kau masih ingin melanjutkan kuliahmu disini .. Kau harus mengikuti semua perintahku dan ayahku yang akan membiayai seluruh keperluanmu, bagaimana hyuna?" 
 
"Tidak akan pernah, jangan pernah berfikir aku mau menjadi pesuruhmu bermimpi pun kau tidak bisa!" Hyuna pun segera pergi dengan kesalnya 
 
"Appa!!!" Teriak hyuna dari luar rumah membuat ayahnya terkejut 
 
"Hyuna ada apa ? Kenapa berteriak ?" 
 
"Appa ! Kenapa appa selama ini tidak pernah mengatakannya padaku??" 
 
"Apa maksudmu?" 
 
"Appa aku sudah tau semuanya! Appa bangkrut kan??!" 
 
Tuan kim benar-benar terkejut darimana hyuna mengetahui semuanya ia tidak mau membuat putri kesayangannya itu sedih dan cemas 
 
"Hyuna.. Itu.. Appa tidak .. " 
 
"Mwo? Tidak apa appa??!! kenapa appa tidak pernah membicarakannya denganku?? Apa appa fikir aku tidak penting ?! Kenapa appa menyembunyikannya dariku?!" 
 
"Hyuna maafkan appa .." 
 
"Appa aku tidak mau appa menyembunyikan apa pun dariku, aku tidak mau appa menanggung beban terlalu berat seorang diri , appa keadaan appa sangat lemah appa sedang sakit aku tidak mau appa memiliki beban berat seorang diri" 
 
"Iya sayang sekali lagi maafkan appa.. Appa tidak mau membuatmu menjadi cemas dan menggangu konsentrasi belajarmu nak" 
 
"Appa sekarang aku sudah tau semuanya , lalu sekarang apa ? Kita akan kemana ? Apakah rumah ini juga nantinya akan disita ??" Hyuna mulai menitikkan air matanya 
 
Dengan penuh perasaan menyesal tuan kim mengangguk lemas 
 
"Apa ? Jadi benar rumah ini akan disita ?? Lalu kita akan tinggal dimana appa ?" 
 
"Untuk sementara, appa akan meminta tolong pada bibimu nak.. Kita akan tinggal disana untuk sementara ini sampai appa kembali mendapatkan pekerjaan dan bisa membeli rumah walaupun tidak sebesar rumah kita ini" 
 
"Appa ..." Hyuna menghambur kepelukan ayahnya dengan tangisnya 
 
Sudah dua minggu lamanya hyuna tidak masuk kuliah membuat nana sahabat hyuna cemas dan akhirnya nana memutuskan untuk melihat keadaan hyuna kerumahnya 
 
"Permisi, hyunanya ada ?" 
 
"Maaf hyuna siapa ya ?" 
 
"Uh? Hyuna.. Anak dari pemilik rumah ini" 
 
"Aaah anak tuan kim yong won?" 
 
"Iya, apa hyunanya ada didalam?" 
 
"Maaf agasshi tapi tuan kim yong won dan putrinya sudah pindah satu minggu yang lalu dan sekarang keluarga kami yang tinggal dirumah ini" Ujar pria tua itu 
 
"Apa ? Pindah?"
 
"Iya agasshi" 
 
"Apa anda tau dimana keluarga hyuna sekarang?
 
"Untuk itu saya tidak tau" 
 
"Baiklah, kamsahamnida" 
 
"Ne" 
 
Astaga hyuna pindah? Tapi kenapa tiba-tiba seperti ini? Hyuna juga tidak masuk kuliah selama dua minggu ponselnya pun tidak aktif, apa terjadi sesuatu padanya? Aku harus mencari tau dimana keberadaan hyuna dan ayahnya saat ini 
 
"Aku pulang" 
 
"Hyuna ? Kenapa baru pulang nak ini sudah malam" ujar bibi 
 
"Maafkan naya gomo(bibi dari pihak ayah) tadi naya banyak tugas jadi naya terlambat pulang" 
 
"Begitu .. Yasudah masuklah dan mandi setelah itu kita makan malam bersama ya" 
 
"Ne gomo"
 
Gomo dan appa tidak boleh tau jika sebenarnya selama ini aku bekerja dan tidak masuk kuliah, aku harus terlihat biasa dan tidak membuat gomo dan appa curiga 
 
"Bagaimana kuliahmu nak?" Tanya appa 
 
"Uhuk" hyuna yang sedang meminum air putihnya tersedak mendengar pertanyaan ayahnya di sela waktu makan malam mereka 
 
"Aigoo hyuna ada apa sayang?" Tanya gomo sambil menepuk punggung hyuna 
 
"Maaf gomo .. Appa" 
 
"Bagaimana kuliahmu? Apakah semuanya baik-baik saja ?" Tanya appa 
 
"Iya appa , seperti biasanya saja" 
 
"Baguslah.. Kau belajar yang giat ya appa berjanji akan segera mendapatkan pekerjaan  jadi kau bisa terus melanjutkan kuliahmu hingga selesai" 
 
"Ne appa" jawab hyuna dengan penuh merasa bersalah 
 
Hyuna yang sedang sibuk dengan laptop didalam kamarnya termenung ia memikirkan kondisi keluarganya saat ini 
 
Appa sakit-sakitan, bagaimana mungkin aku membiarkan appa mencari pekerjaan dalam keadaan seperti ini, aku tidak mau terus menyusahkan appa dan gomo.. Aku harus mencari pekerjaan untuk mendapatkan gaji yang besar, jika hanya bekerja sebagai penjaga warung saja aku tidak akan bisa membantu appa , sepertinya aku harus pergi kekota ..
 
"Tapi pasti appa tidak akan mengizinkanku" gumamnya 
 
"Memangnya apa yang akan kau lakukan?" Tanya appa yang tiba-tiba membuat hyuna terkejut dan langsung terdiam 
 
"Hyuna ? Ada apa ? Apa yang ingin kau lakukan ? Katakan pada appa" 
 
"Eum.. Tidak ada.. Appa salah dengar mungkin" 
 
"Benarkah?" 
 
Hyuna mengangguk yakin mencoba tak terlihat mencurigakan 
 
"Yasudah tidurlah.. Ini sudah larut malam kau kan besok harus kembali kuliah" 
 
Hyuna hanya menjawabnya dengan senyuman kecil dan anggukan kecil lalu memeluk ayahnya erat dan tuan kim mengecup kening hyuna penuh kasih sayang 
 
Maafkan naya appa, naya terpaksa melakukan ini .. Ini semua naya lakukan demi appa kuharap appa akan memaafkanku
 
Pagi harinya bibi mengetuk pintu kamar hyuna namun hyuna tak juga menjawabnya 
 
"Hyuna ? Bangun nak.. Ini sudah pagi kau akan terlambat kekampus" 
 
"Ada apa ? Hyuna belum bangun?" Tanya tuan kim
 
"Iya oppa, hyuna akan terlambat jika dia belum bangun juga" 
 
"hyuna.. Bangun nak ini sudah pagi" panggil tuan kim namun tetap tak ada jawaban akhirnya tuan kim membuka pintunya dan tidak terkunci hyuna pun tidak ada disana bahkan mereka terkejut melihat pakaian hyuna tidak ada didalam lemarinya dan beberapa barang pun tidak ada ditempatnya 
 
"Oppa ! Jangan-jangan hyuna pergi diam-diam ?!" 
 
"Astaga ! Putriku!! Aku harus mencarinya!" Tuan kim segera berlari keluar rumah dan langsung diikuti oleh adiknya namun tepat didepan pintu nana sudah berdiri disana 
 
"Oh abeonim"
 
"Kau? Kau nana teman hyuna kan?" Tanya tuan kim 
 
"Iya abeonim saya nana teman hyuna, apa hyunanya ada didalam ?" 
 
"Hyuna dia pergi.. " jawab tuan kim dengan cemasnya 
 
"Pergi? Kemana abeonim ?" 
 
"Entahlah.. Dia pergi diam-diam dan membawa pakaian dan barang-barangnya" 
 
"Abeonim.. Sebenarnya sudah dua minggu ini hyuna tidak masuk kuliah maka dari itu saya kemari untuk menemuinya" 
 
"Apa?!! Dua minggu?!" Tuan kim dan adiknya terkejut 
 
"Itu artinya selama ini hyuna telah membohongiku" gumam tuan kim lalu kepalanya terasa pusing adiknya dan juga nana segera menahan tubuh tuan kim yang hendak terhuyung lalu membantunya masuk kedalam kamar 
 
Hyuna turun dari kereta dan melirik kekiri kekanan ia sendiri bahkan tidak tau harus pergi kemana mengingat ia tak memiliki alamat rumah teman atau keluarga disana 
 
"Sudahlah kau pasti bisa hyuna tak ada yang perlu kau cemaskan pasti semuanya akan baik-baik saja aku harus bisa sukses dikota ini dan buat appa bahagia" 
 
Hyuna menggusur tas koper bawaannya dan juga tas besar ditangannya yang lain dengan susah payah hingga saat ia hendak mencari taksi tiba-tiba saja hujan turun lebat 
 
Hyuna melihat isi tasnya untuk mengambil payung
"Astaga aku lupa membawa payung ! Lagi pula mana ingat dengan barang sekecil itu aku kan kabur dari rumah aku buru-buru . Lalu sekarang bagaimana? Kenapa tidak ada taksi satu pun?" 
 
Lalu tiba-tiba seorang pria dari belakang tak sengaja menabraknya hingga tas yang dibawanya terjatuh ke air yang menggenang 
 
"Yatuhan tasku!" 
 
"Maaf .." Ujar pria itu
 
"Yah !!" Teriak hyuna karena pria itu pergi begitu saja 
 
Pria itu membalikkan tubuhnya dan membuka kaca mata hitamnya 
 
"Iya kau ! Kemari !! Dasar pria tidak tanggung jawab!" 
 
Pria itu berjalan mendekati hyuna dan menatapnya tajam 
 
"Apa kau bilang?" 
 
"Kau tidak dengar?! Lihat tasku ! Atau jangan-jangan kau juga tak melihat tasku jatuh?! Lagi pula kau ini aneh sekali malam-malam seperti ini mengenakan kac mata hitam ! Tidak waras"
 
"Kau mengatakan aku tidak waras ??" 
 
"Wae ?! Sekarang cepat ambil tasku!"
 
Pria itu melirik tas yang terjatuh menyedihkan dan basah lalu kembali melirik hyuna 
 
"Itu tasmu kan? Lalu apa urusannya denganku?"
 
Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Mwo?! Kau bertanya kenapa ??! Kau yang menjatuhkannya, sekarang ambil !" 
 
Pria itu mengerutkan keningnya tak suka 
"Kau memerintahku?" 
 
"Iya wae ?! Ambil cepat !" 
 
Pria itu membuang nafasnya kasar dan bukannya mengambil tas itu ia malah kembali membalikkan tubuhnya dan meninggalkan hyuna begitu saja 
 
"Yah !! Pria gila !! Aishh jinjja tasku..." Mau tak mau hyuna mengambil tas itu hingga sebagian bajunya basah karena terkena air hujan ia segera berlari kembali ketempatnya namun lantai disana sangat licin dan ia terjatuh hingga seluruh pakaiannya bahkan rambutnya kini basah 
 
"Akh appa !!" 
 
Pria itu membalikkan tubuhnya saat mendengar suara keras dari tubuh hyuna yang terjatuh ia segera berlari kecil untuk membantu hyuna namun disaat bersamaan ada beberapa orang yang membantu hyuna 
 
Hyuna yang dibantu oleh orang-orang disana untuk berdiri menatap kesal dan penuh rasa marah pada pria itu yang hanya menatapnya dingin 
 
"Kau! Dasar pembawa sial" ujar hyuna memaki pria itu 
 
Pria itu sekali lagi hanya menatap dingin dan tanpa ekspresi pada hyuna lalu pergi begitu saja 
 
Bukannya membantu dia malah melihatku dengan ekspresi seperti itu! Dia itu manusia atau tembok?! Menyebalkan
 
Lalu tiba-tiba saja hyuna tertawa terbahak-bahak karena pria itu pun terjatuh akibat lantai yang sangat licin 
 
"Omo ! Hahahaha rasakan itu! Itulah yang dinamakan karma !" 
 
Pria itu terlihat kesal dan hendak mengejar hyuna 
 
"Omo!!" Hyuna terkejut dan segera berlari menghindari pria itu 
 
"Kemana perginya dia ?! Sialan dia cepat sekali perginya ! Ahh pantatku sakit sekali" 
 
Hyuna ternyata mengumpat dibalik mobil dan menahan tawanya akibat mendengar pria itu meringis kesakitan pada bokongnya dan setelah merasa pria itu sudah pergi dan keadaan aman ia pun pergi dari persembunyiannya
 
"Dingin sekali.. Aku harus mencari pekerjaan kemana ya ? Selama ini aku tidak pernah pergi kekota seorang diri" 
 
Lalu tiba-tiba saja hyuna tak sengaja melihat seorang wanita yang sedang diganggu oleh kawanan pria dan sepertinya wanita itu sedang terancam, hyuna pun mendekati mereka untuk membantu wanita malang itu 
 
"Yah ! Jangan ganggu dia !" Teriak hyuna membuat perhatian mereka tertuju pada hyuna membuat hyuna mendadak gemetar dan nyalinya menciut seketika 
 
Aigoo apa yang harus aku lakukan?? Tapi aku tidak mungkin lari aku harus menyelamatkan wanita itu
 
"Siapa kau nona manis?" Tanya salah seorang pria itu yang berjalan mendekati hyuna 
 
"Yak ! Jangan mendekat bodoh!" 
 
"Ternyata kau cukup berani juga ya manis.. Kalau begitu kau ikut saja bersama kami" 
 
"Shireo!" Hyuna segera menarik wanita itu dan mengajaknya berlari secepat mungkin 
 
"Tunggu! Jangan lari !" Teriak ketiga pria itu
 
"Lebih cepat!" Teriak hyuna dengan tak melepaskan genggaman tangannya pada wanita itu yang berlari dibelakangnya 
 
"Jangan lari !" Teriak pria itu lagi yang terus mengejar mereka
 
"Lebih cepat lagi ayo !" Ujar hyuna mereka berlari sekuat tenaga hingga akhirnya mereka menaiki bus yang cukup banyak penumpangnya dengan nafas mereka yang tersengal-sengal
 
"Gomawo" ujar wanita itu dengan nafasnya yang tersengal-sengal dan tak peduli dengan orang-orang disekitar mereka yang memperhatikan mereka 
 
"Ne" jawab hyuna dengan nafasnya yang belum teratur 
 
"Jika tadi tidak ada kau entahlah bagaimana nasibku" 
 
"Memangnya kau mau kemana ? Kenapa pergi sendiri ? Bahkan kau mengenakan pakaian minim seperti itu" 
 
"Ah iya .. Aku sedang menunggu kakakku menjemputku, tapi tiba-tiba ketiga pria tadi mendekatiku" 
 
"Kakakmu? Namja ?" 
 
"Iya dia pria .. Kau sendiri mau kemana ?" 
 
"Aku.. Eum.." 
 
"Waeyo?" 
 
"Aku tidak tau.. Aku baru pertama kali kekota seorang diri" 
 
"Jinjja ? Biasanya kau kemari bersama siapa ?" 
 
"Bersama ayah dan ibuku untuk berlibur atau menemani mereka jika kedua orangtuaku ada pekerjaan dikota" 
 
"Lalu kenapa sekarang kau pergi sendiri ? Memang terlalu berbahaya jika wanita berkeliaran sendiri dikota malam-malam seperti ini, oh .. Bagaimana jika kau ikut saja denganku? Siapa namamu?" 
 
"Namaku kim hyuna" 
 
"Namaku kim seolhyun , bagaimana hyuna ? Kau ingin ikut denganku?" 
 
"Kemana ?" 
 
"Tentu kerumahku, bagaimana? Kau juga sepertinya belum tau akan pergi kemana bukan?" 
 
"Tapi.." 
 
"Sudahlah.. Ikut denganku oke? Nanti akan aku kenalkan kau dengan oppaku, kau tau? Dia tampan.." Goda seolhyun 
 
Hyuna masih terdiam untuk berfikir apakah dia terima tawaran seolhyun karena bagaimana pun juga hyuna tidak tau harus pergi kemana 
 
"Ayolah jangan banyak berfikir .. Kau ikut denganku, oke?" 
 
"Eum baiklah.." 
 
Seolhyun tersenyum lebar dengan senangnya lalu mereka pun pergi menuju rumah seolhyun 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw