Save you

Magic is you (re-edit)

Pagi harinya hyuna terbangun dan merasakan pegal diseluruh tubuhnya , perlahan hyuna membuka kedua matanya dengan matanya yang masih mengantuk ia melirik kesampingnya dimana hyunseung tertidur menyamping kearahnya hyuna sangat terkejut dan segera bangun gerakan cepat hyuna membangunkan hyunseung 

 
"Kau.. Kenapa kau tidur disini????" Tanya hyuna dengan paniknya 
 
"Eum? Tidak ingat" jawab hyunseung dengan acuhnya lalu kembali tidur 
 
Hyuna segera membangunkan hyunseung untuk segera pergi dari kamarnya 
 
"Hyunseung bangun! Dan keluar dari kamarku! Jika eommonim atau appaku tau mereka akan berfikir yang tidak-tidak!" 
 
"Ne.." Jawab hyunseung dengan malasnya dan mata yang setengah terpejam hyunseung turun dari ranjang hyuna namun disaat bersamaan saat hyuna membuka pintu nyonya jang sudah berdiri didepan kamar hyuna dan melihat hyunseung berada didalam kamar hyuna 
 
"Hyunseung?" 
 
Mendengar suara ibunya hyunseung langsung membuka matanya dan terjaga 
 
"Apa yang kalian lakukan? Kenapa hyunseung bisa ada dikamarmu hyuna ?" 
 
"Eommonim.. Ini tidak seperti yang eommonim fikirkan sungguh.. Dia.. Kami.." 
 
"Ada apa ini?" Tanya tuan kim 
 
"Hyunseung?? Kalian?" Ujar tuan kim 
 
Akibat kesalah pahaman itu nyonya jang dan tuan kim mengintrogasi hyuna dan hyunseung di ruang tengah keadaan sangat hening hyuna dan hyunseung hanya menundukkan kepalanya lalu saling melirik kesal 
 
Nyonya jang dan tuan kim hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka sesekali melihat tingkah anak-anak mereka 
 
"Jadi apa yang sebenarnya kalian lakukan? Kenapa hyunseung bisa berada didalam kamar hyuna ? Apa dari semalam hyunseung tidur dikamar hyuna ?" Tanya nyonya jang 
 
"Sebenarnya.." Belum sempat hyunseung menjawab tuan kim sudah memutusnya
 
"Hyuna kau belum menikah kenapa kau membiarkannya tidur dikamarmu nak? Apa kalian benar-benar ingin cepat menikah?" 
 
"Bukan begitu.." Lagi-lagi mereka tidak memberikan hyuna kesempatan untuk hyuna dan hyunseung menjelaskannya 
 
"Baiklah.. Aku rasa kalian harus segera menikah" ucap tuan kim 
 
"Anda benar tuan, kalian harus mempertanggung jawabkan perbuatan kalian" 
 
"Tapi bu kami tidak melakukan apa.." 
 
"Cukup hyunseung, kau adalah pria kau berani berbuat maka kau harus bertanggung jawab" 
 
Hyuna dan hyunseung saling berbalas tatapan dan hanya bisa diam mengikuti ucapan ucapan orang tua mereka untuk mempercepat pernikahan 
 
"Ini semua salahmu!" Gerutu hyuna saat mereka dalam perjalanan kekantor 
 
"Salahku?? Kenapa kau jadi menyalahkanku?!" 
 
"Jelas salahmu! Aku sudah katakan untuk kau pergi dari kamarku tapi kau malah tidur !" 
 
"Kau juga tertidur kan? Jadi ini tidak sepenuhnya salahku" jawab hyunseung dengan menyetir mobilnya 
 
Hyuna menyilangkan kedua tangan didadanya dengan kesalnya 
 
Saat hyuna tengah sibuk dengan pekerjaannya tiba-tiba saja ia mendapatkan telfon jika tuan choo sunghoon akan menemui hyunseung dikantor hyuna belum sadar siapa itu choo sunghoon yang akan menemui hyuna hingga beberapa jam kemudian choo sunghoon tiba bersama anak buahnya ia terkejut ia lupa jika choo Sunghoon adalah pria yang pernah ia temui saat rapat yang ia tau adalah ayah kandungnya yang telah membuangnya 
 
"Permisi, bosku sudah membuat janji dengan tuan jang bisa kami menemuinya sekarang?" Tanya sekretarisnya pada hyuna 
 
Namun hyuna tak menjawab dan malah menatap tajam pada choo, sekretaris itu menydarai jika hyuna menatap bossnya dengan tidak sopan ia berdehem agar hyuna berhenti menatap bosnya seperti itu 
 
"Permisi , bisa kami menemui tuan jang sekarang? Bosku tidak bisa terlalu lama menunggu" 
 
"Baik, sebentar" jawab hyuna yang langsung menghubungi hyunseung 
 
"Silahkan masuk, hyunseung sajangnim sudah menunggu" ucap hyuna 
 
"Baik terimakasih" 
 
Mereka pun masuk kedalam ruangan hyunseung 
 
Dia ?? Dia pria yang waktu itu berada diruang rapat kan??? Dia .. Ayahku.. Tidak, ayahku hanyalah appa, sampai kapan pun aku tidak akan menganggapnya sebagai ayahku 
 
Hyuna meremas roknya tanpa ia sadari 
 
"Hyuna ?" Tanya Tiffany yang tak sengaja melewati meja kerja hyuna 
 
"Hey..." Tiffany menyolek bahu hyuna hingga hyuna tersadar
 
"Oh unnie" 
 
"Kau kenapa ? Kenapa kau terlihat sangat kesal?"
 
"Ani.. Aku baik-baik saja" 
 
"Eum jinjja ?" 
 
"Tentu.." 
 
"Yasudah kalau begitu.. Jangan banyak melamun arra?" 
 
"Ne unnie gomawo" 
 
"Good girl"
 
Tiffany tersenyum lebar lalu pergi
 
Telfon dimeja kerja berbunyi dengan sigap hyuna mengangkatnya 
 
"Hallo?" 
 
"Masuk keruanganku" 
 
"..." 
 
"Hyuna ? Kau dengar aku?"
 
"Baik.. Sajangnim" 
 
Masuk keruangannya ? Didalam sana ada pria itu, kenapa hyunseung meminta aku untuk masuk ? Sedangkan dia sudah tau siapa pria itu dan mengetahui jika aku sangat membencinya 
 
"Permisi" 
 
"Masuk" 
 
Hyuna pun masuk dengan penuh perasaan jengkel dan menahan emosinya mati-matian ia mencoba tersenyum ramah pada hyunseung seakan tidak terjadi apa pun 
 
"Duduklah" ujar hyunseung, hyuna duduk dikursi tunggal tepat berhadapan dengan choo yang terus menatapnya 
 
"Karena urusan pekerjaan sudah selesai , ada hal lain yang ingin saya bicarakan hal yang sangat tertutup" 
 
Mengerti maksud ucapan hyunseung sang sekretaris choo pun keluar dari ruangan hingga kini tinggalah mereka bertiga 
 
"Apa yang ingin kau bicarakan hyunseung?" Tanya choo
 
Apa yang ingin dia bicarakan??? , fikir hyuna 
 
"Tuan, anda sudah mengenal wanita ini bukan?" 
 
Hyuna tertegun saat hyunseung seakan mencoba memperkenalkan siapa dirinya yang sebenarnya pada choo 
 
"Ya aku tau, dia sekretarismu, ada apa hyunseung?" 
 
Hyunseung tersenyum dengan tenang lalu sesaat melirik hyuna yang tengah tertunduk dengan kening yang berkerut hyunseung mencoba membaca isi fikiran hyuna dimana banyak sekali pertanyaan didalam kepalanya apa yang akan hyunseung lakukan 
 
"Tuan choo, dia adalah hyuna" 
 
"Lalu?" 
 
"Dia.." 
 
Hyuna mendongakan kepalanya kala ia yakin hyunseung akan mengatakan yang sebenarnya 
 
"Dia adalah.."
 
Jangan katakan !! Jangan katakan padanya jika aku anaknya!!! 
 
"Dia calon istriku" 
 
Hyuna membuang nafasnya yang sedari tadi tertahan ia fikir hyunseung akan mengatakan yang sebenarnya pada choo jika dia adalah anak kandung choo 
 
"Wah.. Berita bagus.. Akhirnya kau akan menikah hyunseung, selamat selamat" 
 
Hyunseung tersenyum 
"Tujuan saya mengatakan ini adalah.. Saya ingin meminta restu darimu" 
 
"Tunggu, restuku?"
 
Hyuna kembali terlihat cemas 
 
"Betul tuan, karena.. Hyuna adalah.. Dia putri kandung anda"
 
Hyuna membulatkan kedua matanya begitupun dengan choo 
 
"Apa ? Hahaha apa yang kau bicarakan hyunseung? Kau ini lucu sekali" 
 
"Tidak tuan, saya tidak sedang bercanda , jika hyuna .. Memang putri kandung anda" Jelas hyunseung 
 
Hyuna menundukan kepalanya ia benar-benar merasa kesal dan kecewa atas tindakan hyunseung sedangkan choo langsung mengalihkan tatapannya pada hyuna
 
"Apa-apaan ini? Aku tidak pernah memiliki anak selain dari istriku sendiri, jaga ucapanmu hyunseung!" Choo berdiri dari duduknya dan seketika keadaan memanas 
 
Hyunseung pun berdiri dari duduknya dengan membenarkan jasnya 
 
"Tapi anda harus menerima kenyataan jika hyuna memang putri kandung anda"
 
"Hyunseung! Sekali lagi jaga ucapanmu! Kau akan merusak namaku! Kau akan mencemarkan nama baikku! Dia bukan putriku!"
 
Hyuna terdiam menunduk ia tak mampu menahan air matanya ia terus menitikkan air matanya 
 
"Tuan choo, anda ingat jika anda pernah menjalin cinta dengan seorang wanita didesa lalu anda menghamilinya dan anda... Tidak mau mengakuinya, hyuna .. Dialah putri anda" 
 
"Tidak! Tidak mungkin! Dan kalau pun memang benar dia anakku, aku tidak akan pernah menganggapnya ! Dia anak haram !!" 
 
Hyuna benar-benar terkejut dengan ucapan ayahnya sendiri begitupun dengan hyunseung, hyunseung benar-benar merasa sakit hati wanita yang sangat dicintainya dihina seperti ini dihadapannya sendiri saat hyunseung tengah mengepal kedua tangannya hyuna melihatnya dan tak mau hal yang tidak diinginkan terjadi hyuna segera berdiri dari duduknya 
 
"Cukup!! Tuan choo sunghoon yang terhormat! Ya.. Aku memang putri kandungmu, tapi aku tidak pernah menganggapmu sebagai ayahku ! Aku bukan dibesarkan olehmu maka dari itu tenang saja.. anda tidak perlu khawatir dan cemas dengan kehadiran saya, karena saya tidak akan pernah mengusik kebahagiaan anda dan keluarga anda ! Saya bukan anak haram ! Tidak ada anak yang haram didunia ini ! Hanya saja ulah dua orang manusia yang tidak bermoral lalu saat semuanya sudah terjadi mereka tidak mau bertanggung jawab seperti binatang! Dan anda .. Tidak akan pernah pantas menjadi ayah saya !! Permisi" ujar hyuna dengan penuh penekanan disetiap katanya bahkan hyuna tak mampu menahan air matanya yang terus mengalir di pipinya 
 
Hyuna segera berlari keluar ruangan dan melihat hyuna menangis hyunseung menatap tajam pada choo 
 
"Anda sudah membuat kesalahan besar tuan choo, anda sudah menyakiti bahkan menghina perasaan putri kandung anda sendiri.. Maka dari itu jangan pernah anda berharap untuk bisa mendapatkannya sampai kapan pun aku tidak akan membiarkannya, ingat itu anda akan menyesal seumur hidup anda" 
 
Hyunseung pun pergi untuk mengejar hyuna , choo mengepal kuat kedua tangannya lalu pergi dari ruangan itu dengan emosinya yang tersulut membuat banyak karyawan bertanya-tanya apa yang terjadi antara hyuna hyunseung dan choo sunghoon 
 
"Hyuna tunggu!" 
 
Hyunseung menarik tangan hyuna hingga akhirnya hyuna berhadapan dengan hyunseung 
 
"Hyuna.." 
 
Hyuna masih tetap menangis tersedu-sedu dan tak mengatakan apa pun lalu ia menghambur kepelukan hyunseung dan menangis 
 
Hyunseung membalas pelukan hyuna mencoba menenangkannya tak memperdulikan tatapan banyak karyawan dan orang yang lalu lalang disekitar kantor pada mereka 
 
Merasa tak suka banyak karyawan memperhatikan hyuna yang tengah menangis hyunseung menjentikkan jarinya membuat waktu berhenti sejenak hingga semuanya berhenti kini hanya terdengar suara hyuna yang menangis karena semuanya terhenti
 
"Tenanglah.. Aku tidak akan membiarkan dia menemuimu lagi, aku berjanji" 
 
Hyuna semakin mengeratkan pelukannya dan tangisnya semakin menjadi bahkan ia tak sadar jika sekelilingnya terhenti 
 
"Menangislah sepuasmu , jangan kau pendam lagi keluarkan semua kesedihanmu hyuna, tapi berjanjilah setelah ini tidak ada tangisan lagi dimatamu" hyunseung terus membelai lembut rambut hyuna dalam pelukannya 
 
Setelah merasa sudah cukup tenang hyuna melepaskan pelukannya dengan sigap hyunseung mengembalikan semuanya menjadi seperti biasanya hingga hyuna tak menyadarinya 
 
"Gomawo" ucap hyuna 
 
"Bagaimana jika sekarang kita pergi?" 
 
"Kemana ?" 
 
Hyunseung tersenyum kecil lalu menggenggam sebelah tangan hyuna dan membawanya pergi
 
Hyunseung melirik hyuna yang masih duduk disampingnya dan sesekali hyuna menghapus air matanya , hyunseung mengelus puncak kepala hyuna 
 
"Berhenti menangis"
 
"Mian" jawab hyuna 
 
Hyunseung tersenyum lalu kembali fokus menyetir hingga mereka sampai disebuah taman yang sepi dengan rumput yang masih hijau dan bersih 
 
"Kau pernah kemari?" Tanya hyunseung 
 
"Tidak, aku tidak pernah kemari tempat ini sangat indah" 
 
Hyunseung menggenggam sebelah tangan hyuna dan membantunya menaiki anak tangga yang kecil-kecil dan cukup tinggi hingga mereka sampai dipuncaknya mereka bisa melihat pemandangan kota Seoul dari sana 
 
Hyuna tersenyum lebar lalu melirik hyunseung yang tersenyum padanya 
 
"Kau suka?" 
 
Hyuna mengangguk cepat lalu membentangkan kedua tangannya merasakan hembusan angin disore hari yang begitu segar disana 
 
Ada banyak anak-anak disana yang tengah bermain bersama orang tua mereka dan bermain balon tiup disana hyunseung menghampiri penjualan balon itu lalu kembali berdiri di belakang hyuna dan ia tiupkan balon itu pada hyuna hingga hyuna tertegun ada balon-balon kecil yang menyentuh kulitnya ia membuka matanya lalu segera membalikkan tubuhnya ternyata itu ulah hyunseung yang meniupkan balon padanya 
 
Hyuna tersenyum dan mengejar balon-balon kecil itu seperti layaknya anak kecil yang tidak memiliki masalah dan senang saat bermain dengan balon hyunseung merasa senang melihat hyuna tertawa bahagia sambil bermain-main dengan balon yang ia tiupkan
 
Dia bahkan jauh lebih indah dari indahnya langit senja
 
"Aku ingin mencobanya" hyunseung memberikan tiupan balonnya pada hyuna hingga hyuna meniupkan balonnya lalu mereka bermain dengan balon-balon yang mereka tiup dengan suasana sore yang tenang dan sejuk membuat hyuna mulai lupa dengan masalahnya 
 
Setelah cukup lelah hyuna membaringkan tubuhnya diatas rerumputan hijau disana dengan nafas yang tersengal-sengal hyunseung pun mengikutinya ia tidur disamping hyuna dan keduanya menatap langit-langit yang mulai berwarna kuning 
 
Hyunseung melirik hyuna yang tertidur disampingnya dengan mata menatap kelangit-langit merasa hyunseung memperhatikannya hyuna pun melirik hyunseung hingga keduanya saling bertatapan dan tersenyum seakan keduanya tidak pernah memiliki beban masalah apa pun 
 
"Aku mencintaimu hyuna"
 
Hyuna tersenyum 
"Aku juga mencintaimu" 
 
Hyunseung memegang sebelah tangan hyuna dan keduanya memejamkan mata sesaat disana
 
 
💫💫💫
 
Aku harus menyingkirkan wanita bernama hyuna itu.. Jika tidak.. Ini akan berbahaya untuk keluargaku dan karirku, jika sampai istri dan anak-anakku tau jika aku memiliki anak dari wanita lain.. Ini akan kacau , dan jika klien-klienku mengetahui semua ini maka reputasiku akan hancur ! , Fikir sunghoon 
 
"Aku harus mendekatinya dan membujuknya untuk mau ikut bersamaku pergi dari korea setelah itu aku akan meninggalkannya diluar negeri dan ia tak bisa kembali lagi kekorea maka dari itu aku akan aman" 
 
"Hyuna , hyunseung.. Hari ini ibu akan pergi kerumah teman ibu dibusan , kalian akan berangkat kekantor?" 
 
"Iya bu kami akan berangkat sekarang" jawab hyunseung 
 
"Lalu tuan kim? Apa anda baik-baik saja jika kami tinggal?" Tanya nyonya jang
 
"Tidak apa-apa nyonya jang, saya akan baik-baik saja" 
 
"Ibu tidak perlu khawatir lagi pula ada ahjumma, aku akan meminta ahjumma untuk menjaga tuan kim" 
 
"Gomawo hyunseung" ucap tuan kim 
 
Hyuna tersenyum ia senang hyunseung memperhatikan dan menyayangi ayahnya seperti ayahnya sendiri
 
"Kalau begitu kami berangkat dulu tuan" 
 
"Appa naya berangkat kekantor dulu ne hubungi aku jika terjadi sesuatu aku akan segera pulang" 
 
"Iya nak" 
 
Hyuna dan hyunseung sudah sampai di kantor dan mereka terkejut saat tiba-tiba choo sunghoon dan anak buahnya sudah menunggunya 
 
"Tuan choo?" Hyuna dan hyunseung benar-benar terkejut dengan kehadiran tiba-tiba choo  
 
"Hallo hyunseung.. Selamat pagi" 
 
"Ada apa tuan choo? Bukankah hari ini kita tidak ada meeting atau pertemuan lainnya ?" Tanya hyunseung dengan ekspresi dinginnya 
 
"Memang tidak ada hyunseung.. Tapi aku kemari untuk membawanya" Hyuna terkejut saat choo menatapnya hyunseung pun sama halnya ia menatap tajam pada choo 
 
"Apa maksud anda ?" 
 
"Ya .. Seperti yang sudah kau katakan , jika hyuna adalah putriku benar? Dan aku adalah ayah kandungnya maka dari itu aku ingin membawa hyuna tinggal bersamaku" 
 
"Tidak, aku tidak mau!" Jawab hyuna dengan cepat 
 
choo menatap penuh rasa amarah pada hyuna yang juga tak kalah menatapnya tajam 
 
"Kau harus mau!" 
 
"Cukup ! Tuan choo sunghoon yang terhormat.. Anda sudah dengar ? Jika hyuna tidak mau tinggal bersamamu, silahkan pergi dari sini" 
 
"Hey jang hyunseung.. Kau mengusirku?!" 
 
"Tidak, tergantung sudut pandangnmu saja apakah aku mengusirmu atau tidak yang jelas aku tidak ingin kau menemui hyuna lagi" 
 
"Kau fikir kau siapa ?!" 
 
"Calon suaminya" jawab hyunseung dengan cepat memutus ucapan choo yang langsung terdiam 
 
"Hyunseung sudahlah ayo" saat hyuna menarik tangan hyunseung untuk pergi choo menahan tangan hyuna membuat hyuna meringis kesakitan akibat cengkraman tangannya yang kuat 
 
"Ah !" Mendengar hyuna meringis kesakitan hyunseung tak tinggal diam ia menatap penuh kebencian pada choo seakan mengisyaratkan jika tidak ada satu pun manusia yang boleh menyakiti miliknya
 
Hyunseung mendorong choo dengan keras hingga tubuh choo yang besar terhuyung dan jatuh 
 
"Kau ! Beraninya kau!" Choo hendak berdiri dan menghajar hyunseung namun keamaan segera tiba dan menghentikan choo
 
"Lepaskan!" 
 
"Bawa dia pergi , dan pastikan jangan biarkan dia menginjakan kakinya lagi dikantorku" perintah hyunseung 
 
"Baik tuan" kedua keamaan itu membawa choo pergi bersama dengan anak buahnya 
 
"Ingat ini hyuna , aku adalah ayahmu dan aku tidak akan tinggal diam sampai kapan pun aku akan berusaha membawamu dan tidak akan pernah membiarkan hidupmu bahagia bersama pria ini!" 
 
Hyunseung melihat hyuna yang terdiam tanpa mengatakan apa pun tatapannya kosong dan air mata mulai menetes dipipinya 
 
Sebelah tangan hyunseung menghapus air mata yang menetes ke pipi hyuna 
 
"Kau menangis lagi" gumamnya 
 
"Kau dengar itu? Dia mengancamku, dia tidak akan membiarkan aku bahagia" gumamnya 
 
"Itu semua tidak akan terjadi , percayalah jangan khawatir" 
 
"Apa yang kalian lihat?! Kembali bekerja !" Perintah hyunseung pada karyawan-karyawannya yang tengah memperhatikan hyuna dan hyunseung 
 
Setelah jam kantor selesai seperti biasanya hyuna dan hyunseung pulang bersama namun tak diduga saat perjalanan pulang tiba-tiba saja mobil mereka dihalangi oleh sebuah mobil dan ternyata choo yang keluar dari dalam mobil itu beserta anak buahnya 
 
"Hyunseung .. Dia .. Bagaimana ini" hyuna mulai merasa panik , hyunseung merasa sangat kesal ia keluar dari dalam mobilnya dengan menutup keras pintu mobilnya 
 
Dan kini hyunseung dan choo sudah berhadapan 
 
"Apa yang kau inginkan?" 
 
"Hyuna , aku akan membawanya" 
 
"Kau tidak akan pernah bisa membawanya" 
 
"Terserah kau saja , aku adalah ayahnya dan aku bisa melakukan apa pun padanya , bawa dia" choo memerintah anak buahnya untuk membawa hyuna namun hyunseung segera menahannya ia menghajar kedua anak buah choo namun entah mengapa kali ini hyunseung kalah ia tersungkruk akibat pukulan keras pada perutnya 
 
"Lepaskan!!" Hyuna memberontak saat anak buah choo memaksa hyuna untuk ikut dengan mereka karena merasa kesal salah satu dari anak buah choo memukul tengkuk hyuna hingga ia tak sadarkan diri
 
"Hyuna !! Keterlaluan !" Saat hyunseung akan bangun choo menendang wajah hyunseung hingga mengeluarkan darah di hidungnya 
 
"Kau kalah hyunseung" choo tersenyum licik lalu masuk kedalam mobilnya 
 
"Hyuna !" 
 
Saat mobil choo melaju tiba-tiba saja mobilnya terhenti 
 
"Ada apa ini?!" Tanya choo pada supirnya karena mobilnya sama sekali tak bisa bergerak bahkan supir itu sudah menancap gasnya hingga mobil itu mengeluarkan asap 
 
"Saya tidak tau tuan.. Mobilnya tidak bisa bergerak" 
 
"Tancap gasnya !" 
 
"Sudah tuan sudah saya lakukan tapi mobilnya seperti tidak mau jalan padahal mesinnya menyala tuan" 
 
"Kurang ajar!" Choo melirik kebelakang dimana hyunseung mulai bangkit dan berjalan ke arah mereka dengan memegangi perutnya 
 
"Dia mendekat ! Cepat kalian keluar dan hadang dia !" 
 
"Baik bos" 
 
Kedua anak buah choo keluar untuk menghadang hyuna namun entah mengapa tiba-tiba keduanya tak bisa bergerak sama sekali tubuh mereka mendadak kaku tak bisa digerakan 
 
"Ya ! Ada apa dengan kalian?!" Tanya choo pada anak buahnya 
 
"Kami tidak bisa bergerak bos" 
 
"Apa yang kau bicarakan?! Jangan bercanda dan cepat habisi dia !" 
 
"Maaf bos.. Kami benar-benar tidak bisa menggerakkan tubuh kami" 
 
Choo kembali melihat hyunseung yang sudah semakin dekat dan entah mengapa tersirat penuh amarah di mata hyunseung yang mampu membuat choo bergidik ngeri 
 
Saat hyunseung membuka paksa pintu mobil choo , choo segera mengarahkan pisau tepat di leher hyuna yang masih tak sadarkan diri 
 
"Jangan mendekat! Jika kau mendekat aku akan bunuh dia sekarang juga!" 
 
"Aakh!!" Choo meringis kesakitan saat tiba-tiba tangannya terasa sakit dan ia melepaskan pisau dari tangannya 
 
Hyunseung terus menatap tajam dan penuh amarah kebencian pada choo 
 
"Ada apa ini!! Kenapa tanganku ahh !! Kenapa tanganku sakit sekali !!!" 
 
"Kau ! Pasti kau yang melakukan ini kan?!! Hentikan ! Hentikan hyunseung !!!" Pinta choo 
 
Hingga terdengar suara tulang lengannya yang patah dan itu membuat choo semakin meringis kesakitan 
 
"Hyunseung !! Akh!!" Pekiknya akhirnya hyunseung menghentikan perbuatannya hyunseung menggendong hyuna keluar dari mobil choo dan saat itu juga mobil choo meledak dan terbakar
 
Hyunseung tak membalikkan tubuhnya saat mobil choo meledak karena memang ia yang melakukannya hyunseung bahkan berfikir jika choo sudah mati terbakar tatapannya kosong kedepan dengan menggendong tubuh hyuna yang masih tak sadarkan diri
 
Perlahan dan sangat hati-hati hyunseung merebahkan tubuh hyuna di kursi mobil hyunseung memperhatikan wajah hyuna yang tak sadarkan diri , hatinya benar-benar terasa sakit melihat wanita yang dicintainya tak sadarkan diri ia benar-benar merasa bersalah karena tak bisa melindungi hyuna , sebelah tangannya terulur membelai lembut pipi hyuna 
 
"Bangunlah"
 
Perlahan hyuna membuka kedua matanya dan terbatuk 
 
Hyunseung segera mengambilkan minum untuk hyuna 
 
"Hyunseung" hyuna langsung menarik tengkuk hyunseung dan memeluknya ia menangis ketakutan dan bahkan hyunseung bisa merasakan tubuh hyuna bergetar 
 
"Kau aman sekarang hyuna, jangan menangis" Hyunseung membelai rambut hyuna 
 
"Aku takut, dia tidak akan membiarkanku bahagia" 
 
"Tidak hyuna , sudah kukatakan dia tidak akan bisa melakukannya aku akan selalu menjagamu" Bisiknya, hyunseung memegang sebelah pipi hyuna lalu perlahan mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir hyuna 
 
Hyuna memejamkan matanya saat merasakan hangatnya bibir hyunseung untuk kedua kalinya dan ia selalu merasa nyaman dan aman saat hyunseung menciumnya 
 
"Baiklah kalau begitu kita pulang" 
 
"Hyunseung?? Kebakarann!!?" Tanya hyuna saat melihat banyak orang berlarian mencoba memadamkan mobil yang terbakar 
 
"Tidak tau, yasudah lebih baik kita pulang" jawab hyunseung seakan bukan dialah pelakunya 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw