Chapter 32 (THE END)

Magic is you (re-edit)
Hyuna dan hyunseung sampai dirumah dan langsung disambut oleh seoulhyun 
 
"Omo ! oppa apa yang terjadi pada hyuna ?" Seoulhyun melihat wajah hyuna yang sangat pucat
 
"Nanti aku ceritakan sekarang hyuna harus segera istirahat" 
 
"Astaga jadi hyuna hampir membunuh wanita itu?? Oppa beruntung saja kalian tidak terlambat jika tidak hyuna bisa tersandung kasus kriminal karena telah membunuh" 
 
"Aku tau itu, tapi.. " 
 
"Ada apa oppa ?" 
 
"Aku penasaran apa yang membuat hyuna sangat marah tadi"
 
"Kau bisa tanyakan padanya nanti setelah dia sadar oppa" 
 
"Kau benar, aku yakin pasti ada sesuatu yang membuat hyuna semarah itu" 
 
"Aku jadi takut bicara dengannya oppa aku takut salah bicara dia tidak bisa mengendalikan dirinya karena kekuatan bayinya" 
 
"Tenanglah aku yakin hyuna tak akan menyakiti orang terdekatnya" 
 
"Apa oppa tidak lihat tangan minho oppa dibalut perban?" 
 
"Ah iya aku melihatnya , ada apa dengannya ?" 
 
"Hyuna yang melakukannya oppa" 
 
"Mworago?? Bagaima bisa ??" 
 
"Hyuna hampir saja mematahkan tangan minho oppa, yatuhan.. Bahkan bayi itu selalu menendang hyuna jika kami membicarakannya" 
 
"Yatuhan semoga anakku tumbuh menjadi manusia yang baik, ini semua salahku seharusnya aku tidak boleh mengatakan semuanya jadi sekarang bayi itu merasa dirinya akan terus terancam"
 
"Yasudah oppa semuanya sudah terjadi, sekarang kita tidak boleh meninggalkan hyuna sendiri terlalu berbahaya" 
 
"Kau.. Benar.. Hyuna" hyunseung segera berlari masuk kedalam kamar dan ternyata benar saja hyuna tengah berdiri di balkon dan hendak melompat 
 
"Hyuna !"  
 
Namun ia terlambat hyuna sudah melompat tanpa berfikir panjang lagi hyunseung ikut melompat dan langsung memeluk tubuh hyuna 
 
"Oppa!!" Teriak seoulhyun 
 
Mereka pun terjatuh dengan hyuna berada diatas tubuh hyunseung 
 
"Hyuna kau baik-baik saja sayang? katakan sesuatu"
 
Hyuna masih terdiam dengan mata yang tertutup betapa terkejutnya hyunseung saat melihat darah mengalir diselangkangan hyuna ia segera membawa hyuna kerumah sakit 
 
"Bagaimana keadaan istri dan bayi saya dok?" 
 
"Ini sungguh sebuah keajaiban tuan, melihat pendarahan yang begitu luar biasa saya fikir bayi anda tidak akan selamat tapi ternyata bayi anda sangat kuat dari yang saya duga dia selamat begitupun dengan ibunya , keadaan mereka baik-baik saja"
 
"Syukurlah... Baik terimakasih banyak dok" 
 
Hyunseung masuk kedalam ruangan dan melihat hyuna yang masih memejamkan matanya merasa ada seseorang yang membelai kepalanya hyuna terbangun 
 
"Oppa.." Ucapnya dengan suara yang serak 
 
"Sayang, apa yang kau lakukan? Mengapa kau melakukan itu?" 
 
"Maafkan aku oppa.." Hyuna mulai menitikkan air matanya 
 
"Tapi kenapa sayang? Aku hampir saja kehilanganmu" 
 
"Aku tidak mau anak ini ada oppa aku tidak menginginkannya jadi lebih baik aku juga mati"
 
"Hyuna apa yang kau bicarakan?" 
 
"Oppa lebih baik aku mati daripada aku harus melahirkannya dia membuat banyak masalah , aku bahkan hampir saja mematahkan tangan minho oppa aku mendorongmu sangat kuat dan.. Bahkan aku hampir saja membunuh! Aku ingin mati saja dari pada aku harus melahirkannya oppa" hyuna semakin terisak dengan tangisnya 
 
"Tidak sayang jangan bicara seperti itu kau pasti mampu mengendalikannya , dengar kau adalah ibunya kau bisa mengendalikannya" 
 
"Tidak oppa.. Aku ingin mati saja , lagi pula setelah bayi ini lahir kau akan pergi meninggalkanku aku tidak mau hidup tanpamu" hyuna semakin terisak dengan tangisnya 
 
Hyunseung memegang erat tangan hyuna dan mengecupnya 
 
"Percayalah padaku sayang, kau akan baik-baik saja" 
 
"Aku tidak sanggup oppa, aku ingin anak ini mati! Akhh appa !!" 
 
"Hyuna ? Hyuna ada apa ?" 
 
"Akh.. Sakit sekali.. Oppa.. Tolong aku.." Hyuna memekik kesakitan karena bayinya yang terus menendang sangat kuat 
 
"Oppa! Sakit sekali!!" 
 
Hyunseung benar-benar geram dengan bayinya ia memegang perut hyuna yang tengah meringis kesakitan 
 
"Kau adalah anakku, aku adalah ayahmu, jadi kau harus menuruti perkataanku, hentikan sekarang juga!" 
 
"Oppa.. Sakit.." Air mata hyuna mengalir sangat deras dari sudut matanya 
 
"Aku bilang hentikan !" Ucap hyunseung yang kembali memancarkan cahaya biru
 
Tubuh hyuna tersentak lalu ia kehilangan kesadarannya 
 
"Hyuna ?" 
 
"Hyuna ?? Sadarlah.. Hyuna..." 
 
"Tidak .. Tidak ! Hyuna bangunlah !" 
 
"Oppa ada apa ? Apa yang terjadi pada hyuna??" Tanya seoulhyun yang baru tiba bersama minho 
 
"Cepat panggil dokter !" 
 
"Baik hyung !" Minho segera berlari memanggil dokter
 
"Hyuna.. Sadarlah aku mohon... Jangan tinggalkan aku hyuna!!" 
 
💫💫💫
 
Keesokan harinya hyunseung terbangun dan merasakan pegal dibagian lehernya ternyata ia tertidur di kursi dengan merebahkan kepala di samping hyuna sebelah tangannya tetap menggenggam tangan hyuna 
 
"Ah sakit sekali" gumamnya sambil memegang tengkuknya 
 
Hyuna melenguh kecil 
"Hyuna kau sudah bangun sayang?" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya 
 
"Aku senang kau baik-baik saja, kemarin dua kali kau membuatku stres aku hampir kehilanganmu" 
 
Hyuna tertawa kecil dengan wajah pucatnya
"Mianata" 
 
"Kau sudah boleh pulang sayang" 
 
"Benarkan? Kapan?"
 
"Jigeum(hari ini)" 
 
"Baguslah oppa , aku tidak suka berlama-lama disini, omo" hyuna terkejut ia baru menyadari jika ruangan rawat inapnya berubah menjadi seperti kamarnya 
 
"Oppa? Kau yang melakukan ini?" 
 
"Eum, aku melakukan ini agar kau tidak merasa dirumah sakit, kau suka dengan ideku?" 
 
"Benar-benar suka , gomawo oppa, tapi.. Bukankah aku akan pulang hari ini juga" 
 
"Kau benar sayang karena aku fikir kau akan bangun cepat tapi ternyata  kau tidak sadar cukup lama" 
 
"Sekali lagi maafkan aku oppa" 
 
"Sudah jangan terus meminta maaf lakukan sesuatu" 
 
"Hm?" 
 
"Poppo" hyunseung mengerucutkan bibirnya membuat hyuna tertawa kecil lalu menyubit pipi hyunseung dengan gemasnya 
 
"Ah appa.. Aigoo kenapa aku malah mendapat penyiksaan" 
 
Hyuna kembali tertawa dan itu benar-benar membuat perasaan hyunseung lebih baik ah tidak tapi beribu kali lebih baik.. 
 
"illuwa(kemari)" hyuna menarik hyunseung untuk mendekatinya dan mengecup bibirnya cukup lama hyuna merangkul tengkuk hyunseung dengan kedua tangannya 
 
"Oppa, terimakasih berkali-kali kau menyelamatkanku" 
 
"Itulah tugas seorang suami, selalu melindungi istri yang dicintainya" 
 
"Saranghae" ujar hyuna 
 
"Nado" hyunseung kembali mengecup bibir hyuna dengan gemasnya lalu tak lama kemudian ciuman itu menjadi panas dan semakin liar 
 
"Changkaman" hyunseung menghentikan kegiatannya mencium panas istrinya
 
"Ada apa oppa?" 
 
"Apa.. Dia mengetahui jika kita sedang..." 
 
Hyuna melirik perutnya lalu tertawa kecil 
 
"Aku rasa dia pasti tau" 
 
"Aigoo" gumam hyunseung 
 
"Wae ? Biarkan saja , biar dia tau kalau appanya sangat mencintai eommanya"
 
"Keure" hyunseung kembali mencumbu hyuna 
 
💫💫💫
 
"Oppa aku lupa sebenarnya ada hal yang harus oppa tau" 
 
"Apa itu?" Dengan hyunseung yang mengendarai mobil 
 
"Sebenarnya alasan mengapa kemarin aku sangat marah pada taeyeon karena ternyata taeyeon adalah orang suruhan untuk merusak hubungan kita oppa" 
 
Apa ? Jadi hyuna sudah tau jika taeyeon adalah orang suruhan? Tapi bagaimana ?
 
"Jadi oppa sudah tau ? Selama ini oppa tau dan hanya diam ?!!"
 
"Hyuna ? Maaf aku lupa jika kau bisa membaca fikiranku" 
 
"Katakan oppa, jadi selama ini kau tau dan kau tidak memberitahu aku???" 
 
"Maafkan aku hyuna, aku hanya tidak mau merusak persahabatanmu dengan nana" 
 
"Apa yang kau bicarakan oppa ? Apa hubungannya dengan nana ?" 
 
"Tunggu jadi siapa yang kau maksud hyuna ? Bukankah nana yang membayar taeyeon untuk merusak hubungan kita ?" 
 
"Kau salah oppa bukan nana yang melakukannya lagi pula aku sangat mengenal nana dia tidak akan menyakitiku, ini semua ulah choo sunghoon" 
 
Hyunseung reflek mengerem mobilnya hingga mobil belakang menabrak mobil bagian belakangnya 
 
"Ya ! Apa kau gila ??!!!" Teriak pemilik mobil itu 
 
"Apa ?! Choo sunghoon.. Dia belum mati ?!" 
 
"Aku rasa belum oppa, dia sepertinya masih hidup, aku tidak tau apa tujuannya untuk merusak rumah tangga kita tapi yang jelas dia pasti ingin balas dendam" 
 
"Astaga bagaimana bisa aku tidak mengetahui itu" gumam hyunseung 
 
Lalu seseorang mengetuk keras jendela mobil hyunseung 
 
"Buka pintunya !!" 
 
Hyunseung turun dari mobil dengan santainya 
 
"Mwo?" Tanya hyunseung 
 
"Lihat apa yang kau lakukan ! Mobilku rusak parah !"
 
"Lalu?" 
 
"Yak ! Kau harus mengganti rugi !"
 
Hyunseung berjalan melihat keadaan mobilnya dan juga mobil milik pria itu yang rusak parah , hyunseung membuang nafasnya panjang 
 
"Lihat ?! Kau harus bertanggung jawab kau sudah membuat mob..." Tiba-tiba orang itu terdiam karena hyunseung menghipnotisnya 
 
"Ambil cek ini setelah itu benarkan mobilmu, kau tidak akan mengingat wajah atau mobilku kau mengerti?" 
 
Pria itu menganggukan kepalanya lalu berjalan masuk kedalam mobilnya
 
"Oppa apa ada masalah? Apa dia meminta ganti rugi?"tanya hyuna saat hyunseung kembali masuk kedalam mobil 
 
"Eum tapi semuanya sudah beres, sekarang kita harus pulang dan mencari tau dimana keberadaan choo" 
 
Sesampainya mereka dirumah betapa terkejutnya karena keadaan rumah yang sangat kacau dan banyak barang yang pecah 
 
"Oppa! Ada apa ini!" 
 
"Entahlah, seoulhyun ?? Ahjumma ??" 
 
"Tuan.. Agasshii..." Tangis ahjumma yang berlari ke arah mereka 
 
"Ahjumma ada apa ini?" Tanya hyunseung 
 
"Tadi ada yang datang kerumah dan membuat onar mereka bahkan menculik para penjaga dan juga seoulhyun agasshi dan juga anaknya"
 
"Apa ?!!!" Ujar hyuna
 
"Sialan ! Siapa yang melakukan ini ! Berani-beraninya mereka masuk kedalam rumah dewa!" Ujar hyunseung 
 
"Oppa changkaman, aku tau siapa pelakunya" 
 
"Nugu?" 
 
"Choo sunghoon"
 
💫💫💫
 
"Lepaskan! Kalian ini siapa ?! Apa yang kalian inginkan?!" Ujar seoulhyun dengan kedua tangannya diikat kuat disebuah sofa 
 
"Aku sebenarnya tidak ada urusan denganmu atau pun anakmu itu" 
 
"Lalu apa yang kau inginkan?! Kau ingin uang?! Katakan saja pada oppaku dia akan memberikan berapa pun yang kau inginkan! Lepaskan aku dan anakku bodoh !" 
 
Terdengar suara tamparan yang keras akibat choo menampar pipi 
 
"Eomma!" Tangis sunny anak dari seoulhyun 
 
"Eomma !!!" Tangisnya lagi saat anak buah choo mendorong sunny hingga tersungkruk ke lantai 
 
"Yak ! Jangan sakiti anakku ! Jika tidak aku akan membunuh kalian semua !" 
 
"Hahaha membunuh kami? Kami yang akan membunuhmu terlebih dahulu jika oppamu tidak memberikan apa yang aku inginkan" ujar choo 
 
"Apa yang kau maksud ??! Apa yang kau inginkan dari oppaku?!" 
 
"Aku ingin putriku" 
 
Seoulhyun terdiam menatap tak percaya dengan siapa ia bicara saat ini
 
"Apakah.. Kau.. Kau ayah hyuna ?" 
 
"Gadis pintar" 
 
"Jadi kau benar ayah kandungnya ?! Lalu kenapa kau menculikku ?!" 
 
"Agar oppamu itu tidak berani berulah padaku! Kau tau ? Dia hampir membunuhku dan menghalanghiku untuk membawa hyuna, maka dari itu jika dia masih tidak mau memberikan hyuna dia akan kehilangan adik perempuan kesayangannya ini .. Dan juga keponakannya" 
 
Seoulhyun membulatkan kedua matanya 
"Kau tidak akan bisa membunuhku! Hyunseung oppa akan segera kemari dia pasti akan menyelamatkan aku dan anakku dia akan membunuhmu!" 
 
"Sayangnya itu tidak akan terjadi sayang.." 
 
"Hyuna pasti memiliki alasan untuk tidak mau iku bersamamu, karena kau jahat !  Kau juga pria yang kejam ! Kau bahkan tidak mau mengakuinya sebagai anakmu, kau juga membuangnya ! Dan sekarang kau inginkan dia ?! Jangan bermimpi!" 
 
Terdengar suara tamparan yang tak kalah keras 
 
"Dengar ! Kau memang tidak berbeda dengan kakakmu yang bodoh itu! Apa kau fikir dia bisa melenyapkanku dengan kekuatannya ?! Hahaha dia tidak bisa !" 
 
Dia mengetahui kekuatan hyunseung oppa ?! Itu artinya dia tau jika hyunseung oppa adalah anak dari seorang dewi ???
 
"Lihat , aku sudah membawa seseorang yang bisa melawan kekuatan oppamu itu" 
 
"Mwo ? Kau menyewa dukun?" 
 
"Apa pun itu namanya , yang jelas dia akan melenyapkan jang hyunseungmu itu" 
 
Seoulhyun tertawa meremehkan 
 
Aku yakin dia tidak tau siapa hyunseung oppa yang sebenarnya, mungkin dia hanya tau jika hyunseung oppa memiliki kekuatan tapi dia tidak tau siapa hyunseung oppa , kekuatan dari dukun seperti itu bukan tandingan hyunseung oppa
 
"Kenapa kau tertawa ?!" 
 
"Ekhem.. Tidak ada apa-apa , hanya sepertinya kau belum tau siapa tandinganmu nanti" 
 
"Apa yang kau bicarakan?" 
 
"Tandinganmu adalah.. Dewa" 
 
Choo sunghoon hanya tertawa mendengar ucapan seoulhyun 
 
"Silahkan kau tertawa sepuasnya sekarang, anggap saja ini hari terakhirmu bisa tertawa lepas seperti itu" 
 
"Begitu ? Baiklah.. Sekarang lihat siapa yang akan berhenti tertawa"ujar choo
 
Seoulhyun membulatkan kedua matanya melihat anak buah choo membawa zico
 
"Oppa ??" 
 
"Uhuk !!" Wajah zico sudah penuh dengan memar akibat pukulan anak buah choo 
 
"Oppa apa yang kau lakukan disini?" 
 
"Maafkan aku seoulhyun.." 
 
"Kau tau? Selama ini dia tidak meninggalkanmu, hahaha tapi aku yang menculiknya , aku juga yang merusak rumah tangga kalian dengan membuatmu berfikir jika dia berselingkuh , aku juga yang menyuruh pria bodoh ini untuk membuatmu membencinya jika tidak aku akan membunuhmu dan bayimu hahaha" ujar choo 
 
"Apa ?! Keparat ! Kenapa kau melakukan ini ?!" 
 
"Karena aku ingin satu persatu keluarga hyunseung menderita.." 
 
"Brengsek ! Lepaskan suamiku !!" 
 
"Tidak sebelum hyunseung menyerahkan hyuna padaku" 
 
💫💫💫
 
"Oppa kemana kita harus mencari mereka ?" 
 
"Aku tidak tau , fikiranku kacau aku takut terjadi sesuatu pada seoulhyun dan sunny"
 
"Ah.." 
 
"Hyuna ? Ada apa sayang kau kenapa ??" 
 
"Oppa .. Sepertinya aku akan melahirkan" 
 
"Apa ?! Tapi ini belum waktunya" 
 
"Oppa sakit..." 
 
"Baiklah kita kerumah sakit sekarang!" 
 
Hyunseung memutar setir mobilnya dan segera pergi kerumah sakit namun tiba-tiba saja ia mendengar suara tangisan seoulhyun yang meminta tolong 
 
'Hyunseung oppa tolong aku.. Tolong kami, kau dimana ? Tolong selamatkan kami, mereka akan membunuh kami jika kau tidak datang bersama hyuna oppa, aku mohon selamatkan kami aku mohon..'
 
Akhirnya mereka sampai dirumah sakit dengan paniknya hyunseung mengantar hyuna masuk kedalam ruangan untuk hyuna melahirkan tapi suara seoulhyun terdengar terus olehnya dan ternyata tak hanya hyunseung tetapi hyuna pun bisa mendengarnya 
 
"Oppa.. Pergilah! Selamatkan mereka !" 
 
"Tapi.. Tapi kau.." 
 
"Jangan cemaskan aku cepat selamatkan mereka oppa !! Akh!!" 
 
Hyunseung benar-benar kalut apa yang harus dilakukannya akhirnya ia memutuskan untuk menemui choo dan menyelamatkan seoulhyun 
 
"Maafkan aku sayang aku harus pergi" 
 
"Cepatlah oppa sebelum terlambat!" 
 
"Jika aku tidak kembali berjanjilah.. Hiduplah dengan bahagia dan besarkan anak kita, kau berjanji?" 
 
"Oppa.." Hyuna tak mampu menahan air matanya yang terjatuh begitu saja seakan hyunseung tengah menyampaikan permintaan terakhirnya
 
"Oppa.. Hentikan , kau tidak akan pergi kemana pun" 
 
"Berjanjilah hyuna , aku mohon" 
 
"Oppa andwae" 
 
"Aku mencintaimu hyuna, aku sangat mencintaimu" hyunseung mengecup kening hyuna dan semakin mengeratkan tangannya memegang tangan hyuna 
 
"Oppa.. Kau akan baik-baik saja kau tidak boleh meninggalkanku" 
 
"Maafkan aku sayang, maafkan aku" 
 
Hyunseung menatap setiap lekuk wajah istrinya yang mungkin ia tak bisa melihatnya lagi hyunseung memegang kedua pipi hyuna 
 
Aku akan sangat merindukan wajah ini, aroma tubuh ini dan sikap manisnya , dan setiap sentuhan lembutnya , aku akan sangat merindukanmu hyuna
 
"Aku pergi" 
 
"Oppa.. Andwae .. Kau harus kembali oppa.." 
 
"Kumohon besarkan anak kita dengan penuh kasih sayang, berbahagialah sayang, aku mencintaimu hyuna" hyunseung segera pergi
 
"Andwae ! Oppa andwae !!! Oppa !!!" Tangis hyuna 
 
"Nyonya tenang nyonya anda akan segera melahirkan" 
 
"Andwae !!! Oppa !!!" Tangisnya melepas kepergian hyunseung 
 
Hyunseung berlari semampu yang ia bisa namun kakinya terkulai lemas ia terjatuh air matanya terus mengalir membayangkan tadi adalah pertemuan terakhirnya dengan wanita yang sangat dicintainya 
 
Maafkan aku hyuna , jeongmal mianhae , aku mencintaimu 
 
Hyunseung segera bangkit menuju mobilnya untuk mencari choo 
 
"Hyung ?? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya sehun 
 
"Kau? Apakah kau bisa membantuku?" 
 
"Tentu hyung, apa yang terjadi ?" 
 
Hyunseung dan sehun segera pergi menuju keberadaan choo karena kekuatan hyunseung semakin melemah akibat bayinya akan segera lahir , sehun yang memiliki kekuatan yang juga bisa mencari keberadaan seseorang akhirnya berhasil menemukan dimana seoulhyun berada 
 
"Lepaskan dia !" Ujar hyunseung 
 
"Ow.. Jang hyunseung.. Sudah lama tidak berjumpa, kau semakin tampan saja" ujar choo 
 
"Lepaskan mereka atau kau mati ditanganku choo sunghoon!" 
 
"Baiklah, lalu dimana putriku yang cantik itu hm? Berikan padaku cepat" 
 
"...."
 
"Hyung , mereka siapa ?" Bisik sehun 
 
"Tunggu, kau membawa teman ? Hahaha kenapa dia memakai jas dokter ? Apa sekarang kau sudah tau jika kau akan mati jadi kau harus menyewa dokter? Hahaha" 
 
"Sudah cukup tertawanya brengsek !" Hyunseung segera menghabisi choo dan anak buahnya namun tiba-tiba tubuhnya melemas ia terkulai lemah 
 
Ada apa denganku?! Apakah.. Apakah sudah waktunya ? Apakah bayiku sudah lahir ???
 
Salah seorang anak buah choo memukul tengkuk hyunseung sangat keras hingga hyunseung terjatuh kelantai 
 
"Oppa !!" Teriak seoulhyun yang menyaksikan hyunseung tak berdaya 
 
Sehun segera berlari namun salah seorang anak buah choo mengejarnya tapi akhirnya ia bisa berlari cepat karena kali ini kaki panjangnya benar-benar sangat berguna untuk menyelamatkan nyawanya setelah mendapatkan tempat aman ia menghubungi polisi dan minho 
 
"Ayo terus nyonya dorong terus.. " ujar sang dokter yang tengah membantu persalinan hyuna 
 
Dengan tenaga yang tersisa hyuna mencoba melahirkan bayinya ia menitikkan air matanya kala ia kembali teringat pada hyunseung jika ia berhasil melahirkan anaknya hyunseung akan mati 
 
"Nyonya ayo kau harus terus mendorongnya kau bisa nyonya" 
 
Hyuna kembali memfokuskan dirinya dan berusaha untuk melahirkan anaknya 
 
"Aku.. Tidak akan menyerah.. Sebelum aku bisa memenggal kepalamu choo sunghoon" hyunseung berusaha untuk berdiri namun kakinya terasa tak mampu menopang tubuhnya 
 
"Oppa cukup.." Tangis seoulhyun yang tak tega melihat keadaan hyunseung 
 
Choo mendekati hyunseung dan menendangnya hingga hyunseung kembali terjatuh 
 
"Payah sekali kau ini , tunjukkan kekuatanmu ayo! Apa kau tidak lihat aku sudah menyewa dukun haha ayo hadapi dia aku tau kau sangat kuat . Ayolah.. Kita ingin melihat pertunjukan" 
 
Namun hyunseung benar-benar tak mampu menggerakkan tubuhnya ia benar-benar sudah tak berdaya hingga akhirnya ia mendengar anak buah choo menampar seoulhyun ia benar-benar marah tapi ia tak bisa berbuat apa pun 
 
"Ini ? Ini kaka yang sangat kau banggakan ini?! Hahaha payah !" Choo kembali menendang kepala hyunseung dengan keras 
 
"Hentikan !! Jangan sakiti oppaku!! Aku mohon!!" Tangis seoulhyun namun lagi-lagi ia mendapat tamparan keras dipipinya hingga mengeluarkan darah dari sudut bibirnya 
 
"Jangan sakiti dia !" Zico berusaha melepaska dirinya dan menyelamatkan seoulhyun tetapi tetap saja ia tak berdaya anak buah choo memegangnya sangat kuat 
 
"Seoulhyun.." Lirih hyunseung 
 
Namun seoulhyun sudah tak sadarkan diri akibat tamparan keras itu 
 
"Ini sangat membosankan ! Baiklah kau yang meminta ! Aku akan membunuhmu sekarang juga , ucapkan selamat tinggal pada dunia hahaha" ucap choo yang langsung mengarahkan sebuah pistol di kepala hyunseung 
 
"Ayo nyonya sedikit lagi ! Ayo nyonya!"
 
Hyuna mengerahkan seluruh tenaganya dan akhirnya ia berhasil melahirkan bayinya nafasnya tersengal-sengal keningnya dipenuhi keringat dan air matanya tak berhenti mengalir disudut matanya 
 
"Oppa.. Hyunseung oppa.." Lirihnya 
 
Saat choo akan menembak hyunseung tiba-tiba saja tubuh hyunseung memancarkan cahaya yang sangat terang cahaya itu memiliki banyak warna yang sangat menyakitkan mata bagi siapa pun yang melihatnya 
 
"Apa ini !!" Ujar choo dengan menutupi matanya dengan tangannya karena pancaran cahaya itu benar-benar bisa membutakan siapa pun yang melihatnya 
 
Perlahan cahaya itu meredup choo membuka matanya dan melihat hyunseung yang menatapnya tajam kedua matanya berkilat wajahnya terlihat dingin namun sangat kuat hyunseung yakin jika kini ia sudah menjadi seorang dewa sehingga kekuatannya kembali bahkan kekuatan yang sebelumnya tak ia miliki kini sudah berada didalam tubuhnya itu artinya hyuna telah berhasil melahirkan anak mereka 
 
Perlahan hyunseung bangkit dengan wajahnya yang bercahaya bahkan luka bekas pukulan choo diwajahnya pun menghilang tanpa bekas 
 
"Hyung.." Zico tak pernah menyangka jika ternyata kaka iparnya adalah seorang dewa
 
"Apa .. Apa yang terjadi !" Ujar choo 
 
"Kau sudah membuat seorang dewa murka choo sunghoon" gumam hyunseung 
 
"Apa yang kau bicarakan ?!" 
 
"Yak ! Jangan diam saja ! Lakukan sesuatu !" Ujar choo pada dukun itu 
 
Saat dukun itu hendak mendekati hyunseung tiba-tiba saja tubuhnya terpental jauh dan nyawanya langsung tak terselamatkan 
 
"Bagaima ini bisa terjadi !!" Ujar choo 
 
Hyunseung mencekik choo tanpa menyentuhnya sedikit pun hingga tubuh choo melayang 
 
Seluruh anak buah choo ketakutan dibuatnya mereka mundur namun hyunseung segera menutup semua pintu dan akses keluar tiba-tiba saja ruangan itu tak memiliki oksigen sehingga mereka kehabisan nafas dan mati perlahan sedangkan choo masih tercekik hingga hyunseung akhirnya menghempaskan tubuh choo dengan keras 
 
Hyunseung mengembalikan nyawa mereka semua yang mati akibat kehabisan nafas hingga akhirnya mereka bersujud pada hyunseung memohon agar diampuni, akhirnya minho dan polisi pun tiba 
 
"Kalian akan mendapatkan hukuman akibat ulah kalian sendiri" 
 
"Baik tuan kami akan bertanggung jawab atas dosa yang kami buat" ucap semua anak buah choo
 
"Sekarang bawa dia , dan hukum dia seumur hidup" perintah hyunseung pada polisi untuk membawa choo yang tak sadarkan diri akhirnya polisi membawa mereka dan hyunseung menyadarkan seoulhyun dengan kekuatannya 
 
"Oppa ??!" Seoulhyun segera memeluk hyunseung namun ternyata ia tak bisa memeluknya 
 
"Oppa ?! Apa yang terjadi ? Mengapa aku.. Aku tidak bisa memelukmu.. Oppa ?? Apakah.. Kau?" 
 
Hyunseung tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya 
 
"Oppa , kau sudah menjadi seorang dewa ???" Seoulhyun mulai menitikkan air matanya 
 
"Maafkan oppa seoulhyun, dan kau zico, maaf selama ini aku berfikir buruk padamu, tolong jaga dan cintai seoulhyun dan anakmu sebaik mungkin" 
 
"Tentu hyung, terimakasih hyung" 
 
"Oppa.. Jangan tinggalkan kami" 
 
"Hyung ?!! Kau .. Kau?" Minho terkejut melihat sinar yang yang terpancar dari tubuh hyunseung 
 
"Minho, aku akan pergi, jadi aku mohon jaga hyuna untukku" 
 
"Tidak hyung.. Hyuna adalah istrimu kau yang akan menjaganya tolong jangan pergi" 
 
"Maafkan aku" 
 
"Hyung .." 
 
"Oppa !! Andwae.." Zico memeluk erat seoulhyun yang menangis akibat hyunseung akhirnya menghilang 
 
💫💫💫
 
Hyuna tak henti-hentinya menangis ia terdiam dengan tatapan kosong 
 
"Oppa, hyunseung oppa.." Lirihnya dan air mata terus mengalir 
 
"Nyonya , silahkan anda bisa menggendong bayi anda" seorang suster masuk dan memberikan bayinya 
 
"Dia.. Tampan" gumam hyuna 
 
"Dia sangat mirip denganku" 
 
Hyuna tertegun saat ia mendongakkan kepalanya ternyata hyunseung sudah berdiri dihadapannya 
 
"Hyunseung oppa?" Lirihnya 
 
Hyunseung tersenyum kecil wajahnya terlihat sangat bersih dan bercahaya
 
"Oppa, hyunseung oppa.." Hyuna kembali menitikkan air matanya 
 
"Kau akan bahagia sayang, jangan bersedih terlalu lama, kau harus bangkit dan besarkan anak kita" 
 
"Oppa.. Apa kau akan pergi ?" 
 
"Maafkan aku" 
 
Hyuna terdiam lalu melirik bayinya yang tertidur dalam pelukannya 
 
"Dia .. Sangat mirip denganmu oppa, apa kau tidak ingin menggendongnya walau sebentar?" Hyuna mencoba tersenyum dengan bibirnya yang bergetar ia tak mampu menahan kesedihannya hingga akhirnya hyuna menangis terisak 
 
"Oppa.. Wae.. Wae.." Tangis hyuna dengan menundukkan kepalanya 
 
"Maafkan aku sayang, berbahagialah setelah ini.. Jangan ada kesedihan menyelimuti kehidupanmu lagi, aku mencintaimu hyuna, aku mencintaimu"
 
Hyuna mendongakan kepalanya dan hyunseung perlahan menghilang 
 
"Oppa.. Andwae !!!! Oppa !!!!!! Jebal !! Jangan tinggalkan aku!! Andwae !!" 
 
"Hyuna !" Seoulhyun dan minho segera tiba dan menenangkan hyuna 
 
"Hyunseung oppa!!!! Andwae!!!"
Suster segera membawa bayi hyuna dan seoulhyun memeluk hyuna mencoba menenangkannya 
 
"Oppa..." Tangis hyuna
 
20 tahun kemudian ... 
 
"Eomma ? Kau sedang apa ?" Tanya sungjae yang tak lain adalah anak hyuna 
 
"Eomma sedang melihat appa" jawab hyuna sambil tersenyum dan menatap langit yang cerah 
 
Sungjae mengerutkan keningnya tak mengerti ucapan hyuna ia mengikuti arah tatapan hyuna menatap langit walaupun ia sendiri tak melihat apa pun diatas sana selain awan putih 
 
Oppa, apa kau melihatku juga ? Kau lihat aku berhasil membesarkan anak kita , dia sudah tumbuh menjadi anak yang tampan dan pintar, kau bangga padaku ? Aku tau kau tidak pernah meninggalkanku, hari ini cuaca sangat cerah pasti suasana hatimu sedang baik kan? Apa aku terlihat cantik hari ini? 
 
"Eomma? Gwaenchana ?" Tanya sungjae karena melihat hyuna tersenyum sendiri 
 
Hyuna tertawa kecil 
"Appa tidak pernah meninggalkan kita, appa sangat menyayangi kita sungjae, dia ada disana" hyuna menunjuk ke arah langit namun lagi-lagi sungjae hanya menatap bingung pada langit
 
💫💫💫
 
Hyuna tak sengaja melihat sungjae tengah asik bicara dihalaman belakang 
 
"Sungjae ? Kau bicara dengan siapa ?" 
 
"Oh eomma , kenalkan ahjussi ini.. Dia baru pindah kemari tadi malam" 
 
Hyuna mengernyit karena tidak ada siapa pun disana 
 
"Sungjae kau.. Membuat eomma merinding" 
 
"Wae eomma ? Pasti karena ahjussi ini tampan benarkan ?"ledek sungjae  
 
Yatuhan, apakah anakku bisa melihat hantu?!! Tidak kumohon tidak lagi... 
 
Tiba-tiba saja sungjae berdiri dihadapan hyuna dan tersenyum 
 
"Kau.. Ada apa denganmu? Apa kau sakit uh?" Tanya hyuna karena melihat tingkah aneh sungjae 
 
"Ini aku sayang"
 
Tubuh hyuna membeku sepertinya hyuna tau siapa yang berada didalam tubuh sungjae, air mata mulai memenuhi kedua mata hyuna 
 
"Hyunseung oppa?" 
 
Sungjae tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya hyuna tersenyum haru dan segera menghambur kepelukan sungjae 
 
"Oppa aku merindukanmu.." Tangis hyuna 
 
"Nado" 
 
"Oppa , bagaimana kabarmu? Apa kau makan cukup ?" 
 
Hyunseung tertawa kecil
"Aku adalah dewa sayang, aku tidak makan" 
 
Hyuna tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya 
 
"Oppa , ada apa kau menemuiku?" 
 
"Aku ingin memberitahu sesuatu" 
 
"Jinjja ? Apa itu?" 
 
Hyunseung yang masih berada didalam tubuh sungjae memegang kedua bahu hyuna dan menatapnya dalam 
 
"Aku akan segera kembali" 
 
"Apa yang kau maksud oppa?" 
 
"Dewa langit tiba-tiba mengizinkan aku untuk kembali kebumi dan aku bisa kembali menjadi manusia seutuhnya" 
 
Hyuna terlihat sangat terkejut namun ia tak mampu menahan rasa bahagianya 
 
"Oppa.. Apakah ini mimpi??" 
 
Hyunseung hanya tersenyum lalu hyuna kembali menghambur kepelukan hyunseung dan menangis penuh haru ia tak pernah menyangka hyunseung akan kembali 
 
 
 06.00am ksl 
 
Hyuna menggeliat kecil perlahan ia membuka matanya dan duduk diatas ranjangnya 
 
"Apa tadi itu hanya mimpi?" Hyuna terlihat sangat sedih dan kecewa ternyata semua itu hanya mimpi seperti biasanya ia membersihkan dirinya dan membuat sarapan untuk sungjae 
 
"Sungjae bangunlah sudah pagi kau harus kuliah" hyuna mengetuk pintu kamar sungjae namun tak ada jawaban hyuna akhirnya memutuskan membuka pintunya ternyata sungjae tak ada disana 
 
"Kemana anak itu?" 
 
"Ahjumma apa kau lihat sungjae ?" 
 
"Nyonya.. " 
 
"Ahjumma ? Ada apa ?" Tanya hyuna melihat wajah ahjumma yang pucat 
 
"Tuan.." 
 
"Tuan?" 
 
Hyuna terdiam apakah ini benar ?? Apakah hyunseung kembali ?! Tanpa menunggu jawaban ahjumma hyuna segera berlari mencari sungjae , hyuna membeku ditempatnya kala melihat siapa pria yang dilihatnya 
 
Ia melihat sungjae tengah berdiri di halaman belakang bersama hyunseung 
 
"Hyunseung oppa ?" 
 
Hyunseung dan sungjae menatap hyuna  
 
"Eomma ! Kemarilah.. Apakah dia benar appaku?" 
 
Hyuna tak menjawab ia pun tak berkedip langkahnya terasa melayang 
 
"Hyunseung oppa?" 
 
"Ini aku sayang" 
 
Hyuna menitikkan air matanya lalu menghambur kepelukan hyunseung , hyunseung membalas pelukan hyuna 
 
"Oppa kau benar-benar kembali !!!" 
 
"Jadi.. Dia benar-benar appaku eomma?" Tanya sungjae yang masih terlihat bingung 
 
Hyuna tersenyum dan menganggukkan kepalanya 
 
"Kemarilah dia ayahmu sungjae" 
 
"Appa?" 
 
"Aku appamu" 
 
Sungjae segera memeluk hyunseung akhirnya setelah lama ia bisa bertemu dengan ayahnya 
 
Hyuna dan hyunseung menatap langit seakan mereka tengah berterimakasih pada sang dewa langit karena telah mengembalikan keluarga mereka 
 
"Ayahku seorang dewa sungguh!" Ujar sungjae pada teman-temannya saat ia mendengar ceritanya dari hyuna 
 
"Apa yang kau bicarakan , dijaman seperti ini kau masih percaya pada hal seperti itu" jawab temannya 
 
"Tidak sungguh! Aku tidak berbohong appaku seorang dewa !" 
 
"Aah sudahlah ayo kita kekantin aku lapar !"
 
"Aishh aku serius ! Appaku itu dewa langit!" 
 
"Sudahlah ayo.." 
 
Tiba-tiba sungjae mendorong temannya yang tengah merangkulnya sangat keras persis seperti apa yang hyuna lakukan dulu pada hyunseung karena ia merasa kesal pada teman-temannya yang tak mempercayai ucapannya 
 
Akhirnya hyuna dan hyunseung dipanggil oleh kepala sekolah 
 
"Benar tuan , nyonya, banyak pasang mata yang melihat kejadian itu dimana sungjae mendorong anak lainnya dengan sangat keras bahkan sampai terpental cukup jauh bahkan sungjae mengeluarkan cahaya dari tubuhnya jujur saja itu membuat anak lainnya merasa takut" 
 
Hyuna dan hyunseung saling berbalas tatapan itu artinya .. Sungjae 
 
Sungjae menyunggingkan ujung bibirnya ia duduk sendiri didalam perpustakaan namun ia bisa mendengar percakapan orang tuanya dan kepala sekolah 
 
 
-THE END-
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Saya ga punya akun di wattpad atau website mana pun selain disini , tolong buat para readers yg mau coba nulis lebih kreatif aja buat ff sendiri jangan copas kreatifitas milik orglain:) mks

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Thor, kok di wattpad ada cerita persis kayak gini.. Itu akunnya author bukan?
Hyunafunny
#2
Chapter 21: Sorry ya itu aku ga jga ga paham knp stiap ngtik 'memutuskan' ko jadinya disni 'memutuu' ketypoan bukan dr saya ya:P haha
Troubleshipper #3
Chapter 20: Best chapter thor, pas mereka ciuman pas aku lagi muter lagu on rainy days. Wkwkwk.. Next thor :) hehe
BeNice
#4
Chapter 12 : Wah update lagi.. keren thor, Fighting!!
Troubleshipper #5
Chapter 11: Adegan terakhir feel nya dapey bgt thor, sumpahh...
Troubleshipper #6
Chapter 4: Nggak salah di remake thor, yg ini lbih lucu.. Wkwkw