022

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

“Dasar bodoh! Apa tadi aku benar-benar menggenggam tangannya?”

Baekhyun memerhatikan tangan kanannya seakan-akan tangannya itu akan ditumbuhi kutil dalam kurun waktu beberapa menit lagi. Ia menatapnya antara khawatir dan tak percaya.

Baekhyun baru saja tiba dikamarnya dan sekarang ia sedang menyenderkan punggung dipintu. Nafasnya sesak, ia benar-benar butuh pasokan oksigen untuk membuat otaknya berpikir jernih. Sekarang juga!

“Kenapa?”

Dia bergumam lagi, matanya terpejam, bibirnya juga dirapatkan. Tangan kanannya kini berada dibagian jantung, meremas kain yang menempel pada tubuhnya sedangkan tangan kirinya mengepal lalu dihantamkan ke pintu.

“Haish! Aku bisa gila!!” Baekhyun mengacak-acak rambutnya sambil bergegas untuk mandi.

Tentu saja... tentu saja Baekhyun masih memikirkan tentang kejadian tadi, betapa bodohnya ia, betapa cerobohnya... bahkan adiknya sendirilah yang melihat adegan itu. Adiknya, orang yang selama ini Baekhyun jaga perasaannya.

Apa yang adiknya pikirkan sekarang? apa yang Jaehyun pikirkan tentang Baekhyun sekarang?!

“Bodoh!”

Baekhyun menggosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk lebih keras dari sebelumnya, matanya terpejam tapi tentu saja otaknya masih bisa dengan tidak sengaja me-replay adegan tidak menyenangkan yang terjadi beberapa saat yang lalu.

Baekhyun tidak tahu harus menghadapi adiknya bagaimana sekarang, tadi saja Jaehyun terus terdiam sejak diabaikan Chanyeol. Ya benar, adiknya diabaikan si Park Chanyeol gila, kenapa sih si Chanyeol mengabaikannya? Oh iya, Chanyeol cemburu melihat Jaehyun jalan dengan Luhan. Terus apa? Chanyeol mulai menyukai Jaehyun tapi Baekhyun malah bersikap tolol dengan memegang-megang tangannya. Bahkan parahnya, Jaehyun melihat itu. Sekarang apa yang adiknya pikirkan? Apa yang Chanyeol pikirkan tentang dirinya yang berpegangan tangan dengan Baekhyun?

“Bodoh.” Baekhyun menampar pipinya sendiri. Ia bahkan sudah beberapa kali mencoba untuk bunuh diri didalam kepalanya.

Ia menatap pantulan wajahnya yang menyedihkan di cermin. Mandi tidak membuatnya terlihat segar, malah membuatnya sendu, seakan-akan dia baru saja berjalan dibawah guyuran hujan sambil menangis.

Tiba-tiba handphonenya bergetar diatas kasur.

Baekhyun menoleh sekilas pada benda itu namun tidak segera berjalan kearahnya, ia malah mengambil kaos dan boxer dilemari lalu memakainya lambat-lambat, seperti tidak peduli pada si penelepon yang mungkin menunggu jawaban segera darinya.

Handphonenya berhenti bergetar, Baekhyun dengan langkah gontai kemudian berjalan menuju benda itu sambil menurunkan ujung kaosnya.

Baekhyun menatap layar handphonenya terkejut, “Park Chanyeol?”

Seharusnya Baekhyun tidak kaget jika Chanyeol menelepon kan? Mereka habis jalan-jalan tadi sore jadi wajar saja kalau Chanyeol menelepon, iya kan? Chanyeol mungkin saja mau bilang kalau hari ini dia sangat senang. Tapi Baekhyun malah bersikap panik sambil melompat ke atas kasur dengan mata hampir mencuat keluar. Ia menggenggam hanphonenya dengan kedua tangan mirip tokoh film kartun yang sedang memegangi bom aktif dan ingin segera melemparkannya .

Bagaimanapun ia menghela nafas lega karena ia telah mengabaikan panggilan telepon dari Chanyeol. Namun baru saja Baekhyun akan menghapus notifikasi panggilan, nama Chanyeol terpampang lagi dilayar handphonenya.

“Haish, aku bisa gila.”

Baekhyun menggetok kepalanya sendiri dengan handphone sebelum memutuskan untuk mengangkatnya pada getaran keempat.

“Oh, ada apa Yeol?”

Baekhyun berusaha untuk terdengar seperti Baekhyun yang biasa; cuek dan terdengar malas jika berbicara dengan Chanyeol. Untung saja Chanyeol tidak bisa melihat Baekhyun yang sedang menggigit kepalan tangannya, jadi yeah akting Baekhyun sepertinya lumayan juga.

“Kenapa? Kau kedengaran tidak senang aku menelepon.”

Baekhyun menghela nafas, ia baru ingat kalau ia sudah bersikap lebih baik pada anak itu.

“Tidak, hanya saja... Er... Bukan kah saat ini sebaiknya kau menelepon Jaehyun?”

‘Kenapa aku malah mengatakan itu sih?’ Baekhyun menjitak jidatnya sendiri.

“Haruskah?”

Ada suara keriyut diseberang telepon, mungkin Chanyeol sedang berbaring dan baru saja mengubah posisi.

“Heish, tentu saja. Dia pasti punya alasan kenapa dia bisa bersama-sama dengan Luhan tadi.”

Baekhyun membaringkan tubuhnya di kasur, ia menatap langit-langit sambil memikirkan sedang apa adiknya di kamar sebelah? Apa ia sedang mencoba menghubungi nomor Chanyeol yang ternyata sedang sibuk menelepon kakaknya?

Baekhyun memejamkan matanya, berusaha mengenyahkan perasaan bersalah.

“Menurutmu kenapa?”

Chanyeol kedengarannya terluka. Tentu saja, Chanyeol tadi melihat pacarnya jalan berdua dengan cowok lain... tentu saja ia terluka.

Baekhyun menggigit bibir. Memikirkan hal itu membuatnya tak nyaman. Chanyeol yang cemburu melihat adiknya bersama Luhan... ah, Baekhyun bahkan mengingat jelas bagaimana ekpresi anak itu saat melihat Jaehyun dan Luhan tiba-tiba saja berdiri didepan mereka. Ia terlihat marah, sangat marah malah.

Sudah sedalam apakah rasa sayang Chanyeol terhadap Jaehyun? Apakah sangat dalam sampai mengubur rasa sayang Chanyeol pada Baekhyun?

‘Kenapa juga aku mengkhawatirkan itu?’

Di tempat lain dimana Chanyeol berada... anak itu telah menarik nafas dan menghelanya berkali-kali, ia ingin sekali mengatakan pada Baekhyun bahwa ia tidak sedang memikirkan Jaehyun. Ia ingin mengatakan bahwa ia sedang memikirkan Baekhyun, Cuma Baekhyun. Ia sedang mengkhawatirkan tentang bagaimana keadaan Baekhyun sekarang, memikirkan apakah Baekhyun masih khawatir tentang apa yang tadi terjadi di halte bus—tentang sikap adiknya sendiri yang membuat Baekhyun kelihatan tak nyaman.

Chanyeol jadi teringat... Baekhyun tadi memegang tangannya... ia memegang tangan Chanyeol. Mungkin saja Baekhyun mulai ada rasa pada Chanyeol kan?

“Entahlah, makanya telepon dia. Kenapa kau malah meneleponku, ck?”

Baru saja Chanyeol memikirkan tentang kemungkinan adanya perasaan dari Baekhyun terhadapnya, anak itu malah berbicara pada Chanyeol dengan nada seperti bibi-bibi sedang menawar harga dipasar. Belum lagi Baekhyun selalu terdengar seperti mendorong Chanyeol untuk lebih perhatian pada Jaehyun.

Chanyeol memutar bola matanya.

Lagian, sebelum Baekhyun memegang tangannya, Baekhyun bilang kalau hal itu tidak apa-apa kan selama Chanyeol sudah normal? Tapi bagaimana ia bisa normal kalau begitu caranya? Hah!

“Aku akan berbicara padanya besok.”

“Jangan terlalu keras pada Jaehyun, Yeol.”

‘Ck, anak itu masih sangat mengkhawatirkan adiknya.’

“Tentu saja, aku menyayanginya, ingat? Aku hanya terlalu marah tadi... dan sekarang juga.” Chanyeol memutar bola matanya saat mengatakan itu, ia mulai muak membicarakan urusannya dengan Jaehyun sedangkan dirinya sedang bicara dengan Baekhyun. tidak bisakah Baekhyun membicarakan dirinya sendiri?

“Tentu saja kau menyayanginya.” Entahlah, Baekhyun terdengar sarkastis. “Aku ngantuk, sudah dulu ya.”

Chanyeol kecewa tidak bisa ngobrol lama-lama dengan Baekhyun, tapi ia harus kedengaran baik-baik saja. “Okay.”

“Good night.”

‘Apakah Baekhyun baru saja mengucapkan selamat malam padaku?’

Chanyeol bengong, sampai akhirnya ia menyadari kalau sambungan telepon sudah diputuskan dari pihak Baekhyun.

“Good night...” Chanyeol berbisik lirih sambil tersenyum.

.

Di kamarnya, Jaehyun sama sekali tidak sedang berusaha menelepon Chanyeol seperti yang Baekhyun pikirkan. Ia malah sedang menunggu telepon dari pacarnya itu—walaupun gadis itu yakin Chanyeol tidak akan menelepon. Ia tetap kekeuh untuk tidak menghubungi Chanyeol duluan. Jaehyun tidak banyak berharap juga kok.

Jaehyun berbaring di tempat tidurnya, pandangannya menerawang kearah langit-langit, pikirannya sedang berkelana ke kejadian beberapa jam yang lalu saat ia melihat Chanyeol dan Baekhyun di halte. Hatinya merasa terusik, terlebih mengingat saat itu tangan Baekhyun masuk ke saku jaket Chanyeol bersama dengan tangan Chanyeol sendiri. Jaehyun tahu Baekhyun bukan tipe cowok yang mencari kehangatan ke cowok lain, maksudnya anak itu terlalu tinggi gengsi, ya ampun Baekhyun bahkan punya saku jaket sendiri!

Jaehyun terlonjak duduk memikirkan hal itu, Baekhyun punya sakunya sendiri kenapa main masuk-masukin tangannya ke saku jaket Chanyeol sih?

Jaehyun berbaring lagi, nafasnya mulai berat mengingat bahwa Chanyeol juga berbohong tentang kedatangan sepupunya itu. Kalau Cuma jalan dengan Baekhyun kenapa harus berbohong sih? Jaehyun juga tidak akan melarang kok. Kenapa semuanya tampak ganjil dan aneh?

‘Apa jangan-jangan...’ Jaehyun menggeleng-gelengkan kepalanya memikirkan bahwa mungkin saja...

‘Tidak, tidak masuk akal. Apa yang ku pikirkan sih?’

Jaehyun berguling sambil memeluk bantal, matanya menyipit ingin menyingkirkan pemikiran gilanya. Lagian jelas-jelas Chanyeol menyukainya, kalau tidak mana mungkin dia begitu marah melihat Jaehyun bersama Luhan.

‘Tentu saja ia menyukaiku.’

Jaehyun tersenyum, kemudian mulai memejamkan matanya. Gadis itu sudah tak sabar akan datangnya hari esok dimana ia akan melihat Chanyeol me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D