005

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

“Apa... kau menyukaiku?”

Sulli bertanya pada Baekhyun dengan suara yang sedikit bergetar. Matanya yang sembab tak luput memandangi wajah Baekhyun yang begitu dekat—begitu sempurna dimatanya.

Sedangkan disisi lain, Baekhyun balas memandang Sulli sambil tersenyum miring, “hm, kurasa aku mulai menyukaimu.”

Kilat, petir, badai, gempa, dan tsunami yang bergolak dalam benak Sulli tiba-tiba saja lenyap. Itu semua digantikan dengan suasana yang menyenangkan seperti musim semi. Matahari yang bersinar hangat, langit biru berhias warna-warni pelangi, dan tanah penuh bunga yang harum. Sulli ingin berteriak saking senangnya! Sulli bahkan rasanya ingin mengikatkan batu besar pada kakinya karena dia sudah merasa begitu ringan untuk terbang menjelajahi ke tujuh langit di angkasa.

‘Byun Baekhyun menyukaiku..!!!’ jeritannya tercekat ditenggorokan. Bibirnya terkatup menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara apapun yang bisa membuatnya ingin mengubur dirinya hidup-hidup.

“Tapi kelihatannya kau tidak ingin berkencan denganku begitu saja kan?”

‘Aku ingin!’ Sulli menjerit didalam hati, namun kepalanya mengangguk membenarkan.

Sulli sebenarnya tak keberatan harus berkencan dengan Baekhyun yang memang masih orang asing untuk dirinya. Tapi... bagaimana kalau hal ini malah menambah buruk keadaan di akhir cerita mereka. Kenal, berkencan, lalu putus dan menjadi orang asing. Hal itu adalah sesuatu yang Sulli benci dan takutkan. Jadi karena itulah dia tidak ingin berkencan dengan orang yang tidak dikenalnya dengan baik. Walaupun Baekhyun sudah tidak asing dimata Sulli—karena Sulli selalu memperhatikan Baekhyun, tentu saja—tetap saja sikap seseorang pada satu orang dengan orang lainnya berbeda kan? Sulli selalu berpresepsi kalau Baekhyun tidak menyukainya.

Sulli benar-benar tidak mengenal Baekhyun.

“Kalau begitu, ayo kita berteman saja.”

Baekhyun mengulurkan jari kelingkingnya dihadapan Sulli, air muka gadis itu sekali lagi menunjukan ketakjuban saat memandang lekuk wajah tampan dihadapannya. Baekhyun tersenyum manis, menantikan jari kelingking Sulli dipautkan dikelingkingnya.

“Hm, ayo kita berteman.”

Setelah menangis berjam-jam dan mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu, akhirnya ujung-ujung bibir Sulli terangkat naik dan bibirnya yang merah muda itu membentuk lengkung senyum indah menawan. Membuat Baekhyun merasa kagum pada gadis dihadapannya sekali lagi.

“Jika ada yang bertanya kita pacaran atau tidak, diam saja oke? Akan menyenangkan mempermainkan orang-orang, hehehe,” Sulli mencibir namun tersenyum lebar menyadari betapa menyenangkannya hari ini.

‘Terima kasih Jaehyun atas ucapan bodohmu.’

Sulli dan Baekhyun pun tertawa tertahan disudut perpustakaan yang paling tidak menyenangkan.

.

“Sungguh konyol!” Kyungsoo memukul pundak Baekhyun menggunakan handuk wajah yang sudah basah oleh keringatnya. Bibirnya yang penuh mencibir saat Baekhyun terkekeh-kekeh bodoh.

“Heheheheheee,”

“Aku ingin tahu apakah teman barumu itu tidak akan memberitahukan hal ini pada Jaehyun.”

“Aku sudah membuatnya berjanji,” Baekhyun berkedip-kedip.

Kyungsoo memutar bola matanya, lalu setelah itu ia berlari meninggalkan Baekhyun menuju lapangan bola dan bergabung bersama pemain lainnya.

Kyungsoo lega.. Baekhyun tidak pacaran dengan Sulli.

“Kyung, kau kenapa sih?”

Luhan menyipitkan matanya saat Kyungsoo berlari-lagi zigzag sambil merentangkan tangannya sambil meneriakan ‘huuu’ dengan tampang bloon.

“Huuuuuu...” Kyungsoo menjawab Luhan dengan memandang seniornya itu dengan wajah bloon yang sama tanpa menghentikan langkah kakinya.

“Dasar bipolar!” Luhan yang sedang oper-operan bola dengan Xiumin langsung kehilangan mood dan pergi ketepi lapangan disisi Baekhyun.

Kyungsoo memang seperti orang bipolar. Saat sesi pertama latihan, dia kelihatan murung dan bahaya jika diganggu, tapi kemudian sekarang... dia bertingkah seperti orang gila.

“Kau juga lagi stress nih?” Luhan menatap Baekhyun dengan ngeri saat Baekhyun menyambutnya dengan cengiran lebar seperti-orang-psikopat yang membuat bulu kuduk Luhan berdiri.

“Menurutmu?” Baekhyun masih nyengir seram.

Luhan memutar bola matanya dan geleng-geleng kepala merasa prihatin pada teman-temannya yang kurang waras. Setelah itu ia pun meneguk air mineralnya... lalu... Luhan mengguyurkan sisa air mineral dalam botolnya ke kepala... mengibas-ngibaskan rambutnya yang basah dengan penuh pesona... membuat gadis-gadis yang sedari tadi menontonnya ditepi lapangan mengerang senang dan menjerit tertahan... belum lagi... sinar matahari sore yang cerah seakan-akan membuat tetesan air yang jatuh dari rambut Luhan terlihat berkilau seperti kristal.

“Kau dan temanmu sungguh menyeramkan.” Luhan mengomentari sikap kedua juniornya itu setelah ia berhenti mengibaskan rambutnya dengan eksotis, Baekhyun tidak balas berkomentar.

Luhan pun kemudian duduk diam disamping Baekhyun yang masih tersenyum memandangi Kyungsoo yang—masih—bertingkah seperti orang gila.

‘Aku tahu kau menyukai Sulli, kawan.’

*

Di Kafetaria.

“Jadi bagaimana? Ceritakan pada kami!!” Jaehyun bertanya dengan antusias saat dia dan Sulli sudah duduk manis melingkari meja makan di kafetaria bersama Krystal dan Luna.

Sulli hanya terus tersenyum membuat Jaehyun semakin penasaran setengah mati.

“Serius nih?” Luna menatap Sulli tak percaya saat Jaehyun menceritakan apa yang tadi pagi terjadi di kelasnya... dan yang sesudah bel istirahat itu. Kalau Luna masih merasa ragu, Krystal malah tampak tak acuh.

“Jangan bicarakan itu, oke?” Sulli tersenyum pada Jaehyun membuat gadis itu mengerang sebal. Dia baru saja berbaikan dengan Sulli, dan dia tidak akan mengacaukannya.

“Oh baiklah!” Jaehyun memutar bola matanya.

.

“Sulli dan Baekhyun... bagaimana menurutmu?”

Jaehyun bertanya pada Chanyeol dengan senyum ceria terhias di wajahnya saat jam pelajaran berikutnya akan dimulai. Namun lebih dari biasanya, Chanyeol tidak menanggapi Jaehyun seakan-akan Jaehyun tidak pernah ada dalam kehidupannya, seakan-akan Jaehyun makhluk halus yang tidak kelihatan dan tak perlu dihiraukan. Sebenarnya yang membuat ini lebih dari biasa adalah Chanyeol terlihat lebih menyeramkan. Hm, biasanya Chanyeol hanya terlihat dingin—dan keren, tapi sekarang dia kelihatan beku dan berbahaya. Diam dengan kaku dibangkunya dengan buku pelajaran yang terpegang erat ditelapak tangannya. Keningnya mengerung, bibirnya merengut, cukup menjelaskan kalau Chanyeol sedang dalam mood yang tidak bagus.

“Mau permen?” Jaehyun menyodorkan permen rasa jeruk disamping buku yang sedang Chanyeol baca sambil menggigit bibir bawahnya merasa khawatir.

‘Apa yang sedang dipikirkan Chanyeol?’

Seperti yang sering terjadi, Chanyeol tidak menghiraukan Jaehyun.

.

“Baek bagaimana itu terjadi? Kau mencari Sulli? Ceritakan padaku!!!”

Jaehyun membanting tubuhnya keatas sofa disamping Baekhyun yang sedang menonton acara sepak bola diruang keluarga.

“Apa sih? kerjakan PR mu sana!” Baekhyun menatap Jaehyun malas lalu mengalihkan perhatiannya lagi pada televisi.

“Jadi kau beneran pacaran atau tidak?” Jaehyun melipat tangannya didepan dada dengan kesal. Sulli tidak ingin ditanyai, dan tentu saja setelah cekcok pagi ini Jaehyun tidak ingin menambah masalah. Dan sekarang saudara kembarnya yang tengil juga tidak ingin membicarakan hal ini? Yang benar saja? ‘Apakah aku harus bertanya pada Tuhan Yang Maha Tahu?’.

“Kepoooooo!!” Baekhyun nyengir sambil nyomot keripik diatas meja. Lalu ia pun duduk malas lagi di sofa.

“Aishhhh.. dasar ya kau!!!” Jaehyun mencibir lalu langsung menyerang Baekhyun tepat diwajah. Gadis itu menjawil pipi Baekhyun dengan ganas. Baekhyun menjerit-jerit membuat ibu mereka yang sedang masak berlari panik menghampiri keduanya.

“Ya Tuhan, apa yang kalian lakukan?” mata Nyonya Byun membulat melihat Baekhyun dan Jaehyun berkelahi seperti anak kecil yang sedang rebutan mainan.

“Eomma, dia mulai duluan.” Baekhyun mengadu dan mengaduh saat ibunya berhasil melerai perkelahian sengit itu. Jaehyun mencibir dan merapikan rambutnya yang berantakan karena dijambak-jambak oleh Baekhyun. Untungnya wajah cantik Jaehyun tidak lecet sedikitpun.

“Dasar ya kalian! Berkelahi seperti anak kecil!!!! Jangan harap kalian akan makan malam dengan makanan enak!” Nyonya Byun memukul lengan mereka dengan ekspresi wajah menyeramkan, lalu setelah itu ia pun kembali ke dapur dengan masih merasa dongkol.

“Kau sih!” Baekhyun mengelus bekas pukulan ibunya dengan lemah lembut sambil menatap Jaehyun dengan mata memicing.

“Jangan salahkan aku!” Jaehyun melotot lagi, sudah bersiap-siap kalau Baekhyun menginginkan perkelahian ronde kedua.

“Kita benar-benar akan makan malam dengan garam...”

Baekhyun memandang kearah dapur dengan sedih. Ibunya sedang menuang sesendok penuh garam pada supnya yang pasti sudah tidak membutuhkan tambahan bumbu.

Jaehyun menelan ludah.

*

“Orang-orang kenapa sih?”

Jaehyun menggigiti bibirnya seraya berjalan diantara kerumunan murid-murid lain yang memandang kearahnya dengan tatapan yang sama seperti saat pertama kali mereka menemukan kalau Jaehyun adalah kembaran Baekhyun.

Baekhyun yang berjalan disamping Jaehyun mencondongkan diri lebih dekat kearah adiknya itu sambil berbisik lirih,

“Kau tidak lihat? Mereka memperhatikanku...”

“...karena aku tampan.”

Jaehyun memutar bola matanya  dan mencibir. Dia memperhatikan orang-orang disekitarnya lagi. Terlihat mereka saling berbisik ditelinga satu sama lain sambil sesekali melirik kearahnya dan Baekhyun dengan tatapan mengganggu. Membuat Jaehyun mengeluarkan desisan sebal yang lirih.

“Sulli!”

Baekhyun berteriak kencang saat dia melihat Sulli ditengah-tengah lautan murid yang sedang berjalan memunggungi mereka. Gadis bernama Sulli itu menoleh dan melambaikan tangannya.

“Hai!” ia balas berteriak.

Orang-orang yang berada disekitar Sulli ikut memalingkan wajahnya pada gadis itu lalu memutar kepala mereka memandang Baekhyun dengan heran.

Baekhyun dan Jaehyun berlari kearah Sulli dengan bersemangat.

“Kau baru datang?” Baekhyun bertanya halus saat dia sudah sampai didepan Sulli.

“Hm,” Sulli hanya bergumam pelan dan mengangguk. Entah karena pagi ini dingin sekali atau dia tersipu, pipi Sulli kelihatan merah merona.

“Ayo kita ke kelas bareng.” Sulli menggigit bibir atasnya dan mengangguk lagi.

Sulli dan Baekhyun pun berjalan berdampingan menuju kelas. Mereka sudah melupakan Jaehyun yang masih membeku dibelakang mereka setelah menyaksikan adegan singkat yang sangat manis itu. Kakaknya tidak pernah berbicara sehalus itu pada perempuan... bahkan pada dirinya dan ibu mereka... Jaehyun jadi iri.

“Jadi habis manis sepah di buang nih?” Jaehyun menggerutu dibelakang mereka dan mencibir sebal menyaksikan Sulli yang begitu bahagia bersama Baekhyun tanpa menghiraukan keberadaannya. Dia mulai meragukan kata-kata gadis itu ‘aku menyukai kakakmu, tapi jika kau pikir aku berteman denganmu karena itu, kau salah! Aku bukan Park Chorong!’.

Jaehyun pun berjalan dengan kaki menghentak-hentak kesal dan bibir manyun menyusul mereka berdua yang sudah berjalan agak jauh didepannya.

Namun, aroma yang tak asing menyergap hidung Jaehyun.. menenangkan sekaligus membuat penasaran. Aroma familiar.. aroma parfum... parfum seseorang...

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D