004

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

“Jaehyun!!!”

Seseorang memanggil Jaehyun dengan suara keras saat gadis itu sedang berjalan di koridor hendak memasuki kelas.

“Chorong unnie!” Jaehyun bergumam sendiri sambil berjalan kearah Chorong yang sedang melambai-lambaikan tangannya dengan semangat.

“Ada apa?” tanya Jaehyun saat sudah sampai di depan Park Chorong.

“Kau sudah hampir tiga minggu sekolah disini kan?” Jaehyun hanya mengangguk dengan tampang polosnya.

“Kau masih belum menentukan ekstrakulikuler mana yang akan kau masuki kan?” Jaehyun kini menatap Chorong dengan wajah bingung, sedangkan Park Chorong sendiri terlihat berbinar-binar.

“Apa itu harus?”

“Haish, tentu saja. Ini, isi formulir ini dan serahkan padaku saat istirahat.” Chorong memberikan Jaehyun sebuah kertas formulir yang ditatapi Jaehyun dengan dahi mengerut.

“Aku ke kelas dulu ya. Dah!” Chorong mencolek dagu Jaehyun lalu pergi sambil cengengesan.

“Apa-apaan ini?” Jaehyun membaca tulisan besar di kap formulir.

‘Ini formulir untuk masuk pemandu sorak?!’

.

“Chanyeoooool....” Jaehyun memanggil nama Chanyeol dengan manja saat dia sudah sampai dibangkunya. Dan, seperti biasa Chanyeol mengabaikan Jaehyun.

“Ck!” Jaehyun berdecak dan mencibir. Dia lalu mengibaskan kertas formulir yang didapatkannya dari Park Chorong diantara buku yang sedang dibaca Chanyeol dan wajah cowok itu.

“Kenapa sih?” Jaehyun tersenyum senang saat Chanyeol meresponnya, walaupun hanya dengan ucapan bernada dingin dan tatapan terganggu.

“Apa yang sedang kau baca?” Jaehyun mengintip isi buku yang sedang Chanyeol pegang sambil mesem-mesem tak karuan.

“Bukan urusanmu.” Chanyeol menutup bukunya dan sekarang benar-benar menatap Jaehyun dengan tajam. gadis itu memutar bola matanya dan memasang tampang malas namun langsung segera tersenyum cerah.

“Bukankah sudah kuperingatkan jangan bicara lagi padaku?!” Chanyeol berbicara pada Jaehyun dengan satu alis terangkat tinggi.

“Benarkah? Kau memperingatkanku? Kapan?” senyum Jaehyun semakin cerah membuat Chanyeol lebih terlihat terganggu.

“Aku tidak ingat.” Jaehyun mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk sambil memanyunkan bibir membuat Chanyeol menatap gadis itu dengan mata memicing. Tak lama Chanyeol kembali  menaruh perhatian pada bukunya lagi.

“Ah Chanyeol, aku ingin minta pendapatmu.”

“Minta pendapat kakakmu saja sana.” Chanyeol menanggapi tanpa berpaling dari bukunya.

“Haish!!!” Jaehyun mendesis sebal namun memutuskan untuk tidak menyerah.

“Aku belum mengikuti ekstrakulikuler. Menurutmu mana yang paling cocok buatku?”

“Ekstrakulikuler bukan melihat cocok atau tidak cocok. Tapi itu tergantung keinginanmu.”

Chanyeol benar-benar terkejut dengan apa yang barusan ia katakan. Chanyeol menyesalinya! Chanyeol menyesali ucapannya tadi. Dia baru saja menanggapi Byun Jaehyun. ‘Apa yang telah aku lakukan?’ Tangannya refleks mencengkram tepi buku yang sedang dipegangnya. Bibirnya terkatup rapat seraya merutuki perbuatan bodohnya. ‘Kenapa aku menanggapinya?’.

“Oh begitu...” Jaehyun mengangguk-anggukan kepalanya dan diam-diam tersenyum puas.

“Tapi aku tidak tahu aku ingin ikut apa. Chorong unnie memberikanku formulir untuk ikut pemandu sorak. Bagaimana menurutmu?”

“Jangan ikut pemandu sorak!” Chanyeol yang masih sibuk menyesal langsung terkejut saat Jaehyun berencana—em maksudnya kemungkinan bergabung dengan tim pemandu sorak. ‘Itu tidak boleh terjadi! Akan ada hal-hal buruk jika anak ini ikut pemandu sorak’.

“Kenapa?” Jaehyun memiringkan kepalanya, menatap curiga kearah Chanyeol. Cowok itu menghela nafas berat dengan mata terpejam. Kemudian ia menatap Jaehyun dengan tatapan memicingnya yang biasa.

“Mereka berisik.”

“Apa urusannya denganmu?”

Chanyeol menghela nafas lagi. Mulutnya baru saja terbuka hendak mengatakan sesuatu, namun ia mengurungkannya. Dia tak tahu harus mengatakan apa.

“Ku dengar pemandu sorak tempat cewek-cewek populer. Kau takut aku jadi lebih populer dari sekarang dan melupakanmu? Begitu?”

“Dasar kepedean!” Chanyeol mendengus lalu mengalihkan konsentrasinya lagi pada buku yang sedang ia pegang. Namun entahlah, semuanya jadi terasa aneh. Huruf-huruf yang tercetak dikertas putih itu tiba-tiba menjadi kabur saat Chanyeol berusaha menuangkan konsentrasinya untuk membaca.

“Kenapa Chanyeooooool?” Jaehyun bertanya dengan nada bicaranya yang manja sambil menguncang-guncang lengan Chanyeol.

‘Dia mulai lagi!’ Chanyeol mencengkam buku ditangannya dan ingin menyerah saja. Jaehyun benar-benar mirip Baekhyun! Er, maksudnya kenapa dia bertingkah seperti ini? Benar-benar mengganggu.

“Jika kau tidak ingin aku ikut pemandu sorak, berarti aku harus ikut! Hm..... Apa kau anggota tim olahraga?”

*

“Adikmu gila!”

“Kurasa begitu.”

Baekhyun dan Kyungsoo saling berbisik dibelakang Jaehyun yang sedang mengobrolkan hal menarik dengan Kris Wu—kapten basket sekolah.

“Ah, terimakasih sunbae. Aku benar-benar berterima kasih. Aku akan melakukan yang terbaik.” Jaehyun membukuk rendah diakhir percakapan mereka.

“Ya, ku harap begitu.” Kris memberi Jaehyun senyum kerennya dan mengalihkan pandangan pada Baekhyun serta Kyungsoo sambil mengangkat tangan kanannya.

“Sampai ketemu Baek, Kyung... aku duluan.” Kris melambaikan tangannya sambil berjalan menjauh. Baekhyun dan Kyungsoo balas melambai sambil nyengir.

“Sampai nanti hyung.”

“Kalian kira aku tidak dengar?!” Jaehyun menatap kesal Baekhyun dan Kyungsoo saat Kris sudah tak kelihatan.

“Apa?” Kyungsoo berkata polos sambil mendahului kedua Byun berjalan, meninggalkan koridor wilayah kelas tiga itu.

“Kalian menyebutku gila.”

“Tidak!” Kyungsoo menyanggah sambil terus berjalan cepat tidak ingin menyejajarkan langkahnya dengan Jaehyun. Disisi lain tubuh Jaehyun, Baekhyun sedang menggosok-gosok atas bibirnya menyembunyikan cengiran lebar.

“Kau juga!” Baekhyun menoleh kearah Jaehyun yang sedang menatapinya seakan-akan dia sudah mencuri stok makanan Jaehyun untuk seumur hidup.

“Kyungsoo yang bilang.” Baekhyun merengut.

“Tapi kau membenarkan!” Kyungsoo membela diri sambil melemparkan tatapan beraninya-kau-menuduhku pada Baekhyun

“Dasar ya kalian!” Jaehyun mencubit lengan mereka berdua sambil manyun sebelum Baekhyun bertukar pandangan penuh arti pada Kyungsoo.

“Baekhyun! Jaehyun!”

“Ah, apa lagi ini?” Jaehyun melepas cubitannya dari lengan mereka berdua dan berbalik. Park Chorong sedang berlari kearahnya.

“Ah unnie!” Jaehyun berpura-pura memasang wajah senang saat Chorong sudah berjarak beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

“Kami duluan Jae..” dibelakang Jaehyun, Baekhyun menarik lengan Kyungsoo untuk segera pergi dari sana.

“Uh?” Jaehyun berbalik bingung menatap kepergian kakaknya dan Kyungsoo. Dia ingin pergi juga.

“Aish, kenapa Baekhyun pergi?” Chorong melihat kepergian Baekhyun dan Kyungsoo dengan kecewa. Gadis itu manyun sambil menghentakan kakinya ke lantai, bahkan tidak peduli ada Jaehyun disitu. Memang bukan rahasia lagi kalau Chorong sangat menyukai—tergila-gila—pada Byun Baekhyun.

“Apa dia begitu membenciku?”

‘Benar, dia sepertinya benci cewek agresif’ Jaehyun menimpali didalam hati.

“Ah ti..tidak, dia hanya terburu-buru.”

“Tentu saja.” Chorong bergumam lirih sambil terus saja menatapi kebalik punggung Jaehyun dimana Baekhyun dan Kyungsoo baru saja menghilang. Dia berdecak lalu mengalihkan pandangannya pada Jaehyun.

“Nah sekarang mana?” gadis itu menjulurkan tangannya dan tersenyum cerah pada Jaehyun.

“Huh?” Jaehyun menatap telapak tangan Chorong tercengang. ‘ah formulirnya....’

“Unnie maaf, aku tidak bisa ikut pemandu sorak.” Jaehyun menggigit bibir bawahnya saat wajah Chorong bertambah mendung.

“Kenapa?” Chorong menurunkan tangannya dan menatap Jaehyun kecewa.

“Apa Baekhyun melarangmu?”

‘Salah satunya begitu.’

“Eh, tidak. Aku hanya merasa tidak cocok, eh aku sudah mengikuti eskul lain.”

“Huh? Tadi pagi kau bilang kau belum ikut apa-apa.” Chorong menatap Jaehyun menyelidik. Tangannya dengan angkuh terlipat didepan dada.

“Maaf unnie, tapi aku sudah mendaftar sekarang dan aku sudah diterima. Aku minta maaf unnie, aku hanya merasa tidak cocok dengan pemandu sorak.”

“Kau bohong kan? Kau menghindariku!” Chorong menatap Jaehyun dengan tatapan tidak percaya. Matanya sedikit berair dan dia berjalan mundur dengan dramatis tanpa mengalihkan pandangannya dari Jaehyun.

“Jaehyun.... teganya kau...” bibir Park Chorong bergetar dan air mata pun akhirnya menetes. Dia menutupi mulutnya dengan punggung tangan dan berbalik, berlari.

“Unnie!!!” Jaehyun berteriak namun Chorong sudah menghilang dibalik pintu kelasnya. Para kakak kelas yang sedari tadi disana melirik kearah Jaehyun dengan mata memicing sambil berbisik-bisik.

‘Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan? Aku baru saja membuat anak orang menangis.’

*

“Kau gila! Ikut basket hanya gara-gara Chanyeol ada disana.”

“Ini semua kan karenamu!” Jaehyun melemparkan tatapan mautnya pada Baekhyun.

“Menyerahlah Jaehyun.. dan berteman saja denganku dan Kyungsoo. Oke?” Baekhyun melangkah malas kearah meja belajar dimana Jaehyun sedang mengerjakan PRnya sekarang.

“Tidak akan!” Jaehyun mencibir tanpa repot-repot menatap kearah Baekhyun yang sudah menyenderkan pantatnya pada meja belajar Jaehyun.

“Dasar keras kepala.”

“Daripada pantatku yang keras.” Jaehyun menatap Baekhyun penuh canda dan dibalas dengan kekehan saudaranya itu.

“Ngomong-ngomong aku merasa bersalah pada Chorong.” Ekspresi Jaehyun tiba-tiba jadi mendung dan dia mulai merasa tak nyaman. Dia jadi malas mengerjakan PR.

“Kau tidak menambahkan ‘unnie’?” Baekhyun mencolek hidung Jaehyun membuat gadis itu tersenyum kecil.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D