“Wow, kau benar-benar kembarannya Baekhyun!”

Mata Kyungsoo yang bulat makin bulat menatap Jaehyun dengan penuh kekaguman. Jaehyun hanya terkikik sambil mengemut sumpitnya.

“Jangan menatap adikku seperti itu Kyungsoo!” Baekhyun melempari wajah Kyungsoo dengan bola tisu, Kyungsoo mencibir dan melemparkan bola tisu itu lagi pada Baekhyun.

“Kau hanya cemburu!”

“Astagaaaah!” Baekhyun memutar bola matanya dan baru saja akan mengguncangkan meja kalau saja tidak ada anak laki-laki lain yang datang.

“Wey wey wey, what’s up?”

Dua orang! Ya, dua orang anak laki-laki yang lebih imut dari Byun, Byun, dan Do tiba-tiba saja duduk dibangku lain yang kosong. Jaehyun menatap mereka dengan terperangah.

“Wah, ada Baekhyun versi cewek nih.” Seorang yang memilih kursi disebelah Baekhyun terkikik, membuat Baekhyun menendang kaki cowok itu.

“Ternyata benar. Aku kira hanya rumor.” Yang lain mengomentari kehadiran Jaehyun lagi, kali ini cowok yang terlihat sangat cantik dan tampan secara bersamaan.

“Apakah kau juga punya kembaran cewek Luhan sunbaenim?” kali ini Kyungsoo yang bertanya pada sunbaenim cantik-tampan bernama Luhan itu sambil mengapit makan siangnya dengan sumpit dan dalam posisi siap melahap. Jaehyun tidak mengerti kenapa Kyungsoo memanggil cowok itu sunbae karena dia sama sekali tidak terlihat seperti kakak senior.

“Tidak, memangnya kenapa?”

“Eh, aku akan senang berpacaran dengan kembaranmu. Karena aku yakin dia pasti sangat cantik.” Luhan memutar bola matanya sedangkan Kyungsoo hanya mesem-mesem sambil menyunyah.

“Kalau begitu pacaran saja dengan Jaehyun. apa kau pikir dia tidak cukup cantik?!”

“Aishh, Baekhyun kau apa-apaan sih?” Jaehyun merengut, pipinya merona merah. Sebetulnya dia agak tersinggung dengan apa yang Kyungsoo katakan pada Luhan. Seakan-akan dia sedang membicarakan kalau Luhan lebih cantik dari Jaehyun.

“Eh, dia cantik.” Kyungsoo dengan gugup melirik Jaehyun yang sedang sibuk makan.

“Tapi kan aneh. Aku nanti serasa pacaran denganmu.”

“Ih, ogah!” Baekhyun memalingkan wajahnya dari Kyungsoo.

“Oh iya Jaehyun, aku Luhan, aku kelas 3. Jadi aku sunbae-mu.” Luhan tersenyum manis pada Jaehyun sambil memiringkan kepalanya menatap gadis satu-satunya di meja mereka.

‘Oh, ternyata benar dia kelas 3. Bagaimana bisa?’

“Dan aku Minseok atau kau bisa memanggilku Xiumin. Aku juga kelas 3.”

‘Ya ampun, cowok imut ini juga kelas 3?!’

“Jangan kaget begitu Jae, pertumbuhan mereka memang agak terlambat.” Baekhyun terkikik mendapati reaksi kedua sunbae-nya. Mereka sama-sama menghentakan sumpit keatas meja sambil berteriak..

“Yah! Byun Baekhyun!”

.

“Baekhyun, apa kau berteman dengan Chanyeol?”

Jaehyun bertanya ketika mereka berlima sudah menghabiskan makan siang mereka. Baekhyun yang sedang menyedot cola-nya langsung tersedak hebat. Luhan dan Minseok menatapnya dengan heran sedangkan Kyungsoo pura-pura tidak mendengarkan. Ini aneh... ini aneh...

Baekhyun mengambil tisu dan mengelap bibirnya. Gelagatnya masih mencurigakan. Dengan sabar Jaehyun menanti jawaban Baekhyun sambil terus memandangi kakak kembarnya itu.

“Tentu saja mereka berteman.” Luhan menatap Baekhyun dengan menyelidik.

“Memangnya ada apa Jaehyun?” kali ini Minseok yang bertanya. Jaehyun memandang Minseok sambil cemberut.

“Entahlah..”

Jaehyun menatap meja disudut kantin yang dipenuhi cowok-cowok tinggi. Chanyeol ada diantaranya. Dia tertawa namun tawanya terlihat hampa.

‘Aishh.. kenapa juga aku peduli?’

Jaehyun mendengus lalu menyedot minumannya sampai habis.

.

“Hei Jaehyun!” seorang gadis melambaikan tangannya pada Jaehyun ketika dia dan keempat cowok imut itu bangkit dari meja mereka dan hendak keluar kantin, dan Jaehyun tahu siapa yang melambai itu. Sulli. Dia juga dari kelas Jaehyun.

“Hei!” Jaehyun balas melambai, dia melihat Sulli mengibas-ngibaskan tangannya mengisyaratkan agar Jaehyun bergabung dengannya. Sulli dan teman-temannya juga tampak sudah selesai makan. Jaehyun berbicara pada Baekhyun sebentar lalu ngacir ke meja dimana Sulli berada.

“Hai.” Jaehyun duduk dibangku kosong diantara mereka bertiga. Dia bisa merasakan, puluhan pasang mata sedang melihat kearahnya sekarang. Namun dia berusaha untuk tidak peduli.

“Hai!” cewek cantik berambut panjang melambai dengan semangat.

“Aku Krystal.”

“Aku Luna.”

“Aku Sulli.” Jaehyun menahan tawa saat mendapati Sulli memperkenalknan diri juga.

“Aku Jaehyun, wah senang sekali berkenalan dengan kalian.”

“Bolehkan nanti aku makan siang dengan kalian. Cowok-cowok itu benar-benar sangat membosankan.”

***

Hari demi hari berlalu,  Jaehyun kini berteman baik dengan Sulli, Krystal, dan Luna. Mereka mengasyikan dan suka membicarakan hal-hal aneh dan absurd, dan Jaehyun menyukai mereka karena itu.

Jaehyun juga berteman dengan murid lain selain mereka bertiga. Intinya Jaehyun berteman dengan siapapun. Pernah Jaehyun ditawari duduk di meja kapten pemandu sorak Park Chorong, namun ternyata dia hanya ingin tanya-tanya soal Baekhyun saja. Sejak saat itu Jaehyun agak malas menanggapi orang lain yang hanya ingin berteman dengannya gara-gara dia saudarinya Baekhyun. Dan ngomong-ngomong soal Baekhyun. Anak tengil itu masih berusaha menghindari obrolan tentang Chanyeol dengan siapapun. Bukan dengan Jaehyun saja ternyata. Pernah sekali Jaehyun mendengar Minseok bertanya.

“Chanyeol kenapa sih? Dia tidak pernah lagi makan siang dengan kita?” dan Baekhyun langsung bersenandung keras intro lagu Gee-nya Girls Generation.

“Listen boy, my first love story..” lalu dia ngacir ke kamar mandi.

Chanyeol sendiri masih mengabaikan Jaehyun sampai saat ini, dan Jaehyun yakin ini gara-gara Baekhyun. Ini