012

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

“...Berkencanlah denganku.”

Chanyeol memandang Jaehyun dengan tak yakin untuk beberapa saat, keningnya berkerut merasa heran karena gadis itu malah mengajak Chanyeol err... berkencan? Bukannya malah menyebar luaskan rahasianya? Chanyeol benar-benar tak mengerti jalan pikiran gadis itu.

‘Apakah dia bahkan tahu?’ Chanyeol mendengus lalu memutar tubuhnya memposisikan diri berhadapan dengan Jaehyun. Tangannya dilipat didepan dada, bahunya dengan santai disenderkan pada dinding didekat bingkai pintu, matanya masih mengawasi Jaehyun.

‘Gadis itu sama sekali tidak terlihat jijik padaku sekarang...’

Jaehyun rasanya ingin mati saja. Kenapa Chanyeol malah memandanginya seperti itu? Kenapa dia tidak langsung menerimanya saja! Kenapa? Kenapaaaaa?

‘Apakah aku baru saja mengajaknya berkencan? Oh tidak! Apa yang ku lakukan? Bodoh sekali, kenapa aku melakukannya? kenapaaaaa? Jaehyun kau memang orang paling bodoh di dunia ini!’

Jaehyun meremas kedua sisi roknya dengan tangannya yang dingin dan berkeringat. Ototnya terasa sangat tegang, urat-urat lehernya bahkan terlihat timbul lalu menghilang lalu timbul lagi—mungkin efek menelan cacian untuk dirinya sendiri. Pikirannya semerawut diselimuti awan kelabu mengerikan, membuatnya secara antara sadar dan tidak sadar merencanakan kematiannya yang menyenangkan setelah ditolak.

Sungguh memalukan jika Chanyeol menolaknya,

‘Er... maaf Jaehyun tapi aku tidak menyukaimu.’

Bukankah itu kejam? Jaehyun menguatkan dirinya jika Chanyeol benar-benar akan mengatakan hal itu. Dia harus bersiap-siap untuk tidak menangis dan bersiap untuk tertawa-tawa seperti orang yang habis menang lotre sambil mengibaskan tangan mengatakan bahwa itu bukan masalah besar untuknya dan Jaehyun akan baik-baik saja. Lalu tentu saja besoknya ia harus bertukar bangku dengan Kyungsoo lagi, menjauhi Chanyeol sejauh mungkin karena tentu saja Jaehyun harus menyelamatkan sisa harga dirinya. Oh iya, ia juga akan keluar dari klub basket.

‘Akan ku tendang bokong Kyungsoo jika ia menolak bertukar bangku denganku.’

Tapi, bukan kah lebih mengerikan jika... Chanyeol hanya memandangnya seperti sekarang, lalu... cowok itu menegakkan tubuhnya... memandang Jaehyun seakan Jaehyun adalah orang sinting yang berbahaya... lalu dia bergidik dan berbalik, berjalan pergi meninggalkan kelas... tanpa jawaban. Besoknya Chanyeol akan menjauhi Jaehyun seakan-akan Jaehyun adalah pengidap ebola. 

‘Kenapa si brengsek itu hanya diam saja?’

Jaehyun merasa semakin frustrasi sekarang, ia menggigit bibir bawahnya saat ia merasa bibirnya berkedut-kedut, tangannya masih terkepal meremas-remas roknya.

‘Ayolah, siapapun selamatkan aku dari situasi memalukan ini...’

Jaehyun melirik teman-teman sekelasnya dengan mata sayu, namun menyebalkan sekali rasanya melihat mereka hanya duduk diam sambil terkaget-kaget. Sulli bahkan menatap Jaehyun seakan Jaehyun adalah alien utusan planet lain yang sedang mendeklerasikan perang dengan manusia. Err, pandangannya sepertinya mengatakan...

‘kau mengerikan sekali sih Jae!’.

‘Aku memang mengerikan! Jadi seretlah aku keluar sekarang juga!!!’

Namun tidak ada yang menyelamatkannya...

Kini Jaehyun sedang memikirkan kata-kata untuk membuat semuanya terasa seperti lelucon, tapi gagal. Otak briliannya memang bisa mengatakan,

‘er.. kau pasti terkejut kan? Aku hanya bercanda. Jangan diambil pusing, aku tidak serius kok, hahahahahahaha.’

Mengerikan. Apalagi diucapkan dengan bibir berkedut-kedut dan dahi bercucuran keringat. Belum lagi wajah merah dan kaki gemetaran. Sudah untung tidak sampai ngompol kan?

“Hentikan! Apa kau bodoh?” Itu Baekhyun, sedang memandang adiknya dengan marah.

Untuk sesaat Jaehyun bisa melupakan rasa malunya dan hanya merasa kesal pada Baekhyun. Gadis itu membuang muka dengan laga cuek untuk tidak menatap kakaknya. Dia berharap siapapun saja yang akan menyelamatkannya dari situasi ini. Siapapun, asal jangan Baekhyun.

Chanyeol menegakan posisinya merasa tertarik dengan apa yang ia lihat sekarang. Baekhyun sedang menyebrangi ruang untuk menghampiri Jaehyun. berjalan terburu-buru diiringi pandangan ingin tahu anak-anak lainnya yang masih belum beranjak pergi.

“Hentikan!” Baekhyun mencengkram lengan Jaehyun sambil menggertakan gigi, kedua manik matanya menatap Jaehyun dengan berapi-api. Lalu, tak lama Baekhyun menarik adiknya untuk bergerak. Jaehyun mau tak mau menatap Baekhyun dengan pandangan terganggu, namun kakinya yang lemas begitu saja menuruti irama langkah Baekhyun untuk pergi dari situ.

‘Apa Baekhyun sedang menyelamatkan wajahku—harga diriku?’ Jaehyun mengerling pada Chanyeol saat ia dan kakaknya melewati tubuh jangkung Chanyeol yang masih berdiri didekat pintu.

‘Bahkan dia tak mengatakan apapun.’ Jaehyun memalingkan wajah merasa kecewa dengan Chanyeol, bahkan jika ia menolak... tidak, jika Chanyeol menolak rasanya akan tetap buruk. Tapi tetap lebih buruk tidak mengatakan apapun.

“Hentikan Baekhyun.” Itu... suara Chanyeol.

Chanyeol mencengkram pergelangan tangan Jaehyun yang lain dengan erat, membuat tubuh Jaehyun tertahan walaupun Baekhyun menariknya dengan kuat dan tubuh Jaehyun sangat lemas untuk bisa melawan Baekhyun.

Jaehyun merasa aliran listrik menyenangkan yang sangat kuat menjalar kesekujur tubuhnya saat kulitnya bersentuhan dengan kulit Chanyeol, ada sensasi yang lebih menyenangkan disepanjang tulang punggungnya, rasanya seperti dikelitiki. Jantungnya berdebar-debar saat Jaehyun mendongak menatap Chanyeol yang sedang berpandangan dengan kakaknya. Dia sangat keren, sungguh.

‘Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta pada Chanyeol...’

“Memangnya kenapa jika adikmu ingin berkencan denganku? Memangnya kenapa jika kami berkencan?” Chanyeol bertanya dengan suara rendahnya yang tegas sambil memandang kedalam mata Baekhyun.

Baekhyun menyingkirkan tangannya dari lengan Jaehyun lalu berkacak pinggang sambil memutar bola matanya.

“Jadi kau akan berkencan dengannya?” Baekhyun mengerling pada Jaehyun dengan pandangan jijik.

“Hm, bukankah itu yang kau inginkan?”

Jaehyun mengerutkan kening memandang keduanya secara bergantian.

“...membuat adikmu bahagia?”

Jaehyun menghela nafas setelah menahannya beberapa  saat ketika mendengar lanjutan dari kalimat yang Chanyeol lontarkan. Jaehyun sempat mengira Baekhyun ingin Jaehyun dan Chanyeol berkencan. Bukannya itu bagus?

“Terserah kalian saja.” Baekhyun memutar bola matanya lagi, mengerling pada Jaehyun dengan pandangan jijik yang sama lalu meninggalkan kelas. Jaehyun tahu Baekhyun masih merasa frustrasi.

“Wah selamat.” Kyungsoo tersenyum sarkatik dihadapan mereka berdua sambil memandangi tangan Chanyeol yang masih menggenggam pergelangan tangan Jaehyun—Chanyeol langsung melepaskannya saat menyadari itu—lalu Kyungsoo pun melewati celah diantara Chanyeol dan Jaehyun, melangkah ke pintu meninggalkan kelas.

“Daebakk!”

“Sungguh sulit dipercaya!”

“Apakah mereka saling menyukai?”

Jaehyun beringsut ketembok disebelah Chanyeol agar tidak menghalangi pintu saat teman-teman sekelasnya lewat. Ia sungguh merasa gugup karena bahunya dengan lengan Chanyeol saling bersentuhan.

“Er... apa kau serius?” Jaehyun berusaha menahan dirinya untuk tidak memandangi Chanyeol dengan wajah kelewat sumringah.

“Tentu saja.” Chanyeol tersenyum kecil lalu nyengir pada Sulli yang juga sedang nyengir lebar saat melewati pintu. Jaehyun juga ikut tersenyum sangat kaku saat Sulli—Jaehyun kira sengaja—menyenggol lengannya sebelum menghilang.

“Bukan kah kau seharusnya mentraktir Sulli es krim?”

Chanyeol mencondongkan wajahnya kehadapan wajah Jaehyun, nafasnya yang wangi permen mint menyeruak ke hidung Jaehyun dan membuat gadis itu sesak nafas membayangkan jika seandainya dia bisa lebih dekat dari ini.

‘Apa yang aku pikirkan?’ Jaehyun menggigit bibir sambil merutuki pikiran-pikiran aneh dalam kepalanya.

Dilihatnya Chanyeol menyunggingkan senyum, membuat jantung jaehyun meledak-ledak seperti pop corn. Chanyeol menegakan tubuhnya lagi, namun jantungnya masih berdebar kencang tanpa kompromi.

 ‘Ya Tuhan, jika aku pingsan sekarang, pasti akan sangat memalukan.’ Gadis itu menahan nafas. Berdoa supaya Chanyeol tidak menyadari kalau Jaehyun salah tingkah.

“O-Oh, b-benar.” Jaehyun mengutuk dirinya sendiri saat dia tiba-tiba menjadi gagap, tangannya yang berkeringat mengepal dengan erat menahan gejolak yang bergelora dalam dirinya. Jaehyun ingin menjerit sekarang juga!

“Kalau begitu sampai nanti.” Chanyeol tersenyum sekali lagi sebelum ia pergi meninggalkan kelas. Kepala Jaehyun berputar memandang keluar kelas melalui pintu. Saat Chanyeol tak terlihat lagi, kakinya yang sudah selemas jelly tak dapat dipijakan lagi. Jaehyun merosot kelantai sambil memegangi dadanya yang masih berdebar sangat kencang.

*

“Jadi... selama ini kau menyukainya?”

“Oh...?” Jaehyun menggigit es krimnya dengan gugup lalu berjalan lebih cepat didepan Sulli. Tapi tetap saja kan kaki panjang Sulli dapat mengimbanginya.

“Ummm, kenapa tak pernah cerita padaku?” Sulli tersenyum menggoda sambil meyenggol sisi tubuh Jaehyun sampai gadis itu terdorong kesamping dengan terhuyung-huyung.

Jaehyun memberengut namun tetap menghindari menatap cewek jangkung disampingnya.

“Y-ya! Kau juga tak pernah cerita apa-apa tentang hubunganmu dengan Baekhyun.”

Hening.

Tidak ada sahutan dari Sulli...

Jaehyun tiba-tiba saja mendapat firasat tak enak. Ia pun akhirnya menoleh memandang sahabatnya yang kini berjalan dengan gontai, pandangan kosong, dan terlihat menyedihkan. Seharusnya Jaehyun tidak membicarakan hal itu dalam pembicaraan mereka kan?

‘Err, sungguh bodoh!’

“Sull..”

“Kau pasti sudah tahu kan aku tidak pacaran dengannya?” Sulli menoleh kepada Jaehyun, menatapnya seakan memohon untuk tidak membahas apapun yang berhubungan dengan Baekhyun, namun ujung bibirnya naik sedikit membentuk senyum kecil menunjukan dia cukup kuat untuk meminta Jaehyun tidak membicarakan masalah itu lagi.

“Ya, aku tahu...”

Sulli mendengus lalu duduk dibangku taman, mendongak menatap langit sambil menyenderkan punggungnya disenderan bangku panjang itu. Es krimnya mulai meleleh.

“Kemarin Baekhyun menolakku disini...” Sulli mendelik sambil tersenyum pada Jaehyun yang masih berdiri memegangi eskrim cone yang hampir habis.

“Er.. benarkah?” Jaehyun menjilat eskrimnya lalu duduk dengan canggung disebelah Sulli.

“Hm, kenangan yang sungguh buruk. Berakhir bahkan sebelum semuanya dimulai.”

Jaehyun merasa sangat gugup, juga merasa bersalah—walaupun tentu saja itu bukan salahnya. Menurutnya... bukan salah Baekhyun juga kan? Dia hanya ingin Sulli tidak menyayangi orang yang salah, Baekhyun hanya ingin Sulli melihat Kyungsoo. Tapi, apakah gadis itu bahkan meyadari keberadaannya?—keberadaan Kyungsoo.

“Mungkin dia bukan orang yang tepat.”

“Kupikir juga begitu.” Sulli mengangkat bahu lalu menggigit es krimnya dengan gigitan besar. Jaehyun sampai ngilu melihatnya.

“Ku harap kau tidak membenci Baekhyun.”

“tentu saja tidak.”

Ada jeda panjang diantara keduanya setelah itu, mereka sesekali tersenyum kikuk sambil melirik kearah satu sama lain sambil berusaha menikmati es krim mereka dengan cepat.

“Kau serius kan tidak akan membencinya?”

“Apa sebaiknya aku membencinya saja?”

“Yah!”

“Tentu tidak Jae, bagaimana bisa aku membencinya?”

“Er... cepat lah move on. Kan banyak cowok yang suka padamu.”

“Siapa misalnya?”

“Kyungsoo...?”

*

Jaehyun sampai dirumah saat hari sudah hampir gelap. Ibunya dan Baekhyun sudah berada dirumah dilihat dari sepatu mereka yang sudah teronggok didepan pintu.

“Jae?” Ibunya memanggil dari dapur.

“Ya, Eomma.” Jaehyun buru-buru melepas sepatu dan berjalan kearah ibunya. Sungguh luar biasa, ibunya memasak makan malam.

“Hmm, baunya enak sekali aku jadi lapar.” Jaehyun mengendus asap yang mengepul dari dalam panci sampai hidungnya kempis, ibunya terkekeh-kekeh melihat kelakuan lucu anak perempuannya.

“Mandi dulu sana, kau sangat bau.”

“Benarkah?” Jaehyun langsung panik, matanya membulat menatap ibunya yang mengangguk-anggukan kepala. Jaehyun mengendus ketiaknya.

‘Astaga, apa tadi... saat aku disebelah Chanyeol aku sudah sebau ini?’

Jaehyun menggigit bibir lalu langsung ke kamarnya dan mandi.

.

“Waah, eomma ini enak sekali.” Jaehyun tak henti-hentinya mengatakan ini itu tentang masakan buatan ibunya. Ibunya tersenyum senang namun tidak mengerti kenapa anak laki-lakinya yang tak kalah cerewet hanya diam saja.

“Kalian ada masalah apa?”

“Huh?” Jaehyun mengemut sendoknya lalu melirik kearah Baekhyun.

“Aku sudah selesai.” Baekhyun tidak menggubris pertanyaan ibunya. Ia langsung saja berdiri kemudian berjalan kearah kamarnya tanpa gairah.

‘Apa dia masih marah gara-gara aku pacaran dengan Chanyeol?’ mata Jaehyun menyipit mengiringi langkah Baekhyun yang semakin menjauh.

‘Dasar licik!’

“Yah! Kau pikir kau mau kemana? hari ini bagian kau yang cuci piring.” Baekhyun menghentikan langkahnya dengan dramatis. Sungguh rasanya sia-sia berakting dingin didepan keluarganya.

“Baiklah.” Jaehyun nyengir saat Baekhyun kembali dan mengangkut piring-piring kotor ke bak cuci sambil merengut.

“Eomma, ayo kita nonton televisi.” Jaehyun berdiri lalu menarik tangan ibunya ke ruang tengah, meninggalkan Baekhyun sendirian untuk mencuci piring.

‘Anak itu..... menyebalkan sekali!!!!!!’

Baekhyun seharusnya tak memberikan janji apapun pada adiknya. Ia seharusnya bungkam saja atau bahkan memberitahunya kalau Chanyeol tidak normal—bahwa Chanyeol menyukai laki-laki. Tapi kenapa rasanya sulit sekali mengatakan hal itu pada Jaehyun, dan jika Jaehyun benar-benar tahu... Chanyeol mungkin tidak akan punya teman dikelas.

‘Ugh!’ Baekhyun melemparkan lap piring kesembarang tempat lalu pergi ke kamarnya. Didengarnya dengan jelas gelak tawa kedua wanita yang sangat Baekhyun sayangi.

Baekhyun membaringkan tubuh menatap langit-langit.

‘Jika Jaehyun tahu... mungkin dia akan sedih. Gadis itu sudah terlanjur menyukai Chanyeol. Menyebalkan sekali!’

Baekhyun berguling kesamping dan menendang-nendang selimut didekat kakinya sampai benda itu jatuh dikaki ranjang.

*

Chanyeol tidak dapat tidur malam itu. Kepalanya masih memutar ulang kejadian tadi siang dengan teramat sangat jelas—bahkan saat ia menutup matanya rapat-rapat. Jaehyun berdiri didepan bangkunya... mengajaknya berkencan... dan Baekhyun duduk ditempatnya disebelah Kyungsoo sambil menatap Jaehyun marah.

‘Mungkinkah Baekhyun cemburu?’ itu pertanyaan bodoh, tentu saja Chanyeol mengetahuinya. Tapi apa? bisa saja kan?

‘Apakah benar aku pacar Jaehyun sekarang?’ Chanyeol berguling memeluk selimutnya dengan erat. Membayangkan dirinya dan Jaehyun saling berpegangan tangan menyusuri jalanan ramai mengenakan baju couple bodoh berwarna merah ngejreng dengan bentuk hati ditengah dada. Tangan mereka yang lain memegangi es krim cone cokelat, Jaehyun tersenyum senang menatapnya dengan bibir belepotan es krim. Lalu Chanyeol mencium bibir gadis itu.

“Ah, tidak!” Chanyeol terperanjat, kaget dengan khayalannya sendiri.

‘Sungguh bodoh, aku tidak akan melakukan itu!’

‘tapi kenapa?’ kepalanya meneriakan pertanyaan lagi.

Kenapa Chanyeol menerimanya? Kenapa Chanyeol tidak menolaknya saja? Kenapa Baekhyun sangat marah? apakah dia sebegitu ngerinya jika adik kesayangannya itu pacaran dengan orang yang tidak normal seperti Chanyeol? Er!

“Byun Baekhyun sialan!” Chanyeol mengumpat seraya menegakan tubuhnya. Ia mengambil handphone dan menelepon Baekhyun.

.

Baekhyun bangun dari kasurnya dengan malas. Ogah-ogahan dia berjalan mengambil handphonenya yang berdering nyaring. Ia mengeluh karena pasti baterainya belum terisi penuh.

Baekhyun mencabut colokannya dan membawa handphonenya ke kasur bersama dirinya yang berjalan malas-malasan. Layar handphonenya berkerlap-kerlip, nama Chanyeol dengan jelas tertera disana.

“Hallo?” Baekhyun sedikit gugup menerima telepon dari Chanyeol. Sudah lama sekali sejak mereka mengobrol ditelepon. Chanyeol memang berusaha menelepon

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D