030

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

Pagi itu cuaca sangat cerah; langit biru kelihatan begitu cemerlang dihiasi oleh gumpalan-gumpalan awan putih yang tampak bergerak jika kau memerhatikan, burung-burung melayang rendah diatas pohon sambil berkicau riang. Namun Byun Baekhyun tampaknya tidak menikmati pagi yang indah ini. Langkahnya agak berat saat menjejak melewati gerbang sekolah, pandangannya yang sendu ia tujukan pada bayangan abu-abu dirinya di lantai .

“Hei,” seseorang hampir saja membuat Baekhyun jantungan dengan tiba-tiba merangkul pundaknya dan berteriak di sebelah telinganya.

Baekhyun melotot pada si tersangka sambil mengguncang bahunya untuk menyingkirkan tangan itu.

“ you!”  serunya, lalu berlari pergi.

Chanyeol bengong—terkejut pagi-bagi begini Baekhyun sudah mengutukinya. Iya sih Baekhyun kelihatannya sedang bete; dari tadi sejak Chanyeol memperhatikan dari belakang, Baekhyun menunduk terus, bahunya juga terkulai seakan-akan kemarinnya ia sudah memanggul karung-karung beras dipundaknya (atau itu beban hidup? Entahlah), sampai-sampai ia kelihatan loyo begitu. Bagaimanapun itu bukan reaksi yang Chanyeol bayangkan, mungkin Baekhyun memang akan sedikit merasa terganggu dengan mendesis atau memakinya sedikit, ia akan baik-baik saja setelah itu, kemudian Chanyeol akan menyampaikan kabar gembira yang pasti Baekhyun akan turut senang mendengarnya. Sempurna! Tapi ternyata tidak sama sekali.

Chanyeol tidak menemukan Baekhyun di kelas saat ia masuk. Baekhyun kembali entah dari mana ketika bel sudah berbunyi, dan ketika Chanyeol akan mulai berbicara padanya, gurunya datang membuatnya mangap tanpa mengeluarkan suara, dan lagi Baekhyun tidak tahu ia berusaha berbicara padanya karena ia sama sekali tidak melihat pada Chanyeol. Pelajaran selanjutnya olahraga, Baekhyun langsung ngacir ganti baju dan mengabaikan Chanyeol lagi sepanjang pelajaran itu. Lalu istirahat, Baekhyun segera pergi tanpa memberi Chanyeol kesempatan berbicara. Selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya Baekhyun mengabaikan Chanyeol dengan cara apapun.

“Baekhyun kenapa sih?” Chanyeol akhirnya berakhir dengan duduk di meja Jaehyun dan Sulli sambil melipat kedua tangannya, sedangkan teman sebangkunya sedang heboh mengobrolkan sesuatu dengan anak-anak cowok lain di belakang—sangat jelas untuk menghindarinya. Tentu saja Chanyeol berani mendekati Jaehyun karena Sulli sedang terkikik disebelah Kyungsoo di pojok kelas. Hal yang menyenangkan untuk menghabiskan jam pelajaran kosong kan?

“Kenapa?” Jaehyun malah balik bertanya, perhatiannya yang tadinya ia tujukan pada layar handphone ia alihkan pada Chanyeol. Jaehyun harus mendongak cukup tinggi untuk bisa menangkap ekspresi wajah Chanyeol yang duduk menjulang didepannya.

“Dia menghindariku.” Katanya sambil cemberut.

Jaehyun mengangkat alis sambil melirik kecil ke arah Baekhyun. Jaehyun tak banyak tahu kecuali yah sepertinya semalam tidak berjalan cukup lancar karena memang betul Baekhyun kelihatan tidak bersemangat saat sarapan tadi.

“Kenapa dia menghindarimu?” Jaehyun bertanya agak melamun, sebenarnya juga sembari memikirkan tentang jawaban dari pertanyaan yang tak sepenuhnya ia sadari ia ucapkan.

Mungkin Baekhyun ditolak, mungkin Chanyeol beneran pacaran dengan Tzuyu, mungkin Baekhyun kehilangan kepercaya-diriannya sekarang, mungkin Baekhyun lelah...

“Aku tidak tahu, makanya aku bertanya.” Chanyeol memutar bola mata.

“Kau berbicara dengannya kan semalam?”

“Iya sih, Cuma mau mengembalikan buku matematikaku. Dia agak marah, kau tahu, aku menggambar sketsa wajah jelek dirinya dan menuliskan hal-hal bodoh tentang dirinya disana. Mungkin itu. Kukira dia tidak akan marah karena itu hanya lelucon dan kita ini teman baik, dia tidak boleh marah hanya karena itu sebenarnya.” Chanyeol mengerling pada Baekhyun yang sepertinya baru saja mencuri pandang kearahnya dan Jaehyun.

“Okay, mungkin kau harus mencoba meluruskan itu dengannya.”

“Aku mencoba, tentu saja. Tapi dia menghindariku.” Chanyeol menekan kata mencoba supaya Jaehyun tahu kalau itu sudah jelas ia lakukan.

Jaehyun memutar bola mata. Ia tidak tahu siapa yang lebih idiot; Chanyeol atau Baekhyun.

“Aku benci hidupku.” Chanyeol turun dari meja Jaehyun dan mulai berjalan kembali kemejanya. Menelungkupkan kepala disana, ia berusaha untuk tidak menjerit frustrasi.

.

“Kak Chanyeol, hai!”

Tzuyu melambai saat Chanyeol berdesakan dengan murid-murid dari kelas lain yang sama-sama baru keluar dari dalam kelas masing-masing. Sangat mudah melihat Tzuyu mengingat gadis itu sangat tinggi dan memesona diantara murid-murid yang lain. Ia juga tampaknya sangat mudah melewati orang-orang untuk menuju Chanyeol. Chanyeol tidak mengerti kenapa gadis ini selalu sudah menunggunya padahal bel pulang baru dibunyikan.

“Hai.” Chanyeol memandang sekitar dengan canggung, ia baru sadar kalau ia jadi pusat perhatian saat ia menyadari semua mata tertuju padanya dan Tzuyu. Ia juga menyadari kalau kesempatan untuk berbicara dengan Baekhyun sudah hilang untuk hari ini saat ia melihat sosok anak itu berjalan menjauh dan tak terlihat lagi.

.

Chanyeol tak menikmati sore hari itu. Walaupun ia ditemani cewek bak bidadari seperti Tzuyu, pikirannya terus tertuju pada Baekhyun.

“Ngelamunin apa sih Ka?” Chanyeol terperanjat dan mendapati Tzuyu sedang memandanginya sambil merengut. Sedotan terapit diantara bibirnya yang merah muda—cantik, tapi dia bukan Baekhyun.

“Engga kok, hanya sedang berpikir bagaimana agar aku tidak mengecewakanmu nantinya.” Posisi duduk Tzuyu langsung menegak saat dia mendengar itu dari Chanyeol.

“Maksudnya, ini pertama kalinya aku jadi model, aku takut aku tidak melakukannya dengan baik.”

“Oh.” Tzuyu kelihatannya sudah agak kecewa.

Somehow, Chanyeol jadi agak lebih dekat dengan Tzuyu setelah tahu gadis itu memang pada dasarnya baik hati, apalagi dia masuk klub basket; mereka jadi makin akrab dan sering ngobrol. Tapi iya sih, Tzuyu memang agresif, dan itu kadang agak membuat Chanyeol tak nyaman. Tzuyu sangat baik sampai menawari Chanyeol jadi model untuk brand baju mamanya segala, kemarin malam dia bahkan memertemukan Chanyeol dengan mamanya untuk membicarakan hal itu. Chanyeol tentu saja tidak ingin menyiakan kesempatan emas ini, toh dia dibayar. Ia ingin mengajak Baekhyun liburan ke Jeju setelah mereka lulus, kebetulan ia sedang mengumpulkan uang, dan kesempatan itu datang. Tapi sebenarnya Chanyeol benar-benar tak nyaman.

“Kau tidak mengharapkan apa-apa dariku kan?”

“Maksudnya?”

“Kau tahu...” Chanyeol menghela nafas sembari mengangkat cangkir kopinya. Ia menyesapnya sedikit lalu memandang Tzuyu dalam.

“Kalau kau melakukan ini agar aku mau jadi pacarmu...”

Omongan Chanyeol terpotong karena Tzuyu tiba-tiba saja tertawa terbahak-bahak.

“Apa kak? Yang benar saja, tentu saja tidak. Aku tidak mengharapkan apa-apa kok. Yah, hanya saja aku mengharapkan sesekali kau mau menraktirku minum kopi. Tidak masalah kan?”

Chanyeol mengangkat satu alisnya, sebenarny

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D