024

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

“Maafkan aku.”

Chanyeol meminta maaf seraya menunduk memandang ujung sepatunya. Jaehyun—gadis yang dimintai maaf oleh Chanyeol—hanya duduk menyender sambil menyedekapkan tangan. Raut wajahnya datar cenderung dingin. Sebenarnya, ia malas harus keluar menemui pacarnya itu. Minuman hangat yang mereka pesan sejak beberapa menit yang lalu bahkan sudah tak lagi mengepulkan uap—sama sekali tak tersentuh.

“Maaf untuk apa?” tanya Jaehyun ketus, gadis itu masih bergeming dalam posisinya yang kaku.

Chanyeol menegakan posisi duduknya sambil meremas telapak tangannya satu sama lain, ia merasa gugup dan tak nyaman. Baru saja ia akan mulai berbicara lagi, baru saja ia akan mulai menjelaskan, Jaehyun malah berbicara mendahuluinya.

“Untuk membohongiku? Untuk membuatku tampak bodoh?” salah satu ujung bibir gadis itu bergetar naik membentuk cibiran saat memikirkan tentang ucapannya sendiri. Betapa Chanyeol telah keterlaluan dengan membohonginya dan membuatnya tampak tolol... betapa Chanyeol telah membuatnya patah hati.

“Ah, bukan?” Jaehyun menoleh pada Chanyeol untuk yang pertama kalinya, namun Chanyeol sama sekali tak sedang memandang padanya. Chanyeol masih menunduk, namun ia tak lagi kelihatan gugup.

“Karena kau lebih menyukai kakakku? Ah, lebih menyukai? Aku pasti sangat bodoh sekali berpikir bahwa kau pernah menyukaiku. Tentu saja selama ini hanya ada Baekhyun kan?” kata-kata tersebut terasa pahit di lidah Jaehyun, bahkan ketika ia telah mengucapkannya, kegetiran masih tersisa diujung lidahnya.

Chanyeol memejamkan mata, bukan karena ia merasa sangat bersalah, bukan, tapi karena ia juga merasa amat lelah. Ia tidak ingin hanya dirinyalah yang dipersalahkan. Menurutnya Jaehyun juga salah karena telah percaya bahwa Chanyeol selama ini menyukainya, dan gadis itu tidak berhak untuk memojokan Chanyeol terus menerus apalagi sampai membawa-bawa nama Baekhyun.

“Benar, aku memang merasa bersalah karena telah berbohong padamu, tapi aku tak pernah merasa menyesal karena aku lebih menyukai—ah, maksudku karena aku hanya menyukai kakakmu.” Chanyeol memandang Jaehyun tepat di mata. Mata mereka terkunci satu sama lain selama beberapa detik sebelum genangan air muncul dipelupuk mata Jaehyun, dan gadis itu dengan gerakan cepat mengalihkan pandangannya kemanapun asal jangan pada Chanyeol.

Jantung Chanyeol serasa turun ke dasar perut melihat Jaehyun hampir menangis olehnya lagi. Tangannya mengepal, tapi ia sama sekali tak berhak melakukan atau mengatakan apapun untuk membuat gadis didepannya merasa lebih baik; karena pada awalnya, Chanyeol lah yang menyebabkan Jaehyun terluka.

“Ah... Aku mengerti.” Jaehyun memaksakan senyum sambil mengangkat bahu. Hati Chanyeol terasa perih melihat gadis itu tersenyum dalam tangisnya.

Chanyeol ingin segera pergi dari situ, ia sudah tak tahan. Ia sudah muak pada dirinya sendiri yang sama sekali tak bisa berbuat apapun untuk memperbaiki keadaan. Seharusnya ia meminta maaf, seharusnya ia bilang ia sangat menyesal, seharusnya ia memohon agar Jaehyun tak membencinya.

“Kau seharusnya tak mengajakku kencan di depan kelas. Aku terpaksa menerimamu.”

Setelah berkata begitu, Chanyeol berdiri lalu pergi. Meninggalkan Jaehyun yang termenung sendirian memikirkan kata-katanya barusan.

“Seharusnya aku yang marah, Park Chanyeol brengsek!” air mata gadis itu menetes, bibirnya bergetar, tangannya mengepal. Ia menendang-nendang udara kosong di depannya berharap yang ditendangnya adalah wajah jelek Park Chanyeol.

.

Jaehyun rencananya akan memaafkan Chanyeol setelah ia membuat anak itu menyesal setengah mati karena lebih memilih hidup sebagai gay yang jatuh cinta pada kakak kembar Jaehyun yang tengil daripada jatuh cinta pada gadis baik dan cantik seperti Jaehyun. Memangnya apa hebatnya Baekhyun sih? ‘Chanyeol gay dan ia menyukai jenis manusia yang memiliki .’ Benaknya sendiri menjawab, dan Jaehyun membayangkan apa yang akan terjadi kalau dia adalah laki-laki. Chanyeol mungkin lebih jatuh cinta padanya. Secara, kepribadian Jaehyun lebih baik daripada Baekhyun. Memikirkan hal itu membuat Jaehyun geli. Lagian Chanyeol lebih memilih menjadi bajingan yang tidak pantas menerima maaf dari Jaehyun.

Jaehyun membanting pintu kamarnya keras. Ia sedang marah, kesal, dan tidak ingin diganggu. Sejak ia pulang ke rumah setelah menemui Chanyeol, Baekhyun membuntutinya dari ruang tamu sampai ke depan pintu kamar. Ia bahkan bersikeras ingin ikut ketika Jaehyun bilang ia akan pergi menemui Chanyeol.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Baekhyun dari balik pintu. Ia kedengaran khawatir, biasanya ia akan marah-marah kalau Jaehyun membanting pintu tepat didepan wajahnya.

“Tinggalkan aku sendiri! Kau sama bajingannya dengan si Park Chanyeol gila! Bilang pada si brengsek aku benci padanya! Aku sangat benci padanya!” Jaehyun berteriak sambil menangis tersedu. Ia melemparkan tubuhnya ke atas kasur, ia mendekap bantal guling, sambil meremas sarungnya hingga buku jarinya memutih. Ia menangis sampai ia lelah dan tertidur.

*

Malam itu juga, setelah Jaehyun berteriak padanya, Baekhyun langsung berbalik dan pergi untuk menemui Chanyeol. Tangannya mengepal, giginya bergemeretak, ia tak pernah mendengar Jaehyun menangis sehebat itu dan itu membuatnya merasa sakit.

Baekhyun menekan bel rumah Chanyeol dengan tak sabaran, ia bahkan menghentak-hentakan kakinya saat tak seorangpun membukakan pintu untuknya.

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi pelan langkah kaki dari dalam rumah.

“Kau?”

Chanyeol muncul dari balik pintu membuat Baekhyun merasa lega dan emosi secara bersamaan. Lega karena ia tak perlu menunggu lebih lama, dan emosi karena ia ingin menjotosnya sekarang juga.

“Ikut aku.” Baekhyun berkata dingin lalu berbalik pergi tanpa memastikan Chanyeol mengikutinya atau tidak.

“Disini saja. Orang tuaku sedang tidak ada dirumah.” Chanyeol membukakan pintu lebih lebar sedangkan Baekhyun berbalik untuk memandang Chanyeol dengan pandangan mata menajam. Ia menghela nafas lalu berjalan kearah Chanyeol, lurus, lalu meninjunya tepat di bagian rahang.

Chanyeol kelihatannya tidak terkejut.

“Apa yang kau lakukan pada Jaehyun?!”

Chanyeol menyeka darah disudut bibirnya sambil menyernyit nyeri. Setidaknya, ia merasa pantas dipukul, bahkan ia tak akan keberatan jika Baekhyun meninjunya sekali lagi.

“Park Chanyeol sebenarnya apa yang kau katakan padanya? Dia sudah memaafkanku, tapi dia menyebutku bajingan lagi setelah dia menemuimu.” Baekhyun kelihatannya sangat frustrasi, nada suaranya merendah dan itu membuat Chanyeol semakin tak enak. Ia lebih memilih Baekhyun yang berteriak-teriak padanya daripada yang terdengar putus asa dan menyedihkan.

“Maaf.” Hanya itu. Dan Baekhyun mengerti Chanyeol tak mengatakan sesuatu hal yang menyenangkan pada Jaehyun tadi.

Baekhyun mendengus dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Chanyeol menunduk, ibu jarinya masih menekan sudut bibirnya. Ketika memerhatikan lebam yang ia sebabkan pada pipi Chanyeol, Baekhyun merasa sedikit bersalah dan menyesal.

“Kau tidak apa-apa?” Baekhyun bergerak maju sambil mengulurkan tangannya untuk mengelus lebam di pipi Chanyeol, namun Chanyeol malah menolehkan wajahnya menghindar

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D