025

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

Jaehyun benci kostum halloweennya, Jaehyun benci rambut panjangnya, Jaehyun benci harus berperan sebagai hantu sadako. Sadako mengingatkannya pada Chanyeol, mengingatkannya tentang hari itu dimana ia dan Chanyeol berjalan berdua menuju lapangan sepak bola sambil bercanda membicarakan kostum untuk pesta halloween nantinya.

Cih, saat itu mereka akan menonton Baekhyun latihan kan?

Jaehyun melihat pantulan dirinya di cermin mendengus, sambil memutar bola mata.

“Kau baik-baik saja?” Sulli yang sedang menyisir rambut di belakang Jaehyun, menatap khawatir.

Sulli masih belum mengenakan kostum halloweennya. Bukan karena dia benci perannya, bukan, dia hanya takut. Walaupun dia Cuma pakai kostum jubah hitam dan berencana hanya akan mengenakan lipstik warna gelap—tanpa membuat ia takut pada dirinya sendiri. Berperan jadi nenek sihir jahat tetap mengganggu gadis itu.

Jaehyun menghela nafas lalu berbalik untuk menghadap Sulli.

“Aku baik-baik saja, kurasa.” Jaehyun memberi Sulli senyum kecil lalu berjalan melewatinya untuk mendapatkan riasan wajah dari Luna setelah Krystal selesai.

Jaehyun berjalan dengan semangat yang dibuat-buat lalu menjatuhkan pantatnya diatas kasur di sebelah Krystal yang sudah bertransformasi menjadi penyihir berwajah retak-retak—Krystal bilang ia ingin jadi Muriel penyihir jahat di film Hansel and Gretel; Witch Hunters. Bibirnya diolesi lipstik hitam, wajahnya—berkat Luna—jadi kelihatan seperti porcelain retak.

“Wow, aku takut melihat wajahku sendiri.” Krystal berdiri dibelakang Sulli untuk melihat hasil riasan wajahnya.

“Ew, menjauh dariku Krys!” Sulli bergidik memandang pantulan sosok Krystal dibelakangnya. Lalu ia pun berjalan menjauh dari depan cermin tanpa melirik benda itu lagi maupun melirik Krystal dibelakangnya.

“Haha, kalau sudah terlihat seperti ini kurasa aku bisa menyihir si Luhan brengsek sekarang.” Krystal mengabaikan komentar Sulli dan hanya mengambil sisir yang ditinggalkan gadis itu lalu menjulurkannya ke depan seakan-akan dia sedang mengayunkan tongkat sihir.

“Menyihirnya dengan sihir cinta, maksudmu?” Luna terkikik geli, walau begitu tangannya dengan gerakan lincah masih bisa mengoleskan make up pada wajah Jaehyun tanpa kesalahan.

Mendengar nama Luhan disebut membuat jantung Jaehyun serasa berhenti berdetak untuk sesaat. Luhan dan Krystal? Wajahnya mengeras memikirkan hal apa yang mungkin bisa terjadi dengan mereka berdua. Krystal selalu tak menyuakai Luhan, dan Luhan seringkali kelihatan tak nyaman ketika ia berada di dekat Krystal. Apa jangan-jangan mereka pernah pacaran?

“Yah! Sihir cinta pantatku. Aku akan menyihirnya jadi kodok.” Krystal mengayunkan sisir lagi, kali ini gerakannya lebih dramatis. Ekspresinya bahkan kelihatan total. Luna terkikik lagi. Sulli menggeleng-gelengkan kepalanya walaupun ia tidak sedang memandang Krystal.

“Kodok? Pangeran kodokmu? Begitu?”

“Geez, kalian sangat menyebalkan.” Krystal membuat ekspresi malas lalu berbaring diatas kasur sambil memainkan handphonenya.

“Ada apa?” Jaehyun bertanya, matanya terpejam karena Luna sedang menggoresi eyeliner pada tepi kelopak matanya.

“Apa?” Sulli bertanya.

“Luhan dan Krystal.”

Mendengar namanya disebut bersamaan dengan nama Luhan, Krystal bangun dan memandang Jaehyun dengan pandangan sebal. Sedangkan kedua gadis lainnya saling bertukar pandang dalam diam.

“Luhan dan aku? Ya ampun Jae, kita hanyalah dua orang asing yang tidak mengenal satu sama lain.”

“Orang asing? Kau kedengaran seperti kau sangat membencinya.”

“Benar aku membencinya, dan aku tidak kenal dia.” Krystal bersikap acuh lalu membanting tubuhnya lagi ke atas kasur.

“Kulihat kau sekarang cukup dekat dengannya.” Krystal berguling dan kini ia tengkurap diatas perutnya. Ia tersenyum memerhatikan Jaehyun yang menggigit bibir mendengar kata-kata Krystal.

“Tidak juga.”

“Oh, ayolah semua orang tahu.” Krystal menyeringai lebar, Sulli berusaha untuk tidak melihat kearah wajah Krystal yang sungguh menyeramkan. Apalagi sambil menyeringai begitu.

“Kau marah aku dekat dengannya?” Jaehyun bertanya, suaranya terdengar tegas namun seperti yang dibuat-buat.

“Marah? Kenapa aku marah? Itukan urusanmu, lagian kelihatannya dia bersikap baik padamu.” Krystal berguling lagi, kali ini ia menghadap kearah langit-langit.

“Kau dan Chanyeol... apa gara-gara Luhan?”

Jaehyun menghela nafas mendengar pertanyaan Luna, telapak tangannya meremas kain seprei dengan kuat tanpa ia sadari. Ia mendengus lalu membuka mata, tepat menatap pada Luna yang berada didepannya. Hening sesaat ketika ia beradu pandang dengan Luna.

“Jae, kau kelihatan seram tau.” Luna mencolek hidung Jaehyun membuat gadis itu tersenyum sedikit.

“Aku dan Chanyeol? bukan, bukan karena Luhan. Itu hanya karena Chanyeol bajingan, itu saja.” Jaehyun tersenyum mantap—jenis senyum yang bukan senyum ceria—lalu berdiri untuk pergi menghadap cermin lagi.

Padahal hatinya meringis mengingat perilaku Chanyeol padanya. ‘Chanyeol tidak pernah menganggapku, karena itulah ia bajingan!’

Jaehyun memandang pantulan dirinya dicermin, dengan kostum gaun putih semata kaki, rambut digerai panjang, wajah yang di make up jadi sepucat hantu, Jaehyun mungkin merasa takut pada bayangannya sendiri kalau ia tak sedang punya hasrat untuk menakut-nakuti orang lain.

Jaehyun menyisir rambutnya kedepan wajah dengan jari-jari tangan. Matanya yang hitam mengintip dari balik tirai rambut panjangnya, matanya kelihatan berkilat penuh dendam.

‘Aku akan mencekikmu malam ini Park Chanyeol!’

*

Baekhyun menyesal sudah mencium Chanyeol. Sekarang ia dan anak itu jadi super canggung. Bukan Chanyeol sih yang berikap salah tingkah setiap waktu, tapi Baekhyun!

Saat Baekhyun sadar tentang apa yang sedang ia lakukan. Ia tak bisa mencegah wajahnya untuk tidak berubah merah, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengakhiri kontak fisik yang terjadi pada saat itu. Ia hanya diam diatas Chanyeol dengan tangan kesemutan. Wajahnya sudah dijauhkan beberapa inchi dari wajah Chanyeol, namun anak itu malah mengangkat kepalanya untuk meraih bibir Baekhyun. Baekhyun yang tak membalas ciuman Chanyeol, membuat Chanyeol mengeluarkan suara dan bertanya. Hal terakhir yang Baekhyun butuhkan saat itu.

“Kau tidak apa-apa?” Chanyeol membuka matanya hanya untuk menemukan Baekhyun yang masih terpejam dengan ekspresi meringis.

“Baekhyun?”

‘Sialan, sialan sialan!’ Baekhyun merutuk dalam hati. Ia menarik nafas panjang lalu menghelanya dengan terburu-buru.

Baekhyun bangun dari atas sofa—atau bisa dibilang dari atas Chanyeol—sambil memalingkan wajahnya agar tidak bisa dilihat Chanyeol. Baekhyun langsung berjalan cepat kearah pintu tanpa berkata sepatah katapun sedangkan Chanyeol juga mulai terduduk untuk tetap memerhatikan Baekhyun yang bersikap aneh lagi. Keningnya mengerut, menunjukan kalau ia tidak mengerti dengan semua kejadian yang telah terjadi. Baekhyun meninjunya, Baekhyun menciumnya, dan kini anak itu meninggalkannya begitu saja?

“Yah! Byun Baekhyun!”

Setidaknya Chanyeol ingin Baekhyun berbicara padanya. Mungkin mengakui kalau selama ini dia juga suka Chanyeol? Membicarakan tentang apa arti sebenarnya dari ciuman barusan,

Baekhyun berhenti diambang pintu untuk berpaling pada Chanyeol. Ia kelihatannya gelisah. Tangannya mencengkram kusen pintu dengan kuat. Ia harap, suaranya tidak akan goyah karena ya ampun Baekhyun sangat terguncang dengan apa yang telah ia lakukan.

“Tadi itu... tidak pernah terjadi, okay?”

Baekhyun kemudian melanjutkan langkahnya lalu menghilang dibalik pintu.

‘Tak pernah terjadi pantatku!’ Chanyeol tertawa getir.

“Ah,” Baekhyun muncul lagi, membuat Chanyeol berhenti tertawa dan memandang sinis padanya. Pandangan yang membuat hati Baekhyun merasa tak enak.

‘Apa aku menyakitinya?’ Tentu saja, lagi-lagi Baekhyun menyakiti Chanyeol, tapi ia tak punya pilihan kan? Pilihannya hanya tidak menyakiti Chanyeol atau harga dirinya yang jatuh. Lagi-lagi harga diri.

“Maaf.” ‘Karena telah menyakitimu lagi.’

Lalu Baekhyun benar-benar pergi.

.

Chanyeol tak pernah mengerti Baekhyun, sungguh. Chanyeol pikir mungkin akhir-akhir ini anak itu tengah mengidap bipolar disorder—atau hanya pada saat Baekhyun meninjunya lalu menciumnya setelah itu, entahlah.

Ciuman mereka diatas sofa lebih menyisakan tanda tanya besar dari pada kesan romantis bagi Chanyeol. Walaupun Chanyeol masih bisa memanggil kembali kenangan ketika Baekhyun menciumnya dengan lembut, dengan segenap perasaannya, Chanyeol kini malah berasumsi kalau Baekhyun hanya merasa bersalah dilihat dari air mata yang bercucuran dan kata maaf yang terus terucap dari bibir anak itu. Selama ini kebaikannya mungkin hanya sebagai penebus rasa bersalahnya, karena Chanyeol tahu betul kalau Baekhyun sebenarnya terlalu baik untuk menyimpan kebencian. Ia mungkin ingin menebusnya karena sudah membenci Chanyeol. Jadi saat ia teringat Baekhyun mengatakan kalau ciuman itu tidak terjadi, Chanyeol melakukan apa yang Baekhyun inginkan, menganggap kalau mereka tidak pernah ciuman. Tapi sekarang, malah Baekhyun yang bersikap canggung padanya. Aneh.

“Menurut kalian jenis makanan apa yang mereka sediakan di pesta malam ini?” Seungyoon menatap keluar jendela kaca mobil untuk memerhatikan para pedagang kaki lima di trotoar.

“Ku dengar makanannya biasa saja.” Kyungsoo yang duduk dibangku depan menoleh pada Seungyoon.

“Baguslah, aku tidak tahan makan makanan dengan dekorasi menjijikan.” Seungyoon bergidik memikirkan makanan dengan tampilan daging busuk atau bangkai binatang yang dibelatungi.

Kemudian mobil yang ditumpangi kelima personil band Dracula hening kembali.

Chanyeol mengemudi dengan kecepatan sedang, walau begitu kemampuan menyetirnya agak mengkhawatirkan. Maklum ia sebenarnya belum boleh menyetir, tapi mau bagaimana lagi? Masa mau naik bus pakai kostum begituan? Lagian, ayahnya memberi ijin untuk Chanyeol menyetir sendiri ke pesta halloween. Semoga saja tidak kena tilang ataupun kecelakaan.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D