027

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

Jaehyun tidak mengerti kenapa kepalanya begitu saja mengangguk ketika Chanyeol meminta waktu untuk berbicara sebentar dengannya. Ia bahkan hampir tidak merasa berpijak pada tanah dibawah kakinya ketika berjalan mengikuti ‘pacar’-nya itu; rasanya seperti mimpi atau imajinasi. Tangannya terasa kaku dalam genggaman telapak tangan Chanyeol yang dingin dan berkeringat. Lagi-lagi ia merasa ini hanya mimpi, namun rasa hangat dan basah itu terlalu nyata.

Jaehyun benci harus mengakui kalau sebagian dirinya senang bisa menyentuh Chanyeol lagi, ia benci untuk mengakui kalau dia baik-baik saja dengan keadaan Chanyeol yang sekarang. Ia harusnya marah, marah besar malah karena ketidakjujuran pacarnya itu, sikap kasarnya, belum lagi masalah Baekhyun dan lain-lain, tapi Jaehyun malah masih merasa terlalu baik. Mungkin ramalan Suzy benar, semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya, Jaehyun mengerti.

 

Lalu disanalah mereka; berhadapan sekali lagi di bawah pohon maple dengan hiasan lampu natal dan o’latern disekitaran kaki mereka. Chanyeol terlihat gugup, ia menghela nafas beberapa kali sebelum membuka mulut untuk berbicara, riasan vampirnya yang tegas tidak dapat menyamarkan air muka tegang diwajahnya.

“Jadi...” katanya, lalu merasa bodoh karena mengatakan itu dari semua kata pembuka yang lebih pantas.

Chanyeol melihat Jaehyun mendengus dan rasa gelisahnya semakin bertambah.

“Jadi? Kau ingin minta maaf kan?” Jaehyun terdengar lelah, sama sekali tidak seperti yang ada dalam bayangan di benak Chanyeol dimana gadis itu bakalan berteriak padanya, menyumpahinya, dan bahkan memukulinya bertubi-tubi. Jaehyun malah hanya berdiri didepannya, mendengus, dan mengutarakan apa arah pembicaraan yang akan Chanyeol tuju.

“Er yeah. Aku benar-benar minta maaf. Yang masalah malam itu... aku tidak bermaksud kasar. Sesungguhnya aku ingin meminta maaf padamu, menjelaskan juga, aku tahu aku idiot dan tidak tahu malu, tapi kumohon Jae, kita tidak bisa terus seperti ini.” Chanyeol berbicara terburu-buru dalam satu tarikan nafas sedangkan Jaehyun memberengut sambil mendengarkan.

Gadis itu menyidekapkan tangannya didepan dada sambil mendengus lagi untuk menjawab. “Baiklah, jadi er... apa kau mau repot-repot menjelaskan malam ini?”

“Aku harap aku bisa menerangkan sejelas-jelasnya. Tapi aku—“ Chanyeol menatap arlojinya “—aku akan tampil lima menit lagi.” Jaehyun semakin merengut.

“Hei dengar.” Chanyeol memegang kedua belah pundak Jaehyun, gadis itu terperanjat dan merasa jantungnya seakan memantul dalam rongga dadanya. Kedua maniknya membulat ketika mata Chanyeol bertemu pandang dengan matanya, desir itu masih terasa, degup itu masih berdentum.

“Yah!” Jaehyun menghentakkan tubuhnya tapi pegangan Chanyeol tidak mau lepas.

“Dengar Jae. Memang benar kalau aku suka Baekhyun, mungkin benar aku gay atau kau bisa menyebutnya homo apalah itu, tapi...” Chanyeol semakin erat mencengkram bahu Jaehyun. “Aku hanya menyukai Baekhyun.” Mata Jaehyun mulai berair, Chanyeol menganggap kalau gadis itu bakalan benar-benar mengamuk pada akhirnya, jadi sebelum itu terjadi Chanyeol melanjutkan, “Aku juga menyukaimu tapi ini berbeda. Aku tahu ini sulit untuk dijelaskan. Jadi yang aku maksudkan adalah aku benar-benar menyukaimu, aku tidak pernah benar-benar ingin memanfaatkanmu, karena aku secara sadar maupun tidak selalu awas bahwa kau adalah kau dan Baekhyun adalah Baekhyun jadi...” nafas Chanyeol hampir mau habis, ia tahu kata-katanya tidak sepenuhnya benar, ia harap Jaehyun percaya dan bilang kalau dia memaafkan Chanyeol lalu kekacauan ini bisa selesai pada akhirnya.

“Jadi kita bagaimana?” Jaehyun bertanya lirih. Menunjuk langsung pada pokok masalah.

“Er yeah kita. Um...” Chanyeol menatap arlojinya lalu melirik sekilas pada panggung yang sekarang tengah menampilkan anggota-anggota pemandu sorak menari dalam gaun putih. Jelas ia masih punya cukup waktu untuk menyampaikan gagasannya tentang apa yang ia inginkan dengan Jaehyun sekarang; tapi Chanyeol sepertinya masih tak punya gambaran.

“Katakan Chanyeol, jadi kita bagaimana?”

“Bukankah jelas? Aku... aku...”

*

Semuanya akan baik-baik saja. Itulah yang telah di katakan Suzy si peramal dalam tenda bau kembang tujuh rupa. Jaehyun setengah percaya kalau dia bisa meramalkan hal yang benar, setengahnya lagi ia percaya semuanya memang harus begitu jalannya tanpa si Suzy itu mengatakan hal demikian.

Jaehyun terkejut mendapati dirinya tidak menangis, ia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D