018

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

Ada yang aneh dengan Baekhyun pagi ini, tentu saja. Dia kelihatan baik-baik saja saat menampakan diri di hadapan teman-teman nongkrongnya—khususnya sih Kyungsoo. Padahal kemarin malam saat Kyungsoo menelepon Baekhyun sepulang makan bersama, well kemarin kan Kyungsoo meninggalkan Baekhyun berdua dengan Chanyeol di bus... Baekhyun mengaku kalau dia berbicara sedikit dengan Chanyeol, yang Kyungsoo artikan sebagai hal yang kurang baik berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah. Tapi lihatlah si tengil Byun Baekhyun sekarang... dia berjalan sambil menebar senyum lebar pada orang-orang yang berpapasan dengannya seperti orang gila.

Kyungsoo memutuskan untuk tidak menanyai Baekhyun perihal alasan mood bagusnya tersebut pagi ini, ia hanya mengangkat bahu tanpa komentar saat Baekhyun menyeretnya ke kelas. Mungkin nanti dia juga cerita sendiri.

Keadaan rasanya semakin ganjil saat Chanyeol datang, Baekhyun bahkan mendongak dari PR yang sedang dikerjakannya hanya untuk tersenyum kecil menyambut Chanyeol. Kyungsoo hanya bisa melongo melihat kelakuan Baekhyun tersebut. Baiklah, Kyungsoo pikir mungkin mereka baikan tapi... kok bisa-bisanya sih Baekhyun tidak cerita padanya?

“Baek, tidak apa-apa kan jika aku makan siang dengan Sulli hari ini?”

“Tentu saja bung, kau memang harus makan siang dengannya kan?”

...dan Baekhyun pun berakhir dengan makan siang di meja yang sama dengan Park Chanyeol.

.
“Yah, kenapa sih diantara semua meja kau memilih duduk dengan kami? Mengganggu saja.”

Jaehyun bersungut-sungut saat Baekhyun dengan santainya meletakan nampan makan siangnya di meja adiknya dan Chanyeol.

“Sudahlah Jae, kasian dia baru ditinggal pacaran sama sahabat terkasih.” Chanyeol mengejek sambil terkekeh ringan. Aneh juga sih kalau dirasa-rasa, tapi Baekhyun hanya mencibir dan makan—tak memedulikan tatapan heran adiknya dan semua orang. Yeah, semua orang kini menganggap pemandangan ini aneh. Bagaimana tidak? Baekhyun dan Chanyeol akur lagi? Mungkin mereka pikir ada keajaiban yang terjadi diantara mereka.

.

Kyungsoo menyambut Baekhyun di kelas dengan mata memicing, memerhatikan secara bergantian antara Baekhyun dan Chanyeol yang berjalan berbarengan sambil kadang-kadang terkikik kecil. Baekhyun tak memerhatikan kalau kini semua orang melihat pada mereka, bahkan bukan hanya Kyungsoo yang memicingkan mata penuh curiga pada keduanya, tapi hampir semua orang yang ada di kelas.

Baekhyun tidak menggubris tatapan anak-anak sekelas, tidak juga Chanyeol. Baekhyun bahkan tidak memandang Kyungsoo saat ia tiba di bangkunya. Kyungsoo memutar bola mata dan masih berpikiran bahwa Baekhyun akan bercerita dengan sendirinya nanti. Tapi dia masih tidak bercerita.

Pulang sekolah latihan band lagi. Kyungsoo, Baekhyun, dan Chanyeol berjalan beriringan ke ruang musik. Bisa dibayangkan bagaimana canggungnya mereka? Okelah, Baekhyun dan Chanyeol mungkin saja sudah baikan, tapi Kyungsoo... Semenjak setelah istirahat pertama ia tidak berbicara sepatah katapun pada Baekhyun. Sepatah kata pun! Baekhyun tentu saja tahu kenapa, tapi Baekhyun rasanya tak sanggup memecah keheningan diantara dirinya dan Kyungsoo. Dia belum bisa cerita, dia tidak ingin cerita.

Kyungsoo bukan tipe orang yang menerima begitu saja cerita Baekhyun—dan lagi dia terlalu mengenal Baekhyun. Maksudnya kalau nanti Baekhyun cerita ‘Hei Kyung, aku baikan loh sama Chanyeol.’ Kyungsoo tidak akan hanya bilang ‘Oh, baguslah’ atau ‘Begitu dong’, tapi dia akan bertanya ‘Kok bisa?’ ‘Kenapa?’ ‘Bagaimana ceritanya?’ dan Baekhyun belum siap menghadapi pertanyaan semacam itu. Masalahnya kan Baekhyun juga tidak yakin dengan alasan yang ia punya sekarang—tidak ingin dibenci Chanyeol? bukankah kedengarannya sungguh tolol? Baekhyun mungkin bisa saja berbohong, tapi Kyungsoo akan tahu... Kyungsoo terlalu tahu kebencian Baekhyun pada Chanyeol.

“Lihatlah kalian, apa makan malam kemarin benar-benar berefek sebesar ini?” Seungyoon nyengir saat Baekhyun, Kyungsoo, dan Chanyeol masuk ke ruang musik, ia memandangi Baekhyun dan Chanyeol lebih intens dari biasanya—yang membuat Baekhyun merasa gugup. Seungyoon dan Myungsoo sudah ada disana bersama dengan band kelas tiga dan Luhan.

Baekhyun hanya memberikan senyum malas untuk menanggapi komentar Seungyoon.

.

“Kau harus berbicara pada Kyungsoo, kau tahu?”

‘Aku tahu.’

“Aku akan berbicara dengannya nanti.” Baekhyun tersenyum sedikit saat Chanyeol membisikinya di menit terakhir latihan mereka.

Luhan yang sedari tadi duduk di sofa sambil memerhatikan penampilan band Dracula akhirnya berdiri sambil meregangkan otot tangannya, dia kelihatan bosan tapi lega.

“Kupikir kalian mulai bagus,” komentarnya sambil melirik sekilas pada Myungsoo, lalu tersenyum lebar pada semua anggota band.

“Aku harap kalian akan menampilkan yang terbaik.. demi aku, teman kalian.” Luhan memagang dadanya dengan laga penuh harap yang berlebihan. Seungyoon menahan tawa sampai cuping hidungnya kembang kempis melihat Luhan bertingkah begitu.

“Kalian tidak usah khawatir tentang kostum, aku akan meminjamkan kostum yang waktu itu kalian pakai untuk photoshot. Ku harap kalian juga merias wajah kalian sama persis dengan yang ada di poster. Nah, kostum bisa diambil besok pagi di graha osis.”

“Selamat sore.” tutupnya, lalu pergi meninggalkan anggota band di ruang musik.

Baekhyun sedikit demi sedikit beringsut mendekati Kyungsoo setelah kepergian Luhan. “Kyungsoo, bisa bicara sebentar?”

Mendengar pertanyaan Baekhyun tersebut—atau lebih tepatnya mendengar Baekhyun bicara padanya, Kyungsoo malah mengangkat satu alisnya tinggi-tinggi dan menatap Baekhyun penuh curiga.

“Bicara saja,” Kyungsoo langsung berlaga cuek, yang artinya dia benar-benar marah.

“Aish, ayo bicara diluar.”

Baekhyun tidak memedulikan Myungsoo yang merengut saat Baekhyun menarik tangan Kyungsoo dan menyambar tas mereka berdua dengan tangan satunya. Myungsoo paling hanya akan menyumpah serapah selama dua jam bahwa Baekhyun dan Kyungsoo adalah orang yang tidak bertanggung jawab dengan meninggalkan dirinya, Seungyoon, dan Chanyeol untuk beres-beres di ruang musik sialan tersebut sedangkan mereka berdua seenaknya melenggang pergi.

Langit sudah mulai gelap, tapi di koridor masih ada siswa berpakaian olahraga yang berlalu lalang. Baekhyun menyeret Kyungsoo ke tempat sepi disekitar taman sambil menebar pandangan hati-hati kearah sekitar, takut mungkin ada yang mencuri dengar.

“Aku minta maaf, oke?”

Baekhyun mencoba untuk to the point, tapi rupanya Kyungsoo tak akan puas hanya dengan permintaan maaf Baekhyun. Baekhyun bahkan merasa bodoh sekarang, kenapa juga dia bicara pada Kyungsoo saat ini padahal dia berniat untuk tidak... oh yeah, Park Chanyeol menyuruhnya untuk bicara pada Kyungsoo.

‘Kenapa aku malah menurut begitu saja? Ergh!’

“Setidaknya kau harus memberitahuku, kau tahu?” Kyungsoo melipat tangannya didepan dada kelihatan kecewa; dan Baekhyun mulai merasa tak enak.

Baekhyun mendesah panjang sebelum meminta maaf untuk kedua kalinya, “Baiklah... aku salah tidak memberitahumu, jadi maafkan aku oke?”

Mendengar permintaan maaf Baekhyun yang kedua kalinya, Kyungsoo hanya menganggkat alis—seperti menunggu sesuatu yang lain dari mulut Baekhyun... Penjelasan, mungkin?

Baekhyun yang bego—atau pura-pura bego hanya balas mengangkat alis sambil melongo. Ia sepertinya tak mengerti dengan gestur yang diberikan Kyungsoo barusan.

Kyungsoo mendengus sebal, “Kau tidak akan menjelaskan?” ia memicingkan matanya memandang Baekhyun yang kelihatannya sedang mempertimbangkan banyak hal.

“Eh... itu...” tuh kan, Baekhyun tidak bisa menjelaskan.

‘Kenapa kau berbaikan dengan Park Chanyeol, Baekhyun? karena kau tidak ingin dibenci anak itu? Bukankah kedengarannya tolol? Karena kau pikir sekarang Chanyeol cukup normal untuk didekati? Lah... bukannya dimatamu Chanyeol tak pernah normal? Bahkan saat dia mulai menyukai adikmu kau masih menganggapnya tak normal? Biual... begitulah orang-orang menyebut seseorang yang berorientasi seks ke sesama jenis dan ke lawan jenis. Biual, Chanyeol biual karena menyukai Jaehyun dan dirimu, Biual bukan perilaku normal Byun Baekhyun, Chanyeol tak pernah normal. Jadi apakah kau memaafkannya karena kau memang mulai toleran atau kau juga mulai tak normal?’

Baiklah... bahkan sebenarnya Baekhyunlah yang meminta maaf.

“Kau mulai aneh Baekhyun.” Kyungsoo memandang Baekhyun dengan mata memicingnya yang sama.

‘Apa aku mulai kelihatan tidak normal juga?’ Err... jujur saja Baekhyun mulai takut dengan pemikirannya sendiri.

Kyungsoo mendesah setelah tak mendapatkan tanggapan apapun dari Baekhyun, “Entahlah apapun itu yang membuatmu baikan dengan Chanyeol, aku benar-benar tak peduli.”

‘Sungguh?’

“Tapi kau kan seharusnya memberitahuku dan tidak menjauhiku begini. Aku kan teman dekatmu juga, aku orang pertama yang paling berhak tahu kalau kau baikan dengannya.”

“Baiklah, aku kan sudah minta maaf. Dan tolong jangan tanya padaku kenapa aku ingin berbaikan dengannya karena aku juga masih bingung, oke?”

Ups... Baekhyun seharusnya tak bilang begitu kan?

‘Bodoh, kenapa aku bilang padanya kalau aku masih bingung? Apa yang akan Kyungsoo pikirkan?’

“Jadi karena itu ya kau tidak mau memberitahuku? Kau belum punya alasan?” Jelas sekali, Kyungsoo terdengar curiga.

Baekhyun memutar bola matanya dan mendesah, ia ingin percakapan ini segera berakhir.

“Kupikir kau sebaiknya tidak terlalu ikut camur masalah adikmu dan Chanyeol deh Baek.”

“Kenapa?” Baekhyun memandang Kyungsoo gelisah.

Bahu Kyungsoo yang tegang mulai merosot bersamaan dengan nafas panjang yang ia hela.

“Kau juga sebaiknya cepat punya pacar.” Katanya, sambil menepuk pelan pundak Baekhyun.

*

Kau sebaiknya cepat punya pacar.

Kalimat Kyungsoo tersebut tak bisa enyah dari kepala Baekhyun. Bagaimana tidak? Kyungsoo menyuruhnya untuk punya pacar, kenapa? Okelah Baekhyun kan tidak bego! Jadi sekarang Kyungsoo mulai menganggap Baekhyun tidak normal?! Jadi Kyungsoo pikir Baekhyun ingin berbaikan dengan Chanyeol karena Baekhyun suka anak itu? Kedengarannya konyol sekali, benar-benar konyol... Bahkan memikirkan tentang meragukan kenormalannya sendiri saat ia merasa tak punya alasan, Baekhyun merasa sungguh bodoh.

“Aku tidak mungkin menyukai Chanyeol!” geramnya sambil memelototi foto gadis-gadis seronok dilayar handphone-nya.

Ia yakin 100% sekarang.

“Aku hanya bersikap toleran,” Baekhyun bangkit dari kasur dan berjalan kearah cermin, ia memandangi pantulan wajahnya yang terlihat marah dan frustrasi. Betapa bencinya ia mendengar orang-orang yang meragukan kejantanannya.

Dia mungkin saja belum menyukai gadis manapun sekarang ini, tapi kan bukan berarti dia akan menyukai anak laki-laki. Baekhyun sangat yakin rasa senangnya saat didekat Chanyeol hanyalah perasaan senang bisa bersama tem

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D