023

Digging Chanyeol's Secret
Please Subscribe to read the full chapter

Jaehyun.

Membayangkan gadis itu tahu akan kebenaran yang selama ini disembunyikan Chanyeol, membuat Chanyeol merasa takut. Chanyeol takut Jaehyun akan meninggalkannya, ia takut Jaehyun akan menghujatnya, ia takut Jaehyun akan membencinya. Terlebih dari semua itu, Chanyeol takut Baekhyun akan pergi lagi darinya.

Chanyeol berhenti berlari dan mengambil nafas sejenak saat ia sudah berada di depan pintu kelas. Ia menelan ludah, merasa sedikit ragu untuk masuk ke kelasnya dan... dan... menemui Jaehyun jika gadis itu memang benar-benar berada didalam sana.

“Yeol, tadi keren deh. Sukses ya besok.” Teman-teman cewek Chanyeol dari kelas lain menepuk lengan Chanyeol dan memberinya pujian ketika mereka lewat didekat anak itu.

Chanyeol hanya membalas mereka dengan senyum kaku.

Anak-anak lain memang mendadak menjadi ramah padanya setelah penampilannya tadi, bahkan saat ia berlari dikoridor dan menyenggol sana-sini, yang disenggol malah tersenyum senang saat tahu yang menyenggol mereka adalah Chanyeol.

Chanyeol menarik nafas seraya meyakinkan diri untuk segera menemui Jaehyun, kemudian ia menghela nafasnya perlahan untuk membuat kegugupannya mereda sebelum ia membawa dirinya melangkah melewati pintu.

Jantung Chanyeol berdegup semakin tak karuan saat melihat bangku Jaehyun kosong—bahkan tidak ada tas ransel gadis itu disana.

“Dimana Jaehyun?”

Chanyeol bertanya kepada Jiyeon, teman sekelasnya yang duduk semeja dengan Sulli. Hanya Jiyeon lah siswi yang berada di kelas sekarang, selain anak itu ada kumpulan anak cowok yang sedang asik main kartu. Chanyeol yakin tak satupun dari mereka yang tahu dan peduli kalau Jaehyun pergi.

Selagi berjalan kearah bangku Jiyeon, mata Chanyeol tak fokus antara menatap bangku kosong Jaehyun dan Jiyeon.

Jiyeon yang sedang sibuk dengan gadgetnya mendongak dan memberikan Chanyeol pandangan mencela. Chanyeol sudah berdiri disamping mejanya dengan penuh harap.

“Pulang, sakit.” Katanya singkat sembari menunduk lagi untuk menatap layar telepon genggam yang tadi sempat diabaikannya.

Chanyeol mendengus kasar, tanpa sadar ia memijit keningnya sambil mengerang.

“Kau mungkin masih bisa mengejarnya, ia belum lama pergi.”

Chanyeol memandang Jiyeon lagi, gadis itu tampak cuek, tapi tentu saja yang bicara padanya tadi adalah Jiyeon.

“Thanks.”

Tingkah laku Jiyeon sebenarnya membuat Chanyeol kesal. Gadis itu memang sinis pada hampir semua orang, tapi disaat seperti ini rasanya sungguh menyebalkan harus melihatnya melemparkan padangan mencela pada Chanyeol. Tapi yeah, terima kasih juga pada Jiyeon karena setidaknya Chanyeol mendapatkan informasi yang bermanfaat.

Sekali lagi, Chanyeol berlari menembus koridor yang padat karena sekarang memang jam istirahat makan siang, anak-anak yang jamnya tidak kosong berhamburan dari kelas mereka seperti domba yang dilepaskan dari kandangnya. Chanyeol tidak membuang waktu untuk basa-basi permisi dan hanya menerobos kasar kerumunan teman-temannya itu. Kelihatannya mereka tidak senang dengan kelakuan Chanyeol tersebut, buktinya mereka mengerang dan menyumpah-nyumpahi Chanyeol.

Chanyeol hampir kehabisan nafas saat ia sampai di gerbang sekolah yang masih tertutup rapat. Sang security memandang kedatangannya dengan tajam sebelum menghampiri Chanyeol.

“Ada apa? sekarang belum waktunya pulang.”

Chanyeol tanpa sadar memutar bola matanya, dia sungguh malas berkomunikasi dengan orang-orang menyebalkan yang selalu memandang orang lain dengan sinis.

“Apa... apa tadi ada murid perempuan yang izin pulang karena sakit?” Chanyeol masih terengah-engah.

Lelaki paruh baya didepan Chanyeol mengerutkan kening seraya menggeleng. Matanya masih menatap kearah Chanyeol dengan tatapan yang sama seperti tadi.

“Tidak. Cepatlah kembali kedalam Nak, kau lebih baik mengisi perutmu sebelum jam pelajaran dimulai.”

*

Aliran air dingin mengalir ke permukaan kulit ditelapak tangan Jaehyun sebelum berakhir jatuh melalui pipa wastafel. Jaehyun mengamati aliran air ditangannya dengan tatapan kosong. Tangan gadis itu mengepal saat ia teringat lagi kenapa ia bisa berada dalam suasana kacau begini.

Jaehyun memejamkan mata seraya membasuh wajahnya. Sejujurnya ia sudah tidak ingin lagi memikirkan Chanyeol yang selama ini entah sebenarnya menyayanginya atau tidak. Tapi seperti halnya kaset rusak, pemikiran-pemikiran tersebut terus terulang-ulang dalam benaknya tanpa bisa dikendalikan.

Apakah pernah sekali saja Chanyeol benar-benar menyukai Jaehyun terlepas dari semua kemiripan Jaehyun dengan Baekhyun?

Apakah selama ini Chanyeol hanya menggunakannya, memanfaatkannya untuk bisa dekat lagi dengan Baekhyun?

Jaehyun sungguh kesal, kenapa Baekhyun tidak memberitahunya dari awal sih?! Sekarang, Jaehyun sudah terlanjur jatuh dan sakit. Kenapa kakaknya malah mendukung Jaehyun berpacaran dengan Chanyeol? Oh iya, itu hanya awalnya saja kan? Baekhyun sebenarnya tak suka Jaehyun pacaran dengan Chanyeol, bukan untuk kebaikan Jaehyun, tapi pasti untuk kepentingan Baekhyun sendiri. Sekarang, Jaehyun membenci keduanya—Jaehyun benci Baekhyun dan Chanyeol.

Memikirkan tentang membenci kakaknya sendiri membuat dada Jaehyun terasa sesak. Air mata mengalir lagi dari pelupuk mata gadis itu tanpa bisa dikendalikan. Ia tahu betul Baekhyun sudah memperingatinya dari awal, tapi tetap saja Jaehyun butuh seseorang untuk disalahkan, dan ia ingin menyalahkan Baekhyun.

Jaehyun membasuh wajahnya sekali lagi, ia memandang pantulan dirinya dicermin sekilas lalu berbalik dan pergi. Ia tidak ingin menatap pantulan wajah gadis menyedihkan yang berada dalam cermin lama-lama.

Jam istirahat makan siang akan berakhir sebentar lagi, sebaiknya Jaehyun sudah pergi dari sekolah sebelum Chanyeol maupun Baekhyun menyadari kalau Jaehyun tidak ada.

‘Apa yang kau pikirkan sih, kayak mereka bakalan peduli saja.’

Jaehyun menggetok keningnya sendiri seraya terus berjalan. Koridor sepi karena sebagian murid memang masih berada di kafetaria. Lebih baik tidak ada yang menyadari kalau Jaehyun pergi.

“Jaehyun!”

Jaehyun mendongak dan melihat Chanyeol berlari kearahnya.

Jantung Jaehyun rasanya seperti berhenti berdetak untuk sekian detik, namun kemudian jantungnya itu mulai berdegup-degup kencang seperti biasa setiap kali ia melihat Chanyeol.

Jaehyun tidak mengerti kenapa hatinya masih serasa berdesir ketika ia melihat Chanyeol.

Melihat Chanyeol lagi membuat Jaehyun teringat akan kenyataan kalau sebenarnya cowok yang sedang berlari menyongsongnya itu tak pernah benar-benar menyukai Jaehyun, mungkin malah selama ini ia mempermainkan kebodohan tingkah laku Jaehyun yang... yang menyayanginya dengan sepenuh hati.

“Jaehyun...” Chanyeol berhenti tepat didepan Jaehyun, matanya terlihat sedih. Mungkinkah ia sudah tahu kalau Jaehyun tahu? Apa dia merasa bersalah sekarang?

Mata Jaehyun memanas dengan hanya menatap manik mata Chanyeol yang penuh dengan gambaran rasa penyesalan. Ia tahu?

Jaehyun mundur saat Chanyeol melangkah lebih dekat kearahnya.

“A-aku...” tenggorokan Chanyeol tiba-tiba saja terasa kering, kata maaf sepertinya masih tersangkut didasar perutnya, ia tak bisa mengucapkannya.

Telapak tangan Chanyeol mengepal. Tak pernah sekalipun ia membayangkan akan berada diposisi kacau seperti ini. Ia tak pernah membayangkan kalau Jaehyun akan tahu dengan cara seperti ini.

Luhan. Chanyeol tahu itu gara-gara Luhan, Jaehyun baik-baik saja sebelum Chanyeol meninggalkannya bersama Luhan.

“Jaehyun, ayo kita bicara.” Dengan tangan berkeringat, Chanyeol meraih pergelangan tangan Jaehyun, namun gadis itu dengan sigap menepisnya.

Jaehyun tidak berkata apa-apa, namun Chanyeol tahu gadis itu membencinya sekarang. Ia tahu dari tatapan mata Jaehyun yang terlihat sedang menahan diri untuk tidak menyumpahi Chanyeol, yang terlihat sedang menahan dirinya untuk tidak meninju wajah Chanyeol. Chanyeol pikir, menerima sumpah serapah dan pukulan sepertinya lebih baik daripada terus diabaikan dan menanggung rasa bersalah.

“Aku akan menjelaskan semuanya.” Suara Chanyeol lemah, penuh dengan nada permohonan.

Air mata bodoh lagi-lagi jatuh mengalir ke pipi Jaehyun. Tangan gadis itu mengepal mencoba untuk menahan gejolak emosi yang sekarang siap meledak. Ia ingin menyumpahi Chanyeol, ia ingin meninju wajah tampannya. Ia ingin berteriak ‘Kenapa kau melakukan ini padaku?’ tapi... tapi Jaehyun bahkan tak sanggup membuka mulutnya untuk bicara.

Gadis itu berakhir hanya dengan mendorong dada Chanyeol, lalu pergi berlari meninggalkan pacarnya itu. Chanyeol tidak mengejarnya, ia hanya berdiri ditempatnya dengan kaki lemas dan hati yang semakin gelisah. Ia bahkan tak kuasa untuk berbalik menatap punggung Jaehyun yang semakin menjauh tanpa bisa menggerakan kakinya untuk menyusul.

Jaehyun berlari kian jauh dan tangisannya semakin tersedu.

Sekarang harapan Chanyeol runtuh sudah. Karena sekali Jaehyun membencinya, ia tahu Baekhyun akan membencinya juga.

*

Chanyeol kembali ke kelas dengan langkah berat, dari luar saja Chanyeol bisa mendengar suara Baekhyun mengoceh dan itu membuatnya sesak.

Chanyeol tidak menatap teman-teman sekelasnya, terutama tentu saja Baekhyun. Ia hanya berjalan ke bangkunya lalu menyembunyikan wajah dibalik lengannya diatas meja. Entah bagaimana, ia bisa merasakan Jiyeon mendelik padanya. Mungkin ia kecewa Chanyeol tidak bisa membawa Jaehyun kembali.

Bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi, Chanyeol mulai bergerak untuk mengeluarkan buku pelajaran selanjutnya. Ia melihat sekilas Baekhyun yang memandang kearahnya dengan ekspresi wajah penuh tanya. Mungkin ia penasaran dimana adiknya kini berada.

.

Saat pergantian jam pelajaran, Chanyeol pergi ke toilet untuk menghindari Baekhyun, namun sayang sekali, Chanyeol sungguh bodoh tak memikirkan kemungkinan Baekhyun akan mengikuti

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baekkswag #1
Chapter 30: Dan kenyataanya sampai sekarang kai dan d.o mengalami hal ini... bedanya cuman lagi menunggu d.o jujur pada dirinya/terima kenyataan that he loving him too...??
Cbhhkscm #2
Chapter 30: Gila, suka banget ceritanya
baeeki6104 #3
Hoho baeek malu tapi mau
koko_loey #4
Chapter 1: Rahasiaa apa?? baru chapter 1 udah penasaran bgt gw?
koko_loey #5
Aku reader baru, izin baca yaa
unni_fanna #6
Chapter 13: Keren banget ff nya..bikin yang kayak gini lagi dong kak hehe.. semangat nulisnya ^^
can_tbeempty #7
Chapter 30: Wah baek menjerit2 kenapa tuh......Hahaha. Seru bgt thor ceritanya!! Suka bangeett!!!!
can_tbeempty #8
Chapter 15: Complicated sekali yaaa
keyhobbs
#9
Chapter 30: berakhir sudah..hihi~akhirnya baek ngakuin juga tuh... Eh eh tpi jaehyun ama luhan jadinya gmana??kyungsoo sama sulli juga?kok bisa tiba2 putus gitu aja kan kasian kyungsoo nya...
ikabaek12 #10
Chapter 30: Yess!!! Chanbaek!!! Selalu dihati!!! #CBHS Luv you author sayang keep writing ya, all of chan love all baekh :v hehe *kibarbenderachanbaek semangat terus ya buat ff chanbaek lagi ya ya ;) Fighting!! Sequel leh uga, :D