Days

PHONE

Warning : buat cuma 2 jam, plotless/?, clueless/?, cheesy overload!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

I close the door to my day later than others

 

  Pintu tertutup. Gelap menyambut karena lampu ruangan yang belum dinyalakan. Ia melempar asal ranselnya, juga jaket denim yang ia kenakan dibiarkan teronggok di lantai. Menyeret paksa langkahnya agar bisa sampai pada tujuan utamanya, ranjang yang selalu tampak nyaman di tengah ruangan sana.

  Kali ini giliran tubuhnya sendiri yang ia lempar ke kasur, menimbulkan decitan pada ranjang. Keseluruhan wajahnya ia tekan pada bantal ingin tenggelam dalam kenyamanan secepatnya. Malam sudah terlalu larut dan ia ingin hari ini segera berakhir disini, moment ketika tubuh lelahnya bertemu empuknya kasur yang nyaman.

Drrrrtttt drrrrrtttt drrrttt

  Ia lupa satu hal penting. Ketika getar ataupun dering ponselnya menjadi tanda secuil kebahagiaan lain yang akan ia dapatkan di setiap penghujung hari.

Because even though we’ve been in different worlds, we always end the day together

Pip

"Ya?"

"Sudah bersiap tidur?"

"Mungkin."

"Sudah membersihkan diri?"

"Belum."

"Kalau begitu pasti sedang menunggu telepon dariku."

"Tepat sekali, tuan Zhang yang manis." Kris tersenyum, nyaris tertawa tapi ia tahan. Merasa geli dengan kalimat yang barusan ia ucapkan. Matanya refleks terpejam hanya untuk mendapatkan sosok sang penelpon yang berada satu ruang dengannya, bukan terpisah ribuan mil jauhnya seperti kenyataan saat ia membuka mata.

"Apa yang bisa kulakukan untukmu malam ini?"

Your small shoulders, your small hands

Become my cozy blanket at the end of a tiring day

"Hanya terus bicara. Sisanya biarkan aku membayangkan dirimu berada di pelukanku."

  Kris tidak peduli jika permintaannya terdengar menyedihkan karena memang itu yang bisa mereka lakukan sekarang. Jarak yang membentang membuat mereka kehilangan kuasa atas keinginan.

"Akan kulakukan hal yang sama juga kalau begitu."

"Bagaimana harimu, sayang?"

"Melelahkan seperti biasa. Kamu?"

"Menyedihkan jika tanpamu. As always."

  Decakan kecil terdengar disana. Kris tau ia telah membuat pacarnya mulai kesal.

"Jangan membuat kisah kita terdengar mengenaskan, Wu!"

"Then try to make it happier."

  Deru nafas mereka menyatu dalam keheningan yang menjeda sementara percakapan. Kris masih memejamkan matanya, mengais lagi ingatan saat Yixing masih bisa berada di sampingnya dengan mudah, mencoba merasakan sensasi rasa bahagia yang sampai sekarang Kris tidak tahu cara mendeskripsikannya.

"I love you." satu bisikan yang membantu Kris menemukan sensasi degupan jantung yang sama seperti saat itu.

  Sekarang hanya jarak yang menjadi pembeda. Rasa mereka tetap sama.

I want to naturally sync my breathing with yours

"Kamu juaranya bikin aku bahagia."

"Katakan itu juga untukku."

"Sudah, lewat tiap udara yang kuhembuskan."

  Karena ia mencintai Yixing seperti bernafas, menjadi kebutuhan vital dalam hidupnya.

"Kamu lagi menghafal dialog untuk film-mu ya? Mellow sekali malam ini."

"Ada seseorang yang aku rindukan. Aku sedang membayangkan tangannya di kepalaku, sentuhan darinya yang selalu mengakhiri setiap hariku yang melelahkan."

"Wu.."

"Kadang aku ingin sekali memelukmu, sangat. Seperti sekarang."

I wanna warmly hold you without any space left

At the end of my day, filled with awkward mistakes

"Aku sedang memelukmu sekarang, sangat erat, sampai kurasa aku bisa membuatmu kesulitan bernafas."

  Kris ingat rasanya. Yixing pernah melakukan hal itu dulu, entah kapan. Saat dimana Kris merasa akan mati kehabisan nafas dalam pelukan pacarnya.

  Dan ia ingat, saat itu adalah malam sebelum ia meninggalkan Yixing.

"Kali ini kamu ga nangis kan? Seperti malam itu."

"Tidak, aku sedang tersenyum. Kuberikan sebagai hadiah kerja kerasmu hari ini."

"Terimakasih banyak, sayang."

  Zhang Yixing memang akan selalu menjadi kado mengejutkan di penghujung harinya. Bahagia yang bercampur excited berlebihan, mengalihkan fokusnya pada hal berat yang ia lalui hari ini.

"Sama-sama, sayang. Sekarang biarkan aku menyelesaikan tujuanku sendiri menghubungimu malam ini."

"Apa itu?"

"Kenapa ganti background weibo yang sama denganku?!"

"Untuk memperjelas hubungan kita, tentu saja."

  Di seberang sana Yixing menggeram penuh kekesalan. Kris itu tidak bisa ya bertingkah normal sedikit lebih lama? Kenormalannya hanya bertahan hitungan detik, selebihnya ia selalu menjadi orang gila yang nekat.

"Hubungan seperti apa yang ingin kamu perjelas?!"

"Mereka juga pasti mengerti. Strawberry itu identik dengan bentuk hati, dan hati adalah lambang cinta. Ya seperti itulah hubungan kita yang ingin kuperjelas."

  Bagus. Sekarang semuanya benar-benar jelas mengarah kemana. Yixing akan pasrah jika dirinya harus di panggil lagi oleh CEO karena ini.

  Sementara Kris sudah membuka mata meski gelap masih mendominasi penglihatannya. Ia tersenyum lebar, bangga karena telah berhasil membuat petunjuk yang begitu jelas untuk hubungannya dengan Yixing. Ini hanya cara tidak langsung darinya untuk go public diam-diam.

"Lupakan aku yang sedang memelukmu, karena aku yang sekarang akan mencekik lehermu hingga putus, Wu Yifan!"

 

 

I can’t cry all I want or even laugh all I want

At the end of a tiring day but still, if I’m next to you

Like a child, I can whine and then laugh till I run out of breath

I’m not used to seeing myself like this

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

Gagal sudah rencana untuk nambah chapter phone buat ultah Yixing aja, chapter ini terlahir(?) berkat lagu Jonghyun yang rilis kemarin judulnya End Of A Day.. Sebagian liriknya aku selipin di atas. Seriously, aku kebayang fanxing terus waktu denger lagunya dan seketika lagu romantis bisa bikin aku nangis T.T

Jadi rekomen banget lagunyaaaaaaa ayo ayo di dengerin *promosi as shawol*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
llalallala
sebenernya ini udah ga niat dilanjut, tp krn banyak tambahan subscribers dan viewers jd berubah pikiran.. buat yg udh Comment jg makasih byk, kalian yg terbaik!

Comments

You must be logged in to comment
KrAyFanXing #1
Chapter 35: . udah lama ga main ke sini lagi ...
. masih setia sama mereka walau berat ...
. mereka ga mau main kode2 lagi kayaknya , mau langsung aja hahaha ...



. tetap lanjut ya ,, semangat ... :D
caca_jung
#2
Chapter 35: Chapter 32: aku msh bertahan bahkan menunggu terus kode dri merka dan selalu nunggu phone terus lanjuttt.. tiap chapternya bikin buat emosi gue campur aduk sama kaya ceritanya..
Aakjendol #3
Ooooo..akhirnya..lanjuuut...juga..kange..udh gregetan lihat kode2 bertebaran...brrsa phone kyak beneran aja...hhh.btw..tetap shat n semangat..ya
CuteEvil #4
Chapter 35: Dan juga, saya lupa bilang, saking sukanya saya sama phone, cerita ini sudah saya baca berulang2 dan hebatnya saya nggk pernah merasa bosan
Sorry thor, saya komennya kebanyakan, soalnya saya bener2 semangat
CuteEvil #5
Chapter 35: Saya masih bertahan, dan berkat author semangat saya bertahan semakin besar...
Uuh, ini keliatan nyata dan selalu keliatan nyata, salah satu alasan kenapa saya selalu nunggu phone untuk update...
Maaf, saya bru menampakkan diri di episode yang bikin baper ini, tapi thor sebenernya saya penggemar berat phone dan author lallalalla...
Semoga author sehat selalu, dan fanxing semakin banyak memperlihatkan kode mereka oh atau kalau perlu go publik aja terus nikah...
Saya tunggu kelanjutannya thor...
Dan saya berterima kasih karena author tetap melanjutkan cerita ini...
KikyKikuk #6
Chapter 35: Mereka yg kena badai tapi kok ya aku yg mau nyerah..
:')
Hahhhh
Gak faham dek mau komentar apa
Nyesek aja sih intinya
MYixing10 #7
Aku disini masih setia jadi KLS..haha terima kasih untuk tetap bikin cerita tentang mereka.. Ditunggu cerita selanjutnya....
chamii704 #8
Chapter 35: Aaah...crita'a berlanjut kmbali...masih ad dikapal mereka..wlw mngkin kebanyakan istirahat didermaga(?) Karna kesibukan mrk...tp ttp nunggu agr kapal berlayar kmbli ^^
kutunggu crita berlanjut
healaynicorn #9
Chapter 35: OMGOMG!!! UR BACK!!?? YAY!!!!! thank u so so so much!! update lagi ya author-nim *wink* eheheh