Alone

PHONE

150826

 

Yixing's Instagram, "My studio. So happy being here."

Kris' Weibo, "Do things that need to do and refuse to accept fight!"

 

 

And then, me for today "I know sometimes it's better to be alone. Then I suddenly realize, together with you is much better"

 

 

 


 

  Ada saat dimana Zhang Yixing ingin sendirian. Hanya dirinya dan seperangkat komputer di ruang studio favorite-nya, mungkin tambahan beberapa snack dan es buah super manis untuk musim panas ini. Melupakan sejenak tentang diet dan semua hal yang mengganggu kesendirian yang ia dan pikirannya inginkan.

  Dan sekarang adalah saatnya, menikmati kesendirian dengan beat music yang iseng ia ciptakan. Tapi jika keadaan tetap tak berubah, sendiri di dalam studio pribadi, beat sederhana seperti apapun akan mampu ia jadikan sebuah lagu dengan di padukan isi otak yang mellow dan tertuang dalam bait demi bait lirik melankolis.

  Ah. Ini sempurna sekali bagi Zhang Yixing.

Tok tok tok

  Tiga ketukan di pintu sana mengujinya sampai batas akhir kesabaran. Siapapun yang berani mengganggu Yixing dan kesendiriannya dalam studio adalah orang membuat si lembut yang baik hati berubah menjadi pengutuk tak berperasaan.

Tok tok tok tok

  Yixing menurunkan kakinya yang tadi terlipat nyaman pada bangku putar yang ia duduki. Berjalan kearah pintu dengan langkah tergesa dan emosi yang kentara.

  Pikirannya tidak bisa menebak lebih jauh siapa crew kurang ajar yang mengetuk pintu padahal ia sudah meminta untuk tidak di ganggu jika sedang berada dalam studio.

Pintu terbuka.

Cengiran yang familiar.

Dan wajah yang selalu ia rindukan.

Wu Yifan-nya Zhang Yixing adalah sosok kurang ajar yang kini berdiri tepat di depan pintu studionya.

.

.

.

.

.

  Sudah hampir sepuluh menit saat keadaan tetap tidak berubah. Kris duduk di sofa hitam, sibuk sendiri dengan petikan nada asal pada gitar akustik berwarna coklat yang ia temukan di sudut ruang studio. Yixing duduk di kursi putarnya, menatap Kris dalam diam yang terasa nyaman. Seperti hanya dengan menatap pacarnya lekat sudah mampu menggantikan kata-kata 'aku merindukanmu' dan semacamnya.

"Sebenarnya apa tujuanmu kesini?"

  Untuk beberapa detik yang lewat, Kris mengalihkan pandangan dari gitar coklat di pangkuannya. Mempertemukan penglihatannya pada tiap lekuk wajah yang akan selalu menjadi kesukaannya, sebelum berakhir dengan fokus pada gitarnya lagi.

"Menemui pacarku yang super sibuk." nada yang terdengar acuh ternyata membuat Yixing tidak mampu menahan senyum kecil yang terukir di bibirnya.

"Kalau begitu nyanyikan satu lagu untuk pacarmu yang sibuk ini."

  Mungkin niat Yixing hanya bercanda, tapi ia sama sekali tidak menolak jika Kris benar-benar mengabulkan keinginannya. Sudah dari jauh-jauh hari ia di buat penasaran dengan permainan gitar pacarnya yang waktu itu hanya pernah ia dengar via phone, tidak melihatnya secara langsung.

  Yixing menunggu cukup lama untuk sebuah konfirmasi baik tolakan atau persetujuan yang di berikan. Dan si bodoh Kris belum melakukan apapun yang ia harapkan, masih memetik asal senar gitar tanpa sekalipun melirik Yixing. Mendadak rasa jengkelnya saat di awal tadi kembali muncul. Membuat Yixing tanpa sadar berdecak keras dan memutar kursinya ke arah meja dengan seperangkat komputer di atasnya. Masa bodo Kris mau apa di belakang sana.

  Kekesalannya juga membuat Yixing tidak sadar bahwa petikan asal gitar yang tadi ia dengar perlahan mulai berubah menjadi intro sebuah lagu.

  Sampai suara bariton yang khas dari pacarnya terdengar bersinkronasi dengan alunan nada sang gitar coklat yang di petik. Kursi pun kembali berputar menghadap Kris dan Zhang Yixing yang menatap penuh antusias.

It's undeniable.. that we should be together

It's unbelievable how I used to say that I'd fall never

The basis is need to know, if you don't know just how I feel,

Then let me show you now that I'm for real...

If all things in time, time will reveal...

Yeah...

  Oh, ia nyaris melupakan seberapa bahayanya Kris yang romantis bagi jantungnya yang kini berdetak lebih cepat. Seolah organ di dalam sana ikut bersenandung bersama tiap nada yang di petik.

One... you're like a dream come true...

Two... just wanna be with you...

Three... girl, it's plain to see that you're the only one for me...

And four... repeat steps one through three...

Five... make you fall in love with me...

If ever I believe my work is done

Then I'll start back at one

(yeah)

  Kris menatapnya kali ini sembari tetap memetik senar gitar yang sesekali lost di beberapa nada. Meski begitu Yixing tahu pacarnya sudah berusaha keras untuk mempelajari salah satu alat musik kesukaannya.

  Mata mereka masih berada dalam satu garis pandang, Kris tersenyum lembut. Mengatakan secara tersirat bahwa lirik selanjutnya ia persembahkan untuk Yixing.

So incredible the way things work themselves out...

And all emotional, once you know what it's all about, babe...

And undesirable for us to be apart...

Never would've made it very far...

'Cause you know you've got the keys to my heart

'Cause...

  Memasuki reff kedua Yixing ikut menyumbang suara. Bernyanyi dengan iringan permainan gitar Kris yang meski sudah berusaha fokus tetap saja kehilangan beberapa nada.

One... you're like a dream come true

Two... just wanna be with you

Three... girl, it's plain to see that you're the only one for me

And four... repeat steps one through three

Five... make you fall in love with me

If ever I believe my work is done

Then I'll start back at one.

  Kris menarik jemarinya dari senar yang ia petik, mengangkat pandangan untuk bertemu sepasang bola mata hitam yang menatapnya lekat. Lengkap dengan senyum dan dimple yang khas. Dua hal yang melelehkan Kris bahkan sejak pertama kali mereka bertemu di tangga saat itu.

  Yixing masih tak mengatakan apa-apa, hanya tersenyum yang membuat orang lain dapat dengan mudah menebak sebahagia apa dirinya sekarang. Kris ada di hadapannya, bermain gitar, dan menyanyikan salah satu lagi favorite-nya.  Terdengar sempurna untuk Yixing yang memiliki pacar cukup tidak peka seperti Kris.

  Meski sekalinya peka, Yixing dibuat tidak bisa berhenti tersenyum sepanjang hari.

"Senang dengan apa yang kamu dengar?"

  Kali ini Kris yang memecah keheningan. Sedikit gugup ia rasakan saat terus menerus mendapat tatapan seperti itu dari Yixing. Kris masih tahu diri untuk tidak berbuat asusila di studio pribadi milik pacarnya. Yah, meski kenyataan bahwa ruangan kedap suara sedikit menggoyahkan niatnya untuk jadi pria baik-baik.

"Aku cukup terhibur." bukan laki-laki namanya jika mengakui perasaannya dengan jujur. Bisa Yixing bayangkan bagaimana tawa menyebalkan Kris jika ia berkata jujur tentang rasa bahagianya saat ini yang begitu berlebih.

"Ck. Jangan sok jual mahal deh, Xing."

  Yixing yang terkekeh kecil, Kris-nya yang sedang jengkel adalah sebuah hiburan tersendiri.

"Katakan itu pada dirimu sendiri!" satu tendangan kecil Yixing berikan pada kaki Kris yang terdekat dengannya. Setelah itu, kursi kembali ia putar menghadap layar komputer dimana pekerjaan yang belum selesai terlihat disana. "Datang tiba-tiba tanpa memelukku sama sekali. Memang rindunya bisa hilang hanya dengan saling tatap.."

  Hanya gerutuan kecil Zhang Yixing yang terdengar cukup jelas dalam ruangan kedap suara. Kris tidak lagi butuh kode lebih jelas untuk bisa langsung sadar bahwa pacarnya menginginkan sebuah pelukan. Yixing masih menggerakan asal-asalan mouse dengan tangannya, saat Kris menaruh perlahan gitar dalam pelukannya pada sisi lain sofa yang kosong. Berdiri, lalu mengambil satu langkah lebih dekat pada laki-laki berkaos hitam tipis yang berada satu ruangan dengannya. Dan melakukan apa yang menjadi tujuan utamanya menemui Yixing, memberi pelukan, melepas rindu.

"Seperti ini, sayang?"

  Deru nafas hangat yang Yixing rasakan di dekat telinga, menggambarkan betapa erat Kris memeluknya dari belakang sana. Yixing tidak menghindar seperti jika orang lain yang mengusik area lehernya yang sensitif, keberadaan Kris sudah terlalu familiar bagi seluruh organ tubuhnya.

  Yixing membiarkan tubuhnya bersandar pada kursi, mengizinkan Kris memeluknya lebih erat lagi. Salah satu tangannya terangkat untuk memainkan asal tangan-tangan besar Kris yang melingkari lehernya. Yixing memejamkan mata. Rasa nyaman yang selalu sama jika Kris ada di dekatnya. Entah hilang kemana kepenatan dan stress yang ia rasakan seharian ini. Lalu harapan konyolnya muncul lagi, tentang kata seandainya yang ia tambahkan di depan kalimat 'Kris bisa terus ada di sisiku seperti dulu'.

"Wu, aku tidak tahu bagaimana caranya mengurangi rasa sayang untukmu."

"Siapa yang menyuruhmu menguranginya?! Justru harus bertambah tiap detiknya, Xing."

"Nanti kalau aku meledak karena terlalu menyayangimu, bagaimana?"

"Aku yang akan membuatmu kembali utuh."

  Lihat? Kris akan sangat berbahaya jika dalam mode seperti sekarang.

"Ga heran kalau dulu pacarmu itu banyak, Kris. Dasar penggombal handal!"

  Kris tertawa pelan, cukup nyaman untuk indra pendengar Yixing. Sementara lingkaran tangannya pada leher laki-laki yang lebih muda juga mengerat, masih dalam konteks nyaman.

"Ya yang penting sekarang pacarku cuma satu. Zhang Yixing."

"Yakin gaada yang lain?"

"Aku jawab 'ga yakin' gimana?"

"Putus saja kalau begitu."

  Pelukan terlepas, kursi yang di putar hingga mereka saling berhadapan lagi, dan Kris menciumnya sedikit kasar. Rentetan kejadian yang membuat satu detik terasa begitu cepat. Tapi Yixing tetap menutup mata, berusaha merasakan luapan emosi yang ada lewat bibir yang saling melumat satu sama lain. Juga hangatnya lengan-lengan besar yang tetap menjaganya dalam dekapan.

  Sampai bibir itu menjauh tanpa jarak yang berarti, meninggalkan peraduannya yang berusaha memasok oksigen untuk paru-paru yang terlupakan. Kris mengulurkan salah satu tangannya, bersikap teramat gentle untuk mengusap pelan sudut bibir Yixing yang terdapat lelehan saliva, entah milik siapa, karena setiap inti dalam diri mereka sudah menjadi satu sejak hampir delapan tahun lalu.

"Berapa kali kukatakan? Jangan sembarangan mengucap kata itu. Kamu bikin aku takut."

  Tidak ada hubungan yang selalu baik-baik saja. Mereka pernah bertengkar, sering. Saling memaki adalah hal wajar saat emosi yang jadi penguasa diri. Hingga memutuskan untuk mengakhiri semuanya.

  Sejauh ini meski tertatih dan tak selalu jalan beriringan, mereka mampu bertahan karena perasaan yang mengikat. Atau mungkin tali takdir yang memang sudah saling terhubung tanpa pernah mereka sadari.

  Yixing berkedip beberapa kali saat tatapan mereka berada di satu garis yang sama. Otaknya memutar ulang secara acak beberapa kejadian, dengan Kris yang selalu terlibat di dalamnya.

"Aku cinta kamu." bisikan lembut. Terlalu lemah juga untuk disebut sebuah bisikan. Mungkin memang Yixing tidak mengatakannya, hanya tiga kata dari hati terdalam yang dapat Kris dengar dengan jelas.

  Kris tidak bisa untuk tidak tersenyum. Telapak tangannya yang besar mendarat di kepala Yixing, menelusupi helai rambut disana. Tidak memberi balasan lewat kalimat yang sama, karena bahkan Kris sendiri tidak yakin tiga kata itu bisa setara dengan perasaannya pada Zhang Yixing.

  Yixing itu mencangkup semua hal baginya.

"I know and I do too. More than everything. Because you're not a thing for me. You're mine."

"Peluk aku yang erat. Aku ingin menangis di pundakmu malam ini."

  Kris melakukannya, permintaan Yixing. Membungkuk untuk membawa Yixing yang masih terduduk di kursi semakin tenggelam dalam dekapannya. Sekali lagi menjadi sandaran Yixing yang sedang seorang diri. Tanpa Lay dan embel-embel EXO di belakang namanya, juga tanpa Zhang Yixing yang sedang tenar-tenarnya di seantero Tiongkok. Hanya ada Yixing sendirian yang terlalu penat menjalani hidup penuh kepura-puraan. Hanya Yixing yang butuh pundak Wu Yifan untuk menumpahkan tangis.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


 

 

 

 

Tebak siapa yang sangat merindukan mereka? It's me!!!

 

 

 

 

 

 

P.s : seriously, perasaan ini ngetiknya udah panjang banget! Gataunya 2k aja ga nyampe duh berasa dikhianati perasaan sendiri(?)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
llalallala
sebenernya ini udah ga niat dilanjut, tp krn banyak tambahan subscribers dan viewers jd berubah pikiran.. buat yg udh Comment jg makasih byk, kalian yg terbaik!

Comments

You must be logged in to comment
KrAyFanXing #1
Chapter 35: . udah lama ga main ke sini lagi ...
. masih setia sama mereka walau berat ...
. mereka ga mau main kode2 lagi kayaknya , mau langsung aja hahaha ...



. tetap lanjut ya ,, semangat ... :D
caca_jung
#2
Chapter 35: Chapter 32: aku msh bertahan bahkan menunggu terus kode dri merka dan selalu nunggu phone terus lanjuttt.. tiap chapternya bikin buat emosi gue campur aduk sama kaya ceritanya..
Aakjendol #3
Ooooo..akhirnya..lanjuuut...juga..kange..udh gregetan lihat kode2 bertebaran...brrsa phone kyak beneran aja...hhh.btw..tetap shat n semangat..ya
CuteEvil #4
Chapter 35: Dan juga, saya lupa bilang, saking sukanya saya sama phone, cerita ini sudah saya baca berulang2 dan hebatnya saya nggk pernah merasa bosan
Sorry thor, saya komennya kebanyakan, soalnya saya bener2 semangat
CuteEvil #5
Chapter 35: Saya masih bertahan, dan berkat author semangat saya bertahan semakin besar...
Uuh, ini keliatan nyata dan selalu keliatan nyata, salah satu alasan kenapa saya selalu nunggu phone untuk update...
Maaf, saya bru menampakkan diri di episode yang bikin baper ini, tapi thor sebenernya saya penggemar berat phone dan author lallalalla...
Semoga author sehat selalu, dan fanxing semakin banyak memperlihatkan kode mereka oh atau kalau perlu go publik aja terus nikah...
Saya tunggu kelanjutannya thor...
Dan saya berterima kasih karena author tetap melanjutkan cerita ini...
KikyKikuk #6
Chapter 35: Mereka yg kena badai tapi kok ya aku yg mau nyerah..
:')
Hahhhh
Gak faham dek mau komentar apa
Nyesek aja sih intinya
MYixing10 #7
Aku disini masih setia jadi KLS..haha terima kasih untuk tetap bikin cerita tentang mereka.. Ditunggu cerita selanjutnya....
chamii704 #8
Chapter 35: Aaah...crita'a berlanjut kmbali...masih ad dikapal mereka..wlw mngkin kebanyakan istirahat didermaga(?) Karna kesibukan mrk...tp ttp nunggu agr kapal berlayar kmbli ^^
kutunggu crita berlanjut
healaynicorn #9
Chapter 35: OMGOMG!!! UR BACK!!?? YAY!!!!! thank u so so so much!! update lagi ya author-nim *wink* eheheh