Missing You

PHONE

Aku saranin dengerin lagunya Richard Marx dulu yang Waiting for You sebelum baca chapter ini, biar feel melelehnya dapet/?

 

 


 

 

 

 

  Bunyi ringtone ponselnya memaksa Yixing meninggalkan alam mimpi. Mengerjab beberapa kali sebelum memutuskan untuk meraih benda itu yang tepat berada di atas bantal di sampingnya. Matanya kembali terpejam mengintip jam dinding di kamarnya yang menunjukan pukul satu dinihari. Bagus, itu artinya ia baru menikmati waktu tidurnya selama dua jam karena ia sampai di dorm pukul sebelas lewat. Rehearsal konser mereka penyebabnya. Dengan enggan dan masih di ambang kesadarannya, Yixing menggeser layar ponselnya ke area hijau, menempelkan asal benda itu ke sekitar telinganya.

"Ya?"

"Seriously, I miss you so much, Xing."

  Meski kelopak matanya terasa lengket tapi Yixing berhasil membukanya dengan baik berkat suara familiar itu yang terdengar lirih. Butuh beberapa detik baginya mencerna maksud ucapan sang penelpon dinihari. Ia kembali mengerjab, merubah posisi tubuhnya menjadi terlentang menghadap langit-langit kamarnya yang berwarna putih gading. Dan disanalah bayangan wajah sang penelpon muncul.

"Kris, kalo kamu hubungin aku cuma buat ngegombal lebih baik aku tidur lagi saja."

"Aku benar-benar kangen kamu, Yixing. Aku bahkan ga bisa tidur walaupun seluruh badanku udah minta istirahat. Aku kangen kamu."

  Kini kesadaran Yixing sudah sepenuhnya terkumpul. Ia sudah bisa tersenyum manis memahami maksud setiap kata yang terlontar untuknya. Juga bisa mengingat kapan terakhir kali ia bertemu si tinggi idiot tercintanya, serta larangan darinya agar Kris tak menghubungi selama persiapan konser dan comeback. Yixing tau ia tak akan punya waktu untuk itu, lagipula Yixing akan merasa tidak enak dengan member lain jika mengantuk selama latihan karena malamnya bertelepon ria dengan Kris. Lalu sepertinya sekarang ada yang sudah menyerah dengan perasaan rindu menyesakan.

"Terus kamu berharap aku bales ngomong aku juga kangen kamu, sayang gitu?"

"Ga usah kalo ga ikhlas."

  Yixing terkekeh kecil, "Baiklah, aku beri waktu setengah jam. Kamu bebas melakukan apapun untuk menghilangkan rasa kangenmu padaku."

"Pertama, akui dulu kalau kamu juga kangen aku."

"Iya aku mengaku. Aku juga sangat merindukanmu. Puas?"

"Kedua, katakan kamu mencintaiku dan percaya pada apapun yang aku lakukan aku tidak akan meninggalkanmu."

  Kris dan segala sifat childishnya yang mulai kumat, kadang Yixing bingung sendiri menghadapi yang satu ini. Setelah mengambil udara untuk paru-parunya, Yixing memilih segera menjadi anak penurut untuk sang pacar.

"Wu, dengar, aku akan selalu mencintaimu tanpa kamu minta sekalipun atau saat aku tidak mengatakannya padamu aku tetap sedang mencintaimu. Jangan khawatir, okay?" ada jeda sejenak dalam kalimat Yixing, dalam bayangannya Kris di seberang sana pasti tengah tersenyum kecil sambil mengangguk, "Dan soal kepercayaan. Hey, aku bahkan tak akan bertahan sejauh ini denganmu jika aku tak mempercayaimu. Meski kadang menyakitkan, tapi aku akan selalu berusaha percaya bahwa kita bisa bertahan sampai akhir. Kamu juga percaya itu kan?"

"Tentu saja." Bagaimana ini, Yixing justru merasa perasaan rindunya kini semakin besar karena kata demi kata yang ia ucapkan. Membuatnya mengingat kembali rasa cintanya untuk laki-laki yang kini terpisah jarak ribuan mil darinya, "Lalu soal masalah mantan pacar.."

"Aku tau. Jangan di teruskan jika itu membuatmu tidak nyaman. Aku sudah bilang, aku percaya padamu, dan itu tidak main-main. Lagian aku sudah tau semua masa lalumu yang suram itu."

"Sayang, kamu tau kan aku sangat mencintaimu?"

"Tentu saja, bodoh, hampir tiap hari kamu menggombaliku kata cinta." di sambung dengan tawanya yang lama-lama merasa geli dengan kecheesyan Kris malam ini.

"Kalau begitu malam ini rasa cintaku bertambah ribuan kali lipat!"

  Yixing tertawa lumayan keras karena ia menahannya agar member lain di kamar sebelah tak terganggu. Entah Kris sedang kesurupan hantu penggombal dari mana. Tapi sialnya Yixing terlalu menyukai hal-hal seperti ini dilakukan pacarnya. Bukan romantis sih, Yixing lebih suka menyebutnya rayuan idiot ala Wu Yifan.

"Ya ya ya, aku bisa merasakan itu. Jadi haruskah aku berterimakasih, tuan Wu?"

"Okay, sama-sama."

"Apa? Bahkan aku belum mengucapkan terimakasih."

"Aku tau apa yang kamu pikirkan. It's called telepathy, right?"

"Now, you are such a mind-reader!"

"Itu boleh kuhitung sebagai pujian kan?"

"Terserah." malam ini benar-benar terserah Kris. Yixing hanya akan jadi pihak yang menerima tanpa bantahan sedikitpun.

"Arggghh sekarang aku ingin sekali menciummu."

"Really? So kiss me if you can~"

"Tunggu tanggal mainnya, Zhang Yixing, bukan hanya sekedar ciuman. Tapi akan langsung sampai tahap masuk-memasuki."

"Yak! ert bastard!"

"Kuhitung itu sebagai pujian juga."

  Yixing meraih gulingnya dan menenggelamkan wajahnya di sana, meredam pekikan frustasi menghadapi sikap absurd Kris malam ini. Si sialan itu, selalu berhasil membuat Yixing sangat kesal sekaligus semakin mencintainya setengah mati.

"Berapa menit lagi yang tersisa?" Kris bertanya. Dari awal ia sudah berjanji akan setuju dengan waktu setengah jam yang di berikan Yixing. Ia sangat amat mengerti jika pacarnya butuh banyak istirahat di tengah persiapan konser dan comeback mereka yang sudah dekat. Sebenarnya Kris sudah melanggar janjinya yang pertama soal ia tak akan menghubungi Yixing sebelum kesibukan pacar manisnya itu berkurang dan kembali memiliki banyak waktu luang. Yah, menurut Kris satu-satunya kesalahan ada pada Yixing. Salah siapa jadi orang mudah sekali di rindukan. Kris nyaris gila hanya karena merindukan suaranya di line telepon.

"Woah, ada yang jadi si penurut sekarang. Masih ada sepuluh menit lagi. Bagaimana? Sudah berkurang kan kangennya?"

"Bodohnya aku malah tambah kangen setelah meneleponmu."

"Yah, kamu memang bodoh sih, Wu."

 Kalau begitu Yixing juga bodoh ya? Karena ia juga jadi tambah merindukan Kris.

"Aku punya sesuatu untukmu. Tunggu sebentar."

  Selanjutnya terdengar suara krasak krusuk yang Yixing tidak mengerti apa artinya itu. Memilih untuk menunggu dengan menggeser posisi tidurnya agar menyamping, menjepit ponselnya di antara kepala dan empuknya bantal. Sementara Kris disana tengah menyiapkan sesuatu yang Yixing duga akan mengejutkan. Yixing paham dengan sifat pacarnya yang tak terduga dan aneh.

  Satu menit lebih dan suara Kris kembali terdengar, "Kamu ga tidur kan, Xing?"

"Tidak, tapi mungkin beberapa detik lagi iya."

"Kalau begitu anggap saja ini sebuah lulaby untukmu."

  Lalu suara berat Kris menghilang, terganti dengan nada-nada yang mengalun lembut. Yixing sangat tau dari mana nada itu berasal. Ya, petikan gitar. Tapi sejak kapan Kris bisa memainkannya? Karena dari suaranya Yixing yakin ini bukan dari rekaman kaset manapun. Ia terlalu hafal nada gitar yang di mainkan secara langsung.

  Intro lagu selesai bersamaan dengan suara bariton Kris yang mengalun lembut menembus masuk pendengarannya.

Ocean's apart day after day

And I slowly go insane

I hear your voice on the line

But it doesn't stop the pain

  Yixing menahan pekikan khas seorang fangirl dengan menutup termulutnya rapat-rapat menggunakan telapak tangan. Suara Kris kali ini sungguh terdengar romantis. Yixing ragu dirinya tidak akan meleleh mendengarnya.

If I see you next to never

How can we say forever

  Memasuki reff, Yixing mulai ikut menggumamkan liriknya yang terasa menyentuh.

Wherever you go

Whatever you do

I will be right here waiting for you

Whatever it takes

Or how my heart breaks

I will be right here waiting for you

 

  Reff selesai dan petikan gitar kembali terdengar jelas. Yixing memaklumi beberapa kunci yang lost dari permainan Kris. Siapa peduli, Kris bermain sangat buruk sekalipun ia tetap akan terpesona. Kali ini, Yixing memilih untuk memejamkan mata. Menikmati setiap kelebatan tujuh tahun moment mereka yang muncul secara random di tengah gelapnya pandangan dan suara Kris yang kembali terdengar.

I took for granted, all the times

That I thought would last somehow

I hear the laughter, I taste the tears

But I can't get near you now

Oh, can't you see it baby

You've got me going crazy

Wherever you go

Whatever you do

I will be right here waiting for you

Whatever it takes

Or how my heart breaks

I will be right here waiting for you

I wonder how we can survive

This romance

But in the end if I'm with you

I'll take the chance

Oh, can't you see it baby

You've got me going crazy

 

  Lagu berakhir. Hening sesaat menguasai keadaan. Yixing sudah nyaris jatuh dalam tidurnya jika saja ia tidak sadar bahwa masih tersisa beberapa menit waktu yang ia berikan untuk Kris. Laki-laki itu sudah berniat menepati perjanjian mereka, maka Yixing pun juga tidak akan melanggarnya.

"Sudah tidur?" Kris berbisik lirih dalam ucapannya, takut Yixing benar-benar tertidur dan ia hanya akan membangunkan si manis lagi.

"Aku jadi benar-benar mengantuk sekarang."

"Tidurlah, kalau begitu."

"Sejak kapan kamu belajar gitar?"

"Semenjak aku terlalu sering merindukanmu. Jadi kupikir bermain gitar mengingatkanku padamu dan berharap bisa mengurangi perasaan rinduku."

  Satu lagi kalimat cheesy yang terdengar manis bagi Yixing. Ia tak bisa lagi menahan senyumnya  agar tidak melebar saat ini. Keinginannya untuk memeluk tubuh tinggi Kris kini semakin kuat.

"Apa cara itu berhasil? Kurasa aku juga akan mulai main basket saja saat benar-benar merindukanmu."

"Kamu bisa langsung menghubungiku kapanpun kamu kangen. Aku tak sesibuk dirimu disana."

"Okay, setuju."

"Sekarang tidurlah. Waktu setengah jamku sudah habis."

"Oh, kenapa tadi aku hanya memberimu waktu setengah jam ya? Sekarang aku masih ingin mengobrol denganmu."

"Karena tadi kamu berpikir butuh istirahat. Kita lanjutkan kapanpun kamu ada waktu, aku akan menunggumu menghubungiku duluan mulai sekarang."

"Kenapa?"

"Kan kamu sendiri, Xing, yang bilang sedang sibuk-sibuknya. Aku ga mau jadi pacar yang mengganggu."

  Ah sekarang Yixing jadi menyesal pernah berkata seperti itu pada Kris. Bagaimana nanti saat masih sibuk ia tiba-tiba merindukan pacar tinggi nan bodohnya itu?

"Baiklah."

"Yasudah, selamat malam, sayang."

"Wu?"

"Yes?"

"Jangan berlebihan saat syuting yang nikah-nikahan itu. Aku percaya padamu."

"Tentu, sayang. Itu sama saja dengan akting. Satu-satunya orang yang akan kunikahi nanti adalah.." sengaja Kris memberi jeda ucapannya, hanya untuk membisikan lembut tiga kata terakhirnya. "Kamu, Zhang Yixing."

  Di sisi lain, Yixing mati-matian mensugesti dirinya agar wajahnya tidak memerah seperti anak gadis yang digoda crush-nya.

"Sudah kan? Kututup teleponnya ya?"

"Tunggu!"

"Apa lagi, ya Tuhan."

"Terimakasih untuk lagunya, indah sekali. Dan juga aku mencintaimu. Selamat malam, tuan tampan."

PIP

  Biarlah untuk malam ini Yixing mengakui secara terang-terangan bahwa ia memiliki pacar tampan yang sempurna dalan segala hal. Lupakan ke-absurd-annya selama ini. Yang barusan mengobrol dengannya tadi adalah tuan sempurna Wu Yifan, pacar tercintanya.

.

.

.

...

 


 

 

 

 

 

 

Astaga makin nista aja aku ih, bikin ini dari jam sebelas malem sampe jam satu padahal paginya ada uts -_-

Dan akunya melting sendiri bikin karakter Kris begini di chapter sekarang, aslinya mah lagi kesel banget sama berita dia yg mau wgm-an sama cewe yang umurnya 31 tahun hahahahahasampahahahaha *ups* ya tapi ga ngerti kenapa tiba-tiba malah kebayang fanxing yang lovely dovey begini..

Iya tau, harusnya aku mah lanjut piece atau wedding gitu ya, ini malah bikin chapter phone yg absurd naujubilleh

 

Ps : yeah, hari ini mereka konser + lagu baru! Aku bakal nonton pasti.. Iya pasti.. lewat timeline *sedih di pojokan*

Pss : janji abis ini bakal fokus ke wedding -_-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
llalallala
sebenernya ini udah ga niat dilanjut, tp krn banyak tambahan subscribers dan viewers jd berubah pikiran.. buat yg udh Comment jg makasih byk, kalian yg terbaik!

Comments

You must be logged in to comment
KrAyFanXing #1
Chapter 35: . udah lama ga main ke sini lagi ...
. masih setia sama mereka walau berat ...
. mereka ga mau main kode2 lagi kayaknya , mau langsung aja hahaha ...



. tetap lanjut ya ,, semangat ... :D
caca_jung
#2
Chapter 35: Chapter 32: aku msh bertahan bahkan menunggu terus kode dri merka dan selalu nunggu phone terus lanjuttt.. tiap chapternya bikin buat emosi gue campur aduk sama kaya ceritanya..
Aakjendol #3
Ooooo..akhirnya..lanjuuut...juga..kange..udh gregetan lihat kode2 bertebaran...brrsa phone kyak beneran aja...hhh.btw..tetap shat n semangat..ya
CuteEvil #4
Chapter 35: Dan juga, saya lupa bilang, saking sukanya saya sama phone, cerita ini sudah saya baca berulang2 dan hebatnya saya nggk pernah merasa bosan
Sorry thor, saya komennya kebanyakan, soalnya saya bener2 semangat
CuteEvil #5
Chapter 35: Saya masih bertahan, dan berkat author semangat saya bertahan semakin besar...
Uuh, ini keliatan nyata dan selalu keliatan nyata, salah satu alasan kenapa saya selalu nunggu phone untuk update...
Maaf, saya bru menampakkan diri di episode yang bikin baper ini, tapi thor sebenernya saya penggemar berat phone dan author lallalalla...
Semoga author sehat selalu, dan fanxing semakin banyak memperlihatkan kode mereka oh atau kalau perlu go publik aja terus nikah...
Saya tunggu kelanjutannya thor...
Dan saya berterima kasih karena author tetap melanjutkan cerita ini...
KikyKikuk #6
Chapter 35: Mereka yg kena badai tapi kok ya aku yg mau nyerah..
:')
Hahhhh
Gak faham dek mau komentar apa
Nyesek aja sih intinya
MYixing10 #7
Aku disini masih setia jadi KLS..haha terima kasih untuk tetap bikin cerita tentang mereka.. Ditunggu cerita selanjutnya....
chamii704 #8
Chapter 35: Aaah...crita'a berlanjut kmbali...masih ad dikapal mereka..wlw mngkin kebanyakan istirahat didermaga(?) Karna kesibukan mrk...tp ttp nunggu agr kapal berlayar kmbli ^^
kutunggu crita berlanjut
healaynicorn #9
Chapter 35: OMGOMG!!! UR BACK!!?? YAY!!!!! thank u so so so much!! update lagi ya author-nim *wink* eheheh