Date

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal sibuk merajang beberapa bahan untuk makan malamnya bersama dengan Amber yang baru saja pulang dari perjalanan jauhnya itu. Ia selalu menolak setiap kali Amber berusaha menawarkan bantuannya. Salah satu alasan dibalik Amber ingin membantu Krystal yaitu agar masakannya tak gagal dan ia tak harus makan makanan yang tak jelas rasanya.

Setelah beberapa saat bergelut di dapur seorang diri akhirnya masakan Krystal tersaji di meja makan dengan Amber yang sedang 
menampakkan ekspresi ragunya.

"Cobalah," ucap Krystal karena Amber sedari tadi hanya diam.

Dengan perlahan Amber mendendok sup hasil karya kekasihnya itu untuk ia masukkan ke dalam mulut. Benar saja, seketika Amber merasakan rasa tak jelas sesaat setelah masakan itu menyentuh lidahnya.

"Lain kali biar aku saja ya yang masak."

Mendengar hal itu Krystal langsung mencicipi supnya.

"Perasaan tadi rasanya sudah pas tapi kenapa sekarang malah asin."

Amber tersenyum melihat Krystal yang kesal dan menggerutu tak jelas karena masakannya kacau lagi.

"Sudah kubilang kan kalau masak garamnya dikurangi. Ingin cepat nikah ya kamu? Kalau masak asin terus. Haha"

"Aku tak mau masak lagi! Dapur dan diriku memang tak cocok." Krystal menghempaskan sendoknya diatas meja.

"Terus kalau kamu tidak mau masak aku bagaimana?? Belajarlah memasak. Apa kamu suka melihat suamimu nanti sering jajan di luar dan bukannya makan di rumah?"

Krystal menunduk menyembunyikan pipinya yang merah karena malu pada Amber.

"Memangnya siapa suamiku nanti. Aku tidak punya calon suami." gumam Krystal.

"Yakin?? Kalau begitu berikan cincin yang kau pakai, biar aku buang saja."

Krystal mendongak menatap Amber dengan ekspresi angkuh karena tak mau kalah adu argumen dengan prianya itu.

"Cincin ini tidak bisa dilepas dari jariku."

"Hemmh, begitu ya. Aku gergaji saja bagaimana."

"Yahh!!! Bagaimana kau bisa mengatakan hal mengerikan seperti itu.?! Dasar kejam." Krystal menatap ngeri pada Amber dan mulai menyembunyikan jari tangannya dengan mendekapnya erat-erat. Menjauhkannya dari jangkauan Amber.

Amber tertawa keras melihat reaksi Krystal yang over acting karena hal tersebut tak akan pernah terjadi. Bagaimana bisa ia menyakiti wanita yang ia sayangi.

"Kau ini memang polos atau hanya berpura-pura saja agar terlihat imut huh?? Mana mungkin aku melakukannya. Seandainya nyamuk bisa diajak bicara aku akan memperingatkan mereka agar tak mengisap darah dan membuat kulitmu gatal."

Krystal mulai salah tingkah karena mendengar gombalan Amber.

"Ehm. Itu kan karena aku manis," timpal Krystal.

"Hah??!! Logika dari mana itu? Tidak ada hubungannya sama sekali."

"Ada, logikanya seorang Krystal Jung. Teori sudah teruji, jadi kau tak bisa menggugatnya."

Amber diam, menggeleng heran setelah mendengar omong kosong Krystal itu.

"Amber,"

"Apa?" sahut pria itu acuh.

"Besok, ayo kita kencan."

Amber mengernyit bingung karena mendapat ajakan tiba-tiba dari Krystal.

"Seharian penuh. Tidak boleh ada yang mengganggu. Hanya kau dan aku. Ya, setuju kan?"

"Memangnya mau ke mana? Tidak kerja? Aku tak masalah karena saat ini aku seorang pengangguran. Tapi kau kan tidak."

"Kau tidak ingat? Aku ini seorang CEO. Aku bisa mengatur jadwalku. Lagi pula aku punya sekretaris yang bisa diandalkan."

"Woahh, penyalahgunaan wewenang ini namanya."

Krystal tersenyum melihat eksprasi tak percaya yang sedang Amber tampakkan itu.

"Oke, kalau begitu besok kita kencan." pekik Krystal antusias dengan senyumnya.

~

Pukul tujuh pagi, Amber yang kelelahan setelah menempuh perjalanan panjangnya kemarin terlihat masih meringkuk dibalik selimutnya karena malas untuk mengangkat tubuh. Ia bahkan tak sadar jika alarmnya sudah berbunyi sedari tadi, bahkan dengan suara dering yang terdengar karena ia mendapat telfon beberapa kali dari seseorang.

"Amber, bangun."

Krystal mencoba membangunkan Amber yang masih terlelap itu dengan cara yang sehalus mungkin. Namun pria itu tak bergeming hingga membuat Krystal semakin khawatir.

"Kenapa demammu tinggi sekali?" Krystal beberapa kali menyentuh kening, pipi dan tangan Amber untuk memeriksa suhu tubuhnya.

Krystal segera berdiri dari duduknya, mengambil handuk dan air untuk mulai mengompres Amber yang sedang demam itu.

"Dasar, kalau sakit seharusnya bilang. Kenapa bisa sampai seperti ini." kesal Krystal.

Setelah tidur dalam waktu yang cukup lama Amber mencoba membuka matanya yang masih terasa berat itu. Ia melihat keseliling kamar sambil menghela nafas panjang.

Amber mengambil handuk kecil di keningnya karena seingatnya ia tak pernah meletakkan benda itu di sana. Amber sedikit terkejut saat melihat Krystal tengah tidur disampingnya.

"Ah, aku hampir lupa kalau hari ini aku ada jadwal kencan denganmu." Amber mengelus pipi Krystal yang tengah terlelap itu dengan perasaan bersalah.

Amber memanggil nama Krystal beberapa kali sambil merapikan rambut yang jatuh menutupi wajah cantiknya.

"Kenapa malah tidur? Katanya mau seharian kencan denganku."

"Kenapa bisa demam? Perasaan kemarin kau sehat." timpal Krystal dengan suara seraknya.

Amber diam karena ia berpendapat jika sakitnya itu bisa saja dikarenakan atas rasa bersalahnya pada Jessica dan yang lainnya setelah pergi dengan cara yang bisa dikatakan kurang baik akibat pertengkaran mereka.

"Sebentar lagi musim hujan, mungkin karena itu. He,"

"Aneh. Minum obat ya, aku sudah beli obat untukmu."

Amber mengangguk dan segera berdiri mengikuti langkah kaki Krystal yang berjalan menuju dapur.

Amber dengan lahap menyantap bubur buatan Krystal yang entah kena

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)