Pertanyaan
The Adventure of LoveKrystal terus menatap sosok pria yang sedang duduk di depannya saat ini, ia menyantap makanan yang Krystal pesan dengan lahap. Pria yang sedari tadi hanya fokus pada makanannya kini beralih menatap Krystal yang sedang memberikan ekspresi anehnya.
Kau tak makan?” tanya pria itu.
“Tidak. Ambil saja semua.” Jawab Krystal.
Pria itu segera mengambil nasi Krystal karena wanita itu bilang jika dia tak lapar.
“Kau ini sudah tak makan selama berapa tahun?”
“Jangan begitu. Sejak pagi aku belum makan, oh iya terimakasih ya atas makanannya.”
“Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa ada di Seoul?”
“Ah... Perutku kenyang.” Jay mengacuhkan pertanyaan Krystal dengan berpura-pura tak mendengarnya.
Setelah membayar tagihan makanan yang sudah disantap Jay Krystal bergegas keuar menuju mobilnya. Namun langkahnya terhenti saat Jay memanggil namanya.
“Apa?!” seru Krystal kesal.
“Maaf sebelumnya, tapi bisakah kau pinjami aku uang.” ucap Jay ragu.
“Apa?! Kenapa? Kau saja tak mau menjawab pertanyaanku kenapa aku harus mengabulkan keinginannmu!”
Jay akhirnya menjabarkan sebuah cerita fiksi agar Krystal mau meminjaminya uang. Jay tak berani berkata jujur karena ia takut Krystal akan menelfon Jessica dan memberitahukan keberadaannya. Bukannya tak ingin bertemu dengan Sica, hanya saja Jay sedang ingin menenangkan pikirannya dengan pisah selama beberapa saat.
“Bagaimana bisa kau dicopet? Dasar teledor.” cerca Krystal setelah mendengar cerita Jay.
“Mana kutahu, sudah cepat pinjami aku uang.”
Krystal segera membuka dompetya dan mengeluarkan beberapa lembar uang untuk Jay.
“ Terimakasih. Oh iya, apa didekat sini ada sauna yang buka 24 jam? Aku tak bisa cari info, ponselku mati.”
“Kenapa cari sauna? Apa kau ingin tidur disana?”
Jay mengangguk, sesaat kemudian Krystal membuka ponselnya untuk mencari yang Jay inginkan.
Krystal mengemudikan mobilnya dengan Jay yang duduk di kursi penumpang. Ia berencana mengantar Jay ke tempat sauna yang memiliki jarak sekitar sepuluh menit dari tempat mereka makan.
“Kau bilang kemari untuk menemui temanmu, kenapa kau tak menginap disana saja?”
“Kau gila? Dia kabur membawa uang yang aku pinjamkan padanya, tadi sore aku kesana, tapi rumahnya sudah sepi.” lagi-lagi Jay berbohong pada Krystal.
Setelah sampai didepan sauna Jay langsung masuk ke dalam, sementara Krystal berdiam diri disana untuk beberapa saat, memastikan Jay masuk dengan selamat.
“Apa yang kau pikirkan? Dia sudah dewasa, dia pasti akan baik-baik saja.” gumam Krystal mencoba meyakinkan dirinya yang sedang khawatir terhadap Jay. Ia pun segera menyalakan mobilnya untuk pergi, tapi ia segera berlari keluar saat mengingat cerita Baekhyun tentang Jay yang amnesia.
Krystal keluar dari mobilnya, berjalan menuju sauna untuk memastikan hal yang selama ini mengganggu pikirannya pada Jay. Disaat yang bersamaan Krystal melihat Jay keluar dari tempat sauna itu dengan berlari.
“Untung kau masih disini. Pengunjung didalam sudah penuh, mereka menolakku. Coba carikan tempat lain.”
“A-apa? Oh, baiklah.” Krystal segera meraih ponselnya dan melakukan perintah Jay. Beberapa saat kemudian ia berdiam diri hingga membuat Jay sedikit bingung.
“Kenapa aku harus melakukan perintahmu? Kau pikir siapa kau?”
“Apa?!! Hei, kau tak ingat saat kau tinggal di tempat kami? Aku sering masak untukmu, jadi sekarang cepat carikan aku tempat.”
“Tidak mau! Sebelumnya jawab dulu pertanyaanku.!” tegas Krystal sambil menyilangkan lengannya didepan.
Ekspresi Krystal berubah menjadi ragu saat Jay mengiyakannya permintaannya. Jay yang kesal pun melambaikan tangannya agar Krystal sadar kembali.
“Kau ingin tanya apa?”
Krystal segera menggelang, entah kenapa ada perasaan takut yang tiba-tiba muncul dibenaknya. Sesaat kemudian Jay terkejut saat mendengar ucapan Krystal.
“Menginap saja di rumahku. Ini hari libur, pasti ada banyak orang yang menghabiskan waktu mereka di sauna untuk mengistirahatkan tubuhnya. Daripada keliling tak jelas, menginap saja di rumahku.”
Jantung Jay tiba-tiba berdegub dengan kencang, ini bukan pertama kalinya ia tidur dibawah atap yang sama dengan Krystal. Tapi entah kenapa kini dia merasa canggung harus berada di tempat yang sama dengan Krystal.
Krystal langsung menggeret Jay menuju mobil karena pria itu hanya diam dari tadi. Sebenarnya masih ada pilihan lain untuk tempat menginap Jay, hanya saja Krystal ingin memastikan sesuatu sebelum ia menyanyakan tentang kondisi Jay yang sebenarnya.
Krystal dengan santainya memasuki apartemen yang selama lima tahun ini ia tempati, sementara Jay mengikutinya di belakang denan kikuk.
“Anggap saja rumah sendiri. Tak usah sungkan.” ucap Krystal saat menyodorkan sekaleng soda pad
Comments