Give Up

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Dua orang dokter muda merasa lega ketika seorang pasien yang beberapa hari lalu menjalani operasi cukup berat itu dengan perlahan membuka kedua matanya. Tak jauh berbeda, anggota keluarga pasien wanita paruh baya tersebut juga akhirnya bisa bernafas lega mendapati orang terkasih mereka akhirnya sadar dan itu pertanda jika operasinya berjalan lanjar.

Krystal ikut tersenyum bahkan hampir menitikan air matanya saat Amber mulai memeluknya dengan erat sambil berucap lega dan syukur.

Setelah melakukan pengecekan dan menyuruh perawat untuk menjaga sang pasien kedua dokter itu pun pamit pergi untuk melanjutkan tugasnya.

"Hyung, terima kasih." pekik Amber mengejar Yuri dan Taeyeon yang baru saja keluar dari ruangan Miyoung.

"Jangan berterima kasih padaku. Ibumu adalah orang yang kuat. Jaga Ibumu dan jangan jadi anak yang nakal."

Keduanya tertawa kecut diikuti Taeyeon yang tertawa dengan canggung.

"Dokter Kwon, bagaimana kalau kapan-kapan kita makan bersama." sela Krystal pada percakapan Yuri dan Amber dari belakang.

"Eiihh, tidak usah. Lagipula ini sudah tugasku, tapi kalau kalian memaksa maka aku akan menuruti kalian. Haha~"

"Dokter Kim juga harus ikut, ya."

"Oke, kalian tentukan saja tempatnya. Makanannya harus enak ya." balas Taeyeon asal membuat semua tertawa tapi tidak bagi Yuri yang sedang mengumpat sahabatnya itu.

Seperti ruang kerja pada umumnya, ruangan yang ditempati Taeyeon selama bertugas itu juga penuh dengan buku, komputer dan berbagai berkas lainnya. Jessica nampak berdiam diri dengan tatapan kosongnya selama menunggu Taeyeon kembali dari tugasnya untuk memeriksa sang pasien.

"Oh, sedang apa disini? Bukankah seharusnya kau ada di UGD? Cepat kembali sebelum kepala Jang marah." pekik Taeyeon yang baru saja menutup pintu ruangannya.

"Aku sedang istirahat untuk, makanya aku bisa kabur sebentar."

"Lah sudah tahu istirahat makan, bukannya pergi ke kantin malah datang kemari."

Jessica diam dan hanya tersenyum tipis pada sindiran Taeyeon.

"Kenapa? Kau ingin tanya keadaan Ibunya Amber?" lanjut Taeyeon melihat wajah masam yang sedang Jessica coba tutupi dengan senyumannya itu.

Jessica menggeleng lesu dan mulai mengalihkan pandangannya dari Taeyeon.

"Aku sudah tahu, aku lega melihat Nyonya Hwang sudah sadar. Ah~ Aku juga melihat dia tersenyum bahagia." lirih Jessica yang terdengar jelas oleh Taeyeon.

"Jessica, "

"Aku tahu Eonni. Kau pasti ingin menyuruhku berhenti."

"Kalau begitu berhentilah."

"Aku juga sempat memikirkan hal iti minggu kemarin. Hari saat aku ditolak olehnya untuk kedua kalinya."

Jessica diam, memorinya tentang kejadian seminggu lalu saat Amber menunduk memintanya untuk menolong sang ibu itu kembali muncul dengan jelas. Saat dimana ia mengajukan sebuah permintaan agar Amber mau meninggalkan Krystal bahkan menjadikannya yang kedua. Namun nyatanya Amber dengan tegas menolak hal tersebut karena itu adalah hal yang menurutnya tidak akan pernah bisa terjadi.

"Dia bilang padaku, sebanyak apapun aku meminta. Meskipun ia menyanggupinya, pada akhirnya ia akan berjalan kembali untuk Krystal. Sebanyak dan sejauh apapun ia pergi pada akhirnya hanya wanita itu tempatnya pulang. Dia mengatakan semua itu tanpa sedikitpun rasa ragu di benaknha, bukankah itu lucu. Haha~" jelas Jessica frustasi, mencoba menutupi hatinya yang sakit itu dengan sebuah senyuman sampai membuat Taeyeon mengerutkan keningnya karena kesal dan kasihan.

"Sudah tahu dengan berdiri di tempat yang sama itu tak akan memberi perubahan dan hanya akan membuatmu tambah sakit. Tapi kenapa kau tidak beranjak dan pergi? Apa kau sebodoh itu huh!?" teriak Taeyeon.

"Aku terlalu lelah Eonni, sampai aku tidak tahu caranya untuk melangkah pergi. Aku ingin menyerah, tapi aku tidak tahu harus bagaimana."

Melihat sang sahabat mulai menangis, Taeyeon segera beranjak mendekati Jessica untuk memeluk dan menenangkannya. Isi kepala Taeyeon semakin bercabang saat mencoba mencari solusi bagi Jessica yang sudah beberapa tahun terpuruk disebuah lubang yang sama tanpa ada sedikitpun harapan untuk bisa keluar dari sana.

~

Hari itu Krystal beristirahat seorang diri di apartemennya. Wanita yang baru saja terkena flu itu sengaja pulang awal karena tak tahan dengan rasa pusing dan lelah yang teramat sangat. Ia beranjak dari tempatnya untuk mengambil ponsel yang sedari tadi berdering di atas meja.

"Aku tidak apa, cuma flu biasa."

"Suaramu sampai serak begitu."

"Istirahat sebentar juga sembuh. Kau dimana? Rumah sakit?"

"Lima menit lagi aku sampai. Kau belum makan kan? Aku bawa makanan juga obat. Kau harus sembuh." jelas Amber panjang lebar membuat Krystal tersenyum senang.

Tak berselang lama senyum Krystal semakin merekah saat mendengar suara belnya berbunyi beberapa kali.

"Gaya, pakai pencet bel segala. Biasanya juga langsung masuk."

"Kan yang punya rumah ada di tempat." sahut Amber kemudian merangkul Krystal masuk rumah.

Khawatir Amber tertular penyakitnya Krystal mendorong pria itu agar menjauh darinya. Amber tersenyum mendengar penjelasan singkat Krystal atas sikapnya tadi.

"Aku tidak peduli meski aku harus sakit. Jangan bicara yang aneh-aneh dan cepat minum obatmu." jelas Amber setelah mengecup Krystal dan mulai merangkulnya lagi.

Krystal dengan perlahan melahap bubur hangat yang Amber beli dalam perjalanannya tadi sambil sibuk bertanya dan bercerita tentang kegiatan hari itu. Sementara Amber bertopang dagu sambil memandangi Krystal dengan rasa penasaran tinggi karena wanita itu masih saja banyak bicara meski dalam keadaan sakit dan suara yang hampir hilang.

"Setelah ini kamu pulang? Jangan pulang ya, menginap di sini." rengek Krystal setelah tahu kalau Donghae yang menjaga Miyoung malam ini.

"Iya, lagipula Ibu menyuruhku tinggal untuk merawatmu setelah dia tahu kalau kau sakit."

Krystal kegirangan mendengar jawaban Amber. Namun kesenangan Krystal sedikit hilang saat Amber ingin keluar sebentar untuk menemui seseorang yang baru saja menelfonnya.

"Aku akan segera kembali. Kasihan Yuri Hyung harus makan sendirian di luar pada hari liburnya."

"Aku punya saingan baru." gerutu Krystal kesal pada Yuri yang menyuruh Amber keluar untuk menemaninya.

"Tidak ada yang bisa menyaingimu, kecuali satu orang."

"Apa??!! Siapa dia?!"

Amber terkekeh mendengar kekesalan tak berdasar Krystal itu 

"Ibu lah. Ibu wanitaku nomor satu, dan kau nomor dua."

Krystal yang kepalang malu pada godaan kekasihnya itupun mulai mengeluarkan amarahnya hingga membuat Amber tertawa.

"Setelah makan minum obatmu terus tidur. Piringnya tinggal saja, nanti akan kucuci waktu pulang." papar Amber mendapat anggukan dari Krystal.

Pria itupun bergegas pergi untuk menemui Yuri setelah mencium kening Krystal.

Jam di dinding hampir menunjukkan waktu tengah malam. Amber yang sejam lalu sudah sampai di apartemen kekasihnya itu urung tidur dan hanya memandangi wajah pucat Krystal yang tengah tertidur pulas. Merasa tidurnya terganggu karena sedari tadi ada orang yang memainkan rambut dan suatu benda menempel di dahinya Krystal pun mulai membuka kedua matanya.

"Kenapa kau semakin demam? Obatnya tidak diminum ya?" tanya Amber halus sementara Krystal meresponnya dengan sebuah gelengan lesu.

"Sudah kubilang kan piringnya biar aku yang cuci. Kenapa kau membersihkan semuanya."

Krystal tak bersuara lagi, dan ia hanya tersenyum tipis pada gerutuan Amber atas sikap tak penurutnya itu.

"Dasar keras kepala!"

"Dingin." ucap Krystal sangat lirih.

Mendengar kekasihnya kedinginan Amber mereganggkan kedua tangannya untuk memeluk Krystal. Sebenarnya itu sedikit kurang nyaman bagi Amber karena suhu badan Krystal yang sangat tinggi. Namun ia juga tak ingin melepaskan pelukan itu dan membuat Krystal kedinginan.

"Sudah tidak dingin kan?"

"Hem~ Tadi pulang jam berapa? Bicara apa sa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)