Who Am I

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Seorang wanita muda terlihat sibuk di balik meja kerja dengan semua berkas yang harus ia baca. Krystal mengendus kesal karena ia terjebak di salah satu anak perusahaan milik sang Ayah yang memiliki kantor pusat di US itu. Siwon Jung, ayah dari Krystal Jung memiliki berbagai jenis perusahaan yang bergerak dibidang yang berbeda-beda, mulai dari fashion, makanan ringan, advertising, air minum, dan lain sebagainya. Saat ini Krystal ditugasi untuk mengurus perusahaan air minun milik sang Ayah yang hampir gulung tikar.

Krystal yang mulai lelah karena sedari pagi telah membaca berlembar-lembar kertas didepannya itu kini mencoba mengistirahatkan badannya dengan menyenderkan punggung di kursi kerjanya yang sangat empuk.

Krystal mencoba mengosongkan pikirannya untuk sejenak. Namun hal itu gagal karena ingatan saat ia berbicara dengan Baekhyun beberapa hari yang lalu itu kini mulai muncul lagi. Krystal ingin sekali kembali ke rumah yang ia tinggali selama dampir dua minggu itu untuk memastikan berbagai hipotesa yang sedang bergentayangan di kepalanya. Namun hal itu ia urungkan mengingat tanggung jawab yang sedang ia emban sekarang ini.

Dilain pihak seorang pria dengan sebuah keranjang besar disampingnya terlihat melamun saat memetik buah apel yang sudah harus dipanen. Pikirannya kalut setelah mendengar sebuah lamaran untuk menikah yang diucapkan oleh seorang wanita yang selama setahun ini menjadi kekasihnya.

Sejak hari itu Jay selalu menghela nafas putus asa untuk mencoba menghilangkan rasa frustasinya.

"Jay."

"O-oh, Sica. Kenapa?"

"Keranjangnya sudah penuh. Kau harus ganti yang baru." tunjuk Jessica pada keranjang buah Jay yang sudah penuh hingga membuat beberapa buah yang lain terjatuh di tanah.

Jay langsung mengambil keranjang kosong lainnya dan mulai memunguti buah yang tergeletak di tanah itu. Sementara Jessica hanya memperhatikan Jay dalam diam.

Jay menggeser keranjang buahnya ke sisi pohon yang lain. Namun Jessica meraih lengan dan melihatnya dengan tatapan penuh rasa khawatir.

"Kau tak mau menikah denganku?" lirih Jessica terdengar menyedihkan.

"Apa? B-bukannya begitu, "

"Lantas kenapa sikapmu berubah setelah hari itu? Kau sering melamun dan selalu menghindariku. Maaf, ini semua salahku karena terlalu memikirkan perasaanku sendiri."

Jay meraih lengan Jessica saat wanita itu berbalik pergi meninggalkannya.

"Maaf, aku belum siap untuk hal itu. Aku bahan tak tahu siapa diriku, siapa keluargaku dan dari mana diriku berasal. Aku tak ingin membebanimu."

"Aku tak masalah dengan hal itu."

"Aku yang masalah. Bagaimana jika aku masih memiliki orang tua dan saudara? Aku juga ingin mengenalkan calon istriku pada mereka. Dan bagaimana jika aku, "

Jay menghentikan kalimatnya tentang pikirannya jika ia sudah mempunyai kekasih ataupun wanita lain pada kehidupannya sebelum ia kehilangan ingatan dan bertemu dengan Jessica.

Jay yang menangkap rasa khawatir pada tatapan Jessica itu mulai menghampiri dan memeluk wanita itu.

"Berikan aku sedikit waktu. Aku tidak ingin kita mengambil keputusan dengan gegabah. Pernikahan itu bukan hal sepele yang bisa dibicarakan dengan santai di warung kopi. Ini bukan hanya tentang si pria dan wanita. Namun keluarga mereka juga."

Jessica diam dalam pelukan Jay, ia merasa kecewa dengan jawaban pria itu. Karena jawaban itu dipastikan mampu membuat hari-harinya semakin dirundung dengan rasa khawatir bahwa Jay bisa saja meninggalkannya sewaktu-waktu saat ingatannya kembali. Mengingat posisi Krystal di kehidupan Jay sebelumnya.

"Berjanjilah untuk tetap disini, bersamaku."

Jay hanya bisa berdeham dengan setumpuk keraguan di hatinya setelah mendengar permintaan Jessica. Seorang wanita yang sudah membawanya kembali dari pintu kematian.

~

Sejak hari itu sikap Jay terhadap Jessica sudah kembali seperti dulu, meskipun ada sedikit perasaan yang mengganjal di hatinya. Siang itu setelah Jay dan Jessica mengantarkan box-box buah pesanan Krystal ke sebuah agen pengantar barang mereka pun mulai mendiskusikan tentang kontrak kerja yang baru saja Jessica terima melalui fax di ruang tamu rumah Jessica. Jay merasa takjub dengan nominal kontak yang ditulis pihak perusahaan diatas kertas tersebut.

"Woah, sepertinya kita harus segera mengurus lahan Tuan Yoo."

"Benar kan. Apa kubilang." pekik Jessica dengan nada sombong mengingat penolakan yang Jay lontarkan saat ia memiliki keinginan untuk membuka lahan baru.

"Iya, iya. Kau selalu benar."

Jessica hanya tersenyum melihat Jay yang sedang kesal karena ejekannya.

"Jay, tolong ambilkan notebookku yang bewarna hijau. Kalau tidak salah aku tinggal diatas kasur tadi. Oh iya, stampel dan buku rekeningku juga ya, ada di laci meja. He." ucap Jessica yang masih sibuk dengan laptop dan beberapa berkas untuk kontrak barunya pada Jay yang duduk tak jauh dari pintu kamarnya.

"Iya deh Bu Bos."

Jay langsung berdiri dari duduknya untuk mengambil barang-barang yang Jessica sebut tadi. Setelah menemukan notebook Jessica, Jay beranjak menuju meja rias Jessica dan mulai membuka satu persatu laci yang ada disana karena ia tak tahu dengan persis di laci manakah Jessica menyimpan stampel dan buku rekeningnya.

Setelah membuka laci keempat akhirnya Jay menemukan barang yang ia cari. Ia mengambil stampel Jessica yang terletak disamping sebuah kotak bewarna merah. Karena penasaran ia membuka kotak itu dan menemukan sebuah kalung bewarna putih dengan bentuk lingkaran.

"Punya siapa?" gumam Jay sambil melihat-lihat bentuk kalung itu.

Jay terkejut saat ia tak sengaja melepas pengait yang ada pada hiasan kalung berbentuk lingkaran itu.

"Woah, bisa dibuka ternya, "

Jay tak mampu melanjutkan kalimatnya saat rasa sakit yang selama ini ia alami datang lagi. Dan seperti biasa, ia melihat puzzle-puzzle memorinya terdahulu.

Jessica yang mendengar suara kesakitan Jay dari kamar itu pun beranjak menghampirinya. Sementara Jay yang menyadari Jessica berjalan ke arahnya itu pun langsung mengantongi kalung yang ia ambil dari kotak tadi.

"Kau kenapa? Sakit lagi?" pekik Jessica, ia langsung memeluk Jay yang sedang kesakitan itu.

Jay diam, pikirannya beranjak pada saat Krystal memeluknya di kebun apel beberapa minggu yang lalu. Ia tak mendapati rasa nyaman yang mampu Krystal berikan saat itu. Jay masih berdiam diri sementara Jessica terus memanggil namanya untuk memastikan kondisi pria itu.

~

Malam itu Jessica membicarakan rencananya pergi dengan Jay ke Seoul untuk melakukan pemeriksaan mengenai sakit kepala yang akhir-akhir ini ia alami, sekaligus untuk memeriksa pen yang terpasang di kaki Jay yang patah itu.

"Eh? Tidak ke Jepang?" pekik Chanyeol penasaran karena sebelumnya Jay dirawat di salah satu rumah sakit di Jepang bukan Korea.

"Dokter yang merawat Jay saat ini telah pindah ke RS di Seoul, akan sangat beresiko jika ganti dokter baru. Lagian dia sudah mempunyai riwayat kesehatan Jay, jadi itu akan mempermudah untuk pemeriksaan lanjutannya nanti."

"Kapan kalian berangkat?" sahut Baekhyun.

"Besok siang, aku sudah pesan tiketnya."

Baekhyun dan Chanyeol hanya mengangguk mengerti sementara Jay diam seribu bahasa memikirkan seorang wanita yang muncul di otaknya kemarin siang.

Krystal yang sudah selesai dengan semua pekerjaannya itu mulai melangkahkan kaki menuju tempat parkir utuk pulang. Karena perasaan yang teramat suntuk, dalam perjalanannya Krystal menelfon Sulli untuk mengajaknya makan bersama di sebuah kedai sederhana yang selalu mereka datangi. Kedai tempatnya pertama kali mendengar kecelakaan yang dialami oleh Amber.

Kedua orang itu mulai melahap makanan mereka dengan santai sampai Sulli mendapati jika ada sesuatu yang tak beres dengan sahabatnya itu.

"Kenapa? Ada apa? Cerita, jangan Cuma merengut gitu." Ucap Sulli kesal melihat Krystal yang sama sekali tak bersemangat.

"Ssul, apakah orang mati bisa hidup lagi?"

"Ngomong apa kamu? Jangan aneh-aneh gitu ah."

"Tidak, aku bahkan tidak tahu dia m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)