Deja Vu

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal sibuk memandang jalan didepannya dengan tangan yang berada di setir mobil, sementara Jay tak kuasa membuka matanya karena rasa sakit yang ia rasakan. Matahari di desa itu hilang lebih cepat dibandingkan desa lainnya karena letak desa tersebut membelakangi gunung.

Krystal semakin risau karena sedari tadi ia merasa jika hanya berputar ditempat yang sama sementara cahaya matahari semakin menghilang. Berkat rasa frustasi yang semakin menjadi Krystal akhirnya berteriak sambil menabrakkan kepalanya pada setir. Jay yang terkejut pun terbangun dari tidurnya, ia melihat keseliling lalu menatap Krystal yang duduk di sampingnya.

"Apa ini? Kenapa kita kembali?"

"Aku tidak tahu, aku sudah mencoba cari jalan pulang tapi malah kembali kesini."

Jay menghela nafas panjang karena kesal.

"Masa kau tidak ingat jalan waktu kita berangkat tadi?!"

"Aku lupa, karena sepanjang jalan aku hanya melihat pemandangan diluar." Krystal mengangkat kepalanya dari setir sambil menunduk.

"Assshhh... Sudah geser biar aku yang nyetir." Jay hendak membuka seatbeltnya namun ia urungkan saat Krystal bilang jika bahan bakar mereka hampir habis.

Jay semakin menghela nafas setelah mendengar ucapan Krystal.

Karena bahan bakar yang tak cukup dan waktu yang sudah malam merekapun memutuskan untuk menginap di rumah yang ada di samping kebun apel milik Jessica.

Krystal duduk di depan rumah sementara Jay pergi ke kamar mandi. Setelah selesai dengan urusannya Jay pun ikut duduk sedikit menjauh dari Krystal.

"Bagaimana kepalamu? Sudah baikan?" sapa Krystal ragu.

"Hemm," jawab Jay dingin. Krystal yang tahu jika Jay sedang marahpun memilih untuk diam. Jay memandang Krystal saat mendengar suara gemuruh yang keluar dari perut wanita itu. Sementara Krystal mencoba menutupi rasa malunya.

Jay mencari beberapa makanan di rumah itu. Namun ia tak mendapatkan apapun karena pada dasarnya rumah itu jarang dihuni karena hanya dibuat tempat istirahat bagi Jessica dkk saat melihat kebun tersebut. Sesaat kemudian Jay ingat jika ia miliki beberapa roti di mobil.

"Terimakasih." lirih Krystal saat menerima sebungkus roti dari Jay.

"Kau mau?" Krystal menyodorkan roti yang baru saja ia buka dan belum dimakan itu.

"Makan saja, aku bisa makan buah yang ada di gudang."

Krystal mengngguk lesu kemudian mulai melahap roti isi coklat dan pisang yang diberikan Jay.

Jay bingung saat melihat Krystal menyisihkan pisang yang ada didalam roti tersebut.

"Katanya lapar. Kenapa dibuang?!" pekik Jay saat melihat Krystal mengangkat tangannya hendak membuang pisang tersebut.

"Aku tidak suka, rasanya dan teksturnya aneh."

"Kau tuh yang neh! Buah enak begitu mau dibuang. Bawa sini, biar aku yang ma " Jay menghentikan kalimatnya. Ia merasa jika pernah mengalami moment seperti saat ini. Dalam kepalanya ia melihat seorang pria dan wanita muda lengkap dengan seragam SMA yang sama sedang makan ice cream di sebuah kedai. Namun sang wanita mengeluh karena sang pria memesankan ice cream pisang untuknya.

"Hei," Krystal bingung saat Jay memanggilnya, karena pria itu sedari tadi hanya diam.

"Apakah pria itu sangat berharga untukmu?" Krystal mengernyikan dahinya saat mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Jay.

"Kenapa kau mencarinya? Bukankah dia punya alasan sendiri jika dia tak pulang sampai sekarang?"

Krystal diam, mencoba mencerna ucapan Jay.

"Kau, "

"Oh?"

"Kenapa kau sangat penasaran dengan pria yang sedang kucari?"

"B-bukannya begitu, "

"Aku mencarinya karena aku membutuhkan kepastian. Jika dia masih hidup, aku akan bertanya kenapa dia tak mau pulang. Jika dia sudah tidak ada, setidaknya aku akan mengirimkan doa untuknya setiap hari."

Krystal mulai menceritakan sosok Amber pada Jay, sementara Jay mendengarkan sepenggal cerita yang Krystal utarakan itu. Entah kenapa Jay merasakan jika kejadian yang Krystal ceritakan tak asing baginya. Deja Vu, itulah hal yang terlintas di otak Jay.

"Dia pria yang berharga untukku, aku orang yang sangat dingin dan suka dengan kesendirian. Namun suatu hari ia tak sengaja menabrakku dan sejak saat itulah dia mulai masuk dalam hidupku. Meskipun ia tahu jika aku lebih suka dengan kehidupan dibalik pintu, dia memaksaku untuk tetap keluar, hingga suatu hari aku menyerah dan mulai menapakkan kakiku ke dunia luar hanya untuknya. Dia gila bukan? Haha." Krystal melempar pandangannya pada Jay yang sibuk menatap matanya saat ia sedang bercerita.

"J-jay,?" Krystal gugup saat Jay mulai menghilangkan jarak diantara wajah mereka.

Krystal terkejut saat Jay si pria dingin nan jahat itu menciummya. Krystal tak tahu harus berbuat apa, ia memilih diam dan menutup matanya. Hingga gambaran tentang Amber yang ia rindukan mulai muncul di kepalanya, dan membuatnya menangis dalam ciuman yang tak terduga itu.

Jay melepaskan ciumannya dan terkejut saat mendapati pipi Krystal mulai basah dengan air mata.

"M-maaf.." Jay berdiri dari duduknya dan segera pergi meninggalkan Krystal yang masih sibuk menenangkan dirinya.

"Tidak bisakah kau menjadi Amber yang selama ini kucari? Aku sudah mulai lelah."

Jay berdiam diri di kamarnya, debaran jantungnya tak beraturan setelah mencium Krystal.

"Aku sudah gila. Apa aku mulai menyukainya?? Tapi kenapa?!"

~

Pagi itu Jay keluar dari kamar dan mendapati Krystal yang semalam ternyata tidur di sofa ruang tamu. Tanpa sadar Jay melangkahkan kakinya dengan perlahan untuk mendekati Krystal.

"Mungkinkah aku orang yang selama ini kau cari? Jika iya, apakah aku pantas untuk kembali padamu setelah membuatmu menderita seperti ini?" lirih Jay berharap jika ia bukanlah pria yang telah membuat wanita yang sedang terlelap itu merasakan kesakitan selama ini.

Jay segera berdiri menjauhi Krystal saat ia menggeliat dan mulai membuka matanya.

"C-cepat bangun, kita harus pulang."

Krystal hanya diam melihat Jay pergi keluar rumah. Tatapan matanya datar dan terkesan sayu.

Setelah membeli bahan bakar di warung terdekat Jay dan Krystal bergegas pulang ke rumah. Tak ada yang bersiara dalam perjalanan yang memakan waktu +-30 menit itu.

Baru saja Jay menutup pintu mobilnya ia langsung melihat Jessica yang keluar rumah dengan sedikit berlari.

"Dari mana saja kau?! Bikin khawatir saja! Katanya semalam mau menjemputku kenapa kau malah tak bisa dihubungi dan baru pulang selarang?!!"

Krystal hanya berdiam diri di tempatnya dan melihat Sica yang memberondong pertanyaan pada Jay.

"Waktu di kebun kemarin tiba-tiba kepalaku sakit lagi."

"Apa?"

Jay menjelaskan semua kejadian yang ia dan Krystal alami hingga akhirnya baru bisa pulang pagi itu.

"Syukurlah, kau tak apa?" Jay mengangguk dan Sica langsung memeluknya. Krystal yang panas pun memilih beranjak pergi dari sana, sementara Jay hanya bisa bisa menatap punggung Krystal yang terlihat lesu itu. Ingin rasanya ia menghampiri wanita itu. Namun ia tak bisa karena ada wanita lain yang sedang memeluknya.

Setelah sarapan bersama Jay dan Chanyeol berangkat pergi ke rumah Tuan Yoo untuk kembali menegosiasikan lahannya yang ingin mereka beli. Sementara Baekhyun dan Jessica berencana mengurus kebun jeruk mereka.

"Kau tidak ikut?" pekik Baekhyun dari halaman depan.

"Tidak bisa. Aku harus berkemas, nanti sore kan aku harus pulang." balas Krystal dari ambang pintu rumah. Baekhyun sedikit kecewa mendengar jawaban Krystal, karena teman barunya itu akan segera pergi.

"Katanya mau ikut panen? Kamu jadi pulang nanti?" ujar Sica yang baru saja keluar dari rumah.

"Maunya gitu, tapi Ayah bilang dia sedang ada di Seoul dan ingin aku segera pulang. Aku sudah memesan tiket kemarin pagi, masa iya aku batalkan. Haha~ Nanti pesanan buahku kirim aja ke alamat yang aku kasih waktu itu."

"Hemm, yasudah kalau gitu. Kami akan pulang cepat, biar Baekhyun yang ngantar kamu ke bandara."

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri."

"Tidak boleh!! Awas saja kalau aku balik kamu gak ada di rumah.! Nanti aku antar pokoknya!" Krystal dan Jessica melongo saat melihat Baekhyun yang uring-uringan dan langsung pergi meninggalkan rumah.

"Kami akan segera pulang." Krystal dengan terpaksa mengiyakan keinginan kedua wanita itu untuk menunggu kepulangan mereka.

Krystal beranjak masuk ke dalam rumah untuk mengemasi beberapa barangnya. Namun ia lang

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)