Stranger

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Pintu toko yang diisi dengan beragam jenis tanaman itu penuh sesak dengan beberapa pelanggan yang sedang memilih bunga kesukaan mereka. Kebayakan pelanggan disana merupakan wanita karena toko itu memiliki nilai lebih dengan para karyawan prianya yang memiliki tampang diatas rata-rata.

Enam bulan sudah Amber kembali ke tempat asalnya. Setelah menganggur selama beberapa bulan karena menolak tawaran pekerjaan dari Victoria, ia pun akhirnya memutuskan untuk membuka sebuah toko bunga.

Krystal duduk termangu menunggu Amber yang sedang melayani beberapa pelanggan wanitanya yang berusia mulai dari belasan hingga puluhan.

Krystal menopang dagu sambil menyeruput santai ice coffe nya ketika mengamati Amber yang tengah membungkuk memberikan salam terima kasihnya pada sang pelanggan dengan senyum lebar di wajahnya.

Amber yang sejak tadi sibuk dengan pelanggannya kini mulai berjalan menghampiri Krystal yang sudah ia anggurkan sedari tadi. Ia meminta maaf beberapa kali pada Krystal yang terlihat acuh karena rasa cemburunya pada tatapan ganjen para wanita tadi.

"Aku ajak bicara kenapa diam terus?"

"Tokonya tutup saja, buka bengkel atau apa gitu. Pokoknya yang jauh dari para wanita."

Amber tersenyum mendengar ucapan Krystal yang ternyata sedang cemburu itu.

"Kau tidak tahu ya kalau pria yang baju dan tubuhnya kotor karena oli itu malah terlihat lebih menawan?"

"Kalau begitu buka toko online saja."

"Memangnya kenapa dengan toko bungaku ini? Waktu Ibu memberi saran untuk buka toko ini kamu setuju, kenapa sekarang malah protes?"

"Karena para wanita itu ganjen padamu."

"Kebanyakan cemburu bisa cepat tua loh." balas Amber sambil mencubit pipi Krystal yang sedang menampakkan wajah masamnya.

Keduanya pun kembali berdebat mengenai usaha yang baru Amber rintis beberapa bulan yang lalu itu hingga Hwang Miyoung datang dan membuat keduanya diam.

"Ibu dari mana?" ucap Amber setelah Miyoung ikut duduk di meja yang sama.

Miyoung pun mulai berbicara panjang lebar, menjelaskan pada sang anak jika dalam perjalanan pulangnya dari sebuah apotik untuk membeli obat itu tiba-tiba ia dihentikan oleh seorang wanita paruh baya pemilik kedai yang dulunya merupakan mantan pacar mendiang suaminya.

"Kenapa Ibu mau menemuinya? Tinggal saja, terus pulang." sahut Krystal setelah Miyoung menyelesaikan ceritanya.

"Dia orang yang baik, jadi Ibu juga harus baik padanya."

"Tapi dia kan mantan pacar Ayah, Ibu tidak sakit hati?"

"Untuk apa? Dia kan hanya mantan. Lagi pula Ayahnya Amber lebih memilih Ibu, jadi kenapa harus sakit hati?"

Krystal speechles mendengar jawaban Miyoung yang menurutnya kelewat baik dan dewasa itu. Pandangannya terhadap calon mertuanya itu bertambah baik dan ia semakin menyukainya. Ia bahkan menetapkan Miyoung sebagai role model keduanya setelah sang Ibu.

"Memangnya apa yang kalian bicarakan?" sahut Amber yang sedari tadi diam.

"Masalah orang tua, anak muda tak boleh tahu."

"Ibu pasti bertengkar dengannya."

"Dia minta maaf karena dulu tak bisa datang pada acara pemakaman Ayahmu dan membantu Ibu saat itu hingga akhirnya harus pindah ke Mokpo dan meninggalkanmu di Seoul sendirian." jelas Miyoung sekadarnya pada Amber.

Amber dan Krystal hanya mengangguk mengerti tanpa bersuara sedikitpun karena kepala mereka sedang sibuk dengan pikiran masing-masing.

Dalam keheningan itu tiba-tiba ponsel Miyoung berdering dengan menampakkan nama Donghae di layarnya. Ia pun mengangkat telfon dari anak pertamanya yang sudah ia tinggal selama sebulan lebih untuk tinggal bersama dengan anak keduanya yang ada di Seoul itu.

"Ehhm, apa sekarang Ibu akan tinggal denganmu?"

Amber mengangguk mengiyakan pertanyaan Krystal tentang keputusan sang Ibu yang ingin merawat anaknya yang sudah ia tinggal dan hidup seorang diri sejak SMA karena faktor ekonomi keluarga mereka saat itu.

"Mampirlah ke rumah, Ibu mengajakmu makan malam bersama."

"Heum," gumam Krystal kemudian pamit pada Amber untuk kembali ke kantornya.

Malam itu Krystal mengemudikan mobilnya menuju rumah Amber untuk memenuhi undangan makan malam dari calon mertuanya. Miyoung menyambut Krystal dengan senyuman saat menerima beberapa buah yang Krystal beli dalam perjalanannya.

Krystal segera menghampiri dan membantu Amber yang masih sibuk menata masakan sang Ibu di meja makan.

"Ibu sakit apa?" ucap Krystal saat melihat Miyoung menyiapkan obat yang tadi siang ia beli itu.

"Entahlah, sejak kemarin perutku rasanya perih. Gangguan pencernaan mungkin."

"Sudah periksa?"

"Tidak usah, habis minum obat dan istirahat pasti sembuh lagi."

Krystal menggeleng mendengar jawaban Miyoung yang sama persis dengan jawaban Amber saat sakit beberapa waktu yang lalu.

"Kenapa?" lirih Amber karena Krystal menatapnya sedari tadi.

"Sekarang aku tambah yakin kalau kau itu Amber."

Amber menatap heran pada jawaban Krystal yang tak habis pikir pada Ibu dan Anak yang seakan meremehkan dan kurang peduli pada kesehatan mereka sendiri.

"Jadi kapan kalian memberi Ibu cucu?"

Amber dan Krystal tersedak mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Miyoung itu. Terlebih Amber yang sudah berkali-kali mendapat pertanyaan yang sama.

"Kami belum menikah kenapa minta pada kami? Minta saja pada Hyung, dia yang sudah menikah."

"Makanya cepat menikah."

"Belum ada uang Ibu, toko saja baru jalan tiga bulan. Modal awal membangun toko juga belum kembali. Mau aku kasih makan apa anak istriku nanti?"

"Aku punya uang." sahut Krystal enteng membuat Amber menatapnya tajam.

"Terus? Mau pakai uangmu semua?! Mau ditaruh mana mukaku kalau bertemu keluargamu?"

Krystal menunduk tak berani menjawab sementara Amber kembali menatap Miyoung.

"Kalau sudah saatnya kami pasti menikah. Ibu lihat kan? Aku sudah mengikatnya jadi dia tak akan bisa pergi. Dia calon mantu Ibu, kami akan menikah tapi tidak sekarang." Amber mengangkat tangan kiri Krystal hingga Miyoung dapat melihat dengan jelas cincin yang diberikannya itu.

Miyoung menghela nafas melihat cincin itu dan kembali menyantap makanannya.

"Yasudah, terserah kalian. Tapi jangan lama-lama, Ibu takut tidak bisa melihat cucuku nanti." lirih Miyoung sambil menggenggam tangan anaknya itu.

"Jangan membuat orang lain khawatir dengan bicara seperti itu. Ibu pasti akan melihat mereka." tegas Amber yang tak suka dengan ucapan Miyoung.

~

Ruang tengah yang biasanya dipenuhi oleh suara televisi itu kini sunyi dan hanya

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)