Penghuni Rumah

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Jay terus saja memikirkan perkataan Krystal atas pertanyaan yang ia lontarkan kemarin pagi di gudang jeruk. Ia hanya berdiam diri melihat refleksinya di depan kaca.

"Berdirilah di depan kaca. Maka kau akan melihat sosok yang selama ini aku cari."

Kalimat tersebut terus bergentayangan di kepala Jay. Perhatiannya beralih saat Baekhyun menggedor pintu kamar mandi dengan keras. Ia pun beranjak untuk keluar dan membiarkan Baekhyun masuk.

"Ngapain sih di dalam lama banget.!" Baekhyun mendorong tubuh Jay dan langsung masuk kamar mandi.

Jay kehilangan kata-kata dan hanya menghela nafas panjang.

"Kenapa sih dia.?"

"Baek kan emang gitu, kenapa harus kaget?"

"Untung aku sabar."

"Haha... Iya, iya. Udah jangan marah, sini bantuin aku aja."

Jay menghampiri Jessica yang tengah sibuk dengan beberapa berkas penjualan mereka bulan ini. Sesaat kemudian Baekhyun keluar dari kamar mandi dan ikut duduk dengan mereka.

"Huufffttt~ Hampir saja."

"Hampir kenapa Baek?"

"Hampir bocor gara-gara kamu.!"

"Baek!! Jorok ih."

"Haha, sorry Eonni."

"Aku udah sering bilang kan, jangan panggil aku Eonni." Jessica mengalihkan pandangannya pada Baekhyun yang duduk disampingnya.

"Susah Sica, aku kan lebih muda satu tahun darimu."

"Oh, jadi kamu mau bilang aku ini tua?"

"Bbukannya gitu. Iya maaf, gak diulangi lagi deh, bercanda doang." Baekhyun menyatukan kedua tangannya, sedangkan Sica hanya melengos.

"Ehmm... Chan mana Baek?" Jay mencoba mendinginkan hawa panas yang ada diantara kedua wanita itu.

"Aku suruh keluar, beli semangka." jawab Baekhyun datar.

Jay mulai membicarakan mengenai hasil rekapitulasi jumlah keuntungan yang dihasilkan selama sebulan. Dan Jessica juga mulai menyampaikan keinginannya untuk membuka lahan baru plus rencananya sebagai suplayer buah disalah satu pabrik minuman buah di Seoul.

"Buat kebun jeruk lagi?!" pekik Jay dan Baekhyun bersamaan sambil mendelik.

"Iya, aku berencana bicara pada Tuan Yoo agar ia mau menjual tanahnya yang ada di barat kebun kita."

"Si Pak tua itu kan susah Sica. Apa bisa?"

"Makanya aku butuh bantuanmu Baek. Jay dan Chanyeol juga. Hemm." Jeasica mulai mengeluarkan aegyo dan membuat Jay juga Baek merinding.

Kelima pemuda terlihat berkumpul dan mendiskusikan sesuatu di depan rumah Jessica dengan diterangi cahaya bulan di langit.

"Tuan Yoo lemah sama wanita cantik, tenanglah. Aku yang akan maju." pekik Baekhyun sambil mengunyah ramyunnya.

"Ngawur. Tuan Yoo itu pelit, jika kau ingin mendapatkannya rincian danamu harus lengkap dan terlihat menguntungkannya." balas Chanyeol.

"Jadi, apa rencanamu?" Jay ganti angkat suara.

"Aku sudah membuat proposalnya tiga hari yang lalu. Besok pagi aku dan Baek akan mencoba menemuinya." jelas Jessica berapi-api.

Krystal yang tak paham dengan pembahasan mereka memilih diam dan sibuk dengan ramyunnya.

"Terus yang bantuin aku ngantar buah ke toko siapa?" protes Jay.

Jessica melirik Chanyeol yang ada disampingnya.

"Aku besok ada urusan di kebun apel sama Xiumin. Tidak bisa." Chanyeol menolak sebelum Jessica memintanya. Sesaat kemudian Sica, Chan, dan Baek serentak memandang Krystal yang masih asik menyantap ramyunnya.

Krystal yang merasa aneh dengan tatapan ketiga orang itu pun mulai angkat suara.

"Kenapa kalian? Membuatku merinding saja." lirih Krystal dengan mulut yang penuh.

~

Krystal terus memandang keluar jendela tanpa memperdulikan orang disampingnya yang sibuk menyetir.

"Yah,... Tidak bisakah kau berhenti?."

"Memangnya aku melakukan apa hingga kau menyuruhku untuk berhenti?" Krystal mengernyitkan dahinya.

"Sejak tadi kau mengendus terus, dan itu menggangguku. Asal kau tahu, aku juga tidak suka denganmu."

"Aku hanya bernafas. Kau ingin aku berhenti bernafas?! Mau tanggung jawab jika nanti aku,"

"Sudahlah, cepat keluar dan bantu aku menurunkan buahnya." Jay memotong kalimat Krystal dan segera keluar mobil untuk mengantarkan buah ke toko langganannya.

Krystal melakukan apa yang disuruh Jay, yaitu untuk menurunkan enam box jeruk dan empat box apel di depan toko.

Sudah beberapa toko yang mereka singgahi, dan Krystal merasakan lelah yang teramat sangat.

"Aku dulunya adalah seorang manager yang dihormati karyawanku. Beraninya dia menyuruhku mengangkat kardus-kardus besar ini." gerutu Krystal saat meletakkan box terakhirnya. Sementara Jay sibuk dengan beberapa lembar form struk ditangannya.

Kedua orang itu pun melanjutkan perjalanan mereka ke toko berikutnya. Krystal menawarkan diri untuk ganti posisi dengan Jay. Awalnya Jay tidak mau, tapi karena kasihan Jay pun setuju.

Akhirnya mereka pun sampai di toko terakhir, Krystal menghela nafas lega setelah selesai dengan pekerjaan lapangan yang baru kali ini ia kerjakan.

"Dasar manja, baru gitu aja sudah kelelahan."

"Diam ya, kalau tidak ingin lihat macan ngamuk." balas Krystal pada ejekan Jay.

Baru saja Krystal diam tiba-tiba ganti perutnya yang berbunyi. Jay yang mendengarnya pun tertawa dengan keras, sedangkan Krystal berusaha menutupi wajahnya karena malu.

"Macannya sudah ngamuk tuh." Krystal tak menanggapi ejekan Jay dan memilih untuk diam.

Jay menghentikan mobilnya di depan sebuah warung makan sederhanya yang ia lewati dalam perjalanan pulang. Krystal dan Jay pun memesan bibimbab untuk makan siang mereka.

"Makanlah kau sudah bekerja keras hari ini." Krystal terkejut dengan sikap lembut Jay.

"Ehm, sudah lama ya kalian berempat tinggal bersama.?"

"Kenapa?"

"Tidak ada, kenapa kau tidak tinggal dengan keluargamu? Kau punya keluarga kan?" Krystal sedang meluncurkan misinya, mencari tahu asal usul Jay.

Jay diam, ia bingung harus menjawab apa.

"Aku sudah cukup dewasa untuk tak tinggal dengan orang tuaku." Jay terlihat ragu.

"Memangnya berapa usiamu?"

Bukannya menjawab pertanyaan Krystal Jay malah uring-uringan.

"Sudah jangan banyak bicara, cepat makan, aku tinggal kau nanti."

Jay tak tahu kenapa, tapi ia selalu merasa bingung saat Krystal melemparkan pertanyaan padanya. Ia bisa saja berbohong pada wanita itu, tapi itu terasa berat.

Mereka keluar menuju mobil dengan perut yang kenyang saat Krystal melihat sebuah grobak ttopokki di sebrang jalan. Tanpa pikir panjang ia langsung menghampiri grobak itu hingga tak sadar jika dari arah kanan ada mobil yang sedang melaju dengan kencang. Jay yang menyadarinya pun segera berlari ke arah Krystal dan menggeret tangannya.

Krystal terkejut saat tiba-tiba ia sudah ada didalam pelukan Jay. Jantungnya berdetak tak karuan, bukan karena mobil yang hampir menabraknya tadi. Namun karena Jay.

"Kau bodoh huh?! Anak kecil saj

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)