Where Are You?

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal berjalan tanpa arah di tengah kota Seoul malam itu. Tak jarang ia menabrak pejalan kaki lainnya dengan air mata yang terus keluar sambil menggumamkan nama Amber. Sulli tak dapat berbuat apa-apa, ia hanya mampu mengikuti Krystal dari belakang dengan mata yang mulai berkaca.

Langkah Krystal terhenti saat ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria bertubuh tambun hingga ia jatuh tersungkur di atas tanah. Pria itu terus menghujat Krystal yang tetap setia memanggil nama Amber dengan pipi basahnya. Sulli membungkuk meminta maaf kepada pria itu kemudian menghampiri Krystal.

"Krystal, ayo pulang. Tidak ada gunanya kau terus seperti ini."

"Ssul... Amber Ssul, apa yang harus aku lakukan?" Sulli diam, tak tega melihat Krystal yang seakan kehilangan arah itu.

"Kita pulang dulu, besok kita cari info sama-sama. Heumm."

"Kita pergi ke kantor Amber saja, kita temui Victoria eonni. Dia pasti tahu sesuatu."

"Iya Krys. Besok saja ya. Ini sudah malam." Sulli menghentikan taksi untuk mereka berdua. Malam itu Sulli memutuskan menginap di apartemen Krystal untuk menemaninya. Ia takut jika harus meninggalkan Krystal seorang diri.

Krystal tak dapat memejamkan matanya dengan tenang malam itu. Ia terus mengirim pesan pada Victoria salah satu pimpinan produksi di stasiun TV yang sama dengan Amber. Namun ia belum mendapatkan satu balasan pun darinya.

Pagi itu Krystal dan Sulli pergi ke stasiun TV tempat Amber bekerja. Krystal dan Sulli kaget saat melihat beberapa orang menangis memaksa masuk untuk menemui pimpinan mereka, menuntut kejelasan tentang keadaan anggota keluarga mereka.

Krystal menghentikan langkah kakinya saat seorang wanita paruh baya memanggil namanya dengan suara yang bergetar.

"Ibu..!!" Krystal menghampiri Ibu Amber dan menangis dipelukannya. Donghae menepuk punggung Krystal sedangkan Sulli menatap mereka bertiga pilu.

"Oppa, coba tanya pada Vic eonni. Sejak semalam aku mencoba menelfon dan mengiriminya sms tapi tak satupun ia balas." Kystal mencoba menenangkan dirinya.

"Victoria sedang di luar negeri. Dia syuting untuk acara travelnya dan kemarin pagi ia berangkat menuju Swiss."

"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?!" Krystal mulai mengeluarkan air matanya lagi.

"Kita tunggu saja kabar dari kantor Amber. Semoga ia baik-baik saja." Ibu Amber menghapus air mata Krystal, mencoba menenangkan Krystal meskipun faktanya diantara semua ia lah yang paling khawatir.

Tak berselang lama seorang wanita paruh baya terdengar memberikan informasi terbaru di depan keluarga para korban mengenai keadaan di lapangan.

"Untuk sementara karyawan kami yang sudah diketemukan dan dalam kondisi selamat hanya nona Seulgi seorang, lima staff lainnya Amber, Henry, Luna dan dua pembantu umum belum di ketemukan. Kami masih dalam proses pencarian dengan mengorek informasi dari nona Seulgi yang masih di rawat di RS setempat. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah berdoa agar mereka dalam kondisi selamat." wanita itu menunduk meminta maaf dibarengi dengan suara tangis keluarga korban.

Tubuh Ibu Amber yang sebelumnya mampu berdiri dengan kokoh kini mulai goyah mendengar info tersebut. Donghae dan Krystal yang ada disampingnya membantu wanita itu agar mampu berdiri tegak.

"Ibu, kita pulang saja. Ibu bisa menginap di rumahku." Krystal menatap mata Ibu Amber dengan rasa khawatir.

"Tidak usah Krys, kami akan tidur di rumah Amber saja. Kamu tahu password rumahnya kan?" Krystal mengangguk pada perkataan Donghae. Mereka pun akhirnya pergi ke rumah yang sedang ditinggal pemiliknya itu.

~

Hampir satu minggu sejak kejadian itu akhirnya tim penyelamat menemukan dua orang yang selamat yaitu Luna di temukan dengan keadaan hipotermia dan Henry dengan kakinya yang patah. Namun mereka belum juga menemukan Amber dan dua staff lainnya.

Ibu Amber dengan setia menuggu kepulangan anaknya di rumah kecil itu. Krystal dan Donghae sering bolak-balik menengok sang Ibu yang memilih untuk tinggal sementara di rumah Amber.

"Kamu pulanglah nak. Bukankah kau bilang itu proyek besar. Ibu tak apa." Donghae menatap sendu pada Ibunya. Ia tak tega meninggalkan seorang diri, tapi proyek besar yang sedang ia kerjakan di Mokpo tak bisa dibiarkan begitu saja. Jika tidak perusahaannya akan menanggung rugi besar.

"Victoria akan pulang besok lusa. Aku akan minta padanya agar bisa menemani Ibu. Krystal juga."

"Lihat kan, Ibu tak hanya punya dua anak pria. Ibu juga punya dua anak wanita. Kamu tenanglah dan lalukan tugasmu." wanita paruh baya itu membelai rambut Donghae dengan lembut.

"Donghae dan Amber sayang Ibu. Ibu gak boleh sakit. Anak nakal itu pasti pulang." Donghae memeluk sang Ibu dan mulai menitikan air mata mengingat sang adik yang tak tahu ada di mana.

Setelah selesai dengan tugasnya Krystal pergi keluar kantornya menuju stasiun TV MBB tempat kerja Amber untuk mendapat informasi mengenai Amber saat ia mendengar bahwa Henry dan Luna ditemukan dalam keadaan selamat. Dan tingkat optimisnya terhadap keselamatan Amber mulai naik.

"Maaf nona, anda tidak boleh masuk." seorang petugas keamanan menahan Krystal agar tak masuk area pimpinannya.

"Sebentar saja. Aku ingin bicara dengan pimpinan kalian." petugas itu tetap melarang Krystal. Sesaat kemudian seorang wanita paruh baya menghampiri Krystal.

"Amber masih belum di temukan. Tolong bersabar, jika kau terus seperti ini kami akan memblack listmu sehingga kau tak akan bisa masuk gedung ini lagi."

"Kalau begitu beri tahu aku dimana mereka di rawat. Seulgi, Luna, dan Henry. Dimana mereka dirawat.?" setelah mendapat informasi yang dibutuhkan Krystal pergi ke RS yang disebutkan wanita tadi.

Krystal berjalan menuju pusat informasi RS untuk bertanya dimana mereka dirawat. Namun sayang, Henry dan Luna untuk sementara waktu tidak boleh di jenguk terlebih dahulu karena masih dalam proses pemulihan. Akhirnya Krystal memutuskan untuk menemui Seul

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)