Senyuman

The Adventure of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Jessica terlihat gusar di kamar hotelnya. Ia terus menelfon Jay namun sampai sekarang belum tersambung juga. Akhirnya ia keluar untuk mengetuk kamar yang berada tepat disampingnya. Ia terus menggedor kamar tersebut dengan memanggil nama Jay.

"Kenapa dia belum kembali ke hotel?" ucap Sica sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 12.30 malam.

Semalaman penuh Jessica tak mampu tidur dengan nyenyak karena memikirkan Jay. Penyesalan, itulah yang sedang dialami Jessica.

~

Pagi itu Krystal sudah terlihat rapi dengan pakaian kerjanya. Jay yang baru keluar kamar terlihat kikuk saat ingin menyapa Krystal.

"Kau sudah bangun? Cepatlah mandi dan ikut aku."

"Aku sudah mandi. Mau ke mana memangnya?"

"Jalan-jalan." jawab Krystal singkat lalu mendorong Jay keluar dengan senyuman di wajahnya.

Jay hanya bisa menurut dan diam saat Krystal mengajaknya pergi ke sebuah tempat yang tak ia ketahui.

Krystal memarkirkan mobilnya disebuah tempat luas yang berada di lantai satu sebuah gedung perkantoran di tengah kota Seoul.

"Aku ada rapat pagi, paling gak ada satu jam sudah selesai. Ini, makanlah sebagai sarapan pembukamu." Krystal memberikan sebuah roti dan air mineral yang berada di kursi belakang mobilnya pada Jay. Setelah itu Krystal langsung mengambil tasnya dan bergegas meninggalkan Jay yang masih melongo.

"Dia bilang mau jalan-jalan tapi malah mengurungku di sini. Isshh" gerutu Jay sambil membuka bungkus roti yang diberikan Krystal tadi.

Setelah menunggu selama hampir satu jam Jay yang merasa bosan itu mencoba mencari ponselnya. Namun Jay tak mampu menemukannya karena ia meninggalankannya di apartemen Krystal.

Tak berselang lama Jay melihat Krystal berjalan menuju mobil. Untuk sesaat Jay merasa terpesona dengan aura yang dikeluarkan Krystal.

"Cantik." gumam Jay mengagumi CEO muda itu. Rambut hitam panjang yang terurai dengan setelan jas dan celana hitam panjangnya itu pasti akan membuat siapapun jatuh hati pada pesonanya.

"Maaf ya, ternyata sedikit lebih lama dari perkiraanku. Ha" sapa Krystal sesaat setelah ia masuk mobil.

"Jadi definisi jalan-jalan itu menunggu seseorang yang sedang rapat di dalam mobil ya?"

Krystal yang mengerti jika Jay sedang marah itu pun langsung minta maaf.

"Ngambek ih, kaya anak kecil. Sekarang kita jalan-jalan, aku akan mengajakmu keliling Seoul, tapi sebelum itu kau harus ganti baju dulu." tunjuk Krystal pada pakaian yang sudah Jay kenakan sejak kemarin.

Krystal mulai mengemudikan mobilnya menuju salah satu toko baju langganannya untuk membeli pakaian baru bagi Jay.

Krystal memilih beberapa kemeja yang dipajang sementara Jay mencoba untuk menghentikannya.

"Cuman beli baju ganti kenapa pergi ke toko sebesar ini? Mahal. Beli kaos saja di kios-kios pinggir jalan, kan banyak."

"Sudah terlanjur masuk sini, aku malas harus nyetir untukmu lagi." sahut Krystal tanpa memperdulikan Jay yang berdiri dengan canggung dibelakangnya.

"Ini bagus." Krystal mengambil sebuah kemeja bewarna biru dan menempelkannya didepan tubuh Jay dengan senyuman di wajahnya.

"Aku tidak ingin kau keluar uang banyak hanya untuk baju gantiku."

Krystal mengangkat kepalanya dan menatap Jay. Senyum yang tadi ia sunggingkan pun mulai menghilang.

"Siapa bilang aku beli ini untukmu? Saat ini aku juga sedang meminjamkan uangku padamu." ucap Krystal datar.

"A-aapa??!! Hei.! Baju ini mahal, jumlahnya lebih banyak timbang uang yang kau pinjamkan semalam." pekik Jay.

"Oouuh, berisik! Ya sudah, kali ini biar aku yang bayar. Sudah sana cepat dicoba." Krystal memberikan kemeja juga celana hitam lalu mendorong Jay menuju ruang ganti.

Krystal tersenyum saat melihat Jay keluar dari ruang ganti dengan pakaian yang ia pilih.

"Tampan." ucapan singkat Krystal mampu membuat pipi Jay memerah.

Krystal bergegas menuju kasir untuk membayar pakaian Jay. Sementara Jay mematung ditempatnya sambil memandang Krystal yang sejak pagi selalu menyunggingkan senyumannya.

Mereka pun melanjutkan acara keliling Seoul dengan Krystal sebagai tour guide nya. Setelah berkeliling mereka pun mampir ke sebuah tempat makan untuk makan siang. Jay yang merasa tak enak karena sedari tadi dibayari Krystal itu pun berencana membeli ice cream untuknya.

"Terima kasih untuk ice cream yang kau beli dengan uang utangmu ini ya." ejek Krystal saat Jay memberikan ice cream rasa coklat untuknya.

Jay yang tak terima karena diejek itu berniat memakan kedua ice cream yang ia beli tadi. Namun Krystal dengan cekatan langsung mengambilnya dari tangan Jay.

"Dasar ngambekan, anak kecil banget."

"Apa?! Cepat kemarikan. Itu milikku." Jay mengulurkan tangannya, tapi ia malah mendapat juluran lidah Krystal sebagai balasannya.

Krystal pun langsung melahap ice cream nya sebelum diambil Jay.

"Makan ice cream di musim panas benar-benar enak." gumam Krystal kemudian tersenyum.

"Aku tidak tahu kalau kau ternyata suka senyum seperti ini. Sejak pagi kau selalu tersenyum akan hal-hal kecil."

Senyum Krystal menghilang setelah mendengar ucapan Jay.

"Senyumku sudah hilang sejak tahun lalu. Haha, aku tidak sadar kalau seharian ini aku tersenyum, padahal biasanya cuman nangis." ucap Krystal setelah diam beberapa saat.

Jay hanya mengangguk dengan rasa canggung, ia tak memberikan respon jawaban atas cerita Krystal dan kembali memakan ice creamnya.

"Terima kasih, sudah mengembalikan senyumku."

Jay tiba-tiba tersedak pada pengakuan Krystal. Melihat hal tersebut bukannya khawatir Krystal malah tersenyum, sesaat kemudian ia mulai menepuk pelan punggung Jay.

"Adik kecil, kalau makan pelan-pelan. Tersedak kan." Jay semakin merinding saat melihat dan mendengar Krystal berbicara menggunakan aegyo. Lagi-lagi jantung Jay berdegup karena Krystal.

Jay langsung berdiri menjauhi Krystal saat sadar jika ia tak boleh bersikap seperti itu.

"Kau gila Jay!! Kau punya Jessica! Ingat itu bodoh!!" pekik Jay dalam hati.

Krystal bingung melihat Jay yang seakan linglung itu. Ia ikut berdiri dan menghampirinya.

"J-jangan mendekat! Disana saja!!" pekik Jay sambil mengangkat kedua tangannya didepan.

"Kenapa kau? Aku bau? Wangi kog." ucap Krystal setelah mencoba mencium bau di badannya sendiri.

"T-tidak, pokoknya diam saja di sana." sahut Jay masih dalam posisi yang sama.

"Ngomong apa sih?! Sudahlah, di dekat sini ada pasar modern. Ada banyak lapak di sana. Katanya mau beli kaos murah tapi bagus. Ayo cepat pergi, ada banyak makanan enak juga." Krystal langsung merangkul lengan Jay dan membawanya ke tempat yang ia maksud tadi. Sementara Jay berusaha sekuat tenaga melepas rangkulan Krystal juga menetral debaran jantungnya.

Krystal menghampiri beberapa lapak aksesoris dan mencoba beberapa bandana, jepit rambut, kaca mata tanpa lensa, dan berbagai barang lain yang mampu membuatnya tambah cantik dan imut. Jay hanya mengangguk setiap kali Krystal bertanya apakah barang-barang itu cocok untuknya. Karena semua itu memang cocok untuk Krystal.

Krystal berlari menghampiri lapak seorang pria tua. Ia tersenyum bahagia melihat berbagai macam boneka lucu didepannya.

"Uooaa~ Imut sekali." pekik Krystal takjub layaknya anak kecil.

"Amber belikan aku itu ya." Krystal segera terdiam saat menoleh dan sadar jika orang yang

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Harryturtlee #1
OH MY GOD! I JUST TRANSLATE IT!
Amber Liu, an adventure presenter at one of the national television stations in Seoul, South Korea. Amber is a free figure, loves new things and the outside world, and has no fear at all.
Krystal Jung, an office employee who really likes the air-conditioned workspace. Someone who never once came out of his safe zone, afraid of something new, very meticulous and calculating. He really loved the box building he often called home.
One time Amber and his team have a duty to cover a waterfall that is in the forest which according to local residents is very beautiful but dangerous. Because to reach the waterfall, Amber and his team must pass through the forest and the river with a heavy current.
With a very dangerous journey, Krystal's Amber girlfriend who has been in her boyfriend since high school asked her to step down from the task. While Amber who has a high curiosity ambitious to go to that place, because no one ever dared to go there.
Did Amber retreat from her assignment and listen to Krystal or did she still go to fulfill her ambition
Harryturtlee #2
I want to read this too huhuhu ~
LapisLegit #3
Chapter 24: This is my first time read about GxG
Meski Amber disini cowok beneran, gw masih Gx habis pikir dan gw membawa hubungan mereka sekedar Kaka adek
Awalnya gw geli, secara Gx paling anti sama Girl x Girl atau boyxboy walau gender mereka di verita udah dirubah
Tp overall, alurnya keren. Gw terbawa emosi sampe nangis di bagian Amber ketemu ibunya
juuzouxiii #4
I hope someone could translate this in english in the future. I want to read it too ㅠ.ㅠ
jasonds #5
Chapter 36: ah happy endinggg yang indahhhh
makasih ya thor
ditunggu serial lainnya
Guegaol #6
Chapter 36: Bkin ff genderbender lg donkk author.. Hehe
jung_yulian
#7
Chapter 35: Yaah walaupun belum sepenuhnya menerima Yul tapi sica udah berusaha melepas masa lalunya
Dan Yul aku harap kau punya cadangan sabar ya hahaa
Guegaol #8
Chapter 35: Pasti nanti krystal liat amber sma jess lg pelukan.. Huhu TT__TT
prilly
#9
Chapter 34: kalau sica enggak mau ama Yul.mending Yul ama Taeyeon aja, mereka berdua cocok kok :)