I Can't
The Adventure of LoveRasa gusar yang Amber rasakan semakin menjadi beriring dengan tibanya ia di halte bus terdekat dari rumah yang ia tinggali selama hampir dua tahun dengan ketiga teman yang juga tinggal di sana. Ia berjalan mengusuri jalan setapak menuju rumah itu dengan doa agar mereka tak marah untuk keputusan yang ia ambil.
Dari jarak satu meter tempatnya berdiri sekarang Amber melihat Chanyeol yang tengah sibuk dengan mobil bak terbuka yang mereka gunakan untuk mengantar buah-buah hasil kedua kebun yang mereka kelola.
Amber menatap Chanyeol dalam diam ingin rasanya ia menyapa pemuda itu tapi entah mengapa lidahnya menjadi kelu saat itu juga. Chanyeol keluar dari kolong mobil, membersihkan bajunya dari beberapa kotoran di bajunya kemudian berbalik sambil mengangkat box penuh obeng dan yang lainnya.
Amber tersenyum tipis dan mulai berjalan medekati Chanyeol untuk menyapanya. Tanpa menunggu lama Chanyeol melepaskan box itu hingga jatuh ke atas tanah dan langsung memberi sebuah tinju yang cukup keras di wajah Amber hingga bibirnya robek dan mengeluarkan darah.
Belum sempat Amber mengeluarkan protesnya Chanyeol sudah terlebih dahulu menyerangnya dengan beragam pertanyaan yang membuatnya tak kunjung pulang bahkan susah dihubungi hingga membuat Jessica khawatir setengah mati.
"Maaf."
Hanya kata itu yang Amber keluarkan setelah Chanyeol menyelesaikan sumpah serapahnya.
Chanyeol berkacak pinggang dan mengalihkan pandangan untuk menurunkan emosinya. Tak berselang lama mereka melihat Jessica yang baru pulang entah dari mana dengan Baekhyun disampingnya.
Jessica sedikit berlari sambil menyunggingkan senyumnya saat menghampiri Amber untuk menghilangkan rasa rindunya.
"Kau sudah pulang."
Chanyeol semakin emosi melihat Amber membalas pelukan Jessica seakan tak ada yang salah. Baekhyun yang melihat hal itu pun lekas menyeret Chanyeol masuk rumah dan meninggalkan mereka berdua agar pemuda itu tak membuat kekacauan di depan Jessica.
"Ayo masuk. Kau pasti lelah."
Amber yang masih bingung merangkai kalimat penjelasan untuk Jessica dan yang lainnya itu pun hanya menurut dan melangkahkan kakinya dalam diam, membiarkan Jessica menuntunnya dengan tangan mereka yang menyatu.
Jessica terus menempel pada Amber karena rasa rindunya pada pria itu. Jessica sama sekali tak menanyakan apa yang terjadi selama Amber di Seoul, ia hanya bercerita mengenai hari-harinya yang sepi tanpa pria itu. Bukannya Jessica tak ingin tahu, ia hanya tak ingin mendengar hal yang mampu membuat hatinya panas dan sakit.
"Beban kerjaku bertambah karenamu. Seluruh tubuhku terasa pegal sampai tidurku pun tak nyenyak. Isshh~"
"Maaf,"
"Benar! Kau harus minta maaf padaku, dan kau juga harus tanggung jawab."
"Apa yang harus aku lakukan untuk membayarnya?" ucap Amber setelah diam beberapa saat.
Jessica diam seakan memikirkan sesuatu.
"Jadilah suamiku dan suplay semua kebutuhanku." jawab Jessica lantang membuat Amber mengalihkan pandangannya dan menunduk.
"Aku tidak bisa." gumam Amber tapi Jessica mampu mendengarnya dengan jelas.
Amber berpikir ia tak bisa menahannya lagi. Ia harus mengatakan yang sebenarnya agar Jessica dapat segera berhenti berharap padanya.
"A-apa kau bilang? Aku tidak dengar."
"Hei kalian!! Aku memanggil kalian berdua sejak tadi kenapa masih berdiam diri disana?! Keluarlah, Xiumin membawa makanan yang banyak. Cepat.!" sela Baekhyun dengan suara lantangnya pada Jessica dan Amber yang tengah duduk berdua di sofa ruang tengah.
"Bicaranya nanti saja, kita makan dulu." Jessica segera berlari keluar mencoba untuk menghindari penjelasan yang akan Amber lontarkan.
Amber menghela nafas kecewa. Sesaat kemudian ia berdiri dengan pikiran jika ia akan memberitahu Jessica setelah makan malam.
Selama menyantap makan malam yang dibawa Xiumin, kelima pemuda itu terlihat biasa saja. Kecuali Amber yang masih setia berkutat dengan pikirannya sendiri.
"Jay hyung!!" teriak Xiumin menyadarkan Amber dari lamunannya.
"Oh, apa?"
"Ayo bersulang." sahut Xiumin sambil mengangkat gelas kecilnya sementara yang lain hanya menatap aneh pada Amber, terutama Jessica.
Setelah selesai dengan makan malam mereka, kelima pemuda itu pun melakukan permainan batu gunting kertas untuk menentukan dua orang yang harus membersihkan perabotan kotor itu.
Baekhyun dan Jessica tersenyum bahagia saat sadar jika Xiumin dan Chanyeol lah yang menjadi pesuruh malam itu.
"Min, terima kasih untuk makan malamnya ya. Dan Chanie sayang, terima kasih sudah mau membersihkan semuanya untukku ya."
Chanyeol dan Xiumin menggerutu tak jelas melihat Baekhyun yang tersenyum penuh kemenangan.
"Jay, apa yang kau lakukan?" sela Jessica pada tawa Baekhyun.
"Membantu mereka, kasihan kalau hanya berdua."
"Mana bisa begitu, peraturannya yang kalah menjadi pesuruh dan yang menang jadi bos. Kau menang kenapa harus repot-repot. Lebih baik temani aku ke toko Bibik Nam untuk beli camilan." Jessica langsung menarik tangan Amber pergi meninggalkan halaman rumah.
Selama perjalanan pulang dari toko Jessica terus berbicara panjang lebar sambil menggandeng lengan Amber yang sedang membawa katung plastik di kedua tangannya. Amber hanya berdeham selama Jessica menanyakan sesuatu padanya.
"Jessica," potong Amber nada cerita wanita itu.
"Apa?"
Amber melepaskan rangkulan Jessica dan menatapnya dengan perasaan bingung.
"Ada yang ingin aku katakan padamu. Mengenai ingatanku, aku "
Jessica yang memiliki firasat buruk sejak tadi segera berjinjit, mencium Amber agar pria itu tak bisa berbicara lagi. Amber hanya diam, tak membalas ciuman Jessica yang
Comments