begin again

Kekasih Sepenggalah

begin again!

halo.. hehe

terakhir update Januari 17 ya?

terharu karena diingatkan..

well, anggap aja selama itu juga proses kesembuhan siwon dan lamanya kyuhyun tersiksa ya.. HAHAHA

.

.

excited banget ternyata masih banyak yang inget cerita ini meskipun lama tenggelam. sesuai judul update.annya kali ini.."BEGIN AGAIN"

selamat datang di dunia mereka yang terpinggirkan. percayalah, ini kisah selalu penuh dengan kejutan.. chapter ini adalah pintu dari perjalanan baru..

.

.

KEKASIH SEPENGGALAH

.

.

.

 

 

DUAGH!

“PAMAAN!” pekik Kyuri. Jung Il Woo disana. Jatuh terjerembab dengan kasar. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya.

“dimana kau, sayang” gumam Siwon. masih menaiki anak tangga, tak menghiraukan Kyuri yang menangis keras karena ulahnya.

----

Cklek.

Gelap. Hal pertama yang di dapati Siwon di ruangan ini. pintu ke tiga yang dibukanya setelah mencapai lantai dua bangunan mansion keluarga Cho.

Tap. Tap. Tap.

Langkahnya menggema.

“Kyuhyun” panggilnya serak. Ia mendapati sebuah siluet di atas ranjang sana. “kau kah itu?”

Tak ada jawaban. Siwon mendekat. Ia yakin itu Kyuhyunnya.

Ctk!

Siwon menggapai sakelar lampu duduk di meja dekat ranjang. Memberikan sedikit pencahayaan pada ruangan gelap itu.

Begini lebih baik. Ia bisa melihat jelas sosok yang masih enggan menegakkan kepalanya.

“kyuhyun” panggil Siwon. tak bergeming. Sosok itu masih setia menyembunyikan wajah di kedua lututnya. “hei”

Plak!

Siwon berjengit. Baru saja jemarinya hendak menyentuh surai kehitaman sosok tersebut, tiba-tiba tangannya ditepis kasar.

“PERGI!! JANGAN SENTUH AKU!”

“Kyu-“

Siwon tercengang. Benarkah itu Kyuhyun?

Mata itu mendelik kemerahan. Memancarkan aura mendendam dan ketakutan luar biasa. Wajahnya yang pucat kini semakin pias. Tak ada mata bulat nan jernih disana. Kantung mata hitam memberikan kesan lusuh tak terawat pada sosok tersebut. Benarkah itu Kyuhyunnya?

“PERGI! PERGI KUBILANG! JANGAN SENTUH AKU!” Sosok itu meraung tak terkendali. Kakinya menendang liar ke sembarang arah, berusaha melindungi dirinya agar tak terjamah.

GREB!

“hmmmph... hmmmph!” sosok itu memekik tertahan. Siwon menghambur ke arahnya. Menguncinya dalam dekapan erat.

“sshhh.. tenanglah. Ini aku, Siwon. Kyuhyun-“

“hhmmmph.. hmmmphh!”

Sosok itu masih berusaha menerjang. Memukul keras dada Siwon agar terlepas.

Cup!

Siwon mengecup lembut surai kusut milik sosok tersebut. Bau tak sedap menguar dari helaian rambutnya, pertanda entah sudah berapa hari ia tak merawat dirinya.

Srekk. Srekk.

Jemari besar Siwon mengelus kepala yang masih meronta minta dilepaskan dari kungkungannya. “tenang Kyuhyun. ini aku, Siwon”

Siwon berbisik lembut di telinga sosok itu. sontak membuat pergerakan liarnya terhenti.

“aku pulang, Kyuhyun. aku pulang, sayang”

Hening. Sosok itu kembali mematung. Meski begitu Siwon tahu, Kyuhyun mulai menyadari keberadaannya.

“si- siwon?” suara itu lirih. Bergumam dalam dekapan dada bidang Siwon.

Cup!

Siwon tak menjawab. Hanya kecupan menenangkan yang dilayangkannya untuk membalas lirihan Kyuhyun.

Cup!

Lagi. Siwon mengecup sayang pucuk kepala Kyuhyun. jemari besarnya masih setia mengukung tubuh lusuh itu.

“hiks”

“hei..”

“hiks”

“kyuhyun...”

“hiks.. Siwonh”

“ini aku sayang”

“siwonh”

“kyuhyun”

“mengapa- mengapa begitu lama?” Kyuhyun makin terisak. Emosinya kembali tak terkendali. “KENAPA? KENAPA KAU MEMBIARKANKU SENDIRI, BRENGSEK!”

“akh” Siwon menggeram tertahan. tak bisa dibohongi jika bagian perutnya terasa nyeri akibat terjangan Kyuhyun.

Greb!

Siwon tak peduli. Sesuatu yang buruk telah menimpa kekasihnya selama ini. makin dieratkannya dekapan tubuhnya pada sosok yang mulai meronta itu.

“hiks” kyuhyun masih meronta dan kian terisak. Emosinya kian tak terkendali. Ia tak mengerti dirinya sendiri.

“maafkan aku, sayang”

“bajingan! Brengsek! Hiks..”

“ya itu aku! Marahlah sesuka hatimu asalkan kau memaafkanku”

“aku kotor, brengsek! Aku kotor!” Kyuhyun meraung. Menumpahkan segala amarah dan kekecewaan hatinya. Ia merasa begitu jijik dengan dirinya sendiri karena tak mampu menjaga perkataannya. Siwon menyuruhnya tetap setia, tapi selama pria itu tak ada, ia terpaksa tidur dengan wanita-wanita jalang suruhan pamannya. Ingin rasanya Kyuhyun mati saja. Ia merasa menjadi manusia paling kotor yang pernah ada. Ia tak menginginkan nyawanya. Ia tak ingin menatap dunia luar. Ia tak ingin keluarganya.

Cup!

Siwon menangkup kasar wajah bulat kyuhyun. mata itu merah berair, bengkak karena tangisan kerasnya. “jika kau kotor, maka aku adalah kotoran yang telah mengotori sosok cantik ini”

Siwon tersenyum lembut. Senyum yang tak pernah dilihat manusia lain kecuali Kyuhyun. senyum penuh kasih dan mendamba. Kyuhyun tercenung. Siwon menitikkan air mata, ikut menangis bersamanya.

“kita pergi, ok?” tambah siwon dengan suara serak. Melihat Kyuhyun menangis, membuat uluh hatinya sempit menahan sakit.

Greb!

Katakan siwon hampir terjungkal. Berapa kali ia harus dibuat kaget oleh sosok yang lama tak dijumpainya ini.

“siwon? kau siwon? kau benar-benar siwon?” Kyuhyun meracau. Menjadi dirinya yang lain. “siwonh hiks.. siwonh.. apa aku kembali bermimpi?” kyuhyun mengeratkan pelukannya pada leher jenjang Siwon. merapatkan tubuh mereka seolah tak ingin sosok di mimpinya itu pergi.

“aku bukan mimpimu sayang. Kita pergi, ok?” Siwon kembali mengangkat kepala Kyuhyun, mengecup singkat pipi pucat berjerawat milik pria itu. “tak akan ada luka lagi untukmu, sayang. aku pastikan itu”

-----

Tk. Tk. Tk.

Detakan jarum jam tak biasanya terdengar nyaring di ruangan berukuran 10x 8 meter persegi ini. ruangan yang sejatinya tak terlalu luas namun seakan siap menelan tiga anak adam yang kini terduduk kaku di sofa panjang milik si tuan rumah. Ketiga manusia berbeda gender itu melirik gelisah pada sosok bertubuh tinggi tegap yang masing menatap kaku ketiganya.

“Siwon..” Donghae memulai. Demi Tuhan ia tak tahan dihakimi oleh mata elang Siwon untuk lebih lama lagi. Bisa mati aku! Batinnya. “hei, bung! Demi Tuhan aku merasa seperti sedang diadili sekarang ahaha!” tawa kering meluncur dari kerongkongan dokter muda itu. niatnya sih mencairkan suasana.

Siwon? pria yang sedari tadi dengan setia menguliti satu per satu anak adam berbeda jenis di sofa mewahnya masih bergeming.

“oppa” cicit Liu Wen. Mencuri pandang sedikit ke dalam manik mata elang itu, kemudian dengan cepat kembali mencintai lantai marmer hitam di bawahnya. “sumpah! Aku seperti berhadapan dengan malaikat maut!” lirihnya, masih bisa didengar rekan di kiri dan kanannya.

Jaena? Ya istri muda ini berbanding terbalik dengan kedua teman bergosipnya. Wanita ini begitu sibuk mengagumi perawakan sosok yang masih bersender kaku menghadap kearahnya. “aigo, pantas saja kyuhyun membelok. Dia benar-benar seperti dewa”

“ku kira kau dipihakku, Liu?” bibir Joker itu membuka suara dan telak menghantam langsung pada gadis Cina yang duduk di tengah himpitan Donghae dan wanita asing bagi Siwon.

Liu Wen, gadis yang berulang kali merapal doa agar tak diserang langsung oleh sang kakak makin menunduk dalam. Jujur, bibirnya seperti terkunci rapat, enggan membuka satu sama lain. Jemari kurusnya meremat bawahan kain yang dipakainya. Donghae tak tega melihat gadis jangkung itu merunduk takut pada kakak angkatnya. Mungkin ia harus bicara.

“Siwon-“

“sejak kapan?” belum sempat dokter muda itu membuka percakapan, Siwon lebih dulu memotong sapaannya dengan geraman keras.

“sejak ia kembali” lirih Donghae, segan. Well, Siwon itu kejam, dan Donghae tau itu. Mantan pesakitan sepertinya sudah terbiasa hidup tak berhati. Pikir Donghae.

“dan kau menyembunyikannya dariku?” suara itu makin berat dan dingin. “aku bicara padamu LIU!”

“hiks” kedua wanita di atas sofa itu terlonjak. Menyesal Jaena memuji sosok tampan itu di awal. Ternyata sosok itu sangat mengerikan. Mata elang yang sempurna menjelma menjadi tatapan iblis yang siap mengamuk. Jemari halusnya dengan sigap meremat kedua tangan Liu yang bergetar.

“oppa.. maaf ak-“

“adikmu di posisi sulit, Tuan! Kami bukannya tak berupaya untuk menemui Kyuhyun. tapi keluarga itu sulit untuk dijangkau!”

Dan siapa kau? Itulah raut wajah yang ditangkap Jaena ketika ia membuka suara.

“aku Jung Jaena. Mantan kekasih Kyuhyun” dilihatnya pupil sosok yang masih setia bersidekap itu melebar. “hanya mantan. Dengar? Aku sudah menikah” tambahnya lagi. Tak ingin pria bak dewa itu salah paham.

“kami dekat dengan sendirinya” imbuh Donghae. “Sejak kau pergi, Kyuhyun hidup dalam penyesalannya, Siwon. Ia mabuk, tak terurus dan menyiksa dirinya sendiri. Hanya aku yang mau membantunya untuk melacak keberadaanmu. Dan Jaena datang kembali ke kehidupannya untuk sedikit mencairkan suasana”

Jaena? Wanita itu mendelik. Ia merasa perkataan Donghae dapat menjadi bumerang untuknya. “enak saja!! Kami bertemu tak sengaja” sergahnya. Ia dapat membaca jika sosok bak Dewa yang sedang mengadili mereka ini pencemburu luar biasa. “aku dan Kyuhyun menjalin hubungan sangat lama, itu sebabnya tak mudah bagi kami untuk terlihat asing satu sama lain. Apalagi ketika ia membuka diri padaku! Kau pikir aku tega meninggalkan kekasihmu itu?!”

Siwon tersentak. “kau tahu?”

“bahkan nenek peyot pun dapat menilai hubungan seperti apa yang kalian jalani berdua, Tuan Choi!” cibir Jaena.

Wanita yang frontal. Batin Siwon. Wanita ini persis seperti kekasihnya.

“berhentilah menghakimi adikmu sendiri. Dia sudah berupaya untuk bertemu Kyuhyun. bahkan Donghae pun tak diizinkan untuk berkomunikasi dengan Kyuhyun” tambah Jaena kemudian. Tangannya masih setia menenangkan wanita Cina disampingnya.

“Liu hanya tak ingin mengganggu proses pengobatanmu, Siwon” lembut Donghae. “dan setelahnya kami bingung bagaimana cara menjelaskannya padamu”

Siwon menatap lekat wanita berlesung pipi yang sama seperti dirinya. Mata elang itu perlahan melunak seiring dengan untaian kata yang dikemukakan pria selain dirinya di ruangan ini.

Tap. Tap. Tap.

Kaki jenjang berbalut bawahan kain mahal itu melangkah tegas. Menghampiri sofa tempat ketiga terdakwanya berada.

Srukk.

Tangan besar itu mengusap sayang kepala gadis Cina yang masih setia merunduk dalam tangisnya. “harusnya kau jujur padaku”

“hiks.. oppa.. oppa..” Liu Wen meraung. Luruh sudah benteng pertahanannya untuk terlihat kuat di depan kakak angkatnya. Gadis ini begitu merindukan sosok itu. sosok pesakitan yang sukar menunjukkan perasaannya. Siwon yang terkenal dingin dan tak berhati mengusap sayng kepalanya. Hal yang sangat didamba seorang adik dari kakaknya. Ya. Sudah sangat lama Liu ingin merasakannya. Dahaga akan kasih sayng seorang kakak pada adik perempuannya. “oppa maaf kan aku tak bisa menjaga milikmu”

Liu Wen memeluk erat pinggang Siwon. pria itu masih setia berdiri sembari mengusap sayang kepalanya. “maafkan aku. Maaf”

“kau tahu Liu, rasanya sakit dibohongi oleh keluarga yang kupercaya. Dan lebih sakit lagi ketika aku melihat dia begitu menderita”

“oppa.. maaf.. hiks”

“jangan pernah berbohong lagi padaku. Kalian membuatku seperti pria bodoh”

 

“Siwon”

Keempat pasang mata itu menoleh. Sosok lain hadir di tengah mereka.

“Kyuhyun sungguh beruntung berada dikitaran makhluk tampan”gumam Jaena. Belum hilang dari ingatannya bagaimana ia terpesona akan sosok Siwon yang masih setia mengelus surai hitam adiknya. Kini datanglah satu dewa berperawakan seksi lainnya.

“hyung, bagaimana?” Siwon bergerak cepat menghampiri sosok tinggi tegap yang dipanggil hyung olehnya.

“mari bicara ditempat yang lebih privat” ujar sosok itu. Siwon paham dan mengiyakan.

“Siwon” Donghae menginterupsi ketika dua sosok jangkung itu hendak meninggalkan ruang keluarga. “bisakah aku ikut?”

Siwon terdiam menatap lamat, dan akhirnya kepala itu mengangguk samar.

-----

 

“jadi?” sosok asing yang tadi membuyarkan percakapan di ruang keluarga menatap sanksi pada Donghae. Cukup heran mengapa Siwon mengizinkannya ikut dalam pembicaraan privat mereka.

“aku Donghae. Lee Donghae. Sahabat sekaligus dokter pribadi keluarga Cho”

“ah” sosok itu mengangguk paham. “aku Yunho. Jung Yunho”

“jadi bagaimana Kyuhyun, Hyung?” Siwon mengakhiri perkenalan basa-basi mereka. Ia mencemaskan keadaan si pucat.

“ekhhem” Yunho memulai, meski lidahnya agak kelu. “pelik, Siwon. dan dia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tapi sebelumnya, apa kau tahu sejak kapan Kyuhyun disekap oleh keluarganya sendiri?” pertanyaan ini lebih ditujukan kepada pemuda yang baru saja dikenalnya.

“saat dia kembali” ujar Donghae. Gerak matanya sama gusarnya dengan sosok angkuh yang duduk di sampingnya.

Yunho kembali mengangguk. Berpikir menyelaraskan hipotesisnya. “intinya, Kyuhyun selama ini mendapatkan pelecehan seksual. Terlihat dari bagaimana ia mengigau dan menyerangku saat tersadar tadi.”

“kyuhyun siuman?” potong Siwon cepat.

“dengarkan aku saat sedang berbicara, kuda!” bentak Yunho kesal. well, sosok asing diantara mereka yang tak lain adalah Donghae cukup kaget dengan interaksi keduanya. Ia masih bertanya-tanya, siapa sosok Jung Yunho ini hingga dengan berani membentak raja es seperti Siwon.

“Kyuhyun mengalami phobia yang complicated, kurasa. Ketakutan saat melihat orang lain, saat aku berusaha menyentuhnya. Bahkan dia berteriak histeris saat tak sengaja melihat pantulan dirinya di kaca lemarimu.

“eisoptrophobia” lirih Donghae.

“ya. Salah satunya. Dan kurasa mentalnya berada di titik terendah. Aku harus melakukan pengecekan berulang pada keadaan Kyuhyun. dan satu lagi. Dia kurang gizi. Sungguh ironi melihat bocah gembul itu tampak kerontang bak mayat hidup. Pucat tinggal tulang” desah Yunho menerawang.

“bajingan” geraman rendah terdengar dari mulut Siwon. buku-buku jemarinya memutih menahan amarah.

“tidak, Siwon. tahan emosimu” tegas Yunho. Ia mengenal baik fisik dan mental pria yang duduk di seberang meja. “ingatlah waktu yang sulit betapa kau ingin mengejar kesembuhanmu. Setidaknya ingat tujuanmu untuk sembuh”

“kyuhyun” lirih Siwon. mata elangnya memejam sempurna. Berusaha mengontrol deru nafasnya.

Donghae menatap lekat sosok di sampingnya. Pengobatan macam apa yang dilalui sosok ini? pria yang rapuh dan tampak enggan bernyawa saat terakhir kali terlihat di retina matanya kini kembali pada sosok yang jauh lebih hidup dan manusiawi.

“Donghae” panggil Siwon, meski matanya masih fokus menutup. “apa yang dilakukan keluarga itu pada Kyuhyunku?”

“apa yang harus ku jawab, Siwon? “ timpal Donghae. Pemuda itu kemudian menunduk. Menatap minat pada lututnya sendiri. “Paman Il Woo dan ambisi gilanya untuk menormalkan Kyuhyun”

 

BRAKK!

 

“APA YANG MEREKA LAKUKAN PADA KYUHYUNKU, DONGHAE!!”

 

Siwon meninju keras meja yang berada di tengah-tengah mereka. Nafasnya tersengal tak beraturan. Ia tak tahan. Sungguh.

“paman Il Woo terus memaksa Kyuhyun bersetubuh dengan wanita-wanita itu. aku tau mereka memaksa Kyuhyun mengkonsumsi obat perangsang hampir setiap harinya”

“BAJINGAN!”

 

GREP!

 

“akhh”

“SIWON! KONTROL DIRIMU!” bentak Yunho. Donghae masih meringis disana. Demi Tuhan, lehernya sakit sekali. Siwon menarik kerah bajunya dalam sekali hentakan. Dan Dokter muda ini hampir saja terjungkal jika Yunho terlambat melerainya.

“KAU TAHU APA YANG DIA ALAMI DAN KAU TAK BISA MENYELAMATKANNYA?!”

“aku bisa apa Siwon? mereka keluarga sah nya. Dan aku hanya orang luar.” Lemah Donghae. Ia enggan berdebat dengan sosok itu.

“tenangkan dirimu. Tenangkan dirimu” Yunho masih disana. Memeluk erat Siwon. merapalkan kalimat penenng untuk emosi pasien sekaligus pria yang dianggap adik olehnya.

“pernahkah terpikir olehmu? Bahkan jika semua orang tau- mereka akan berbalik menyerang Kyuhyun dan membenarkan perbuatan paman Il Woo untuk mengembalikan kenormalan keponakannya. Sadarkah kau sedang berdiri di garis mana kalian itu?”

Tes.

Donghae menangis. Ia pria. dan ia menyayangi sahabat pucatnya. Ia tidak menyalahi dan tidak pula membenarkan penyimpangan yang dialami sahabatnya. Ia hanya ingin melihat sahabatnya menemukan kebahagiaan walau itu bertentangan dengan norma sosial dan agama.

“KATAKAN PADAKU BAGAIMANA AKU MELAKUKAN PEMBELAAN ATAS SAHABATKU DI MATA DUNIA? KATAKAN!”

“hiks”

Siwon berlutut. Bahunya bergetar hebat di tengah tangis dan amarah.

“kyuhyun”

“siwon”

“kyuhyunku yang malang. Hiks”

“siwon, kuatkan dirimu” Yunho meremat pundak kokoh yang melemah itu.

“hyung.. kyuhyunku, hyung. Dia begitu menderitadan aku adalah pengecut yang tak bisa berbuat apa-apa ditengah kesakitannya”

 

GREP!

 

Itu Donghae. Pria yang langsung menghambur memeluk sosok angkuh yang terjatuh. “tidak Siwon! maafkan aku! Aku tau kalian sama-sama menderita. Maafkan aku yang melarang Liu untuk menceritakan hal ini padamu. Kami ingin kau sembuh”

“apa artinya kesembuhanku jika harus ditukar dengan kemalangan priaku? Apa?” Siwon merintih pilu, masih menyalahkan dirinya sendiri.

“tentu saja ada, sialan!” umpat Yunho. Ayolah, dia seorang gentleman. Sangat aneh berada di tengah emosi dan air mata kedua pria ini. “kau sembuh untuk melindungi dia! Meski membutuhkan waktu yang aku pun tak tahu, setidaknya lindungi dia dengan segenap kekuatan dan kekuasaanmu!”

----

 

 

Pukul 3 dini hari, dan sosok pucat itu masih enggan membuka matanya setelah lelah mengamuk siang tadi. Di samping ranjang berbalut sutra itu, sosok lain juga tak lelah menatap lamat pria yang dicintainya. Jemari besarnya tak henti mengusap sayang kepala pria yang masih terbaring lemah di atas sana.

“pria ku yang malang. Tidakkah kau ingin memelukku hum?” monolognya. Ibu jari besarnya merambat mengelus pipi yang dulu gembil kini tirus mencetak tulang.

“boneka cantikku.. bangun sayang.. tidakkah kau ingin mencuci rambutmu? Warnanya sudah pudah dan sedikit kasar” perlahan genangan likuid bening itu kembali memupuk di kantung matanya. Siwon sangat melankolis hari ini. emosinya terus diaduk tanpa henti.

“kau sangat kurus sayang. mustahil mereka tak memberimu makan. Kenapa kau menyiksa dirimu sendiri sayang?”

“eggh”

Siwon menarik diri, cukup kaget dengan pergerakan Kyuhyun.

“kyuhyun?” Siwon berucap pelan. teringat pesan Yunho tadi siang.

“ughh” sosok itu mencari fokus pada retinanya. Berusaha menggapai alam sadarnya.

“kyuhyun? sayang? kau mendengarku?”

Kyuhyun menoleh. Menatap lurus kearah pria yang gelagapan mendapati kesadarannya.

“bodoh!” kyuhyun tersenyum. “berapa kali aku harus memimpikanmu?”

“astaga Kyuhyun!”

Siwon tak tahan. Persetan dengan larangan Yunho untuk menggapai kekasih mungilnya. Ia begitu tertekan untuk tidak menggapai apa yang telah dan akan selalu menjadi miliknya.

“ini aku, Siwon! kau mendengarku? Kau bisa merasakanku? Ini bukan mimpi sayang” racau siwon masih setia mendekap kepala Kyuhyun dalam pelukannya.

“aku kotor”

“kau tidak”

“aku melanggar janjiku”

“kau tidak”

“aku menjijikkan”

“kau tidak”

“siwon.. hikss.. jangan bangunkan aku jika saat terbangun aku akan kembali bersetubuh dengan wanita-wanita itu”

“tidak! Tidak akan ada yang selanjutnya. Kau milikku Kyuhyun! kau milikku!”

“siwon.. hiks.. aku kotor”

“tidak sayang”

“aku benci diriku! Aku ingin mati saja!”

“tidak sayang! berhenti memikirkan kematian jika kau masih bisa hidup tenang bersamaku. Dan ku pastikan kau akan mendapatkan itu!”

 

Chup!

 

Siwon mengecup sayang mata kanan Kyuhyun yang menutup.

 

Chup!

 

Siwon mencium apa saja yang masih bisa dijangkau oleh bibirnya dari wajah pria ini. Siwon sungguh mencintainya. Pria pertama dan akan menjadi yang terakhir dalam kehidupan fananya.

 

“kau aman sayang. kau aman bersamaku”

 

 

Eyaaaa~

namanya juga pintu.. bagaikan masuk ke rumah orang.. kalau cuma berdiri di ambang pintu, mana kelihatan apa yang ada di dalamnya..

 

hohohoho good tease for today..

see you soon..

and welcome chit chat on comment story kkkk

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙