aku ingin tidur, Paman

Kekasih Sepenggalah

  hello.. ehehe..

author kembali membawa Kekasih Sepenggalah..

ada yang merindukan kah ?? ehehe

jangan lupa untuk Vote dan comment yaa

jadi readers yang budiman ya gaess..

author sangat menyayangkan jika cerita ini tidak mendapat respon yang baik dari kalian #poor

tapi tak lupa author mengucapkan terima kasih untuk para aktif and amazing readers ya sudah setia dan memberikan semangat untuk melanjutkan kisah ini..

huweee... cintaahh kalian..

pssttttt... siap siap dengan kejutan kisah hidup Siwon dan Kyuhyun disini ya.. ahaha mian kalo nanti kalian blingsatan nimpuk author 

 

            “haaaaaahhhh” deru nafas seorang pria berkulit pucat dengan rambut ikal terdengar keras di ruang tunggu bandara.

            “berhentilah mengeluh, Cho! Kau hanya pergi seminggu, bukan untuk selamanya” suara ketus milik Jung Il Woo makin memperparah suasana hati seorang Cho Kyuhyun.

            Kyuhyun melirik pamannya yang masih mengumpat tak jelas sambil mengoleskan sesuatu. Bibirny tertarik miris membentuk sebuah senyuman menyedihkan. “apa masih sakit?”

            “tentu saja!” jawab Il Woo cepat. Ia menatap sinis keponakannya itu disela-sela kegiatannya. “aiiishhh.. dasar Choi monster sialan! Bisa-bisanya dia melakukan ini padaku!”

            Kyuhyun tersenyum getir. Aku bahkan diperlakukan lebih tidak manusiawi daripada kau, paman. Pemuda pucat itu teringat kejadian satu jam yang lalu, tepat sebelum kepergiannya menuju bandara. Jung Il Woo menjemput keponakan sekaligus penerus Cho Grup di kediaman Choi Siwon. Masih sam seperti pertama kali berkunjung ke Istana suram itu, Il Woo tak diizinkan untuk memasuki kediamannya hanya untuk berbasa-basi. Yang ada, ketika selesai memasukkan koper kecil berisi pakaian ganti Kyuhyun ke dalam bagasi belakang mobil, Il Woo tak sengaja membenahi rambut sang keponakan ya ng terlihat berantakan. Ya, sepertinya sulung Cho itu tak ada persiapan sama sekali untuk pergi. Ia terlihat tergesa dan tak rapih.

            BUAGH!

            “aakkh” pria paruh baya yang masih terlihat sangat bugar itu mengerang. Apa ia mimpi telah dihantam tinju mentah oleh seseorang?

            “YAAK!” teriak Il Woo histeris pada seseorang yang nampaknya paling tak humanis diantara mereka. Kyuhyun segera menopang tubuh sang paman yang masih saja terhuyung akibat pukulan mentah yang dia terima diperutnya. Kyuhyun menatap sang pelaku dengan nanar.

            “ada nyamuk di bajumu” ujar pria itu santai, datar dan terkesan dingin. Jangan lupakan wajah angkuhnya.

            “bagaimana bisa di istana mengerikanmu ini ada seekor nyamuk, hah!”

            Dan sebelum kejadian absurd itu bertambah parah, Kyuhyun cepat-cepat mendorong tubuh Jung Il Woo ke dalam mobil. “dia tidak sengaja, paman” ucap Kyuhyun memberi pengertian.

            “tidak sengaja apanya? Dia memukulku Kyuhyun! Kau tidak lihat aku kesakitan seperti ini hah?”

            BIP!

            Ponsel Kyuhyun bergetar.

            Sampaikan pada manajermu untuk melengkapi surat tugas karyawan Choi Grup di Jeju.

            Kyuhyun mengernyit. Hei.. bukankah disini dia bosnya? Kenapa Choi Siwon itu malah mengiriminya pesan teks untuk disampaikan pada manajer?

            BIP!

            Lagi, sebuah pesan kembali tertera di layar ponselnya.

            Aku Siwon.

            “hhmmpppt” Kyuhyun menutup mulutnya. Bisa-bisa pamannya yang terkenal angker ini akan memakannya bulat-bulat karena salah paham  akan tawanya. Apakah Choi Siwon itu mengira aku tak menyimpan nomer ponselnya?

            “yakk Cho Kyuhyun! Jangan membuat mood ku tambah buruk. Cepatlah, aku tak mau karena otak lambatmu kita ketinggalan pesawat!”

----

 

            Cklek.

            Pintu dibuka oleh seorang pria berjas putih, menandakan dia adalah seorang dokter di rumah sakit ini. “hei”

            Lee Donghae. Pria tampan sekaligus dokter yang menangani Cho Kyuri tersenyum hangat pada sang pasien yang tampak sedang tak baik hari ini. “aku bosan” gadis itu bersungut. Jemari panjangnya terus menari di atas remote TV.

            “aigooo.. bisa-bisanya kau masih bosan, padahal sudah dikunjungi oleh dokter tampan sepertiku”

            “oppa~” rengek Kyuri. Ya, dia paling benci digombali. Terkecuali untuk kasus Donghae. Gadis ini merasa nyaman jika dokter kepercayaannya berada di sekitarnya. Lee Donghae sama seperti Kyuhyun. Menjaganya dengan tulus, lebih dari sekedar hubungan bisnis.

            “kau ingin jalan-jalan, eh?” ujar Donghae sambil mengelus pucuk kepala Kyuri.

            “bisakah? Aku mauu!!”

            Donghae mencibir, “lihatlah dirimu? Kemana nona manis yang sedang bad mood tadi, eh?”

            “ehehehe” Kyuri tersenyum lebar. Ia memang menantikan pria berjas putih ini memberikannya izin untuk sekedar menghirup udara segar di luar.

            Tak disadari oleh kedua orang itu jika ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi di balik pintu.

            “Cho Kyuri..”

 

            BRUGH..

            Kyuhyun menghempaskan tubuhnya di atas ranjang empuk sebuah hotel kenamaan di pulau Jeju, jaraknya sekitar  empat kilo dari lokasi pembangunan resort Cho Grup. Badannya sangat lengket kini, bayangkan saja, si tua Jung itu menyuruhnya ini itu untuk mengecek semua material bangunan takut-takut ada yang tidak sesuai dengan rencana yang dibuat.

            Hell.. memangnya aku tukang! Sungut Kyuhyun. Beruntung perutnya telah terisi penuh oleh makanan. Si tua Jung itu tak lupa juga ternyata dengan urusan kesehatannya. Kyuhyun memijit pelipisnya pelan. Lelah sekali  hari ini. Bahkan ia tak sempat untuk menyanyakan kabar adik tercintanya.

            Tok. Tok. Tok.

            Kyuhyun mengernyit. Diliriknya jam yang menggantung di dinding kamar hotel. Pukul sebelas malam. Siapa orang iseng yang berani mengetuk pintu kamarnya.  Bukankah ia tidak meminta jasa pelayanan hotel?

            “sebentar” ujar Kyuhyun malas. Pria itu agak tak rela bangkit dari kasur empuknya. Dengan susah payah ia memasukkan kaki panjangnya ke dalam sandal tidur dan berjalan menuju pintu.

            Cklek.

            “KAU!” mata kucing itu membulat sempurna. Hell.. bagaimana bisa sosok itu ada disini sekarang?

            Kyuhyun melirik cepat kiri kanannya. Aku tidak bermimpi kan?

            “Si- Siwon”

            Wajah itu begitu dingin dan keras, memandang tajam dirinya yang tak tahu mengapa saat ini malah mendadak lemas. “kau kemanakan ponselmu?”

            “po- ponsel? “ ayolah Cho Kyuhyun, kenapa kau malah jadi lambat begini? “ah, ponselku mati sejak siang tadi, ak-“

            “aku tak menerima alasan konyolmu, Cho!” tukas Siwon tegas.

            “kau kemari hanya untuk menanyakan keadaan ponselku?”

            “aku mengirimimu pesan!”
            “aku tahu”

            “20 pesan”

            “yaa.. aku ap-“

            “dan kau tak membalasnya satupun!”

            Katakan saat ini pada Kyuhyun bahwa yang dihadapannya saat ini adalah Choi Siwon, si raja bisnis yang terkenal kejam dan licik.

            “kau bahkan tak membalas satu pun pesan dariku” lirihnya kemudian. Kepalanya menunduk, menatap lantai depan kamar Kyuhyun. Well, ingatkan si pucat ini jika mereka masih berada di ambang pintu.

            Srett.

            Kepala Kyuhyun celingukan melihat sisi kiri dan kanan pintu-pintu kamar yang ada di koridornya. Aman. Bantinnya. Tak tahuka ia jika kegiatannya ini berhasil membuat seseorang tegang.? Jarak mereka bahkan hanya terhitung jari.

            Tap. Tap. Tap.

            Langkah Kyuhyun terdengar bersahutan dengan pria di belakangnya. Ia telah mengamankan tamu tak diundang itu ke dalam kamar hotel, tak lupa mengunci rapat pintu itu agar tak ada yang lihat.

            “well, jelaskan padaku bagaimana tuan super sibuk ini bisa sampai di Jeju hanya karena sebuah ponsel!” Kyuhyun bersedekap. Ia cukup berani kini, mengingat acara merajuknya masih belum tuntas pada pria yang kini berhadapan dengannya.

            Siwon memandangi buku jarinya. Pria ini ternyata juga tidak tahu alasannya repot-repot terbang ke Jeju. Dan bodohnya, ponsel menjadi alasan terkuatnya untuk melayangkan protes pada pemuda pucat di depannya.

            “Siwon” Kyuhyun mendadak khawatir. Choi Siwon itu lama tak membalas perkataannya.

            “khe khe khe” Siwon terkekeh pelan. matanya beranjak menapat mata bulat radius satu meter dari tempatnya berdiri. “tak ada alasan untuk melihat keadaan milikku kan?” ya. Pria berlesung pipi ini berhasil mengembalikan dirinya.

            Kyuhyun berdecak. “kau yang membuatku kemari”

            “jangan melawan, Kyuhyun. Aku tak suka mulut besarmu” ujar Siwon dingin.

            “siapa yang mu-“

            “Kyuhyun!”

            Kyuhyun terdiam. Begitu juga Siwon yang melirik ke arah pintu. Oh tidak, paman Il Woo!

            “yak, pemalas, kau belum tidur kan? Cepat buka pintunya!” teriakan khas Jung Il Woo kembali memekakkan telinga keduanya.

            Sreett.

            Kyuhyun menarik paksa lengan Siwon, ia sesekali berjengit karena terlalu panik. “sembunyi,, sembunyi.. aku harus menyembunyikan dirimu!” ujarnya bergetar. Siwon yang masih tak menyadari situasi hanya menurut saja dibawa kesana kemari oleh putra sulung keluarga Cho itu.

            “kenapa harus sembunyi?” Siwon mengernyit tak paham. Membuat mata bulat itu mendelik tajam padanya.

            “akan terjadi kiamat kecil jika paman Jung melihatmu yang sekonyong-konyong berada disini tuan Choi!”

            Ooo ... Siwon mengangguk paham. Bukannya memperbaik suasana, Kyuhyun malah semakin kesal melihat reaksi pemilik kerajaan bisnis itu.

            Kyuhyun masih celingukan menatap sekeliling kamar hotelnya. Tak mungkin ia menyembunyikan Siwon di kamar mandi. Bagaimana jika Il Woo mendadak ingin buang air?

            “yakk Cho Kyuhyun!” teriakan Il Woo kembali membahana.

            “aiishh” Kyuhyun menggeram frustasi. “kau tidur tengkurap disana!” perintahnya pada Siwon, yang masih tak berniat membantunya mencari solusi. Beruntung kali ini Siwon menurut saja. Ia tidur tengkurap seperti yang diperintahkan Kyuhyun. Kyuhyun menutupi tubuh besar Siwon dengan bed cover dan selimut tebal yang sengaja dibuat acak-acakan. Tak lupa ia menumpuk bantal disana-sini agar terlihat berantakan. Setelah memastikan Siwon mendapat celah yang cukup untuk bernafas, ia bergegas menuju pintu. Mengacak rambutnya agar berantakan dan mata yang dibuat sayu, seperti baru bangun tidur.

            Cklek!

            “aigooo.. dasar beruang pemalas! Jam segini kau sudah tidur” hardik Il Woo ketika wajah mengantuk Kyuhyun pertama kali muncul dibalik pintu.

            “ada apa, paman? Aku ngantuk sekali.. hoaammm”  Kyuhyun menguap selebar-lebarnya, membuat Jung Il Woo menatap jijik pada keponakannya.

            “tutup mulutmu jika sedang  menguap, Cho! Kau ini benar-benarr..” Il Woo menepuk mulut Kyuhyun kuat.

            “sakit paman” ringis Kyuhyun

            “sudahlah, cepat ganti baju. Kita akan bersenang-senang”

            “kemana?”

            “hotel ini menyediakan fasilititas Klub malam yang sangat terkenal di Jeju, pabo! Kita bisa mencari wanita untuk melepas penat malam ini”

            Kyuhyun membeku. Oh tidak! Siwon pasti mendengarnya. “a- aku tidak ikut paman, aku tidur saja. Tubuhku sangat lelah”

            “ck! Kau ini! Bersenang-senanglah sedikit, Cho! Kau selalu mendedikasikan hidupmu hanya untuk Ky-“

            “paman, sebaiknya kau segera bergegas sebelum gadis-gadis cantik itu didului orang lain” potong Kyuhyun cepat. Ia tak ingin Siwon mengetahui rahasia terbesarnya.

            “jadi benar kau tak ingin ikut?”

            “hem”

            “heeeeul, ya sudah kalau begitu, aku pergi sendiri saja”

            Yes!! Kyuhyun bersorak dalam hati.

            “aiishh.. kenapa tiba-tiba ingin buang air kecil?” ucap Il Woo pada dirinya sendiri. Kyuhyun menegang. “Kyuhyun-ah, aku pinjam kamar mandimu” sesuka hati Il Woo berjalan masuk melewati Kyuhyun yang berdiri di ambang pintu. Kepala Kyuhyun bergerak lambat mengikuti arah langkah Jung Il Woo.

            Zrashhh..

            Suara air mengalir terdengar di balik pintu kamar mandi. Pemuda pucat itu mendudukkan dirinya di tepian ranjang. Kyuhyun berusaha menetralkan wajahnya yang pucat pasi. Harap-harap cemas tentang keberadaan tamu tak diundangnya.

            Srakk..

            Kyuhyun memandang horor sebuah tangan besar yang mengelus paha kanannya dari balik selimut dan celah bantal.

            Cklek!

            Kyuhyun menepis keras tangan besar itu agar kembali ke persembunyiannya.

            “fiiuhhh leganya” Il Woo tersenyum lebar. Kyuhyun kembali memainkan perannya.

            “HOAAAAM” sengaja ia menguap keras agar pamannya tak betah berlama-lama di kamarnya.

            “ck, dasar beruang!” ujar Il Woo ketus. Ia memang tak ingin berlama-lama melihat wajah ngantuk beruang albino yang menjadi keponakannya, hingga sebelum ia melihat pemandangan aneh di kamar ini. Il Woo mengernyitkan dahinya. “kau memakai sepatumu di atas ranjang?”

            Kyuhyun melirik bagian selatan ranjang. Brengsek! Jika ingin lepas sepatu jangan di ranjang! Batinnya. “eheheh.. maafkan aku paman” Kyuhyun memberikan cengiran lebarnya.

            “sepatumu kelihatannya sangat mahal, Cho. Darimana kau mendapatkan-“

            “paman!” Kyuhyun berteriak. Agak berlebihan ekspresi  yang ditunjukkan Kyuhyun ketika Il Woo berjalan ke arahnya. “i- itu, kurasa Klub pasti akan ramai sekali jika kau tidak berangkat sekarang”

            “ah, ya. Aku sampai melupakan tujuanku. Arraseo, kau istirahatlah, Cho. Besok kita akan melanjutkan proyek”

            “n- ne” jawab Kyuhyun berusaha agar tak menampakkan kegugupannya.

            “kau ini semakin aneh saja setelah bergaul dengan Choi monster itu” ejek Il Woo sebelum ia melenggang pergi dari kamar Kyuhyun. Kyuhyun menatap kepergian pamannya dalam diam, kemudian menutup pintu, dan melangkap mendekati ranjang. Choi Siwon masih disana. Tak beranjak dari persembunyiannya.

            “keluarlah, paman sudah pergi” ujarnya dingin. Tapi sampai satu menit ia menunggu, Siwon belum beranjak dari persembunyiannya.

            “yakkk! Aakh” niat hati ingin memaksa tamunya keluar, Kyuhyun malah terperangkap oleh lengan kekar pria di balik semilut itu.

            “yakk lepaskan aku, Siwon!”

            “tak akan”

            “aisshh yaakk lepaskan!” Kyuhyun meronta, tangan marga Choi itu terlalu kuat untuk dilepaskan dari pinggangnya.

            “kau terlalu berisik, Kyuhyun” bisik Siwon di telinga pemuda pucat itu, membuat bulu kuduk Kyuhyun meremang.

            “kau harus pulang, Siwon! Aku tak mau ada yang memergokimu di kamarku”

            “apa peduliku”

            “siwon-“

            “kau milikku Cho Kyuhyun”

            “ya ya ya aku milikmu! Tapi lepaskan dulu tanganmu, perutku jadi sakit” Kyuhyun bersungut. Akhirnya dengan alasan tak masuk akal itu Siwon melonggarkan pelukannya.

            “Kyuhyun” ujar Siwon. Err bolehkah Kyuhyun berkata jika nada Siwon terdengar lembut?

            “apa?” Kyuhyun  membalikkan  tubuhnya menatap ke arah Siwon yang kini tertidur miring menghadapnya.

            “sejak kapan kau begini?”

            Kyuhyun mengernyitkan dahinya. “seperti apa?”

            Grep!

            Jemari Siwon mencomot habis bibir sintal milik Kyuhyun, membuat mata bulat itu hampir keluar dari sarangnya. “kau seringkali memajukan bibirmu seperti ini” ujar Siwon santai. Jemari tangan kanannya masih santai mengunci pergerakan bibir itu. “tapi aku suka”

            Chup~

            Kini jemari-jemari besar itu telah tergantikan oleh bibir tipis Choi Siwon. Pria dingin ini meraup rakus bibir Kyuhyun dalam sekali gigit.

            “kkkhh” Kyuhyun memekik. Itu sakit sekali. Siwon tak main-main, pria itu benar benar  memakan bibirnya bulat-bulat. Bukan menciumnya.

            “kkkkhhh” Siwon menyedot kuat kedua bibir yang terkatup dalam mulutnya, membuat Kyuhyun memukul-mukul dada bidangnya dengan brutal.

            “hosh hosh hosh” napas Kyuhyun terdengar kasar, ia berhasil terbebas dari perangkap maut mulut Choi Siwon.

            BUGH!

            Kyuhyun memukul siwon dengan bantal yang diambilnya sembarang. Ia sangat kesal diperlakukan seperti itu oleh pria angkuh ini. “bagaimana jika bibirku bengkak besok, hah? Aku harus bertemu klien!” bentak Kyuhyun, masih dengan aksi ‘mari meremukkan badan Siwon’.

            Tap.

            Dengan sekali gerakan Siwon menahan bantal yang kebali akan menghantam  tubuhnya. “jadi jika dengan lembut, kau akan pasrah kutiduri?”

            “YAAKKK!!”

            “khe khe khe” Siwon terkekeh. Ditariknya kembali Kyuhyun yang tadinya duduk, tertidur kembali seperti tadi di sampingnya. Siwon sedikit menggeser tubuhnya agar lebih rapat pada Kyuhyun.

            Ssffhht ssshht.. siwon mengendus-enduk leher Kyuhyun, menggesekkan ujung hidung bangirnya ke kulit seputih kapas itu.

            “Si- Siwon, aku lelah” Kyuhyun melirik rambut hitam legam Siwon yang kini berada di bawah matanya. Ia tak nyaman dengan pergerakan ini, mulut lancangnya pasti sebentar lagi akan kembali mendesah.

            “tidurlah”

            “bagaimana bisa tidur jika kau menciumi leherku seperti ini?” protes Kyuhyun

            “kau ingin aku menggigitnya juga?”

            “yakk aiishhh.. shhhh” protesan itu berubah menjadi desahan kecil ketika dirasakannya lidah Siwon menjilati lehernya sampai basah.

            “Siwon hhhh.,, eegghh, kumohoonn,,, aku le-“

            “tidurlah. Aku hanya merindukan dada dan putingmu. Aku tak akan menyodokmu”

            Kyuhyun menutup matanya erat. Benarkan Siwon tak akan mengahajar lubang anusnya malam ini? Ohh tapi bukankah sama saja, Kyuhyun tak dapat tidur tenang dalam waktu dekat jika Siwon berniat menyusu padanya semalaman ini.

            Chup~

            Kyuhyun membuka mata. Sebuah benda kenyal baru saja menempel di kelopak mata kirinya.

            “tidurlah, aku hanya bercanda” suara itu terdengar serak menahan hasrat. Mata hitam itu sangat teduh dipandangan Kyuhyun. Berbeda dari hari-hari biasanya yang selalu menatapnya datar. Siwon menelusupkan tangan besarnya ke dalam kemeja belakang Kyuhyun yang belum sempat diganti sejak sampai di hotel tadi.

            Chup~

            Sekali lagi, Kyuhyun merasakan bibir terampil itu mencium lembut, kali ini pucuk kepalanya. Tubuh kekar itu makin merapat kearahnya, memberikan kehangatan, dan jemari besarnya mengelus-elus punggung Kyuhyun agar semakin terbuai ke alam mimpi.

            “jalja, Kyuhyun” bisik Siwon lembut, sangat lembut. Hal yang tak pernah ditunjukkannya pada orang lain, termasuk Kyuhyun sendiri. Siwon yakin Kyuhyun sudah berada di alam mimpi.

            Chup. Chup. Chup.

            Malam ini berakhir dengan Siwon yang menciumi seluruh permukaan wajah Kyuhyun dengan lembut. Sedangkan tubuh bagian bawahnya menggesek-gesek perut Kyuhyun. Jujur saja ia sangat tersiksa dengan nya yang membutuhkan lubang saat ini. Tapi ia lebih tak ingin melihat airmata kembali mengalir di wajah bulat pria dalam dekapannya.

            Crott..

            “eeuughh” Siwon menggeram. Akhirnya setelah perjuangan panjang menggesek perut Kyuhyun dengan tegangnya, cairan kental itu berhasil dikeluarkannya. Katakan jika Siwon jorok karena kelepasan tanpa membuka celananya sedikitpun. Bahkan kini celana dalamnya terasa lembab oleh rembesan sperma. Tapi pria ini lebih tidak ingin lagi melepaskan Kyuhyun dari dekapannya barang semenit saja.

            Eehhhhmmm. Well, tak tahukan kalian bahwa sebenarnya bukan hanya Siwon yang kelepasan memuntahkan spermanya, melainkan sosok bertubuh pucat yang kini berada dalam dekapannya.

            Ya, sebenarnya sedari tadi Kyuhyun masih terjaga sepenuhnya. Memang ia sempat terbuai ke alam mimpi, tapi siapa yang tidak sadar  jika nya terasa bergerak akibat gesekan Siwon di tubuhnya. Jika Siwon bermasturbasi dengan perutnya, maka Kyuhyun menikmati setiap tekanan-tekanan dari paha kokoh Siwon yang menempel dan menghentakdi nya.

            Aiisshhh aku kelepasan..

 

jangan lupa vote and comment nee ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙