a gift

Kekasih Sepenggalah

“Kyuhyun-sshi, entah kau siap atau tidak dengan berita ini, tapi aku harus”

            “katakana!” timpal Kyuhyun mutlak.

            “Kyuri sudah setahun ini tak beranjak dari kamar inapnya. Beberapa kali ia harus dilarikan ke ICU karena tekanan-tekanan dari dalam yang semakin membesar. Kurasa terapi saja belum cukup untuk mengurangi rasa sakitnya. Dan, sudah saatnya Kyuri menjalani Kemoterapi tahap kedua, untuk biaya-“

            “lakukan yang terbaik Donghae-sshi! Lakukan yang terbaik. Buat Kyuri ku baik-baik saja!” jawab Kyuhyun tegas. Tak peduli berapapun biaya yang harus ia keluarkan, asalkan adiknya tetap bertahan.

            “baiklah” Donghae ikut menghembuskan nafas beratnya. Meskipun orang di depannya ini terkesan dingin dan menutup diri, ia tahu putra sulung Cho ini sangat menyayangi dan melindungi keluarga sematawayanngnya.

 

            “cek lagi?” Jung Il Woo mengernyitkan dahinya melihat selembar kertas yang diserahkan Kyuhyun padanya. Ya. Kyuhyun memanggilnya beberapa menit lalu.

            “Kyuri butuh pengobatan ekstra, paman, dua hari lagi ia harus menjalankan kemo tahap kedua” ujar Kyuhyun dengan wajah datarnya.

            “tapi baru beberapa hari yang lalu kau minta uang untuk pengobatan Kyuri, Kyu”

            “apa paman meragukanku? Apa menurut paman uang itu kugunakan untuk bersenang-senang?” timpal Kyuhyun sengit. Ia merasa pria ini tengah menuduhnya sebagai penghambur uang perusahaan untuk keperluan pribadinya.

            “bukan begitu Kyu-ah!” Il Woo menghembuskan nafasnya. “kau tahu sendiri perusahaan ini sedang mengalami krisis keuangan yang kompleks. Kita masih memiliki tanggungan hutang yang tinggi dan beban gaji karyawan. Tapi jika ini berkaitan dengan kondisi Kyuri akan paman usahakan.” Il Woo tersenyum hangat pada anak sulung mantan bossnya. Meskipun usia mereka hanya bertaut 10 tahun, dar dulu Kyuhyun enggan memanggilnya Hyung. Ia lebih merasa nyaman memanggil pria ini dengan sebutan paman.

            Astaga! Aku bahkan hampir melupakan kondisi perusahaanku yang makin melemah! Tuhan bantu aku!

            Kyuhyun meringis menatap figura besar yang terpajang apik di dinding seberang ruang kerjanya. Kyuri oppa harus bagaimana?

 

            Kyuhyun menatap pernak pernik berwarna pink yang ada di dalam sebuah toko pinggiran kawasan Gangnam. Ya, kawasan itu memang menjadi pusat mode di Korea. Sebentar lagi valentine, Kyuhyun ingin memberikan hadiah special pada Kyuri dan kekasih hatinya yang telah menemaninya selama lima tahun ini. Kyuhyun begitu mencintai wanita yang sejak zaman kuliah dulu menjadi incaran nomor satu pria di kampusnya. Dalam keadaan terpuruk pun wanita itu selalu berada disampingnya dan memberikan semangat.

            “aku mau yang ini!” ujarnya singkat setelah memberikan dua buah benda yang akan dihadiahkannya pada dua wanita paling berarti di hidupnya. Sebenarnya Kyuhyun mempunyai niatan untuk mengikat sang kekasih dalam hubungan pertunangan. Ia masih belum punya nyali jika ingin langsung melamar, mengingat kondisi perusahaan dan Kyuri yang harus menjadi fokus utamanya saat ini.

            Jaerin pasti senang menerima tas yang diidamkannya minggu lalu. Kyuhyun tersenyum menenteng dua handbag berisikan hadiah untuk Kyuri dan kekasihnya. Sejenak ia melupakan kepenatan kantornya. Pria itu setengah berdendang sambil menyusuri jalanan malam kota Seoul hingga seketika langkahnya terhenti.

            “hallo!”

            “kau dimana chagii?”
            “di rumah sakit. Aku baru saja menemani Kyuri tidur”

            “benarkah? Aku akan  kesana menjemputmu pulang”

            “tak perlu. Aku akan pulang sebentar lagi. kau urus saja pekerjaanmu, ne. aku yakin kau sibuk”

            “benarkah? Baiklah kalu begitu. Saranghae chagii”

            “hemm, nado”

            Tut. Tut. Tut. Panggilan itu diakhiri. Kyuhyun tertawa hambar.

            “kau berbohong Jaerin-ah”

            Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya mengiringi langkah gontai pemuda Cho. Bisakah kita menyebutkan patah hati sekarang? Wanita yang telah menemaninya selama lima tahun ini dengan mudahnya meluncurkan kata-kata kebohongan padanya. Apakah ini kali pertama wanita itu berbohong  padanya?

            “loh, Kyu? Kukira kau sedang makan siang di luar bersama kekasihmu. Tadi aku melihatnya bersama pria di kafe pinggiran Gangnam”

            “aku pergi ke rumah sakit menemani Kyuri!”

            “tidak ada. Kekasihmu belum muncul seharian ini Kyuhyun-sshi. Mungkin ada urusan yang tak bisa ditinggalkannya”

            “aigoo,, sudah lama sekali kau tak kesini nak, oh iya mana kekasihmu yang cantik itu?

            “dia sedang sibuk dengan butiknya, bapa”

            “aniya. Nona Jaerin sudah dua hari pergi berlibur ke Jeju, tuan Cho!

            Kyuhyun tersenyum. Betapa bodohnya ia selama ini. Ternyata banyak bukti yang ditampikknya selama ini. Song Jaerin bukan baru-baru ini meninggalkannya.

            “sejak kapan Jaerin-ah?”

            Kyuhyun meringis. Nasibnya begitu memilukan. Disaat ia membutuhkan sandaran, penopangnya justru menghianatinya. Pria tak boleh menangis- batinnya. Di ujung jalan terdapat sebuah boks telepon yang telindung dari hujan. Sesedih apapun ia tak boleh melupakan hadiah  untuk Kyuri adiknya. Benda di dalam handbag ini harus terlindung dari hujan. Dengan langkah lebar ia berlari menuju boks telpon itu.

            “haisshh ada-ada saja! disaat aku tengah berduka, hujan sialan ini seolah tak kompromi denganku. Kyuri bisa marah jika tahu hadiahnya basah kuyup seperti ini.” Kyuhyun menggerutu mencoba mengalihkan pikirannya meski tak bisa.

            Tok. Tok. Tok. Kyuhyun mendongak. Seorang pria meminta izin untuk dibukakan pintu agar bisa berlindung bersama. Kondisi pria itu juga tak kalah buruk dengan dirinya. Dengan sigap Kyuhyun membukakan pintu untuk pria yang tak dikenalnya itu. Kyuhyun agak bergeser agar memberikan ruang yang cukup untuk mereka berdua.

            “terima kasih” ucap pria yang baru masuk itu ramah. Kyuhyun hanya tersenyum sekilas. Keduanya lalu sama-sama terdiam. Terjebak dalam suasana canggung? Memang.  Dua orang pria dewasa yang sama-sama memiliki tubuh tinggi tegap, yah walaupun Kyuhyun lebih kecil dari pria disampingnya, mengingat beban mental yang berhasil menguras bobot tubuhnya , tidak saling kenal. Apalagi mereka terjebak di ruangan yang utungnya muat untuk ditempati berdua. Tak ada pembicaraan disana, sampai suara deringan salah satu ponsel milik kedua pria ini bordering.

            “ya, Donghae-sshi? APA?? Aku akan segera kesana. Kerahkan semua kemampuanmu Donghae-sshi!” kyuhyun menutup panggilannya kasar, ia terlihat sedikit gemetar saat mengambil bungkusan yang sengaja ditaruhnya di lantai tadi. Hujan di luar masih menangis dengan derasnya, tapi Kyuhyun tak peduli. Adiknya membutuhkannya saat ini.

            “tunggu!” sebuah tangan kekar mencengkeram pundaknya. “kau meninggalkan ini” ujar pria yang berada satu ruangan dengannya. Kyuhyun melirik bungkusan itu sekilas.

            “ambil saja. untukmu” secepat kilat kyuhyun keluar dari boks telepon itu. Ia berlari menembus hujan dengan bungkusan kecil yang disembunyikannya di balik mantel kerjanya. Semoga dapat melindungi hadiah itu.

 

Selamat hari kasih sayang :)

            Pria itu tersenyum membaca tulisan yang ada di dalam bungkusan besar itu. “kau memberikan sebuah tas wanita pada pria”

 

to be continue

please support and comment

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙