bawa bekal itu, dan habiskan!!

Kekasih Sepenggalah

hooolaaaaaaaaaaaaaaa~

aku kembalii..

ada yang kangen?? silahkan tunjuk tangan kkkk

weehh lama sangat yaah??

mian2.. author lagi sibuk2nya penelitian dan kerja hehe..

 

uummhhh alasan lama apdet selain nyari2 waktu buat nulis juga karena gak semangat dengan commenters yang menurun

#sedihh :(

 

tapi terima kasih sekaleee untuk teman2 yang masih setia menunggu dan memberikan komentar untuk akyuhh dan kisah om-om kita ini. sebagai hadiah, ini chapt jadi panjang binggo!! hehe

selamat membaca gengs.. jangan lupa comment and vote nya yaahh

 

 

Doeng!

            Siwon menoyor kepala pria di atsnya dengan Kuat. Membuat Kyuhyun berjengit dan meninggalkan khayalannya.

            “in your dream! Sudah kubilang kau itu pasti istriku di masa lalu. Takdirmu adalah mendesah di bawahku. Tak peduli apapun kelaminmu”

            “yaaakkk!”

            Kkkrrhhhhh.

            Belum sempat Kyuhyun melayangkan tinju ke wajah sempurna itu, si empunya telah terbuai ke alam mimpi.

            “dasar pria menyebalkan! Aku benci kau! Uugh”

---

 

            “bisakah kau mengabaikan ponsel pintarmu itu kala kita sedang sarapan?” ketus Kyuhyun. Hatinya menggeram sejak dia dan pria di hadapannya, Choi Siwonter terduduk di meja bulat tempat mereka menghabiskan waktu untuk makan. Siwon melirik sekilas pada asal suara yang begitu menyebalkan pagi ini. mata tajam itu kembali berkutat dengan benda pipih hitamnya. Ia asyik mengecek pergerakan saham dan jadwalnya hari ini.

            BRAKK. Kyuhyun bangkit dengan kasar dari tempat duduknya, bermaksud ke belakang untuk mengambil sesuatu yang telah ia siapkan sejak subuh.

            “ya, Liu-“

            Langkah Kyuhyun terhenti. Liu? Wanita itu lagi. Kyuhyun merengut. Sadar atau tidak, ia adalah seorang pria dewasa yang entah kenapa akhir-akhir ini menjadi terlalu kekanakkan.

            “baik, atur jadwalku untuk pertemuan dengannya. Ya- kurasa restoran Itali kemarin cukup nyaman-“

            TAK!!

            Siwon menatap dingin pria yang kini telah kembali di hadapannya. Raut wajah pucat itu sama dinginnya dengannya. “kututup teleponnya”

            Kembali Kyuhyun merengut. Siwon bahkan tak pernah meminta izin untuk menelepon atau menutup sambungan telepon dengannya.

            “Kyuhyun?” suara tegas itu mengalun datar. “ada apa denganmu?”

            “sudah ku bilang jangan melakukan hal berlebihan ketika kita sedang makan!” mata bulat itu menatap kotak ungu yang tadi dibawanya dari dapur, enggan melihat pria yang masih menatapnya lekat.

            “sejak kapan kau memusingkan cara makanku?” Siwon menaikkan sebelah alisnya. “sudahlah. Aku tak terlalu berselera makan pagi ini melihat wajah kusutmu. Lagipula nanti siang akan ada pertemuan dengan Baek Grup di Restoran rekomendasi Liu”

            Kyuhyun mendelik. Kalau saja Siwon masih menatapnya lekat, pria angkuh itu pasti akan tertawa terbahak-bahak. Mata bulat kecoklatan itu serasa akan keluar dari sarangnya. “MAKAN!! APAPUN YANG TERJADI KAU TAK BOLEH MAKAN SELAIN MASAKANKU, CHOI!”

            Kyuhyun meledak, dengan Siwon yang membeo di hadapannya. Bolehkan pria Choi ini berkata dirinya sedikit bergetar? Pewaris Cho itu begitu mengerikan kalau ia sudah- ekkhm, marah.

 

            “op- oppa..”

            “ya Liu-sshi?” gadis cina dengan tinggi di atas rata-rata itu terperanjat. Siwon memanggilnya dengan formal. Hatinya mencelos, namun wanita berdarah Cina itu hanya bisa tersenyum hambar. Pria di sampingnya masih belum bisa menerimanya, ternyata.

            Choi Siwon? Jangan tanyakan. Sejak berlalu dari mansion megahnya, sebuat  kantung kertas cokelat tak pernah lepas dari genggamannya. Bahkan sekarangpun, saat waktu menunjukkan pukul dua belas siang, dimana ia dan Liu Wen tengah terduduk dalam mobil mewahnya, kantung kertas itu tak pernah luput dari perhatiannya. Siwon terduduk dengan kedua lutut yang menangkup. Sedang di atas pahanya bungkusan itu bertengger manja. Mata Siwon bahkan tak pernah lepas dari benda kertas itu. Sesekali hidung bangirnya mengendus aroma yang terpancar dari kotak ungu di dalamnya.

            Liu Wen memperhatikan dengan aneh tingkah kakak angkatnya ini. Ya, itupun jika Siwon bisa menerimanya sebagai bagian dari keluarga, maka Liu akan sangat senang mengucapkannya dengan lantang bahwa pria di sampingnya ini adalah kakak kebanggaannya.

            “oppa sepertinya senang sekali” ujar Liu basa-basi.

            “apa terlihat seperti itu?” Siwon menoleh, meski dengan wajah datarnya.

            “ya. Oppa tadi tersenyum dan mengguman”

            “oh- tidak juga” ucap Siwon acuh. Kembali ia menatap benda ungu yang ada di kantung itu. Bayangan ketika ia berada di halaman depan mansionnya kembali terlintas. Cho Kyuhyun bertingkah manis sekali menurutnya. Tanpa diminta pun bibir sintal itu mencium pipi tirus Siwon. Meski setelahnya wajah merengut itu kembali terlihat.

 

            “akan kuhancurkan besarmu itu jika sampai masakanku tak tersentuh oleh mulut menyebalkanmu itu Choi!” pria pucat itu mendelik, berharap dapat menggertak pria yang masih tercenung di sampingnya. Ya. Kyuhyun berani menciumnya karena hanya ada mereka berdua di halaman depan, sedang para pengurus rumah berada di dorm mereka.

            “lalu dengan apa aku menyumpal lubang ketatmu itu jika batangku kau patahkan, Cho?”

            “YAAKKK!!”

 

            “khe khe khe,”

            “op-oppa?” ujar Liu Wen ragu. Tadi kakaknya ini sangat dingin, kemudian tersenyum sendiri, dan sekarang ia malah terkekeh geli.

            “perhatikan jalan saja, Liu” ujar Siwon kemudian. Ia tahu wanita berdarah Cina itu mungkin ketakutan melihat tingkahnya.

 

            “aku tidak pesan. Kalian saja” ujar Siwon pada kelima orang yang duduk mengitarinya di sebuah meja makan restoran bergaya Itali. Liu layaknya ketiga tamu mereka juga tak kalah kaget dengan ucapan sang CEO. “sudah bawa bekal” jawab Siwon cuek. Dengan santainya pria bermarga Choi ini mengeluarkan kotak hitam berwarna ungu dan botol minum berwarna senada dari dalam kantung kertas yang sedari tadi dibawanya kemana pun.

            “sa- sajangnim.. ku kira anda akan ikut makan bersama kami” ujar penerus Baek Grup sedikit gugup. Ya, ini kali pertamanya ia bertatap muka langsung pada raja bisnis termuda Korea. Siwon menatapnya sekilas dan berusaha tampil ramah.

            “seperti yang tadi ku katakan, Tuan, aku membawa bekal” jemari kokoh Siwon menunjuk pada kotak ungu yang telah dibukanya. Ayam lada hitam dan sup aneka jamur menjadi pengisi perutnya siang ini.

            “a- ahaha.. nampaknya anda dirawat dengan baik oleh istri anda” pewaris Baek itu berusaha untuk tampak ramah.

            Siwon menyeringai. Ia menatap lekat pria di seberang tempat duduknya. “aku pria tak beristri, Tuan”

            Pewaris Baek mencelos. Wajahnya memucat. Katakan ia menyesal karena salah bicara. Tentu ia takut pulang ke rumah jika karena perkataan lancangnya, perusahaan keluarganya tak akan mendapatkan kontrak kerjasama dengan pria Choi ini.

            Liu memperhatikan dalam diam pria di samping kirinya. Kakaknya memakan dengan lahap bekal yang sedari tadi dibawanya. Tentu wanita ini penasaran. Apakah setiap hari Siwon memang begini? Ah, seingatnya tidak! Kemarin pria Choi ini bahkan makan siang bersamanya. Tentu dalam rangka urusan klien.

            Sejak kapan oppa membawa bekal? Apa Kyuhyun-sshi yang membuatnya? Liu bergumam dalam hati. Ah tidak mungkin. Mereka kan pria, mana bisa mengerjakan pekerjaan wanita. Lagipula aneh sekali kalau Kyuhyun yang memasakkan untuk oppa, seperti kekasih saja. Liu terkikik pelan membayangkan pikirannya.

            “anda baik-baik saja sekretaris Liu?” tanya pewaris Baek. Yah, pemuda itu makin merasa tak nyaman di meja ini. Sungguh orang-orang Choi Grup membuatnya bingung dan takut. Tingkah mereka aneh, appa. Batinnya miris.

 

            Disini lah Liu Wen sekarang, sebuah supermarket pangan terbesar di Seoul. Jangan tanyakan ini milik siapa, tentu milik keluarga Choi. Sebenarnya gadis Cina ini ingin sekali mengajak Siwon untuk menemaninya berbelanja kebutuhan pribadi, tetapi sayang, pria itu ada urusan dan berakhirlah ia sendiri disini setelah pertemuan cukup panjang dengan Baek Grup.

            Liu menenteng keranjang belanja dengan tangan kirinya, sementanya tangan yang satunya sibuk menari-nari di atas jejeran makanan cepat saji. Ayam atau ikan?ah tapi aku ingin tempura, e-

            “Kyuhyun-sshi!” sapa Liu sedikit berteriak. Dilihatnya pria yang datang bersama Siwon beberapa hari lalu tengah memilah-milih sayuran di koridor seberang.

            “nona Liu?” Kyuhyun mengernyit. Ia menatap sekeliling. Gadis itu hanya sendiri ternyata. Belum sempat Kyuhyun mendekatinya, gadis itu telah lebih dulu menghampirinya.

            “apa yang Kyuhyun-shi lakukan disini?” tanya Liu ramah. Diliriknya troli Kyuhyun. Penuh akan perlengkapan rumah tangga.

            “hanya belanja bulanan” timpal Kyuhyun tak kalah ramah. Yah, terbesit sedikit rasa tidak suka awalnya pada sosok hawa di hadapannya, tapi Kyuhyun sadar, ia bukan siapa-siapa Siwon. Hanya seorang budak seks. Terserah pria itu mau dekat dengan siapa saja, lagipula Liu ini kan juga sekretarisnya.

            “kau yang belanja? Ku pikir pembantu di rumah yang akan memenuhi keperluan kalian” sahut Liu tak percaya.

            Apa-apaan ini, bahkan dia juga membeli detergen! Cerocos Liu dalam hati. “sajangnim tidak menjadikanmu pembantu kan?”

            “HAHAHAHAH” Kyuhyun tertawa keras. Sungguh, gadis di hadapannya ini sangat polos. Sama seperti Kyuri, adiknya. “apa dengan berbelanja bulanan seseorang bisa dikatakan pembantu, nona Liu?” ujar Kyuhyun geli. “well, aku memang sedikit mengurus boss mu itu”

            “ka- kalian hanya berdua? Tidak ada pengurus rumah?”

            “tentu ada. Tapi mereka tinggal di tempat terpisah. Hanya aku dan Siwon yang tinggal di mansion” ujar Kyuhyun pelan. Hell, katakan Kyuhyun gila, ia bahkan pamer pada seorang wanita tentang kehidupan pribadinya.

            “ber-dua?”

            “ya. Berdua”

            Liu terdiam. Ia melirik tumpukan belanjaan Kyuhyun. “aku iri padamu Kyuhyun-sshi” lirihnya. Tapi Kyuhyun dapat mendengarnya. Sontak senyuman jahilnya menghilang, digantikan oleh perasaan bersalah.

            Jadi, dia benar-benar menyukai Siwon?

            Kenapa oppa mau berbagi dengan Kyuhyun-ssi, sedangkan keluarganya saja ia acuhkan.

----

 

            “Kyuri”

            “OPPAAAA!!” gadis bermata bulan dengan bibir kecil itu berteriak. Bukan teriakan senang melainkan keterkejutan luar biasa. Kyuhyun yang tiba-tiba berada di belakang kursi rodanya, dan Si pria menyebalkan yang tiba-tiba hilang dari pandangannya. “oppa kau menyebalkan!” sungut Kyuri.

            “hahaha! Apa yang kau lakukan disini gadis nakal? Kabur dari terapi agi?” goda Kyuhyun.

            “enak saja! Aku-“ tatapan si pria menyebalkan dari balik salah satu dinding bangsal menghentikan ucapannya. Pria itu mengedipkan sebelah mata dengan telunjuk kiri yang menyentuh bibirnya.

            “ya, ak- aku baru selesai terapi dan ingin mencari udara segar sebentar” beruntung bungsu Cho ini cepat membaca situasi. Dengan cepat ia mencari alasan.

            Kyuhyun mengusap sayang pucuk kepala Kyuri. Adiknya masih saja pucat pias meski gadis itu sudah berceloteh ria seperti biasa. “apa itu Kyuri?” Kyuhyun tertarik pada kotak bening yang dipangku sang adik.

            “ini ikan, oppa! Apa kau tak lihat?” sebal Kyuri.

            “oppa tau ini ikan. Tapi darimana kau mendapatkannya?” selidik Kyuhyun. Ia tak ingin Kyuri bergaul dengan orang asing. kyuhyun masih terus menyamarkan identitas adiknya agar tak menjadi incaran para musuh keluarga Cho.

            “Donghae oppa, ya- ehehe” Kyuri tersenyum kikuk. Hufft semoga oppa tidak bertanya pada Donghae oppa.

            Kyuhyun menatap lekat sang adik. Ia tak ingin terlalu menekan Kyuri, tapi pria ini dapat merasakan kebohongan dari perkataan sang adik. “ya sudah, jaga baik-baik teman barumu ini, saeng” Kyuhyun menggenggam pegangan kursi roda yang ditumpangi sang adik. Memutarnya menuju koridor timur, tempat sang adik di rawat.

            Sekilas Kyuri melirik tempat teman barunya tadi bersembunyi. Pria angkuh itu sudah tak ada lagi disana. Terlintas dibenaknya percakapan mereka tempo hari.

 

            “kenapa? Kenapa kakakku tidak boleh tahu kalau aku berteman denganmu?”

            “teman? Jadi kau menganggapku teman, bocah?” seringaian itu kembali tercetak dari bibir joker pria yang beberapa kali ditemui Kyuri di rumah sakit ini.

            “ck! Memangnya aku harus memanggilmu apa? Musuh?”

            “khe khe khe” lagi. Pria aneh itu hanya mengusap kepalanya pelan tanpa memberikan jawaban.

            “katakan, ahjussi pabo! Kenapa kakakku tidak boleh tahu tentang keberadaanmu?”

            “seperti yang kau bilang, aku ini orang jahat”

            Bibir Kyuri mengerucut. Pria ini benar-benar menyebalkan.

            “aku takut jika kakakmu tahu, aku tidak bisa lagi bermain denganmu” ujar pria itu akhirnya. Dengan nada lembut yang sangat disukai Kyuri.

            “kakakku orang baik!” ujarnya masih pura-pura marah.

            “tetap saja aku ini orang asing, bukankah kau sendiri yang bilangkakakmu itu sangat overprotective padamu? Bisa-bisa nanti kita tak akan bertemu lagi”

            “heuuul~ jangan bilang kau mulai menyukaiku” mata Kyuri memicing, menatap selidik pada pria yang duduk di bangku taman.

            Thuk!

            “aakkkh, yaaa!!”

            Pria angkuh itu menoyor kepala mungil Kyuri. “dalam mimpimu, bocah! Wanita bertubuh rata sepertimu bukan seleraku!”

 

            “Cho Kyuri”

            “ah, ne oppa?

            “dari tadi kau tidak mendengarkan ucapan oppa?”

            “eh? Ehehhe maaf oppa aku terlalu sibuk memikirkan nama ikan ini. cepat opaa aku harus menata box ini di meja kamarku” rengek gadis itu. Seperti biasa, Cho Kyuri yang manja dan Cho Kyuhyun yang memanjakannya.

            Sementara di balik dinding bangsal taman tempat gadis pucat tadi terduduk, seorang pria tersenyum melihat interaksi kedua kakak beradik yang semakin bergerak menjauh.

            “Kyuhyun, bisakah kau tersenyum seperti itu juga padaku”

----

 

            Tap. Tap. Tap

            Langkah kaki Kyuhyun menggema di permukaan lantai pualam mansion Choi. Sulung Cho ini pulang larut malam ini, tapi ia cukup tenang mengingat Siwon memberikannya izin asal dijemput oleh tuan Kang.

            Langkah Kyuhyun terhenti di ambang ruang tamu. Siwon disana, dengan buku bacaannya. “aku pulang” cicitnya pelan. belum sempat ia mendekati pemilik mansion ini pikirannya kembali terlintas pada kejadian tadi pagi. Dengan cepat diputarnya langkah kaki itu menuju dapur.

            Kyuhyun tersenyum. Kotak bekal itu telah kosong dan kembali pada tempatnya dalam keadaan bersih, mungkin Siwon sendiri yang mencucinya, atau para pengurus rumah.

            “ekheem!! Makananya tidak kau buang kan?” Kyuhyun berdehem, mencari perhatian pria yang duduk malas di sofa santai.

            “kau bisa lihat sendiri”  tukas Siwon enteng. Ia malas berdebat dengan Kyuhyun yang semakin aneh saja tingkahnya hari ke hari.

            SRET!

            Siwon menegang. Cho Kyuhyun, pria bermata bulat dengan surai ikal yang mulai memanjang tiba-tiba menyembulkan kepalanya di antara pergelangan tangan Siwon yang memegang buku.

            “baca apa?” tanyanya polos. Tak tahukah kau, Cho? Tuan Choi mu itu menegang karena aksi polosmu.

            Pluk!

            Siwon menyingkirkan kepala Kyuhyun dari pandangannya dengan sebelah tangan. Jujur saja ia tak menyukai sesuatu dalam dirinya yang terasa berdentum keras ketika sulung Cho itu melakukan skinship dengannya. “jangan ganggu!” ketus Siwon, kontan membuat pria yang tiba-tiba menghempaskan dirinya ke sofa tadi mencebikkan bibir tebalnya.

            “aaa waeee??” rengeknya dengan suara serak.

            Siwon mendelik tak suka. “sejak kapan kau beraegyo seperti itu?”

            Kembali Kyuhyun mencebikkan bibirnya, membuat gelambir di pipi pucat itu makin mengembang. Alis tebalnya mengerut tak suka. “aakhh” rengekan manja itu kembali lolos dari bibirnya. Siwon memeluknya dari belakang.

            “ada apa denganmu hemm?” Siwon mengendus surai bawah bagian belakang Kyuhyun. Masih harum, pikirya.

            Tak ada jawaban dari si pemilik tubuh yang dipeluk. Kyuhyun masih kesal dengan perlakuan Siwon tadi yang seolah menolaknya. See bahkan si Choi itu memeluknya dengan erat kini. Hell, pria dimana-mana memang sama saja.

            Tunggu-tunggu! Kecuali aku maksudku! Kyuhyun menggelengkan kepalanya cepat, melakukan pembenaran atas pikirannya.

            “Kyuhyun”

            Kembali tak ada sahutan dari pria pucat itu ketika Siwon memanggilnya setelah lama mereka saling diam.

            “Kyuhyun”

            “hemmmm”

            “perutmu makin membesar ya-“ ujar Siwon enteng. Tangan besarnya mengelus-elus permukaan kulit perut pucat itu. Ya, tentu saja setelah menarik paksa kemeja Kyuhyun dari dalam celana kerjanya.

            “YAAAA!!”

            Siwon menutup rapat kedua matanya. Kyuhyun menyemburnya dengan liur berlebih. Tepat di hadapan wajahnya. Pria yang memang bertambah subur dari hari ke hari itu sontak berbalik ketika Siwon mengatakan sesuatu yang- besar.

            Dirasa tak ada pergerakan, perlahan Siwon membuka kelopak matanya, bersikap awas jika mendapat serangan liur lagi dari pria di sebelahnya. Well, hal pertama yang dilihatnya adalah mata bulat Kyuhyun yang semakin membesar ketika ia marah. Ingin rasanya Siwon tertawa, tapi ia berusaha menjaga image angkuhnya.

            “lalu kenapa kalau aku gemuk?” Kembali Kyuhyun memunggungi Siwon. Melihat ke arah tangga. Enggan menatap pemilik mansion.

            Grep!

            Bibir sintal itu kembali mencebik tak suka. Siwon kembali melingkarkan kedua tangan besarnya di perut pucat itu. “kenapa marah? Perutmu kan memang besar. Khe khe khe”

            “kau benar-ben- hhh kkk” Kyuhyun meringis, padahal uraian sumpah serapah sudah berada di ujung lidah. Sejak kapan tangan besar itu menelusup ke dalam celana kainnya?

            “halo Cho” ujar Siwon seolah menyapa benda kenyal yang kini di remas-remas olehnya. “woah, kecil sekali ya kalau sedang tertidur seperti ini”

            “eekkhhh” Kyuhyun menggigit bibir bawahnya. Siwon masih memainkan nya yang masih tertidur.

            “ukurannya se-ibu jariku ya?” tebak Siwon. Kembali pria dingin ini terkekeh membayangkan begitu kecil dan imutnya Kyuhyun ketika tidak tegang.

            “Kyuhyun-“

            Krauk!

            Gigi rata Siwon menggigit pipi kiri Kyuhyun dari belakang. Tangan besarnya masih berada di dalam celana Kyuhyun, meremas-remas yang mulai mengeras. “aku merindukan lubangmu- “

            Krauk!

            Siwon menggigit rahang kiri pria pucat itu. “aku menginginkan susumu”

            Slurp!

            Siwon menjilat bagian dalam daun telinga Kyuhyun. “aku menginginkan spermamu”

            Kyuhyun meremang. Siwon adalah pria penyiksa yang dapat begitu memanjakannya. Kini bukan lagi daging kenyal yang dipegang Siwon, melainkan batang yang mulai mengeras.

            Fhuhhh!

            Siwon meniup lubang telinga kiri Kyuhyun. “eerrkkh”

            “khe khe khe. Dasar manja!” hardik Siwon.

            Srakk!

            Tiba-tiba Kyuhyun menjauh. Menghempaskan tangan kiri Siwon yang masih melingkar di perutnya, meskipun tangan satunya masih bertengger manja di dalam celana Kyuhyun. Dengan wajah yang mulai memerah menahan gairah, mati-matian Kyuhyun menatap Siwon dengan tatapan serius.

            “tadi aku bertemu dengan Liu Wen” mulainya. Siwon mengerutkan dahinya, tak mengerti.

            “lalu?”

            “dia terus menanyakan tentangmu”

            “lalu?”

            “aku bukan babysitter yang tahu seluk beluk tentangmu!”

            “lalu?”

            “aku kesaaaal Siwon!!”

            “lalu?”

            “aku tidak suka ia bertanya tentangmu!” Kyuhyun melengos. Menyisakan Siwon yang hampir salah paham.           

            “kau cemburu padaku atau padanya?”

            Kyuhyun mendelik.  “hell! Aku masih suka wanita, Choi! Mana mungkin aku cemburu dengannya?”

            Direktur Choi pemilik mansion ini menyeringai jahat. “siapa yang mengizinkanmu menyukai wanita ketika masih berstatus milikku, Cho?”

            Suara itu terdegar suram, membuat Kyuhyun kembali meremang. Tidak ini bukan getaran gairah, melainkan aura ketakutan yang begitu kental.

            “aaahhhk” Kyuhyun menjerit. Siwon meremas kuat batang Kyuhyun, seakan ingin meremukkan benda keras itu. “aakhh sakithh Siwonnh”

            Kyuhyun meringis. Tangan kiri pria kejam itu mencubit kecil putingnya. “hell, kau bahkan tak ubahnya seperti gadis liar yang minta ku perkosa, nona” goda Siwon. Ia sangat tak suka mendengar Kyuhyun menyebutkan kata ‘wanita’ dan ‘suka’.

            “aahh,, aaihh Siwon!!” Kyuhyun protes. Siwon menekan kuat kepalanya agar terbenam ke alas sofa sementara tubuhnya dibiarkan berlutut, membuat Kyuhyun berada di posisi menungging sempurna.

            Plak!

            Tangan besar Siwon menampar keras bokong kenyal Kyuhyun dari luar celananya. Pria pucat yang menungging itu meringis kesakitan.

            Sret!

            Siwon menarik sleting celana yang dipakai Kyuhyun.

            Srakk!

            Mudah baginya untuk langsung menarik celana itu dari belakang hingga turun sebatas lulut Kyuhyun yng masih bersimpuh di atas sofa. Tak tanggung-tanggung, tangan besar itu menarik dalam yang dipakai Kyuhyun sekaligus.

            “hai lubang senggamaku” sapa Siwon, seolah belahan pantat Kyuhyun adalah harta berharganya. Kyuhyun melirik siwon dari ujung matanya. Kepanya masih dipaksa terbenam di dasar sofa. Dapat dilihatnya kilatan nafsu dari mata kelam itu.

            “kau ingin langsung kuperkosa atau merengek manja dulu Kyuhyun?” ujar Siwon seolah memberikan penawaran.

            Mata Kyuhyun membulat. Tentu ia tak mengharapkan besar dan berurat Siwon menembus paksa lubang anusnya. Pasti akan berdarah. “ please” mohon Kyuhyun.

            Siwon tersenyum dingin. Ia melepaskan tekanan tangannya pada kepala Kyuhyun dan bergerak menjauh, meski tetap terduduk di atas sofa yang sama. “kalau begitu telanjangi aku, dan dirimu!”

            Perintah mutlak itu tak perlu dua kali dilontarkan oleh mulut dingin raja bisnis Korea. Kyuhyun kembali mendudukkan dirinya dan berputar menghadap Siwon yang masih memandanginya. Dengan cepat Kyuhyun mendekatkan dirinya ke tubuh atletis itu. Jemari panjangnya membuka satu-per satu kancing kemeja santai yang dipakai pemilik mansion.

            “eehhk” Kyuhyun menggeram tertahan. nya tak sengaja bergesekan dengan lutut Siwon. Meski begitu, ia tetap berusaha fokus menelanjangi bagian atas tubuh Siwon.

            Srakk!

            Ini yang tidak Kyuhyun suka. Setiap kali dada kecoklatan itu terbuka, yang ada hanya rasa iri muncul dalam benak Kyuhyun. Ia ingin sekali memiliki gurat-gurat kasar yang membentuk di dada bidang itu.

            Srak!

            Kyuhyun menarik begitu saja celana santai Siwon ketika sebelumnya memberi aba-aba pada pria Choi itu untuk berdiri sebentar. Pria itu tidak memakai dalaman ternyata.

            Gosh! Dia sudah bersiap ternyata! Umpat Kyuhyun.

            “giliranmu” ujar Siwon ketia tubuhnya sudah ditelanjangi sempurna oleh Kyuhyun. Kyuhyun mengangguk pertanda setuju. Ia membuka kancing kemejanya yang bahkan sudah kusut sebelum mereka bersetubuh.

            Pluk!

            Kyuhyun membuang kemejanya ke lantai. Mereka sudah sama-sama telanjang kini. Mata bulatnya beralih memandang Siwon yang masih berdiri mengawasinya dengan lapar.

            “besok apa agendamu?” tanyanya. Katakan Kyuhyun bingung, tapi ia tetap menjawabnya.

            “kontrol ke salah satu proyek di Inha”

            Siwon mengangguk pertanda paham. “berdiri” ujarnya. Kyuhyun lagi-lagi menurut.

            “mendekat”

            Lagi. Kyuhyun bergerak begitu patuh. Jarak mereka bahkan hanya beberapa centi, bahkan Kyuhyun seakan memaksa masuk ke rongga paha-dalam Siwon.

            “tinggimu se-mata, ya?”

            Kyuhyun mendongak. Ya perbedaan tinggi tubuh mereka memang tak terlalu jauh. Hanya beberapa centi.

            “khe khe khe.. tatap aku ketika kita sedang berdua, Kyuhyun”

            Kyuhyun tak bereaksi. Ia masih tak dapat mencerna polah Siwon. “eehhhkk” Kyuhyun memekik. Jari tengah Siwon tiba-tiba mencuti start dengan menekan lubang anusnya dari belakang.
            “kurasa akan menarik jika tubuhmu memanjat di tubuhku ya, Kyuhyun?” usul Siwon.

            “maksudmu?” lirih Kyuhyun tak mengerti.

            “hanya ciumi aku. Tak lebih, oke?”

            Kyuhyun mengangguk. Meski ia tahu Siwon tak mungkin meminta hal biasa darinya. Kyuhyun bergerak tetika tangannya di tarik oleh Siwon kembali menuju sofa.

            Siwon berbaring telentang di atas sofa. Benda itu hanya mampu menampung 2/3 panjang tubuhnya. Kaki jenjangnya dibiarkan sedikit terbuka sementara tungkai kakinya menggantung di tangan sofa.

            “kemari” panggilnya. Kyuhyun menurut. “tengkurap di atasku”

            Kyuhyun mengernyit, tapi tetap menuruti permintaan Siwon. Kalau boleh dibilang, Kyuhyun merasa posisi mereka sangat aneh. Kyuhyun yang merangkat di atas tubuh Siwon dengan posisi menungging seperti kuda.

            “ke atas sedikit, Kyuhyun” ujar Siwon, berusaha mengepaskan posisi mereka. Siwon telentang tanpa kepalanya bersender di tangan sofa, sedangkan kepala Kyuhyun tepat berada di atas pelipisnya. MataSiwon berhadapan langsung dengan leher jenjang pria pucat itu. “Jaga posisimu untuk selalu seperti ini. kau kularang untuk memelukku. Bukankah kau masih suka wanita?” ledek Siwon. Kyuhyun hanya diam. Kepalanya mengangguk, tak ingin berdebat dengan bossnya ini.

            “sekarang ciumi aku Kyuhyun”

            Kyuhyun merunduk, berusaha meraih bibir joker Siwon.

            Chup!

            Kyuhyun meraup bibir atas Siwon dan melepaskannya, bergantian mengulum bibir bawah pria angkuh itu. Siwon masih menatap lekat pria di atasnya yang berusaha menciumnya dengan baik. Lain halnya dengan Kyuhyun yang memejamkan matanya. Ia tak kuat jika harus menatap makhluk sesama jenis yang kini diciuminya. Hell, bahkan sampai saat ini dia masih merasa jijik jika harus berciuman bibir dengan Siwon.

            “egghhkk” Kyuhyun melenguh. Bibir mereka sontak terlepas ketika dirasakannya tangan besar Siwon meremas payudaranya sekaligus.

            “hanya ciumi aku Kyuhyun, tak ada perintah lain” ingat Siwon pada Kyuhyun. Membuat pria pucat itu susah payah berkonsentrasi merundukkan kepalanya. Kembali menyesapi bibir Siwon. Entah kenapa bibir tipis itu berubah rasa menjadi pedas dan panas kini, padahal tadi terasa hambar.

            “eehhhggkk.. Siwonhh” Kyuhyun menatap Siwon dengan mata memohon. Siwon hanya menggeleng, meminta Kyuhyun untuk melanjutkan ciumannya. Sedangkan pria Cho itu tak kuat dengan perlakuan tangan besar Siwon di kedua payudaranya. Siwon memijatnya dengan pelan dan kasar. Meremasnya dengan kuat sampai daging kenyal itu memerah, sementara kedua ibu jarinya masing-masing menekan dan memutar puting Kyuhyun yang mengeras.

            Kyuhyun mendongak. Bokongnya secara refleks bergerak menggoda, menggesekkan dan twistballnya ke atas perut kokoh Siwon.

            “sudah kubilang yang bersentuhan denganku selain bibirmu kan, Cho” ingat Siwon. Membuat Kyuhyun segera membenahi posisinya. Ia sangat tersiksa dengan posisi kuda seperti ini. rasanya ingin menggesek kemanapun asal tubuhnya dapat diremas-remas oleh tangan besar Siwon.

            “kembali ke pekerjaanmu, Kyuhyun” tambah Siwon mutlak. Dengan berat hati Kyuhyun kembali merunduk. Kali ini ia menciumi Siwon dengan kasar, liur mereka sampai menetes ke leher berkeringat Siwon. Hanya bibir Siwon satu-satunya pelampiasan nafsu Kyuhyun.

            “eehhrrrmm” Kyuhyun menggeram dalam ciuman basah mereka. Siwon  menahan mulutnya dengan lidah panjangnya. Sementara di bawah sana Siwon menekan jari tengah kananya ke lubang Kyuhyun. Mudah bagi Siwon untuk melakukan ini dengan posisi Kyuhyun yang menungging di atasnya.

            Kyuhyun mengangkat bokongnya. Dan tanpa sadar makin melebarkan kakinya. Precum di nya mulai  menetes di atas perut Siwon yang sedang tersenyum puas dalam ciuman panasnya.

            Ugghh ku sakithh. Batin Kyuhyun. Siwon benar-benar menyiksa dirinya. Pria itu begitu enggan menyentuh Kyuhyun yang sudah berteriak minta disentuh olehnya.

            “eegghhhkkk Siwoonnnhh” Kyuhyun merengek. Ia memaksa melepas ciuman mereka. Matanya memerah menahan tangis. nya sakit sekali, minta dimanjakan. Tak dipedulikannya lagi perintah pemilik mansion tersebut. Dipeluknya erat kepala Siwon yang berada di bawahnya. Merapatkan erat kedua tubuh telanjang mereka. Kyuhyun menggesek-gesekkan nya yang keras ke atas perut pria dingin itu, mencari kenikmatan sendiri.

            Siwon terkekeh. Tangan kirinya beralih mengelus di sepanjang punggung belakang Kyuhyun. Sementara jemari tengah kanannya masih menekan-nekan lubang Kyuhyun. “bukankah kau Cho Kyuhyun yang menyukai wanita?” ejeknya.

            Kyuhyun tak peduli. Nafsu telah memenuhinya. Ia hanya ingin tangan besar Siwon menggerayangi seluruh bagian tubuhnya.

            Srak!

            Kyuhyun mematung. Siwon menarik tubuhnya sendiri bergeser ke atas. Menyandarkan kepalanya di tangan sofa, sementara Kyuhyun masih menempel erat di atas tubuhnya. Bukan itu yang membuat Kyuhyun mematung, melainkan benda tumpul yang bersiap membuka belahan pantatnya. Pria pucat itu menegang, dieratkannya pelukan kedua tangannya pada kepala Siwon.

            “Siwon” panggilnya.

            Tak ada jawaban. Pria di bawahnya masih sibuk mencari posisi senyaman mungkin. Kaki jenjangnya ditekuk  ke atas agar memudahkan penetrasinya, meski dalam posisi telentang.

            “apa tidak sebaiknya di kamar saja?” cicit Kyuhyun. Jujur ia masih trauma dipergoki oleh pelayan rumah dan itu aib terbesar baginya.

            “dimanapun kau tetap ketat bagiku” timpal Siwon.

            “bukan begitu..” lirih Kyuhyun. Ia kesal dengan Siwon yang masih tak mengerti maksudnya.

            “buka lebih lebar kakimu” Kyuhyun menurut. “tetap seperti ini. tengkurap dan menempel dengan kuat di tubuhku”

            “aku sudah seperti benalu” sungut Kyuhyun. Kesal akan posisinya sendiri.

            “well, mari kita lihat apakah benalu ku ini masih tetap bersungut ketika ku membombardir perutmu” tantang Siwon. Ia menyeringai dalam dekapan Kyuhyun. Pria Cho itu hanya mencebik sebagai reaksi dari ucapan Siwon. Dihirupnya aroma rambut Siwon yang begitu maskulin.

            Srak!

            “eeuughhhh” Kyuhyun mengeratkan pelukannya di kepala Siwon. Sakit. Sampai kapanpun lubangnya akan selalu sakit ketika Siwon memasukkan batang nya.

            “eerrhhmm” Siwon mengangkat bokongnya, berusaha memasukkan lebih dalam batang kemaluannya.

            “awhh.. uugghh” Kyuhyun menjerit.

            “Hei, dimana ku? Sepertinya tertelan sesuatu?” goda Siwon ketika nya telah tenggelam sempurna dalam lubang senggama Kyuhyun.

            “dalam anusku. PUAS?” ketus Kyuhyun, pria di bawahnya terkekeh senang mendapat reaksi dari Kyuhyun.

            “Kyuhyun-“ Siwon memanggil Kyuhyun ketika beberapa detik mereka saling diam, menenangkan otot Kyuhyun. “ucapkan selamat tinggal pada kantor besok”

            “eh-?”

            “aarrrhhgg! Aw awhh.. aaaa aahkkk Siw- Siwooonnhh” Kyuhyun berteriak sejadinya. Belum sempat ia merespon perkataan pria angkuh itu barusan, kini perurat itu menghajar lubangnya dengan kuat dan kasar.

            “wonhh.. aaarrhhgg pelan pelaanhh.. aahhh siwonnhh!!” Kyuhyun memekik protes. Mendadak tubuhnya menegang sempurnah. Panas dan bergairah sekaligus. Gelenyar dalam perutnya semakin berputar tak karuan.

            Grep!

            Siwon memeluk Kyuhyun erat. Lebih tepatnya menekan pinggang belakang Kyuhyun agar makin tertekan ke perutnya.

            “aoauuucchh ooh ohhhsss Siwonnhhh!!” lolong Kyuhyun. Perutnya tertekan dan sensasi aneh menyesakkan semakin berkeliaran di tubuh pucatnya. Ujung alur lubang di dalamnya menyempit akibat tekanan tangan Siwon, membuat prostatnya terkunci tak bergerak.

            “eeughh” Siwon mengerang. Lubang Kyuhyun makin mencengkeram ujung nya akibat perlakukan tangan besarnya.

            “siwoon!! Auuhh uuggh ugghh aaggkkkh” Kyuhyun tersedak saking lelahnya melenguh. Prostatnya ditumbuk berkali-kali dengan kasar oleh kepala Siwon. Nikmat!! Ugghh ini sangat nikmat!!”

            Kyuhyun semakn melebarkan kedua kakinya dan menempel sempurnya di dada Siwon. nya menekan-nekan perut Siwon meminta dimanjakan juga oleh kulit pemilik mansion itu. Tanpa sadar Kyuhyun menekan-nekan nya menghasilnya bokongnya yang juga bergerak tak beraturan.

            PLAK!

            Siwon menampar pantat kenyal Kyuhyun dengan kuat. Pemiliknya tak meringis sama sekali. Gairahnya malah makin terpicu. Kyuhyun mengendurkan pelukannya dari kepala Siwon. Ia merundukkan kepala, mencari wajah pria yang sebenarnya sangat cocok dengan kata tampan.

            Dilihatnya wajah Siwon yang memerah akibat dekapannya. Kyuhyun sedikit merasa bersalah. Ia tak mengindahkan pria di bawahnya. Siwon pasti sedari tadi menahan sakit akibat perlakuannya.

            Chup!

            Siwon membuka kedua kelopaknya. Kyuhyun baru saja mencium mata kanannya yang tertutup menahan nikmat. Mata kelamnya bertemu pandang dengan mata cokelat meski kedua tubuh mereka saling menghentak tak beraturan.

            Chup!

            Dada Siwon menghangat. Dirasakannya gelenyar aneh berpusat dari perutnya dan perlahan membawa sesak ke uluh hatinya. Rasa geli yang menyakitkan, tapi membuat candu baginya. Kyuhyun kembali menciumnya. Kini di hidung bangirnya.

            “eengghh” Kyuhyun menggigit bibir bawahnya. Siwon makin menghentaknya dengan Kuat.

            Grep!

            Kembali tangan besar Siwon memeluknya, lebih tepatnya meraup rambut belakang Kyuhyun dan mendorong kepala pria pucat itu agar menekan ke arahnya. Bibir Siwon meraup kasar bibir Kyuhyun yang entah kapan sudah membengkak.

            “eeughh.. mmmm mmm uughhhh  eemppghht” Kyuhyun terus melenguh tertahan dalam mulutnya.

            “uughhh mmpuahh” Kyuhyun mendongak. Pupilnya memutih, ia akan keluar. “uuggghh siwoonnhhh!!” teriak Kyuhyun mengejar nikmat.

            “SIWOOONNN!!” Kyuhyun menjerit. Siwon tahu maksudnya, pria itu menghentakkan nya dalam tempo yang lambat dan sangat Kuat.

            Crot! Crot!

            Sekitar enam kali Kyuhyun menembakkan spremanya di sela-sela kulit mereka yang menempel rapat. Cairan putih perlahan mengalir dari sisi kulit mereka menuju permukaan sofa.

            “kyuhyunh..” Siwon memanggilnya. Kyuhyun yang belum mendapatkan kesadaran sepenuhnya setelah tadi ia mencapai nikmat memaksakan mata menatap pria di bawahnya.

            “meskipun kau masih menyukai wanita, setidaknya berusahalah lembut saat bersamaku”

            BANG!

            Seolah ditembak tepat ke dasar jantung, Kyuhyun mencelos. Perkataan Siwon barusan seolah menamparnya. Entah apa Kyuhyun pun tak tahu, tapi ia merasakan kesakitan dari perkataan yang keluar dari mulut Siwon.

            “uughhh” Siwon melenguh, matanya terpejam erat meresapi kenikmatan dari lubang hangat Kyuhyun. Sperma kentalnya meleleh dari celah lubang Kyuhyun, pertanda itu tak mampu menampung derasnya cairan yang masuk ke dalamnya.

            Kyuhyun? Pria itu menangis di atas tubuh seorang Choi Siwon. Ia bingung kenapa ia harus menangis. Mata bulatnya masih menatap lekat raut wajah yang menahan nikmat itu. Kilasan kehidupannya bersama Siwon baru-baru ini menggerayangi pikirannya. Siwon yang tak punya hati, Siwon yang aneh, Siwon yang autis, Siwon yang kadang bersikap lembut- dan Siwon yang barusan memohon kepadanya.

            Tes!

            Siwon membuka mata. Setetes cairan mengenai pipinya.

            “Kyuhyun?” tanyanya heran. Ketika membuka mata, hal pertama yang langsung merusak pandangannya adalah wajah Kyuhyun yang bersimbah air mata. Pria pucat itu menangis keras di atasnya dengan bibir yang mengerat berusaha meredam suaranya sendiri.

            “berjanjilah hiks.. berjanjilah padaku untuk hidupsehat dan menjadi hikss.. Siwon yang tangguh.. hiks” Kyuhyun kesusahan mengatur napasnya. Air mata itu sialnya tak mau bersahabat padanya.

            “maksudmu?” Siwon mengernyit tak paham. Well,  Kyuhyun yang menangis saja masih memberikat satu kebingungan baginya.

            “berhenti bertanya dan peluk aku!” bentak Kyuhyun. Ya, selain menyebalkan dan terkenal kejam, Siwon juga lemot, menurut Kyuhyun.

            Mata Siwon bergerak gelisah, meski tak mengerti akan kemarahan Kyuhyun, toh ia tetap memeluk Kyuhyun akhirnya. Mengusap lembut surai ikal itu.

            “khe khe khe”

            “apa?” lirih Kyuhyun dalam pelukannya.

            “perutmu kenyal. Seperti daging asap yang kau masak tadi” ujar Siwon polos, mengingat menu makanannya  siang ini.

            JDUG!

            “aakkhhh” Siwon meringis kuat. Kyuhyun membenturkan kepalanya, ah tidak, lebih tepatnya menyeruduk kepala atasnya pada dahi Siwon. Jelas yang merasa sakit disini adalah Siwon, sementara Kyuhyun tidak seberapa.

            “bicara perut lagi maka urus dirimu sendiri!” ancam Kyuhyun.

 

how how??

tenang.. gak ada kata to be continue kok

cuma 'sampai jumpa' di chapt selanjutnya

HAHAHAHA

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙