Istri terdahulu

Kekasih Sepenggalah

holaaaa.. im back!!

yaaahh terima kasih sekali untuk sahabat terkurang-ajarku, Nao!!

yakk gara2 kau memancingku dengan gambar2 mesummu makanya aku jadi buat adegan beginian!

okeehh lupakan!!

yaahh seperti yang dibilang, dengan sangat terpaksa author menyuguhkan adegan eheem ehem di Chapter ini. bagi yang gak kuat, mimisan, de el el silahkan lambaikan tangan.. XD

 

mungkin ada baiknya juga menyenangkan sahabat-sahabat ert yang bertebabarn di luar sana

tapi jangan lupa vote and comment ya hahaha...

 

semoga tidur kalian menyenangkan. jangan lupa bersihkan ehem ehem sebelum tidur. gak enak kalo lengket

BUAHAHAHAHAHAHAHA

 

 

            BRAK.

            Sebuah outner hitam membentur dinding dengan tidak indahnya setelah dilempar oleh sosok bertubuh pucat dengan bahu  tegap yang kini nampak menegang. Cho Kyuhyun, begitulah mendiang kedua orang tuanya menamai pemuda itu. Pria yang bisa dikatakan melewati seperempat umur hidupnya dengan berbagai macam masalah.

            Bahu lebar itu nampak tegang. Sama halnya dengan rahang tegasnya yang menggeram dalam. Alis hitamnya nampak berkerut pertanda keadaannya tak bisa dikatakan biasa. Sejak pukul sebelas tadi raganya memang berada di ruang direktur ini, tapi tidak dengan jiwanya.

            Drrt. Drrt.

            Smartphone hitam milik penguasa Choi Grup bergetar lemah di saku celananya.

            “hem.. ya, 15 menit lagi aku sampai”

            “kau akan pergi?” satu-satunya wanita paruh baya di meja makan itu melirik anaknya agak kecewa.

            “ya. Para dewan sudah menunggu.” Jawab pria penguasa Choi Grup. Diliriknya wanita berwajah oriental yang duduk di sampingnya. “persiapkan dirimu”

 

            “aaaaarrhhgg sial!!” Kyuhyun berteriak frustasi. Ada apa denganku?

            Cklek!

            “Cho sajang” sapa pria yang sudah tak asing lagi berkeliaran di perusahaan ini. sialnya, pria yang berdiri menghadap ke dinding itu tak menyadari kehadiran tamunya.

            “YAK CHO KYUHYUN!!”

            Kyuhyun berjengit. Di sana, pamannya dengan wajah mengerikan menatapnya penuh minat.

            “apa telingamu itu hanya pajangan?” ucapnya sengit.

            “maaf paman, aku tidak dengar”

            “apa yang kau pikirkan? Jangan berpikir macam-macam. Benahi dulu perusahaan” ujar Jung Il Woo ketus. Ia sangat tidak rela Kyuhyun kembali sibuk dengan wanitanya ataupun tenggelam akan masalah pribadinya.

            “ne, paman” jawab Kyuhyun tak enak.

            “ini laporan perkembangan proyek di Jeju.” Pria berdasi navy itu meletakkan map jingga  di atas meja bertuliskan direktur. “oh ya..”

            Kyuhyun mengalihkan atensi sepenuhnya pada paman sekaligus tangan kepercayaannya ini, melihat Il Woo yang menggantungkan kalimatnya.

            “kapan kau keluar dari mansion Choi brengsek itu? Apa kau menjalani hari yang layak?”

            Tidak paman! Jerit Kyuhyun dalam hati. Ingin sekali ia memeluk pria yang sudah dianggap pengganti ayahnya ini meskipun sosok ini belum terlalu tua. Ingin sekali Kyuhyun berbagi penderitaan. Tapi ini aib. Aib yang ia ciptakan sendiri demi Kyuri dan warisan orang tuanya. “sejauh ini, ya, paman”

            “aku heran kenapa harus mengajarimu bisnis di mansionnya, sih? Kenapa pula dia harus mengajarimu bisnis”

            Kyuhyun terdiam. Lidahnya seolah menjadi batu. Inilah yang ia takutkan. Lambat laun orang di sekitarnya akan bertanya-tanya apa yang dilakukannya di mansion itu.

            “oh, Kyuhyun”

            Tap. Tap. Tap.

            Il Woo melangkah cepat menangkap sosok keponakannya yang tak bergeming.

            Grep.

            Tangan kokoh itu memeluk Kyuhyun penuh. Membuat pria pucat itu berjengit.

            Il Woo, pria yang akan menginjak usia kepala empat mengelus surai lebat dikepala anak sulung pria yang sangat dihormatinya. Il Woo memang sering berkata kasar kepada Kyuhyun, tapi bukan berarti ia tak menyayanginya. Salah, pria ini bahkan sangat menyayangi kedua keponakannya. Terlebih Kyuhyun, sulung Cho ini harus ditempa sekuat baja agar dapat melindungi keluarga dan perusahaannya. Il Woo tahu, sulung ini pasti telah menukarkan sesuatu yang berharga untuk kestabilan perusahaannya pada Choi Grup.

            “entah apa yang telah kau janjikan pada Choi Grup itu, Kyu. Tapi satu hal yang harus kau tau, paman akan selalu berusaha menyelamatkanmu jika kau merasa terancam dan dirugikan”

            Tangan Kyuhyun bergetar. Ia takut memeluk tubuh kokoh itu. Ia takut pria itu akan tahu betapa takut dan menderitanya ia selama ini. Ia takut Siwon akan marah dan menghancurkan keluarganya.

            “Kyu..”

            “ya, paman?”

            “kau tidak mendapat pelecehan, kan?” lagi-lagi wajah Kyuhyun memucat.

            Ya. Aku mendapatkannya, paman! Aku dilecehkan! Jerit Kyuhyun dalam hati.

            Srett.

            Kyuhyun melepaskan pelukannya. “aku bisa menjaga diri” senyumnya.

            “demi Tuhan, Kyu! Aku sudah membayangkan hal yang tidak-tidak! Bahkan aku sampai bermimpi ia menyodomi mu sebagai pelampiasan nafsu bejatnya.”

            “PAMAN!” bentak Kyuhyun. Entahlah. Mendengar kata menyodomi membuat aliran darahnya mengalir tak beraturan.

            “apa?” Il Woo berkata lirih. Terkejut dengan reaksi keponakannya.

            “aku baik-baik saja” tambah Kyuhyun cepat. Sadar akan reaksinya yang  berlebihan. “bisakah paman tinggalkan aku sendiri? Aku  membutuhkan konsentrasi lebih” elaknya.

            “kau mengusirku, Cho?” Il Woo kembali ke polah aslinya. Menatap jengkel ke arah pria berkulit pucat di depannya. “baiklah, baik. Aku keluar. Dasar menyebalkan”

            Pria paruh baya itu bersungut dengan bibir yang tak henti mengeluarkan umpatan untuk keponakan tertuanya.

            Huuufft..

            Kyuhyun menghela nafas. Pintu telah ditutup dari luar. Kembali ia dalam kesendiriannya. Memandang tak jelas objek yang ada di depannya.

            Siwon menatap mata bulat Kyuhyun dalam. “akan ada rapat 15 menit lagi”

            Kyuhyun balik menatap Siwon. Ia tahu ada makna lain dalam perkataan pria itu.

            “jangan dipikirkan. Kau pergilah bersama Liu. Biar ibu dan paman Oh yang mengantar Kyuhyun ke kantor”

            Siwon menatap sekilas kepada Nyonya Choi sebelum akhirnya kembali menatap mata Kyuhyun dalam.

            “ya, tentu saja” ucap Kyuhyun maklum. Ia memaksakan tersenyum.

           

            “yaiiishhhhh... lama-lama aku bisa gila!”

----

 

            Pukul sebelas malam.

            Begitulah arah yang ditunjukkan jarum jam yang menggantung di ruang tengah masion Choi. Berkali-kali Kyuhyun melirik benda persegi dengan motif elegan nan mahal itu sejak sejam yang lalu. Choi Siwon, pria pemilik mansion itu sampai detik ini belum menunjukkan batang hidungnya.

            Tap. Tap. Tap.

            Suara langkah tegas menapaki lantai mansion. Makin lama suara langkahnya makin mendekati tempat dimana Kyuhyun sedari tadi berdiri.

            “Kyuhyun”

            “masih ingat jalan pulang?”

            “kau kenapa?” Siwon menatap heran pada satu-satunya teman serumahnya.

            “ku pikir kau sibuk dengan wanita-wanita pemuas birahimu di luaran sana, cih-“

            Sret!

            “ahkk” Kyuhyun tercekat. Siwon mencengkeram kerah bajunya dengan kuat. Dilihatnya buku-buku jemari pria itu memutih.

            “apa aku lupa mengingatkanmu untuk menyadari posisimu, Cho?” suara itu terdengar dingin dan dalam. Kyuhyun berdesir. Tidak. Ia tidak bermaksud membuat pria di hadapannya naik pitam.

            “le- phas, Siwon” lirih Kyuhyun. Ia benar-benar tercekik sekarang. Bahkan untuk bicarapun sulit. Memar sudah pasti didapatkannya sekarang di leher jenjangnya.

            BRUGHH.

            Tubuh Kyuhyun membentur tiga anak tangga terbawah. Nyeri, itulah yang dirasakan sulung keluarga Cho ini.

            “aku lelah, lapar. Seharian penuh aku berpindah tempat bertemu klien. Liu, aku juga harus membantunya menyesuaikan diri. Sebisa mungkin kuselesaikan pekerjaan dengan cepat demi pulang tepat waktu. Tapi apa yang kudapat? Hinaan darimu?”

            Mata Siwon menatap nyalang sumber kekesalannya malam ini. demi Tuhan pria ini juga manusia. Terlebih dengan segala kelemahannya, ia selalu berusaha tampak kokoh di hadapan orang lain.

            Kyuhyun tertegun. Baru kali ini Siwon berbicara panjang lebar. Terlebih lagi pria ini mencurahkan perasaannya. Hal yang tak akan dijumpai pada penyandang autis lainnya. Otak Kyuhyun terasa lambat berputar. Bukankah ini pertanda baik? Siwon mencoba terbuka padanya. Dan apa tadi? Pria itu kelaparan dan dengan teganya ia merendahkan pria itu?

            Terkutuklah kau, Cho! Umpat Kyuhyun dalam hati.

            Dari segala rasa nyeri punggung dan kitaran lehernya, Kyuhyun mencoba memberanikan diri menatap sosok manusia satu lagi yang ada di ruang tengah itu. Siwon, pria itu mendudukkan kasar tubuh besarnya di sofa panjang menghadap ke televisi besar. Matanya memejam terpaksa dengan dahi berkerut. Kentara sekali adu argumen berlarut dalam pikirannya.

            Srakk.

            Kyuhyun mencoba berdiri. Sakit masih dirasakan di sekitaran tubuhnya. Tapi ia telah jahat malam ini. hal terpenting dari segalanya adalah meminta maaf. Ia juga heran dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa pikiran-pikiran kotor tentang pria di atas sofa itu mendarat di benaknya. Siwon memang terlihat tak berhati. Tapi bukan berarti ia yang bukan siap-siapa dapat menghakimi pria itu dengan sesuka hati.

            Tap. Tap. Tap.

            Pelan tapi pasti, Kyuhyun mendekati sofa di ruang tengah mansion. Siwon masih sama, bersender di punggung sofa dengan mata memejam  lelah.

            “Siwon” panggilnya lemah.

            Tak ada sahutan. Kyuhyun memberanikan diri makin mendekati pimpinan Choi Grup itu. Dengan hati-hati Kyuhyun mendudukkan dirinya tepat di sebelah pria dingin itu berada.

            Tep.

            Tangan pucat Kyuhyun mendarat di bahu kanan Siwon. Diusapnya lembut bagian tubuh itu. Ototnya tegang sekali. Batin Kyuhyun. Pria ini makin merasa bersalah.

            “Siwon- maafkan aku” cicitnya. Suara itu terdengar lembut dan takut-takut.

            “Siwon-“

            “Siwon-“ rengek Kyuhyun untuk ketiga kalinya. Membuat Siwon dengan terpaksa membuka matanya. Suara Kyuhyun yang terdengar serak dan lirih tak mampu untuk ditolaknya. Malah, entah kenapa ia merasa panas sekarang.

            Siwon membuka mata, menoleh ke samping dan ditemukannya wajah Kyuhyun yang memandangnya penuh harap, dan bersalah. “maafkan aku” matanya membulat sayu, seolah memohon untuk.

            “aarrgh! Damn you, Cho!” erang Siwon. Ditariknya cepat lengan Kyuhyun agar tubuh yang tak bisa dikatakan ringkih itu membentur ke arahnya.

            Kyuhyun tersentak. Siwon menariknya dengan kuat ke dalam pelukannya.

            GRAUP!

            “akhh” pekik Kyuhyun. Siwon menggigit penuh pipi kanannya yang masih terdapat jerawat basah.. Wajar ia meringis kesakitan. Siwon, pria itu senang sekali melakukan hal-hal aneh pada tubuhnya.

            “euuhgg” terlambat. Belum lagi Kyuhyun protes atas rasa sakit yang diderita pipi kirinya, sakit itu kini berganti menjadi lenguhan yang tak sadar ia keluarkan. Lidah  pria bertubuh sempurna itu menjilati pipinya.

            “Siwon gelihh..”

            “kau sungguh membuatku kesal, Kyuhyun” adu Siwon. Walau bagaimanapun perasaannya belum membaik.

            “maafkanhh akuhh” ujar Kyuhyun tertatih. “aakhh Siwonhh jerawatku”

            Chup~

            Kyuhyun membuka mata. Baru saja bibir tipis pria itu mencium jerawat basahnya. Yang lebih membuat Kyuhyun tercengang, Siwon tersenyum lembut ke arahnya. Dengan jarak ketika hidung mereka saling bergesekan. Bibir Kyuhyun mengering. Entah sengatan darimana yang mengakibatkan jantungnya berdenyut minta dilepaskan.

            “tampan” lirihnya. Gelenyar aneh bergolak diperutnya.

            “tentu. Dan akan selalu jauh lebih tampan darimu” ujar Siwon. Masih dengan wajah memukaunya.

            Biasanya, Kyuhyun akan segera mengumpati dirinya. Sekarang, bahkan untuk memikirkan siapa namanya pun ia enggan. Mata Siwon yang menatapnya dalam dengan senyuman tulus terukir di bibir tipisnya sangat sulit untuk dilewatkan.  Kyuhyun, pria pucat itu bahkan tak menyadari Siwon yang telah membaringkan tubuhnya di Sofa, dengan pria itu yang berada di atasnya, meski tanpa menindihnya langsung.

            “apa yang kau lihat, Kyuhyun?” serak Siwon.  Mencium aroma sabun mandi dari tubuh Kyuhyun membuat libidonya meningkat. Sementara pria bermata bulat di bawahnya tetap bergeming dengan pandangan yang tak lepas dari mata hitam miliknya.

            “Kyuhyun- aku menginginkanmu”

            Nyar~

            Lagi-lagi gelenyar aneh kembali bergolak di perut Kyuhyun. Ingin ia muntah, tapi tak bisa. Bukan perasaan jijik, lebih ke membuncah tepatnya. Pita suaranya terasa tak bekerja, dan uluh hatinya makin hebat distusuk-tusuk oleh setiap helaan nafas Siwon di atasnya. Tak terasa sesuatu dalam dirinya juga ikut bergairah.

            Srek. Srek.

            Jemari besar Siwon merapihkan poni yang menutupi wajah Kyuhyun dengan lembut penuh kasih, membuat pria bertubuh pucat itu memejamkan mata. Kyuhyun hanya ingin mengalah malam ini. Ia seperti juga membutuhkan belaian jemari besar itu saat ini. katakan Kyuhyun gila, tapi ia tak peduli. Siwon, sosok melembut itu tak bisa ditolak begitu saja oleh Kyuhyun.

            Chup!

            Siwon mencium kelopak mata kanan Kyuhyun, membuat pria pucat ini berdesir hebat hanya dengan perlakuan minim itu.

            “Kyuhyun-“

            Kyuhyun tersentak. Siwon memanggilnya dengan nada bergetar?

            Perlahan dibukanya kedua kelopak mata bulatnya. Dan hal pertama yang dilihatnya adalah, Siwon menangis.

            “Siwon” bisik Kyuhyun pelan. ia tak tahu apa yang terjadi.

            “sakit Kyuhyun. Rasanya benar-benar sakit di dadaku. Aku- aku benar-benar merindukanmu. Kau menyiksaku. Aku benar-benar menginginkanku hingga serasa aku ingin mati”

            Chup~

            Entah setan darimana yang merasuki pemuda bermarga Cho itu hingga tanpa pikir panjang ia meraup bibir tipis milik Siwon yang bergetar menahan tangis. Ia salah. Bukan hanya dirinya yang menanggung sakit. Siwon juga. Mungkin benar Siwon adalah seorang gay. Dan ia terus menahan dirinya demi pria normal seperti Kyuhyun. Kyuhyun bahkan menyadari Siwon yang dulunya sangat kejam perlahan mulai berusaha menahan diri demi kenyamanan dirinya. Bukankah dirinyalah yang harus disalahkan selama ini? ia telah setuju menjadi milik Siwon dan melayaninya. Tapi apa? Bahkan selama ini dirinya merasa terus diperkosan dan dilecehkan oleh pria di atasnya. Bukankah ia memang menjual dirinya pada pria ini?

            Tes.

            Air mata Siwon jatuh di atas pipi gembilnya. Sedang air matanya sendiri juga sudah lama mengalir dari sudut matanya yang terpejam. Siwon, pria itu masih belum membalas ciumannya. Hati Kyuhyun kembali berdenyut. Siwon pasti mematung karena tak menyangka akan perlakuan  liarnya.

            Slurp~

            Kyuhyun meruncingkan lidahnya, kemudian menggoda sudut bibir Siwon agar membuka, berbarengan dengan kedua kelopak matanya yang perlahan membuka. Hal pertama yang di dapatnya adalah tatapan nanar Siwon pada dirinya. Kyuhyun tersenyum sayu.

            “Siwon-“ ujarnya lembut. “cium aku”

            “aarhhg” Siwon menggeram. Kyuhyun begitu menyiksa birahinya. Perkataan pria itu barusan makin membakar nafsunya. Diraupnya cepat bibir sintal itu tanpa ampun.

            “aakkh” lirih Kyuhyun. Siwon menggigit ganas bibir bawahnya dan menyedot kuat bibir atasnya dalam tempo cepat. Kyuhyun merasakan bibirnya dikerjai habis-habisnya oeh gigi bagian depan Siwon.

            “uugghhh” Kyuhyun melenguh. Kini lidah milik pria bertubuh sempurna itu masuk tanpa perlawanan ke dalam mulutnya. Menggelitik langit-langit mulutnya.. “euuhh Siwoonnhhh aah”

            Kyuhyun memiringkan wajahya, berusaha melepaskan diri dari godaan lidah lihai pria di atasnya, namun dengan sigap Siwon mengejar kemanapun mawajah itu berpaling darinya.

            “eemmphhhhtth” Kyuhyun memekik tertahan. tangan kiri Siwon menekan puting kirinya dari luar.

            Srakk.

            Tangan kanan Siwon agak kesusahan menyingkap polo putih yang dipakai Kyuhyun. Kyuhyun mengangkat tubuhnya sedikit agar memudahkan Siwon menyingkap polonya sebatas leher. Mata Siwon berkilat dilapisi kabut nafsu.

            “katakan aku gila, Kyuhyun. Tapi payudaramu begitu gemuk dan ranum”

            Wajah Kyuhyun memerah. Demi Tuhan dia laki-laki dan Siwon yang notabanenya juga lelaki baru saja memuja payudaranya.

            GIUT!

            “eerrhhhmmm” Kyuhyun menggeranm. Siwon menggigit putingnya dengan kedua bibir tipisnya. Kyuhyun merintih nikmat.

            GRAUP.

            Tangan kanan Siwon meraup payudara Kyuhyun dari bawah, sehingga gunung putih itu tampak mencuat angkuh. “lihatlah Kyuhyun” Kyuhyun yang sedari tadi sibuk memejamkan matanya menahan nikmat kembali membuka matanya dan menatap ke arah mana Siwon menatap. Dadanya terlihat penuh dan mencuat digenggam Siwon seperti itu. Seperti pria pimpinan Choi Grup itu sudah bersiap memerah susunya. Matanya berkilat semangat kekanakan. “bagaimana bisa payudaramu gemuk, putih dan mencuat seperti ini?? putingnya pun besar dan kemerahan?” lagi, Kyuhyun dapat melihat senyum kekanakan menghiasi wajah tampan pria yang kini melorot di atas dadanya. “kau pasti istriku di masa lalu”

            Deg!

            Jantung Kyuhyun serasa terlepas dari tempatnya. Ingatkan dia sudah berapa kali hari ini pria bernama Choi Siwon itu membuat pipinya bersemu merah.

            Slruup.

            “eeegghh.. “ Kyuhyun meraung ketika kedua tangan besar Siwon dengan nakal meremas-remas payudaranya kasar.  Puting kemerahan sebelah kiri Kyuhyun ditekan kuat oleh telunjuk besarnya. “aahkhkhh Siwon.. eeghhhg”

            Kyuhyun semakin gila merengek ketika puting sebelah kanannya dijilat dan dibasahi oleh lidah panjang pria di atasnya. “Siw.. aaahh” Kyuhyun merunduk, berusaha mencari wajah pria yang dengan tega mengerjai payudaranya. Mata Kyuhyun semakin diluputi kabut nafsu ketika dilihatnya Siwon memejamkan  erat kedua matanya. Menghisap, menjilat, dan menggigit-gigit kecil payudaranya secara bergantian.

            Kyuhyun menggerakkan tangan kanannya yang sedari tadi terkulai menyentuh lantai menuju leher belakang pria di atasnya. Sontak Siwon membuka mata, mengalihkan atensi padanya, seolah bertanya, ada apa?

            Kyuhyun tersenyum lembut. Sangat lembut, sehingga yang sedari tadi sudah membengkak makin dirasa oleh Siwon di dalam celana kerjanya.

            “eerhhmmm..” Siwon menggeram ketika jemari-jemari panjang Kyuhyun meremas lembut rambut belakangnya.

            SRETT.

            Siwon mendudukkan dirinya, dihadiahi tatapan bertanya dari Kyuhyun. Pria yang biasanya tersenyum meremehkan ini tersenyum lembut. Perlahan ia membuaka kemejanya sendiri, kemudian beralih pada sabuk yang seharian ini mengekang pinggangnya. Kyuhyun menatap kegiatan yang dilakukan Siwon dengan pandangan yang sulit diartikan. Sementara keadaannya sendiri tak bisa dikatakan baik. Polo yang tersingkap tinggi mencapapai ketika dan lehernya. Sedang celana training hitam masih membalut sempurna kaki jenjangnya.

            Glup!

            Kyuhyun menelan ludah. Dada keras Siwon yang berkeringat, serta bulu halus yang bertengger indah dari bawah pusarnya sampai bermuara di atas nya.  Sedangkan bulu-bulu yang mengitari berurat pria itu terlihat lebat dan hitam. Harusnya Kyuhyun merasa jijik umumnya, tapi jika Siwon yang memilikinya, entah kenapa dengan susah payah ia mengontrol air liurnya.

            Kecokelatan dan berurat. Itulah yang ditangkap oleh mata telanjang Kyuhyun.

            “Kyuhyun..” pria bersurai ikal itu terkesiap. Siwon memanggilnya.

            “ah, ya?” jawabnya kikuk.

            “kau tak melepas celanamu?” Siwon menunjuk dengan arah matanya. Kyuhyun mengikutinya. Benar! Ia belum melepaskan secara utuh pakaiannya, sedang pria pemilik mansion itu sudah telanjang seutuhnya.

            Belum sempat Kyuhyun melorotkan celananya, Siwon dengan sigap membantu pria yang tanpa sadar masih berbaring lemah di sofa. Kaki Kyuhyun terpaksa mengangkang sebelah agar mempermudah Siwon melorotkan celananya, sehingga menyisakan celana ketat yang menutupi tegangnya.

            “iihhh..” Kyuhyun mencelos. Apa-apaan tadi? Ia seperti seorang pelacur yang menggoda tuannya dengan desahan nakal ketika Siwon mengusap sayang dan testis yang mengeras dalam celana ketatnya.

            “khe khe khe” Siwon terkekeh.

            “Apa?”

            “ku rasa kau ini benar-benar seorang wanita dulu” goda Siwon. Kyuhyun mendelik tak suka.

            “ehhhkk yak!!” Siwon menarik paksa celana dalamnya, membuat Kyuhyun yang memang sudah tegang langsung mencuat menantang si empunya mansion.

            SRAKK.

            Siwon mengangkat tubuh atas Kyuhyun agar lebih mundur ke tangan sofa. “nyamankan dirimu, Kyuhyun” ujarnya. Kyuhyun menempelkan perpotongan leher belakangnya ke lengan sofa. Sehingga posisinya kini antara duduk dan terbaring.

            HAP!

            “eh?” Kyuhyun berjengit. Pasalnya, pria yang duduk berhadapan dengannya dengan santai menggapai kedua pergelangan kakinya dan membuatnya-

            “Siwon?”

            Siwon tersenyum. Ditekuknya kaki jenjang Kyuhyun sedekat mungkin dengan perut pria pucat itu. “ angkat bokongmu, Kyuhyun”

            Kyuhyun menurut. Perlahan Siwon merangsek maju. Duduk dengan tubuh menunpu di atas lututnya sendiri. “angkat sedikit lebih tinggi” perintahnya. Kedua ujung kaki Kyuhyun perlahan di kaitkannya di belakang kepala pria pucat itu. Kyuhyun masih mengernyit bingung. Sungguh aneh posisinya saat ini. tubuh melengkung ke atas, dengan perut tertekan, kaki yang dikaitkan di belakang kepala dan bokongnya yang terpaksa mengangkat karena posisinya yang seperti bergelung.

            SRAK.

            “pastikan kedua tanganmu memegangi ujung kaki mu, Kyuhyun” Siwon meletakkan kedua  tangan Kyuhyun untuk mengunci pergerakan kaki  sehingga mau tak mau Kyuhyun akan kesusahan untuk bergerak-gerak tak karuan.

            “eeuugh” lenguhan lagi-lagi lolos dari suara serak Kyuhyun. Perut Siwon tak sengaja mendesak nya ketika pria itu mengunci kaki Kyuhyun dengan tangan pria pucat itu.

            “lihat ke bawah Kyu” perintah Siwon.

            Kyuhyun merona. Apa-apaan ini? jarak antara wajahnya dan nya hanya sekitar sepuluh senti. Tubuhnya benar-benar dibuat melengkung oleh Siwon.

            Chup!

            Ciuman singkat di bibirnya membuyarkan lamunan Kyuhyun. Siwon tersenyum manis ke arahnya. “jangan tahan desahanmu, Kyu. Aku menyukainya” bisiknya, sebelum dengan cepat pria itu memposisikan kepalanya tepat berada di Kyuhyun yang mengacung.

            “uuuu.. lihat! Dia menantangku, eh?” Siwon melontarkan nya.

            “aassshhhh sshhh uuggh Siwhhh aahh” Kyuhyun meracau hebat. Pria di bawahnya atau lebih tepatnya di atas bagian bawahnya mengemuti kepala nya dengan keras.

            Sluurrpp. Lidah panjang Siwon bergerak nakal mengabsen setiap inci kumpulan urat-urat Kyuhyun yang mengeras.

            “aaagggrrhh Siwoonnnhh.. gigit! Kumohon!” perintah Kyuhyun. Ia tak suka sensasi geli-tanggung yang diberikan lidah Siwon untuknya.

            “as your wish, Kyu” Siwon terkekeh.

            GRAUP!

            “AAAARRGGHHH wonhh!!... uughh” kepala Kyuhyun terangkat. Siwon dengan membabi buta menyedot nya. Bibir dan gigi depan Siwon bermain lihai naik turun disepanjang Kyuhyun yang memerah dan berkilat ludahnya. Ia menyedot kuat ketika sampai di gumpalan daging kepala pemuda pucar itu. Tak lupa ujung lidahnya yang meruncing menggelitik mencoba merobek lubang kemih Kyuhyun.

            “oouucchhh aaagghh enn naakkhh aaahhh”

            Tap!

            “eergghh” Kyuhyun menggeram kesal. Siwon, pria itu mendadak melepas emutannya di tegangnya. “kena- aaaggghrrhh oouh Siwonn oohhh”

            Belum sempat pria pucat itu melayangkan protes, disadarinya Siwon pekerjaan mulutnya dengan tangan besarnya.

            GRAUPP!

            “AAARRGGHHHHHH...” Kyuhyun melolong. Siwon memakan habis kedua bola kembarnya. Mengunyahnya dengan gigi-gigi depannya. Kyuhyun makin menggila. Serangan tangan kanan Siwon di nya dan gerakan gigi pria itu memakan testisnya sungguh kenikmatan tiada tara.

            “ohh my GOD!! SIWOOOON!!” tubuh Kyuhyun makin melengkung ketika dirasakannya telunjuk kiri pria itu mengulik lubang anusnya.

            “aagghhh aaah uugghh aawwhhh” Kyuhyun meracau. Buku-bu jarinya memutih sempurna. Sekuat tenaga ia memposisikan kedua tanganya agar tetap pada tempatnya.

            Kyuhyun menangis. Ia tak kuat menerima siksaan nikmat yang baru dipraktekan Siwon untukknya. Tubuhnya terkungkung oleh dirinya sendiri. Kemaluan dan wajah nya sungguh sangat dengan membuat libidonya beratus kali meningkat. Apalagi melihat ekspresi liar Siwon ketika mengerjai bagian bawahnya sekaligus. Pria itu benar-benar jantan luar dalam.

            BLASSHH

            “awwhh aahhh eergghhh” Kyuhyun makin menggeram. Telunjuk kiri Siwon menancap sepenuhnya di lubang anusnya. Mengulik lubang itu hanya dengan satu jari besarnya namun membawa efek luar biasa pada sang korban.

            “oucchh aw aww aawwhhh aaahhhh” Kyuhyun merintih. Telunjuk itu menusuk tak beraturan. Membuat luangnya terasa perih dan panas. Namun kenikmatan yang dirasakan dari yang terus dipompa dan testisnya yang di emut makin membakar nafsu Cho Kyuhyun.

            “Siwon. Akuhh ingin.. eeuuughhh..” ujarnya lirih, namun masih dapat didengar pria bermarga Choi itu.  “ Siwon.. aahh akuuhh AARRGGHHHHHHH....”Kyuhyun melolong panjang. Tak dipedulikannya jika suaranya akan sampai terdengar ke paviliun depan, tempat para pekerja bermukim. Siwon menyadari nya yang akan segera meledak dan menggantinga kelima jari besarnya kembali dengan mulutnya. Tepat ketika Kyuhyun meledak, sekuat tenaga disedotnya kuat sperma yang menyembur dari lubang kecil itu.

            “eehhh..” Kyuhyun mendesah. Ia lelah. Matanya sayup-sayup setengah terbuka. Itu e terhebat yang dirasakannya tanpa pria di depannya ini menusuk lubangnya. Ditatapnya Siwon yang masih asyik mengelapi mulutnya dari sisa-sisa lumeran spermanya. “kau seperti vampir penghisap sperma” ujar Kyuhyun polos.

            “hanya spermamu” timpal Siwon manis. “tetap seperti itu Kyuhyun!” perintah Siwon ketika pria yang terbaring lemah itu ingin meluruskan kakinya.

            “aku pegal”

            “tapi aku belum mendapatkan bagian!” timpalnya sengit. Jiwa bossy nya kembali menguar. Dengan terpaksa Kyuhyun mengalah. Toh, dia yang memulainya duluan. Dengan tak rela dikaitkannya kembali kaki kanannya di belakang kepala.

            SLUURRPP. 

            “ya Tuhan! Aku baru saja e!” celetuk Kyuhyun, membuat Siwon mau tak-mau tersenyum geli. Dijilatinya kembali lubang Kyuhyun yang berwarna kemerahan. Dicoleknya sisa sperma yang melekat di paha kiri Kyuhyun untuk dijadikan pelumas alami nya nanti.

            Ptchu!

            “yak!” bentak Kyuhyun. Matanya yang sayup sotak melotot menatap horor sosok di atasnya. Siwon baru saja meludahi lubang anusnya.

            “apa? Spermamu kurang!” ujar Siwon malas.

            “kau yang menghabiskannya! Dasar- aaauugghhh uuugghh”

            Siwon tak peduli. Makin hari mulut tebal itu makin gencar mengomelinya sana-sini. Lebih baik kau mendesah. Itu terdengar sangat indah! Batin Siwon dalam hati. Lidah panjangnya sibuk memaksa masuk ke dalam lubang ketat itu.

            Slruuup.

            “aaaahhhh siwon uuggh hentikaann aahhh “ racau Kyuhyun. Pasalnya, lidah panjang itu tertancap sempurna dalam lubang ketatnya, sehingga hidung bangir Siwon bergesekan dengan testisnya dan hal itu memberikan sengatan listrik tersendiri untuk sulung Cho ini.

            “aaaauuuggg aaaahhhhhhh SIWOON!!” Siwon memutar paksa lidahnya yang sulit bergerak di lubang sempit itu.

            “siwonn... siwonnn aaahhhhhrrgg” Kyuhyun menjerit-jerit tak karuan. Ini sakit. Dan ini nikmat sekaligus.

            TESHH.

Siwon mencabut lidahnya dari lubang Kyuhyun. Dan dengan cepat merangsek naik, bersiap menggahi pria pucat itu. Wajah Kyuhyun kembali bersemu ketika kokoh itu tepat berada di wajahnya. Cokelat dan berurat. Tanpa sadar tangan kanannya bergerak ingin mengambil benda panjang itu untuk diemut dalam bibir sintalnya.

Tap!

Pupus sudah. Tangan kanannya ditepis oleh Siwon. “tak ada jatah untuk mulutmu malam ini” ujarnya mutlak.

BLESSHH

“AAARRGGGGHHH” Kyuhyun melolong kesakitan. Tanpa peringatan pria di atasnya menyentak telak lubang anusnya yang kembali menutup. Kyuhyun merasakan ngilu di bagian belakangnya. “Siwo- aagggrrrhhh” Kyuhyun mengerang kesakitan. Aru saja ia merasakan ngilu yang luar biasa, kini tanpa menunggu penyesuaian, Siwon menghajar kuat-kuat lubang analnya.

“siwon sakitthh” rintih Kyuhyun.

“ini akibatnya jika kau membuatku marah” wajah Siwon yang berubah dingin saat menggagahi tubuhnya bukannya membuat Kyuhyun tersiksa, malah membuatnya semakin mendamba. Pria di atasnya begitu tangguh dan perkasa. Bahkan mungkin Kyuhyun dengan rela hati menyerahkan lubang anusnya malam ini.

“aaagghhh uuhh Siwoonn yaaahh disanaahh” Kyuhyun merasakan nikmatnya. Siwon berhasil menyentuh prostatnya.

“oouuhh Kyuhyun!” Siwon menggeram. Matanya berkilat penuh nafsu menatap Kyuhyun yang mendongak mengerang-erang kenikmatan. Sementara besarnya terasa diremas-remas oleh rektum milik Kyuhyun.

Siwon mencondongkan dirinya mendekati wajah Kyuhyun yang telah berhias air mata kenikmatan. “Kyuhyun, tatap aku” bisiknya.

            “eeuuhhhgg aahh woonnhh” Kyuhyun dapat mendengar bisikan lirih Siwon di atas tubuhnya. Ia memaksa membuka mata dan hal pertama yang dilihatnya dalah wajah Siwon yang sepenuhnya tampan berhiaskan keliaran nafsu yang membuncah. Wajah Kyuhyun memanas diikuti gejolak dalam perutnya yang makin menggelenyar tak karuan.

            “”eegghhmmptt aakhh ehhememmpt” entah siapa yang memulai tapi kedua bibir berbeda jenis itu tak dapat mengelakkan pertautan mereka. Siwon yang egois ingin menjajah seluruh bagian mulut Kyuhyun dan Kyuhyun yang bersedia mengerang di bawahnya.

            Tumbukan di bawahnya semakin bergerak cepat. Paha Siwon yang kokoh dengan gagah menopang bobot tubuhnya agar selalu menusuk Kyuhyun dengan tempo cepat dan Kyuhyun.

            “oeeehhh Siwon.. aku tak kuaatthhh”

            “eeughhh”

            “kauu benarhh aaaahhh uughhh benarhh aaahhh”

            “benar ap paahh uh?”

            “kuaatthh aaahh yaahh Siwon.. disanaa uughh”

            “kau sempithh Kyuh..”

            “Aaaagghhh Siwon aku ingin pipiss..”

            “lakukaan.. errhhmmm”

            “SIWOOOOONNNNNN...”

            Jleb bleshh jleb bleesshh..

            Kyuhyun melolong, spermanya mencuat sanan sini, mengotori perut bawah Siwon, sedangkan pria itu masih berkonsentrasi mencapai surganya sendiri.

            “eeuuggghh Kyuhyun..eeehhhhmmm”

            Crot. Crot crot! Sprema kentalnya meleleh dari lubang yang masih diisi penuh oleh nya. Sekitar enam kali Siwon menembakkan cairannya ke dalam lubang itu.

            BRUGH!

            Tubuh besarnya terjatuh menimpa Kyuhyun yang masih melengkung di bawahnya.

            “eehhh Siwon, pegal” cicit Kyuhyun. Entah kenapa ia sangat manja malam ini. mau tak mau pria bermarga Choi ini menopang bobot tubuhnya menggunakan kedua telapak tangnnya agar Kyuhyun dapat menurunkan kakinya.

            “tidak bisa..” rengek pria pucat ini lagi. Ruang geraknya masih terlalu sempit.

            SRETT. HAP!

            Agak kesal\, Siwon menarik pinggang Kyuhyun dan dengan mudah membalikkan posisi mereka. Ia yang telentang di sofa, sementara Kyuhyun  tengkurap di atas tubuh telanjangnya.

            Siwon lelah. Ya, dan jangan lupakan ia juga lapar sebenarnya. Matanya tak dapat berbohong untuk tetap kuat terbuka. Sementara manusia di atasnya masih saja memeluk manja dada bidangnya.

            “Siwon..” panggil Kyuhyun

            “hemm..”

            “berapa ukuran mu?” tanyanya malu-malu.

            Siwon mengernyitkan dahi, namun tetap enggan membuka mata. “sekitar 25 senti, ku kira” jawabnya enteng. Membuat Kyuhyun ber ‘O’ ria. “kenapa?”

            “hehehe..”

            Tawa ambigu yang dilontarkan Kyuhyun mau tak mau membangkitkan rasa penasaran Siwon. Dipaksanya membuka kelopak matanya. Kyuhyun tengah tersenyum kekanakan ke arahnya.

            “aku juga ingin punya yang seperti itu” khayalnya. Aahhh pasti aku akan jadi pejantan yang kokoh dan tangguh!

            Doeng!

            Siwon menoyor kepala pria di atsnya dengan Kuat. Membuat Kyuhyun berjengit dan meninggalkan khayalannya.

            “in your dream! Sudah kubilang kau itu pasti istriku di masa lalu. Takdirmu adalah mendesah di bawahku. Tak peduli apapun kelaminmu”

            “yaaakkk!”

            Kkkrrhhhhh.

            Belum sempat Kyuhyun melayangkan tinju ke wajah sempurna itu, si empunya telah terbuai ke alam mimpi.

            “dasar pria menyebalkan! Aku benci kau! Uugh”

 

betewehh..

bosankah kalian dengan cerita ini?

ingin diperpanjang atau segera di akhiri?

ditunggu tanggapannya ^^

paii paii

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙