Pertemuan

Kekasih Sepenggalah

“tunggu!” sebuah tangan kekar mencengkeram pundaknya. “kau meninggalkan ini” ujar pria yang berada satu ruangan dengannya. Kyuhyun melirik bungkusan itu sekilas.

            “ambil saja. untukmu” secepat kilat kyuhyun keluar dari boks telepon itu. Ia berlari menembus hujan dengan bungkusan kecil yang disembunyikannya di balik mantel kerjanya. Semoga dapat melindungi hadiah itu.

 

Selamat hari kasih sayang :)

            Pria itu tersenyum membaca tulisan yang ada di dalam bungkusan besar itu. “kau memberikan sebuah tas wanita pada pria”

 

            “kondisinya makin hari makin memburuk Kyuhyun-sshi. Meski kami telah memberikan perawatan terbaik, tubuh Kyuri tak dapat bertahan lama”

            “lakukan apapun Donghae-sshi! Kumohon! Selamatkan adikku!”

            “jika Kyuri tak dapat mengikuti kemoterapi tahapan ini, hanya ada satu pilihan terakhir. Operasi!”

            Kyuhyun meringkuk di atas sofa panjang ruang kerjanya. Entah sudah  berapa lama ia tak pulang ke rumahnya. Setiap hari selalu seperti ini. Jika tak di rumah sakit, ia akan meringkuk seperti ini di sofa panjang itu. Baju yang ia pakai masih seperti semalam saat ia kehujanan. Baju itu kering di badan. Saat tiba di rumah sakit, yang ia lihat adalah wajah kesakita sang adik yang tak berhenti muntah-muntah. Namun saat melihat sang kakak, Kyuri masih sempat-sempatnya tersenyum sebelum jatuh pingsan. Kyuhyun menangis? Tentu. Hati siapa yang tak sakit melihat satu-satunya yang yang tulus mencinta dan dicintainya tengah berjuang keras melawan penyakit yang dideritanya.

            “lakukan kalau begitu!”

            “tidak semudah itu Kyuhyun-sshi. Aku harus mencari donor  untuk melakukan operasi itu!”

            “aku! Ambil tulangku! Aku yakin tubuhku 80 persen cocok dengan organ milik Kyuri!”

            “meskipun begitu kami tidak bisa gegabah Kyuhyun-sshi. Kami harus mengadakan pemeriksaan lebih lanjut tentang tubuh anda. Dan juga-
            “dan apa dokter?”

            “biayanya sangat mahal Kyuhyun-sshi. Kudengar perusahaanmu-”

            “hufthh!” Menghembuskan nafas keras. Secepat itukah berita ini beredar? Dalam hitungan hari perusahaannya akan benar-benar dinyatakan gulung tikar. Dokter muda itu benar, sebentar lagi dia akan menggelandang.  Lalu Kyuri? Bagaimana dengan pengobatannya?

            Brak. Lagi-lagi pintu ruang kerjanya terbuka kasar. Kyuhyun hapal betul siapa pelaku satu-satunya. Jung Il Woo.

            “yaakk!! Anak malas! Cepat bangun! Tak tahukah kau sebentar lagi perusahaan ini tinggal nama huh?”

            Kyuhyun enggan menanggapi. Semangatnya hanya tinggal kenangan.

            “bangun ku bilang! Ini lihat ini !” Il Woo menggeram marah pada anak mantan bos nya itu. Ia menyerahkan berkas yang cukup tebal untuk Kyuhyun periksa. “aku telah menyelidiki keanehan yang terjadi di perusahaan kita. Kau tahu ternyata pelakunya orang dalam” Kyuhyun mengernyit. Ia mulai tertarik dengan percakapan ini. Dengan tenaga yang tersisa ia mencoba untuk duduk dengan  posisi senormal mungkin, membuka lembaran demi lembaran yang terlampir di berkas itu.

            “Lee Kiseop ?”

            “ya dia adalah auditor internal di perusahaan ini. Ternyata bajingan itu yang menyebar  isu solvensi dan likuiditas kita yang memburuk sehingga permintaan barang dan pasokanpun menurun drastic.”

            “apa motivnya melakukan ini, paman?”

            “tentu saja kekuasaan, babo! Dengan saham yang anjlok kau akan gulung tikar karena tak dapat memenuhi kewajiban membayar hutang perusahaan selama dua tahun ini. Dan dia akan membeli saham-saham itu dan menjadikan perusahaan ini miliknya!” Kyuhyun menggeram. Pemimpin macam apa dia ini hingga bisa ditusuk dari belakang oleh pegawainya sendiri. Ia sedikit bersyukur karena ada Il Woo yang selalu siap sedia di belakangnya.

            “bukankah semua bukti yang kau kumpulkan ini kuat, paman? Kita bisa meyakinkan pada investor dan pemasok bahwa perusahaan kita sebenarnya sehat! Ini hanya window dressing dari bajingan itu saja!” Kyuhyun berkata penuh harap. Ia sangat ingin Il Woo ngatakan, Ya.

            “terlambat” satu kata itu berhasil mematahkan hati Kyuhyun untuk kesekian kalinya. “para investor sudah menarik diri dari perusahaan kita Kyu, dan para Kreditor juga semakin meneriakkan suaranya untuk menyelesaian hutang-hutang kita di perusahaannya”

            Kyuhyun memijit pelipisnya. Kenapa semua ketahuan disaat perusahaannya benar-benar diambang kehancuran? Kyuhyun merutuki dirinya yang selama ini hanya berfokus pada pelanggan dan kesehatan Kyuri, tanpa mencari tahu biang masalah, seperti Il Woo.

            “hanya saja-“ kalimat menggantung itu menegakkan  kepala pimpinan  perusahaan ini.

            “hanya apa, paman?” Tanya Kyuhyun penasaran. Melihat wajah tegang pamannya.

            “sebenarnya ada cara untuk menyehatkan keuangan kita, Kyu. Tapi-“

            “tapi apa paman? Aku akan melakukan apapun agar bisa mengembalikan perusahaan kita!” desak Kyuhyun. Ia melihat masih ada harapan disana.

            “tidak Kyu! Aku melarang keras yang satu ini!” wajah Il Woo penuh penyesalan. Ia menyesal telah berani ingin mengutarakan opsi terakhir itu.

            “KATAKAN PAMAN!! Jika kita mendapat kucuran dana, bukan hanya dapat menyehatkan keuangan kembali, ribuan pekerja pun bisa kita selamatkan dari resiko pengangguran. Dan Kyuri, Kyuri bisa menjalani operasi, paman!” Kyuhyun berteriak frustasi. Air mata yang selalu ditahannya di hadapan orang lain itu akhirnya lolos juga. Seorang pria yang menangis pilu meratapi kesialan  yang seoalah bertubi-tubi dan enggan menjauhinya.

            Il Woo membantu menegakkan tubuh Kyuhyun yang merosot ke lantai. Selama ini, seberat apapun cobaan yang dihadapai, Sulung Cho ini tak pernah terlihat semengenaskan ini. Il Woo tahu, meskipun Kyuhyun tak sehandal dirinya dalam mengurus perusahaan, pemuda ini sangat bertanggung jawab dan memegang janjinya.

            “bangun Kyu, jangan seperti ini!” suara itu melembut.

            “katakana paman, kumohon! Meski itu adalah hal berat sekalipun, akan kulakukan demi perusahaan ini. Demi Kyuri!”

            “temui Choi Group!” kata final itu lolos dari mulut Jung Il Woo.

 

            Dan disinilah Kyuhyun sekarang. Berdiri di sebuah gedung pencakar langit terbesar di korea. Dari tampilan luar pun, semua orang tahu, perusahaan ini merupakan salah satu dari raja-raja bisnis yang berkuasa di Korea.

            “temui Choi Group! Dia adalah jawaban terakhir masalah kita”

            Kyuhyun menarik nafasnya dalam, dan menghembuskannya perlahan. Ia berusaha member ketenangan untuk dirinya sendiri. Tadi, sebelum menjejakkan kaki di tempat ini, pemuda itu menyempatkan untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian dengan pakaian formal terbaiknya. Orang  yang akan ditemuinya ini bukan orang sembarangan. Ia adalah CEO dari Choi Group. Kyuhyun ingin memberikan kesan estetika yang tinggi saat pertemuan pertama mereka.

            Dengan sedikit menebar pesona pada resepsionis yang ada di hall utama, Kyuhyun dipermudah untuk mendapatkan izin berbicara dengan sekretaris utama perusahaan itu. Ya, prosedur disini sangatlah berbelit bagi Kyuhyun. Berbeda dengan perusahaan miliknya.

            “beruntung tuan Choi memiliki waktu 10 menit untuk anda, tuan Cho!” senyuman ramah itu dilontarkan oleh sekretaris utama yang mengantar Kyuhyun menuju lantai paling atas yang ada di gedung ini. Di lantai 40 itu, hanya ada satu ruangan besar bertuliskan Choi Group’s CEO.

            Aigoo, niat sekali membuat ruangan. Sampai-sampai satu lantai ini hanya milik CEOnya. Batin Kyuhyun dalam hati.

            “silahkan, tuan Choi sudah menunggu anda” wanita muda yang lumayan cantik- bagi Kyuhyun, menunjuk pintu tebal di seberang pintu lift yang baru saja mereka tumpangi. Kyuhyun mengangguk tipis dan berjalan tegap menuju pintu penghubung dirinya dan CEO Choi.

            Apakah aku harus membungkuk dalam ketika menyalami orang tua ini? Batin Kyuhyun. Jujur saja ia sangat gugup sekarang. Jawaban Ya, dari CEO Choi ini adalah penyelamat terakhir hidupnya.

            Cklek. Kyuhyun membuka pintu tebal itu dengan hati-hati. “selamat siang Tuan Choi, senang dapat bertemu anda langsung!” ucap Kyuhyun dengan segala hormat tapi tak menjatuhkan harga dirinya.

            “duduk!” jawaban  itu mutlak. Terkesan sangat dingin. Bolehkan Kyuhyun mengaku kalau saat ini dia agak gentar mendengar suara muda yang angkuh itu? Tunggu! Muda?

            Kyuhyun menegapkan kembali tubuhnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah pimpinan Choi Group itu bukanlah kakek tua. Ia muda. sangat muda untuk menjadi raja pebisnis di Korea. Mungkin hanya beberapa tahun di atasnya, atau malah seumuran. Kyuhyun mematung di tempatnya, ia masih tak percaya dengan fenomena ini.

            “apa kau tidak melihat ada tempat yang cukup empuk untuk bokongmu disana, tuan Cho?” sindir CEO itu menyadarkan Kyuhyun dari keterkejutannya

            “ah. Ya. maafkan  saya.” Kyuhyun segera menyamankan dirinya di salah satu sofa empuk yang ada di ruangan itu.

            “wine?”

            “ehm, ya!”

            Pimpinan Choi itu meletakkan segelas wine putih untuk dirinya dan Kyuhyun di atas meja. Dia duduk di sofa sebrang yang menghadap langsung ke Kyuhyun. Dengan gugup Kyuhyun menenggak setengah dari volume gelas bening itu.

            “jadi apa yang membuat seorang Cho repot-repot datang ke kantorku?” ucap pimpinan itu to the point. Kelihatan sekali ia orang yang tak suka basa-basi.

            “kurasa anda tentu tahu maksud kedatanganku kemari Tuan Choi, mengingat desas-desus dipasaran yang tersebar cepat” Kyuhyun  tersenyum kecut. Ia menyerahkan sebuah map berisikan bukti-bukti kesehatan perusahaannya. “rumor akan likuiditas perusahaanku semuanya bohong. Itu ulang orang dalam yang hendak menguasai perusahaanku. Sayangnya aku terlambat menyadari, oleh karena itu aku-“

            “rupanya kau jiga orang yang tak suka berbasa-basi tuan Cho” senyuman itu lebih mirip seringaian. Kyuhyun akui ia juga sama seperti Tuan Choi ini, sering menyeringai. Tapi entah ketakutan darimana, Kyuhyun merasa seringaian itu lebih mematikan dibanding miliknya.

            “aku dapat apa?”

            “ya?”

            Kyuhyun terkesiap. Sekian menit mereka saling diam, karena CEO Choi itu sibuk memperhatikan berkas-berkas yang disodorkan Kyuhyun, sekarang ia memcahkan kecanggungan mereka dengan suara berat miliknya.

            “aku dapat apa?” ulangnya sekali lagi tanpa berminat melihat langsung Kyuhyun.

            “tuan  Choi aku kemari untuk meminta bantuanmu menyegarkan kembali keuangan perusahaanku, aku berjanji akan membalikkan keadaan secepat  mungkin. Aku berjanji akan melunasi pinjamanku dalam lima tahun atau secepat yang aku bisa. Aku-“

            “tubuhmu!”

            “ya?”

            “aku mau tubuhmu!”

 

 

hy... maaf upload nya lama.. maklum author banyak kesibukan sekarang

please support and commentnya nee ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙