Sebuah Pengakuan

Kekasih Sepenggalah

harusnya ini aku update pas ulang tahun mas Kyu ya. tapi apa daya hutan belantara tak memungkinkan bawa laptop ke dalamnya.

harusnya ini aku update pas hari ulang tahun Siwon ya. tapi apa daya aku lupa.

harusnya ini aku update pas hari valentine ya. tapi apa daya masih sibuk meratapi nasib dalam kesendirian.

.

.

.

harusnya ini aku nyiapin bahan meeting buat besok, tapi apa daya sudah di teror terus sama massa.

seperti biasa.. haloo readers?  cieee yang setia 2 taun lumutan ceritanya gak kelar2.. cieeeee

cieee yang udah dedengkot hapal  35 chapter luar dalam..

cieee yang masih aja baca senyam senyum mesem sampe kelupaan ninggalin jejak..

cieee yang baru gabung dengan modal kepo karena ngeliat ini chapter buntutnya panjang amat..

cieee yang neror tiap hari demi liat KS nya update lagi...

cieeee aku yang besok mau meeting tapi malah lost control ngetik beginiaaan..

cieee nunggu apa lagi.. sebelum ditembak mati

selamat menikmati~~ 

.

.

.

.

.

KEKASIH SEPENGGALAH

.

.

.

 

 

 

            “PERGI SIALAN!!”

            BRUGH!!

            Dan untuk kesekian kalinya mata Liu Wen, gadis asal Cina itu menutup erat kelopak matanya. Jemarinya yang gemetar masih berpegang erat pada pinggiran pintu teras mansion Choi. Ya. Di atas pualam dingin itu Siwon sang pemilik bangunan megah tengah membabi buta.

            “tidak sebelum kau mengembalikan Kyuhyun padaku, BRENGSEK!”

            “PERSETAN!”

            DUAGHH!

            “Paman!!”

            Lagi. Liu Wen hanya bisa mengetatkan garis bibirnya ketika jeritan dan tendangan kembali terdengar.

            Bukan Liu tak mau ikut andil dalam perkara ini. Tapi pasalnya dia siapa? Membela siapapun disini adalah salah. Membela Siwon- kakaknya? Hei.. bagaimanapun mereka tak tercatat secara sah sebagai keluarga bagi Kyuhyun. Pria malang itu masihlah seorang Cho. Dan membela Jung Il Woo? Oh! Ingatkan Liu bagaimana gilanya pria paruh baya itu demi meluruskan kembali orientasi seksual keponakannya.

            Well, disinilah ia. Hanya berdiam diri dengan lutut lemas bahkan serasa meleleh. Tepat beberapa langkah di depannya sang kakak tengah mengamuk bak orang gila. Pasalnya? Tentu saja karena si Jung merangsek masuk ke kediaman mereka. Jangan lupakan ada Kyuri disana. Sosok mungil itu kian menjerit melihat betapa parah keadaan sang paman saat ini. Habis dimakan penguasa Choi.

            BRAAKKHH

            “ARRGH”

            “KYURII!!” jerit Il Woo.

            Deg!
            “oh tidak!”

            Liu Wen tak dapat lagi berperan bagai patung. Tubuh ringkihnya ia bawa berlari menghampiri sosok mungil yang terkulai lemah melindungi tubuh sang paman.

            “KYURII!!” Il Woo menjerit. Gadis bodoh ini bisa-bisanya berlari membentengi dirinya dari hantaman kasar Choi Siwon. “BIADAB!! MASIH KURANG KAH KAU MENGAMBIL KYUHYUN DARIKU HAH? DEMI TUHAN KYURI BUKAN MANUSIA DENGAN KESEHATAN RATA-RATA, BAJINGAN!”

            Dengan sisa tenaga, pria bermarga Jung itu meraung keras. Suaranya sengau dan tercekat karena lelehan darah yang masih setia mengalir dari sudut bibirnya.

            “Tuan Jung, kumohon, ayo ikut aku. Kyuri-“

            “haruskah aku berlulut padamu Choi Siwon? Haruskah aku menjilat kakimu agar kau mengembalikan keutuhan keluargaku?” pria tua itu menangis. “demi Tuhan aku hanyalah anjing jalanan sebelum bertemu dengan Cho Yonghwan. Pria itu memberiku hidup dan kepercayaan. Aku hidup sejauh ini hanya untuknya. Untuk anak-anaknya. Untuk keluarganya!”

            Dimana Siwon ketika pria paruh baya itu meraung keras? Bahkan dia tak menyadari ketika para pelayan membopong tubuh lemah Kyuri masuk ke dalam mansion hangatnya. Sedang ia disana. Masih terpaku atas apa yang baru saja diperbuatnya. Benarkah dia menyakiti Kyuri? Wanita paling berharga dalam hidup Kyuhyunnya.

            “lepaskan Kyuhyun, Siwon! Lepaskan dia, Brengsek!”

            “TIDAK!” Raung Siwon dengan mata nyalang. “Kau yang harus mendengarkanku, Brengsek! Jika aku adalah perusak takdirnya, maka kau adalah pembuat takdir itu. Dimana otakmu sampai melupakan bahwa kaulah yang menyarankannya untuk datang padaku, Jung! Jika Cho Yonghwan memberikanmu hidup, makan Kyuhyun adalah hidupku!”

            BRUGH

            Ilwoo bergeming. Nafasnya tercekat bak seseorang yang meregang nyawa. Baru saja mereka saling meneriaki satu sama lain. Bahkan darah di sudur bibirnya masih terasa segar mengalir. Kini apa yang dilihatnya. Benarkah? Seorang Choi Siwon penguasa bisnis Korea Selatan bersimpuh sujud di depannya?

            “aku pun membutuhkannya. Aku pun tidak bisa hidup tanpanya. Aku autis! Aku seorang pesakitan. Aku bahkan tak bisa merasakan bentuk kasih sayang. Aku ketakutan. Bagiku semua menakutkan! Aku bahkan bertahan dengan menyodokkan ku di antara lubang senggama wanita untuk mendapatkan ketenangan. Hingga dia datang padaku. Tidak! Bahkan dia tak menyadari pertemuan pertamanya denganku. Demi Tuhan aku bukan gay! Tapi bersamanya membuatku selalu ingin merasa lebih. Aku serakah. Aku menjadi pecinta. Aku bahkan merasakan sakit yang teramat sangat ketika dia membuangku. Hidupku menggantung tiga tahun lamanya. Aku bahkan jatuh lebih dari apa yang penyakitku berikan selama seluruh hidupku. Aku juga ingin melupakannya. Tapi takdir mempermainkanku. Dia datang! Dia datang disaat aku benar2 tidak ingin apapun lagi di dunia ini. Dia datang untukku. Secara sadar mengakui perasaannya yang sama denganku. Tidakkah kau tahu aku juga memikirkan hidupnya dan keluarganya? Tidakkah kau tau selama ini aku berusaha sembuh dan pantas untuknya? Kau tidak tahu apapun! Kau tidak tahu hari-hari menyakitkan yang ku lalui hanya untuk menjadi manusia normal agar pantas bersanding untuknya. Tidakkah kau tahu aku berjuang sejauh ini agar mendapatkan pengakuan darimu dan Kyuri, paman?”

            Pria malang itu disana. Sesenggukan dengan bahu bergetar menumpahkan segala yang mengganjal di dalam benaknya. Dia egois. Dia arogan. Itulah yang dikenal publik selama ini. Tetapi tak ada yang tahu bagaimana ia menjalani kehidupan. Apa yang harus dikatakan Il Woo saat ini?  Pemuda Choi itu bahkan masih setia bersujud di kakinya.

            “kau harus sadar dimana posisimu. Tidak di hadapan publik, tidak juga di hadapan Tuhan” Il Woo berujar terbata. “aku bukan makhluk suci yang keluar-masuk rumah ibadah. Aku bukan pria menikah yang memiliki keluarga kandung di dalamnya. Tapi Kyuhyun putraku. Dia satu-satunya kebanggaan keluarga Cho. Apa kau tahu dia bahkan meredam impiannya untuk menjadi musisi terkenal demi meneruskan umur perusahaan? Aku berusaha buta agar tak menambah sakit anakku. Aku selalu memarahinya agar ia kuat dan perpegang teguh pada apa yang telah dipilihnya. Dia laki-laki. Dia adalah pondasi keluarga kami. Apa kau tahu pria tua ini tak memiliki daya untuk membawa keluarga Cho keluar dari masalah ekonomi? Untuk itulah aku menyarankannya agar beraliansi denganmu, Siwon. Aku senang di awal. Tapi Aku was-was karena peraturan aneh yang kau terapkan untuk Kyuhyunku. Dan semua terjadi. Putraku menghalau garis tuhan. Dia jatuh begitu dalam untukmu. Ketimbang jijik pada hubungan kalian, aku jauh lebih jijik pada diriku sendiri karena membawa takdirnya padamu. Ketahuilah nak, kalian tidak seharusnya bersama”

            “hiks.. aku .. aku mencintainya.. sungguh. Ak- hiks” Siwon meraung pilu. Deraian air mata begitu deras mengalir di pipinya. Tak ada guratan angkuh dan  kesan penguasa di wajah tampan itu begitu mendongakkan kepalanya. Hanya tatapan siwon keputusasaan yang ada disana” Il Woo melihat sosok lain dari sang penguasa. Sosok yang mungkin inilah jati diri Siwon yang sebenarnya.

            “Siwon- mengertilah”

            “kau yang harus mengerti, disini! Kyuhyun trauma. Psikisnya terluka parah. Dia bahkan takut pada cahaya dan sentuhan. Tindakanmu untuk membuatnya kembali normal malah beraki bat fatal. Demi Tuhan pikirkan Kyuhyun juga disini. Jangan memaksanya. Tidak kau tidak juga aku. Kumohon paman. Biarkan Kyuhyun bersamaku.. setidaknya berikan aku waktu untuk menyembuhkan penyakitnya”

            “Kyuhyun- sakit?” Il Woo tercekat

            “kau terlalu sibuk membuatnya kembali menyukai wanita. Kau bahkan tak mempedulikan bagaimana perasaannya”

            “Kyu-

            “Il Woo-shi!”

            Jerit Liu Wen. Jantungnya memompa cepat. Baru saja ia ingin memanggil Il Woo karena Kyuri terus meracau menyebut namanya di tengah ketidaksadarannya, gadis Cina itu kembali melihat sosok lain yang jatuh lemas tak sadarkan diri. Il Woo disana. Pingsan- tak sadarkan diri.

            “Oppa! Apa yang terjadi?” pekik Liu. Melihat kakaknya disana. Dengan kondisi mengenaskan- tak jauh berbeda.

___

 

            “aku menyakitimu” gumam Siwon. Mata elangnya masih setia beradu pandang di tengah kebisuan sejak sepuluh menit silam. Ruangan ini cukup besar untuk memberikan jarak kehidupan di tengah dua sosok yang masih setia beradu pandang dalam diam itu. “harusnya aku menanyakan bagaimana kabarmu”

            “apa itu alasanmu mendekatiku?” ujar si mungil berbeda jenis. Menembak langsung ke ulu hati penerus keluarga Choi.

            “aku menyayangimu”

            “kau ingin mengambil hatiku agar mendapat restu dariku?”

            “salah satunya. Tetapi aku benar menyayangimu. Aku berusaha menjadi pantas untuk kakakmu”

            “kakakku pria. Kau tahu itu luar-dalam”

            “dan luar-dalampun aku begitu mencintainya”

            “hubunganmu menjijikkan”

            “itulah aku. Yang bersalah membuatnya berubah. Maafkan aku”

            “kau mengambil satu-satunya keluargaku. Dia bahkan membenciku!”

            “aku tak mengambil apapun”

            “sadarkah kau bahwa yang kau lakukan sekarang merubah takdir hidup kakakku? Dia seorang pria. Harusnya dia yang mengayomi keluarga. Memiliki banyak anak dan melindungi nama besar keluarga Cho”

            “aku tak merubah apapun selain rasa cintanya. Apa yang kuambil darimu ketika kau bahkan bisa mendapatkan satu? Kau harus tau betapa kuatnya rasa ingin melindungiku terhadapmu, Kyuri. Aku benar menyayangimu”

            “kau bohong!” pekik wanita itu. “kau bohong! Hiks” wanita itu tergugu. Bingung akan perasaannya saat ini. Ia begitu jijik dengan hubungan keduanya. Tapi melihat Siwon tepat di hadapannya, memandang kearahnya dengan tatapan penuh kasih membuat sesuatu dalam dirinya ingin berontak untuk merasakan pelukan kasih sayang dari tangan besar itu.

            Grep!
            Siwon memeluk tubuh ringkih itu. Sosok yang begitu lama tidak berada di bawah awas kedua matanya. Gadis itu masih sama. Cengeng dan haus kasih sayang. Tapi Siwon begitu menyayanginya. Menyukai sesuatu yang disukai cintanya.

            “biarkan oppa memelukmu malam ini, hm? Kyuhyun tak bisa menemanimu saat ini. Kumohon untuk memberinya waktu sendiri. Kau tidak tahu betapa menderitanya kami, Kyuri”

            “hiks oppa! Oppa!” Kyuri meraung dalam pelukan tubuh tegap itu. Mengalah pada egonya untuk tetap merengkuh kehangatan dari sosok lain yang menjadi pelindungnya beberapa tahun silam. Kyuri menyayangi Siwon, demi Tuhan! Ia sangat marah ketika tahu Kyuhyun dengan kejam  merendahkan Siwon atas apa yang tidak ia perbuat ketika sadar. Tetapi gadis itu bahkan jauh lebih marah ketika tahu bahwa keduanya adalah pesakitan cinta. Kyuri begitu jijik pada orientasi kakaknya, bahkan pernah berniat membunuh Siwon dengan kedua tangannya. Tapi semua musnah. Siwon disini dengan sejuta kehangatan yang pria itu tawarkan untuknya.

            “aku menyayangimu Kyuri. Aku menyayangimu”

____

 

            “dimana Kyuhyun?” Il Woo menatap kosong nakas coklat yang ada di sudut kamar. Waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Artinya 4 jam sudah ia rehat dalam acara tak sadarkan diri.

            “bersama Jung Yunho.. dokter pribadi keluargaku” jawab Siwon sekenanya. Jemarinya memilin ujung kemeja yang ia kenakan seraya duduk di sofa bulat kamar tidur yang ditempati Il Woo saat ini.

            “seberapa parah?”

            “tidak tahu. Dokter Jung masih melakukan pemeriksaan lanjutan”

            Kembali hening. Siwon yang masih setia menunduk dengan lingkar hitam di pelupuk matanya, dan Il Woo yang menatap lurus pemuda tinggi besar itu. Pria itu tidak bodoh untuk mengetahui bahwa Siwon menungguinya selama ia tak sadarkan diri.

            “apa yang membuatmu mencintai Kyuhyunku?”
            Siwon mendongak, sebelum kembali dengan acara mari memilin baju setelahnya. “segala sesuatu yang ada pada dirinya adalah canduku”

            “cihh!” Il Woo berdecih. Inikah sosok pebisnis bertangan dingin itu sebenarnya? Tak kalah lugu dari anakTK. Entah kenapa mengingatkannya pada Kyuhyun masa remaja. Saat pemuda pucat itu tertangkap basah beronani sambil menonton film biru di komputer miliknya. Ngomong-ngomong soal film biru-

            “bagaimana kalian melakukannya?”

            Siwon mengernyit bingung. Masih mencerna apa yang berusaha dikatakan pria paruh baya itu.

            “demi Tuhan dia bahkan tidak tertarik lagi dengan lubang wanita!” decak Il Woo sarkatis.

            “ahh” Siwon mengangguk paham. “tentu saja dengan mainholenya”

            Il Woo mendelik tajam. “lubang maksudmu? Tidakkah itu gila? Jadi putraku yang mendesah? Apa kau memakai pengaman?”

            “bukankah bersentuhan langsung itu lebih nikmat? Aku bahkan tidak sadar kapan saat memulai dan terkulai lemas di atasnya”

            “SIALAN KAU CHOI SIWON!!”

            Dengan sisa kekuatannya, Il Woo memulai kegiatan mari menghancurkan kamar mewah ini di sisa malam yang beranjak pagi.

.

.

.

.

.

Cieeee yang kesel karena tebece

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙