aku pulang

Kekasih Sepenggalah

halo..

he he he

sudah berapa lama gak nongol ya?

mianhamnida.. sorry dori stoberry banget adik-kakak dan yeorobun kkkk..

 

well, sibuk banget sampe g sempet pegang ini lappy kesayangan.. kyuhyun pun terbengkalai hiks...

yang masih inget ini kisah.. selamat melanjutkan..

yang udah lupa.. silahkan baca ulang kkkkk..

welcome home new readers..

never tired to say hello.. "silent readers"

im always "menunggu" celotehanmu hihihi

 

selamat membaca yaa..

moga kolom komentarnya rame hehehe..#katay

 

KEKASIH SEPENGGALAH

.

.

 

Tok. Tok. Tok.

            Jemari panjang milik wanita berdarah Cina mengetuk gusar sebuah pintu besar mansion keluarga Cho. Demi Tuhan dirinya merasa seperti maling kecil yang mengendap-endap bertandang ke rumah orang.

            Cklek!

            Wanita Cina itu mencelos. Tersenyum kikuk pada sosok yang muncul dari balik pintu.

            “nona Liu!” seru sosok itu. Mata bulatnya menatap tak percaya pada tamu asing- yang benar-benar asing dari kehidupannya.

            “oh- hai” wanita yang dipanggil Liu itu berusaha mengatur senyum  kikuknya.

            “untuk apa kau kemari?”

            Hell! Yeah, kalau saja Siwon tak memintaku untuk mengintai kondisi kakakmu-

            “ku dengar Kyuhyun-“

            “Kyuhyun tak ada disini. Kau mendatangi tempat yang salah”

            Liu Wen menatap selidik gadis yang masih enggan beranjak dari tempatnya semula. Bahkan tak ada  ucapan ‘silahkan masuk’ sebagai basa-basi belaka. “aku tahu dia di Korea. Aku hanya ingin tahu keadaannya”

            “dan membuat pria gay itu kembali merebutnya?”

            “KYURI!”

            “APA? Apa kau mendukung seksualitas kakakmu?! Kau membela hubungan gila mereka?”

            “kau- jangan sesekali kau menghina keluargaku! Kakakku bukan gay! Dan-“

            “dan APA? Demi Tuhan! Pergi kau dari rumahku. Biarkan kakakku kembali pada kodratnya. Gara-gara si brengsek itu keluargaku makin menderita! Kakakku gagal menikah dan-“

            “kakakmu gagal menikah jauh sebelum mereka berdua bersama! Kau pikir aku mendukung hubungan mereka? Mereka yang memilih. Biarkan Kyuhyun yang memutuskan. Kau atau siapapun tak berhak mengekang pilihan hidup Kyuhyun!”

            Ingin sekali Liu Wen melayangkan telapak tangannya pada wajah menyebalkan itu. Tapi tidak. Siwon tak akan suka hal ini. wanita itu menarik napas- dalam. Berbalik dengan tenang dan bersiap meninggalkan halaman depan mansion Kyuhyun.

            “omong-omong, si brengsek itulah yang telah melindungimu selama ini. kau pikir mengapa Kyuhyun seperti orang gila selama 3 tahun terakhir? Bukan penyesalan karena menghajar kakakku habis-habisan. Tapi karena cintanya yang menghilang akibat kesalahannya sendiri. Kyuhyun mencintai Siwon. sekalipun si brengsek yang kau sebutkan itu adalah seorang autis. Kyuhyun mencintai siwon. sekalipun mereka sesama jenis. Kyuhyun mencintai siwon, karena si brengsek itu menjaganya dan juga kau. Jika kau lupa. Kuingatkan kembali, siapa yang menjaga dan melindungimu sekalipun itu dari jauh ketika Kyuhyun tak bersamamu. Dia si brengsek itu. Choi Siwon”

            Tap. Tap. Tap.

            Liu Wen berjalan mantap menjauhi halaman depan pintu utama keluarga Cho. Meninggalkan Kyuri yang membisu.

            “hiks. Bodoh!” Kyuri menangis keras. Ia kembali dilema. Cho Kyuhyun yang malang.

-----

 

            Cklek.

            Kyuri mengusap kasar kelopak matanya. Menyembunyikan jejak air mata yang mengalir deras sejak tadi.

            Lee Donghae, dokter muda yang selama ini merawatnya berbalik. Melihat siapa yang datang.

            “kenapa lama sekali?”

            Gadis berambut panjang itu hanya menggeleng.

            “Kyuri, sebenarnya apa yang telah dilakukan paman Il Woo pada Kyuhyun? ku rasa kondisi kakakmu kian memburuk. Aku tak yakin mentalnya akan baik-baik saja”

            Kyuri menatap kosong pria yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang King Size ruangan bercat putih itu. kamar yang kini bagai penjara bagi kakaknya.

            “ini semua demi kebaikan Kyuhyun Oppa. Kami hanya ingin oppa kembali menjadi oppa yang dulu”

            Lee Donghae diam. Mengeja setiap frasa yang dikeluarkan oleh bibir mungin Kyuri. Dokter muda itu menatap nanar rekan sekaligus pasiennya. Ia menjadi akrab dengan Kyuhyun sejak 3 tahun terakhir. Bohong jika ia tak mengerti bagaimana kondisi keluarga ini. bahkan dialah pemicu berontaknnya Kyuhyun.

            “kau. Apa yang kalian lakukan pada pria ini?” donghae berucap dingin. “Apa kalian berhak mengatur hidup seseorang?”

            “dia kakakku. Apa yang kami lakukan semua demi kebaikan-“

            “omong kosong. Tak ada kebaikan jika membuat seseorang semakin menderita. Kau dan pamanmu menyakitinya. Jangan salahkan siapapun jika Kyuhyun makin jauh dari akal sehatnya”

            “Kyuri- apa yang?” Il Woo melangkah cepat memasuki kamar Kyuhyun. terkejut melihat Lee Donghae berada di sana. Terlebih dengan Kyuhyun yang- “apa yang telah kau lakukan pada Kyuhyuh?!” hardiknya.

            Donghae tersenyum kecut. “harusnya aku yang menanyakan itu padamu, paman Jung”

            Dokter muda itu berlalu. Setelah memastikan cairan yang dimasukkannya ke dalam infus Kyuhyun terserap dengan baik ke dalam tubuh pucat itu. “aku pergi , sobat”. Bisikknya lirih.

           

            “Kyuri, apa yang terjadi, nak?”

            “aku menemukan oppa terjatuh dari ranjangnya, paman. Hiks” Kyuri merosot. Kembali meraung setelah kepergian Donghae. Demi Tuhan ia tak ingin dokter muda itu membencinya. Hatinya berteriak marah ketika pria itu berkata dingin padanya. Dan sekarang, Kyuhyun masih terlelap dengan infus yang melekat di tangan kirinya.

----

 

            “aku gagal.” Jung Jaena menghempas kasar tas tangan kesayangannya. Siang ini ia dan kedua rekannya- entah sejak kapan mereka saling menyapa dan mendadak akrab karena satu alasan. Kyuhyun.

            “apa kau ditampar oleh adiknya?” celetuk Liu Wen, acuh sambil menyeruput jus miliknya.

            Wanita bersuami itu memicing. “hampir. Darimana kau tahu?” tatapnya selidik.

            Lee Donghae, satu-satunya pria disana, memutar bola matanya-malas. “oh, ayolah. Berhenti bicara yang tidak penting. Jadi bagaimana? Tak ada yang tembus di antara kita untuk berbicara dengan Kyuhyun”

            “ada. Dan kau orangnya” sungut Jaena sambil menunjuk kasar wajah tampan itu.

            “tapi Kyuhyun tak sadarkan diri”

            “apa yang sebenarnya coba dilakukan oleh paman Il Woo?” gumam Jaena. 

            “sesuatu yang buruk tentunya. Kyuhyun bahkan tak sadarkan diri seperti itu”

            “apa mentalnya terganggu, dokter Lee?” selidik Liu Wen.

            “sepertinya.” Donghae meringis. “aku belum bisa memastikan kebenarannya”

            “andai kakakku tahu soal ini” ringis Liu Wen.

            “oh, dan Siwon wajib tahu!” seru Jaena antusias.

            “tidak!” Donghae dan Liu protes bersamaan.

            “tidak, Jae! Siwon juga lemah. Jangan menambah masalah!”

            “Dokter Lee benar. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan traumanya. Demi Tuhan jangan kau tambah laku penyakit kakakku!” tambah Liu.

            “dan membiarkan Kyuhyun dipenjara? Saat Siwon kembali, bukankah lukanya akan bertambah parah jika melihat Kyuhyun menderita?”

            Drrt. Drrrt.

            Mata Liu membulat. Panggilan luar negeri.

            “angkat, Liu” ujar Donghae. Jaena menatap gusar wanita berdarah Cina di sampingnya.

            “halo-“

            Liu, bagaimana kabarnya? Ujar suara berat di seberang  sana.

            Tiga orang dewasa itu saling berpandangan. Sengaja Liu mengeraskan volume speakernya.

            “ak- aku belum bisa menemuinya, oppa. Kau tahu, jadwalku sangat padat belakangan ini” lagi. Liu Wen dipaksa berbohong.

            Begitu ya? Sangat disayangkan. Suara itu terdengar kecewa. Baiklah, jika kau ada waktu, segera temui Kyuhyun untukku, ya. Ah! Maaf mengganggu waktumu, Liu. selamat bekerja.

            Sambungan telepon diputus. Ketiganya mencelos. Siwon masih belum tahu apa-apa. Mereka kembali mengulur waktu.

            “omong-omong, apa Siwon tidak curiga?” celetuk Jaena. Dua orang lainnya melirik malas.

            “heei- ini kali ke empat kalian membicarakan Kyuhyun di telepon. Dan perkataannya selalu sama. Alasanmu juga sama” Jaena bersikeras.

            Liu mengibaskan tangannya. “Siwon memang tak pandai bicara. Karena alasanku sama, tak heran perkataannya juga sama”

            “bagaimana keadaannya?” tanya Donghae.

            “tak tahu. Sejak kepulangan Kyuhyun, aku tak berani berbincang dengannya. Aku terlalu takut untuk berbincang lama dengannya. Well, kalian tahu alasannya”

----

 

            Tut.

            Siwon menatap layar ponselnya. Ini kali ke empat Liu Wen memutuskan sepihak sambungan teleponnya.

            “kau sibuk ya?” lirihnya. Matanya menatap lekat kafe di seberang jalan tempatnya berdiri. Tiga orang dewasa tengah terlibat obrolan serius disana. Siwon mengenali salah satunya. Dokter Lee.

            “kalian menyembunyikan sesuatu dariku” gumamnya lagi. Menatap awan hangat yang membelenggu Seoul siang itu.

----

 

            Kyuri pucat.

            Hanya itu yang tercetak jelas di wajahnya. Empat bodyguard di rumahnya masing-masing terkapar di lantai depan.

            “aku tak suka melakukan ini, Kyuri” ujar suara itu dingin. “aku kemari untuk bertamu-“

            “PERGI!!” pekik Kyuri.

            “dimana dia?” ujar suara itu. masih berusaha tenang. “dimana Kyuhyun, Kyuri?”

            “PERGI!! Jangan ganggu kami lagi. Jangan temui oppaku!”

            Siwon. sosok yang dengan terpaksa menghajar habis empat pengawal di rumah Kyuhyun menatap nanar gadis berperawakan ringkih yang kini terduduk di dekat anak tangga.

            Siwon meremat tangannya. Berusaha mengendalikan emosinya.

            “Apa-apaan ini?!”

            “paman!”

            Kyuri menghambur ke dalam pelukan Jung Il Woo. Pria paruh baya itu melotot melihat sosok yang sangat tak ingin dilihatnya di dunia ini.

            “brengsek! Apa yang kau lakukan di rumahku, Choi!” hardiknya. Tangan pria itu bergetar. Sejujurnya ia takut. Sangat takut jika Siwon mengambil Kyuhyun darinya.

            Tap. Tap. Tap.

            “berhenti! Kau tak punya hak untuk memasuki rumah kami!” pekik Il Woo. Siwon tak mengindahkan apapun lagi. Ada yang tidak beres disini. Liu yang menghindarinya. Dan Il Woo yang tak ingin Siwon menemui Kyuhyunnya.

            “keparat! Kubilang-“

            DUAGH!

            “PAMAAN!” pekik Kyuri. Jung Il Woo disana. Jatuh terjerembab dengan kasar. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya.

            “dimana kau, sayang” gumam Siwon. masih menaiki anak tangga, tak menghiraukan Kyuri yang menangis keras karena ulahnya.

----

            Cklek.

            Gelap. Hal pertama yang di dapati Siwon di ruangan ini. pintu ke tiga yang dibukanya setelah mencapai lantai dua bangunan mansion keluarga Cho.

            Tap. Tap. Tap.

            Langkahnya menggema.

            “Kyuhyun” panggilnya serak. Ia mendapati sebuah siluet di atas ranjang sana. “kau kah itu?”

            Tak ada jawaban. Siwon mendekat. Ia yakin itu Kyuhyunnya.

            Ctk!

            Siwon menggapai sakelar lampu duduk di meja dekat ranjang. Memberikan sedikit pencahayaan pada ruangan gelap itu.

            Begini lebih baik. Ia bisa melihat jelas sosok yang masih enggan menegakkan kepalanya.

            “kyuhyun” panggil Siwon. tak bergeming. Sosok itu masih setia menyembunyikan wajah di kedua lututnya. “hei”

            Plak!

            Siwon berjengit. Baru saja jemarinya hendak menyentuh surai kehitaman sosok tersebut, tiba-tiba tangannya ditepis kasar.

            “PERGI!! JANGAN SENTUH AKU!”

            “Kyu-“

            Siwon tercengang. Benarkah itu Kyuhyun?

            Mata itu mendelik kemerahan. Memancarkan aura mendendam dan ketakutan luar biasa. Wajahnya yang pucat kini semakin pias. Tak ada mata bulat nan jernih disana. Kantung mata hitam memberikan kesan lusuh tak terawat pada sosok tersebut. Benarkah itu Kyuhyunnya?

            “PERGI! PERGI KUBILANG! JANGAN SENTUH AKU!” Sosok itu meraung tak terkendali. Kakinya menendang liar ke sembarang arah, berusaha melindungi dirinya agar tak terjamah.

            GREB!

            “hmmmph... hmmmph!” sosok itu memekik tertahan. Siwon menghambur ke arahnya. Menguncinya dalam dekapan erat.

            “sshhh.. tenanglah. Ini aku, Siwon. Kyuhyun-“

            “hhmmmph.. hmmmphh!”

            Sosok itu masih berusaha menerjang. Memukul keras dada Siwon agar terlepas.

            Cup!

            Siwon mengecup lembut surai kusut milik sosok tersebut. Bau tak sedap menguar dari helaian rambutnya, pertanda entah sudah berapa hari ia tak merawat dirinya.

            Srekk. Srekk.

            Jemari besar Siwon mengelus kepala yang masih meronta minta dilepaskan dari kungkungannya. “tenang Kyuhyun. ini aku, Siwon”

            Siwon berbisik lembut di telinga sosok itu. sontak membuat pergerakan liarnya terhenti.

            “aku pulang, Kyuhyun. aku pulang, sayang”

            Hening. Sosok itu kembali mematung. Meski begitu Siwon tahu, Kyuhyun mulai menyadari keberadaannya.

            “si- siwon?” suara itu lirih. Bergumam dalam dekapan dada bidang Siwon.

            Cup!

            Siwon tak menjawab. Hanya kecupan menenangkan yang dilayangkannya untuk membalas lirihan Kyuhyun.

            Cup!

            Lagi. Siwon mengecup sayang pucuk kepala Kyuhyun. jemari besarnya masih setia mengukung tubuh lusuh itu.

            “hiks”

            “hei..”

            “hiks”

            “kyuhyun...”

            “hiks.. Siwonh”

            “ini aku sayang”

            “siwonh”

            “kyuhyun”

            “mengapa- mengapa begitu lama?” Kyuhyun makin terisak. Emosinya kembali tak terkendali. “KENAPA? KENAPA KAU MEMBIARKANKU SENDIRI, BRENGSEK!”

            “akh” Siwon menggeram tertahan. tak bisa dibohongi jika bagian perutnya terasa nyeri akibat terjangan Kyuhyun.

            Greb!

            Siwon tak peduli. Sesuatu yang buruk telah menimpa kekasihnya selama ini. makin dieratkannya dekapan tubuhnya pada sosok yang mulai meronta itu.

            “hiks” kyuhyun masih meronta dan kian terisak. Emosinya kian tak terkendali. Ia tak mengerti dirinya sendiri.

            “maafkan aku, sayang”

            “bajingan! Brengsek! Hiks..”

            “ya itu aku! Marahlah sesuka hatimu asalkan kau memaafkanku”

            “aku kotor, brengsek! Aku kotor!” Kyuhyun meraung. Menumpahkan segala amarah dan kekecewaan hatinya. Ia merasa begitu jijik dengan dirinya sendiri karena tak mampu menjaga perkataannya. Siwon menyuruhnya tetap setia, tapi selama pria itu tak ada, ia terpaksa tidur dengan wanita-wanita jalang suruhan pamannya. Ingin rasanya Kyuhyun mati saja. Ia merasa menjadi manusia paling kotor yang pernah ada. Ia tak menginginkan nyawanya. Ia tak ingin menatap dunia luar. Ia tak ingin keluarganya.

            Cup!

            Siwon menangkup kasar wajah bulat kyuhyun. mata itu merah berair, bengkak karena tangisan kerasnya. “jika kau kotor, maka aku adalah kotoran yang telah mengotori sosok cantik ini”

            Siwon tersenyum lembut. Senyum yang tak pernah dilihat manusia lain kecuali Kyuhyun. senyum penuh kasih dan mendamba. Kyuhyun tercenung. Siwon menitikkan air mata, ikut menangis bersamanya.

            “kita pergi, ok?” tambah siwon dengan suara serak. Melihat Kyuhyun menangis, membuat uluh hatinya sempit menahan sakit.

            Greb!

            Katakan siwon hampir terjungkal. Berapa kali ia harus dibuat kaget oleh sosok yang lama tak dijumpainya ini.

            “siwon? kau siwon? kau benar-benar siwon?” Kyuhyun meracau. Menjadi dirinya yang lain. “siwonh hiks.. siwonh.. apa aku kembali bermimpi?” kyuhyun mengeratkan pelukannya pada leher jenjang Siwon. merapatkan tubuh mereka seolah tak ingin sosok di mimpinya itu pergi.

            “aku bukan mimpimu sayang. Kita pergi, ok?” Siwon kembali mengangkat kepala Kyuhyun, mengecup singkat pipi pucat berjerawat milik pria itu. “tak akan ada luka lagi untukmu, sayang. aku pastikan itu”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙