Singa Betina

Kekasih Sepenggalah

 

Notes:
Baik di baca sebelum imsyak dan setelah berbuka.
Dapat dibaca seperti biasa oleh yang tidak menjalankan ibadah puasa.
Tidak dianjurkan untuk anak dibawah umur. Apabila tetap berusaha membaca di luar anjuran penulis, maka dampak berkelanjutan bukan merupakan kesalahan penulis.

Haaayyyyyyy ^^
I'm back setelah galau mau tetep update apa nggak bulan ini hehehehe...
Yang masih mau baca terima kasih banyaak..
Untuk para pembaca setia,, baik yang keliatan maupun yang gaib karena gak pernah komen,, makasih yaaa masih nunggu kekasih sepenggalah ^^
Semoga kalian gak pernah bosen untuk tetap mereview tiap chapternya hihiji..
Readers baruu?! Alohaaaa~~~ makasih udah mau bacaa.. ketagihan ya? Fufufufu ditunggu komentar dan votenya yaahhh

Kemarin baca2 review kalian dr awal busyeeettt sampek puyeng senyum2 geje karena bahasa dan semangat kalian utk KS ^^

waahhh ada fanboy/real KS ya disini?

Ane perempuan tulen kok 😂😂😂 masih suka ama yg namanya lelaki jugaaa
Soal kenapa kok kayak ngerti bener dunia 'elite minority' karena...

Bisa ditanyakan secara pribadi atau yang mau curhat juga boleh ya ke line ku 'cho apple'

Utk kesalahan penulisan atau typo2 EYD mohon dimaafken yaahh..
Aku bukan tipe penulis yang ngedrop draft..
Jadi.. langsung tulis langsung post sesuai jari menekan tuts Kboard harus ihihi...

Naaah selamat membaca yaa.. saking semangatnya ini chapter panjang bangeet..
Jangan lupa vote dan komen yahh~~
.
.
.
.
KEKASIH SEPENGGALAH
.
.
.
“emmhh” bulu mata lentik itu enggan mengalah dengan keharusannya membuka mata. Kyuhyun menggeram dalam tidurnya. Ah, dia ingin sekali kembali terlelap, tetapi pegal di punggungnya tak bisa bersahabat.

Kyuhyun mengerjab beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang menembus retinanya. Apa sudah pagi? Batinnya.

“HOAAAMMMM” bibir sintal itu menguap lebar. Perlu beberapa detik agar mulut itu kembali tertutup. Kyuhyun tertidur lelap sekali. Kegiatan semalam begitu menguras tenaganya. Huh, seperti perawan saja, meski ia yang memulai tapi tak pernah sekalipun tenaganya bisa menyamai Siwon. Bicara tentang Siwon-, Siwon??

Sret!
Kyuhyun menoleh cepat.
Tk. Tk. Tk.

“ini bukan mimpi” lirihnya. Kyuhyun masih tak percaya semalam ia merasakan kehangatan itu lagi. Terlebih ketika terjaga, Siwon berada di sampingnya. Menatapnya lekat dalam diam.

Blusshhh.

Kyuhyun memerah. Siwon sudah memasangkan kembali kemejanya, meski tak rapih. Begitupun dengan pria itu yang telah berpakaian lengkap. Bedanya, Kyuhyun mendapati flanel cardi turut menempel di luaran kemejanya. Milik siapa?

“hanya itu yang ku temukan di mobil ini untuk menghangatkanmu” seolah bisa membaca pikiran Kyuhyun, Siwon menjawab dengan suara serak ala bangun tidur.

“terima kasih” cicit Kyuhyun. Jemari panjangnya meremat bahan flanel yang menempel di tubuhnya.

“ayo pulang” Siwon bersiap memasang sabuk pengaman, namun tangan Kyuhyun dengan cepat menghentikannya.

“ad-“

Chu~

Siwon mematung. Seperti orang bodoh, bibir tipisnya membuka dengan mata membesar. Kyuhyun menciumnya?

“khe khe” Kyuhyun terkekeh dengan suara seraknya. “morning kiss~” pria pucat itu mengerjabkan mata dengan bibir yang dibuat mengerucut.

Katakan Siwon kaget. Tentu! Makhluk apa sebenarnya yang ada dihadapannya saat ini? Dia bukan Kyuhyun! Kyuhyunnya itu orang yang sangat menjunjung tinggi kenormalan. Dan ia benci Siwon.

“Siwon~~” Kyuhyun merengek. “kau tidak menciumku!” sepasang alis tebalnya bertaut. Kesal dengan reaksi pria bertubuh lebih gelap darinya, LAMBAN.

Siwon tergagap. Benar! Dia bukan Kyuhyun. batin Siwon. Mungkin setelah ini ia harus bicara pada Yunho untuk memeriksa kesehatan pria pucat itu. Apa karena kehujanan semalam ada sedikit kepribadiannya yang bergeser, atau- ah entahlah. Siwon ingin segera menyelamatkan Kyuhyun dari keabnormalannya.

Cletk!

Jemari besar Siwon bergerak di sekitar tubuh Kyuhyun. “pasang sabukmu dengan benar” jujur! Siwon tak bermaksud bersikap dingin pada Kyuhyun. Tapi suaranya tak mau keluar dengan benar.

“kau tak mau menciumku?” Kyuhyun menatap nanar Siwon yang masih berada di sekelilingnya. Hatinya sakit mendengar nada yang keluar dari pria bertubuh kekar itu. Demi Tuhan! Baru beberapa jam lalu mereka terlibat pergumulan panas.

“heeehhhhh” Siwon menghela.

“eemmphht”

Siwon menggigit bibir bawah Kyuhyun dengan keras. Lidah panjangnya menjilat sedikit pangkal hidung Kyuhyun, sebelum ikut menggigit daging kenyal itu. “pagi Kyuhyun! bisakah kita pulang sekarang? Aku ingin kau diperiksa Yunho”

Aaaaakkkhhhh! Kyuhyun memekik dalam hati. Telinganya sangat merah dan hidungnya juga memerah. Malu dan digigit Siwon. Malu kah ia jika mengatakan Siwon yang sekarang jauh lebih membuatnya gila?
----

“KYUHYUN!” pekik Jaejoong ketika mobilnya berhasil menyentuh halaman rumah. Mata bulatnya kian membengkak akibat menangis semalaman. Siwon begitu nekad mencari tamunya, dan pria itu tak membawa alat penghubung apapun. Wanita muda ini tak berdaya untuk ikut mencari mereka. Semalam hujan badai dan tak ada Yunho yang menolongnya. Pria itu pun terjebak dalam rumah sakit kota. Changmin? Jangan tanyakan bentuk pemuda itu. Ia sudah mengamuk minta pulang, jika teman-temannya tak berhasil menenangkannya. Semua terjebak, badai semalam sangat kuat.

“hyung!!” Changmin berhambur memeluk Siwon. Dirabanya setiap inci tubuh tegap itu. Hyungnya harus baik-baik saja. “hyung kau baik-baik saja?”

Brugh!

Jaejoong menabrak bahu Changmin. Ia lebih memilih menghampiri Kyuhyun ketika mendapati wajah pria itu lebih pucat dari biasanya. “kau baik-baik saja? Oh Tuhan, Kyuhyun!”

“tenanglah, Jae! Aku baik-baik saja! Siwon menemukanku” Kyuhyun meremat pudak kecil wanita bermata doe itu.

“yakk Pucat! Bisakah kau tidak membuat kami repot sedikit saja!?” bentak Changmin, ikut mengalihkan atensi pada pria berambut sebahu yang menjadi pusat kecemasan keluarganya.

“terima kasih telah mengkhawatirkanku, nak!” Kyuhyun tersenyum manis, meski gurat wajahnya mengatakan lain. Dan Changmin tahu itu.

“AKU TIDAK MENGKHAWATIRKANMU!!! DAN AKU BUKAN ANAK-ANAK!” pekik Changmin. Pemuda ini lega, ternyata pria jadi-jadian yang telah mengusik keluarganya beberapa hari ini baik-baik saja.

“yakk hyung! Nuna! Aisshh” bibir lebar itu mengerucut dengan tak layak. Tak ada yang mempedulikannya. Siwon malah berjalan masuk mendahuluinya. Dan Jaejoong, sibuk memapah Kyuhyun seperti ibu hamil.

“heuuuh~ menyesal aku mengkhawatirkannya!” cibir pemuda jangkung itu.
----

Cklek!

Pintu dibuka dari luar. Menampilkan sosok pria bertubuh tinggi besar dengan guratan lelah di wajahnya. Mata musangnya menatap langsung pria bertubuh besar lain yang menunggu di sofa kerjanya. Siwon menatapnya dalam. Tak perlu Yunho bertanya, dokter jenius ini sudah mengetahui makna tatapan itu. Biar bagaimanapun tak ada yang lebih lama bertahan hidup dengan Siwon selama ini kecuali ia dan keluarganya.

“tak ada yang perlu dikhawatirkan tentang fisiknya, Siwon” Yunho membuka pembicaraan dengan menuang secangkir teh hangat untuk dirinya sendiri, kemudian ikut terduduk di sofa seberang Siwon. “dan biarkan aku mengingatkanmu tentang kondisimu sendiri yang tak seharusnya berada di tengah badai malam itu, bukan?”

Siwon mengetatkan bibirnya. Ia tak takut pada Yunho. Tidak sama sekali! Tak ada yang bisa mengendalikan hidupnya di dunia ini kecuali sang dokter pengubah hidupnya, dan- Kyuhyun. Pria ini hanya merasa bersalah. Yunho mengemban amanat sang dokter senior untuk menggantikannya menjaga Siwon, apapun kondisinya.

“kau masih mengikat diri padanya”

Siwon mendongak. Jung muda tengah menatap lekat tepat di matanya. Menguliti Siwon sampai ke dasar kulit.

“ya, kau!” tegas Yunho.

Keduanya terdiam karena Siwon tak berniat membalas. Apa yang harus ia timpali jika ia sendiri tak mengerti tentang dirinya.

“dan kalau boleh aku mengingatkan, bagaimana keadaanmu kembali ke tanganku tiga tahun yang lalu, Siwon? atau bagaimana gilanya ayahku memprogram gaya hidupmu dengan menjadikan wanita sebagai peregang stresmu?”

Siwon menatap meja pualam penghalang mereka. Ia tak berani menatap mata musang itu. Bibirnya kelu untuk menjawab.

“dan- kau melakukannya lagi. Malam ini!”

Benarkah? Benarkah aku tak bisa lepas dari ikatannya? Siwon merenung.

“kau dan dia sama saja! Tak ada satu pun diantara kalian yang ingin melepas. Tak tahukah kau kenapa sampai selama ini kau tenggelam dalam keterpurukan dan menambah daftar penyakit mentalmu?”

Siwon makin mengetatkan bibirnya. Ia tak tahu sihir apa yang digunakan keluarga Jung sehingga seorang Choi sepertinya hanya mampu mendengarkan keluarga mereka saja.

“kau tak pernah tenggelam. Kau sendiri yang bersembunyi, Choi! Semua usaha keras dan meyimpang yang dilakukan ayahku untuk membuat ibumu tersenyum hancur karena seorang pria berkulit pucat yang kini tertidur di ranjangmu!” hardik Yunho. Kali pertama semenjak ia menggantikan sang ayah, ia berani membentak Siwon.

“aku tak tahu, Yun” Siwon bergetar, menggigit bibirnya sendiri. Bentakan Yunho seolah memancing kembali bayangan gelap yang membuatnya terus mengigau ketakutan beberapa tahun belakang.

“aku tak mengerti mengapa takdir membawamu ke dalam kesulitan lebih dalam” Yunho kembali mendudukkan dirinya di sofa. Suaranya melemah ketika melihat reaksi yang diberikan oleh tubuh pria di seberangnya. “kau bukan mahkluk yang taat, Siwon! tetapi aku tak menduga jika kekakuanmu pada agama ikut menyeretmu pada hubungan yang tak lazim. Demi Tuhan! Kau hidup bertahun-tahun dalam lubang wanita! Bagaimana bisa kau tertarik pada makhluk sejenis seperti kita! Dan bagaimana bisa dia-“

“aku yang memaksanya!” Siwon menimpali cepat. Kyuhyun memang menyakitinya, tapi ia tak ingin mendengar orang lain menghina dan menyakiti pria pucat itu. “ak- aku mengikatnya dalam sebuah perjanjian bisnis. Dia butuh uang dan aku butuh tubuhnya”

Yunho mengusap wajahnya kasar. “bagaimana bisa kau mengajaknya bercinta -“

“aku pernah bertemu dengannya sebelumnya. Dia- memberiku sebuah tas”

“kau menyukainya atau membutuhkan tubuhnya?” timpal Yunho tajam.

Siwon mendongak. “ak- entahlah, Yun. Tubuhku hanya merespon padanya”

“kau menyeret dirimu jauh ke dalam kesesatan, Siwon!” lirih Yunho. “dan juga dirinya”

Siwon menatap lamat dokter muda di hadapannya. Ia tak mengerti benar maksud bisikan barusan.

“Kyuhyun juga sakit. Sama sepertimu”

“ap-“

“bukan fisiknya. Mentalnya terganggu dan ia juga mengikat diri padamu. Pada hubungan tabu kalian”

Mata Siwon membulat. “tidak! Tidak mungkin! Tidak, Yunho! Jangan biarkan ia tenggelam dalam-”

“terlambat. Harusnya kau tak memulai. Dan ia tetap akan menjadi pria normal sekarang. Tak sadarkah kau apa yang dilakukan oleh seorang pria ketika ia rela menyeberangi benua hanya untuk memohon maaf pada seseorang? Ia mencintaimu! Dan egoismenya rela mengalah pada keabnormalannya!”

“tidak! Tidak, Yun! Dia hanya merasa bersalah. Dia mencintai orang lain. Dia-“

“dia berada disini. Mencarimu!”tukas Yunho mantap. “dimana matamu Siwon? tidakkah kau lihat perubahan pada dirinya? Jaejoong bercerita kepadaku tentang ketidakwajaran yang dirasakannya pada sifat Kyuhyun. Dan aku yakin kau lebih mengenal dirinya yang dulu!”

“cukup Yunho!”

“adakah seorang pria normal yang mengerti benar tentang dunia fashion dan gaya hidup wanita? Adakah seorang pria normal yang memanjangkan rambutnya dan bertingkah keibuan? Adakah seorang pria normal yang menciumi pria juga ketika pria itu terlelap? Adakah- adakah seorang pria yang menatapmu dengan sorot sarat akan kerinduan dan mendamba? Adakah? Jawab aku Siwon!”

“CUKUP!” Bentak Siwon. “kau mengatakan jika Kyuhyun ku gila?”

“Kyuhyunku?” alis Yunho terangkat. “lihat dirimu, Choi! Kau bahkan masih mengklaimnya sebagai milikmu.” Siwon terdiam. “dan aku tak pernah mengatakan jika Kyuhyun itu gila! Dia berubah. Mentalnya terganggu. Dia mencintaimu dan cintanya membawanya pada arus feminimisme!”

BRAKK!

Pintu dibanting dari luar. Siwon tak tahan mendengar kenyataan yang dipaparkan Yunho. Ia menghargai dokter muda itu, tapi bukan berarti Yunho dapat seenaknya menilai Kyuhyun.

Tap. Tap. Tap.

Langkah besar Siwon memasuki kamar tidurnya di rumah Yunho. Kyuhyun disana, duduk di meja rias tengah mengoleskan sesuatu ke wajahnya.

“eh? Kau darimana? Aku mencarimu!” Kyuhyun menanyai Siwon melalui pantulan wajahnya.

“apa yang kau lakukan?” Siwon berusaha menjaga nada bicaranya.

“mengoleskan krim. Apalagi? Ughh, semalam aku lupa memakai krim malamku! Bisa-bisa wajahku kembali berjerawat!” bibir tebalnya mencibir, tak memperhatikan sosok di belakangnya yang terdiam pucat.

“Siwon?”

Siwon tersentak. Kyuhyun menatapnya dengan pandangan bertanya. “se- sejak kapan kau memusingkan jerawat?” hell! Pertanyaan bodoh yang meluncur dari bibir tipisnya.

Alis Kyuhyun bertaut tak suka. Ia beranjak dari kursi rias dan berjalan ke hadapan pria yang lebih tinggi darinya.

“aku merawat tubuh untukmu!” Kyuhyun mendorong dada Siwon dengan telunjuknya. “meskipun kau sakit, kau pikir aku mau membagi dirimu dengan yang lain di luar sana? Isshh” Kyuhyun berdecak kesal. Siwon itu memang kaku dan terkesan menyeramkan, tapi dia juga bodoh dan lamban. Aku Kyuhyun dalam hati.

Siwon menegang. Wajahnya makin memucat. Benarkah semua yang dikatakan Yunho? Ia tak mungkin merubah Kyuhyun menjadi seperti ini kan?

“ini bukan dirimu” ujar Siwon. Matanya sayu menatap Kyuhyun.

“ap- apa?” Kyuhyun merutuki dirinya yang begitu sensitif di hadapan Siwon. Mata bulatnya berkaca. Setelah semua usaha yang dilakukannya- dan Siwon mengatakan ini bukan dirinya?

“jangan menangis” suara itu begitu berat dan menyapanya lembut. “tidak seharusnya kau melakukan ini, Kyuhyun”
Jemari besar Siwon mengelus lembut pipi kiri Kyuhyun. Benda itu begitu kenyal dan halus. Batin Siwon.

“tapi aku ingin! Aku ingin selalu tampil segar dihadapanmu! Aku tak ingin kau berpaling!” suara Kyuhyun terdengar serak menahan luapan emosinya.

Siwon ingin menjawab, tapi pria ini tak tahu harus berkata apa. Ia membalas Kyuhyun dengan mengelus surai lembut milik si pucat dengan sayang. “rambutmu mulai memanjang. Tak baik untuk penampilan seorang direktur”

“peduli apa kau tentang pekerjaanku?!” Kyuhyun memalingkan wajah, enggan menatap pria yang masih asyik memainkan surainya. Merajuk eh?

“kau harus menjadi pria tangguh, Kyuhyun. Seperti saat aku menemukanmu. Kau harus menjaga keluarga dan perusahaanmu”

“kau yang akan menjaganya untukku!” Kyuhyun berteriak. Ia tak suka arah pembicaraan Siwon. Mata Kyuhyun menatap nyalang pada sosok yang masih terus menatapnya dengan tatapan sayu.

“Kyuhyun-“

“cukup! Kau pikir kau siapa? Kau memaksaku masuk ke lingkaran setan! Memperkosaku- berkali-kali menyetubuhiku- dan menghancurkan hatiku! Kau menghilang dengan membawa cintaku! Kau pikir kau siapa hah?”

Kyuhyun menggila. Nafasnya terengah karena amarah. Siwon masih menjaga emosinya. Menatap pria pucat itu dengan tenang.

“aku masih pria yang sama. Sosok yang diam-diam mendambamu dalam kekakuanku. Pengidap autis yang kau benci”

Lidah Kyuhyun kelu. Demi Tuhan! Siwon masih saja merendahkan dirinya. Pria bodoh itu masih saja berpikir bahwa Kyuhyun membencinya.

“h-hyung!” keduanya menoleh. Sedikit menarik diri dari pertikaian. Changmin berdiri di depan pintu dengan pandangan tak enak, mungkin pemuda ini mendengar perdebatan mereka. “a- ada telepon untuk Kyuhyun” ujarnya pelan, kemudian bergegas menghilang ke luar.

Kyuhyun beranjak dari posisinya menuju pintu. Ia malas menatap Siwon sekarang. Emosinya masih meledak-ledak.

“bodoh!” lirihnya sambil berlalu.
----

“Jae?” Kyuhyun berjalan mendekat pada punggung sempit yang memunggunginya. Jaejoong berbalik.

“telepon untukmu” senyumnya lemah.

Kyuhyun ragu. “siapa?” Jaejoong tak menjawab. Wanita itu hanya berlalu.

Sekejap perasaan Kyuhyun gelisah. Ketakutan menghinggapinya. Jemari pucatnya menggenggam erat horn telepon di tangannya.

“ha- halo?”

MANUSIA HINA! APA YANG KAU LAKUKAN?!

BLESSHH

Hati Kyuhyun mencelos. “pa-paman”

Apa masih belum cukup, Kyuhyun? apa masih belum cukup kau menoreh luka keluarga! Berani-beraninya kau merendahkan martabat Cho pada pria itu. Jangan sinting kau, Cho Kyuhyun!

Tes.

Air mata Kyuhyun terjatuh. Bibirya mengetat menahan isakan. Ia tak boleh melemah.

Apa salah Cho Yonghwan padamu, sialan? JAWAB AKU!! Apa dosa yang telah dilakukan kakakku sehingga anak kebanggaannya menjadi begitu hina? JAWAB AKU CHO KYUHYUN! Apa kau berhasil menggodanya? Apa kau berhasil menungging untuk mengisi lubangmu dengan nya! Jawab aku, jalang!

Trakk!

Siwon menutup telepon. Jemari besarnya menarik Kyuhyun ke dalam pelukannya. Ia mendengar semuanya. Teriakan Jung Il Woo dan semua kemarahannya. Siwon mengikuti Kyuhyun sejak pria pucat itu meninggalkannya.
“Si- Siwon.. apa benar aku hina? Ak-“

Siwon membenamkan wajah pria di pelukannya ke dalam dada bidannya sehingga pria itu sulit bicara. Ia tak ingin Kyuhyun merendahkan dirinya sendiri. Siwon mengelus pucuk kepala Kyuhyun dengan lembut.

“Yunho” Siwon berujar. Dokter muda itu berada di sekitar ruangan, menatap sepasang sejoli ini dengan tatapan sulit diartikan. “bisakah kau pesankan tiket penerbangan ke Korea untuknya besok pagi? Sudah saatnya Kyuhyun kembali ke takdirnya”
Kyuhyun terdiam, tangisnya terhenti mendengar ucapan Siwon yang menggema di telinganya. Begitupun dengan Jaejoong dan Changmin yang berjengit.

“baiklah” ucap Yunho tenang. Ia berlalu menuju ruang kerjanya. “sebaiknya kalian menyingkir. Biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka” lirih Yunho namun masih dapat di dengar oleh adik dan istrinya.

Hening. Ruang tengah keluarga Jung mendadak sunyi karena ditinggal pemiliknya. Menyisakan dua orang pria yang masih berpelukan.

“kau mengusirku”entah pertanyaan atau penyataan yang keluar dari bibir Kyuhyun. Mata bulatnya meredup, menatap dingin pada pria yang masih mendekapnya.

Hup!

Kyuhyun berjengit. Siwon tiba-tiba mengangkatnya dan kembali mendekapnya erat dalam gendongan.

“bisakah kau tidak menilai seseorang secara sepihak, Kyuhyun?” suara Siwon begitu tenang. Perlahan ia melangkahkan kaki menuju kamar tidurnya.

“kau mengusirku” cicit Kyuhyun. Wajahnya bersembunyi di perpotongan leher Siwon. Pria yang menggendongnya.

Cklek!

Siwon menutup pintu kamar dengan kaki kirinya. Kedua tangannya masih setia menumpu bobot tubuh Kyuhyun. Biar bagaimanapun, menggendong Kyuhyun bukanlah perkara mudah.

“tubuhmu makin berisi” seperti biasa, Siwon menanggapinya dengan ucapan bodoh. “khe khe khe”

Pertama kalinya Kyuhyun mendengar kekehan geli pria yang menggendongnya. Meski ia benci, mata bulatnya tak dapat ditahan untuk tidak menatap langsung wajah menawan itu. “apa?!” ujar Kyuhyun tajam.

Siwon menghentikan kekehannya. Pria bermata bulat itu menatapnya seperti tokoh kartun yang sering ditonton Changmin. Angry bird. Siwon menatap Kyuhyun lembut, dengan senyum tulus yang jarang diperlihatkannya pada orang lain.

“aku mencintaimu, Kyuhyun” suara Siwon berat dan tegas. Mengklaim perasaannya pada pria yang masih setia di dekapnya.

Aku mencintaimu, Kyuhyun. Tiga kata yang dirapal oleh otak cerdas Kyuhyun. Mata itu. Senyum itu. Dan tiga kalimat kramat yang terlantun dengan tegas, tetapi-

“kau mengusirku” Kyuhyun kembali terhenyak akan kenyataan. Siwon mengatakan bahwa pria itu mencintainya, tetapi perkataannya di ruang tengah-

“aku mengusirmu dari sosok pecundang sepertiku” Siwon masih berujar tenang. Ia membenarkan posisi Kyuhyun dalam gendongannya sebelum melangkah mendekati ranjang. Perlahan Siwon mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang, menyamankan Kyuhyun dalam pangkuannya. Tangan kiri Siwon merangkul pinggang belakang Kyuhyun agar tak terjatuh, sementara tangan kanannya kembali mengelus pipi gembil Kyuhyun. Mengusap jejak air mata yang membekas di permukaan benda kenyal itu.

“aku sakit, Kyuhyun. Dan aku tak akan membiarkan pria penyakitan sepertiku berada di sekitarmu.” Kyuhyun ingin protes, tetapi telunjuk Siwon menyapa permukaan bibirnya. “aku ingin kau kembali pada kewajibanmu. Kehidupan ini bukan hanya untuk kita. Jangan membuatku egois untuk menahanmu”

“kau-“

Pluk!

Siwon menepuk bibir Kyuhyun dengan jemarinya. “berapa kali harus ku katakan, jangan berspekulasi dengan pikiran minimmu, hum?”

Siwon memandang lamat pria yang sepertinya kembali akan menangis. “kembalilah pada kenyataan, dan bertahanlah untukku”

“apa?”

“bertahanlah untukku. Aku tak ingin menggenggammu dengan statusku yang membuat orang lain merendahkanmu”

“Si- Siwon?”

“aku akan sembuh, Kyuhyun. Aku akan membanggakanmu. Hanya pintaku, tetaplah bertahan dan simpan cinta untukku. Aku akan memintamu dengan benar- meski hubungan ini salah”

“Siwon- hiks”

“jangan menangis, hey~ dan coba lindungilah dirimu dari amukan Il Woo” Siwon menatapnya serius. “meski aku tak menyukainya, tapi kau tidak boleh melawannya. Dia adalah harta sebenarnya yang ditinggalkan orang tuamu padamu”

“Siwonhh”

“aku pasti kembali, Kyuhyun. Aku akan sembuh”

Grep!

“Siwonh” Kyuhyun memeluk erat Siwon. “Berjanjilah! Berjanjilah kau akan kembali untukku, Siwon!”

“dan jika kau sadar, aku tak pernah kemana-mana” Siwon kembali terkekeh. Ia menjauhkan Kyuhyun dari tubuhnya, meski tak melepaskan pelukannya pada pinggang pria itu.

“jangan meledekku!” ujar Kyuhyun ketus.

“sungguh, pria moody” ujar Siwon, makin membuat Kyuhyun mendelik.

“aku tidak menyembunyikanmu!”

“ya, dan itu kau! Kau yang mengusirku dari kehidupanmu”

“jangan mengungkit masa lalu!”

“dan jika tanpa masa itu, aku tak akan mendekapmu dengan nyaman seperti ini”

Kyuhyun diam. Ia kalah telak.

“terima kasih telah menyambut perasaanku, Kyuhyun. Dan maaf karena menyeretmu ke lubang dosa” Siwon menatap lekat bola mata besar di hadapannya.

Kyuhyun bersemu. Matanya menatap kerah baju milik Siwon. Siwon yang berada di hadapannya sangat mempesona. Pria yang berulang kali menggetarkan hatinya. “aku yang memilih mengikutimu. Jangan meminta maaf!” Kyuhyun tersenyum masam. “dan terima kasih, kau masih menungguku untuk menemukanmu, Siwon”

Chu~
Kyuhyun mencium dahi Siwon, lama dan dalam.
Chu~
Ciuman itu beralih ke kelopak mata kiri Siwon.
Chu~
Lagi, bibir sintal Kyuhyun menyapa kelopak mata yang satunya.
Chu~ Chu~
Kyuhyun mencium pipi Siwon dengan gemas.
Chu~
Bibir sintal itu sedikit menghisap ujung hidung bangir Siwon.
Chu~

“emmpphhhtt” niat hati ingin menggoda bibir tipis itu, namun sang pemilik lebih dulu meraup bibir tebalnya dengan rakus.

“ouughh uummphh” lelehan saliva mengalir diantara bibir keduanya. Kyuhyun hanya menutup mata merasakan setiap lumatan dan hisapan yang dilakukan Siwon pada bibirnya. Lidah pria itu begitu mendominasi menjelajahi langit-langit mulutnya.

Chup!

Siwon menyecup bibir merah yang membengkak. Tanda mengakhiri ciuman panas mereka.

“lepaskan bajumu untukku, Kyuhyun” ujar Siwon serak. Matanya menggelap, sarat akan gairah.

Kyuhyun yang bersemu hanya mengangguk mendengar permintaan Siwon. Pria itu begitu sopan memintanya. Tanpa koyakan dan paksaan seperti pertama kali mereka bersetubuh.

Ctek. Ctek. Ctek.

Satu persatu jemari pucatnya membuka kancing kemeja hitam yang dikenakannya. Agak sulit karena tubuhnya yang berada di pangkuan Siwon. Siwon memperhatikannya dengan sabar. Namun, ketika daging kecil kecoklatan itu mengintip dari balik kemeja si pucat, Siwon tak dapat menahannya.

“oh, !”

SREKK!

“ouchhh!” Kyuhyun memekik. Kepala Siwon menelusup masuk ke dalam rongga kemejanya yang terbuka. Menyedot kuat puting kecoklatan miliknya. “emmphh Siwonhh pelanh oouuhh pelanh” Kyuhyun mendesah mendongakkan kepalanya. Tangannya bereaksi lain, makin membenamkan kepala Siwon untuk memakan payudaranya lebih dalam.

Jemari kiri Siwon menelusup di balik belakang kemeja Kyuhyun. Mengelus permukaan punggung halus pria pucat itu. “ouuggh Siwonhh” Kyuhyun makin mendekap tubuh besar yang masih asyik menyusu padanya seperti bayi besar. Pinggulnya bergoyang, bergerak gelisah menahan gairah. Membuat Siwon yang berada di bawahnya menegang karena sapaan halus dari lubang senggamanya.

“ugghh” Kyuhyun melenguh ketika jemari-jemari besar itu dengan nakal menyusup turun ke balik celana jeans bagian belakangnya. Mencari belahan pantannya dan mengulik manja celah kenyal itu.

“stop it, Siwonh!! akkhhhh”

Kyuhyun memekik ketika gigi Siwon menggigit putingnya, sementara jemari nakalnya menusuk-nusuk lubang Kyuhyun dari bawah.

PLETAK!!

Kyuhyun mematung. Seseorang melemparkan sebuah kotak pada mereka dari luar jendela.

“YUNHO HYUNG MENYURUH KALIAN MEMAKAI ITU!! DAN BERHENTI MENDESAH SEPERTI ITU, PUCAT!!”

Itu Changmin. Berteriak dari luar rumah, dan apa yang ia lempar?

“kondom?”

“kau ingin aku memakainya, Kyuhyun?” Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada siwon yang bertelanjang bulat di hadapannya.

Bibir Kyuhyun kering. Mereka memang sering bercinta, dulu. Tapi Siwon yang berdiri dengan tatapan cinta dan tubuh sempurnanya adalah pemandangan indah yang tak pernah menyapa penglihatannya. Pria bertubuh tan dengan guratan kokoh yang menghiasi tubuhnya itu berdiri dengan yang juga mengeras bagai batu.

“Kyuhyun? kau ingin aku memakainya?” tanya Siwon lagi.

“aku tidak mau” pipi Kyuhyun kembali bersemu. “aku ingin kau tanpa penghalang apapun!”

Siwon tersenyum. Ia berjalan lebih dekat pada prianya yang masih duduk di pinggiran ranjang. “maukah kau menghisapnya?” tanyanya seraya memegang nya yang mengacung tegak.

“apapun untukmu”

Chup!

Kyuhyun mencium kepala Siwon dengan sayang dan menggenggam pangkalnya dengan kuat.

Sluurppp!

“uunggh” Kyuhyun mengguman. Mulutnya penuh oleh besar Siwon. Dirasakannya urat-urat benda kenyal itu semakin mengencang di sela hisapannya.

“ekkhhh” Siwon mendesah. Kyuhyun memasukkan nya jauh kedalam panggal tenggorokannya, bersapa ria dengan lidah panas dan deretan gigi Kyuhyun. Pria pucat itu memaju mundurkan kepalanya dengan erotis. Dan- ohh tatapan sayu itu makin meningkatkan gairah Siwon.

Sluurpp!

Lagi. Kyuhyun menghisap kuat batang kemaluannya, dan selalu diakhiri dengan lumatan dan gigitan-gigitan kecil di kepala nya.

“hentikan Kyuhyunhh” Siwon menarik kepala Kyuhyun menjauh dari nya, hingga hisapan pria itu terlepas.

“kenapa? Aku masih ingin bermain dengannya!” protes Kyuhyun. “apa hisapanku tidak enak?”

“terlalu enak! Dan aku tidak mau meledak di dalam mulutmu. Aku ingin lubangku”

Hati Kyuhyun berdesir mendengar ucapan Siwon. Membuat bagian bawah dirinya berkedut.

Srek. Srek.

Siwon melepaskan sabuk dan zipper jeans yang dipakai Kyuhyun. Melorotkan celana yang melekat pas di kaki pemuda pucat itu. Kyuhyun hanya menurut, mengikuti gerakan tangan Siwon agar celana itu terlepas. Terakhir, Siwon melepaskan celana dalam yang dipakai Kyuhyun dengan cepat, memperlihatkan sepasang benda kenyal yang menjadi objek hisapannya. Kyuhyun kembali bersemu. Berapa kalipun mereka bercinta, ia tak dapat menahan malu ketika Siwon menatap dan testisnya dengan gairah.

“kau mencukurnya?”

“ku pikir kau akan menyukainya”

“mereka sangat imut”

Kyuhyun menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk tidak tersenyum. Ia sudah pasrah telentang di atas ranjang dengan kaki setengah mengangkang dan kemeja yang belum sempat terlepas sepenuhnya.

“jangan dilepas, Kyuhyun!” cegah Siwon ketikatangan pucat itu hendak melepaskan kancing terakhir. “kau terlihat erotis dengan keadaan seperti ini”

Kyuhyun menatap senderan ranjang. Wajahnya sudah seperti kepiting rebus yang memerah. Siwon pandai mempermainkan emosi dan gairahnya. Pria itu masih berdiri di pinggiran ranjang, menatapnya dari atas dengan liur yang siap menetes.

“berhenti menjilat bibir seperti itu, Choi! Kau membuatku jijik!” ketus Kyuhyun.

“kau ingin lidah ini menjilati batang dan lubangmu, hum?” tangan besar Siwon mengusap pangkal paha bagian dalam Kyuhun, membuat pria yang telentang di bawahnya bergerak gelisah.

“lebarkan kakimu, sayang. Mengangkanglah untukku. Aku ingin melihat lubang kenikmatanku!” ujar Siwon serak.

Sret!

Kyuhyun membuka kakinya lebar. Menekuk kakinya dan sedikit mengangkat bokongnya.

“sialan! Kau begitu menggairahkan, Kyuhyun!” umpat Siwon. Ia tak tahan melihat pemandangan ini. Kyuhyun di bawahnya, menatap meminta disetubuhi dengan puting yang mengintip dari balik kemeja kusutnya, dan kaki mulusnya yang mengangkang meminta dijamah oleh Siwon.

“masuklah Siwon, lubangku sudah berkedut ingin bertemu dengan kekasihnya” Kyuhyun berujar manja. Hal yang hanya dilakukannya pada Siwon seorang.

“kau cari mati padaku, Kyuhyun!” Siwon menggeram. Tangannya menampar kasar pinggiran pantat Kyuhyun.

“akkh” Kyuhyun memekik manja. Mendamba Siwon untuk segera menghujamnya.

Siwon merunduk. Mengarahkan mulutnya pada puting Kyuhyun yang mengeras.

“Siwonh!! Akhhh!” Kyuhyun mengerang. Siwon menggigit kasar putingnya, dan menjilatinya dengan brutal. Tangan kirinya menjambak rambut Kyuhyun yang memanjang. Sementara tangan kanannya meraba-raba pahak Kyuhyun. Memerintahkan pria pucat itu untuk mengangkang lebih lebar, dan mengakhiri pergerakannya pada lubang kemerahan Kyuhyun. Mengulik jari tengahnya untuk bermain di dalam lubang itu. Kyuhyun menggelinjang. Nikmat dan sakit sekaligus.

Sret. Sret. Sret.

“ah ah ah.. ahhhkk” Kyuhyun mendesah terputus. Ia susah bernafas ketika nafsu dan oksigen berlomba menarik perhatiannya. “SIWONHHH” Kyuhyun memekik tertahan. tubuhnya melengkung ke depan dengan kedua tangan mendekap erat kepala pria yang masih setia membenamkan diri di balik kemejanya.

“hai sayang, kau keluar?” ujar Siwon pada sperma yang meleleh disekitaran perut dan paha kanan Kyuhyun. Dikocoknya yang masih berkedut itu agar memuntahkan sisa-sisa cairan yang masih belum keluar semua.

“uurrmmh” Kyuhyun mengguman keenakan. Matanya terpejam erat merasakan sensasi menyenangkan dari pelepasan pertamanya.

Siwon mengumpulkan sperma Kyuhyun yang hendak dijadikannya pelumas alami untuk meringankan rasa sakit pergumulan mereka nanti.

Srek. Srek.

“uggh” Kyuhyun berjengit ketika Siwon dengan telaten mengoleskan sperma miliknya ke dalam lubang dan permukaan sekitar lubangnya. “Siwon gelihh” rengeknya.

Terakhir, sisa cairan yang masih berada di telapak tangannya dilumuri ke nya sendiri. “bisakah kau duduk di pinggiran ranjang?”

“eh?” Kyuhyun membuka kedua kelopak matanya. Malas untuk bertanya, ia beringsut menuruti keinginan Siwon.

“pinggir, sayang. Bukan tengah” ujarnya lembut. Dengan malas

Kyuhyun kembali bergeser, bersender di pinggiran ranjang.
Siwon merangsek naik, mendekati Kyuhyun yang berada di pojokan, menempel di dinding. “angkat sedikit pantatmu, sayang” ia memberikan bantal kecil untuk menopang bokong Kyuhyun.

“naikkan kakimu, ya- begitu” lagi. Kyuhyun mengikuti semua arahan Siwon tanpa omelan.

Siwon duduk dengan kedua kaki yang dilipat ke belakang. Tangan kanannya mengarahkan nya mencari lubang senggama Kyuhyun, sementara tangan kirinya menarik kedua tangan Kyuhyun untuk melingkar di punggungnya.

“aahhhh” Kyuhyun mendesah. Geli dan perih sekaligus. besar itu perlahan masuk hingga terbenam sempurna dalam dirinya.

“kau senang? Lubangmu sudah bertemu dengan kekasihnya” ujar Siwon sambil menyeka bulir keringat di dahi Kyuhyun.

“tidak! Dia tidak mencumbuku dengan nakal seperti biasa” rajuk Kyuhyun, mengikuti permainan Siwon.

“kau ingin dia menciummu lagi dan lagi?”

“uum” Kyuhyun mengangguk.

“kau yakin?”

“dia sangat hebat dalam mencumbu”

“seperti ini?”

JLEB!

"AARGHGH” Kyuhyu memekik. Siwon menarik nya perlahan dan menghentaknya dengan cepat dan kuat.

“seperti ini?”

JLEB!

“Si- Siwonh!” mata Kyuhyun membulat. Punggungnya membentur dinding belakang saking kuatnya, tetapi besar itu membuatnya gila dengan menghujam langsung tepat di prostatnya.

JLEB!

“AAAKKGHHHH SIWOOHHHNN”

JLEB! JLEB! BLEB!

“Sialan! Ini nikmat!” pekik Siwon. nya menggenjot lubang Kyuhyun dengan tempo sangat lambat dan kuat. Luar biasa sensasinya.

“enakhh Siwonh.. enaakkhh” racau Kyuhyun. Kepalanya terkulai pasrah. Jemarinya bertaut di balik punggung Siwon. Kenikmatan dihari terakhir mereka bersama. Dan Siwon begitu memanjakannya.

“kau menikmatinya?” suara Siwon parau menahan nikmat. nya keluar masuk dengan pelan tanpa hujaman kuat seperti tadi. Kyuhyun mengangguk. Mengusap peluh yang mengucur di pelipis kekasihnya.

“nikmat dan panas, sayang. dan goyanganmu memanjakan lubangku”

“jangan berhenti mendesah untukku, Kyuhyun!”

“tergantung seberapa lihai kau menggoyangkan pinggulmu untukku” Kyuhyun mengerling nakal. “akkhh”

JLEB! JLEB! JLEB!

Siwon menghujam Kyuhyun dengan cepat dan kuat. Berbeda saat pertama tadi mereka memulai persetubuhan. Ini Siwon yang sesungguhnya. Cepat dan kuat.

“ohh sayang.. iyahh uugghhh disitu aakkhhhh”

Tubuh Kyuhyun terlonjak dan kaki ranjang berderit saking kuatnya pergerakan Siwon di dalam dirinya.

“ough ough ough.. Siwonhh Siwonnhh ahh aahh” Kyuhyun meracau. Matanya membulat karena kenikmatan yang terus ditanamkan Siwon ke dalam dirinya. Kedua tangan Kyuhyun mendekap kuat kepala Siwon. Tak ingin pria bertubuh seksi itu menjauh darinya.

Crot. Crot. Crot.

Kyuhyun tumpah untuk kedua kalinya. Spermanya menembak deras pada dada bidang Siwon.

PLAK!

Siwon menampar pantat sintal Kyuhyun. “siapa yang mengizinkanmu keluar duluan hah?” bentaknya. Bukannya takut, Kyuhyun malah kembali tersulut gairahnya dengan cepat. Ia mendorong kepala Siwon agar menjauh darinya. Pria di atasnya menatapnya dengan pandangan bertanya.

“pamanku mengingatkanku bahwa aku belum menungging untukmu” suaranya merengek manja seperti gadis remaja. “aku bangga dengan bokongku, Siwon. Dan kau pasti suka untuk menggigitnya”

“sialan kau, Kyuhyun!” maki Siwon. Pria ini selalu tahu bagaimana menggoda birahinya.

Siwon membalikkan tubuh Kyuhyun, menariknya sedikit ke tengah ranjang agar pria pucat itu bisa menungging dengan nyaman. Kyuhyun meninggikan pantatnya dan melengkungkan tubuh bagian depannya ke bawah. Kepalanya menoleh ke belakang dan memandanng Siwon dengan sayu.

“kau melihatnya? Lubangku membuka untukmu. Bongkahan kenyal itu adalah bonusnya untuk kau tampar dan kau gigit sesukamu”

PLAK!

Siwon terpancing. Ia menampar keras pantat Kyuhyun sampai meninggalkan jejak merah. Bukannya kesakitan, Kyuhyun malah melenguh nikmat. Siwon kembali memasukkan nya ke dalam lubang senggamanya dan menusuk Kyuhyun dengan keras.

“ughh ughhh yeahh Siwonhh.. disanaa.. uummhh yeahh ahhh”
Tubuh Kyuhyun terlonjak-lonjak ke depan, bagaikan ditunggangi oleh majikannya. Peluh menetes di sekujur tubuh keduanya. Siwon melihat itu, rambut Kyuhyun yang basah karena keringat, memberikan kesan erotis karena panjang dan melekat indah di kepala pria pucat itu. Punggung Kyuhyun yang mengkilat karena tetesan keringat makin memberikan kesan seksi di dirinya.

“bagaimana mungkin seorang pria mampu membuatku beralih seperti ini, Kyuhyun? kau sangat memukau dan panas!” geram Siwon.

“tubuhku indah, bukan? Dan lubangku akan selalu mengetat untukmu!”

“brengsek! Kau sangat nakal, sayang!”

JLEB! JLEB! JLEB!

“ahh ahh ahh.. enakhh sayaang.. uugghh”

GREP!

“AWWWGHHHH!” pekik Kyuhyun. Siwon meremas nyadan mengocoknya kasar. Sementara lubang senggamanya ditusuk kuat dan dalam.

“awwhh awhhh aawhh akkhh Siwonhh ughh” Kyuhyun memekik keenakan. Dua titik kenikmatannya disiksa Siwon dalam gairah kenikmatan.

“Siwonhh akkuhh ingin.. uughh awhh aakkhh” Kyuhyun mencari tangan Siwon dan menggenggamnya erat.

“bersama, Kyuhyunh!” Ujar Siwon. Ia menghujamkan nya dengan kuat dan dalam.

“SIWONNHH”

“akhhgg Kyu- ermmh Hyunhh”

Siwon menembakkan spermanya di dalam lubang Kyuhyun dan menggeram kenikmatan. Sedang Kyuhyun, pria itu sudah terkulai lemas di bawah Siwon. Meski begitu, lubangnya berkedut cepat karena sensasi pelepasannya. Perlahan, cairan putih kental, keluar dari celah-celahnya. Tak mampu menampung sperma Siwon yang berada di dalamnya.

“kau lelah?”

“uhum~ jangan dicabut!” sergah Kyuhyun ketika Siwon hendak menarik keluar nya. “aku menyukai perutku yang terasa melilit dan lubangku yang penuh” ujarnya malu-malu.

Siwon terkekeh. Ia menarik tubuh Kyuhyun untuk berbaring bersamanya dan memutar tubuh pucat itu dengan pelan agar tautan mereka tak terlepas. Kalau tidak, kucing betina ini pasti akan marah.

“kurasa dosaku akan semakin bertambah” ujar Siwon tersenyum tulus. Membelai surai Kyuhyun yang menutupi dahi pria pucat itu. Kyuhyun menatapnya. “kucing betina jika terus dijamah akan berubah menjadi singa betina” Siwon mecolek hidung bangir Kyuhyun dengan gemas.

“kau mengatakan aku Singa betina?” Kyuhyun mendelik marah.

“Singa betina yang cantik. Sangat cantik” Siwon mengecup kening Kyuhyun.

BLUSH!

Rona merah tak dapat disembunyikan oleh pipi dan telinga Kyuhyun.

“padahal aku berharap kau menyebutku kelinci” Kyuhyun semakin merona akibat perkataannya sendiri. Ia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Siwon dan mendekap pria itu erat.

“khe khe khe. Kelinci tak pantas untukmu, sayang. Kau begitu liar dan galak-“ Siwon mematung karena ucapannya sendiri. Oh tidak! Aku keceplosan-

BUGH

“AWWKKH” pekikan Siwon adalah kata terakhir yang dikeluarkan pria itu malam ini. Kyuhyun dengan tega meninju tepat di perutnya. Pria pucat itu marah dan Siwon diam tak berkutik. Benar-benar khas Singa betina.

Aku seneng banget bisa baca komentar kalian.. meskipun gak kusebutin satu2 tapi nama2 yg rajin review udh ku hapal di luar kepala. Makasih banget utk readers yg udh mau berusaha buat login AFF dan meninggalkan jejak di tiap postingan. Langkah kecil kalian itu sangat berarti untuk menumbuhkan semangat menulis author ^^

Naah, terima kasih ya udah mau mampir di akunku ^^
Tenang,, ini belum final kok..
Jadi sampai jumpa bulan depan~
*Akujugapengenlebaranan*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙