Coming back

Salty Salt

Note: buat yang udah lupa, *** itu tanda pergantian POV atau sudut pandang  ^^

------------------

 

Dari kamar hotelku, aku memandangi kota Seoul yang telah lama tidak kujumpai. Ah, betapa aku sangat merindukan kota ini. Hampir lima tahun lamanya, aku tidak pernah menginjakkan kaki di tempat ini. Telah banyak yang berubah, sungguh sangat banyak hingga terasa bagaikan sebuah mimpi. Semuanya terjadi layaknya sebuah mimpi buruk.. yang terlalu indah untukku. Tidak seharusnya aku senang. Aku sangat egois, bukan?

“C-chaeyoung..?” panggil Sana yang saat ini sedang berada di atas tempat tidurku. Seperti yang kukatakan sebelumnya.. mimpi ini terlalu indah.

—————————————————————

——Sehari Sebelumnya——

@Airport, 8.00 A.M.

 

Aku melangkahkan kakiku sembari menarik sebuah koper dengan tangan kananku. Dengan hati gembira, aku terus tersenyum seolah-olah ingin menyapa setiap orang yang kutemui. Alasannya? Karena kakiku telah merasakan kembali tanah Seoul yang telah lama kutinggalkan. Ya, Son Chaeyoung akhirnya telah kembali ke Korea.

“CHAEYOUNG!!!”

Seorang pria tiba-tiba berlari ke arahku dan memelukku dengan erat. Tentu saja pria itu tak lain adalah Dahyun, sahabat yang telah lama kurindukan. Sudah lama aku tidak melihat wajahnya hingga aku hampir tidak percaya dia berada di depanku saat ini.

“Aku hampir tidak mengenalimu, Chaeyoung! Kau terlihat seperti orang barat sekarang. Apakah kau mengalami mutasi gen?!” Dahyun terlihat begitu antusias dengan kehadiranku saat ini.

“Apa yang kau bicarakan, Dahyun? Tidak ada yang berubah dariku,” ucapku sembari tertawa.

“Lihat, lihat! Aksenmu pun berubah! Wah, apakah kau Son Chaeyoung yang kukenal?”

“Tentu saja, Dahyun,” ucapku lalu merangkulnya. “Cukup dengan candaan ini. Ayo, kita pergi!”

.

.

.

.

“Wah, wah.. aku masih tidak percaya kau, Son Chaeyoung yang kukenal. Lihat sekarang dirimu begitu sukses!” ucap Dahyun sambil mengemudikan mobil.

“Ini barulah permulaan, Dahyun,” balasku sambil tersenyum. Kurasa masih terlalu awal untuk mengatakan bahwa aku telah menggapai sebuah kesuksesan.

“Permulaan yang terlalu bagus, Chaeyoung. Terlalu bagus untuk disebut permulaan,” ucapnya sembari tertawa. “Oh, ya! Momo menitipkan itu padamu. Karena dia sangat sibuk hari ini, dia tidak bisa menemuimu. Sebagai gantinya dia membelikanmu itu.”

“Strawberry cheesecake..” gumamku sembari menatapi sekotak kue yang berada di sampingku. “Sudah lama aku tidak makan ini.”

“Sungguh? Kau tidak pernah makan ini di sana?” tanya Dahyun yang tampak terkejut. “Oh~ aku tahu.. jadi, apakah usahamu berhasil?”

“Ya.. kurasa bisa dibilang begitu,” ucapku sembari tersenyum memandangi jalanan yang berada di depanku. “Itulah mengapa.. aku mau membagikan ceritaku ini kepada semua orang.”

 

—————————————————————

***

@Tom Cafe, 10.30 A.M.

 

“Hei, apa kau sudah baca novel yang lagi booming sekarang itu?” tanya seorang wanita kepada temannya.

“Tentu saja! Kau harus membacanya, Yura!” jawab temannya itu dengan begitu antusias.

“Kudengar penulis novel tersebut akan datang ke Korea untuk perilisan novelnya dalam bahasa Korea,” ucap wanita itu lalu menyesap kopi miliknya.

“DATANG KE KOREA?! Wah, aku tidak percaya ini!” teman wanita itu tampak begitu terkejut hingga hampir menumpahkan minuman miliknya.

Dari kejauhan, Jihyo terus memandangi kedua wanita itu sembari mendengarkan percakapan mereka. Terlihat jelas bahwa ia sangat penasaran dengan apa yang mereka bicarakan. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena seseorang mengalihkan perhatiannya.

“Jihyo, apa yang sedang kau lakukan?” tanya seorang wanita yang berada di sebelah Jihyo.

“Akhir-akhir ini, aku sering mendengar orang membicarakan novel itu,” jawab Jihyo yang kemudian mengalihkan kembali pandangannya pada kedua wanita tersebut.

“Novel apa?” tanya wanita yang berada di samping Jihyo itu.

“Novel yang sedang booming itu. Apa kau tidak tau?”

“Ah, aku sering melihat orang-orang membahasnya di media sosial. Apakah novelnya sebagus itu?”

“Aku juga tidak tahu. Aku sudah pernah mencarinya di toko buku dan ternyata novel itu dalam bahasa Inggris. Akhirnya, aku tidak jadi membelinya,” jawab Jihyo lalu membalik badannya ke hadapan wanita itu. “Kau jaga dulu ya. Aku mau ke belakang sebentar.”

Jihyo kemudian meninggalkan wanita itu sendirian di belakang kasir. Sembari menunggu datangnya pelanggan baru, ia duduk pada sebuah kursi dan menonton televisi yang terpasang pada dinding kafe itu. Tidak lama kemudian, seorang pelanggan baru pun datang.

Kring kring!!

“Selamat da-“

 

***

Dengan jantung yang berdebar-debar, aku melangkahkan kakiku memasuki kafe milik Jihyo. Kulihat telah banyak perubahan pada kafe Jihyo. Mulai dari tata letak mejanya hingga dekorasi yang terpasang pada kafenya. Ini membuatku sedikit ragu apakah aku memasuki kafe milik Jihyo?

“Selamat da-“ kudengar seseorang berusaha menyambutku, tetapi anehnya orang itu tidak menyelesaikan kalimatnya. Itu membuatku menjadi heran dan segera memalingkan wajahku ke arah meja kasir.

‘Heol!’ itulah kata pertama yang kuucapkan dalam hatiku setelah melihat orang yang berada di belakang meja kasir itu. Aku seketika membatu dan tak dapat berkata apa-apa. Apakah ini mimpi? Mengapa dia bisa ada di sana?

“C-chaeyoung?!” suaranya pelan, tetapi masih terdengar olehku. Sungguh aku masih tidak percaya ini.. mengapa dia ada di hadapanku?

“Sana, hari ini kita..” Jihyo yang baru saja muncul, terlihat sangat terkejut melihatku dan tidak dapat menyelesaikan kalimatnya. Kami semua membatu dan tak dapat berkata apa-apa.

 

—————————————————————

***

Dengan dua kaleng minuman di tangannya, Dahyun menghampiri seorang pria yang tengah duduk di atas sebuah bangku. Ia kemudian menyerahkan salah satu dari kaleng minuman tersebut kepada pria itu.

Thanks,” ucap pria itu kepada Dahyun. Dahyun lalu duduk di sebelah pria itu dan membuka kaleng minumannya.

“Jadi, dia sudah kembali ke Korea?” tanya pria itu lalu meneguk minuman miliknya. Dahyun hanya mengangguk sembari menatapi kaleng minumannya.

“Masih belum berani bertemu siapa pun?” tanya Dahyun pada pria itu. Pria itu kemudian hanya terdiam memandangi tanah yang berada di depannya.

“Memangnya aku pantas menemui mereka?” akhirnya pria itu menjawab. Mendengar jawaban itu, Dahyun kemudian tertawa sembari menggelengkan kepalanya.

“Tentu saja tidak,” jawab Dahyun lalu meneguk minumannya. “Tapi, ikatan di antara kalian tidak bisa terputus. Oleh karena itu, kau pasti akan menemui mereka lagi.. Jeongyeon.”

 

—————————————————————

***

@Tom Cafe,  11.15 A.M.

 

“Yah.. begitulah,” aku mengakhiri cerita panjangku di hadapan mereka. Mereka tampak begitu terpukau mendengar ceritaku dan aku hanya bisa tersenyum malu sembari menyesap kopi yang kupesan.

“Wah, kau hebat sekali, Chaeyoung!” ucap Sana yang tampak begitu senang mendengar ceritaku. Ia tersenyum begitu lebar dan matanya berbinar-binar melihatku. Tampaknya usahaku selama beberapa tahun ini berakhir sia-sia. Ya, usahaku untuk move on dari nya.

“Chaeyoung.. aku tidak menyangka ternyata kau..” sesaat sebelum Jihyo menyelesaikan kalimatnya, tanganku langsung meraih mulutnya untuk menghentikan kata yang akan keluar dari mulutnya. Walaupun ia belum menyelesaikan kalimatnya, aku sudah tahu apa yang akan dikatakannya.

“Simpan saja itu untuk nanti ya,” ucapku sambil tersenyum sinis kepada Jihyo.

“Eh.. ada apa ini?” tanya Sana yang tampak kebingungan melihat situasi ini.

“Ah, bukan apa-apa. Aku hanya ingin bilang.. ternyata Chaeyoung semakin cakep, bukan?” Jihyo tampak berusaha menyembunyikan apa yang ia ingin katakan sebelumnya. Syukurlah dia masih mau berpihak padaku.

“Oh! Iya, benar sekali! Kau semakin cakep, Chaeyoung! Aku bahkan sempat ragu apakah kau Chaeyoung yang kukenal,” ucapan Sana yang membuatku sangat tersipu malu. Ini seperti pertanyaan jebakan yang direncanakan oleh Jihyo

Kring! Kring!

Semua orang tampak mengalihkan pandangan mereka pada pintu yang dibuka oleh seorang pria berjas hitam. Aku pun tidak terkecuali. Sesaat setelah pria berjas hitam itu masuk, aku merasa seperti waktu terhenti sejenak.

 

***

Betapa terkejutnya aku ketika melihat siapa yang memasuki kafeku. Ia adalah pria yang sudah beberapa tahun ini tidak muncul dihadapanku. Ya, pria itu adalah Tzuyu. Dengan jas hitam yang dikenakannya, ia mencuri perhatian semua orang yang berada di kafeku. Ia lalu melihat ke arahku dan sesaat setelah itu aku bisa merasakan bahwa ia menghentikan waktu lagi.

“Lama tak berjumpa,” ucapnya sembari tersenyum. Senyuman itu benar-benar tidak terduga.

“Setelah sekian lama, akhirnya kau muncul juga,” ucapku sambil menatap wajahnya.

“Apa.. kau tidak merindukanku?” tanyanya sembari berjalan menuju tempat aku duduk.. Sungguh aku tidak mengerti apa yang ada di kepala orang ini.

“Omong kosong apa yang kau bicarakan ini,” jawabku sambil mengelengkan kepalaku. Dia kemudian semakin mendekatiku. “Kenapa kau menghentikan waktu, huh?” tanyaku sembari melihat orang-orang di sekelilingku yang terdiam seperti batu, termasuk Chaeyoung dan Sana.

“Karena aku ingin melakukan ini,” ucapnya yang telah sampai di depanku. Ia lalu mengangkat tangannya dan meletakkannya di atas kepalaku. Dengan lembut, ia mengusap kepalaku. “Aku merindukanmu,” ucapnya denga begitu lembut.

Dalam sekejap, dia menghilang dari hadapanku. Semuanya lalu kembali seperti semula. Orang-orang di sekelilingku mulai bergerak kembali. Namun seperti dugaanku, tatapan mereka masih pada pintu masuk kafeku. Oleh karena itu, aku kembali melihat pintu tersebut dan ternyata benar Tzuyu masih ada di sana. Sama seperti yang pernah dilakukannya dulu.

 

‘Wow, sungguh aku hidup di dunia fantasi.’

 

--------------------

Mohon maaf karna baru muncul sekarang setelah sekian lama :(

Semoga aku bisa nyelesain cerita ini dan ga nunda2 lg :')

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
momomoguring
Spin-off: A Poem Titled You
https://www.asianfanfics.com/story/view/1411438/a-poem-titled-you
Mungkin ini termasuk spoiler(?)

Comments

You must be logged in to comment
poplarbear #1
Chapter 30: AAAAAAAAA will you someday update this story? :'))
poplarbear #2
Chapter 12: Soo... Jeongyeon knows about Chae's past??
poplarbear #3
Chapter 10: Wew cerita bagus gini kok upvotesnya kurang yah :')
poplarbear #4
Chapter 2: AAAAAAA
babibu #5
Chapter 30: ah elah jeong udah deh move on aja ntu bukan jodoh elu, gw tabok kalo bikin onar lagi jeong
ini lagi emaknya kyungwan siapa sih? masih kepo nih
Kim6Ex
#6
Chapter 29: Aarrrrrr ga sabar update trozzz min,,,,,
SanaCheeseKimbap_
#7
Chapter 29: PEDANG PEDANGAN HAHAHAHAH
oncezara #8
Chapter 28: aaaaa :'))
Kim6Ex
#9
Chapter 28: Ahh.... Hemmm..... Ga bisa ngomong apa2
babibu #10
Chapter 27: sianjir jitzu angst banget sihh yalord swedih banget gw, ini lagi ceyong nembak aja lemotnya bukan maen malah asal nyosor doang! belum nembak loh, oh ya tuhkan gw sempet lupa kalo nama aslinya sana itu mina