Be Mine
The Adventure of LovePagi itu Krystal mencoba membuka kedua matanya yang terasa sangat berat. Ia sedikit bingung saat melihat ruangan yang ia tempati semalaman itu. Krystal hendak mengusap kepalanya yang pening itu dengan tangan kirinya tapi tak bisa karena ada seseorang yang sedang terlelap sambil menggenggam tangannya.
"Bagaimana bisa aku ada disini? Ashh, pasti karena maag semalam." gerutu Krystal.
Krystal ingin melepaskan genggaman tangan Jay tapi segera ia urungkan. Krystal terus memandang wajah Jay yang sedang terlelap itu dalam diam. Ada perasaan aneh yang saat ini ia rasakan. Sebuah perasaan yang tak seharusnya ia miliki terhadap Jay.
"Apakah aku mulai menyukainmu?" gumam Krystal sambil memegang pipi Jay.
Jay yang semalaman tak tidur karena menungui Krystal itu kini mulai bangun dan membuka matanya. Matanya semakin terbuka lebar saat menyadari jika Krystal tak ada di tempat tidurnya. Ia pun segera berdiri berniat mencari Krystal.
"Dimana dia." gumam Jay penuh rasa khawatir.
Jay pun berkeliling mencari Krystal dengan perasaan yang gusar. Setiap sudut dan ruangan ia singgahi. Namun ia tak kunjung menemukan sosok yang ia cari diseluruh penjuru rumah sakit.
Krystal yang baru saja keluar untuk menenui Eric secara tak sengaja melihat Jay yang sedang berjalan tak beraturan seperti seseorang yang mencari sesuatu. Karena penasaran Krystal pun memanggilnya.
"Apa yang kau lakukan?" lirih Krystal.
Jay segera memutar tubuh dan wajahnya menuju sumber suara. Ia menghela nafas lega dan segera menghampiri Krystal.
"Dari mana saja kau? Berhentilah membuat orang lain khawatir.!" pekik Jay sambil memeluk tubuh Krystal dengan erat.
"O-oh, maaf." lirih Krystal yang terkejut dan bingung karena Jay tiba-tiba memeluknya.
Bahagia, itulah yang Krystal rasakan saat menyadari jika Jay khawatir kepadanya.
Setelah mendapatkan pemeriksaan terakhir dari sang dokter, siang itu Krystal berencana untuk pulang meskipun sempat mendapat penolakan dari Jay. Hingga pada akhirnya kedua orang itu pun berdebat dengan panjang lebar.
"Aku tak apa bodoh!"
"Apanya yang tak apa. Semalaman kau merintih seperti orang yang mau mati."
"Apa?! Jangan berlebihan, kenapa harus mati?! Aku tak akan mati!! Lagi pula itu hanya karena maag ku kambuh." pekik Krystal kesal melihat sikap keras kepala Jay.
"Sudah tahu punya maag akut masih tak makan selama seharian!! Bukankah sudah kubilang aku masak nasi. Kenapa tak kau makan huh?!" balas Jay tak kalah keras.
"Itu semua karena kau!!" pekikK Krystal frustasi.
"Apa? Kenapa bisa jadi salahku?!"
"Salah siapa hari itu kau uring-uringan tak jelas. Sudah ditanya masih tak jawab. Aku kesal padamu makanya aku tak makan! Puas?!!"
Jay terdiam setelah mendengar amarah Krystal. Ia segera menundukkan pandangannya, merasa bersalah pada Krystal yang harus sakit karena dia. Karena telah marah untuk alasan yang tak jelas. Tanpa ia sadari Jay segera beranjak dari tempatnya, meninngalkan Krystal dengan perasaan bersalah dibenaknya.
-
Di tempat lain Jessica terlihat melamun sambil menyiram pohon jeruk miliknya. Rasa rindunya pada Jay yang sudah enam hari pergi itu membuatnya seperti orang yang tak memiliki jiwa.
Dari kejauhan Baekhyun memanggil Jessica sambil melambaikan tangannya hingga membuat wanita itu kembali ke dunia nyata.
"Kenapa?"
"Ada orang yang mencarimu."
Jessica segera mematikan airnya dan menghampiri Baekhyun untuk kemudian menyambut sang tamu.
Setelah selesai membersihkan dirinya Jessica segera berjalan menuju ruang tamu. Betapa terkejutnya ia saat melihat orang yang dimaksud Baekhyun tadi.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Sambutan macam apa itu Eonni?" sahut sang gadis muda.
"M-maksudku, "
"Kemarin Ayah membuat kimchi. Karena kebanyakan makanya Ayah menyuruhku membawanya untukmu dengan naik bus selama dua jam."
"O-oh, terima kasih." sahut Jessica.
"Eonni tidak suka ya aku datang?"
"Apa? Tentu saja tidak."
Gadis itu tersenyum bahagia mendapat jawaban Jessica. Ia segera menghampiri wanita itu dan memeluknya.
"Joy kangen Eonni. Kenapa Eonni tak pernah main ke rumah lagi?"
"M-maaf." lirih Jessica kemudian membalas pelukan Joy.
-
Krystal duduk di sofa ruang tengah sambil melihat Jay yang terlihat repot dengan masakannya di dapur. Setelah selesai dengan perdebatan sengit saat di rumah sakit tadi sampai sekarang Jay memilih untuk diam. Karena tak tahan dengan suasana itu Krystal pun beranjak untuk menghampiri Jay.
"Apa yang kau lakukan?"
"Masak. Kau harus makan." jawab Jay singkat.
Setelah selesai Jay menyodorkan semangkuk bubur dan sendok di depan Krystal.
Krystal segera mengambil sendok itu dan menyantap bubur buatan Jay dalam sunyi.
"Maaf." ucap Jay memecah keheningan membuat Krystal bingung.
"Kenapa minta maaf?"
"Karena aku kau jadi sakit."
"Ehhm, itu tak sepenuhnya salahmu. Sakitku kambuh juga karena kesehatanku yang mulai menurun."
"Tetap saja, aku juga memiliki
Comments