Part XXVII

The Tale of Fairytale

Chapter 27: Stupid Jealously, Hello Sister...

Di Seoul, Korea Selatan, di rumah sakit Yongso sedang berdiam diri dan duduk di bangku yang ada di koridor depan kamar rawat Toki. Seharian ini entah mengapa ia merasa lemas. Mungkin akibat ia kelelahan menjaga Toki dari pagi ke pagi lagi. Sebenarnya Toki sudah menyuruhnya pulang akan tetapi Yongso tetap ngotot ingin menemani Toki hingga dia keluar dari rumah sakit.

Eunhyuk sebagai kekasihnya(alah, author berlee~) pun sangat khawatir dengan keadaan Yongso. Semenjak gadis itu tahu mengenai penyakit Toki entah kenapa dia jadi lebih sering terlihat melamun dan air mukanya selalu terlihat lesu. Ia tahu kalau Yongso mengkhawatirkan Toki yang kondisinya bisa drop kapanpun seperti yang pernah dijelaskan oleh Kihyun.

Tiba-tiba terdengar suara ponsel Yongso yang berdering dari dalam kantung kemeja kotak-kotak kebesarannya. Eunhyuk yang meneleponnya, jadi ia langsung mengangkatnya tanpa tanggung-tanggung.

“Yeoboseyo?” salam Yongso dengan suara lemasnya.

Yongso-ah, kau masih ada di rumah sakit ‘kah?” tanya Eunhyuk yang berada jauh entah di seberang mana.

“Mmm,” jawab Yongso singkat tidak mempunyai tenaga untuk panjang lebar, tapi ia masih bisa balas bertanya, “Apakah pekerjaanmu sudah beres, Oppa?”

Sudah, sekarang aku dan Hankyung hyung sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Apakah kau sudah makan malam?” tanya Eunhyuk.

“Belum.”

Apakah kau mau kubawakan makanan untukmu?

“Aku tidak ingin makan apapun, Oppa,” jawab Yongso.

Kau harus makan, Yongso-ah,” desah Eunhyuk di telepon, “nanti saat Toki sembuh tapi kau malah gantian yang sakit, kau harus menjaga kesehatanmu juga. Kalau kau cinta padaku kau harus makan. Arasseo?”

“Arasseo,” jawab Yongso menurut saja.

Baiklah, kalau begitu sampai bertemu di sana.”

“Mm, hati-hati di jalan,” sahut Yongso lalu ia pun mengakhiri pembicaraannya dengan pacarnya itu. Diikuti dengan sebuah helaan nafas yang panjang.

(Author ngabur ke kamar mandi buat muntah -_-‘)

Kihyun yang lewat di depannya saat dalam perjalanan untuk memeriksa sunbae-nya sampai dibuat heran. Yongso hanya tersenyum dan menyapa Kihyun seperti biasa. Ketika di dalam ruang rawatnya, Toki juga mengangkat sebelah alisnya karena heran.

“Konci, aku merasakan firasat buruk,” kata Toki sambil diukur tensi darahnya.

“Sunbae selalu mengatakan firasat buruk duluan, sepertinya Yongso eonni memang trouble magnet,” sahut Kihyun, “90 per 60... Yaa, Sunbae, tekanan darahmu kembali menurun...”

“Oh ya? Aku hanya kurang gerak saja. Lagipula tidak ada Kero yang bisa menjadi pelampiasan kekesalanku,” kata Toki sambil melihat medical record miliknya yang dibawakan oleh Kihyun.

“Aigo, Sunbae memang hidup untuk film action,” desah Kihyun. “Eonni, tadi Faye sunbae mencarimu. Ah, tapi jangan temui dia sekarang—dia masih tugas jaga karena kemarin bolos.”

“Faye? Mm, thanks, Kihyun-ah,” sahut Yongso lemas.

Sambil melotot Toki berkata, “Konci, setelah ini bawa Yongso keluar untuk mengisi perut gentongnya itu... Aah~! Aku bosan!!”

“Toki-ah, kau tidak terlihat seperti orang sakit,” gumam Yongso sweatdropped.

Who am I? I am Toki, the gambler~,” sahut Toki malah tersenyum nyengir sambil main kartu.

 

+             +             +

 

Begitu Eunhyuk dan Hankyung datang—Eunhyuk langsung menyeret Yongso ke kantin rumah sakit. Dan dengan sabar Eunhyuk menyuapi Yongso yang malas makan(ini siapa yang sakit? Atau big baby?). Kalau mereka melakukan hal ini di luar lingkungan rumah sakit, Yongso pasti sudah digebuki massa E.L.F.

“Sudah, Oppa. Aku sudah kenyang,” ujar Yongso lalu meminum air mineral yang tadi dibelikan oleh Eunhyuk. Walaupun Eunhyuk terkenal pelit tapi tidak untuk ke pacarnya, bukan?

“Ck, ck... tidak baik menyisakan makanan, Yongso-ya. Kata ibuku kalau kita menyisakan makanan nanti di neraka kau akan dihantui oleh makananmu yang tidak dihabiskan, mereka akan menangis dan bertanya, ‘kenapa waktu itu kau membuang kami?’” kata Eunhyuk sambil memperagakannya juga. Yongso tertawa geli melihat tingkah konyolnya.

“Memangnya aku anak kecil?” tanya Yongso.

Eunhyuk pun ikut tertawa. “Habisnya kau juga seperti anak kecil yang susah makan, kalau kau tidak makan ‘kan nanti bisa sakit, kalau kau sakit nanti aku akan sedih,” ujar Eunhyuk dengan sedikit aegyo.

Yongso tersenyum mendengar ucapan kekasih tercintanya itu. Dan... cup! Sebuah kecupan mendarat di pipi Eunhyuk(masih mending kecupan dari pada tinju, iya nggak?). Pemuda tersebut menatap Yongso dengan ekspresi kagetnya.

“Lee Hyukjae, saranghae,” tutur Yongso sambil tersenyum simpul.

Eunhyuk balas tersenyum. “Saranghae... Song Yongso...” balasnya.

Atmosfir merah jambu berada di sekeliling mereka berdua dan di seluruh pelosok kantin membuat pengunjung yang lain hampir mati tercekat atau tersedak karena tebaran cinta mereka. Akan tetapi tiba-tiba...

“Ehem!” dehem Kihyun bersama dengan Hankyung dan Toki yang dibawa dengan kursi roda.

“Musim panas tiba~! Udara semakin panas dengan atmosfir yang manis~ mencari pasangan yang pantas~ lalu bermesraan di rumah sakit~,” nyanyi Toki secarak acak menyanyikan apapun yang ada di dalam kepalanya.

“K-kalian mau kemana?” tanya Yongso gagap setelah tertangkap basah.

“Kata Kihyun-ssi sudah waktunya pengobatannya Toki, jadi kami mau ke ruang pengobatan tapi Toki bilang dia ingin membeli sesuatu di kantin...” jelas Hankyung.

“Oh, geurae?” kata Eunhyuk melirik ke arah sunbae muda yang bersenandung riang sambil memilih-milih susu dan yoghurt yang ada di dalam lemari pendingin.

“Yongso dan Eunhyuk berduaan di bawah pohon, K-I-S-S-I-N-G~,” goda Toki malah nyengir.

“Yaa, Toki!!” bentak Yongso dengan muka merah.

“Huwaa~! Ada nenek sihir yang menyeramkan~!” ledek Toki. Lalu ia membeli sebotol susu dan snack cokelat. Dan dengan lihainya ia memutar roda kursi rodanya untuk kabur dari kantin secepat mungkin.

Tidak jauh di belakangnya Hankyung mengejarnya karena khawatir dan takut terjadi apa-apa pada gadis itu. Di belakang mereka Kihyun hanya menghela nafas.

“Aish! Anak itu!” gerutu Yongso masih dengan muka berwarna seperti buah ceri.

“Sepertinya Toki sudah sehat kembali,” kata Eunhyuk sweatdropped.

“Hanya tangannya saja yang sudah pulih..” sela Kihyun, “Oh ya, Yongso eonni...” lanjutnya sambil memandangi pasangan lovey-dovey itu.

“Wae?” sahut Yongso sudah lenyap lagi kekesalannya begitu dirangkul oleh Eunhyuk.

“Besok yang berjaga bukan aku, tapi Faye sunbae dan asistennya. Tolong pastikan Toki sunbae tidak menghajar Faye sunbae habis-habisan,” peringat Kihyun sebelum pergi, “Sudah waktunya. Bye~, nikmati waktu kalian berdua~.”

Mendengar peringatan Kihyun tadi Eunhyuk langsung diam mematung. Nama Faye adalah hal tabu untuk dibicarakan di depannya. Karena ia bisa langsung cemburu dengan mendengar Yongso membicarakan tentang Faye. Semoga saja Faye tidak melakukan hal yang paling ditakutinya.

 

+             +             +

 

Keesokan harinya sesuai dengan yang dikatakan oleh Kihyun kalau hari ini yang bertugas adalah Faye. Seakan-akan badai datang, mood Toki lebih buruk dari pada biasanya. Yongso hanya menganggap Toki sedang PMS saja. Tapi dia tidak sadar kalau objek dari mood buruk sepupunya itu adalah orang yang ditemuinya sekembali dari toilet.

Ketika ia asedang membeli kopi dari mesin penjual kopi otomatis ada yang tiba-tiba memanggilnya, “Yongso-chan...” suara lembut seperti malaikat yang hanya ditujukan kepadanya.

Seketika itu juga Yongso segera membalikkan badannya dan melihat Faye yang sedang berlari kecil ke arahnya dengan senyum bak senyum malaikat. Pemuda tersebut mengenakan mantel putih prakteknya untuk bertugas.

“Hai, Faye. Apa kabar?” sapa Yongso sambil melanjutkan berjalan untuk kembali.

“Aku baik-baik saja, hanya sibuk kesana-kemari menangani pasien bandel seperti Toki. Bagaimana denganmu, Yongso-chan?” tanya Faye sambil tersenyum manis yang semakin membuat wajah tampannya menjadi lebih tampan. Namun, ternyata sayangnya tidak mempan untuk Yongso yang sudah mengenalnya selama 15 tahun. Karena sekarang ini orang yang paling tampan baginya adalah makhluk bernama Lee Hyukjae seorang yang menjadi salah satu member Super Junior.

“Aku juga baik,” jawab Yongso.

“Apakah kau sudah makan siang?” tanya Faye lagi berharap kalau gadis itu menjawab ‘belum’. Yongso pun menggelengkan kepalanya. ‘Ha! Kesempatan yang bagus. Ternyata memang benar, di balik sebuah peristiwa akan selalu ada hikmahnya,’ pikir Faye. Dan hal itu kini sedang terjadi. “Kalau begitu~ ayo, kutraktir makan siang,” ajaknya.

Yongso menatap Faye dengan ragu. Masalahnya ia telah berjanji kepada Eunhyuk untuk tidak terlalu dekat dengan sepupunya itu. Seakan-akan membaca pikiran Yongso, Faye pun tersenyum kecil. (Gila, nggak Toki, nggak Faye dua-duanya jago baca pikiran orang)

Pemuda itu bertanya, “Apakah kau takut ketahuan oleh pacarmu itu?”

Yongso pun jadi merasa tidak enak hati dengan Faye yang bermaksud baik(Gak, So! Dia gak bermaksud baik!), mungkin kalau sekali-kali tidak apa-apa. “Ah, tidak... kalau begitu ayo, aku tidak bisa meninggalkan Toki terlalu lama,” jawab Yongso.

Faye tersenyum lebar, namun di balik senyumnya itu terdapat rencana jahat. Ya, rencana yang jahat untuk mendapatkan gadis itu. Laki-laki bernama Eunhyuk itu tidak akan bisa menghalanginya.

 

Sementara itu Eunhyuk tampak cemas di dorm Super Junior. Hari itu mereka sedang tidak ada pekerjaan. Tiba-tiba saja ia merasa rasa dingin menusuk punggung dan ia langsung bergegas menelepon Yongso. Akan tetapi Yongso tidak menjawab teleponnya. ‘Sebenarnya kemana perginya Yongso hingga dia tidak menjawab?’ pikir Eunhyuk cemas.

Dari tadi dia sudah seperti orang stres, kerjaannya mondar-mandir sambil menempelkan ponselnya di kupingnya, mencoba menghubungi pacar tercinta(aduh, author lebay euy...) yang sedari tadi tidak mengangkat teleponnya.

“Hyung, bisakah Hyung diam sebentar? Kau menghalangi televisinya,” kata Ryeowook yang sedang asyik menonton acara televisi tapi terhalangi oleh Eunhyuk yang dari tadi mondar-mandir di depannya.

“Iya, Eunhyukie, sebenarnya ada apa denganmu? Kau terlihat cemas sekali seperti induk itik yang kehilangan anaknya,” tambah Yesung yang sedang menonton televisi juga.

Akhirnya Eunhyuk pun duduk di sebelah Kyuhyun yang sedang asyik bermain game di laptopnya. “Yongso-ah tidak menjawab teleponku,” kata Eunhyuk mencoba untuk tenang.

“Mungkin dia sedang keluar sebentar kali, Hyung,” ujar Ryeowook mencoba menenangkan Hyung setrikaannya itu.

“Atau mungkin dia sedang pergi ke toilet,” tambah Yesung.

“Mungkin saja sih…” gumam Eunhyuk mencoba berpikir lebih positif.

“Tapi ‘kan tidak mungkin ke toilet selama itu,” celetuk Kyuhyun ikut nimbrung dalam pembicaraan.

“Yaa! Cho Kyuhyun, kau bisa tidak—tidak membuat panik orang sekali saja?” tegur Yesung, lalu ia menoleh ke arah Eunhyuk, “kenapa kau tidak coba menyusulnya saja?” lanjutnya memberikan solusi.

“Tapi kalau Yongso tidak ada di rumah sakit bagaimana dong? Rengek Eunhyuk seperti anak kecil.

“Yongso pasti akan ke rumah sakit,” kata Yesung meyakinkan.

“Ya, dan sepertinya Toki-ah baru saja merasa kesal dan mengusir Yongso-ah keluar dari kamarnya,” tambah Ryeowook yang baru saja mendapat e-mail dari Toki si shotakon.

“Kalau begitu aku pergi sekarang. Tolong sampaikan ke manajer hyung dan Teukie hyung kalau aku pergi ya,” kata Eunhyuk sambil bersiap-siap.

“Arasseo,” sahut Yesung.

 

+             +             +

 

Di kantin rumah sakit Yongso dan Faye tengah menyantap makan siang mereka. Saat Yongso sedang sibuk memakan bibimbap yang dipesannya—Faye terus menatapnya hingga gadis itu menangkapnya sedang curi-curi pandang. Tapi Faye hanya tersenyum seperti biasa, angelic smile.

“Faye-ssi, apakah aku boleh menanyakan sesuatu?” tanya Yongso agak sedikit ragu.

Faye yang sedang melahap makan siangnya menoleh ke arah Yongso dan mengangguk. “Tentu, apa yang ingin kau tanyakan?” balas Faye malah balik bertanya dan tetap dengan senyum malaikatnya.

“Umm, apakah hubunganmu denganToki-ah baik-baik saja?” tanya Yongso.

Faye pun mengerutkan keningnya, senyumnya sempat menghilang tapi langsung kembali lagi ketika ia lagi-lagi membalasnya dengan pertanyaan, “Memangnya ada apa dengan kami?”

“Ah, itu... tidak sih hanya saja beberapa waktu lalu aku sempat mendengar kalau kalian bertengkar. Lagipula biasanya ‘kan kalian dekat sekali, tapi akhir-akhir ini kalian jadi jarang sekali terlihat akrab. Apakah benar tidak terjadi sesuatu dengan kalian berdua?” tutur Yongso menyudutkan Faye untuk menjawab pertanyaannya.

“Hubungan kami baik-baik saja. Wajar saja bukan, kalau ada selisih paham sedikit, tapi itu bukanlah masalah besar,” jawab Faye dengan tenang.

“Oh, baguslah kalau begitu,” kata Yongso merasa lega.

Tiba-tiba keduanya menjadi sunyi. Setelah beberapa detik saling diam Faye kembali menatap Yongso. “Bagaimana dengan hubungan antara kau dan pacarmu itu?” tanya Faye yang walaupun pahit mengatakan ‘pacarmu’ kepada little crush-nya itu.

Sambil tersenyum lebar Yongso menjawab singkat, “Kami baik-baik saja.”

“Apakah kalian sedang tidak ada masalah? Biasanya kalian pasti sesekali suka bertengkar,” tanya Faye lagi penuh pengharapan.

Kali ini Yongso menggelengkan kepalanya. “Tidak, malah kami sedang akur-akurnya. Doakan saja kami terus seperti ini,” jawabnya. Mungkin permintaannya itu tidak akan dilakukan oleh Faye karena bukan itu yang diinginkan oleh pemuda itu.

Sungguh pahit mendengar jawaban dari Yongso hingga ia merasa panas dan kesal. Tampaknya saat ini ia tidak mempunyai kesempatan untuk memisahkan keduanya. Faye pun mengambil gelas yang berisikan air dan menegaknya hingga habis, tapi ketika sedang minum tiba-tiba saja ia tersedak (sungguh konyol -_-‘), dan membuatnya terbatuk-batuk.

“Faye-ssi? Apakah kau baik-baik saja?” tanya Yongso panik. Ia pun berpindah tempat duduk menjadi di sebelah Fayeagar dapat membantunya. Yongso menepuk-nepuk punggung Faye, lalu mengusap-usapnya dengan lembut. “Apakah kau sudah merasa baikan, Faye-ssi?” tanyanya lagi khawatir.

Akan tetapi tiba-tiba saja Yongso merasa tangannya ditarik dengan kasar oleh seseorang. Yongso merasa kaget dan langsung menoleh ke arah orang tersebut. Tapi bukan main tambah terkejutnya dia.

“Oppa…” gumam Yongso tercengang.

Dengan ekspresi muka yang terlihat kesal Eunhyuk menarik gadis itu dan sambil membentaknya, “Ayo, ikut aku!”

Faye yang tidak rela melihat little crush-nya diperlakukan kasar pun langsung memegang tangan Eunhyuk untuk menghentikan pemuda tersebut. “Lepaskan,” perintahnya dengan nada dingin yang membuat orang yang mendengarnya merinding dan tatapan tajamnya yang diarahkan kepada Eunhyuk seolah-olah member Super Junior satu itu adalah musuhnya. Tidak heran kalau dia adalah sepupu dekatnya the high and mighty Toki.

Tapi Eunhyuk tidak merasa takut. Karena pemilik suara dingin dan pelototan itu bukan sunbae-nya yang mampu mengukir ancaman menakutkan di punggungnya (karena dia yakin perempuan itu memang bisa melakukannya dan tidak akan segan-segan untuk melakukannya). “Berhentilah untuk ikut campur dalam urusan kami, Faye-ssi. Karena samapi kapan pun Yongso tidak akan menjadi milikmu,” ucap Eunhyuk dengan suara yang tidak kalah dinginnya. (Brrr… tumben, biasanya juga cuma bisa pasrah) Lalu Eunhyuk kembali menarik Yongso dengan paksa meninggalkan Faye dan keluar dari kantin tersebut. Di belakangnya Faye tercengang karena terkejut dengan sikap Eunhyuk yang berbeda dari biasanya.

“Oppa, sakit...” ringis Yongso yang terus ditarik oleh Eunhyuk.

Eunhyuk sudah seperti orang kesurupan saja. Akhirnya Eunhyuk pun menghentikan langkah kakinya lalu membalikkan badannya, berhadapan dengan Yongso. Namun Yongso menghempaskan tangan Eunhyuk yang menggenggam erat tangannya.

Eunhyuk sama sekali tidak bergeming bahkan ketika ia bertanya kepada Yongso, “Mengapa telepon dariku tidak kau angkat?” tanyanya dengan setengah membentak.

Yongso balas menatap pemuda yang sedang kalut itu. “Ponselku tertinggal di dalam tas, tadi aku pergi dahulu untuk membeli kopi di luar,” jelasnya.

“Tapi kenapa kau malah berduaan dengan Faye?” tanya Eunhyuk lagi.

“Tadi aku tidak sengaja bertemu dengannya dan dia mengakakku pergi makan siang. Tidak enak kalau aku menolaknya,” jelas Yongso lagi. “Kenapa kau jadi marah-marah seperti ini sih?”

“Aku tidak marah tapi kesal. Bagaimana tidak? Kau tidak menjawab teleponku dan malah asyik berduaan dengan Faye,” kata Eunyuk dengan nada sarkatis. “Apakah kau ingat dengan janjimu untuk tidak dekat-dekat dengan laki-laki itu lagi?” Kali ini Eunhyuk sudah naik pitam.

“Tapi aku tidak sengaja bertemu dengannya, lagi pula ini di rumah sakit! Faye bekerja di sini apalagi dia juga dokter yang menangani Toki, jadi pasti mau tidak mau aku akan bertemu dengannya. Lagipula Faye itu sepupuku, mana mungkin aku mencuekkannya seperti ke orang lain!?” balas gadis itu menyerang Eunhyuk dengan kata-katanya yang masuk akal. “Ah, jangan mulai lagi ya... Kau tahu aku sedang banyak pikiran tapi kau malah mengajak bertengkar lagi...” sambungnya sambil melotot ke arah Eunhyuk.

“Tapi kenapa kau harus makan siang dengan laki-laki itu sih?” tanya Eunhyuk tampak tidak takut dengan pelototan Yongso.

Yongso merasa aneh dengan Eunhyuk. “Kenapa sih kau selalu memandang Faye dengan pandangan negatif? Faye itu sepupuku, kami hanya berteman!”

“Tapi aku tidak suka kalau kau berteman dengannya,” balas Eunhyuk yang semakin lama semakin kehilangan egonya.

Yongso menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Ia mencoba untuk mengontrol emosinya dan mengertikan pikiran rasionalnya Eunhyuk tapi ternyata sulit. “Sudahlah, lebih baik kau pulang saja. Aku capek, tidak ingin diganggu,” desahnya. Ia ingin menghindari pertengkaran yang menghabiskan energi.

Sebuat urat menonjol di kepala Eunhyuk. “Terserah kau. Aku tidak akan peduli lagi,” katanya dengan nada kesal lalu pergi dengan api amarah berkobar di sekitarnya.

Pada akhirnya mereka kembali bertengkar. Yongso bingung dengan tabiat Eunhyuk yang selalu curigaan dan cemburuan. Ya, dia tahu kalau Eunhyuk itu punya penyakit yang namanya penyakit cemburu dan sudah kronis alias parah. Mungkin Eunhyuk perlu pergi ke tabib segala untuk menyembuhkannya. Apa yang akan dia lakukan terhadap makhluk yang bernama asli Lee Hyukjae itu?

Mungkin akan lebih baik kalau hari ini ia pulang dahulu untuk istirahat. Toh, Toki sudah lebih baik dan ada Faye yang bisa menjaganya. Dan Yongso dengan tenang berpamitan pulang kepada sepupunya yang sakit(fisik dan mental, hahaha...) itu tanpa ingat pesan Kihyun kalau Toki tidak bisa dibiarkan sendirian dengan Faye. Yah, selamat menikmati tinjunya The Mighty Toki, Faye~ Namo... Namo...

 

+             +             +

 

Hal tak terduga, Eunhyuk tidak langsung pulang begitu saja, dia masih ada di rumah sakit. Sebenarnya beberapa menit yang lalu ‘The Motherly Leader’, Leeteuk mengiriminya pesan. Isinya memberitahukan kalau Leeteuk dan beberapa member Super Junior juga akan datang ke sana. Terpaksa dia harus tinggal atau kalau tidak Leeteuk akan mengomelinya karena meninggalkan mereka.

Akhirnya Eunhyuk memutuskan untuk menemui Toki dari pada dia bosan menunggu. Dan mungkin sekarang Yongso sedang bersama si brengsek Faye lagi. (Well, he’s not a jerk, you know. Just crazy -_-‘) Memikirkannya saja sudah membuatnya menggeram kesal. ‘Sudahlah Lee Hyukjae... Jangan pikirkan cewek itu! Cukup pikirkan pekerjaan nanti dan Super Show 2 mendatang, ya, cukup pikirkan pekerjaanmu saja,’ batin Eunhyuk.

Di dalam ruangan seluas 35 m2 itu hanya ada Toki yang sedang membaca naskah filmnya yang akan datang. Tidak ada Yongso maupun jejaknya di dalam. ‘Hm, mungkin dia memang benar-benar pergi dengan Faye,’ batinnya lagi.

“Oh, Eunhyukkie!” sapa Toki tersenyum nyengir trademark-nya Louis.

“Annyeong,” balas sapa Eunhyuk masih mencari-cari jejak Yongso yang mungkin masih tertinggal.

Gadis di seberang Eunhyuk tahu apa atau lebih tepatnya siapa yang sedang dicari oleh pemuda tersebut dan seakan mendapat telepati Toki memberitahunya, “Kalau kau mencari Yongso, baru saja tadi dia pulang ke rumahnya. Well, dia kelihatan marah karena sesuatu...”

“Oh, begitu...” ucap Eunhyuk tiba-tiba ia merasa lemas.

“Kau tidak perlu khawatir kalau dia diantar pulang oleh Faye, karena Faye sedang mengambilkan obatku dan tadi Yongso diantarkan oleh manajer Ilsan,” tambah Toki tersenyum. Tapi senyumnya itu segera menghilang  dan diganti dengan wajah yang muram. “Kalian bertengkar lagi, ya?” tanyanya, “kali ini karena masalah apa?”

“Hehe...” kekeh Eunhyuk tersenyum malu, “karena Faye?” karena ketahuan.

In other words, the cause is your jealously and protectiveness,” gumam Toki memutar bola matanya.

“Apakah kau mengatakan sesuatu?” tanya Eunhyuk merasa salah dengar.

“Tidak, aku tidak mengatakan apapun,” bantah Toki berbohong. “Hm, lagi-lagi Faye menyelip ya...”

“Dia benar-benar sepupumu, sama-sama keras kepala...” ujar Eunhyuk.

“Yaa, keras kepalaku ini masih untuk hal positif tahu,” protes Toki. Lalu ia menggumam lagi, “Seharusnya aku benar-benar membunuhnya waktu itu.” Dengan wajah merengut.

“Mwo!? Membunuhnya!? Yaa! Jangan bercanda!” seru Eunhyuk terkejut.

“Aa, kau boleh menganggapku bercanda. Tapi zaman dahulu juga ada bukan, untuk melindungi orang yang kau kasihi, kau harus membunuh siapa saja yang menjadi ancaman bahaya,” kata Toki terlihat senang melihat ekspresi terkejutnya Eunhyuk. “Situasi kalian mirip dengan tragedi cinta segitiga leluhur kami deh~,” lanjutnya.

“Eh?”

“Cerita ini berasal dari catatan sejarah keluarga kami. Beberapa generasi sebelumnya, adik perempuan dari kepala keluarga kami pada masa itu dijodohkan dengan saudara kerabat jauhnya. Tapi ternyata dia jatuh cinta pada orang asing yang ditemukan oleh penduduk. Calon suaminya yang juga menyukainya memberitahukan hal tersebut kepada kepala keluarga, membuat pernikahan mereka dipercepat. Tapi ternyata diam-diam si adik masih suka menemui orang asing tersebut. Begitu mengetahui apa yang dilakukan oleh adik perempuannya secara diam-diam, kepala keluarga tersebut membunuh orang asing yang dicintai oleh adiknya itu. Alasannya karena orang asing itu adalah orang yang berbahaya.”

“Akan tetapi walaupun situasi kalian sama, tapi aku tidak tahu siapa orang asing yang jahat itu di antara kalian. Semoga saja aku tidak perlu menulis catatan sejarah yang sama,” kata Toki malah tertawa kecil.

“Toki-ah, kau tidak perlu repot-repot menulis catatan sejarah yang sama dan membosankan, karena aku akan membuatnya jadi lebih menarik,” tutur Eunhyuk sambil tersenyum jahil.

Toki ikut-ikutan tersenyum. “Hee? Rencana apa yang sedang kau pikirkan, Eunhyukkie?” tanyanya merasa tertarik.

“Hehehe... akan kupastikan kau puas melihatnya, Toki-ah,” jawab Eunhyuk terkekeh.

“Oho~, aku menantikannya~,” sahut Toki. Ia kembali menggumam, “akan lebih baik kalau aku tidak perlu mengingkari janjiku pada Kyo-chan dan kehilangan saudaraku sendiri...”

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan masuklah Leeteuk, Yesung, Siwon, Ryeowook, dan Henry. Begitu kelima orang itu datang, aura jahil di sekitar Toki langsung keluar. Sepertinya gadis itu benar-benar sedang bosan.

“Hai, Toki-ah. Bagaimana keadaanmu hari ini?” sapa Leeteuk kepada Toki.

Gadis itu tersenyum lebar. “Yo~!” balasnya ceria, “I’m good, all new~.”

“Eh? Onew? Onew tidak datang,” kata Leeteuk malah salah dengar.

“Hyung, bukan ‘Onew’ tapi ‘all new’,” koreksi Henry. Lagi-lagi ia perlu mengoreksi apa yang ditangkap oleh para hyung kuping katelnya itu.

“Oh?” reaksi Leeteuk dengan tampang polosnya.

“Leeteuk hyung, tolong sekali-kali bersihkan lubang telingamu,” desah Henry.

Toki malah tertawa. “Oh, you guys are so funny,” tuturnya di sela tawanya.

“Eunhyuk-ah, kau tidak bersama dengan Yongso?” tanya Yesung. Tumben-tumbennya orang ini sadar dengan sekelilingnya dan tidak berada di dimensi lain.

Sambil mengangkat bahunya Eunhyuk menjawab, “Entahlah, mungkin sudah pulang.”

“Eh!? Pulang!? Lalu bagaimana dengan pelajaran bahasa Korea-ku?!” seru Henry depresi. (Henry, kau ‘kan paling malas disuruh belajar)

I’m sorry, Henry. But you have to wait until next time,” kata Toki. Ia mengambil sesuatu dari atas nightstand. “Leeteuk oppa, nih hadiah~,” lanjutnya memberikan benda hitam kehijauan kepada Leeteuk.

Leeteuk menerima ‘hadiah’ tidak jelas itu dengan senang hati. Tapi begitu melihat hadiah apa yang telah diberikan oleh Toki—Leeteuk menjerit keras dan melemparkan benda itu ke arah Siwon yang bereaksi sama seperti Leeteuk. Lalu Siwon juga melemparkannya ke arah Ryeowook dan Henry yang juga bereaksi sama. Di sisi lain Toki tertawa hingga terpingkal-pingkal.

Akhirnya, bagaikan pahlawan penyelamat di tengah-tengah kekacauan yang disebabkan oleh pasien iseng itu dan benda hitam kehijauannya, Yesung mengambil benda yang menjadi permasalahan. 4 Dimension Yesung sama sekali tidak terkejut ataupun takut.

“Toki-ah, kau ini iseng sekali sih,” tegur Yesung mengembalikan benda hitam kehijauan dan berbulu. Yup, benda itu adalah ulat bulu, bukan ulat bulu asli melainkan hanya berupa mainan.

Pelakunya hanya tersenyum nyengir dan memberikan tanda ‘peace’. Leeteuk, Henry, Ryeowook, dan bahkan Siwon sudah bersiap-siap untuk balas dendam.

Oh no...” gumam Toki ketika melihat kilatan mata keempatnya.

Hari itu jarang-jarang bisa melihat The Mighty Toki menjerit-jerit kabur dari keempat orang yang bersiap untuk menghukumnya dan membalaskan dendam mereka. Leeteuk, Henry, Ryeowook, dan Siwon untuk pertama kalinya bisa membuat gadis itu takut. Mungkin mereka merasa puas juga dengan hal yang jarang terjadi seperti ini.

 

+             +             +

 

Malam itu begitu Yongso sampai di rumah, err, mansionnya gadis itu langsung pergi menuju kamarnya di lantai dua. Akan tetapi saat gadis itu mau memasuki ruang tengah ia melihat Appa dan Eomma-nya sedang duduk berdua di sofa. Ah, betapa rukunnya kedua orangtuanya itu, mereka hampir tidak pernah bertengkar dan selalu mesra serta romantis. Tidak seperti dirinya dengan Eunhyuk.

Yongso jadi mual begitu memikirkan kedua orangtuanya malah bermesraan di runag keluarga bukannya di kamar. Yongso tidak butuh seorang adik lagi, dia sudah cukup pusing dengan adanya Hyesun. Akan tetapi kalau dilihat baik-baik kedua orangtuanya bukan sedang bermesraan, melainkan sedang mendiskusikan sesuatu yang amat serius. Dan tanpa disadari Yongso sudah menguping dari balik dinding.

“... kita tidak punya waktu lagi...” terdengar suara Appa-nya Yongso, “...kita harus segera menjodohkan Yongso dengan Faye...”

Eh? Apa!? Jodoh!?

“...Tapi yeobo, Yongso-i sudah punya pacar, tidak mungkin kita memisahkan mereka begitu saja,” kata Chochun eomma.

“Pacar? Dengan artis itu? Mereka berdua masih pacaran juga!?”

“Tentu saja, Hyukjae-ssi anak yang baik kok,” jawab Chochun eomma.

“Andwae, andwae, andwae... eori Yongso tidak boleh pacaran dengan artis itu, apalagi menikahinya!”

“Tapi...”

“Tidak ada tapi-tapian, pokoknya Yongso harus segera putus dengan laki-laki itu, titik!” seru Appa-nya Yongso, “dia harus mencari pria yang statusnya sama atau lebih tinggi darinya...”

Pada saat itu tiba-tiba-tiba Hyesun pulang. Dia mendapati kakaknya berdiri mematung.

“Eonni, apa yang eonni lakukan di sini?” tanya Hyesun heran sambil berjalan ke ruang tengah. “Aku pulang...” katanya.

“H-Hyesun-ah, kau sudah pulang, nak? Bagaimana dengan lesmu?” sapa Chochun eomma terkejut apalagi ketika melihat putri sulungnya di belakang Hyesun. “Yongso-ah, kau juga sudah pulang? Kalian pulang bersama?”

“Aku tadi bertemu Eonni di pintu depan,” kata Hyesun, “Ah, Appa, bukankah hari ini harusnya Appa pergi ke Jepang?”

“Eh? Oh ya, baru besok Appa akan berangkat,” jawab Appa mereka dengan gugup karena aura dingin yang berasal dari putri sulungnya.

“Aku mau istirahat di kamarku,” ujar Yongso dengan suara lemasnya. Tanpa melirik ke arah orangtuanya Yongso pergi ke kamarnya di lantai dua.

Hyesun menyadari bad mood kakaknya tapi ia tidak tahu apa penyebabnya. Apalagi gelagat kedua orangtuanya langsung jadi aneh begitu melihat kakaknya itu.

“Appa,” panggil Hyesun.

“Wae?” sahut Song Dongsul.

“Appa tidak melakukan hal bodoh di depan Eonni ‘kan?” tanya Hyesun curiga.

“Um, tidak...” jawab beliau gugup.

Hyesun memandangi Appa-nya dengan tatapan curiga. Lalu ia malah menghela nafas, “Ah, Haelmeoni menyuruh Appa dan Eomma ke rumah sakit, kurasa masalah tradisi lagi,” tuturnya sambil berjalan ke arah tangga.

“Aahh!! Hyesun-ah, seharusnya kau bilang hal itu dari tadi!” seru Appa panik dan bersiap-siap untuk menengok ibundanya di rumah sakit.

“Yeobo, ponselmu ketinggalan!” seru Chochun eomma sambil mengejar suaminya.

Hyesun hanya bisa geleng-geleng kepala. Ibunya memang bisa diandalkan, tapi ayahnya adalah orang yang gampang panik. Kalau ayahnya ada di rumah pasti tidak ada hari yang tenang.

 

+             +             +

 

Hari ini tidak seperti biasanya cuaca mendung di tengah musim panas seperti sekarang. Rumah sakit menjadi tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu di saat hujan untuk satu orang ini, tapi tidak saat dirinya sedang menjadi salah satu pasien. Toki terus melamun di atas tempat tidur di ruang VVIP tersebut. Ia jadi kepikiran dengan lamaran Hankyung. Berani-beraninya dia melamarnya untuk kedua kalinya. Orang biasa tidak akan berani datang untuk kedua kalinya.

Ya, pemuda Cina satu itu memang tidak biasa, tapi gila!’ kata Toki dalam hati. Dari tadi ia hanya mencorat-coret sketch book yang kemarin dibawakan oleh Totto dengan coretan-coretan abstrak. Tapi ujung-ujungnya malah jadi gambar yang mirip seseorang. ‘Ah, tidak! Tidak! Tapi apakah aku harus melepaskan saja keteguhanku ini?’ pikirnya sambil menghapus gambarnya.

Tiba-tiba Yongso dan Louis masuk tanpa mengetuk. Dengan suara lantangnya Louis menyapa pasien yang langsung melotot ke arahnya, “Tooookii-chaaaan~!”

“Haah~... Lou~, kau membuat kupingku sakit,” gerutu Toki sambil cemberut dan mengorek sebelah telinganya.

“Kau tahu ‘kan kalau Louis itu tidak pernah diam,” ujar Yongso dengan gelak tawanya.

What are you drawing?” tanya Louis mengambil buku gambar tersebut. Tapi ia langsung merinding. “Oi! Kenapa kau malah menggambar gambar hantu seperti ini!?”

“Ini bukan hantu...” gerutu Toki sambil merebut kembali buku gambarnya, “aku tidak sengaja membuatnya menjadi seperti itu...”

“Haa? Tidak biasanya kau menggambar gambar yang jelek,” oceh Louis mengangkat sebelah alisnya. Lalu pemuda cerewet tersebut teringat sesuatu, ia malah bertanya, “Toki-chan, besok lusa kau sudah boleh keluar dari rumah sakit ‘kan?”

“Hm, mungkin...” jawab Toki tidak yakin.

“Mungkin? Apa maksudmu dengan ‘mungkin’?” tanya Yongso terheran-heran.

“Ah, lupakan... sepertinya aku memang harus segera menjawab Hankyung secepatnya,” kata Toki tidak kepada siapapun.

Tiba-tiba Louis dan Yongso langsung merasa lesu. Toki heran dengan mereka berdua.

“Louis, sepertinya harapan kita tidak dikabulkan,” kata Yongso kepada pemuda di sebelahnya.

“Huwaaa~, padahal aku ingin Geng-geng dan Toki-chan menikah~!” seru Louis.

“Kalian ini... seakan-akan aku akan menolaknya saja...” gumam Toki sweatdropped.

“Mworago? Aku tidak salah dengar ‘kan?” tanya Yongso.

You heard me~,” sahut Toki sekarang malah tersenyum-senyum sendiri.

WAIT A MINUTE!” seru Louis lagi. Bisa-bisa dia membuat dua orang lainnya tuli. “Kenapa tiba-tiba kau berubah pikiran, Toki-chan?” tanyanya.

Kali ini Toki tidak langsung menjawab. Ia malah diam memandangi keluar jendela yang saat ini sudah turun hujan.

“Toki?” panggil Yongso.

“... mungkin sudah waktunya aku berhenti menjauhkan orang lain dan belajar untuk menerima mereka,” ujar Toki. Lalu ia menoleh ke arah dua orang yg merupakan termasuk dalam orang-orang yang paling berharga baginya, dan menambahi, “Mr. Tiger yang mengatakan begitu,” sambil tersenyum lebar seperti anak kecil.

Yongso tidak begitu mengerti dengan apa yang dikatakan oleh sepupunya itu namun ia merasa senang karena pada akhirnya Toki mau membuka hatinya.

Lain halnya dengan Louis, dia tahu Mr. Tiger yang dimaksud oleh gadis itu. Mr. Tiger adalah boneka harimau hadiah pertama dari fans ketika Toki masih baru awal debut.  Kadang-kadang Toki membawa boneka berukuran sedang itu bersamanya ketika ada perjalanan keluar negeri atau rekaman. Selain boneka itu Toki juga mendapat surat satu paket dengan boneka tersebut. Surat yang ditulis dengan tulisan tangan dan berbahasa Inggris, karena itulah Toki menamai boneka tersebut Mr. Tiger. Kadang-kadang Louis merasa cemburu dengan boneka tersebut karena Toki lebih senang dengan bonekanya dari pada dirinya. Ya, boneka tersebut memang sangat berarti untuk gadis itu.

 

Keesokan harinya cuacanya begitu cerah dan tidak terlalu panas setelah kemarin hujan seharian. Hari ini Hankyung, Eunhyuk, Donghae, dan Kyuhyun yang menjenguk ‘Evil Queen’ di rumah sakit. Tiga orang kecuali Eunhyuk sih murni mau menjenguk, tapi Monkey Jewel satu itu mau mengetes reaksi pacarnya yang menjadi baby-sitter itu. Yup, pasangan lovey-dovey itu malah bertengkar di depan pasien yang mood-nya langsung berubah-ubah dari senang menjadi sebal.

Donghae menceritakan hal-hal di dunia hiburan selama Toki absen dan terkurung di dalam ruangan putih tersebut. Tampaknya Donghae memang sedang ingin bercerita jadi Toki mendengarkannya dengan seksama. Apalagi gadis itu lumayan tertarik dengan gossip terbaru yang dititipi dari Kangin, Heechul, dan Leeteuk. Di samping Donghae, Hankyung juga ikut mendengarkan.

Sementara itu Kyuhyun yang tadinya mau menantang rival Starcraft-nya itu langsung diam. Ia tidak begitu berniat untuk mengajak Toki berbicara karena ia masih tidak tahu harus mengatakan apa selain menantangnya bermain game. Dia masih kaku setelah beberapa minggu mendengar kenyataan.

Lalu Kihyun yang hari ini menjadi dokter jaga datang untuk memeriksan dan mengambil sampel darahnya Toki. Gadis itu sempat mendiskusikan sesuatu dengan sunbaenim-nya itu dengan bahasa alien yang tidak dimengerti oleh orang-orang di ruangan itu selain mereka berdua. Toki sempat melirik ke arah Hankyung lalu tertawa geli dan Kihyun pun ikut tertawa.

Merasa sebal karena ditertawakan Hankyung menyela, “Yaa, apa yang kalian tertawakan?”

“Kau,” jawab Toki singkat tetap tertawa.

“Aigoo... Yongso-ah, sepertinya kau harus memanggil dokter jiwa deh,” celoteh Eunhyuk tidak merasa kalau mereka sedang bertengkar.

“Mhm, mungkin dokter jiwa memang diperlukan untuk kedua orang ini,” sahut Yongso setuju-setuju saja dan sama-sama tidak merasa sedang bertengkar.

“Toki sunbae, sepertinya kau harus berjemur sebentar deh, kalau tidak kau akan jamuran dan lumutan,” kata Kihyun malah cekikikan.

“Aku bukan kau yang takut kulitnya gosong, Konci~,” balas Toki.

“Yaa, berikan waktu untuk mereka, youngster of love~,” perintah Kihyun menyeret Donghae dan Kyuhyun keluar kamar. Di belakangnya Eunhyuk dan Yongso ikut-ikut saja keluar dari kamar, lupa dengan pertengkaran mereka.

Di dalam Hankyung yang sweatdropped berkata, “Sepertinya pola ini sudah tidak asing lagi bagiku...” sambil memandangi pintu yang baru saja tertutup.

“Aku perlu bicara denganmu,” tutur Toki dengan pandangan matanya yang serius.

“Eh?” respon Hankyung, “k-katakan saja...” Dalam hatinya ia berharap gadis itu tidak akan membicarakan masalah lamarannya lagi. Ditolak sekali saja sudah cukup! (Yah~, salahmu juga Geng-geng, siapa suruh kau keras kepala~)

Toki tidak tahu harus mulai dari mana. Mungkin akan lebih baik kalau ia langsung bicara intinya saja. Ia bukan tipe orang yang suka terbelit-belit tapi situasi sekarang sudah cukup membuatnya gugup. Matanya melirik ke arah benda oranye di atas meja lalu ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya. ‘Pasti bisa! Aku harus mengatakannya...’

“Sebenarnya aku ingin menjawabmu hari ini...” kata Toki dengan matanya menatap mata Hankyung, “aku sudah memikirkannya... mungkin sudah waktunya aku lepas dari ketakutanku dan berhenti menjauhkan siapapun yang datang dalam kehidupanku... aku tidak bisa membohongi perasaanku lagi, aku bukan orang yang percaya akan cinta akan tetapi berkat dirimu sekarang aku tahu bagaimana perasaan mencintai seseorang. Kali ini aku tidak bisa menolakmu lagi...”

“Tidak mungkin...” gumam Hankyung merasa tidak percaya.

“Ya, jawabanku adalah ‘iya’, Han Geng,” kata Toki tersenyum.

Tiba-tiba Toki sudah dipeluk lagi oleh Hankyung. Pemuda Cina itu tampak senang dan tidak mau melepaskan pelukan eratnya. Dekapan dengan perasaan aneh menyelimutinya. Perasaan bahagia. Mungkin hal ini merupakan ‘happy ending’ untuk mereka? Sepertinya tidak begitu karena badai akan segera datang mencari mereka.

 

+             +             +

 

Siang harinya Toki berada di halaman rumah sakit duduk di atas kursi rodanya menikmati matahari yang tidak terlalu terik menjemurnya. Hankyung sudah pergi karena dipanggil oleh manajernya, ia ditemani oleh Donghae yang sama-sama dipanggil. Sekarang hanya tinggal tersisa Eunhyuk dan Kyuhyun. Sepertinya Kyuhyun dipanggil oleh Kihyun untuk mengikuti tes laboratorium. Evil Magnae satu itu mau-mau saja karena diiming-imingi console game terbaru oleh Kihyun. Toki sempat tertawa ketika melihat Kyuhyun merengek kepada Hankyung dan Donghae untuk mengajaknya pergi juga tapi Kihyun telah menyeretnya yang terus komplain. Sementara itu Yongso menjenguk neneknya yang masih dirawat setelah menjalani operasi jantung.Eunhyuk ikut menjenguk beliau karena sepertinya neneknya Yongso dan Eunhyuk telah menjadi teman baik. Ternyata Eunhyuk memang populer di kalangan orang tua.

Sekarang Toki merasa sudah cukup puas dengan apa yang telah terjadi. Walaupun ia dilamar oleh Hankyung tidak seromantis seperti di novel-novel dengan sebuket bunga, kata-kata manis, cincin yang indah, dan hingga sampai berlutut—Toki tidak memerlukannya karena ia sudah puas dengan perasaan Hankyung yang ditujukan kepadanya. Ia memang orang yang tidak terlalu romantis, sama halnya dengan Hankyung yang tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya dalam hal-hal romantis. Toki mengerti hal itu dan sama sekali tidak menuntutnya.

Ia yakin, begitu dirinya keluar dari rumah sakit Yongso, Naomi, dan Kihyun pasti akan menyeretnya untuk pergi berbelanja dan Hankyung pasti akan dihujani segudang pertanyaan oleh Soutaki-sofu terutama pertanyaan satu ini: ‘Kapan kalian akan melangsungkan pernikahan kalian?’

Angin semilir menerpa wajahnya. Rambutnya yang kini berwarna dark brown sudah panjang hingga ke pinggangnya terbang begitu diterpa angin. Sepertinya efek dari pengobatan yang sedang dijalaninya membuat regenerasi tubuhnya yang sudah cepat menjadi bertambah lebih cepat dan pertumbuhan rambutnya juga lebih cepat dari biasanya. Sekarang Toki jadi semakin mirip dengan Maria Olivia. Darah keturunan dari keluarga Kuzuryu memang lebih dominan dalam dirinya. Yang ia dapat dari ayahnya adalah matanya yang berwarna steel blue yang selalu ia tutupi dengan contact lens. Mata steel blue yang hangat dan lembut seakan-akan kalau dirinya adalah orang yang dikasihi oleh beliau. Seperti sepasang mata milik orang yang kini berdiri di depannya.

Seorang pemuda tampan dengan postur tubuh yang tinggi dan proporsional seperti seorang model. Dengan rambut dark brown pendek yang terpotong dan ditata turun dan rapi. Kulitnya putih dan hampir pucat seperti miliknya. Sepasang mata steel blue yang beradu pandang dengan dirinya sama sekali tidak dapat dibaca apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda tersebut. Penampilannya seperti orang pintar dan berkelas. Kalau diperhatikan baik-baik pemuda itu mirip sekali dengan Faye yang berarti dengan kata lain dia mirip dengan dirinya. Mungkin bagaikan seperti sedang melihat bayanganmu di cermin dengan penampilan seperti laki-laki. Pemuda tersebut bisa dikatakan merupakan ‘kgotminam’. Dalam hati Toki merasa pernah bertemu dengannya di suatu tempat.

Pemuda tersebut menyapanya dengan suara yang tidak kalah merdunya dengan suaranya, “Toki? Kuzuryu... Toki-san?”

“Hai, watashi wa Toki Kuzuryu desu. Watashi wa anata no tasukerude kimasu ka?(apakah ada yang bisa kubantu?)” sahut Toki malah balas bertanya.

Lalu pemuda itu menjawab, “Sudah kuduga, osashiburi nee(lama tidak jumpa ya), Toki-chan. Sudah 16 tahun ya, sejak terakhir kita bertemu.”

“Eh? K-kau s-siapa...?” tanya Toki terbata-bata.

“Terakhir kita bertemu saat di London, bukan? Waktu itu kau benar-benar anak perempuan yang manis,” kata pemuda itu.

“L-London? ... Tidak mungkin, kau adalah k-Kira...” ujar Toki dengan mata melebar.

“Ping pong~ bingo~!” sahut pemuda itu tersenyum lebar, “kau sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik, nee Toki-chan?”

“Ki... hiks... ra... Kira...” ucap Toki dengan air mata bercucuran. Ia berusaha untuk berdiri dari kursi rodanya walau dengan tubuh yang lemah dan belum bisa menopang berat badannya sendiri. Ia berusaha untuk meraih ke arah pemuda yang bernama ‘Kira’ itu dan berakhir hampir jatuh kalau bukan karena ditangkap oleh pemuda tampan tersebut.

“Owh, hati-hati...” kata Kira sambil menahan tubuh Toki yang hampir tidak bertenaga. Ia lalu memeluk lalu mengelus kepala Toki dengan penuh kasih sayang dan tersenyum lembut. Berbeda sekali dengan saat mereka berada di laboratorium. Kalau dulu para peneliti itu akan memisahkan keduanya bila penelitian telah berakhir. “Walaupun secara fisik kau berubah, tapi kau tetap saja ceroboh, ya?” tambahnya tertawa kecil. Ia membantu Toki duduk kembali di atas kursi rodanya.

“Bagaimana kau bisa kemari? Bagaimana kau tahu kalau aku ada di sini?” tanya Toki beruntun.

“Tentu saja karena Profesor Ken’i yang memberitahuku. Dia bilang, ‘kondisi adikmu drop lag, sekarang dia kembali dirawat di rumah sakit’, begitulah. Jadi aku langsung terbang dari London menuju kemari setelah kutanyakan pada Profesor Ken’i dimana kau dirawat,” jawab Kira.

“Eh? Adik? Aku?” ujar Toki tampak terkejut.

Kira kembali tersenyum lalu kembali berkata, “Ya, kau adalah adikku, adik kloningku...”

“Kira, jangan bercanda...” kata Toki tidak mempercayai perkataan Kira karena baginya terdengar seperti candaan.

“Tidak, aku serius. Kenapa kau tidak pernah memikirkannya? Kau dan aku begitu mirip karena darah yang sama. Keita Yamato adalah Ayah kita dan Maria Olivia adalah ibu kita berdua...” kata Kira sekarang senyumnya menghilang dan ekspresi wajahnya menjadi serius.

“Tidak, Kira. Mungkin aku bisa mempercayai kalau kau adalah anak Profesor Keita Yamato dan Maria Olivia, tapi aku tidak bisa mempercayai kalau aku adalah anak mereka berdua. Mungkin seumur hidupku aku tidak akan bisa menjadi anak mereka, tapi aku senang kalau ternyata aku mempunyai saudara seperti dirimu, Kira...” ujar Toki terlihat seperti mau menangis lagi.

 “Maaf, Toki. Aku yang salah, kumohon jangan menangis lagi...” kata Kira merasa bersalah.

“Kalau aku bisa, aku ingin melupakan semua kejadian yang terjadi dulu,” tutur Toki.

Kira memegang pundak Toki, menahan gadis itu agar tidak jatuh lagi. Tapi ternyata sebuah gerakan ini mengundang salah paham oleh orang yang melihatnya. Terutama oleh Sang Maknae yang baru saja mendengar berita bahagia untuk hyung-nya.

 

+             +             +

 

Beberapa menit yang lalu Kihyun baru saja selesai melakukan test dan check up terhadap Kyuhyun. Dokter muda satu itu jadi terlihat lebih tua dari pada maknae Super Junior ini. Dia dengan mudahnya memerintah Kyuhyun. Kyuhyun sih mau-mau saja karena diiming-imingi console game terbaru.

Muka Kihyun merengut ketika melihat hasilnya. “Tampaknya aku terlalu menaruh harapan padamu...” desahnya terlihat kecewa.

“Waeyo?” tanya Kyuhyun penasaran.

Seakan tersadar dari lamunannya Kihyun terperanjat kaget. Sepertinya tadi dirinya mengatakan apa yang ada di dalam kepalanya dengan keras. Cepat-cepat ia menjawab Kyuhyun sebelum pemuda itu mengorek lebih dalam, “Ah, tidak. Kupikir kau itu kecewekan seperti Louis, ternyata tidak ya... Ah, aku jadi kalah taruhan dengan Louis sunbae deh...” kebohongan yang jelas sekali terlihat.

Tapi ternyata Kyuhyun terlalu polos untuk dibohongi dan dia hanya mengangguk-angguk mengerti. Dia malah tertawa dan bertanya, “Memang taruhan macam apa yang kau lakukan dengan Louis hyung?”

“Eh? Err... taruhan... taruhan kalau kau itu kecewekan, nerd, dan maniak,” jawab Kihyun kembali berbohong.

“Yaa, aku bukan banci dan juga bukan kutu buku, tapi kalau maniak sih itu benar sekali. Aku maniak game,” kata Kyuhyun malah tersenyum nyengir.

“Kau gila, mana ada idola yang mengakui hal itu...” desah Kihyun merasa lega setelah Kyuhyun termakan oleh kebohongannya.

“Kurasa itu hal yang biasa,” kata Kyuhyun bingung dan heran.

“Sudahlah, hari ini sampai di sini saja. Bisakah kau bawa kembali Toki sunbae ke kamarnya? Sebentar lagi sudah waktunya untuk melakukan pengobatan,” pinta Kihyun.

“Hm, tidak masalah sih. Tapi kira-kira dia ada dimana?” tanya Kyuhyun.

“Ng, mungkin dia ada di sekitar halaman rumah sakit yang ada banyak pohonnya tapi masih ada terik matahari. Aku ‘kan menyuruhnya untuk berjemur,” jawabnya sambil membereskan berkas rekam medik khusus milik Kyuhyun.

“Baiklah, aku akan mencarinya sekarang,” kata Kyuhyun dengan malas pergi ke arah pintu keluar.

“Yaa! Jangan terlalu lama karena sebentar lagi efek obatnya yang tadi pagi sebentar lagi akan habis!” seru Kihyun mengingatkan.

“Ne~,” sahut Kyuhyun tetap santai untuk mencari Toki.

 

Kyuhyun berjalan dengan santai menuju halaman rumah sakit. Ia yakin pasti sekarang Toki sedang mimpi di siang bolong, melamunkan hubungannya dengan hyung-nya di masa depan. Tapi Kyuhyun tidak menyangka juga kalau akan mendapatkan ‘sister-in-law’ secepat ini, apalagi orangnya adalah Toki. Sebelumnya dia mengira kalau yang akan menjadi ‘sister-in-law’ pertamanya adalah Yongso yang akan menikah dengan Eunhyuk hyung, tapi ternyata percuma saja bermimpi di siang bolong karena keduanya saat ini sedang bertengkar lagi entah karena masalah apa. Tapi ia merasa kalau Eunhyuk hyung-nya itu sedang mengisengi Yongso. Memang dirinya siapa bisa dikelabui begitu saja? Dia itu ‘Evil Maknae’-nya Super Junior.

Akhirnya setelah mencari dan mencari ke seluruh pelosok halaman rumah sakit, Kyuhyun menemukan Toki yang sedang berbicara dengan seorang pria. Pria yang lebih tampan dari pada Hankyung hyung-nya, ey, dia ini mikir apa sih... Masa Toki yang baru saja menerima lamaran Hankyung sudah selingkuh lagi? Aish, makin lama pikiran anak ini semakin ngaco. Tapi kalau dilihat baik-baik Toki ‘sunbae-nya’ itu sepertinya sedang menangis. ‘Wah, jarang-jarang nih melihat Toki menangis, harus wajib direkam nih!’ batin Kyuhyun mempunyai evil plan dalam benaknya. Tapi ia langsung tersadar kalau bukan saatnya untuk melakukan hal itu karena sekarang pria itu memeluk Toki sunbae, calon ‘sister-in-law’-nya!

Tanpa sadar Kyuhyun langsung menghampiri mereka dan menarik Toki dari tangan pria yang tidak dikenalnya itu, menyelamatkan calon ‘sister-in-law’-nya yang takut-takutnya malah tidak terjadi. Dia melotot ke arah pria itu yang rasanya terlihat familiar.

“Apa yang kau lakukan padanya!? Siapa kau!?” seru Kyuhyun merasa tidak aman.

Who are you?” tanya pria itu.

“Jangan balas ‘who’ kepadaku!” seru Kyuhyun. Jarang-jarang dia bisa marah seperti ini. Tapi tiba-tiba ada yang memukul kepalanya.

“BAKA!” seru Toki dalam bahasa Jepang yang artinya ‘bodoh’ atau dalam bahasa Koreanya ‘babo’.

“Toki-ah, kenapa kau malah memukul kepalaku?” singgung Kyuhyun merasa kesakitan, bisa-bisa otaknya yang dari sananya pintar makin bodoh nih. “Aku hanya mau melindungimu dari pria asing ini, biar kau tetap jadi dengan Hankyung hyung~!”

Satu pukulan mendarat lagi ke kepalanya. Toki memakai sandalnya untuk memukul kepala Kyuhyun yang sangat berharga itu(emang harta negara? Wkwkwk). “YAA!!” seru Kyuhyun kesal.

“Seharusnya aku yang bilang ‘YAA!!’ kepadamu! Dia bukan orang asing, Kyu-chan...” kata Toki diikuti dengan helaan nafas pelan.

“Eh? Lalu siapa?” tanya Kyuhyun dengan matanya berkedip-kedip dan tampang bodohnya.

“Nae oppa-iya,” jawab Toki tersenyum kecil.

Bagaikan badai yang datang ekspresi Kyuhyun benar-benar sulit dibaca. Perasaan Kyuhyun sudah tidak enak. Mungkin akan terjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari di masa depan nanti.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...