Part XI

The Tale of Fairytale

Chapter 11: What Can’t Be Changed. First Love. Damn Rain

Setelah seminggu berlibur di Pulau Jeju akhirnya bocah-bocah dorky ini kembali ke Seoul. Bulan September dimulainya musim gugur, musim yang sibuk tapi tenteram. Walaupun belum ada banyak dedaunan yang berubah menjadi merah tapi udara musim gugur mulai terasa.

Yongso sudah mulai bekerja di LME sebagai salah satu staf akuntansinya dan mendapat posisi manajer keuangan. Begitu musim gugur tiba ia jarang sekali bertemu dengan Eunhyuk tercinta(cieeee~!). Mereka hanya saling bertukar pesan atau teleponan. Habis keduanya sama-sama sibuk sih.

Bagi Toki musim gugur itu… musim yang gawat. Ia tidak mengkhawatirkan nafsu makannya yang bertambah, ia tidak mengkhawatirkan soal pekerjaannya yang bertambah karena adanya kerja sama dengan perusahaan lain, ataupun lagunya yang belum selesai rekaman dan hampir tenggat waktu. Toki lebih mengkhawatirkan kondisi tubuhnya yang semakin menurun begitu musim dingin atau akhir tahun sudah dekat walaupun masih ada berpuluh-puluh hari lagi.

Tahun lalu ia tidak merasakannya karena sedang mengalami masa koma. Biasanya Toki akan langsung ke rumah sakit agar cepat ditangani, tapi mengingat negara yang sedang ditinggalinya saat ini tidak mempunyai fasilitas dan peralatan medis yang memadai untuk mengatasinya. Tidak ada pilihan lain selain bertahan sampai bulan November nanti.

 

Perusahaan yang dipilih oleh LME untuk bekerja sama adalah SM Entertainment atas keputusan para ‘Board of Directors’ cabang Korea Selatan. Dari hasil voting hanya Toki yang abstain karena tidak puas dengan keputusan mereka. Yongso dipilih sebagai pengurus keuangan untuk kerja sama ini.

Tapi ada masalah di bagian rekaman dan tim komposer LME. Louis tidak mau bekerja sama bila yang akan bekerja sama dengannya adalah kumpulan cewek dari girlsband. Akhirnya diputuskan kalau tim rekaman studio lantai 4 hanya untuk mereka yang sudah menanjaki karirnya kurang lebih selama tiga tahun sejak debut. Karena keegoisan Louis ini Totto dan Toki juga bersyukur karena tidak perlu menangani junior yang belum tahu pahitnya dunia hiburan.

Selama beberapa hari pertama kerja sama itu, di studio 4 akan penuh sesak dengan kalau bukan DBSK, ya Super Junior. Atau malah keduanya berkeliaran di lantai 4 untuk membuat lagu baru. Kadang-kadang Yongso dipanggil oleh Toki untuk menemani sepupunya itu di kala bosan karena bagian kerjaannya Toki lebih cepat selesai.

Akan tetapi Yongso tidak selalu bisa menemani sepupunya karena pekerjaannya sendiri juga menumpuk. Kadang-kadang bila ia tidak menghabiskan waktunya dengan Toki atau Eunhyuk di studio 4, ia menerima ajakan Kihyun untuk makan siang. Dari Kihyun ia mendengar beberapa cerita menarik tentang artis-artis idola yang mengunjungi ruangannya di bagian bedah kecantikan(a.k.a. bedah plastik).

Banyaknya antrian pasien bedah plastik ini yang ingin melakukan operasi plastik. Apalagi rumah sakit tempat Kihyun bekerja adalah rumah sakit ternama yang memiliki teknolgi mutakhir dan teknik serta kemampuan kedokteran(medis) yang terbaik. Jujur saja, Yongso kenal baik dengan pemilik rumah sakit ini, pemiliknya adalah kakak sepupu kakeknya yang ternyata adalah kakeknya Toki yang menjadi pemilik salah satu pemilik Group Company terbesar di dunia. LME juga merupakan salah satu perusahaan dari grup ini dengan Lorry sebagai presdirnya.

 

Suatu hari Presdir Lorry menyuruh para artis melakukan medical check up setelah mendiskusikannya dengan direktur SM Entertainment, Lee Sooman. Bergiliran setiap hari satu grup. Karena kesibukannya Toki baru bisa melakukan medical check up pada hari terakhir dengan satu grup yang paling banyak personilnya, Super Junior. Tapi Kibum dan Kangin tidak ikut karena memiliki jadwal syuting film. Toki sama sekali tidak menyukai hal tersebut tapi ia hanya bisa pasrah.

Kegiatan check up itu berlangsung dengan lancar. Selama menunggu giliran Toki dan manajernya melakukan hal yang sudah lama tidak dilakukan oleh keduanya. Kontes melotot. Penyebabnya hanya satu, yaitu karena Ilsan memaksa Toki untuk melakukan check up. Kesebelas member Super Junior itu sampai merasa tegang karena aura pembunuh yang dikeluarkan oleh kedua orang itu.

“Ilsan-ssi, apakah setelah ini Toki masih ada jadwal lain?” tanya Leeteuk berusaha mencoba mencairkan suasana.

“Ya, dia masih ada jawal sampai malam. Karena itu aku memaksanya untuk melakukan check up sekarang kalau tidak dia tidak akan melakukannya sama sekali,” jawab Ilsan tidak mengalihkan pandangan dari matanya Toki.

“Aku tidak memerlukan check up ini,” kata Toki dengan tegas.

“Yaa, terakhir kau melakukan check up adalah enam bulan yang lalu!” seru Ilsan.

“Untuk apa melakukan check up kalau sudah tahu hasilnya tidak akan pernah membaik!?” sentak Toki tampak marah dan sedih. Nafasnya memburu karena emosi dan tubuhnya bergemetar.

“Toki—,” kata Ilsan tahu maksud dari perkataan Toki.

“Toki sunbae?” sapa Kihyun yang tiba-tiba muncul mengenakan mantel putih untuk dokter. Ia muncul bersama dengan seorang pria tua yang mengenakan mantel putih juga.

“Kihyun…” ucap Toki pelan.

“Apa yang sunbae lakukan di sini? Sampai ada Super Junior gang pula…?” tanya gadis yang menjadi rivalnya Eunhyuk itu. “Kenapa kalian ada di sini? Dan kenapa Toki sunbae berteriak? Ada apa sebenarnya?”

“Tidak ada apa-apa, Kihyun-ssi. Kami semua di sini hanya untuk melakukan medical check up,” jawab manajer Ilsan diikuti dengan sebuah helaan nafas(udah tua ya, bung?).

Hankyung yang khawatir mendekati Toki dan bertanya kepadanya, “Toki, gwaenchanha?”

“Hankyung…” ucapnya lalu melihat ke pada para member Suju yang tertangkap di matanya. “Miyanhae, karena telah membuat kalian melihat situasi seperti ini,” kata Toki tampak lelah. Ketidakstabilan emosinya melelahkan dirinya.

“Kau benar-benar tidak ingin melakukannya?” tanya Hankyung lagi.

Toki mendesah dan menjawab, “Aku hanya tidak ingin melihat hasilnya. Kalau bukan buruk pasti lebih buruk lagi.”

“Toki-ssi, profesor Ken’i ada di ruangannya, bagaimana kalau kau menemuinya?” usul pria tua yang bersama Kihyun dan ternyata adalah salah satu profesor di rumah sakit ini.

“B, beliau sudah datang?” tanya Toki tidak percaya.

“Yeah, tadinya profesor ingin menghubungi sunbae, tapi sunbae terlalu sibuk jadi beliau ragu,” jelas Kihyun. “Those kids wanted to see you too…

O, okay. I’ll meet him,” kata Toki berjalan bersama Kihyun dan Profesor tua itu tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada orang-orangyang datang bersamanya.

Setelah ketiganya tak terlihat lagi Kim Heechul berbicara(weiss, si Chulie…), “Apa-apaan tadi? Tiba-tiba dia marah lalu langsung pergi begitu saja.”

“Tapi tadi Toki sudah meminta maaf kepada kita,” sahut Sungmin.

“Ini pertama kalinya aku mendengar bentakan dari Toki,” kata Donghae.

“Ya, biasanya kalau dia marah atau kesal—dia hanya akan menggerutu dan mengganti mood-nya dengan menjahili siapapun orang yang ada di sekitarnya,” sambung Ryeowook yang tadi sempat merasa takut.

“Dia tampak seperti anak perempuan yang hubungannya tidak direstui oleh orangtuanya,” kata Shindong.

“Itu tidak ada hubungannya, Shindong,” kata Yesung.

“Hyung, apa yang sedang kau lakukan?” tanya Eunhyuk kepada Hankyung yang tampak sibuk dengan ponselnya.

“Mengirim pesan untuk Louis,” jawab Hankyung.

 

+             +             +

 

Di kantor LME, Louis yang sedang bosan merekam not lagu seenak(udelnya). Di sampingnya Totto sedang memetik senar gitar. Tiba-tiba Louis menerima sebuah pesan masuk dari teman lamanya, si Hankyung.

 

Apakah Toki tidak menyukai rumah sakit?—Hankyung

 

Dengan perasaan heran Louis membalasnya,

Tidak juga. Waeyo? Apa yang telah terjadi?—Louis

 

Dia bersikeras tidak ingin melakukan check up. Sekarang Kihyun-ssi mengajaknya pergi untuk menemui seseorang—Hankyung

 

Let me guess… Dia menemui Profesor Ken’i ‘kan? Tipikal Toki kalau dia bertingkah seperti anak kecil sekarang—Louis

 

Bagaimana kau tahu?—Hankyung

 

Hehehe… Tentu saja! Dia dokter yang menangani Toki bahkan sebelum kau bertemu dengannya 8 tahun yang lalu! Lagipula Toki lulusan kedokteran bukan hanya untuk status! Kalau bukan karena kecelakaan tahun lalu dia pasti sudah jadi profesor sekarang! >_<♪—Louis

 

8 tahun yang lalu? Aku pernah bertemu dengan Toki sebelumnya? Apa maksudmu? Dan kecelakaan yang kau maksud itu apa?—Hankyung

 

Err… aku salah bicara… Maksudku bahkan sebelum kau bertemu denganku. Aku tidak dapat menjelaskannya karena ada kerjaan. Bye bye!—Louis

 

“Fuuhh~ hampir saja,” desah Louis.

Something’s wrong?” tanya Totto.

Yeah, I almost spill her secret,” jawab Louis.

Because you’re big-mouthed,” kata Totto.

Hey!” protes Louis.

Just don’t do that again…” kata Totto lagi, “dia masih belum stabil, belum saatnya kita menceritakan semuanya.”

 

+             +             +

 

Seusai Super Junior melakukan check up mereka juga menjalani pengobatan. Ilsan pergi meninggalkan mereka bersama para manajer Suju untuk mengikuti rapat. Eunhyuk merasa beruntung karena secara kebetulan ia dapat bertemu dengan pacarnya di tempat seperti ini. Song Yongso ada di sana karena habis menjenguk neneknya yang sakit.

“Haelmeoni dirawat di sini karena penyakit jantungnya kambuh,” kata Yongso ketika ditanyai oleh Eunhyuk. “Sepertinya check up kalian berjalan lancar…”

“Tidak juga, tadi Ilsan-ssi dan Toki sempat bertengkar,” desah Eunhyuk.

“Itu hal biasa yang terjadi. Toki paling suka menentang Ilsan-ssi. Itu hanya untuk keisengannya,” jelas Yongso.

“Tapi chagiya~ yang tadi itu benar-benar… Toki terlihat sangat marah sekali. Dia seperti ingin membunuh siapapun yang ada di hadapannya. Benar-benar menakutkan…”

“Mwo? Toki jarang sekali meledak karena marah…” kata Yongso heran nian, “mungkin dia sedang stress…”

“Mungkin…”

Keduanya berakhir saling mepet-mepet berpelukan satu sama lain. Eunhyuk mengecup kening Yongso. Masa muda…

 

+             +             +

Malam harinya di dorm Super Junior Eunhyk akhirnya memberanikan diri untuk menanyakan sesuatu yang sudah lama sekali ingin ia tanyakan kepada Hankyung. Keduanya mengobrol di dalam kamarnya Hankyung ketika Eunhyuk menanyakan sesuatu.

“Hyung, bolehkah aku tanya sesuatu?” tanya Eunhyuk ragu-ragu.

“Mwol muleo(tanya apa)?” tanya Hankyung. Pandangannya terpaku pada layar laptopnya. Ia sedang surfing internet di waktu senggangnya.

“Waktu hyung masih kuliah, apkah ada teman hyung yang dipanggil ‘sigan’?”

“Kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal itu kepadaku?”

“Hanya penasaran… Jadi ada atau tidak?”

“….. Ada seorang…” jawab Hankyung.

“Laki-laki atau perempuan?”

“Perempuan,” jawab Hankyung lagi.

“Teman seangkatan?”

“Ya, teman seangkatan dan juga teman sekelasku, tapi dia lebih muda dariku. Dia juga temannya Louis. Wae geulae?”

“Louis hyung juga mengenalnya?”

“Tentu saja, karena dia yang mengenalkan Louis kepadaku. Dia tidak punya banyak teman dan selalu bersama Louis. Dia primadona di kelasku tapi karena katanya dia berasal dari keluarga kalangan atas, jadi tidak ada yang berani mendekatinya. Tapi secara kebetulan aku berkenalan dengannya.”

“Hyung pasti naksir cewek ini ya?” goda Eunhyuk.

“Siapa orang bodoh yang tidak terpikat dengannya? Dia sangat baik dan ramah. Bila sudah kenal dekat dengannya dia akan tersenyum lebih banyak dan orang-orang di sekitarnya akan ikut tersenyum. Dia selalu berusaha keras dan terlihat tegar walau ada yang sudah menyakitinya.”

“Kedengarannya hyung naksir berat padanya…”

“Mau bagaimana lagi dia cinta pertamaku….”

“… Kurasa dia sangat beruntung bisa dicintai seperti itu dan dia membalas cinta hyung,” kata Eunhyuk tanpa berpikir panjang mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dikatakan.

“Mueoseul uimihabnikka(apa maksudmu)? Kenapa kau bisa mengetahuinya?”

“Ah! Itu hanya intuisi, hyung! Jangan dianggap serius,” kata Eunhyuk berbohong untuk mengelak, “hyung, jangan-jangan intuisiku ini tepat ya?”

Hankyung terdiam. Keheningan tersebut bagaikan sebuah tanda agar Eunhyuk tidak bertanya lebih jauh lagi. Pembicaraan tersebut hanya berakhir sampai di sana.

 

+             +             +

 

Awal bulan Oktober cuaca semakin agak dingin. Yongso tidak berharap banyak dari cuaca dingin seperti sekarang ini. Ia hanya ingin kencan pertamanya berjalan lancar. Setelah satu bulan jadian akhirnya Yongso dan Eunhyuk mempunyai kesempatan unuk berkencan walau hanya sebentar. Rencananya hari ini setelah pekerjaan masing-masing beres pada sore harinya mereka janjian di sebuah taman. Toki telah mengangsurkan Eunhyuk kalau saat ini Faye ada di Jepang dan tidak akan mengganggu kencannya dengan Yongso.

Di kantor LME sebelum Yongso berangkat ke tempat janjian, ia terus-terusan senyum-senyum sendiri sambil berkaca pada cermin di dalam toilet wanita. Naomi yang saat itu sedang ke toilet sampai dibuat terkejut ketika baru keluar dari kloset karena melihat cengirannya Yongso.

“Yongso-chan! Gee, kukira hanako si hantu toilet…” kata Naomi.

“Yaa, jangan samakan aku dengan hantu toilet!” protes Yongso.

“Lalu kenapa kau malah nyengir di kamar mandi? Toilet pula!” tanya Naomi.

“Suka-suka aku dong!”

“Malam ini kami mau pergi makan bersama, apakah kau ikut?”

“Uhh, tidak, terima kasih. Hari ini aku ada urusan lain,” tolak Yongso.

Let me guess… A date?

“Err, bagaimana kau tahu?” tanya Yongso dengan malu-malu kucing. “Ah, aku tahu kau pasti pakai ilmu cenayang ya?!”

“Itu hal biasa, apalgi kau ‘kan belum lama jadian. Well, semoga kencanmu menyenangkan, Yongso-chan,” ujar Naomi tersenyum.

“Naomi, gomawoyo…” kata Yongso lalu memeluk Naomi.

 

Jam 7 malam hari mulai gelap lebih cepat dari pada musim yang lain, Yongso menunggu pasangan kencannya di bawah pohon maple yang daunnya memerah. Mereka janjian jam 7 lewat seperempat dan Yongso datang lebih cepat. Yongso menghabiskan waktu 15 menitnya dengan membaca sebuah novel saku yang suka ia bawa. Ia tidak tahu kalau kekasihnya akan datang terlambat dan terus menunggu di sana dengan sabar.

Tapi tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Yongso berteduh di bawah pohon dan terus menunggu Eunhyuk yang masih belum datang walau 20 menit telah berlalu sejak waktu janjian. Yongso langsung merasa cemas, takut-takut terjadi apa-apa terhadap Eunhyuk.

 

Sementara itu Eunhyuk terhambat dengan pekerjaannya yang tiba-tiba bertambah. Manajernya menyuruhnya untuk ikut serta dalam program variety lain menggantikan rekannya. Ia berniat memberitahu Yongso akan tetapi manajernya menyimpan ponselnya selama pekerjaan berlangsung.

Jam setengah 9 begitu syutingnya berakhir Eunhyuk langsung buru-buru pergi setelah mengambil ponselnya kembali dari manajernya. Ia mencoba menghubungi Yongso beberapa kali tapi ponselnya tidak aktif.

Eunhyuk berlari hujan-hujanan menuju taman tempat mereka janjian. Ia berharap Yongso tidak terus menunggunya di sana. Ia harap Yongso menunggunya di tempat lain. Dalam hari Eunhyuk terus menyalahkan manajernya atas semua hal ini. Mau berapa banyak harapannya pada saat itu akan tetapi Tuhan tidak mengabulkannya.

Hujan deras terus turun bahkan saat Eunhyuk sudah sampai di taman. Ia menemukan Yongso masih bediri di bawah pohon Maple, kehujanan dan basah kuyup. Kepala gadis itu menunduk dan rambutnya yang basah menutupi mukanya seperti tirai. Eunhyuk langsung bisa mengenalinya dari postur tubuh gadis itu. Apakah dari tadi Yongso telah menunggunya di sana? Kalau benar begitu ia sangat merasa bersalah.

“Yongso-ah!”

Kepala gadis itu terangkat. Kelopak matanya hanya terbuka setengah. Dia wajahnya terpasang sebuah senyuman. “Oppa…” ucapnya.

Ketika Eunhyuk hanya jauh beberapa meter darinya tiba-tiba saja Yogso seperti mau terjatuh. Eunhyuk cepat-cepat berlari untuk menangkap Yongso.  Untungnya ia berhasil menangkapnya tepat waktu sebelum gadis itu membentur aspal. Tampaknya Yongso telah kehilangan kesadarannya.

“Yongso-ah! Yaa, Yongso-ah!” seru Eunhyuk sambil menepuk-nepuk pipi Yongso.

Akan tetapi gadis itu bangun-bangun juga. Merasa khawatir Eunhyuk segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Ia menggendong Yongso ke rumah sakit terdekat di tengah hujan yang mengguyur jalanan dan masih belum reda juga.

 

+             +             +

 

Di kediaman keluarga Song, Jeung Chochun berjalan mondar-mandir di ruang keluarga mansion yang besar itu. Hyesun yang sedang bersantai menonton acara kesukaannya merasa terganggu. Ia tahu kalau ibunya khawatir dengan kakaknya yang sampai sekarang belum pulang. Padahal sudah jam 10 malam lebih dan kakaknya tidak pernah pulang semalam ini tanpa menghubungi rumah terlebih dahulu.

“Eomma, kenapa tidak telepon saja ke Siyong eonni? Siapa tahu eonni sedang bersamanya,” usul Hyesun.

“Benar juga, eomma akan telepon Siyong-i,” kata Chochun eomma segera mengambil telepon coreless di nightstand dan menghubungi nomor ponsel Toki.

Setelah beberapa kali nada sambung yang aneh seperti ‘Haro, please wait…’ akhirnya diangkat juga. “Hello?” sapa orang di sana.

“Yeoseyo? Siyong-i?” sapa Chochun eomma.

Oh, eomeoni, ada apa?” tanya Toki terdengar khawatir.

“Apakah Yongso-ah ada sedang bersamamu?”

Ani, dia tidak bersamaku. Aku pun tidak melihatnya hari ini karena syuting di luar. Mueosibnikka(ada apa)?

“Anak itu belum pulang, Siyong-i. Dia juga tidak menelepon. Eomeoni takut kalau telah terjadi apa-apa padanya.”

… Eomeoni, aku akan mencarinya, okay? Mungkin rekan-rekanku ada yang tahu,” kata Toki.

“Mohon bantuannya, Siyong-i! Hubungi eomeoni kalau Yongso-ah sudah kau temukan!”

Hai. Eomeoni jangan khawatir, aku akan mencarinya. Nanti aku akan menghubungi eomeoni lagi.

 

+             +             +

 

Sementara itu di sebuah tempat main biliard Toki yang baru saja selesai menerima telepon dari bibinya hanya memandang tembok di seberangnya. Tangan kanannya memegang stick biliard dan tangan kirinya memegang ponselnya.

“Ada apa, Toki-chan?” tanya Asuka sambil merangkul pundak Toki.

“Yongso belum pulang,” jawab Toki, “Apakah kalian tadi sempat bertemu dengannya?”

Naomi menyela, “Kalau Yongso-chan yang kau bicarakan, aku sempat bertemu dengannya di kantor. Katanya sih hari ini dia ada date dengan pacarnya.”

What?” tanya Toki.

You heard me, Yongso-chan bilang dia ada date dengan pacarnya,” ulang Naomi.

What are they doing until this late!?” gerutu Toki sambil mencari nomor ponsel Eunhyuk di daftar kontaknya. Tapi sebelum ia dapat memencet tombol ‘dial’ ternyata ada telepon masuk dari pemuda tersebut. Setelah menggerutu tidak jelas cepat-cepat Toki menjawabnya, “Hello?”

Yeoboseyo? Toki-ssi?

Yeah, ini aku. Ada apa? Kau bersama Yongso ‘kan? Di mana kalian sekarang?”

Uh, di rumah sakit.

“Rumah sakit?” kata Toki lalu ia mendengar penjelasan Eunhyuk. “Okay, aku akan segera ke sana.” Begitu telepon berakhir ia segera bersiap pergi.

What’s wrong?” tanya Louis.

Emergency call,” jawab Toki sebelum berlari pergi ke tempat parkir dimana mobilnya diparkir.

What the hell is wrong with her?” kata Cerberus.

“Maklum, dokter,” sahut Totto dengan permen lolipop di mulutnya.

 

+             +             +

 

Di rumah sakit Eunhyuk menunggu di luar Emergency Room(aka. UGD). Yongso telah dibawa ke dalam oleh perawat dan kini sedang diperiksa oleh dokter jaga. Eunhyuk merasa sangat khawatir dan tidak bisa duduk diam dan menunggu. Setelah ia selesai menghubungi Toki, dokter yang memeriksa Yongso keluar dan mencarinya.

“Anda keluarganya?” tanya Dokter itu.

“I, iya. Bagaimana keadaannya?” tanya Eunhyuk khawatir.

“Saat ini kondisinya sudah lebih baik. Karena kehujanan dalam waktu yang lama dan kecapaian membuat imunitas tubuhnya drop dan mengalami demam tinggi. Saat ini kami sudah memberinya infus dan obat penurun demam, begitu infusnya habis dan demamnya turun dia sudah boleh pulang,” jelas Dokter itu.

“Kamsahabnida, seogsanim! Kamsahabnida!” ucap Eunhyuk.

“Anda bisa menemuinya di kamar pasien, saya akan meminta salah seorang perawat untuk mengantarkan anda.”

 

+             +             +

 

Begitu Toki tiba di rumah sakit, ia langsung ke resepsionis menanyakan dimana sepupunya berada. Setelah mendapatkan informasi dimana sepupunya berada ia langsung ke sana. Ketika melihat Toki—Eunhyuk tidak menyangka kalau akan mendapat tamparan di pipi kanannya. Tamparannya terasa sampai ke tulang-tulangnya dan ia yakin pasti pipinya akan bengkak di kemudian hari. Tidak pacarnya ataupun sepupu pacarnya sama saja, kalau menampar sama-sama nggak kira-kira.

“Neo—!” Toki sudah mau memukul Eunhyuk lagi.

“Mian haeyo, aku tidak dapat menepati janjiku untuk menjaganya,” ucap Eunhyuk. Dari matanya bisa terlihat kalau dia sangat merasa bersalah.

“Ck, aku harus menjelaskan apa kepada imonim(bibi)…” gumam Toki meredakan amarahnya. “Lalu bagaimana keadaannya sekarang?”

“Kata dokter dia sudah boleh pulang begitu demamnya turun,” jawab Eunhyuk.

Tanpa berkata apa-apa lagi Toki langsung ke tempat Yongso terbaring. Ia memeriksa sendiri keadaan sepupunya.

That old man was lying… Dia hanya terserang flu saja. Seharusnya dia bisa langsung pulang…” ujar Toki, “Aku akan menghubungi ibunya, kau jaga dia. Arasseo?”

“Arasseo…”

Ketika Toki pergi untuk menelepon, barulah Yongso sadar. Eunhyuk tampak lega dan khawatir ketika kekasihnya itu terbangun. Ia segera berada di samping gadisnya(ceileh…), memegang tangannya(suit, suit~!).

“Yongso… kau sudah sadar?” kata Eunhyuk.

“Oppa… dimana ini?” tanya Yongso.

“Sekarang kau di rumah sakit. Kau pingsan di depanku jadi aku membawamu kemari,” jawab Eunhyuk dengan senyum lemah di wajahnya.

“Oh…” hanya itu yang dikatakan oleh Yongso.

Eunhyuk menundukkan kepalanya, merasa bersalah. Yongso hanya memperhatikan tidak-tanduk Eunhyuk yang agak aneh.

“Yongso-ah, miyanhae… Karena menungguku kau sampai hujan-hujanan hingga sakit seperti ini. Seharusnya aku memberitahumu kalau tiba-tiba pekerjaanku bertambah. Tapi aku tidak dapat menghubungimu… Seharusnya kau tidak perlu lama menunggu di sana… Seharusnya kau tidak menyia-nyiakan waktumu untuk menungguku,” ujar Eunhyuk dengan nada suram pada suaranya.

“Oppa… ini bukan salahmu. Akunya saja yang terlalu kerasa kepala(baru sadar?) untuk menunggumu di tengah hujan. Dan lagi bodohnya aku lupa charging baterai ponselku… Jadi itu bukan sepenuhnya salahmu…” kata Yongso sambil tesenyum.

“Yongso…” kata Eunhyuk dengan penuh cinta(Hoeekk…). Ia lalu bangkit dan mencium kening gadis di hadapannya membuat wajah gadis itu memerah seperti buah tomat. “Gomawoyo…” ucapnya.

Kedua lovey-dovey itu malah bermesraandi dalam kamar pasien menggantikan kencan mereka yang gagal total. Toki yang menunggu di luar sampai harus menghabiskan waktunya berkeliling memberikan keduanya waktu privasi lebih lama.

 

+             +             +

 

Keesokan paginya Yongso sudah boleh pulang atas permintaan Toki yang memiliki lisensi dokter. Ibunya membawanya pulang ke rumah, err, mansion. Jeung Chochun untuk pertama kalinya bertemu dengan pacar putri sulungnya kemarin malam. Beliau langsung menyukainya begitu Eunhyuk menyapanya dengan sopan dan malu-malu. Eunhyuk langsung masuk dalam daftar calon menantunya. Ada-ada saja ibu-ibu satu ini… Berarti lampu hijau dari ibunya Yongso bila Eunhyuk ingin melamar pujaan hatinya itu ya, tapi lain cerita dengan ayahnya Yongso. Eunhyuk hanya pernah mendengar beberapa cerita tentang beliau dari Yongso. Beliau adalah seorang ayah yang protective, orang yang sibuk, sayang keluarga, orang yang loyal dan royal, dan simpatik. Ia jadi penasaran dengan beliau. Yah, tunggu saja Eunhyukkie, nanti juga kau akan bertemu dengannya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...