Part XV

The Tale of Fairytale

Chapter 15: Scandal. Happy Birthday To You.

Sehari sebelum Malam Tahun Baru Heechul, Hankyung, Donghae, Siwon, dan Kyuhyun yang terpilih menjadi model runaway show Empire Chou merasa canggung untuk bertemu dengan Sang Desainer Empire Chou, Maria Olivia. Ketika Maria Olivia bertemu lagi dengan mereka, ia meminta maaf atas sikapnya tempo hari.

“Maaf karena kalian harus melihat hal yang tidak pantas,” ucap Maria Olivia dengan bahasa Korea yang lancar dan sambil menundukan kepalanya, “saya tidak tahu kalau kalian adalah model yang terpilih juga…”

“Ah, tidak… kebetulan saja kami sedang diundang oleh Chochun eomonim ke rumahnya,” kata Siwon dengan sopan. Oh, well-mannered boy

“Kalian… teman-temannya putrinya Chochun, ya?” tanya Maria.

Kelimanya saling berpandangan. Kali ini Heechul yang menjawab beliau, “Semacamnya. Kami adalah teman-temannya Yongso-ssi.”

“Kalau begitu kalian juga kenal dengan ‘Elvi’?” tanya Maria lagi.

“Erubi?” tanya Heechul sudah bingung salah mengucapkannya pula, “kami tidak mempunyai teman bernama Erubi… Kedengarannya seperti udang saja…” (Emang Ebi Katsu?)

“Kalian tidak tahu? Elvi, ditulis dengan huruf alphabet ‘L’ dan huruf alphabet ‘V’… Lv… bukankah dia sedangberkarir di Korea?” tanya Maria Olivia.

“Lv? Oh! Hyung, maksud beliau adalah Toki. Bukankah namanya Kyra Lv Toki?” kata Siwon. (Uri Siwonnie, ternyata kau bukan hanya berotot saja -_-~)

“Oh, Toki~ tentu saja kenal. Tapi kenapa anda menanyakan hal itu?” tanya Heechul.

Maria terlihat khawatir saat menjawab, “Bukan hal penting, tapi saya ingin mengetahui keadaannya. Sudah 15 tahun lamanya sejak saya terakhir bertemu dengannya.”

“Toki kelihatannya baik-baik saja. Anda tidak perlu khawatir karena selama di Korea Toki selalu sehat dan dia berteman baik dengan semua orang,” ujar Donghae.

“Walaupun sikapnya setelah kembali dari Pulau Jeju lebih aneh dari pada biasanya,” tambah Kyuhyun, “iyakan, Hankyung hyung?”

Hankyung mengangguk setuju. “Ng, dia selalu menolak bila Ilsan hyung mengajaknya ke rumah sakit untuk melakukan check up. E-mail darinya kemarin juga aneh, isinya: ‘Putih, putih, putih… Tidak salju, tidak ruanganku semuanya berwarna putih. Ah, aku melihat warna merah! Aku mimisan~ Lou bilang merah itu artinya berani… untukku merah itu adalah jantung. Uwaah, aku deg-degan menunggu hasilnya… Salju!’ hanya itu yang dia tulis… kurasa dia kurang tidur lagi karena syuting…” sambungnya.

“Apakah dia sakit? Atau terluka?” tanya Maria tambah terlihat khawatir.

“Saya rasa tidak, dia tidak mengatakannya dirinya terluka,” jawab Hankyung, “Louis juga tidak mengatakan apapun tentang Toki terluka atau semacamnya.”

“Eh? Kau temannya Louis juga?” tanya Maria terkejut.

“Ah, Louis adalah teman kuliahku di Beijing dulu,” jawab Hankyung lagi.

“Anda tidak perlu khawatir, Toki pasti akan baik-baik saja,” kata Siwon.

“Benar katamu, anak itu pasti akan baik-baik saja,” ujar Maria, “kalau begitu saya permisi dahulu…”

Ketika Maria Olivia sudah pergi, kelima member Super Junior itu terheran-heran dengan sikap beliau yang sangat berbeda. Apakah sebenarnya mereka telah salah menilai Maria Olivia? Yah, tidak baik menilai orang dari luarnya saja.

 

+             +             +

 

Bulan Januari tahun 2009, awal tahun dengan udara dingin yang menusuk tulang. Setelah runaway show, Super Junior harus mempersiapkan konser Super Show mereka di Seoul pada awal tahun ini. Yongso sekeluarga mendapat tiket VIP dari ketigabelas member sebagai balasan waktu Natal kemarin. Ayahnya Yongso, Song Dongsul yang telah kembali juga datang ke konser itu untuk melihat ‘calon menantu’ yang sering diceritakan oleh istrinya.

Totto, Louis, dan para member 7Oceans juga memutuskan untuk menonton konser para bocah ‘dorky’ yang telah menjadi teman mereka. Mereka mendapatkan tiketnya yang terjual habis dari Lee Sooman. Katanya sih sebagai ucapan terima kasih karena telah membantu artisnya.

Yongso sama sekali tidak tahu kalau sembilan serangkai pembuat onar di LME itu akan datang. Setidaknya ia tidak tahu sampai ia bertemu dengan Naomi dan kawan-kawan di backstage seusai konser. Louis juga ada minus Totto dan Toki.

Yongso-chan~ I miss you!” seru Naomi cipika-cipiki dengan Yongso.

I miss you too, Nao-chan,” sahut Yongso tersenyum.

Tiba-tiba Eunhyuk menarik Yongso dan memeluknya dari belakang. Tampaknya dia iri dengan Naomi. “Dia milikku…” katanya kepada Naomi.

Geez, I know she is yours, dummy,” desah Naomi merasa lucu dengan pasangan lovey-dovey di depannya, “but she is not completely yours, because of ‘that’…

What do you mean?” tanya Yongso dengan wajah memerah karena dipeluk di depan umum.

Don’t act stupid, it’s marriage, sweety~,” jawab Naomi tersenyum nyengir.

“Oh,” reaksi Yongso makin malu saja.

“Aku tahu keluarga kalian adalah tipe yang harus menikah muda. Oh, cepatlah menikah dan beri aku keponakan!” kata Naomi.

“Yaa! Mimpi saja kau kalau aku akan memberimu keponakan sekarang!” bentak Yongso dengan wajah memerah hingga ke kuping-kupingnya.

“Ih, pelit! Benar-benar tidak ada harapan!” seru Naomi cemberut.

Hankyung yang dari tadi bersandar di tembok hanya menonton saja akhirnya bertanya kepada Louis, “Louis, dimana Totto dan Toki? Mereka tidak datang?”

“Duh, Geng-geng~ perhatian juga kau,” sindir Louis dengan gaya bancinya. “Mereka datang kok, tapi langsung pulang karena ada Majo no Baba di sini…”

“Majo no baba? Nama panggilan apalagi yang telah kau buat?” ujar Hankyung, “lagipula siapa majo no baba itu?”

“Nenek sihir itu bukannya kau pernah bertemu dengannya? Waktu runaway show kemarin…” tanya Louis.

“Siapa yang kau maksud?”

“Desainer Empire Chou, Maria Olivia Li Kiryuu. Dia majo no baba yang kumaksud,” jawab Louis. “Yah~ sebisa mungkin kami tidak ingin terlibat dengannya.”

“Kau ini selalu memberi nama panggilan aneh-aneh,” desah Hankyung.

“Eh!? Toki juga datang!?” seru Yongso, “padahal di teleponnya kemarin dia bilang tidak bisa datang!”

“Haha, ini kami semua datang karena perubahan jadwal. Ternyata syuting Lost Children juga akan diambil di sini,” ujar Asuka tertawa.

“Yaa, ini bukan April Mop, jangan bohong kau,” kata Yongso tidak percaya dengan perkataan Asuka. Karena ia tahu, jangan pernah langsung percaya dengan yang dikatakan oleh ketujuh member 7Oceans karena tidak ada yang pernah serius di antara mereka.

“Dia serius,” kata El, “tahun ini kau pasti dapat super tart cake.”

“Oh, memang itu yang kunantikan,” gumam Yongso sambil membayangkan kue tart besar yang indah dan lezat.

“Oh ya, hari Minggu nanti Produser Kim Sang ingin berbicara dengan kalian,” kata Louis kepada Suju boys.

“Produser Kim Sang-ssi?” tanya Leeteuk, “kenapa tiba-tiba?”

“Duh, kalian ini mau mengeluarkan album baru atau tidak sih? Karena Kim Sang hyung sudah kembali, Lee Sooman seogsanim memintanya untuk mengurus kalian lagi. Sebagai bonus Kero-kero akan menjadi koreografernya,” jawab Louis sambil menunjuk ke arah Cerberus yang langsung merengut begitu dipanggil Kero.

“Baiklah, kami akan datang nanti,” ujar Leeteuk mengangguk.

“Kalau begitu~ aku pulang dulu, Eunhyuk oppa,” kata Yongso melepaskan diri dari pelukan Eunhyuk.

“Kok cepat sekali?” tanya Eunhyuk.

“Appa dan Eomma juga datang bersamaku. Appa bisa marah-marah kalau aku terlalu lama di sini, lagipula di sini ‘kan sarang penyamun,” jawab Yongso. Louis, Asuka, Rusty, dan Naomi tertawa ngakak mendengarnya. “Nanti kutelepon, oke?” lanjutnya.

“Baiklah, hati-hati di jalan…” kata Eunhyuk lesu.

Setelah berpamitan dan memberi satu kecupan di pipi untuk Eunhyuk—Yongso pergi menemui keluarganya yang sudah menunggu dari tadi. Di backstage room trio iseng: Naomi, Rusty, dan Asuka menggoda Eunhyuk habis-habisan. Member Super Junior juga ikut-ikutan menggoda rekannya.

“Ryeowook-gun~,” kata Naomi, “kau mau ikut tidak ke sebuah perkumpulan?”

“Perkumpulan?” tanya Ryeowook.

“Sebulan sekali biasanya ada pertemuan untuk kelahiran tahun ’87 ke atas, pertemuannya sangat menarik dan ada juga artis-artis yang ikut. Bahkan ada komposer muda yang ikut juga,” jelas Naomi, “Aku, Rusty, Asuka, El, Kero, Hiro, dan Toki juga ikut. Kihyun dan Yongso juga sama. Bukankah kau tertarik dengan komposing?”

“Aku mau ikut!” seru Eunhyuk.

“Andwae! Eunhyuk-ssi kelahiran tahun ’86 jadi tidak boleh ikut!” seru Naomi, “Aku, kakakku, Asuka, Toki, Yongso, dan Kihyun kelahiran tahun ’89 jadi masih bisa ikut. Kero dan El kelahiran tahun ’88 dan Hiro-chan tahun ’87.”

“Aku ingin ikut!”

“No!”

“Ikut!”

“No!”

“Ikut!”

“No!”

Eunhyuk dan Naomi terus ribut soal perkumpulan tersebut. Heechul dan Kangin ikut-ikutan karena menganggap perkumpulan tersebut menarik dan ingin ikut juga. Cerberus dan Leeteuk yang merupakan leader malah cuek saja dan asyik menonton adu mulut membernya. Sudah berusia 20 tahun lebih kok masih suka ribut kayak anak kecil? Makanya disebut bocah.

 

+             +             +

 

Hari Minggu bersalju dan menumpuk di jalanan. Salju yang menumpuk di sekitar LME malah dijadikan arena perang oleh para staf dan artisnya. Beginilah kalau sudah ketularan virus anehnya Presdir Lorry Takarada.

Di studio 4 suasana di dalam terasa tegang mencekik. Ekspresi Kim Sang, Totto, Louis, ketigabelas member Super Junior, Cerberus, El, Rusty, dan Asuka terlihat serius. Naomi dan Hiro yang diam berdiri melihat tabloid dengan mulut terbuka tiba-tiba berseru,

“Skandal!?” seru keduanya.

Benar, sebuah skandal. Tabloid selebritis Minggu pagi ini terbit dan mengulas tentang Natal kemarin dengan berita utamanya, ‘Super Junior Eunhyuk kencan dengan famili Presdir LME’. Dari judulnya ketahuan kalau hal ini adalah skandal antara Eunhyuk dan Yongso. Di tabloid itu ada foto Eunhyuk dan Yongso yang sedang bergandengan tangan dengan mesra di Cheonggyecheon saat kencan Malam Natal lalu.

“Kalian berdua tertangkap basah,” ujar Naomi lalu mendecak, “Ck, ck, ini buruk…”

“Nao, lihat ulasannya,” perintah Kim Sang tetap tenang.

“Ulasan? Hm, ‘karena Eunhyuk berkencan dengan famili Presdir LME, SM Entertainment yang terpilih dalam proyek kerja sama LME. Apakah ini jalan belakang untuk sukses di pasar Amerika?’” kata Naomi membaca artikel yang dimaksud. Tapi ia akhirnya malah kesal sendiri. “What!? This is ridiculous! The decision was the board of director’s selfish decision! Even Toki abstained from the voting!

“Biar kujelaskan kepada kalian. Hasil rapat waktu itu murni karena para tua bangka itu menganggap perusahaan kalian lebih menguntungkan diajak kerja sama. Pertamanya Presdir Lorry dan Toki tidak setuju tapi voting mengalahkannya,” jelas Kim Sang kepada para member Super Junior.

I will get the one who wrote these,” ujar Naomi bersiap pergi.

Wait! You can’t do that, Nao,” cegah Rusty menahan adiknya yang selalu gampang panasan.

“Apakah masalah ini akan makin parah?” tanya Eunhyuk.

“Tergantung… Para tua bangka itu dan Toki harus angkat bicara untuk menjelaskan. Perusahaan kalian pun pasti akan menyangkalnya,” jawab Kim Sang.

“Tapi bagaimana dengan Yongso?” tanya Hiro, “walaupun wajahnya di foto itu tidak kelihatan tapi ini pasti berat untuknya…”

“Untuk sementara Yongso tidak akan datang ke kantor dulu dan dia akan bekerja lewat perusahaan ayahnya. Dan Eunhyuk-ssi, untuk sementara ini pula kau tidak bisa menemui Yongso,” jelas Kim Sang.

“Algeosseumnida…” sahut Eunhyuk dengan kepala tertunduk.

“Masalah ini serahkan saja kepada staf, sekarang kalian latihan dulu dengan Ken. Eunhyuk, Donghae, Shindong, dan Hankyung adalah lead dancer-nya ‘kan? Karena hari ini tim komposer tidak lengkap kalian latihan koreografinya saja dulu,” ujar Kim Sang, “Ken, latihan yang benar, ya.”

Yessire~,” sahut Cerberus mengambil CD sampel album barunya Suju.

 

+             +             +

 

Ketika berada di studio tari di lantai yang sama mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu. Rusty dan Asuka hadir untuk membantu Cerberus. Sedangkan Hiro, El, dan Naomi hadir hanya untuk mengomentari. Heechul sempat panas dengan komentar dari si Naomi. Sepertinya Heechul tidak akan pernah rukun dengan kedua member cewek 7Oceans. Nggak Toki, nggak Naomi keduanya sama-sama bikin stress.

“Yaa! Dimana si Toki? Dari kemarin aku tak melihatnya,” tanya Heechul, “sudah dua bulan stressku menumpuk…”

“Dia tidak akan datang hari ini,” jawab Cerberus.

“Wae? Karena dia kurang tidur? Aish, yang benar saja,” ujar Heechul tampak makin frustrasi. Beberapa hari ini entah mengapa ia ingin melampiaskan kekesalannya kepada orang asing. Hankyung telah menjadi salah satu korbannya.

“Aniyo, dia sibuk mengurusi skandal itu…” sahut Naomi tampak sibuk dengan ponselnya. Ia lalu memperlihatkan layar ponselnya, “Lihat, dia masih melakukan wawancara dengan media.” Naomi mendapat pesan dari Toki. Tapi ditulis dengan bahasa Jepang sehingga Heechul tidak mengerti sama sekali.

“Yaa! Aku tidak bisa membacanya!” bentak Heechul makin kesal.

 

Aku masih ada di kantor media, nanti sore kita langsung syuting. Setelah wawancara aku minta detailnya ya! —Toki

 

Heechul merebut ponsel Naomi dan membalas SMS tersebut,

Yaa! Dimana kau? Kau tidak menemui kami kemarin —Heenim

 

Chulie oppa~! Miyanhae, akhir-akhir ini aku terlalu sibuk. Nanti akan kuganti saat ulang tahunnya Yongso-i! Sampaikan happy birthday untuk Sungminnie juga ya! Matta ne~! —Toki

 

“Aish, anak itu kabur…” gerutu Heechul, “Sungmin-ssi, ucapan selamat ulang tahun dari nenek sihir itu.”

“Dari Toki? Hyung, tidak bisakah memberi nama yang lebih baik?” kata Sungmin.

“Kalau Toki ada di sini, Eunhyukkie pasti sudah mati,” kata Shindong terkekeh.

“Eh? Wae? Kenapa aku harus mati di tangannya?” tanya Eunhyuk sambil melakukan stretching dibantu oleh Donghae.

“Neo babonya?! Tentu saja karena Yongso terlibat dalam skandal. Dia pasti akan membunuhmu karena Yongso adalah sepupu kesayangannya,” jelas Kangin.

Triing~ ponsel Eunhyuk berdering setelah menerima pesan masuk. Pesan yang tidak disangka-sangka.

 

Oppa, apakah semua baik-baik saja? Aku harap semua baik-baik saja… Miyanhae, gara-gara kecerobohanku, kau menjadi repot seperti sekarang. Oppa, miyanhae… Fighting! —Yongso

 

“Yongso-ah…” gumam Eunhyuk merasa terharu dengan isi pesan tersebut.

 

+             +             +

 

Seminggu kemudian skandal itu akhirnya mereda dan diganti dengan skandal lain karena Toki dan para Board of Director LME Korea sudah menjelaskan semuanya. Hubungan Eunhyuk dan Yongso sama sekali tidak ada sangkut pautnya. Tapi tetap saja masih ada paparazzi yang membuntuti mereka dan beberapa media belum menyerah dan mengerti.

Sementara itu Yongso merasa stress dengan semua hal yang telah terjadi. Ia mulai kembali bekerja lagi di LME tapi tidak menangani keuangan kerja sama perusahaan lagi. Kihyun berbaik hati mau mengajaknya pergi jalan-jalan atau shopping. Kadang-kadang Naomi juga ikut.

Akan tetapi hari ini berbeda. Yongso si jenius pengurus keuangan sudah menyelesaikan semua pekerjaannya yang orang biasa butuh waktu seharian. Ia bete berat(Jiah, bahasa author…) sedangkan Kihyun dan Naomi hari ini sibuk syuting Lost Children. Sepupunya? Toki dan Faye juga sama saja, sibuk ikut syuting Lost Children juga. Louis yang kebetulan sedang mengambil barang di studio kantor mengajaknya ke lokasi syuting secara paksa. Dasar si belekok satu itu…

Yongso sudah kangen dengan Toki sehingga ketika ia melihat gadis tiang listrik itu, ia langsung menerjangnya tanpa tanggung-tanggung lagi. Entah kenapa ia merasa sepupunya yang sekarang agak berbeda dari yang biasanya, tapi begitu mengingat hal yang terjadi saat Christmas Eve lalu… Tidak aneh kalau sekarang dirinya memandang Toki dari sudut pandang yang berbeda. Ternyata ia tidak benar-benar mengenal sepupunya yang sangat misterius ini.

“Ittai… Yaa, kau semakin berat tahu! Berat badanmu naik lagi ya?” tanya Toki dengan muka merengut.

“Benarkah? Aku tidak sadar… Mungkin karena selama akhir tahun aku makan terus,” jawab Yongso, “Hehehe…” malah terkekeh.

“Kalau begini sih kau tidak akan bisa makan cake yang baru kubuat bersama dengan para pemeran Lost Children kemarin malam dong,” kata Toki tersenyum sinis.

What!? Kau buat kue lagi!? Pelit! Tidak bagi-bagi!” rengek Yongso.

“Tapi kalau kau kubagi, besoknya jangan lupa berdiet ya?” tawar Toki, “Promise?

Yes, yes, I promise!” seru Yongso tampak tidak sabar.

Nao-chan, bring it to here!” seru Toki.

Okay, Toki-chan~!” sahut Naomi dari belakang punggung Yongso.

Akan tetapi tiba-tiba lampu padam. Yongso menggenggam erat kaki Toki yang masih terkapar di lantai. Toki menyalakan layar ponselnya, tetap terang sambil membaca SMS yang baru masuk.

Aneh, Toki itukan benci dengan kegelapan pekat seperti ini kok dia tenang-tenang saja? Hm, mungkin Nyctophobia-nya sudah sembuh,’ pikir Yongso tetap menindihi Toki yang kurus.

Tiba-tiba terdengar suara nyanyian merdu dari belakang Yongso. Gadis itu segera berbalik dan mendapati wajah Naomi yang diterangi beberapa batang lilin yang ditancapkan di atas sebuah cake.

“Gyaaaa!!” jerit Yongso terkejut.

Once in a year you celebrate this special day, a sign that you will more mature than last year. Oh, happy, happy, birthday, my friend~!” di saat begini Asuka malah rapping di sebelah Naomi.

Happy birthday dear Yongso~,” Toki malah menyanyi dalam keadaan tertindih.

Tiba-tiab lampu menyala kembali dan ternyata di belakang Naomi para aktor dan aktris pemeran Lost Children telah berkumpul dan menyanyikan lagu ‘Happy Birthday’ untuk Yongso yang ternyata berulang tahun hari ini. Ternyata mereka semua sudah merencanakan hal ini dan lampu layar ponselnya Toki yang menyala itu sebagai tanda keberadaan target yang tidak tahu apa-apa.

“Kalian… bagaimana bisa?” ujar Yongso terpana.

Make a wish dulu baru tiup lilinnya, So-chan!” seru Asuka.

Naomi menyodorkan cake tersebut dan Yongso meniup seluruh lilin itu hanya dalam satu tiupan. Dasar nafas gajah… Kerumunan orang-orang jahil itu bersorak-sorak senang dan menyelamati Yongso.

“Nee, Toki-chan, tidak rugi kau punya otak kriminal kayak Faye-chan,” kata Louis sambil melakukan high five dengan Toki. Dia yang bertugas menggiring target ke lokasi.

“Tentu saja, aku ‘kan bukan ‘total nerd and freak’, Lou,” sahut Toki tersenyum nyengir.

“YAA! Kalian sudah merencanakan hal ini!?” seru Yongso dengan muka belepotan krim kue hasil kejahilannya Naomi, Rusty, dan Asuka si trio jahil.

“Tentu saja dong! Tadinya sih kami mau merayakannya secara biasa tapi Faye dan Toki punya ide yang lebih asyik. Dan lagi ternyata reaksimu melebihi perkiraan kami,” jawab Rusty.

“Kalian ini… bagaimana kalau nanti aku jantungan!?”

“Enggak mungkin~!” seru mereka kompak.

“Yah, walaupun bikin kesal… tapi terima kasih, ya. Aku sangat senang dengan kejutan ini,” ucap Yongso tersenyum.

“Wuah, Yongso ternyata kau sudah besar ya~!” seru Dicky sambil memeluk Yongso erat seperti alat peremuk tulang.

“Iya, tapi sudah tidak manis lagi, tidak seru lagi,” tambah Toki.

“Toki, definisimu dalam hal yang ‘manis’ itu patut dipertanyakan,” kata Totto sweatdropped.

“, lepaskan dia,” kata Faye. Di matanya terlihat kilatan… cemburu?

“Yongso-chan, ini hadiah titipan dari Heechul untuk rival Starcraft-nya,” kata Naomi menyerahkan sebuah gulungan kertas berhiaskan pita.

Ketika ia melihat hadiah dari Heechul ia sampai terpana dan terharu. Di kertas ukuran A3 itu terdapat sebuah gambar dan pesan yang hampir mirip dengan puisi. Gambar yang sangat indah. Di bawah langit biru, berdiri tujuh belas orang berpose di pantai dengan dua ekor anjing. Ini jelas gambar lima belas member Super Junior, Toki dan kedua anjingnya, dan dirinya di pantai saat liburan musim panas kemarin.

“Woah, pantas beberapa hari yang lalu dia minta dikirmi foto-foto waktu di Pulau Jeju,” kata Toki yang ikut melihat.

“Wow, ternyata Heechulie jago menggambar juga. Aku jadi salut nih,” kata Naomi, “by the way… hadiah apa yang diberikan oleh Eunhyukkie untukmu?”

“Eh? Dia belum memberika apapun, bahkan belum memberiku ucapan selamat,” jawab Yongso dengan sedih.

What!? That prick…” gerutu Naomi malah jadi kesal sendiri.

“Yaa, Toki-ah, apakah kau sempat bertemu dengannya?” tanya Yongso.

“Not a chance or luck. Aku terlalu sibuk akhir-akhir ini. Dari pada bertemu dengannya aku lebih memilih ‘gebuki’ Ken dan melakukan promosi lagu baruku,” jawab Toki dengan bibir manyun.

“Kau mengatakan sesuatu yang tak beralasan lagi, Toki,” kata Cerberus, “kalau tidak salah Eunhyuk-ssi itu akhir-akhir ini jadi sering bersama dengan member Girl’s Generation, ditambah para trainee SM yang rencananya akan debut tahun ini.”

“Oh My God, kukira hanya Leeteukkie yang womanizer ternyata Eunhyukkie juga sama saja,” komentar Toki.

“Toki-ah, kau sama sekali tidak membantu. Kau juga sama saja Kero-kero,” gerutu Yongso malah jadi khawatir dan curiga.

“Yongso-ya, untuk apa memikirkan dia? Hari ini kita bersenang-senang karena hari ini adalah ulang tahunmu. Masih ada kami yang ganteng-ganteng,” kata Louis.

“Kalau kau sih ganjelan gentengnya Pak Ogah, Louis!” seru Yongso.

“Ya ampun, ganteng begini malah dibilang ganjelan genteng Pak Ogah. Aku ‘kan lebih ganteng dan keren dari Pak Ogah!” protes Louis kayak banci membuat yang lain tertawa geli melihat tingkahnya. Ia lalu melihat Rain(Bi) dan membuat pemuda itu menjadi korbannya, “Jihoonnie~, gantengan aku atau Pak Ogah?”

“Walah, aku tidak kenal sama yang namanya Pak Ogah tuh,” jawab Rain.

“Idih, hari gini nggak kenal sama Pak Ogah, ck, ck…” kata Louis geleng-geleng kepala.

“Ah, Pak Ogah yang kalian maksud itu yang botak itukan? Yang kita tonton bersama-sama waktu Totto bawa DVD-nya?” tanya Sutradara Hiroaki Ogata.

Aaron Yan yang dari tadi penasaran sama yang namanya Pak Ogah akhirnya malah bertanya kepada Toki yang lagi menganggur, “Toki, Pak Ogah itu siapa?”

“Aaron, kau benar-benar penasaran?” tanya Toki, “kalau mau nanti Totto bawakan DVD-nya, besok kita tonton ramai-ramai lagi.”

“Aduh, sunbae, jangan film ‘Si Unyil’ lagi dong! ‘Hantu Jeruk Purut’ atau film horror yang lain…” kata Kihyun malah ingin nonton film horror.

“Haha, Toki mana kuat nonton yang begituan. Paling nanti Yongso yang paling doyan nonton film horror. Besok aku bawa Garfield The Movie saja deh, atau Rush Hour?” kata Totto.

“Totto sunbae memang top!” seru Kihyun mengacungkan kedua jempolnya.

“Jadi hari ini kita mau kemana?” tanya Rusty. “Jangan bawa Wu Chun ke club, aku tidak mau berurusan dengan pendekar mabuk, apalagi Asuka dan Kero,” sambungnya.

“Yongso juga jangan dibawa ke club, bisa kena marah ibunya nanti,” tambah Toki, “Hiroaki, kau ada ide?”

“Tidak ada sama sekali, Toki-chan,” jawab Hiroaki tersenyum tipis.

“Oh, aku ingin makan Samgyupsal…” kata Yongso tiba-tiba.

“Yeah, barbecue party~!” seru Asuka.

Akhirnya diputuskan kalau mereka akan ke kedai BBQ begitu syuting selesai. Selama menunggu Yongso ditemani oleh Faye. Menurutnya Faye lebih perhatian dibanding Eunhyuk, Faye juga tidak pernah membuatnya marah. Bila bersama Faye ia bisa merasakan hati yang tenteram dan damai tanpa gejolak apapun.

Sementara itu Toki mengirimi e-mail untuk Hankyung dan Heechul tapi pemuda cantik dan narsis itu tidak membalasnya dan hanya Hankyung yang benar-benar membalas e-mailnya.

 

Geng-geng, apakah si babo Eunhyukkie ada bersama denganmu?—Toki

 

Aniyo, Eunhyukkie pergi dengan Hyoyeon dan Yuri.—Hankyung

 

What!? Pergi besama dengan cewek lain!? Sudah gila dia… Di hari ulang tahun ceweknya sendiri malah pergi sama cewek lain—Toki

 

Sampaikan salamku untuk Yongso: Happy Birthday, ya—Hankyung

 

Oh, tentu saja, oppa~ Toki-toki akan menyampaikannya~—Toki

 

Kau ini cepat sekali berubah mood-nya. Pantas saja Ilsan hyung sampai stress begitu. Yaa, kunjungi kami dong! Semuanya merindukan ocehanmu—Hankyung

 

Yaa! Apa maksudmu dengan ocehan!? Aku bukan Chulie oppa~! >o< .—Toki

 

Kalian berdua saja tahu. Kau tadi kirim e-mail apa ke Heechul? Sekarang dia mengamuk tuh gara-gara e-mail darimu =_=’.—Hankyung

 

Ah, oppa mau tahu saja~ Nanti kita lanjutkan lagi, oke? Lou cemburu tuh—Toki

 

YAA!!—Hankyung

 

“Aigoo, Toki-ah. Kau SMS-an dengan siapa?” goda Yongso.

“Kira-kira menurutmu dengan siapa?” tanya Toki tersenyum manis tapi dengan aura menakutkan. Sepertinya salah untuk menggodanya di saat seperti ini.

“Aish, paling dengan Heechul,” jawab Yongso.

“Tet tot! Yang benar dengan Hankyung. Dia titip ‘happy birthday’ untukmu,” ujar Toki.

“Wah, dia memang baik ya, tidak seperti seseorang,” kata Yongso.

“Siapa yang kau maksud? Mau menyindir cowok sendiri malah pas orangnya tidak ada.”

“Hehe… kau tahu sendiri kalau aku tidak bisa menghina pacarku sendiri, apalagi di depannya,” kata Yongso sambil gelekek.

“Itulah kelemahanmu, kau selalu lembek begitu berurusan dengan makhluk bernama Lee Hyukjae. Tapi tidak aneh sih karena ini pacar pertamamu,” ujar Toki serius.

“Aigoo, kau terdengar seperti pakar percintaan…”

“Aku tidak bercanda,” kata Toki malah berdiri dari duduknya, “kalau kau tidak segera bertindak mungkin dia akan direbut oleh orang lain.”

“Aish, kau mengatakannya seakan kau pernah mengalaminya, padahal kau pacaran saja tidak pernah,” gerutu Yongso.

“Namanya juga insting~.”

 

+             +             +

 

“Saengil chukhae!!” seru orang-orang stress dari Lost Children team kepada Yongso yang berulang tahun. Mereka bersulang dengan segelas soju.

Begitu syuting selesai mereka beramai-ramai pergi ke restoran BBQ untuk merayakan ulang tahunnya Yongso. Katanya Sutrada Hiroaki Ogata yang mentraktir. Satu restoran disewa oleh mereka. Mereka makan dan minum dengan bahagia.

“Ah~ memang paling menyenangkan minum soju itu ramai-ramai~!” seru Yongso.

“Memangnya kau belum punya teman minum?” tanya Toki. Dari tadi ia makan daging iga yang sudah susah payah dipanggang oleh Naomi.

“Mana mungkin aku punya teman di saat skandal terus-terusan ada di belakangku?” jawab Yongso sudah setengah mabuk setelah minum dua botol sendirian.

“Gila, ini anak masa sudah mabuk lagi?” gumam Toki sweatdropped, “dasar stress…”

“Yaa! Toki, jangan makan melulu dong!” protes Naomi kesal karena setiap daging yang baru matang langsung disambar oleh Toki.

“Apa dosaku sampai mengalami hal seperti ini?” desah Yongso merasa depresi. “Toki-ah~, kau tahu? Sepertinya aku menyesal pacaran dengan Hyukkie oppa~.”

“Wae? Capek ya, pacaran dengan artis?” tanya Toki.

“Iya, capek lahir dan batin…” jawab Yongso.

“Baru juga empat setengah bulan, tahan dululah. Nanti kau malah menyesal karena melepaskan sebuah cinta yang selalu kau ucapkan dengan gamblang,” sahut Toki.

“Tapi aku tidak tahan~! Lagi pula dia selalu dikelilingi oleh gadis-gadis cantik, bahkan lebih cantik dariku yang lebih cantik dari Miss Universe ini~!” seru Yongso sudah benar-benar mabuk. (Yaelah, ini anak kalau mabuk jadi narsis…)

“Yaa, kau putusnya nanti saja kalau aku sudah menikah nanti,” kata Toki.

“Itu sih sama saja dengan menunggu 100 tahun! Eh? Kau mau menikah? Kapan? Dengan siapa? Kau ‘kan tidak punya pacar…” tanya Yongso.

“Hm, mungkin tahun depan atau 2-3 tahun lagi. Jeungjobu akan mengadakan perjodohan untukku. Aku sih terima saja asalakan calonnya tidak aneh-aneh,” jawab Toki tetap santai walaupun membicarakan masa depan.

“Yaa! Memangnya kau Siti Nurbaya?! Mau-maunya kau dijodohkan. Zaman sekarang pria yang masih mau dijodohkan itu kebanyakan sudah berumur,” kata Yongso mulai deh ceramahnya.

“Apalagi yang dibicarakannya? Siapa pula Siti Nurbaya?” tanya Rain bingung. Hari ini ia terus mendengar nama-nama yang tidak ia kenal tapi rekan-rekannya tampak biasa saja seakan sudah tahu segala hal.

“Tidak usah dipikirkan, Jihoonnie~! Nanti kau juga akan tahu tentang Pak Ogah dan Siti Nurbaya,” kata Louis.

“Nae mal jal deuleo(dengarkan aku), biasanya pria yang ikut perjodohan berusia sekitar 30-50 tahunan. Pria-pria setengah baya itu terlalu beruntung mendapatkan gadis muda yang lebih muda 10-20 tahun darinya. Para kakek-kakek mesum…” ujar Yongso pada ceramah awalnya. “Mereka akan mengekang jiwa muda yang masih terus berkembang, menjadikan istri mudanya sebagai budak.” Dia benar-benar sudah mabuk.

“Yaa, kau terlalu sering menonton drama. Tentu saja jeungjobu tidak akan memilihkan yang selisih umurnya lebih dari 10 tahun,” kata Toki sambil menjitak kepala Yongso.

“Yah~ kukira kau mau juga sama oom-oom senang, hehehe…” kekeh Yongso.

“Kalau begitu aku bisa daftar sebagai salah satu calon dong?” tanya Rain setengah bercanda setengah serius karena penasaran.

“Yaa! Jeong Jihoon! Sebelum kau dapat melakukan pertemuan pertama, Jeungjobu akan langsung mengeleminasi namamu!” seru Yongso lalu tertawa ketika membayangkan O’miai(pertemuan perjodohan) antara sepupunya dan Rain. “Toki-ah, sebaiknya kau jangan ikut perjodohan!”

“Dia sudah mabuk berat…” kata Toki sweatdropped lagi, “Faye, kau antarkan dia ke rumahnya.”

“Iya, iya, nanti aku akan mengantarnya,” sahut Faye.

“Yaa, kenapa bintangnya malah mabuk duluan!? Kapan buka kadonya dong!?” seru Kihyun.

Ketika Yongso sudah mabuk total dan ambruk Faye mengantarnya pulang. Faye sih menuruti perintahnya Toki saja, toh dia tidak keberatan mengantarkan Yongso walaupun tidak disuruh. Sementara yang memerintahkannya masih santi-santai makan dan minum. Ia tidak mau dibius lagi oleh Toki dan siapa tahu ketika ia bangun salah satu organ tubuhnya sudah hilang. Sepupunya itu terlalu sadis dan bisa melakukan hal yang tidak disangka.

Sementara itu Toki yang dibilang sadis ini merasa frustrasi dengan ponselnya, eh, dengan orang yang ia berusaha hubungi. Kekesalannya ia lampiaskan pada daging mentah yang ia tusuk-tusuk dengan sumpitnya. Naomi memarahinya karena daging tersebut berubah menjadi daging cincang.

“Yaa! Kekesalanmu itu kenapa tidak kau lampiaskan kepada Kero atau Jihoon saja sih? Dagingnya ‘kan sayang!” gerutu Naomi.

“Oi, oi, maksudmu kami boleh jadi daging cincang begitu!?” protes Cerberus.

“Lagipula siapa sih yang dari tadi kau telepon?” tanya Naomi kepada Toki yang sekarang malah perang dengan Rain memperebutkan daging.

Toki memenangkan perang tersebut, tidak ada yang dapat mengalahkannya kalau sudah menyangkut soal makanan. “Aku mencoba menelepon Eunhyukkie,” jawab Toki memulai perang lain.

“Untuk apa? Soal Yongso?” tanya Naomi lagi.

Sort of… I have a bad feeling…” jawab Toki kali ini mengirim SMS ke Eunhyuk. Ia merasa akan ada masalah lain selain skandal dan lebih merepotkan untuk ditangani.

“Semoga saja firasatmu itu tidak benar,” kata Naomi sweatdropped.

 

+             +             +

 

Beberapa hari kemudian di kastil, eh, di kediaman Song—Song Yongso merasa kesepian. Karena Eunhyuk, pacarnya sendiri sama sekali tidak mengucapkan selamat ulang tahun apalagi telepon atau SMS. Ia telepon pun tidak diangkat, SMS tidak dibalas. Toki yang hari ini datang mampir sampai dibuat bingung dengan Yongso yang terus uring-uringan. Gadis bule blasteran itu akhirnya tidak tahan lagi dan mengajak Yongso pergi.

Saat dalam perjalanan Toki bertanya, “Apakah kita temui si Ahobaka itu sekarang? Kebetulan aku punya urusan di SM Entertainment hari ini.”

“Eh? Memangnya tidak apa-apa?” tanya Yongso.

“Yah~, aku tidak menyangkal berita tentang kau pacaran dengan Eunhyukkie. Terserah kau mau menemuinya atau tidak,” jawab Toki.

“Beneran nih?”

“Serius~.”

“Baiklah, aku mau pergi menemuinya….”

“Nah, begitu dong! Kencangkan sabuk pengamanmu~!” seru Toki menancap gas mobilnya.

“YAA, TOKI!! KAU MAU MEMBUNUH KITA BERDUA!?”

 

+             +             +

 

Sementara itu orang yang dibicarakan sedang bersama cewek lain. Eunhyuk tadinya sedang latihan dengan member yang lain dan ketika sedang istirahat ia dipanggil oleh Hyoyeon. Katanya sih mau memberikan hadiah ucapan terima kasih karena telah membantu gadis itu beberapa hari yang lalu. Eunhyuk membantu Hyoyeon karena gadis itu juniornya. Tapi hubungan sunbae-hoobae mereka terlalu dekat, terlalu dekat hingga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Keakraban mereka dilihat oleh orang yang mungkin lebih baik tidak melihatnya.

Ketika Eunhyuk sedang memakan kimbap hadiah dari Hyoyeon situasi tak terduga menegangkan semua orang yang menumpang lewat. Eunhyuk tertangkap basah dengan posisi ketika Hyoyeon mengambil nasi di bibir(seksi?)nya. Kalau dari kejauhan mereka terlihat sedang… berciuman. Dan Yongso menyangka begitu dari posisinya berdiri.

“Eunhyuk oppa…”

Pemuda yang dipanggil langsung terkejut ketika melihat pacarnya berdiri tidak jauh di depannya dengan ekspresi muka penuh dengan kekecewaan dan terluka.

“Yongso-ah…” ucap Eunhyuk.

“Aku tidak percaya… ternyata kau bermain di belakangku…” ucap Yongso dengan mata bernanar dan wajahnya merengut. “Sepertinya aku salah terus mempercayaimu, Lee Hyukjae,” sambungnya. Nama pemuda itu terasa pahit di mulutnya.

Tanpa menunggu penjelasan apapun Yongso langsung pergi. Tentu saja setelah memberikan sebuah tamparan keras dan meninggalkan memar di pipi Eunhyuk yang malang.

“Omo, Oppa, gwaenchanha?” tanya Hyoyeon.

“Aku tidak apa-apa,” jawab Eunhyuk. ‘Apa yang telah kulakukan sampai mendapat tamparan seperti ini?’ batinnya.

“Cewek itu… memangnya dia pikir siapa? Cewek kasar seperti itu bagaimana bisa masuk kemari? Dasar cewek barbar!” umpat Hyoyeon (Miyan, SNSD fans. Ini bukan tempat untuk kalian…).

Setelah ia mengatakan hal tersebut tiba-tiba ia merasa merinding dan dingin di punggungnya. Eunhyuk merasakannya juga dan ia merasa familiar dengan perasaan seperti ini.

What? What did you say with your pretty-nothing mouth?” tanya The Mighty Toki mengeluarkan aura gelap yang menusuk. Jelas-jelas ia kesal mendengar sepupu kesayangannya dikatai seperti itu.

“T, Toki… kau juga ada di sini?” tanya Eunhyuk membayangkan sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Ya, aku ada sedikit urusan di sini sekalian mengantarkan Yongso menemui orang yang lupa dengan ulang tahunnya. Tapi tidak kusangka akan terjadi hal seperti ini,” jawab Toki dengan dingin dan tanpa ekspresi, mengintimidasi tiap lawan bicaranya. Ia berjalan mendekati Hyoyeon dan mengangkat dagu gadis itu secara paksa, membuatnya bertatapan mata dengan mata biru yang tidak ada penjagaan sama sekali karena marah.

“S, sunbaenim, k—kau mau apa?” tanya Hyoyeon sudah merasa ketakutan.

Killer smile yang membuat bulu roma berdiri itu kembali muncul di wajah Toki setelah sekian lama. “Little missy, kalau kau tidak pergi sekarang juga mungkin aku akan merusak hasil pekerjaan Kihyun yang indah ini sampai tidak bisa diperbaiki lagi. Kau mau hal itu terjadi?” ujar Toki sambil mengelus wajah Hyoyeon dengan jari lentiknya.

“Joesonghabnida!” jerit Hyoyeon berlari pergi meninggalkan Eunhyuk dan Toki yang tersenyum puas dan sadis.

Berikutnya Eunhyuk yang menjadi korbannya. Toki menoleh ke arah Eunhyuk dan menatap matanya. Matanya menghipnotis Eunhyuk saat ia mengatakan, “Wahai idiot, lebih baik kau merenungkan kesalahanmu. Menorehkan luka di hati itu lebih perih dari pada luka luar. Sampai waktu berikutnya kau tak akan lepas dari perintah ini. Time skip.”

Ketika Eunhyuk tersadar lagi Toki sudah tidak ada. Hyoyeon sudah kembali lagi sambil mengumpat macam-macam tentang Yongso dan Toki. Kalau Toki mendengarnya bisa habislah dia. Dalam kepala Eunhyuk masih terngiang perintah terakhir yang dikatakan oleh Toki dan juga bayangan wajah Yongso yang berlinang air mata. Sepertinya masalah kali ini akan sangat merepotkan.

 

+             +             +

 

Begitu pulang ke rumah kastilnya—Yongso langsung mengurung dirinya di kamar. Toki berusaha keras untuk bicara dengannya tapi ditolak mentah-mentah. Tidak ada cara lain selain meminta bantuan orang-orang itu. Selama Yongso bermuram durja Toki menghubungi orang-orang itu.

“Yongso-ya, aku tahu kau pasti merasa galau. Aku memberimu waktu seminggu untuk menghapusnya. Minggu depan kau harus ikut ke suatu tempat. Arasseo?” kata Toki yang berdiri di depan pintu kamar sepupunya.

Dari balik pintu terdengar jawaban Yongso, “Arasseo. Kau bisa meninggalkanku selama seminggu ‘kan?”

“Aa, telepon aku bila ada apa-apa.”

Yongso berbisik, “Babo oppa…” dengan air mata mengalir di sela-sela pipinya.

Satu hari yang melelahkan dan menyakitkan. Bagi Yongso, perasaan kecewa dan merasa dikhianati menjadi luka hatinya. Tapi hal itu menjadi pelajaran berharga untuknya. Tidak mudah membina hubungan yang baik bila kedua belah pihak tidak menghargai keberadaan satu sama lain.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...