Part XIV

The Tale of Fairytale

Chapter 14: Nightmare Witch. Christmas Eve Disaster

Setelah bersenang-senang dengan Yongso dan para member Super Junior, Toki dan Totto segera berangkat ke Jepang dengan penerbangan malam. Louis baru akan menyusul kedua sahabatnya setelah menyerahkan copy lagu-lagu untuk Super Junior ke perusahaan grup tersebut. Sisanya tinggal bergantung kepada mereka untuk membuat album ketiganya. Ketiga komposer itu telah membuat instrumen lagu dan liriknya. Yah, untuk sementara Yongso akan kembali kesepian karena tidak ada tiga orang aneh di kantor LME.

Kadang-kadang Toki akan mengirimi Yongso sebuah SMS atau e-mail tidak jelas. Dan kadang-kadang Eunhyuk atau Heechul yang jadi teman mail-nya juga kena. Dia memang selalu iseng.

Bulan November semakin dingin dan menjadi akhir dari musim gugur ini. Musim yang bagus untuk mengenang masa lalu. Banyak yang telah terjadi selama beberapa bulan ini. Mood yang santai dan tenang membuat syuting Lost Children berjalan lancar. Bahkan waktu dua minggu sempat dipakai untuk syuting ke Hollywood. Mereka harus menyelesaikan bagian action yang paling susah dan memerlukan pengorbanan. Kebanyakan para pemeran dalam film Lost Children tidak memakai stuntman. Dan kali ini Rain(Bi), Wu Chun, dan Aaron Yan(atas request adiknya author nih..) adalah artis Asia yang terpilih untuk ikut serta dalam sequel Lost Children. Tokoh perempuannya memang tidak banyak, mengingat kalau ini film action tidak ada banyak aktris yang mau berperan dalam adegan berbahaya tanpa stuntman.

Dan setelah sekian lama—Han Kihyun kembali ke dunia layar perak setelah 4 tahun absen. Film pertamanya adalah Dark Moon, lalu Harry Potter(wah, author ngayal…), dan Lost Children. Katanya Lost Children akan menjadi film terakhirnya. Sampai film ini selesai, dia tidak akan berhenti berakting dan akan memerankan tokoh Lost Children dengan baik. Tadinya pacarnya, Kim Jeonghoon juga mau direkrut akan tetapi Jeonghoon bilang waktu wajib militernya semakin dekat dan takut mengganggu jadwal syutingnya.

Setidaknya syuting kali ini akan kembali ramai dan sibuk. Ada banyak penggemar yang sudah menantikan film ini. Jadi mereka harus memberikan yang terbaik.

 

Suatu haridi akhir bulan November ketika syuting di Hollywood, California, US—Toki kembali bermimpi buruk sad sedang istirahat di sela-sela syuting. Selama beberapa hari ini ia selalu memimpikan masa kecilnya yang merupakan mimpi buruknya. Masa-masa sebelum ia bertemu dengan keluarganya yang sekarang dan sebelum ia mengenal dunia luar 15 tahun yang lalu. Walaupun sekarang ia bebas dari sangkar yang mengurungnya akan tetapi bukan berarti ia bebas dari mimpi buruknya.

Kali ini Toki mencoba untuk membicarakannya dengan Totto walaupun hatinya ragu untuk melakukannya. Louis ataupun Faye tidak ada gunanya bila diajak bicara soal beginian. Toh, yang lebih mirip ‘older brother’ itu si Totto kok.

“Torii-niisan,” sapa Toki kepada Totto yang sedang membaca naskah drama, “apakah kau sedang sibuk?”

“Tidak, aku senggang kok,” jawab Totto tersenyum. Melihat ekspresi sepupunya itu ia langsung tahu kalau ada yang tidak beres. “Kau bermimpi buruk lagi?” tanyanya.

“Aa, tapi…” jawab Toki masih merasa ragu.

Oh, come on. You can talk to me. Here, have a seat,” kata Totto menawarkan tempat duduk di sebelahnya. Setelah Toki duduk di sebelahnya ia berkata, “Now tell me about it, sweetheart~.

“Nii-san… pasti mengetahui alasan kenapa dulu sejak lahir aku selalu berada di laboratorium ‘kan?” tanya Toki.

“Uh, bukankah karena penyakit kelainanmu yang langka itu? Kau sudah memilikinya sejak masih berupa janin,” jawab Totto, “A disease… A really rare and complicated disease…

“Aku hanya ingin tahu, apakah aku masih mempunyai saudara lain, seorang kakak mungkin?” tanya Toki.

“Hm, aku tidak tahu. Tapi seharusnya kau mempunyai 1-2 orang adik. Kudengar dari Mutter(ibu dalam bahasa Jerman), ibumu telah melahirkan anak lagi,” jawab Totto sambil berpikir dengan serius, “yah, dia adikmu…”

“Tapi aku tidak dilahirkan oleh orang yang kupanggil Okaa-san. Lagi pula beliau tidak menganggapku sebagai anaknya… Okaa-san maupun Otou-san tidak pernah menganggapku sebagai manusia, aku hanyalah kelinci percobaan mereka…” ujar Toki dengan kepala tertunduk.

“Yeah, dunia pasti akan gempar begitu mengetahui kalau Kyra Lv Toki adalah ‘Cylinder Child’ atau anak hasil kloning yang dibuat dan dikandung seerta dilahirkan di tabung… Kalau tidak salah kau juga kloningnya Faye ‘kan?”

Uh-huh, very crazy, isn’t it? Aku terlahir sempurna akan tetapi ternyata malah mempunyai penyakit yang sampai sekarang tidak bisa disembuhkan, ironisnya…”

“Lalu apakah kau teringat dengan saat Ayah dan Ibumu menyiksamu dalam mimpi burukmu kali ini, Toki?” tanya Totto.

“Aa, rasanya aku sudah seperti di ambang kematian… Okaa-san waktu itu ingin membunuhku… Kalau bukan karena Tateha-obaachan aku pasti sudah mati… Gaisofu membawaku ke Jepang dan mengadopsiku… Terkadang aku bingung… untuk apa aku masih hidup, bila kelahiranku sendiri tidak memiliki tujuan,” jawab Toki merasa sedih dan takut.

Don’t say that! Gaisofus, Louis, and me will be there for you, okay? Actually, you had one more reason to live…

“Eh?”

You made a promise… You promised that you will make the person you love happy,” kata Totto, “Please, until you know everything… don’t say such a thing like you will die easily…

I know… I’m sorry…” ucap Toki menyesal.

Good girl,” kata Totto tersenyum dan membelai rambut Toki seperti seorang kakak yang penyayang.

 “Oh ya, apakah Nii-san kenal dengan orang yang bernama Kou?” tanya Toki sudah berubah lagi mood-nya.

“Kou? Bukannya Kou Ichijo, ya?” kata Totto malah balas bertanya.

“Sepertinya bukan, kalau Kou-chan teman sekelas aku masih ingat,” kata Toki dengan wajah merengut. “Mukkii~, kepalaku sakit…”

Are you okay? Jangan memaksakan dirimu, oke? Besok lusa kita sudah bisa kembali ke Jepang. Kau bisa istirahat nanti,” kata Totto.

“Hai…” sahut Toki dengan kepala kembali tertunduk. Beberapa ingatan yang hilang mulai kembali sedikit demi sedikit dan membuat mental Toki tidak stabil. Toki yang sekarang sama saja dengan gelas yang retak.

 

+             +             +

 

Bulan Desember di Seoul benar-benar dingin, terutama pada akhir bulan ini. Tanggal 24 Desember, pada Christmas Eve ini Eunhyuk dan Yongso tentu saja berkencan di malam yang romantis ini(tapi author tidak akan membahasnya karena hanya kencan gombal -_-‘). Mereka tidak berkencan terlalu lama karena Ibunya Yongso mengundang para member Super Junior untuk natalan di rumahnya yang seperti kastil. Beliau benar-benar menyukai para bocah dorky itu. Hyesun tidak bisa lebih bahagia dengan ide Ibunya. Sayangnya, Ayahnya Yongso masih pergi dinas walaupun sebenarnya beliau gregetan untuk bertemu dengan pacar putri sulungnya. Yup, Chochun eomma telah memberitahu suaminya.

Di dalam ruang keluarga para cowok itu bermain kartu remi. Yongso, Sungmin, dan Ryeowook membantu Chochun eomma di dapur. Hyesun meminta para ‘oppa’ Suju yang sedang menganggur itu untuk membantunya mendekorasi pohon natal yang sangat besar.

“Yaa! Pohon ini terlalu besar! Bagaimana cara menaruh bintang di atas puncaknya!?” omel Heechul. Dari tadi dia mengoceh terus dan tidak ikut kerja. Talk Less Do More dong.

“Ini sih mau naik ke kursi juga tidak akan sampai,” kata Eunhyuk.

“Andai Changmin-ah ada di sini,” kata Leeteuk teringat dengan member Dong Bang Shin Ki yang paling jangkung, Max Changmin.

Hyesun menumpuk beberapa buku tebal di atas kursi. “Siwon oppa yang naik dan taruh bintangnya…” katanya.

“Benar, Siwonnie! Cepat naik!” perintah Kangin.

“Iya, hyung, iya,” sahut Siwon lalu naik ke atas kursi dan berdiri di atas tumpukan buku-buku tebal tersebut. Sayangnya, setelah menaruh hiasan bintang Siwon kehilangan keseimbangannya dan jatuh menimpa Shindong dan Kibum. Jadi dendeng mereka…

“Woah, gempa…” kata Yongso yang membawakan minuman hangat.

“Yaa, Song Yongso, kau mendapat e-mail dari si Toki?” tanya Heechul.

Yongso menggelengkan kepalanya sambil menjawab, “Aniyo, tidak ada satupun e-mail darinya selama tiga hari ini… Hyukkie oppa, kau dapat?”

“Sama, aku juga tidak dapat,” kata Eunhyuk.

“Aku dapat satu,” kata Hankyung tiba-tiba.

“Eh!? Dia mengirimkan e-mail padamu, hyung!?” seru Donghae terkejut. Kyuhyun dan Siwon juga tampak kaget seperti baru saja mendengar hal yang tidak mungkin telah terjadi.

“Padahal Toki paling menghindari Hankyung hyung,” kata Kyuhyun.

“Tapi bukankah akhir-akhir ini hubungan mereka membaik? Mungkin sejak insiden di Pulau Jeju waktu itu…” tambah Siwon.

“Kalau kalian tidak percaya lihat saja sendiri,” ujar Hankyung sambil memperlihatkan e-mail yang dimaksud dari ponselnya.

 

Yo! Hari ini ‘Shiro no Yuki’ turun~! Mukyaa~! White Christmas! Jadi ingin main snowboard… tapi malah terperangkap di dalam rumah putih ini… Tell everyone: Merry X-Mas~! Hadiahnya sudah kutitipkan kepada Chochun eomma. Bye bye~ —Toki

 

“Rumah putih?” tanya Leeteuk.

“Maksudnya rumah sakit, mungkin dia harus bekerja di rumah sakit. Pekerjaan lainnya dia memang sebagai dokter seperti Kihyunnie…” jelas Yongso, “Hankyung-ssi, nanti juga kau akan terbiasa dengan e-mail tidak jelas dari Toki.”

“I, iya,” jawab Hankyung masih tidak mengerti dengan e-mail dari Toki tersebut.

“Semuanya, ayo makan!” seru Chochun eomma.

 

+             +             +

 

Tokyo, Jepang di hari yang sama Totto sedang berlari di dalam koridor rumah sakit menuju bagian ‘Special Intensive Care X Genetic Unit’(buatan author nih!). Para perawat di bagian itu sudah menegurnya agar tidak berlari di dalam rumah sakit. Tapi Totto tidak menghiraukannya karena ada yang lebih penting dari pada hal remeh seperti itu.

Ia masuk ke salah satu ruangan dengan label bertuliskan kanji: ‘九頭龍 時’. Di dalam ada Louis yang sedang duduk di sofa sambil membaca buku dan Toki yang terbaring lemah dan pucat di atas tempat tidur hampir terlihat transparan di ruangan putih itu. Tubuhnya terpasang berbagai selang yang tersambung dengan beberapa cairan yang berbeda. Gadis itu masih dalam keadaan sadar dan ia menyadari kedatangan Totto.

Louis yang pertama menyapa Totto, “To-chan! Lho? Bukankah seharusnya kau ke rumah Kuzuryu?”

Bad! It’s bad!!” seru Totto, “Toki-chan!” ia menghampiri gadis itu.

“Nani(apa) desuka?” tanya Toki melirik ke arah Totto dengan kedua matanya yang tidak memakai contact lens sehingga warna matanya yang berbeda sebelah itu terlihat.

“Wanita itu… Majo(penyihir) no baba(nenek) itu datang ke Seoul!” serunya.

“Majo no baba? Ah, maksudmu Maria-san?” tanya Louis. Tiba-tiba ia tersentak sendiri dan berseru, “Nani!? Mari-san datang ke Seoul!?” Reaksinya benar-benar lambat…

“Hai. Aku dengar dari Soutaki gaisofu-sama kalau dia datang kemarin…”

“Tapi aku tidak dengar beritanya… Biasanya media massa akan mengerubunginya,” kata Louis.

“Dia hanya datang untuk show-nya. Majo no baba itu juga diliput di berita kemarin,” ujar Totto.

Toki yang dari tadi tanpa ekspresi tiba-tiba menangis. Dengan terisak-isak ia berkata, “Aku sudah berusaha keras menahan diriku untuk tidak datang ke Inggris, tapi kenapa dia malah muncul di tempat yang dekat denganku?”

“Tenanglah, Toki-chan. Kau akan aman di sini… Kami tidak akan membiarkan wanita itu menyentuhmu walaupun dia orang yang paling berhak untuk hal itu…” ujar Totto yang membuat janji bersama dengan Louis sama dengan janji 15 tahun yang lalu. Mereka berjanji akan melindungi Toki.

Lalu mereka tak bicara apapun dan yang terdengar hanyalah suara isak tangis Toki yang bergema di ruangan putih itu. Siapa gerangan wanita yang dipanggil Maria itu?

 

+             +             +

 

Kembali di Seoul dengan orang-orang yang tengah merayakan Chirstmas Eve. Setelah makan malam mereka melanjutkan dengan dessert. Mereka menikmati dessert pudding dan cake sambil saling mengobrol. Heechul membawa sebuah topik.

“Eomeonim, uri Siwon, Hankyung, Kyuhyun, Donghae, dan aku terpilih menjadi model Runaway Show merek ‘Empire Chou’ pada tanggal 31 Desember nanti.”

“Mwo!?” seru Yongso, “kalian jadi model Empire Chou!?”

“Ih, eonni, tidak perlu sekaget itukan? Walaupun eonni penggemar berat Empire Chou tapi hal itukan tidak spesial-spesial amat…” ujar Hyesun lirih.

“Yaa, jangan remehkan Empire Chou. Merek ini sangat terkenal tahu,” kata Yongso cemberut karena merasa tersinggung. “Ah, aku ingin sekali saja bertemu dengan desainernya~. Beliau mantan artis Hollywood,  tapi jarang jarang muncul di depan publik setelah menikah…”

“Kalau tidak salah ada berita kedatangannya di koran hari ini,” kata Leeteuk sambil mencari-cari koran hari ini.

“Ini, hyung,” kata Sungmin sambil memberikan koran yang dicari.

Yongso berbisik ke telinga Eunhyuk, “Yaa, aku baru tahu kalau Leeteuk oppa suka baca koran…”

“Aku juga baru tahu,” balas pemuda yang sering disebut Monkey Jewel itu.

“Nah, ini dia!” seru Leeteuk lalu memperlihatkan halaman koran yang mengurai topik tentang kedatangan desainer Empire Chou itu. Di fotonya wanita cantik yang terpotret.

“Wah, ternyata beliau masih muda…” ujar Yongso penuh kekaguman.

“Tapi waktu kami bertemu dengan beliau kemarin, beliau membawa seorang anak kecil, kelihatannya bule tapi masih terlihat Asia rupa anak itu. Yah, mirip-mirip dengan Totto hyung dan Toki sedikitlah,” kata Kyuhyun.

“Eh? Bukankah seharusnya anaknya sudah berusia 20 tahunan ya?” gumam Chochun eomma.

“Eomma?” tanya Hyesun heran dengan gumaman beliau.

Yongso dengan ‘big puppy eyes’ memohon kepada cowok-cowok itu, “Kalau kalian bertemu dengan beliau, mintakan tanda tangannya untukku, kumohon!”

“Itu kalau beliau mau, ya,” kata Heechul.

“Sudah, sudah… Eomeoni akan mengambil hadiah dari Siyong-i dulu,” kata Chochun eomma yang kemudian naik ke lantai dua.

“Kira-kira hadiah Natal dari Toki tahun ini apa ya?” gumam Yongso menebak-nebak, “muffler? Hair clip? CD? Cookies?

“Yang ada di otakmu hanya makanan melulu,” komentar Heechul menyindir.

Tiba-tiba terdengar suara ribut dari ruang tamu di depan. Ketika Yongso mau melihat apa yang sedang terjadi, tiba-tiba ada wanita yang menyelonong masuk. Seorang wanita cantik berambut eboni panjang dan kedua matanya berwarna purple Amethyst, jelas kalau wanita ini adalah orang bule.

Where is she? Where is that little girl?!” bentak wanita itu.

Para pemuda-pemudi di ruangan itu tersentak kaget. Mereka tidak percaya dengan wanita yang ada di hadapan mereka saat ini. Leeteuk mengucek matanya lalu melihat ke gambar di koran dan kembali melihat wanita di depannya.

“D, dia… m, mirip…” kata Leeteuk gagap.

“Ada apa ribut-ribut itu?” tanya Chochun eomma kembali dengan sekardus besar penuh dengan hadiah. Akan tetapi kardus itu lepas dari pegangannya ketika beliau melihat pembuat keributan tersebut. Chochun eomma menyebutkan nama wanita itu, “Maria Olivia…”

“Chochun…” ujar wanita itu.

“Eomma kenal dengannya?” gumam Yongso heran.

“Kenapa kau datang kemari, Maria? Tumben sekali kau mau repot-repot datang kemari,” tanya Chochun eomma terdengar agak sedikit sarkatis.

“Aku mencari ‘dia’, aku tak bisa membiarkannya hidup dengan senang saat anakku sedang dalam keadaan terbaring lemah di tempat tidur,” jawab Maria tidak kalah galak. Suasananya jadi semakin tegang.

“Dia tidak ada di sini, Maria. Dia tidak akan pernah muncul di hadapanmu lagi,” ujar Chochun eomma, “bukankah itu yang kau inginkan?”

Tiba-tiba seorang wanita lain dengan seorang anak laki-laki muncul menyusul Maria. Kali ini wanita berambut sebahu dengan warna yang sama tapi bermata azure, dan anak laki-laki yang sesuai dengan ciri-ciri yang diceritakan oleh Kyuhyun tadi. Warna rambutnya dark brown dan warna matanya azure juga. Kalau dilihat baik-baik anak itu mirip dengan Faye dan Toki tapi versi kecilnya.

“Onee-san!” seru wanita itu lalu meminta maaf kepada orang-orang yang ada di ruangan itu, “Joesonghabnida, maaf atas ketidaksopanan kakakku ini.”

“Tateha-san!” seru Yongso mengenali wanita itu, “kenapa…? Tadi Tateha-san memanggil Maria Olivia ‘kakak’ berarti…”

“Gomen ne(maaf), Yongso-chan. Aku akan menjelaskannya nanti padamu dan teman-temanmu ini…” kata wanita bernama Tateha itu.

“Tateha, katakan kepada kakakmu ini kalau orang yang dicarinya tidak ada di sini,” kata Chochun eomma dengan dingin. Ibu yang tadinya ramah berubah menjadi dingin. Hiii…

“Toki tidak ada di Korea?” tanya Tateha tidak percaya.

“Tateha-san, kalian mencari Toki?” tanya Yongso.

“Hai.”

“Toki saat ini berada di Jepang,” jelas gadis itu.

“Ck,” decak Maria kesal.

“Maria, sebelum kau pergi, aku ingin bicara empat mata denganmu. Ikut aku,” kata Chochun eomma pergi ke ruang baca bersama Maria mengikuti di belakangnya.

Setelah keduanya sudah tidak kelihatan lagi orang-orang di ruangan itu menghela nafas lega. Dari tadi mereka seperti sedang menahan nafas saat suasana tegang seperti itu.

“Maaf ya, ng…” kata Tateha tidak mengenal yang lain selain Yongso.

“Ah, mereka member grup idola Super Junior. Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, Kibum, dan Kyuhyun. Lalu adikku, Hyesun…”

“Ah, annyeonghaseyo, namaku Tateha Li Kiryuu dan adik kecil ini, Hitoshi Vi Kiryuu,” kata Tateha memperkenalkan dirinya dan anak di sampingnya.

“Annyeonghaseyo,” salam ketigabelas member Suju.

“Lalu desainer Empire Chou itu… Maria Olivia itu sebenarnya siapanya Tateha-san?” tanya Yongso penasaran walaupun ia sudah tahu jawabannya.

“Dia kakakku… ‘Eonni’ maksudku… Dan ibunya Hitoshi,” jawab Tateha.

“Sudah kuduga! Anak itu putranya Maria Olivia!” seru Kyuhyun.

“Diam dulu, Kyuhyunnie,” kata Sungmin sambil menutup mulut Kyuhyun dengan tangannya.

“Tapi kenapa kalian mencari Toki?” tanya Heechul. “Ini memang bukan urusanku, tapi kalian terdengar seperti akan membunuhnya bila menemukannya dan aku sebagai temannya tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.” Yongso dan keduabelas member Super Junior terpana dan merasa tersanjung dengan ucapan Heechul. Baru kali ini Kim Heechul terlihat keren sekali. Sohibnya, Hankyung menepuk pundaknya.

Tateha melihat wajah tiap member dan tertegun saat melihat ekspresi muka mereka yang terlihat protektif. “Kalian teman-temannya, ya?” tanyanya.

Yongso menjelaskannya kepada Tateha dalam bahasa Jepang, takut-takut para cowok itu mengerti apa yang dikatakannya, “Uhh, aku tidak tahu harus menyebutnya bagaimana. Mereka bekerja dalam hal yang sama dan lagi mereka cukup akrab. Tapi kadang-kadang hubungan mereka tidak sebaik itu karena sifat Toki yang agak ‘unik’… Yah, terutama dengan Heechul… mereka punya hubungan rival yang agak aneh, lalu sikap Toki yang kadang-kadang mengasingkan Hankyung… Tapi Toki akrab dengan member yang muda.”

“Hontodesu ka?” tanya Tateha agak sedikit tidak percaya. “Ah, tadi kalian menanyakan kenapa kakakku mencari Toki ‘kan?”

“Benar. Bisakah kau jelaskan kepada kami? Aku pun sebenarnya tidak tahu ada hubungan apa antara Tateha-san dan Toki….”

“Hee? Toki tidak pernah menceritakannya kepadamu? Hm, itu tidak aneh sih mengingat Soutaki gaisofu-sama yang tidak ingin mendengar apapun lagi dari keluarga kami… Intinya, ayahku adalah sepupu kakekmu…”

“Kalau begitu artinya kau adalah ‘imo’(bibi) jauh kami?” tanya Hyesun.

“Berarti Tateha-ssi masih keluarga dengan Yongso dan Toki,” gumam Donghae sambil berpikir tapi situasinya terlalu rumit sehingga ia langsung menyerah.

“Tunggu dulu, berarti Tateha-san dan Maria Olivia adalah bibiku dan Toki? Dan Hitoshi ini adalah sepupu kami!? Oh, termasuk Faye juga…” kata Yongso agak telat.

“Tapi hubungan kami dengan Toki tidak seperti itu…” kata Tateha tidak ingin mengatakan sesuatu yang dapat membuat kakaknya marah.

Sementara itu di ruang baca yang pada akhirnya Yongso dan para bocah dorky itu memutuskan untuk menguping dari luar, keadaannya lebih menegangkan dibanding di luar. Chochun eomma terdengar emosi.

“Yaa, dari sini tidak terlalu terdengar,” komplain Heechul.

“Tidak ada cara lain,” kata Eunhyuk.

Tiba-tiba terdengar suara bentakan Maria, “Putra sulungku membutuhkan darahnya! Dan seharusnya dia dilenyapkan karena sudah tidak berguna untuk penelitian kesembuhan anakku!”

Lalu terdengar bentakan balasan dari Chochun eomma yang sangat mengejutkan mereka para penguping, “Toki adalah putrimu juga, Maria! Walaupun kau tidak melahirkannya, tapi dia adalah darah dagingmu! Tapi kau tega mau membunuhnya hanya karena dia tidak bisa menjadi penyelamat anakmu! Dengar Maria, aku tahu tujuanmu dan suamimu membuat Toki adalah untuk menjadi ‘back up’ putramu, Kira tapi dia juga mempunyai kehidupannya sendiri. Jangan jadikan untuk menyelamatkan Kira sebagai alasanmu sehingga kau bisa mengambil jantung dan otaknya Toki!”

“Eh?! Toki adalah putrinya Maria Olivia!?” bisik Yongso.

“Ssst! Diamlah! Tidak kedengaran nih!” bisik Kangin.

“Dia hanya bahan penelitian yang diambil oleh Sou-sama, Chochun! Dia bahkan tidak pantas disebut sebagai manusia!” balas Maria.

“Jaga mulutmu, Maria! Kau telah membunuh dan membuangnya, dan sekarang kau ingin mengembalikannya ke laboratorium!?” seru Chochun eomma lalu beliau berbisik, “Kau tahu? Penyakitnya lebih parah dari milik Kira yang kau sayangi itu, hidupnya tidak panjang lagi. Tapi kau ingin merebut hidupnya… yang benar saja… Sadarlah, Maria!”

“Aku tidak peduli, Chochun. Aku tidak peduli… Aku hanya ingin Kira hidup…” ujar Maria tanpa ekspresi.

Di luar para penguping itu telah kembali ke ruangan semula. Mereka syok dengan fakta bahwa Toki adalah anaknya Maria Olivia dan sepertinya hubungan mereka tidak sebaik hubungan orangtua dan anak seperti yang mereka miliki.

“Rahasiakan dari Toki kalau kami datang kemari,” kata Tateha, “dan rahasiakan apa yang kalian dengar juga tadi darinya…”

“Dae…” jawab mereka seperti anak kecil.

“Tapi Tateha-san, apakah Hitoshi tahu tentang Toki?” tanya Yongso.

“Molla…” jawab Tateha.

Yongso berjongkok di depan bocah laki-laki itu dan bertanya, “Hito, do you know about Toki? I mean Kyra Lv Toki or Toki Kuzuryu?

Yes, I do! She is my idol, but mommy doesn’t like her. Kira-niisan told me a lot about her. He said, she was his twin and always will be his half part. He feels guilty for Toki-neesan. And Father said to me that I look like her and he was proud about that!” jawab Hitoshi dengan senyum lebar dan seperti matahari.

Oh, really? You brother and father told you that?

Can I meet her, Onee-chan?” tanya Hitoshi.

I don’t think so, Hito-chan. Your sister is really a busy idol. Maybe someday you could meet her…” ujar Yongso sambil membelai kepala Hitoshi.

Setelah itu Maria Olivia, Tateha, dan Hitoshi pulang dan kembali ke tempat mereka menginap. Chochun eomma telah membagikan hadiah Natal yang tadi sempat tertunda. Tebakan Yongso ternyata benar kalau Toki akan memberikannya CD.

“Woah! Ini satu set album Chrisye! Tapi bagaimana dia bisa mendapatkannya?” ujar Yongso mendapatkan album-album Chrisye (gilee, itu anak ke Indonesia dulu ya??).

“Chrisye?” tanya Eunhyuk sambil membuka hadiah miliknya.

“Beliau salah satu penyanyi favorit kami di seluruh dunia,” jawab Yongso tersenyum lalu ia melihat ada sebuah CD lain tapi kali ini CD buatan Toki sendiri dengan daftar lagu yang tidak disangka-sangka. “Aish, anak itu juga memasukkan lagunya Rhoma Irama. Bergadang jangan bergadang~ kalau tiada artinya~.” (Gilee, Bang Rhoma sampe ikutan muncul! Santai~)

Yang lain sih dapat hadiah yang bagus-bagus tapi selalu ada satu hadiah selingan untuk mereka yang dimaksudkan untuk mengejek. Dasar anak iseng satu itu. Contohnya: Heechul, dia dapat parfum tapi entah kenapa ada kuteks kuku berwarna merah juga di dalam bungkusan kadonya. Contoh lain, Siwon yang mendapat cawan mahal tapi ada gantungan kunci berbentuk cowok berotot besar dan tulisan kanji ‘uma’ (kuda) pada gantungan tersebut. Jadi kita akan membahas hadiah-hadiah yang mereka dapatkan.

Leeteuk mendapat hiasan patung malaikat dan juga boneka anak ayam. Mungkin karena Leeteuk selalu mengatakan kalau dirinya adalah malaikat yang tidak dapat terbang. Dan Toki menganggap makhluk bersayap yang tidak dapat terbang itu adalah anak ayam.

“Dia benar soal ini,” kata Kangin yang mengerti maksudnya.

Sedangkan Kangin mendapat tas dan topi baru dan juga boneka rakun dengan bordir khusus nama asli Kangin di perutnya.

“Yaa! Siapa yang memberitahu  soal ‘neoguri’ kepadanya!?” seru Kangin kesal. Padahal ia sudah berusaha melupakan ‘nickname’ itu.

Sementara Shindong mendapatkan satu set alat makan dari perak yang bisa digunakan oleh para bangsawan ditambah boneka salju yang bulat-bulat memegang semangkuk ramyeon.

Sungmin bahagia mendapat hadiah ‘pink’ dari Toki berupa jam tangan dan sepatu ‘limited edition’ merek BAPE. Ditambah ikat rambut pink. Tidak ada yang tahu apa maksudnya. Sepertinya si pemberi tidak ada kerjaan sama sekali sampai memberikan yang beginian.

Kibum mendapat sepasang sarung tinju ditambah alat cukur manual. Mungkin karena selama ke studio 4 Kibum tidak pernah mencukur kumis brewoknya. Katanya sih biar terlihat ‘manly’, tapi kini ia dipanggil ‘Suyeom Ajeossi’ oleh Toki.

“Aigoo, Suyeom ajeossi mendapat alat cukur ternyata,” cemooh Yongso menyindir Kibum yang selalu pintar dan memiliki harga diri tinggi.

“Toki adalah Santa Klaus terbaik yang pernah memberikan hadiah padaku!” seru Donghae yang mendapatkan sepasang sepatu bola, “tapi apa maksudnya dengan ini?” ditambah sebuah buku cerita misteri dan horror. Toki milih buku horror? Mana mungkin.

“Hyukie oppa, kau dapat apa?” tanya Yongso sepada kekasihnya yang sedang memasang wajah merengut.

“Aku sama sekali tidak mengerti maksudnya,” ujar Eunhyuk yang mendapat jam tangan buat menyindirnya yang suka telat kalau latihan di studio 4. Ditambah empat buah hadiah tambahan: jimat sukses ujian, jimat melahirkan dengan selamat, jimat percintaan, dan snack ikan teri.

Wajah Yongso langsung memerah begitu melihat jimat percintaan dan melahirkan tersebut. Ada-ada saja sepupunya itu mengharapkan yang aneh-aneh. Mereka inikan baru pacaran selama beberapa bulan saja tapi dia sudah minta keponakan lagi. Tapi apa maksudnya dengan sukses ujian?

“Yongso-ah, si Toki itu beragama Shinto atau Buddha, ya?” tanya Eunhyuk yang heran dengan banyaknya jimat yang diberikan.

“Bukan tuh,” jawab Yongso, “tidak mungkinlah dia bawa-bawa rosario di tasnya kalau dia beragama Shinto atau Buddha…”

“Haha, benar juga,” sahut Eunhyuk tertawa renyah mengingat sebuah kejadian waktu si tengil dan jahil Louis mengoprek-oprek tasnya Toki hingga mengeluarkan semua isi tasnya hanya untuk mencari sebuah MIDI.

“Tapi jimat-jimat ini buatan tangan,” ujar Yongso sambil menginspeksi ketiga jimat tersebut. “Aish, dia memang selalu aneh-aneh saja…”

Kembali lagi ke macam hadiah Natal yang didapatkan oleh para member Super Junior. Ryeowook paling senang karena mendapat program software musik komposing terbaru dan copy-an catatan penting detail komposing milik trio-ahobaka itu. Wah, si Toki pilih kasih nih mentang-mentang Ryeowook adalah favoritnya. Makin lama kelakuan cewek seleb Hollywood ini makin mirip kayak ajeomma. Ck, ck….

“Ck, ck… dasar cewek shotakon(shota=little boy, kon=complex) itu…” decak Yongso, “Aku yakin, dia melakukan hal ini ke Ryeowook karena selama ini cowok-cowok di sekelilingnya pada segede King Kong begitu.”

“Kok kamu tahu?” tanya Eunhyuk terbelalak heran dan kaget. Memang cowok segede apa sampai Yongso mengatakan hal tersebut? Berarti Yongso sering bertemu dengan mereka dong?

“Ih, oppa suka pura-pura ‘babo’ begini sih?(Gak, Yongso sayang, dia beneran gak tau apa-apa) Yaa, aku sudah tinggal bersamanya selama 4 tahun lebih. Oppa sudah pernah nonton film Lost Children ‘kan? Para pemainnya itu sudah seperti menara saja.”

“Tinggi-tinggi begitu maksudmu?” tanya Eunhyuk lagi.

“Lihat saja contohnya, Totto oppa dan Kero-baka 7Oceans, mereka itu sudah kayak tiang listrik saja…. Tingginya hampir 2 meter dan ‘bulky’ begitu,” ujar Yongso.

“Yongso, gantengan pemain Lost Children atau Eunhyukkie?” tanya Kangin.

“Lost—Yaa! Kenapa kau menanyakan hal itu!?” seru Yongso hampir masuk ke dalam jebakannya si Kangin.

Dilanjutkanlah inspeksi hadiah Natal tersebut setelah Yongso membuat Kangin babat telur, eh, babak belur. Yesung mendapatkan sepuluh buah buku humor dan gantungan strap ponsel berbentuk pendekar kura-kura yang menaiki awan. Tidak ada lagi yang tahu maksud Toki memberikan hadiah-hadiah itu kepada Yesung.

Tapi beda cerita dengan hadiah yang diterima oleh Kyuhyun. Ini sih gampang ditebak. Selain sebuah console game dan game terbaru yang belum keluar di pasaran, Kyuhyun juga mendapatkan sebuah action figure rubah berekor sembilan.

“Toki iseng, mentang-mentang nama Kyuhyun terdengar seperti angka sembilan (kyu), dia malah memberikan rubah berekor sembilan. Apalagi rubah itu dianggap sebagai makhluk yang licik,” kata Yongso.

“Kyuhyunnie, dosa apa yang telah kau perbuat hingga dikutuk menjadi rubah begini?” celoteh Sungmin, “Hankyung hyung, kau dapat hadiah apa?”

“Hadiah biasa saja…” jawab Hankyung yang mendapat sebuah bola kristal yang didalamnya terdapat kristal-kristal kecil berwarna-warni dan liontin dengan photo locket berbentuk bundar yang juga sebuah jam. Ditambah sebuah surat khusus hanya untuknya.

“Bola apa ini?” tanya Heechul melihat bola kaca kristal tersebut.

“Tampaknya seperti bola peramal,” kata Leeteuk.

“Aku tak percaya Toki akan memberikan benda paling berharganya,” kata Yongso sambil makan ice cream di cuaca dingin seperti saat ini.

“Ini benda berharga?” tanya Kangin tidak percaya.

“Mullon(tentu saja)! Ini hadiah dari kakek buyutnya, dia tidak mau memberikannya kepada siapapun walaupun aku memintanya… Tapi kenapa sekarang dia malah menghadiahkannya untuk Hankyung-ssi?” kata Yongso heran nian. Ia mulai mencium sesuatu yang aneh di antara Hankyung dan Toki.

“Sepertinya aku pernah melihat bola ini di suatu tempat…” gumam Hankyung mengingat-ingat.

“Apa bagusnya bola ini? Seperti bola kristal peramal saja,” kata Heechul.

“Jangan anggap remeh bola kristal ini,” kata Yongso mengambil bola itu dari tangan Heechul. “Keistimewaannya tergantung kepada cahaya dan air. Toki menyebutnya ‘Witch Crystal’ tapi kakek buyutnya yang membuat bola ini menamainya ‘Universe Crystal’. Walaupun kelihatannya biasa saja tapi kalau didekatkan ke cahaya…” Ia mendekatkan bola kristal tersebut ke lampu meja dan bola itu memancarkan kilauan yang bergermelapan dan berwarna-warni.

Hyesun lalu memadamkan lampu dan tiba-tiba ruangan itu terlihat seperti planetarium. Benar-benar hadiah yang menakjubkan. Bagaikan sebuah proyektor kuno bila didekatkan dengan cahaya dan menghasilkan gambar yang berbeda-beda tergantung dari sudut cahayanya.

Setelah lampu kembali dinyalakan Hankyung melihat surat yang ternyata ditulis dalam bahasa Mandarin. Sementara yang lain perang colek krim kue natal, Hankyung sibuk membaca surat tersebut sambil duduk di sofa.

 

To: Super Junior 3rd elder, Han Geng.

Yo! Saat kau membaca surat ini pasti Natal sudah tiba dan aku tidak ada di sana. Maaf, maaf, karena sebagai cucu yang berbakti aku harus menghabiskan waktu Natal dan Tahun Baru di Jepang. Umm, mengenai hadiah yang kuberikan untukmu… Aku selalu melihat ‘planetarium’ bola itu di saat sedih dan biasanya aku merasa terhibur setelah melihatnya. Kuharap bola itu bisa melakukan hal yang sama untukmu, menjadi penyembuh rasa sedihmu. Lalu liontin itu… aku merasa kalau lebih baik kuhadiahkan untukmu. Jangan lupa taruh foto orang yang kau sayangi di locket-nya, ya! ^^

Jangan kau tutup hatimu lebih dari yang sekarang kau lakukan. Kau berjanji padaku, ingat? Kau bisa mengatakan apapun kepadaku. Aku mengerti posisimu karena aku pun sama. Tapi teman-teman seperti kalian membuatku untuk pertama kalinya bersyukur kalau aku masih hidup. Untuk pertama kalinya aku bersyukur karena telah dilahirkan. Dan untuk pertama kalinya aku takut dengan kematian. Kalian merubahku. Kau merubah hatiku… Aku harap bisa melihat bunga Sakura tahun depan bersama kalian. Terima kasih, Han Geng. Kau membuatku ingin bertahan sampai akhir hayatku. Terima kasih. Merry Christmas!

 

Toki

 

Surat itu disimpannya sebagai pemberi semangat. Karena bagi Hankyung untuk pertama kalinya ia merasa kalau ia telah menjadi penolong. Ia akan mengatakan sesuatu kepada Toki bila ia bertemu lagi dengannya nanti.

Walaupun ada gangguan dan hal yang tidak mengenakkan tadi, mereka tetap menikmati Malam Natal ini sepuasnya. Setelah pesta itu berakhir Yongso mengeirimkan foto-foto hari ini ke alamat e-mail milik Toki. Sayang sekali Toki tidak dapat ikut pesta Natal bersama mereka. Mungkin tahun depan akan ada pesta yang lebih meriah.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...