Part XXII

The Tale of Fairytale

Chapter 22: Disaster Birthday Celebration

Bulan April, Narita Airport, Jepang. Yongso berdiri di antara para pengunjung bandara dengan kelima member 7Oceans. Mereka baru saja tiba di negeri Sakura ini dari Seoul. Mereka dihadapkan dengan acara dadakan. Yongso terus menggerutukannya. Tapi walaupun jauh dari rumahnya ia masih dapat bertemu dengan kekasihnya karena ternyata Super Junior juga sama-sama ke Jepang. Mereka mendapat penerbangan yang sama. Penerbangan singkat itu menjadi sangat ramai dengan posisi duduk mereka. Tadinya keenam orang itu mau memakai private jet milik Presdir Lorry tapi begitu mendengar kalau Super Junior juga datang ke Jepang mereka langsung menata ulang jadwal mereka dan berangkat bersamaan. Sayangnya Toki dan Hiro masih sangat sibuk untuk berangkat bersama-sama dari Seoul ke Jepang. Saat ini keenamnya sedang menunggu Toki yang katanya akan sampai dalam waktu yang sama.

Sementara itu dengan Toki yang sedang bad mood karena pekerjaan dadakan ini terus-terusan diam. Apalagi pekerjaan terakhirnya adalah Runaway Show sebagai model brand ibunya. Manajer Ilsan sudah merasa takut menjadi sasaran pelampiasannya. Tunangannya manajer Ilsan yang juga make up artist dan hair stylist-nya Toki mencoba untuk menghilangkan kekesalan Toki dengan mengajak gadis itu mengobrol selama penerbangan dengan private jet. Manajer Ilsan hanya berharap kalau Toki tidak akan menyerang siapapun dengan kekesalan yang terus-terusan menumpuk.

Super Junior sudah pada pergi ke hotel tempat mereka menginap. Begitu Super Junior tiba para E.L.F. di Jepang berkumpul dan menyambut mereka di bandara. Eunhyuk agak menyayangkan ia tidak dapat terus bersama-sama dengan Yongso karena jadwal mereka berbeda. Tapi Yongso telah berjanji kalau dia akan menemuinya begitu sudah menemukan Toki. Hankyung terus-terusan berkirim pesan dengan Louis begitu tiba di Jepang, ia agak suntuk karena Toki tidak mengaktifkan ponselnya. Para manajer Super Junior cukup mendapat stress karena setelah mengantarkan para member Super Junior ke hotel mereka masih harus ke SM Entertainment Japan untuk menerima detail pekerjaan mereka di sini. Informasinya agak telat karena ada beberapa masalah yang sedang terjadi.

Akhirnya Yongso cs menemukan Toki yang berjalan sambil dikawal para MIB aka bodyguard dan dua ekor bodyguard berbulunya. Ketika Yongso mau menghampiri dan memeluk sepupunya itu, langkahnya terhenti setelah melihat dengan jelas ekspresi muka Toki.  Ia seperti melihat raja setan marah dari belakang Toki.

Ilsan menyapa mereka, “Oh, hai semuanya.”

“Halo, senpai~. Bagaimana New York?” sahut Asuka.

“Tidak ada yang banyak berubah. Malahan Toki berhasil menghajar beberapa komposer,” canda manajer Ilsan sambil tertawa kecil.

“Tidak heran kalau Toki sedang bad mood lagi,” gumam Cerberus sweatdropped.

Lalu Naomi berbisik-bisik dengan kakaknya, “Bagaimana dong? Kita ‘kan rencananya mau kasih surprise buat Toki-chan...”

“Mau bagaimana lagi, ini sudah tanggal 2 dan sepertinya Toki akan terus seperti itu sampai besok...” balas bisik Rusty, “mau ubah rencana?”

No, let’s take it to the hard one,” jawab Naomi dari matanya terlihat kalau dia telah merencanakan sesuatu yang mampu menggiring Toki ke dalamnya.

Well, do what you want,” kata Rusty mengangkat bahu.

Akhirnya Naomi menyeret Toki secara paksa ke kantor LME. Toki sempat protes tapi Asuka dan Rusty mengikat tangan dan kakinya serta menyumpal mulutnya. Sudah seperti penculikan saja ini. Sementara itu El menelepon seseorang,

“Squad A dan B bersiap-siap di lokasi. Ganti menjadi Plan B,” katanya kepada orang di seberang.

Begitu tiba di LME Toki dibawa ke aula dengan cahaya remang-remang di belakang gedung dan ditinggalkan di sana. Tiba-tiba ada yang menyiramnnya dengan air dari atas, ditambah telur, tepung, dan cokelat kesukaannya. Toki benar-benar marah dan berteriak-teriak kesal.

“Keluar kalian semua! Aku akan melumat kalian tanpa ampun!” serunya.

Tiba-tiba Toki diseret lagi dari belakang dan diangkat lalu digantung pada sebuah kerekan. Lampu yang remang-remang itu menjadi gelap gulita. Sudah jelas kalau Toki tidak bisa melihat walaupun dengan sebuah lampu petromax semua yang ada terlihat di matanya hanyalah kegelapan. Tapi ia bisa merasakan keberadaan orang-orang di sekitarnya dari aura dan penciumannya. Tiba-tiba sebuah lampu menyala dan menyorot satu titik di atas panggung, dengan kepala terangkat sombong dan penuh harga diri Louis berdiri di bawahnya.

Toki menggeramkan nama Louis dengan penuh kekesalan, “Lou...”

“Selamat datang, Toki-chan. Selamat datang di pesta ini,” kata Louis bergaya seperti seorang host memegang sebuah mic.

“Grrr, lepaskan aku, baka! Keluar kalian semua!!” teriak Toki.

Teriakan Toki mampu membuat siapapun yang mendengarnya sakit kepala karena setiap gadis itu berteriak dengan nada tinggi, nadanya akan naik sampai beberapa oktaf yang manusia biasa tidak akan mungkin bisa menghasilkannya dan membuat yang tidak terbiasa mendengarnya menjadi sakit kepala. Tapi Louis tidak terpengaruh karena ia telah menyumbat telinganya dengan tissue sebagai peredamnya. Tapi beberapa rekannya ada yang ambruk karena tidak kuat juga.

Ouch, that’s so mean, Toki-chan...” kata Louis tersenyum nyengir dan lebar dari telinga ke telinga.

I will get you pay for this, Lou-baka,” desis Toki. Kedua tangannya yang terikat meraih ke saku belakang celananya dan mengambil benda tajam, pisau travel untuk memotong tali yang mengikatnya. Tidak akan ada yang menyangka kalau Toki suka membawa pisau travel dari keramik yang tidak mungkin terdeteksi oleh metal detector. Begitu ia lepas dan mendarat di daratan yang solid Toki tersenyum sinis dan sadis. “See? I told you...” ujarnya bersiap untuk berlari ke arah Louis yang jaraknya sekitar 50 meter darinya.

Uh-oh... Guys, plan C!!” seru Louis bersiap untuk kabur.

“Yaa, kenapa dia bisa bawa-bawa pisau selama penerbangan!?” seru Yongso kepada rekan-rekan 7Oceans.

“Yah, mau bagaimana lagi, Yongso-chan. It’s her habit and we forgot about that,” jawab Asuka malah tersenyum nyengir.

Go to Plan C!” seru Naomi, “Nyalakan lampunya!”

Ketika lampu dinyalakan bersamaan semua firecrackers yang mereka siapkan meledak bersamaan dengan balon yang sengaja diledakan tepat di atas kepala Toki membuat gadis itu terkejut dan terduduk di lantai. Ia lebih terkejut lagi dengan apa yang tergantung di dinding aula. Poster besar berukuran 5x3 meter dengan tulisan ‘HAPPY BIRTHDAY TOKI! Congratulations: Over 100 singlesafter debut’. Dengan tampang melongonya seperti orang bodoh Toki melihat tanggal di layar ponselnya.

‘Tanggal 2 April… Ulangtahunku ‘kan sudah lewat…’ katanya dalam hati.

“Happy birthday Toki-chan!!” seru seluruh anggota keluarga LME, “dan selamat atas single ke-117nya!!!”

“Wha—?” kata Toki masih tidak mengerti dan syok.

“Maaf ya kalau terlambat, habis kau tidak ada di Jepang saat hari ulangtahunmu!” seru Asuka.

“Kau sendiri ‘kan tidak ada di Jepang juga!” seru Toki setelah sadar dan menunjuk ke arah Asuka.

Tiba-tiba ada lagi yang menyiram Toki dengan susu lalu cokelat. Gadis itu lalu mengejar siapapun yang menyiramnya. Tapi Cerberus menangkapnya dan mengoleskan krim kue ke wajah Toki dibantu oleh Yongso.

“Kalian gila…” gumam Toki.

“Setidaknya kami tidak lebih gila darimu, Toki-ah~,” sahut Yongso tersenyum lebar.

Kejutan ulang tahun ini sama sekali tidak membuat Toki terharu, yah terharu sedikit sih, tapi semua kejahilan dari anggota keluarga LME sudah memicu perang dengannya. Akan tetapi berkat kecerdikan dari Totto, Louis, Cerberus, Yongso, Asuka, Rusty, Naomi, El, dan Hiro yang punya otak kriminal ajaran dari Toki hal itu sama saja senjata makan tuan bagi gadis itu.

Toki mendapat bermacam-macam hadiah dari yang paling normal sampai yang paling aneh. Presdir Lorry yang sebenarnya menjadi otak dari segala kejutan itu dan yang dari tadi hanya menonton dari ruang audiotorium memberikan sebuah buku berjudul, ‘How To Seduce A Man’. Mentang-mentang Toki harus segera menikah beliau malah memberikan buku yang sama sekali tidak ada gunanya. Dan karena hadiah tersebut Presdir Lorry mendapat ‘bogeman’ dan ‘timpukan’ dari Toki yang marah.

“Lorry ajeossi, kenapa ajeossi malah menghadiahkan buku yang menyinggung seperti itu sih?” tanya Yongso kepada pamannya yang aneh tiada duanya.

“Yah, ajeossi pikir dia tidak punya pacar karena tidak bisa membuat laki-laki tertarik,” jawab Presdir Lorry tersenyum nyengir, “tapi sepertinya bukan karena hal itu…”

“Aish, tentu saja bukan! Ajeossi lihat saja, dia punya lebih banyak teman cowok dari pada teman cewek,” kata Yongso, “aku tak pernah melihatnya jalan bersama teman cewek selain aku, Naomi, dan Kihyun.”

“Yah~, maklumlah ajaran dari lingkungannya. Lagipula cewek itu menakutkan jadi lebih baik ajeossi membesarkan Toki-chan yang tidak banyak bergaul dengan cewek dan lebih banyak bergaul dengan cowok agar dia tidak sulit memilih pasangan nanti, tapi sepertinya ajaran ajeossi menyimpang jauh…” desah Presdir Lorry.

“Huh, baru sadar sekarang?” gerutu Yongso.

“Omong-omong, Yongso-chan,” tiba Presdir Lorry tampak serius berbicara menggunakan bahasa Jepang, “kudengar Toki-chan sedang dekat dengan seorang cowok ya, akhir-akhir ini?”

“Eh? Dari mana paman mendengarnya?” tanya Yongso agak terkejut.

Tapi cengiran Presdir Lorry membuat paman tua itu semakin misterius. “Oh, dari beberapa agen rahasia. Gaisofu-sama juga sudah mengetahuinya, maka dari itu beliau mempercepat tanggal perjodohan Toki.”

“Mworago?!”

 

+             +             +

 

Malam itu di hotel tempat para member Super Junior menginap, Eunhyuk menerima MMS dari Yongso berupa foto, sebuah foto kejadian tadi siang di LME, gambar Toki yang digantung, basah kuyup dan berlumuran dengan cokelat, telur, dan tepung, dan melotot ke arah kamera. Di bawahnya ada pesan singkat dari Yongso:

 

Hasil dari kejahilan anggota keluarga LME untuk ultah Toki. Anak itu melotot dengan seramnya dan mengancam akan membunuh kami semua ha… ha… ha… Oh, besok kalian ke kantor LME lagi ‘kan?—Yongso

 

Eunhyuk tertawa terpingkal-pingkal begitu melihat foto tersebut. Lalu ia sebarkan kepada para member Super Junior yang lain. Member yang lain juga sama tertawanya. Heechul sampai mengoceh,

“Kenapa mereka melakukan hal yang menyenangkan seperti ini tanpaku?”

“Kasihan Toki kalau dia dijahili olehmu,” sahut Hankyung.

Kemudian Eunhyuk membalas MMS tersebut.

 

Tentu saja besok kami ke LME untuk rekaman lagu, besok kau ada di sana juga ‘kan?—Eunhyuk

 

Tidak~, aku mendapat liburan karena telah mengurus hal besar di LME hehehe… Pekerjaanku di Jepang hanya satu, untuk N.O.S.~ Tapi besok aku akan ikut Toki-ah ke LME—Yongso

 

Baguslah, sepi tidak ada dirimu, Yongso-ah—Eunhyuk

 

Yaa, dasar gombal—Yongso

 

Hehehe :D—Eunhyuk

 

Setelah mengirim SMS terakhirnya Eunhyuk disuruh tidur oleh manajernya karena besok mereka harus bangun pagi dan mulai melakukan rekaman di kantor LME Japan. Walaupun tim produksi dan komposernya masih sama, tapi mereka tegang juga karena lokasi yang berbeda.

 

+             +             +

 

Pagi hari di kediaman Kuzuryu yang besar seperti sebuah komplek perumahan dengan tanah seluas sekitar 10 hektar lebih (tuan tanah euy!). Bangunan induk berupa rumah tradisional yang besar dan lebar dan di sekitarnya masih ada bangunan-bangunan yang lebih kecil. Tamannya seluas taman umum dengan kolam koi dan deretan pohon Sakura yang bermekaran dengan indahnya. Rumputnya pendek dan terpotong rapi dan masih ada banyak tanaman lain termasuk bonsai dengan bentuknya yang eksotis(wkwkwkwk…). Dengan pekerja sekitar seratus orang, rumah tersebut bagaikan istana pada zaman Edo.

Biasanya pagi hari menjadi saat yang tenang dengan suara para pelayan yang memulai rutinitas melayani majikan mereka dan tukang kebun menyirami tanaman-tanaman. Akan tetapi pagi ini berbeda, diawali dengan teriakan milik Toki yang mengejar-ngejar Louis dan Totto ke dojo.

“Kembali kalian berdua!!” seru Toki yang hanya memakai hakama putih.

“Tuh ‘kan, To~! Salah kita mengambil cincin kesayangan miliknya~!” kata Louis sambil terus berlari.

“Mau bagaimana lagi, album itu tidak ada padanya!” balas Totto juga sambil berlari.

Yongso yang menonton kejadian tersebut dari ruang makan hanya bisa menghela nafas. Ketiga orang itu benar-benar seperti anak kecil bila berada di lingkungan yang familiar seperti di sini. Sebentar lagi pasti mereka akan dimarahi oleh kakek buyut karena telah membuat keributan di pagi buta.

“Yongso, kenapa mereka sudah ribut pagi-pagi begini?” tanya suara yang dalam dan terdengar tegas dari balik punggung Yongso.

Ketika Yongso berbalik  ternyata sudah ada kepala keluarga Kuzuryu dan juga ayah kakek buyutnya Toki, Soutaki Kuzuryu. Beliau berperawakan tegap dan gagah walaupun usianya sudah seperti kura-kura. Wajahnya pun masih terlihat seperti baru berusia akhir 40 tahunan. Yup, benar-benar ciri-ciri khusus keluarganya, baby face.

“Ohayou gozaimasu, Soutaki-sama,” salam Yongso. “Seperti biasa Louis dan Totto melakukan hal bodoh yang membuat Toki-chan marah,” jawabnya menjelaskan.

“Mereka sejak kecil tidak pernah berubah,” desah Soutaki.

“Dimana Takumi-sama dan Hoshihiko-jiisama?” tanya Yongso heran, padahal sebentar lagi waktunya sarapan.

“Takumi ada di ruang kerjanya sedangkan Hoshihiko sudah berangkat sejak subuh tadi ke Karuizawa,” jawab Soutaki sambil membaca surat kabar alias koran.

“Kalau Faye-san?” tanya Yongso lagi.

“Bukankah tadi dia ke ruang kerjanya di belakang rumah induk? Mungkin dia mau menyelesaikan robot terbarunya lagi,” jawab Soutaki matanya tak lepas dari tulisan yang tercetak di atas koran.

“Ro-robot? Bukannya Faye-san itu bidang kedokteran, ya?” tanya Yongso agak terkejut dengan informasi kecil tersebut.

“Itu hanya hobinya sejak kecil, kadang-kadang dia membuat mainan robot-robotan seperti robot pet. Ah, kalau tidak salah Toki mempunyai dua robot pet buatannya, mungkin ada di kamarnya,” jelas Soutaki.

“Tertangkap kalian berdua!!” seru Toki diselingi dengan tawa maniaknya setelah berhasil menerjang jatuh Totto dan Louis. Ia lalu mengambil cincinnya kembali dari tangan maling apes tersebut.

Soutaki kembali menghela nafas. “Ayo, kalian bertiga cepat duduk,” perintahnya.

Lalu putranya Soutaki-sama dan juga kakek buyutnya Toki, Takumi Kuzuryu menampakan dirinya. Beliau sama saja dengan ayahnya, tubuh gagah dan tegap, wajah tampan, dan awet muda. Takumi tidak sekeras ayahnya, lebih suka bercanda dengan cicitnya, tapi kalau sudah berhubungan dengan kesenian jangan sampai membuat kesalahan sedikitpun karena beliau paling serius kalau sudah menyangkut soal seni.

“Ohayou, Otou-sama. Ohayou, kodomotachi,” sapa Takumi sambil tersenyum.

“Ohayou,” sahut Soutaki lalu meletakkan korannya.

“Ohayou, Takumi-sofu~!” sahut keempat anak iseng dan jahil itu.

“Ayo, kita mulai sarapannya,” kata Soutaki, “Itadakimasu.”

“Itadakimasu!”

Toki teringat sesuatu ketika mereka tengah sarapan. Ia lupa untuk menanyakannya kepada Kakek buyut Soutaki.

“Sou-sama, apakah villa di Karuizawa ada yang sedang memakai?” tanya Toki.

“Tidak, tapi Hoshihiko ada di sana,” jawab Soutaki. “Untuk apa kau menanyakannya, Toki?”

“Humm~, bulan Mei nanti seharusnya ada membership training. Kurasa Karuizawa tempat yang tepat atau mungkin Okinawa,” jelas Toki.

“Eh?! Aku baru tahu!” sela Yongso.

“Kau ini selalu tidak mendengarkan isi diskusi, ya?” celoteh Totto sweatdropped.

“Hehehe, gomen…” kata Yongso malah terkekeh.

Toki malah berhenti makan dan mendesah, “Aku sudah selesai, terima kasih untuk hidangannya.”

“Kau belum menyelesaikan sampai setengahnya, Toki-chan!” kata Louis. Tidak biasanya soulmate-nya itu makan tidak sampai habis, setengahnya saja tidak sampai, padahal biasanya dia akan makan sampai tiga porsi.

“Toki,  habiskan makananmu,” suruh Takumi.

“Moushiwake arimasenga(maaf), hari ini aku tidak ada nafsu makan sama sekali,” tolak Toki, ia hanya meminum ocha hangat.

“suji-san,” panggil Soutaki kepada kepala pelayan di rumah itu(ini berupa plesetan author, suji=butler).

“Hai, Kyosho(tuan besar)-sama,” sahut kepala pelayan tersebut.

“Bawakan segelas susu dingin untuk Toki, campurkan dengan vitamin yang biasa diminumnya,” perintah Soutaki.

“Baik, akan segera saya bawakan,” kata kepala pelayan itu lalu mempermisikan dirinya untuk pergi mengambil susu dingin untuk Toki.

“Sou-sama~! Sudah kubilang aku tidak ada nafsu makan,” protes Toki melotot ke arah kakek buyutnya yang bisa dibilang sama keras kepalanya dengan dirinya.

“Walaupun kau tidak makan setidaknya kau harus mengisi perutmu yang kosong walaupun dengan segelas susu. Kau tidak akan bisa turun ke medan perang dengan perut yang kosong,” ujar Soutaki balas melotot ke arah Toki.

“Aahh~, bicara dengan Sou-sama bisa bikin sakit kepala~!” erang Toki membenturkan kepalanya ke atas meja.

“Dia mulai stress sendiri,” gumam Yongso sweatdropped.

Lalu kepala pelayan itu kembali lagi membawakan segelas susu dingin yang sudah dicampur dengan obat ataupun vitamin milik Toki. Setelah dipelototin terus oleh Soutaki akhirnya Toki menghabiskan susunya.

Begitu selesai sarapan keempat anak-anak jahil itu berangkat kerja(kecuali satu orang yang pengen ketemu pacarnya…) ke kantor LME. Totto dan Toki bawa mobil masing-masing karena keduanya adalah ‘mad driver’. Yongso ikut di mobil Toki dan berkali-kali memperingatkan sepupunya itu agar tidak mengebut. Tapi seperti biasa bagi Toki sih masuk telinga kanan keluar telinga kiri, dia sama sekali tidak menghiraukannya.

 

+             +             +

 

Super Junior gangs pagi itu tengah menunggu tiga komposer, tiga serangkai LME yang sadis-sadis dan tanpa ampun itu di lobby. Produser Kim Sang sudah tiba dan juga menunggu tiga orang itu. Tapi kalau Eunhyuk sih menunggu orang lain(hehehe…).

Tapi lama kemudian orang-orang yang ditunggu-tunggu tiba juga. Totto dan Toki terlihat segar bugar sedangkan Louis dan Yongso terlihat seperti pada mabuk. Thanks to our mad drivers… Tapi begitu melihat Eunhyuk—Yongso langsung menghampiri pemuda tersebut. Toki tercengang melihat aura romantis di sekitar Eunhyuk dan Yongso. Dalam hati ia bertanya-tanya, ‘sejak kapan mereka rujuk lagi?’. Ketika Toki mau menanyakan hal tersebut kepada kedua lovely-dovey itu, Yongso sudah mengatakan sesuatu duluan.

“Jaang~! Hadiahmu sudah kupenuhi ya, Toki-ah~!” kata Yongso sambil tersenyum lebar.

“Wh—at? Kami-sama!” seru Toki tiba-tiba ia berlari untuk melakukan lariat kepada pasangan lovely-dovey tersebut akan tetapi Hankyung menahannya lalu memanggulnya seperti karung beras. Seperti dulu saja. “Hey! Put me down!

Shall we go now?” tanya Louis sambil memencet tombol lift.

Sementara itu Toki sudah pasrah kembali dan tidak melakukan perlawanan apapun. Sebab saat masuk lift tadi kepalanya hampir terbentur karena dia banyak polahnya. Begitu tiba di studio Hankyung menurunkan Toki yang dengan lucunya memelototinya. Hankyung tidak terlalu merasa takut dengan pelototan tersebut malah ia menantang Toki. Louis dan Totto hanya bisa geleng-geleng kepala sementara yang lainnya asyik menonton adu mulut antara Hankyung dan Toki. Hankyung berada di atas angin. Rasanya asyik membuat Toki yang biasanya selalu menang jadi hampir kalah dan merajuk kesal.

“Geng-geng, jangan menggodanya lagi. Kau bisa dibuat babak belur nanti,” sela Louis sweatdopped.

Akhirnya Hankyung dan Toki berhenti juga karena Totto mengeluarkan senjata rahasia. Sebuah cokelat limited edition sebagai pancingan untuk Toki agar dia tenang. Toki jadi makin mirip dengan anjing saja, menurut kalau diberi hadiah(wkwkwk…). Akhirnya mereka memulai rekaman begitu Toki sudah tenang dan siap mengoreksi bagian-bagian yang salah. Yongso sudah pergi lagi untuk menemui pamannya yang super aneh itu dan membicarakan soal membership training yang dimaksud oleh Toki tadi.

Selama rekaman Toki terus-terusan bersandar di punggung Louis sambil mengoreksi tiap bagian yang kurang dan salah. Pendengarannya yang tajam memang tidak bisa diremehkan.

Toki memberitahukan hasil analisisnya dan ternyata banyak yang harus diperbaiki. Dan gadis itu membagi perbaikannya menjadi tiga hari rekaman. “Leeteuk-ssi dan Yesung-ssi, pada bagian kalian iramanya seharusnya terdengar seperti detak jam, tic toc tic toc…” Toki mengatakannya dengan sikap profesional pada pekerjaannya, “Heechul-ssi, pada bagianmu akan terdengar seperti gema dari detak jantung… Kim Sang sunbae, kurangi penggunaan synthesiser…. Kemampuan vokal mereka harus lebih jelas…” Tapi dari ekspresi wajah Toki masih ada yang kurang dan mengganjal.

Louis tahu betul ekpresi tersebut, soulmate-nya itu sama sekali tidak puas dengan nyanyian para member Super Junior yang indah. “Apakah ada lagi yang kurang, Toki-chan?” tanyanya.

“Um, tapi aku takut kalian akan tersinggung,” jawab Toki menganggukkan kepalanya.

“Malhaebwa!” kata Heechul dengan posisi tiduran di sofa seperti kucing.

“Tapi…” ujar Toki merasa ragu. Tapi tangan Hankyung yang membelai kepalanya menghapus keraguannya dan dengan lantangnya ia berkata, “Lagu ‘Neorago’ ini adalah lagu recycling dari lagu ‘Ittosuyu—‘ milikku, aku ingin membuatnya lebih baik dari pada milikku. Yang punyaku sama sekali tidak bisa dipakai sebagai lagu dance karena satu hal, aku menggunakan hymmnos sebagai dasarnya. Jadi musiknya ada yang banyak diubah agar dapat dipakai sebagai lagu dance. Suara kalian pas, dan aku menyukai suara kalian… tapi ada kekurangannya…”

“Apa itu?” tanya Siwon siap menerima segala kritikan.

“Aku tak bisa merasakan perasaan kalian saat menyanyi dan hal tersebut sangat fatal untuk lagu ini…” jawab Toki menundukkan kepalanya.

“Mwo?” reaksi Leeteuk terkejut. Baru kali ini ada orang yang mengatakan hal tersebut di depan muka mereka.

“Gomenasai, memang lebih baik aku tidak mengatakannya,” kata Toki sambil membungkukkan badannya.

“Ah, kalau dipikir-pikir aku mengerti maksudmu…” kata Louis sambil melihat catatan koreksi milik Toki, “bedanya antara lagu ballad yang masih bisa dipakai untuk lagu dance dengan lagu hymmnos yang tidak bisa diikuti dengan gerakan-gerakan tidak perlu selain teknik vokal dan perasaan saat menyanyi…”

“Maksud hyung?” tanya Ryeowook. Sejak bekerja sama dengan LME Ryeowook jadi sering belajar jenis-jenis musik yang jarang-jarang dipakai sepeti hymmnos yang banyak ada pada lagu-lagunya Toki dan 7Oceans. Ia menyukai lagu-lagu mereka jadi dia meneliti lebih dalam rahasia yang sebenarnya tidak ada pada lagu-lagu mereka.

“Nah~, ayo kita latihan tanpa melihat syair lagu. Kalau kalian sudah hafal ‘kan lebih mudah menyanyikannya sambil menyelipkan perasaan yang tepat untuk lagu ini,” jelas Louis.

“Oh, jadi hanya begitu saja,” desah Kangin sudah takut-takut mereka akan mengulang seluruhnya dari awal.

“Dari segi teknik vokal, kalian sudah sangat bagus dan tak perlu perbaikan macam-macam lagi pula that old man tidak meminta kami mengubah cara menyanyi kalian… Yeah, time to throw the old image…” kata Louis tersenyum nyengir.

“Louis, kau banyak bicara. Cepat lanjutkan!” protes Kim Sang.

“Hai, hai,” sahut Louis menyuruh setengah dari member Super Junior masuk ke dalam ruang kotak yang menjadi tempat rekamannya. Sebenarnya sih cukup luas untuk mereka semua masuk tapi yang mengajarinya hanya ada satu jadi begitulah.

“Aku akan ke divisi akting dulu ya, kuserahkan semuanya kepadamu, Lou!” seru Toki berjalan ke arah pintu.

Okay! Let’s get ready, Kids!” sahut Louis melewatkan ekspresi terakhir Toki sebelum gadis itu pergi.

 

+             +             +

 

Ketika memasuki lift Toki bertemu dengan Faye yang berada di dalamnya. Meskipun saat ini Toki sedang merasa kesakitan ia tidak bisa melewatkan kesempatan ini begitu saja. Faye menatapnya sambil mengangkat sebelah alisnya. Mereka memang mirip satu sama lain seperti melihat bayangan di cermin tapi bedanya ia saat ini tidak merengut kenapa Toki terlihat merengutkan wajahnya?

“Sepertinya kau kembali kehilangan Yongso lagi, nee Faye-niisan?” kata Toki dengan nada menyindir.

“Hm, tidak juga. Bukan berarti dia telah meninggal ‘kan?” balas Faye tetap tenang.

“Memang sih, tapi Yongso telah kembali kepada Hyukkie dan menjadi pasangan yang paling bahagia~,” kata Toki tetap tidak menyerah untuk membuat sepupunya itu merasa kesal, “usahamu untuk membuatnya berpaling padamu jadi sia-sia deh.”

“Benarkah menurutmu begitu? Kurasa tidak juga, aku masih bisa mendapatkan Yongso dengan cara yang lain. Dia kembali pada pacarnya itu bukan berarti mereka tidak akan berpisah lagi, Toki-chan…”

“Jangan harap kau bisa memisahkan mereka, aku tidak akan membiarkanmu melakukannya,” desis Toki mengancam Faye.

Tapi Faye tidak terpengaruh dengan ancaman pelan darinya. “Oh, tentu saja aku akan melakukannya. Aku masih punya banyak waktu untuk melakukannya, tidak seperti dirimu yang hanya memiliki waktu yang pendek untuk terus melindungi mereka…”

You sick bastard…” geram Toki.

“Kau bahkan masih belum mengingat orang itu,” lanjut Faye tertawa kecil tapi bagi Toki terdengar seperti suara tawa nenek sihir.

Akan tetapi kata-kata Faye kembali membuatnya tercengang dan heran. ‘Siapa yang masih belum kuingat?’ batinnya.

“Kau kejam sekali, Toki-chan. Kau masih tidak mengingat ‘Kou’ seorang. Dia menunggumu. Tapi sepertinya Totto dan Louis juga tidak ingin kau mengingatnya. Kau tidak ingat?” lanjut Faye tersenyum sinis.

Apa yang dikatakannya? Siapa yang dia maksud? Kou? Siapa itu Kou? Aku ingat pernah membaca nama itu di suatu tempat… di diary?’ pikiran Toki penuh dengan pertanyaan-pertanyaan.

“Cincinmu itu juga ada hubungannya, Toki-chan. Kou memiliki pasangannya, dia satu-satunya harapan hidupmu saat itu,” kata Faye lagi terus menyudutkan Toki.

Gadis itu seperti melihat sebuah kilas balik dalam kepalanya tapi tidak terlalu jelas. Semakin ia berusaha untuk mengingatnya rasa sakit di kepalanya yang sejak di studio tadi sudah ada semakin parah. Kakinya terasa kehilangan kekuatan untuk menopang tubuhnya.

“Aku tidak akan seperti kau, aku akan memenuhi ambisiku untuk memiliki Yongso,” kata Faye sambil tersenyum menyeringai. Dari malaikat berubah menjadi iblis.

Lalu Toki mendorong Faye dengan kekuatan yang begitu banyak hingga membentur ke arah pintu lift. Kemudian pintu lift tersebut terbuka dan keduanya terjatuh keluar dari lift. Kedua tangan Toki mencekik leher Faye sekuat tenaga dari tangan kurusnya.

Akh—T-toki, l-let me go…” kata Faye tersedak dengan nafasnya yang tercekat.

You won’t dare to separate them. I won’t let you to do that even though I must kill you!” seru Toki dengan air mata mengalir di sela-sela pipinya.

“Kami-sama, Toki!” seru seseorang yang baru keluar dari lift yang satu lagi. Ia menarik Toki dan melepaskan Faye dari gadis itu.

Thanks, Kyo,” ucap Faye lalu terbatuk-batuk dan menarik nafas panjang.

 “What the hell is going on here?” tanya Kyo menahan Toki yang nafasnya terburu-buru dan seperti sedang kesakitan. Pemuda jangkung dengan tinggi 195 cm dan mengenakan headband putih pada kepalanya itu melotot ke arah Faye yang sedang merapikan pakaiannya.

Just a little argument,” jawab Faye memalsukan senyumnya.

I don’t think so,” kata Kyo dingin. Kemudian ia baru sadar kalau keadaan gadis yang ditahannya tidak normal. “Nee, Toki? Daijoubu?” tanyanya. Tapi ekpresi muka Toki tidak menandakan jawaban positif, gadis itu memegangi dadanya seperti sedang merasakan rasa sakit yang luar biasa. “, not again!” rutuk Kyo lalu mengangkat Toki dan membopongnya pergi berlari meninggalkan Faye sendirian dengan wajah syok.

 

Dari lobby terdengar teriakan Kyo memanggil-manggil manajer Ilsan dan menyuruh seseorang untuk memanggil ambulans. Suara Kyo terdengar sampai ke studio di lantai 4, tempat para bocah dorky itu melanjutkan pekerjaan mereka bersama dengan Kim Sang, Totto, dan Louis.

Perasaan Hankyung sudah tidak enak sejak Toki pergi meninggalkan mereka di studio. Ia melihat raut wajah gadis itu sebelum dia pergi dan terlihat menyesakkan. Ia khawatir dan punya firasat kalau akan terjadi sesuatu terhadap Toki. Dan ternyata firasatnya itu benar.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...