Part XXIII

The Tale of Fairytale

Chapter 23:Spy Next Door

 

Beberapa jam telah berlalu sejak Kyo berteriak kepada orang-orang di lobby untuk memanggil ambulans dan Toki dibawa ke rumah sakit. Kyo dan manajer Ilsan menunggu di depan ruang rawat di dalam bagian ‘Special Intensive Care X Genetic Unit’. Manajer Ilsan meminta penjelasan Kyo kenapa kondisi Toki sampai drop seperti sekarang.

“Seharusnya dia baik-baik saja, apa yang sebenarnya telah terjadi, Kyo?” tanya manajer Ilsan menunggu penjelasan Kyo.

Kyo menghela nafas lelah, setidaknya mereka tidak terlambat dan Toki masih bisa diselamatkan. Tapi ia harus menjelaskan, “Aku melihat Toki sedang mencekik Faye di atas lantai di depan pintu lift, sepertinya mereka bertengkar. Well, aku menarik Toki dan menahannya tapi keadaan Toki sudah aneh saat dia mencekik Faye.”

“Faye? Kenapa anak itu bertengkar dengan Toki?” tanya Ilsan heran.

“Mana kutahu, senpai. Yang jelas Toki tampak seperti akan membunuh Faye saat itu juga,” jawab Kyo memandangi tembok di seberangnya dengan mata sayu.

Lalu dokter yang memeriksa Toki keluar dari ruang rawat, ekspresi wajahnya tampak serius. Manajer Ilsan dan Kyo segera menghampiri beliau dan menanyakan keadaan Toki. Tapi jawaban dari dokter tersebut membuat keduanya bernafas lega sekaligus tegang.

“Toki-san baik-baik saja walaupun tadi sempat ada serangan dan membebani jantungnya yang sehat. Kondisinya memang sudah lemah sebelum serangan. Tapi apabila ada serangan lagi seperti tadi mungkin dia tidak akan bertahan. Sebisa mungkin jaga emosinya agar ia tidak emosi dan tetap stabil. Dan jangan memaksakan dirinya untuk mengingat ingatannya yang hilang karena hal itu pun akan membebani otaknya. Hal terakhir yang kita inginkan adalah dia mengalami serangan jantung dan mati otak....” jelas dokter tersebut. “Sayangnya karena Profesor Ken’i sedang tidak ada di sini, kami tidak berani memberikan pengobatan seperti biasanya untuk Toki-san. Kalau sudah tidak terjadi komplikasi, besok dia sudah boleh pulang.”

“Baik, terima kasih banyak atas bantuannya,” kata manajer Ilsan membungkuk hormat.

Begitu dokter tersebut pergi meninggalkan mereka berdua Kyo masuk ke dalam ruang rawat dan duduk di sebelah tempat tidur. Sementara manajer Ilsan menelepon Soutaki gaisofu dan memberitahu beliau keadaan cicitnya. Toki tak memejamkan matanya setelah dokter itu pergi, ia melihat temannya, Kyo memandangnya dengan pandangan khawatir.

“Hai, Kyo-chan,” sapa Toki tersenyum lemah.

“Hai juga, Toki-chan. Apakah kau merasa lebih baik?” tanya Kyo balas tersenyum.

“Ya, maaf sudah membuatmu khawatir,” jawab Toki.

“Nee, kenapa saat itu kau sepertinya ingin membunuh Faye? Dia sepupumu, bukan?”

He deserved that. I will do anything to stop him from separating Yongso from her boyfriend,” desis Toki.

You’re too much. That doesn’t mean you can kill him. You could be arrested, you know?

Like I care...

Stop acting like a little kid.

What?

“Kau temanku yang berharga, jangan sia-siakan hidupmu hanya untuk membunuh orang yang sedarah denganmu. Kau akan menyesal nantinya... Berjanjilah padaku Toki, kau tidak akan melakukan sesuatu yang bodoh dan hidup dengan senyum,” nasihat Kyo sambil menggenggam tangan Toki.

“Kyo-chan...” gumam Toki terkesima dengan temannya di LME dan juga temannya saat masih sekolah dulu. “Hai, aku berjanji...”

“Berikan jari kelingkingmu yang kanan,” pinta Kyo mengulurkan tangan kanannya.

“Eh? Buat apa?” tanya Toki sambil mengulurkan tangan kanannya dengan jari kelingking sendiri yang tidak melipat.

Kyo menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Toki sambil mengucapkan, “Yubikiri genman, uso tsuitara harisenbon nomasu. Yubikitta(mengaitkan jari, jika kau berbohong kau harus menelan ikan balon. Jari terkait.)”

 

+              +              +

 

Sementara itu di LME setelah Toki dibawa pergi dengan ambulans, Faye tanpa diundang oleh siapapun masuk ke dalam studio 4. Ekspresi wajahnya masih kelihatan syok dan pucat. Orang-orang yang ada di dalam studio memandanginya dengan pandangan heran. Para member Super Junior tidak memasang siaga satu karena saat ini Yongso tidak ada bersama mereka.

Louis menyapa pemuda tersebut, “Yo, Faye. Kenapa kau pucat begitu? Ah, tadi pagi kau tidak ikut makan pagi, ya?”

Tapi Faye tidak menjawab dan pandangannya tertuju kepada Hankyung seorang. Lalu ia melirik ke arah Eunhyuk dan kembali lagi kepada Hankyung serta desahan yang terdengar seperti penyesalan.

“Yaa, kenapa kau memandangi Hankyung hyung seperti dia makanan untukmu?” kata Kangin.

“Haa? Makanan? Untuk apa aku memakan dia?” balas Faye sambil menunjuk ke arah Hankyung, “dia sama sekali tidak lezat...”

“Err,  Faye, kau kedengarannya seperti Sumanto atau seorang gay,” kata Louis sweatdropped.

“Aku tidak akan memberikan Hankyung kepadamu!” seru Heechul melindungi sohibnya.

“Siapa juga yang mau,” kata Faye sambil memutar bola matanya. Lalu ia kembali menghela nafas.

“Oh ya, Faye... Apakah kau tahu tadi ribut-ribut di bawah karena apa?” tanya Kim Sang yang sibuk mengoreksi rekaman Super Junior.

“Entahlah, kudengar Toki dibawa ke rumah sakit,” jawab Faye sambil mengangkat bahunya, “Kyo ribut soal Toki kena serangan atau semacamnya...”

Tiba-tiba Totto sudah pergi secepat kilat. Louis mengerang, “Ah, kenapa kau tidak bilang hal ini secepatnya? Dan kenapa kau sekarang tidak ke rumah sakit? Kau dokter bukan?”

Nope, di rumah sakit ada yang bisa menanganinya. Aku lebih memilih menunggu Yongso-chan datang,” jawab Faye tersenyum dengan senyum palsunya yang seperti malaikat.

“Aish, kau ikut aku, baka!” bentak Louis lalu menyeret Faye untuk ikut pergi bersamanya meninggalkan Kim Sang dan para member Super Junior yang tercengang.

“Kim Sang-ssi, apa yang sebenarnya telah terjadi?” tanya Siwon.

“Itu bukan urusan kalian,” jawab Kim Sang dengan dinginnya. “Kalian boleh pergi sekarang. Besok lusa kalian kembali lagi untuk menyelesaikannya lagi,” ordernya.

“Baik,” jawab pemuda-pemuda itu terkejut dengan sikap Kim Sang yang berubah drastis. Aneh...

 

+              +              +

 

Begitu urusan dengan pamannya selesai Yongso segera ke hotel tempat para member Super Junior tinggal setelah ditelepon oleh Eunhyuk. Yongso agak merasa heran, tumben sekali rekaman langsung bubar dan tidak sempat pergi main seperti biasanya. Jadi Yongso menemui mereka semua di dalam café and lounge.

Yongso menemukan para member Super Junior sedang bersantai di dalam dengan tampang lesu dan suram. ‘Ini sih sama sekali tidak bersantai…’ kata Yongso dalam hati. “Annyeong~,” sapa Yongso kepada mereka, para penyamun. (wkwkwk…) Ia memberikan kecupan di pipi untuk pacarnya (prikitiw~!).

“Yongso-ah, annyeong,” sapa Sungmin sebagai ganti Leeteuk yang sudah ‘tewas’ di atas sofa, rohnya sampai keluar dari mulutnya.

“Kenapa kalian ada di sini? Biasanya Louis atau Toki akan mengajak kalian pergi begitu selesai rekaman,” tanya Yongso sekarang duduk di sebelah Eunhyuk.

“Kami diusir oleh produser Kim Sang,” jawab Kangin singkat.

“MWO!? DIUSIR!?” seru Yongso dengan suara yang keras.

“Ssshh, bukan itu. Kangin hyung salah mempersepsikannya,” kata Siwon meluruskan jawaban Kangin yang ngaco. “Kim Sang-ssi menyudahi rekaman karena Totto hyung dan Louis hyung pergi dengan Faye-ssi,” jelasnya.

“Lalu Toki-nya kemana?” tanya Yongso lagi.

“Umm, dia pergi katanya sih mau ke divisi akting atau apapun itu,” jawab Yesung.

“Jamkkan(tunggu)! Totto hyung langsung bersikap aneh begitu Faye mengatakan sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan Toki… Lalu Louis hyung juga terus pergi sambil membawa Faye juga,” sela Sungmin sambil mengingat apa saja yang dikatakan oleh ketiga orang itu dalam bahasa Jepang, “Faye bilang Toki dibawa ke rumah sakit karena terkena serangan atau semacamnya…”

“Sungmin-ssi, kau bicara ngawur. Aku akan menelepon ke rumah Jeungjobu…” kata Yongso mencari nomor kediaman Kuzuryu di Tokyo dan meneleponnya. Setelah beberapa saat gadis itu berbicara dalam bahasa Jepang dan terlihat seperti sedang dimarahi, ia kembali berbicara, “Kau benar-benar ngawur… Toki ada di rumah dan marah-marah karena aku bilang dia dibawa ke rumah sakit.”

“Yang benar? Mungkin saja dia sudah pulang lagi,” kata Heechul.

Lalu Hankyung menyela, “Tidakkah kalian merasa Toki agak aneh hari ini?”

“Apa maksudmu, hyung?” tanya Donghae.

“Dia tidak terlalu aktif hari ini…” kata Hankyung, “dia juga tidak memancing argumen dengan Heechul ataupun mengisengi Eunhyuk dan Donghae. Kyuhyun pun sama sekali tidak menjadi korbannya hari ini…”

“Mungkin dia sedang tidak mood saja…” kata Shindong.

“Eh? Memang hari ini Toki-ah lebih aneh dari pada biasanya. Dia punya nafsu makan yang melebihi Hankyung-ssi, Eunhyuk oppa, ataupun Shindong-ssi… Tapi hari ini dia hanya makan tidak sampai setengah porsi… Ini kasus!” kata Yongso.

“Kenapa kalau Toki makan sedikit menjadi kasus, Leeteuk hyung?” tanya Ryeowook kepada leader Leeteuk yang terkapar di atas sofa.

“Karena dia sama saja seperti Shindong. Bumi akan terbalik bila mereka makannya hanya sedikit,” jawab Leeteuk.

“Ah, hyung bisa saja…” kata Shindong tersipu malu-malu.

“Kita main detektif-detektifan lagi?” tanya Eunhyuk.

“Geureomyeon! Kita selidiki misteri ini!” sahut Yongso berapi-api.

“Yaa, memangnya kita anak kecil disuruh main detektif-detektifan?” sela Heechul.

Tapi para member yang lain tidak menghiraukan perkataan Heechul. Mereka malah bersemangat karena menemukan permainan baru.

“Kalian besok tidak ada jadwal ‘kan?” tanya Yongso membuka agendanya.

“Tidak ada, kami bebas sampai lusa~,” jawab Kyuhyun malah bermain Starcraft.

Mereka lalu berkumpul membicarakan jadwal masing-masing dan mencocokannya untuk melakukan penyelidikan kasus pertama mereka(sejak kapan Suju buka kantor detektif? -_-‘).

“Kalau begitu aku akan kemari dengan Kihyun setelah menjemput adikku di bandara,” ujar Yongso.

“Kenapa Kihyun dan adikmu juga datang kemari?” tanya Yesung.

“Anggota N.O.S. pada berkumpul di Tokyo karena kami akan ikut konser di Tokyo Dome nanti…” jawab Yongso, “kalian tidak tahu? Kami pun akan ikut acara interview-nya juga.”

“Akan ada Hyesun? Hm… hehehe…” gumam Donghae merencanakan sesuatu.

“Yaa, Donghae-e. Awas kalau kau berani macam-macam pada adikku,” ancam Yongso.

 

+              +              +

 

Esoknya hari yang cerah dan hangat kembali datang pada awal musim semi ini. Setelah menjemput Hyesun yang ternyata ingin ikut juga—Yongso dan Kihyun pergi ke hotel. Keduabelas member Super Junior minus Kibum yang sebenarnya memang tidak ikut ke Jepang sudah siap untuk pergi. Mereka berencana untuk menginterogasi siapapun yang Toki temui hari ini, jadi mereka akan membuntutinya seharian.

Yongso membuka agendanya lagi dan mengecek jadwal Toki selama seharian ini, “Jam 11-12 dia ada janji dengan seseorang di Shibuya crossroad, lalu ke Shibuya 109 untuk bertemu orang juga…”

“Ichimarukyu???” tanya Eunhyuk merasa salah dengar.

“Han-yeong-gu(109)! Itu tempat pertokoan dan jadi tempat nongkrong para kogal,” jelas Kihyun agak merasa sebal karena Yongso dan Eunhyuk sudah baikan lagi.

Lalu Hyesun menyela, “Omong-omong ini hari ul—hmpf!” sebelum gadis itu sempat menyelesaikan perkataannya Kihyun telah membungkam mulutnya.

“Ooh, hari ini adalah hari tayangan ulang episode terakhir The Extra Kobayashi~! Ohohoho..” kata Kihyun tiba-tiba sambil menyembunyikan sesuatu yang ingin dikatakan oleh Hyesun.

“Aish, kukira ada apa…” gerutu Yongso menyilangkan kedua tangannya di dada dan cemberut.

“Ayo, pasukan maju jalan!” seru Leeteuk memimpin kelompok detektif gadungan tersebut.

 

+              +              +

 

Shibuya Crossroad, 11.00 AM

Mereka tiba di tempat terpadat di hari libur, Shibuya. Mereka berdiam di restoran fast food yang terletak di lantai dua sebuah gedung agar mempermudah pengintaian. Dan bisa-bisanya Yongso membawa peralatan lengkap untuk mengintai. Kangin mengamati keadaan di luar dengan binocular sambil memakan cheese burger. Rekan-rekannya malah asyik makan.

Tiba-tiba Kangin berkata, “Ah, dia sudah datang...”

“Aku tidak melihatnya...” kata Heechul sambil menempelkan mukanya ke kaca, mencari rival abadinya.

“Nih, hyung. Lihat saja sendiri,” ujar Kangin memberikan binocular-nya.

Heechul mencari-cari sosok target mereka lewat lensa binocular tapi tidak melihatnya. “Yaa, dia tidak ada di sana!”

“Di sana, hyung, Orang yang memakai baju hitam,” sahut Kangin.

“Ah, majjyo...” kata Heechul telah menemukannya, “Eh? Dia tampaknya sedang berbicara dengan seseorang...”

“Aku akan turun ke bawah,” kata Yongso bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah tangga..

“Aku ikut!” seru Eunhyuk mengikuti di belakang.

Leeteuk melihat keduanya pergi hanya mendesah, “Yah, biarkanlah mereka pergi berduaan. Toh, hari ini ulang tahunnya Eunhyukkie.”

Heechul masih mengamati keadaan di luar sana. Ia melihat dua orang yang seperti sedang saling berbicara. Lalu lawan bicaranya Toki memberikan seperti sebuah kartu dan sebuah botol berisi kapsul-kapsul berwarna biru muda. Heechul penasaran dengan botol tersebut. Rasanya ia seperti sedang melihat transaksi antara drug dealer dengan drug user, tapi hal itu tidak mungkin.

“Heechul-ssi, apa yang sedang dilakukan oleh Toki sunbae?” tanya Kihyun tidak ikut mengamati hanya menulis sesuatu dalam notepad-nya.

“Uh, dia menerima sebuah kartu dan botol berisi kapsul,” jawab Heechul agak merasa ragu.

“Mwo!? Kapsul?!” seru Kihyun terkejut. Ia segera berlari ke bawah untuk mencegat seniornya itu.

 

+              +              +

 

Sementara itu Toki merasa bulu romanya berdiri, dari tadi ia merasa seperti sedang diawasi tapi ia tidak melihat siapapun yang mencurigakan.

‘Mungkin aku hanya paranoid saja...’ desahnya dalam hati.

“Senpai, bukankah kau masih harus mengunjungi orang lain?” tanya perempuan di hadapannya.

“Ah, kau benar Saki-chan. Terima kasih telah mengantarkan ini,” sahut Toki sambil mengangkat kedua benda yang diterimanya.

“Sama-sama, senpai! Aku senang bisa membantu. Jangan lupa dengan undangannya, ya!”

“Hai, sampai jumpa.”

 

+              +              +

 

Namun saat Kihyun sudah sampai di crossroad Toki telah pergi dan hanya tinggal orang yang tadi berbicara dengan Toki. Seorang perempuan yang tidak dikenal olehnya. Tanpa tanggung-tanggung lagi Kihyun menyeret perempuan tersebut ke tempat teman-temannya berada. Sungmin dan Kangin malah berkomentar,

“Wuah, kau benar-benar sadis,” kata Sungmin.

“Aku suka caranya!” seru Kangin malah kagum dengan aksi Kihyun.

“Nah, teman-teman saatnya kita menginterogasi korban pertama kita,” kata Kihyun dengan senyum sadisnya. “Yongso eonni dan Eunhyuk-ssi pergi duluan saja, ikuti jejak sunbae.”

“Kalau begitu kuserahkan padamu ya, Kihyunnie! Ayo, Oppa!” seru Yongso sambil manarik tangan Eunhyuk dan menyeretnya pergi. Eunhyuk sudah pasrah tidak melawan.

Ketika pasangan lovey-dovey itu sudah pergi kesebelas member Suju, Hyesun, dan Kihyun mengelilingi perempuan Jepang tersebut. Perempuan tersebut kebingungan dengan segala perhatian yang tertuju kepadanya. Kihyun memandanginya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Dari penampilannya tidak mungkin dia seorang dokter. Lagipula aku tidak pernah melihatnya di antara para peneliti di laboratorium. Kenapa dia bisa memiliki kapsul biru itu?’ kata Kihyun dalam hati. Ia berdiri di depan perempuan itu dan bertanya kepadanya dalam bahasa Jepang yang tidak dimengerti oleh para member Super Junior, “Siapa kau? Ada hubungan apa dengan Toki senpai hingga kau bertemu dengannya dan memberikan obat ‘Stopper’ itu?”

“Kau sendiri siapa?” balas tanya perempuan itu.

“Aku? Aku Ai Kazeno, dokter dari rumah sakit Kuzuryu. Kulihat kau memberikan obat berbahaya itu kepada Toki. Aku, sebagai dokter yang juga menangani penelitian ‘X disorder’ tidak bisa membiarkan kau memberikan obat yang sangat berbahaya untuk penderita X disorder,” jawab Kihyun.

“Kau dokter? Salah satu peneliti laboratorium? Aku tidak mengerti maksudmu dengan obat berbahaya karena Toki-san hanya memintaku untuk mengambilkan obat tersebut dari pelabuhan untuknya,” jawab perempuan itu.

“Nani(apa)!? Itu tidak mungkin! Maksudmu Toki senpai mau bunuh diri begitu!?”

“Haa? Mana mungkin. Apakah kau gila? Cih, biarkan aku pergi,” kata perempuan itu lalu berlari kabur tanpa sempat ditangkap oleh yang lain.

 

+              +              +

 

Sementara itu dengan pasangan lovey-dovey~ di Shibuya 109, mereka kehilangan jejak Toki yang sepertinya memang sudah menyadari kalau sedang diikuti. Yongso mengumpat kesal dan merutuki kemampuan paranormal sepupunya itu.

“Aish, anak itu memang seperti hantu!” gerutu Yongso.

“Chagiya, lebih baik kita menunggu kabar dari yang lain,” usul Eunhyuk agak merasa takut dengan temperamen pacarnya.

“Kau benar...” desah Yongso.

Gadis itu lalu main masuk ke sebuah toko dan mencari-cari sesuatu. Eunhyuk hanya mengikuti sambil melihat-lihat. Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka, seorang pemuda Jepang dengan dandanan rapi.

“Kau Kuzuryu-san? Ryutsu Kuzuryu?” sapanya.

“Eh? H, hai, aku Ryutsu...” sahut Yongso bingung.

“Ternyata benar! Ini aku, Yuuya Shiraishi teman kuliahmu di Universitas Imperial Academy, kau ingat?”

Yongso terdiam mencoba mengingat-ingat kembali. “… Ah! Aku ingat sekarang, kau Yuuya temanku yang suka dimarahi oleh dosen!” seru Yongso.

“Aduh, kok kau ingatnya yang bagian yang memalukannya sih?” kata Yuuya tersenyum tipis.

Eunhyuk yang merasa terasingi menyela pembicaraan mereka berdua dengan memanggil pacarnya, “Yongso-ya, dia?”

“Oh, miyan… aku hampir lupa. Oppa, kenalkan dia teman kuliahku dulu, namanya Yuuya Shiraishi,” jelas Yongso memperkenalkan sohibnya dulu kepada Eunhyuk. “Yuuya-kun, kenalkan ini Lee Hyukjae, watashi no kareshi(pacarku),” lanjut Yongso memperkenalkan pacarnya ke Yuuya.

“Eh!? Ryutsu-chan kau sudah mempunyai pacar?!” seru Yuuya terkejut tapi kemudian ia tersenyum ramah kepada Eunhyuk. Akan tetapi setelah itu Yuuya memperhatikan wajah Eunhyuk dengan teliti.

“Uh, apa yang akan dia lakukan kepadaku, Yongso-ah?” tanya Eunhyuk merasa tidak nyamandan melangkah mundur menjauh dari Yuuya.

Yongso hanya mengangkat bahu tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh temannya. Tidak mungkin ‘kan kalau dia gay seperti Louis? (Louis bukan gay, cuy -_-‘).

“Ah~! Sekarang aku ingat! Kau salah satu member grup idol di Korea itukan?” kata Yuuya tersenyum nyengir.

‘Sepertinya dia setipe dengan Louis,’ batin Eunhyuk sweatdropped.

“Bagaimana kau tahu, Yuuya-kun? Sepertinya kau bukan tipe yang tahu soal beginian…” tanya Yongso penasaran.

“Hehe, perusahaanku mau memakai idol untuk iklan berikutnya,” jawab Yuuya tetap dengan cengirannya.

“Oh ya? Kau sekarang bekerja di mana? Berikan aku kartu namamu,” kata Yongso sambil mengambil kartu namanya sendiri di dalam tasnya.

“Ini,” ucap Yuuya sambil memberikan kartu namanya seperti seorang businessman.

Yongso menerimanya juga seperti orang-orang perusahaan yang saling bertukar kartu nama. Ia membaca kartu nama tersebut.

“Lee Hyukjae-ssi, aku menantikan kerja sama denganmu nanti,” kata Yuuya mengejutkannya dengan bahasa Korea yang lumayan fasih.

“Aa, mohon bantuannya,” kata Eunhyuk masih agak terkejut.

“Oh iya, Ryutsu-chan~, dalam waktu dekat ini akan ada reuni untuk alumni Imperial Academy Tokyo, seluruh lulusannya akan datang. Apakah kau bisa datang?”

“Reuni?Bulan ini?” tanya Yongso sambil berpikir-pikir.

“Ya, sekitar seminggu lagi,” jawab Yuuya, ia lalu merengek,“Shiori sampai frustrasi karena kau sulit dihubungi. Bahkan sepupumu yang senior saja sampai sulit dihubungi. Kalian seperti tidak punya ponsel saja…”

“Gomenasai, begitu kembali ke Seoul aku menjadi sibuk, Toki pun juga sama sibuknya. Tapi aku pasti akan datang ke reuni nanti, lagipula aku sudah lama tidak bertemu dengan Shiori,” ujar Yongso tersenyum tipis.

“Aa, kau harus datang. Aku akan mengirimkan surat undangannya ke kediaman Kuzuryu nanti. Datanglah bersama Hyukjae-ssi, pamerkanlah kepada teman-temanmu siapa pacarmu~,” kata Yuuya tersenyum jahil. Ia lalu melihat jam tangannya dan menyadari kalau ia masih mempunyai urusan. “Ah, aku harus pergi. Sampai bertemu lagi, Hyukjae-ssi. Jaa ne, Ryutsu-chan~,” kata Yuuya sambil mencium punggung tangan Yongso.

Satu gerakan ini membuat Eunhyuk kembali dibuat cemburu. Begitu Yuuya pergi—tampang Eunhyuk terus-terusan cemberut, bahkan ketika ternyata mereka tertangkap basah oleh orang yang seharusnya mereka buntuti. Toki.

 

+              +              +

 

Sesudah matahari terbenam Toki dengan tangan bersilang di dada dan kaki mengetuk-ngetuk lantai, matanya memelototi lima belas orang yang telah berusaha membuntutinya diam-diam. Kelimabelas penguntit alias detektif jadi-jadian itu sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah—bahkan Ryeowook, Donghae, dan Yesung yang ia anggap sebagai bocah-bocah innocent tidak menunjukkan rasa menyesal. Toki hanya bisa menghela nafas berkali-kali, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan kepada para bocah-bocah norak ini.

“Kalian…” ucap Toki mengulur-ulur waktu untuk mencari kata yang tepat di dalam kepalanya. Sementara kelimabelas orang yang duduk bersimpuh di tengah Yoyogi Park itu merasa tegang dengan apa yang akan dilakukan gadis itu untuk menghukum mereka. “… stalker,  ya? Kalian benar-benar bodoh mengikutiku dengan penampilan mencolok seperti ini.”

“Toki-ah, kami tidak sedang benar-benar mengikutimu…” ujar Leeteuk memberikan alasan, “kami hanya sedang berjalan-jalan di Shibuya…”

“Sikkureo,” sela Toki dengan galaknya memelototi Leeteuk. Gadis ini lalu mendesah frustrasi, “Kenapa kalian bertingkah sama saja seperti dua orang idiot itu…”

“Dua orang idiot? Maksudmu Totto oppa dan Louis?” tanya Yongso.

“Iya, memang siapa lagi? Kalian bertingkah seolah-olah aku akan melakukan suatu kejahatan yang harus dicegah,” sahut Toki memutar bola matanya dan berbalik ke arah Kihyun yang duduk bersimpuh dan bertanya kepadanya, “Apakah ada yang ingin kau katakan, Kihyun-ah?”

“Yeah, dan pertanyaanku ini tidak mungkin kukatakan di depan banyak orang seperti ini,” jawab Kihyun sambil melirik ke arah teman-teman kriminalnya (-_-).

“Aa, kau pasti penasaran dengan isi botol itu bukan? Kurasa kau mengkhawatirkan sesuatu yang tak berarti,” kata Toki sambil tersenyum sinis tapi dari matanya terlihat kesedihan. “Kalau kalian bisa mengalahkanku dalam pertarungan aku akan melepaskan kalian,” tambahnya.

“Yaa, apakah kau bercanda? Besok aku masih harus bertemu dengan Sutradara Ogata, aku tidak mau terhambat hanya karena sakit pinggang setelah melawanmu,” ujar Kihyun menolak.

Para member Super Junior berkumpul mendiskusikan kesempatan untuk mengalahkan Toki dan lepas dari hukuman yang mungkin lebih berat dari pada hal ini. Toki itukan sadis dan mungkin saja dia telah menyiapkan hal yang lebih parah lagi.

“Yaa, tidak sulit menjatuhkan perempuan kurus seperti dia,” kata Kangin berbisik-bisik bersama dengan rekan-rekannya.

“Benar juga, dia tidak mungkin bisa melawan laki-laki,” kata Leeteuk.

“Kalau begitu Hankyung dan Sungmin bisa dengan mudah melawannya karena mereka bisa kungfu,” sambung Heechul.

Tapi Hankyung malah merasa ragu kalau Sungmin ataupun dirinya bisa mengalahkan Toki. Mungkin Kangin dan Siwon yang kuat pun akan kesulitan melawannya. ‘Bukankah malam itu dia mengalahkan empat orang preman yang menghajarku?’ batinnya. Jadi, bagaimana bisa member Super Junior yang sama sekali tidak pernah jadi preman sekalipun bisa mengalahkan Toki yang lebih garang daripadapreman? Akhirnya ia mengutarakan pendapatnya, “Kurasa hal itu tidak mungkin. Dia pernah menghajar habis preman dan lagi sepertinya dia bukan perempuan yang bisa kita anggap remeh.”

“Mwo? Preman? Memang dia bosnya para preman?” tanya Shindong.

Akhirnya Eunhyuk menanyakan pendapat Yongso dan Hyesun karena ternyata Kihyun menolak untuk melawan Toki, “Yongso-ah, Hyesun-ah, apakah kami harus melawan Toki atau tidak? Hankyung hyung bilang kita tidak mungkin dapat mengalahkan Toki.”

“Aku pass, melihat Toki-ah latihan dengan Totto oppa dan Ken saja sudah membuatku merinding ketakutan,” jawab Yongso.

“Kurasa kalian harus melawannya,” jawab Hyesun dengan alasan, “kalian tidak bisa selamanya digencet oleh Siyong eonni, bukan?”

Akhirnya keduabelas member Super Junior memutuskan untuk melawan Toki dibantu oleh Hyesun dan Yongso yang merasa segan untuk melawan sepupu mereka. Akan tetapi ternyata tidak mudah untuk menjatuhkan Toki. Gadis itu terus menghindari serangan-serangan yang ditujukan kepadanya tanpa melakukan perlawanan. Sesekali ia akan balas menyerang dengan serangan ringan.

Lalu Kyuhyun mendapat sebuah rencana. Sejak tadi Toki tidak menghajar Ryeowook dan Sungmin tapi tetap tega menghajar kedua sepupunya sendiri. Mungkin kalau mereka menggunakan Sungmin dan Ryeowook sebagai umpan, mereka akan bisa menjatuhkan Toki.

Akhirnya hanya tersisa Ryeowook dan Sungmin yang masih berusaha untuk mendaratkan sebuah pukulan untuk Toki. Member yang lain bersiap untuk menyerang gadis itu dari belakang. Namun Yongso berkali-kali mengatakan kalau usaha mereka akan sia-sia karena menurutnya Toki tidak mempunyai titik kelemahan kalau sudah menyangkut soal hajar-menghajar, pukulannya pun sangat keras walaupun tidak terlalu menggunakan tenaga. Tapi ternyata hal tersebut tidak berpengaruh.

Toki akhirnya jatuh juga ketika ia tidak bisa melepaskan diri dari terjangan Ryeowook dan Sungmin, ia tidak bisa menghajar wajah manis mereka (dasar shotakon…). Toki mengaku kalah dan melepaskan mereka dari hukuman yang sangat berat. Tapi masing-masing dari mereka mendapat jeweran yang sangat keras karena telah membuntutinya.

Setelah itu mereka pergi beramai-ramai untuk mencari makanan alias jajan. Kali ini Kihyun yang menawarkan untuk mentraktir karena ia dan Jeonghoon akan bertunangan. Sepertinya Kim Jeonghoon telah melamar Kihyun saat syuting Lost Children berakhir. Congratulations.

Leeteuk, Heechul, dan Toki ber-tag team ria untuk menggoda Kihyun. Tapi kemudian Toki mengangkat sebuah topik yang paling dihindari oleh Yongso.

“Mumpung Eunhyukkie ada di Jepang~, kenapa kau tidak membawanya menemui Sou-sofusama, Yongso-chan~?” tanya Toki tersenyum nyengir seperti kucing.

“Yaa!” protes Yongso.

Toki menghampiri Eunhyuk dan merangkulnya seperti sahabat lalu berkata, “Dengar ya, kakek buyutku adalah orang yang keras, beliau akan selalu patuh terhadap tradisi keluarga. Setiap anggota keluarga yang mempunyai hubungan harus menghadap kepala keluarga agar diberkati hubungannya. Kalau kau tidak segera menemui beliau mungkin Yongso-ya akan dijodohkan dengan orang lain~.”

“Mwo? Dijodohkan? Andwae!” seru Eunhyuk.

“Hal itu tidak akan terjadi kalau kau segera menemui beliau. Bagaimana?” tanya Toki.

“Aku akan menemui beliau,” kata Eunhyuk dengan kepercayaan diri yang tinggi.

“Alright~. Sesudah semua pekerjaan selesai aku akan menyiapkan pertemuan untuk kalian bertiga~,” sahut Toki tersenyum penuh kemenangan.

Ketika melihat senyuman Toki—Yongso yakin kalau sepupunya itu punya suatu rencana tak terduga untuknya dan Eunhyuk. Bagaimanapun juga waktu ia dan Eunhyuk jadian juga karena ia dikerjai oleh Toki ‘kan? Ia hanya bisa berharap kalau rencananya itu tidak membawa bencana.

Eh? Tapi bukankah Toki mau dijodohkan? Dia sendiri yang bilang begitu ia kembali ke Jepang ia akan melakukan perjodohan yang direncanakan oleh Soutaki-sama! Tapi bagaimana dengan Hankyung-ssi? For Heaven’s sake, dia itukan cinta pertamanya! Masa mereka harus berakhir tidak mengetahuinya sama sekali? Andwae! Jangan berpikir seperti itu, Song Yongso! Aku akan berusaha membuat mereka bersama dan menyadari perasaan mereka masing-masing! Bagaimanapun juga aku ingin Toki yang dulu kembali lagi! Aku ingin bertemu sepupuku yang sangat baik itu lagi!’ batin Yongso terus berdebat dengan hati nurani dan pikirannya.

Yongso harus berusaha. Ia harus membalas perbuatan ‘Mak Comblang’ sepupunya itu…

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...