Part XXVI

The Tale of Fairytale

Chapter 26: Her Secret Is So Painful

Dua hari telah berlalu sejak malam yang menegangkan itu. Yongso masih terus teringat dengan wajah pucat sepupu kesayangannya waktu itu. Akan tetapi yang paling menegangkan adalah saat Faye dan Kihyun melaporkan hasil pemeriksaan pada malam itu. Yongso tidak dapat berhenti menangis.

“Dia masih belum sadarkan diri. Kondisinya cukup mengkhawatirkan karena selain tubuhnya melemah dia juga mendapat serangan jantung juga. Aku tidak bisa memastikan kapan dia akan sadar, saat ini kita hanya bisa berdoa saja,” jelas Kihyun.

“Yaa, Kihyun-ah... sebenarnya ada apa dengan Toki?” tanya Kangin khawatir dengan dongsaeng ‘partner-in-crime’-nya.

“I, itu...” Kihyun ragu-ragu untuk menjawab. Ia malah mendesah, “Ini merupakan masalah rahasia, orang luar tidak boleh mengetahuinya.”

“Yaa! Di sini ada kakeknya Toki dan sepupunya Yongso, kenapa kau tidak mengatakannya saja!?” bentak Heechul kesal. Kenapa orang-orang ini menyembunyikan rahasia terus?

“Jeungjobu-nim sejak awal sudah tahu, tapi kurasa Yongso eonni pun tidak perlu tahu. Sunbae tidak pernah memberitahu eonni mengenai hal ini, bukan?” ujar Kihyun.

Tapi Yongso ingin mengetahuinya. “Beritahu aku, Kihyun-ah,” pintanya.

“Sireo,” jawab Kihyun memegang janjinya terhadap sunbae-nya walaupun eonni favoritnya memintanya.

Namun Faye tidak tahan lagi. Ia mengatakan hal yang ia ketahui, “Dia menderita X disorder.”

“Mwo?” tanya Yongso tidak percaya. Ia tahu apa yang dimaksud oleh Faye, ia tahu betul apa itu ‘X disorder’ yang dimaksud olehnya. “Yaa, jangan bercanda di saat begini... Toki tidak mungkin...” ujarnya.

Faye mendesah, “Yongso-chan, aku pun tidak akan bercanda. She is positive...

“Tidak, pasti hasil pemeriksaannya ada yang salah,” bantah Yongso tidak mampu menerima kenyataan. Ini lebih buruk dari pada terjangkit penyakit kanker.

Sambil tersenyum sedih Faye berkata, “Tidak ada yang salah, Yongso-chan. Sebab Toki sudah memilikinya sejak lahir, iie(tidak), mungkin sejak masih berupa janin...”

Tiba-tiba Yongso langsung jatuh pingsan. Untungnya Eunhyuk berada di sampingnya dan berhasil menangkapnya sebelum membentur lantai. Tidak hanya Eunhyuk yang panik, Kihyun pun sama paniknya sebelum gadis itu membawanya ke ER. Hanya Eunhyuk yang mendampingi Yongso karena yang lainnya menahan Faye untuk menjelaskan lebih jauh lagi.

“Aku tahu kalian tidak bodoh dan ketinggalan informasi, tapi kasus Toki agak berbeda dengan tujuh dari sembilan pasien X disorder yang pernah ada. Walaupun ada cara penanganan X disorder, tapi belum tentu hal tersebut seratus persen berpengaruh terhadapnya...” jelas Faye.

“Apakah X disorder benar-benar belum ditemukan cara pengobatannya?” tanya Siwon, dia pemuda yang penasaran dengan hal-hal yang mendunia, apalagi X disorder yang saat ini sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat.

“Kalaupun ada pengobatan tersebut tidak akan sepenuhnya berhasil terhadapnya. Karena cara pengobatan yang sedang kami teliti adalah antidote yang berada di dalam diri Toki,” jawab Faye tapi melihat ekspresi para member Super Junior ia masih harus menjelaskan hal yang lebih sulit lagi, “Dengar ya, cara pengobatannya hampir sama dengan kanker darah dan kanker tulang, tapi mereka tidak bisa menerima donor dari orang berkondisi normal, harus sesama penderita X disorder dengan kemiripan yang berbeda, yaitu memiliki antidote penangkal imunitas X disorder terhadap obat apapun. Toki tidak bisa mendapatkan antidote yang serupa, dia harus mendapatkan antidote dari sel yang sama dan genetikanya sama. Singkatnya ia hanya bisa mendapatkan donor dari orang yang sedarah dengannya dan sama-sama penderita X disorder dengan antidote yang berbeda.

“Antidote ini kebalikan dari milik Toki yang tidak menghasilkan hasil positif seperti miliknya untuk penderita lain, orang inipun pasti akan membutuhkan antidote milik Toki karena keduanya seperti magnet yang saling tarik-menarik. Tapi salah satu dari mereka harus mati untuk tetap hidup,” jelas Faye.

“Bukankah Toki mempunyai saudara? Anak laki-laki waktu malam Natal itu,” kata Leeteuk mengingat kekacauan di malam Natal lalu.

“Anak laki-laki?” tanya Faye heran.

“Geurae, anak laki-laki yang ciri-cirinya mirip denganmu dan Toki tapi versi kecilnya,” jawab Leeteuk.

Faye tahu siapa yang dibicarakan oleh Leeteuk. “Maksudmu Hitoshi? Bagaimana kau bisa tahu tentang Hitoshi? Waktu itu di studio hanya ada Hankyung-ssi...”

“Ah, ceritanya panjang...” jawab Leeteuk sweatdropped.

“Tapi Hitoshi anak yang sehat tanpa kelainan apapun. Eh? Wait a second, bagaimana kalian tahu kalau keduanya bersaudara?” tanya Faye lagi.

“Aish, sudah dibilangi kalau ceritanya panjang!” bentak Kangin. Ia dan rekan-rekannya malas untuk menceritakan kekacauan waktu itu.

Soutaki menghela nafas. Beliau sudah terlalu tua untuk memaksa para anak muda ini untuk menceritakannya. Tapi beliau bisa menebak-nebak dengan beberapa informasi yang ia terima beberapa bulan yang lalu. Tidak heran kalau para member Super Junior tahu siapa ibunya Hitoshi kecil.

“Sebenarnya ada satu cara untuk menyelamatkan Toki dari kondisi kritisnya yang sekarang,” kata Faye tiba-tiba.

“Mwoya?” reaksi Heechul dengan mata melotot tertuju kepada Faye.

“Tapi hanya bersifat sementara dan hanya dapat memperpanjang hidupnya selama enam bulan sampai satu tahunan. Dengan memberikan sel darah yang sudah tercampur sel darah orang lain...” jelas Faye dengan matanya yang tertuju kepada Leeteuk dan Kyuhyun yang ada di sana.

“Faye-kun, jangan bilang kalau Toki pernah mendonorkan darahnya untuk orang lain,” kata Soutaki-sofu terkejut.

Erm, yeah, she did,” sahut Faye, “It’s almost been 2 years passed. The accident... the surgery... and the comatose...

Tell me about that,” perintah Soutaki.

 

+             +             +

 

Sementara itu dengan Hankyung dan Louis yang tidak bersama dengan rombongan yang menunggui sahabat mereka. Keduanya berada di lobby rumah sakit Louis bilang ia ingin membicarakan hal yang penting dengan Hankyung. Louis sudah menceritakan bagian kalau Toki menderita X disorder. Hankyung tidak terlalu terkejut. Ia tidak merasa heran karena ia melihat obat yang diminum oleh gadis itu. Akan tetapi Louis tidak hanya menceritakan hal tersebut. Ia menceritakan satu rahasia lagi yang ia dan Totto jaga terus.

Louis menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, ia bertanya, “Han Geng, aku pernah bilang bukan kalau kau akan bertemu dengan ‘Sigan’? Kau telah bertemu dengannya.”

“Sigan itu Toki, bukan?” balas tanya Hankyung dengan kepala tertunduk.

“Jadi kau sudah tahu dari dulu?”

“Tidak, aku baru saja menyadarinya. Kau dan Sigan tidak terpisahkan, jadi tidak mungkin sekarang kau tidak terus bersamanya. Tapi kau yang kulihat sekarang selalu bersama dengan Toki jadi aku berpikir, ‘oh, apakah mungkin mereka berdua adalah orang yang sama?’ dan sepertinya tebakanku benar,” jelas Hankyung.

Yeah, you’re right. Tapi dia tidak ingat padamu... Sebagian ingatannya hilang, dia tidak ingat saat belajar di Beijing. Mungkin sudah hampir dua tahun sejak ingatannya itu hilang...”

“Dua tahun? Berarti sejak tahun 2007?” tanya Hankyung.

“Ya, karena kecelakaan. Aku tidak tahu apakah ini merupakan kebetulan atau takdir, tapi kecelakaan yang menimpa Toki adalah kecelakaan yang sama dengan kecelakaan yang menimpa keempat rekanmu,” jawab Louis.

“Eh? Sama?”

“Tanggal 19 April 2007, Toki baru akan pulang ke Jepang setelah mengikuti sebuah acara di Korea, tapi mobil yang disetirinya tertabrak dan terguling ke samping hingga meledak... Untungnya dia berhasil menyelamatkan dirinya sebelum mobilnya meledak hingga hancur.”

“Yaa, bagaimana bisa mobilnya meledak?”

“Oi, ini Toki yang kita bicarakan... Mobilnya itu menyimpan dua tabung Nitrous yang dikontrol dengan menggunakan komputer, she is mad driver~. Tapi karena tabrakan tersebut kontrol kendali komputernya rusak dan BAM! It exploded. She was your friends’ savior... Dia yang memanggil polisi dan ambulans dan membantu mereka keluar dari mobil serta memberikan pertolongan pertama. Bahkan dia melakukan operasi untuk mereka dan mendonorkan darahnya. Well, donoring her blood is forbidden but she did it. Tidak heran kalau mereka cepat sembuhnya karena darah X disorder itu memiliki tingkat regenerasi 80-150 persen lebih tinggi dari orang normal dan bila diberikan kepada orang sehat tingkat regenerasi orang itu akan naik sampai lima puluh persen. Buktinya anak itu selamat, bukan?”

“Siapa?”

“Cho Kyuhyun...”

“Kalau mereka mendengar hal ini pasti mereka akan sangat terkejut,” desah Hankyung.

“Tapi Ki-chan berjuang sampai akhir untuk menyelamatkan nyawa mereka. Dan pada akhirnya dia jatuh pingsan dan mengalami koma selama beberapa bulan dan kehilangan ingatannya... Dia tetap bertahan walaupun tulang rusuknya ada yang patah dan pendarahan di otaknya... Kedengarannya memang mustahil tapi tidak ada hal yang mustahil untuk penderita X disorder... Mereka tidak akan merasakan sakit dari luka-luka seperti itu...”

“Siapa saja yang menerima donor darah darinya?” tanya Hankyung penasaran.

“Yang pertama, yang paling banyak mendapatkannya mungkin Kyuhyun untuk mempertahankan hidupnya yang kritis, lalu Leeteuk yang katanya mendapat banyak jahitan, orang ketiganya aku tidak tahu antara Eunhyuk atau Shindong-chan~. Tapi kalaupun keduanya sama-sama mendapatkannya, yang masih menyimpan ‘sel’ X disorder itu mungkin Eunhyuk karena saat kulihat dari data kalian Shindong-chan memiliki self-immunity yang tinggi jadi mungkin ‘sel’ tersebut sudah rusak.”

“Yaa, bagaimana bisa kau mengerti soal kedokteran seperti ini? Kau sama sekali bukan lulusan kedokteran,” ujar Hankyung kembali sweatdropped.

“Begini-begini ada gunanya juga lho punya kenalan dokter-dokter peneliti,” sahut Louis tersenyum nyengir tapi kemudian berubah menjadi senyuman sedih. “Mungkin karena inilah Toki-chan menolakmu...”

“Dia bilang kalau dirinya bukanlah manusia...” kata Hankyung mengingat yang terakhir dikatakan oleh Toki kepadanya.

Kali ini Louis terkejut dan dengan terbata-bata ia bertanya, “D-dia b-bilang b-begitu?”

“Oo, dia bilang begitu kepadaku,” jawab Hankyuung. “Kau tahu apa maksudnya?”

Louis mengacak-acak rambutnya sendiri. Ia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya. “Aish, kenapa anak itu menganggap dirinya bukan manusia... padahal dia tetaplah manusia walaupun hasil kloning dan percobaan genetika...” gumam Louis tidak jelas.

“Mwo? Kloning?” tanya Hankyung yang mendengar sebagian.

“Eh? Anieyo, lupakan apa yang telah kukatakan...” kata Louis sambil mengibaskan-ibaskan pergelangan tangannya.

“Yaa, jelaskan sekarang juga,” perintah Hankyung tetap tenang walaupun dalam dirinya ia merasa kesal. Ada berapa banyak rahasia yang tidak ia ketahui?

Pemuda bule itu menarik nafas sebelum menceritakan yang ia ketahui, “Sekitar 24 tahun yang lalu, di London ada seorang dokter ilmuwan yang meneliti tentang kloning. Beliau orang yang sangat jenius sampai bisa membuat makhluk mamalia lahir dari tabung sebagai pengganti rahim induknya dan pertumbuhannya lebih cepat. Lalu munculah penyakit kelainan X disorder itu. Anak yang dikandung oleh istri ilmuwan itu ternyata juga memiliki penyakit yang sama begitu lahir. Karena perasaan ingin menyelamatkan putra mereka, suami-istri ini membuat seorang anak lagi dan membuat genetika yang sama persis dengan putra mereka, bahkan mereka menyelipkan gen milik anak jenius kakak sepupu putra mereka... Karena mereka membutuhkan ‘back up’ secepatnya, setelah satu setengah bulan dikandung oleh sang Istri, janin hasil kloning tersebut dipindahkan ke dalam tabung untuk mempercepat pertumbuhannya. And for the first time a child was born from a cylinder... dan anak itu adalah Toki...”

“Selama tiga tahun sejak anak itu dikeluarkan dari tabung atau kata umumnya ‘lahir’, dia terus menjadi bahan penelitian karena ternyata dirinya juga mendapat penyakit yang sama tapi lebih unik karena tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan pada tubuhnya. Dan setelah tiga tahun penelitian itu Ilmuwan tersebut yakin kalau anak perempuan ini mampu menyelamatkan putranya. Tapi istrinya menjadi gila, selama tiga tahun itu pula beliau sering menyiksa ‘putri’nya yang tidak dia lahirkan secara langsung. Ingatan Toki sangat kuat, bahkan dia bisa mengingat dimulai saat ia membuka matanya ketika masih berada di dalam tabung. Dia akan terus mengingat perlakuan orang-orang laboratorium dan orang yang seharusnya ia panggil ‘Ibu’ kepadanya. Lalu ketika sang Istri menyiksanya hingga hampir mati dan beliau kurung di dalam kamar di atas menara tinggi, tapi adik si Istri menyelamatkannya. Beliau mengeluarkannya dari ruangan itu dan membawanya kepada kakek buyutnya yang datang berkunjung. Lalu Toki barulah diadopsi oleh Soutaki-sofu...”

“Bagaimana dengan reaksi sang Istri ketika menemukan anak perempuan yang dikurungnya menghilang?” tanya Hankyung.

“Dia marah, tapi kakek buyutnya memanggilnya dan dia dimarahi habis-habisan oleh beliau. Namun sang Istri tetap bersikeras meminta Toki untuk kembali karena putranya membutuhkan apa yang Toki miliki dan hal tersebut dapat mengorbankan nyawanya. Lalu dia dibawa ke Jepang oleh Kakek buyut dan tinggal di sana sampai lulus sekolah. Sebelum memulai kuliah di Paris, dia sempat ingin pulang ke kampung halamannya di Inggris, tapi begitu kembali ke sana dia langsung dibawa ke laboratorium lagi. Aku tidak tahu bagaimana caranya dia bisa kabur dan menemui kedua orangtuaku hingga kedua  orangtuaku menghubungi Soutaki-sofu di Jepang. Sejak saat itu Toki tidak pernah kembali ke London karena sang Istri mengatakan untuk tidak pernah kembali lagi untuk menampakan wajahnya di hadapannya. Tapi hal itu tidak berakhir begitu saja...”

“Apa yang terjadi?” tanya Hankyung lagi begitu penasaran terhadap kisah tesebut.

“Kau ingat waktu di Beijing dulu aku dan Toki tidak menghadiri upacara kelulusan ‘kan? Waktu itu beberapa orang suruhan sang Istri menangkap Toki dan membawanya ke London dan dikurung di dalam sebuah gudang. She was almost freezing to death there... It was chaotic... Dan sepertinya saat itu mereka kembali menjadikannya kelinci percobaan. Waktu itu Totto dan Faye ikut untuk menyelamatkan Toki juga dan mereka bilang, mereka tidak pernah melihat kondisi Toki sampai separah itu seumur hidup mereka. Tapi luka trauma dari penculikan itu berangsur-angsur pulih, dan hal itu berkat dirimu, Han Geng...”

“Aku?”

Yeah, dengan harapan untuk bertemu denganmu lagi dia berusaha untuk bangkit dan menjalani hidupnya seperti manusia normal lainnya walaupun kadang-kadang dia harus kembali ke rumah sakit untuk perawatan penyakitnya. Namun setelah kecelakaan April 2007 itu dia kehilangan tujuan hidupnya dan berubah menjadi pesimis dan tidak mau menerima cinta ataupun roman... Sekarang dia menganggap dirinya tidak berarti sebagai manusia... Dia pasrah kapan maut akan menjemputnya. Kalau saja dia ada sedikit semangat untuk terus hidup walaupun hanya sebentar...”

Hankyung kembali memikirkan Toki. Ia mengingat tingkah dan perilaku gadis itu ketika ia kembali bertemu dengannya. “Dia bukannya tidak punya semangat hidup, dia hanya takut dengan perpisahan...”

Louis tersenyum dan berkata, “Sepertinya kau lebih mengerti dia dari pada aku yang merupakan sahabatnya selama dua puluh tahun...”

 

+             +             +

 

Sementara itu di Emergency Room Yongso akhirnya sadar dari pingsannya yang hanya sebentar. Eunhyuk dengan setia terus menemaninya di samping tempat tidur. Kihyun juga ada di sana untuk mengecek keadaan Yongso.

“Oppa...” ucap Yongso yang melihat Eunhyuk dalam pandangan matanya, lalu ia melihat Kihyun dan barulah ia teringat dengan kejadian sebelum dirinya pingsan. “Toki-ah...”

“Tenang saja, Yongso-ah. Toki sudah berada dalam penanganan dokter,” kata Eunhyuk tersenyum.

Yongso tahu senyuman itu. Ia tidak sepintar member 7Oceans yang mampu membaca situasi tapi ia bisa tahu kalau ada hal yang tidak beres di balik ekspresi pacarnya itu. “Geotjimalhaji mal-ayo...”

“Yongso eonni, Eunhyuk-ssi tidak bohong. Saat ini Toki sunbae sudah berada dalam penanganan dokter yang ahli,” sela Kihyun.

Yongso mendesah, “Kihyun-ah, aku tahu betul apa yang dikatakan oleh Faye. Mereka tidak akan bisa menyembuhkannya...”

“Tapi rasanya aneh...” kata Eunhyuk tiba-tiba.

“Apa yang aneh?” tanya Kihyun tidak mengerti.

“Hm, aneh saja... Ratu iseng bisa jatuh sakit seperti ini...” jawab Eunhyuk tampak murung.

She has weakness too, y’know. Nobody always has such strong side if they don’t have any weak side,” sela Kihyun dengan kepala mengangguk-angguk dan tangan menyilang di dada.

“Kihyun-ah, apakah benar-benar tidak ada cara untuk menyelamatkan Toki? A-aku tahu kalau kalian masih belum menemukan cara menyembuhkannya, tapi apakah tidak ada cara lain? Aku tidak ingin kehilangan dia…” tanya Yongso terasa ingin menangis.

Kihyun menggelengkan kepalanya. “Cara yang kami punya tidak akan berpengaruh untuk Toki sunbae. Tapi ada satu cara untuk memperpanjang hidupnya walau hanya sebentar…” jawabnya.

“Lakukan apa saja asalkan dia bisa sadar dan tersenyum lagi seperti dulu…” pinta Yongso begitu inginnya ia bertemu dengan sepupu kesayangannya itu.

Mata Yongso melirik ke arah Eunhyuk lalu ia mendesah, “Tapi hal ini membutuhkan bantuan Eunhyuk-ssi dan kedua rekannya…”

“Aku?” tanya Eunhyuk sambil menunjuk dirinya.

“Apa hubungannya antara Eunhyuk oppa dan teman-temannya dengan cara yang kau maksud, Kihyun-ah?” tanya Yongso bingung.

Sambil terpaksa Kihyun menjelaskan ‘rahasia’ yang tidak diketahui oleh banyak orang, “Mereka pernah menerima donor darah dari Toki sunbae. Eonni tahu ‘kan bagaimana jadinya kalau menerima transfusi darah dari pasien X disorder? Kurasa aku tidak perlu menjelaskan bagian ini. Kami hanya perlu donor darah dan sumsus tulang mereka untuk ditransplantasikan ke tubuh Toki sunbae. Mereka pasti masih punya sel ‘X genetic’ tersebut karena sel tersebut tidak mudah mati dan hilang.”

“Yaa, kami baru mengenal Toki tahun lalu dan dia tidak pernah mendonorkan darahnya untuk kami,” kata Eunhyuk.

“Kecelakaan itu…” gumam Yongso teringat dengan cerita Rain waktu itu.

“Kecelakaan?” tanya Eunhyuk bertambah bingung.

Yongso menoleh ke arah Eunhyuk dan berkata, “Kecelakaan itu yang membuat Toki kehilangan ingatannya… Dia mendonorkan darahnya dan melakukan operasi untuk kalian… saat kecelakaan dua tahun yang lalu…”

“D-dua tahun yang lalu…? Maksudmu…” ujar Eunhyuk terkejut.

Enough. Eunhyuk-ssi, kurasa kau sekarang sedikit mengerti. Kau, Leeteuk-ssi, dan Kyuhyun-ssi adalah penerima donor darah dari Toki sunbae. Sekarang aku butuh bantuan kalian bertiga… waktu kita hanya sedikit,” kata Kihyun sambil melihat jam tangannya, “kurasa Faye sunbae sudah selesai menjelaskan detailnya kepada yang lain di luar.”

“Tapi Kihyun-ah, Toki itu bergolongan darah O! Dia tidak mungkin sembarang menerima donor dari golongan darah yang lain,” sela Yongso teringat dengan hal penting itu.

“Tenang saja, Yongso eonni. Ini kasus khusus, kami bisa mengubahnya menjadi golongan darah O dengan teknologi dari X Genetic Unit~,” jawab Kihyun sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya sebelum pergi keluar meninggalkan pasangan lovey-dovey.

“MWO!?” seru Eunhyuk terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Kihyun.

“Yaa, Oppa… kecilkan suaramu, ini di rumah sakit tahu!” peringat Yongso menabok pacarnya.

“Oops, miyan…” ujar Eunhyuk merasa malu.

 

+             +             +

 

Setelah Faye menceritakan serta menjelaskan semuanya dari kisah kecelakaan April tahun 2007 yang lalu itu sampai saat ini ketika Toki membutuhkan bantuan dari orang-orang yang menerima darahnya. Entah mengapa tiba-tiba saja Leeteuk menangis bahkan hingga Kyuhyun yang bukan crybaby sampai juga ikut menangis. Kihyun sampai terkejut karena pemuda itu tiba-tiba menangis.

“Y-yaa! Kenapa kalian menangis?!” bentak Kihyun yang panik.

“Aku tidak menangis,” bantah Kyuhyun sambil menghapus air matanya yang tidak berhenti-hentinya mengalir. Dasar sok keren...

“Kyuhyun-ah, ingusmu sampai mengalir,” kata Sungmin sambil menunjuk hidung Kyuhyun.

“Faye-ssi, bolehkah kami melihat Toki ?” tanya Leeteuk.

Faye mengangguk. “Boleh saja, tapi hanya boleh dua orang yang masuk. Dia masih berada di SICXGU...” Tapi tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

“Faye oppa,” panggil Hyesun yang baru datang bersama dengan manajer Ilsan, Presdir Lorry, Naomi, Cerberus, dan Kyo. Sayang, 7 Oceans tidak lengkap tanpa kehadiran El, Hiro, Rusty, dan Asuka yang saat ini berada di New York karena pekerjaan.

“Oh, kalian sudah datang...” kata Faye.

“Lorry, Ilsan-kun,” sapa Soutaki menganggukan kepalanya.

“Sou-sama,” sapa Lorry membungkuk 90 derajat di hadapan Soutaki. “Maaf, kami baru bisa datang. Bagaimana hasilnya?”

“Tidak dapat dipastikan... baik atau buruknya... tapi 70 persennya adalah buruk,” jawab Takumi.

Kyo yang paling jangkung di sana memandangi Faye dengan curiga. Ia bertanya kepada Kihyun, “Key, where’s Professor Ken’i?

Oh, Professor is still at London. He will come back once the only patient there is done,” jawab Kihyun, “Why did you ask? Is something wrong?

I’ll tell you later,” sahut Kyo dengan matanya tetap mengawasi Faye. “Now where is Louis? Or Totto?” tanyanya lagi.

Louis is somewhere together with Hankyung. But I don’t know where Totto is, maybe he got some work to do,” jawab Kihyun sambil mengangkat bahunya.

I guess,” desah Kyo.

“Aku harus pergi. Kihyun, sisanya kuserahkan padamu. Kalau ada apa-apa cepat beritahu aku,” kata Faye sambil menyerahkan data medical record yang sejak tadi dipegangnya terus.

“Yes, Sir,” sahut Kihyun dengan malas sambil mengecek medical record tersebut.

“Otou-sama, sebaiknya kita juga pulang. Besok kita akan datang lagi,” ajak Takumi kepada ayahnya yang sebenarnya sudah sangat tua.

“Kau benar. Kalau begitu mohon bantuannya, Kihyun-san,” kata Soutaki.

“Hai! Serahkan saja padaku,” jawab Kihyun.

Akhirnya Faye dengan pada old man termasuk manajer Ilsan meninggalkan mereka, para anak muda. Member Super Junior pada bergiliran masuk untuk menjenguk Toki yang masih belum sadar. Leeteuk dan Heechul masuk duluan sebagai yang paling tua. (biasanya orang yang lebih tua mengalah, ini kagak sama sekali...)

Leeteuk kembali menangis begitu melihat kondisi Toki yang memilukan hati. Di sana Toki terbaring, dengan berbagai selang terpasang pada tubuhnya dan masker oksigen untuk membantu asupan oksigen ke dalam tubuhnya.

Leeteuk menangis tersedu-sedu sambil mengatakan kata-kata yang tidak jelas dia ngomong apa. Heechul menyuruhnya untuk berhenti menangis tapi tidak mempan.

“Toki-ah~ kenapa kau harus bernasib malang seperti ini...” ujar Leeteuk seperti sedang berkabung saja, “kenapa kau tidak bilang kalau kau adalah dokter yang menyelamatkan kami? Huwaaaa~ Toki-ah~.”

“Yaa, berhenti menangis. Dia tidak akan mau bangun kalau kau terus-terusan menangis seperti ini,” kata Heechul.

“Hiks... Toki-ah, kau harus tetap bertahan dan berjuang. Karena Oppa (ceileh~...) akan membuatmu terus hidup,” kata Leeteuk, “Fighting!”

“My rival, persaingan kita masih belum selesai. Skornya masih seri. Jangan sampai kau pergi duluan sebelum salah satu dari kita menang mutlak,” kata Heechul, “Aku ingin kau menemani Hankyung-i sampai tua. Kau adalah ‘My Rival’ yang paling kuat, jadi jangan sampai kalah!”

Setelah dua old boys itu, masuklah Ryeowook dan Sungmin, dua manusia favoritnya Toki. Keduanya sama seperti dua old boys, meninggalkan pesan—dukungan untuk gadis itu.

“Aku dan Ryeowook-ah tahu kalau kau paling menyukai kami di antara para member Super Junior. Kau selalu mengutamakan kami, kau selalu mendengarkan permintaan kami. Tidak bisakah kau memenuhi permintaan kami lagi? Kami ingin kau membuka matamu dan sehat kembali lalu menjahili member Super Junior seperti biasanya... Masih ada banyak hal yang ingin kami katakan kepadamu...”—Sungmin.

“Toki-ah, aku ingin membuat lagu lagi denganmu. Masih ada banyak hal yang harus kau ajarkan kepada kami... Dan lagi kau berjanji akan melakukan kolaborasi dengan Super Junior... Apakah kau tidak bisa memenuhi janji itu?”—Ryeowook.

Tidak hanya old boys dan cute boys yang meninggalkan pesan dan dukungan, member yang lain juga melakukan hal yang sama.

“Kau tidak seperti dongsaeng, kau lebih mirip ‘noona’ untukku. Noona yang perhatian, baik, dan menyenangkan. Kau sudah seperti keluargaku sendiri...”—Donghae.

“Sunbae dan mentor dalam berbagai hal, aku sangat menghormatimu yang terus berjuang dan tidak berhenti untuk memberi semangat kepada orang lain. Kau adalah sunbae yang paling kuat...”—Siwon.

“Kau telah mengalahkanku dan Eunhyukkie dalam adu makan. Aku belum sempat membalas kekalahanku waktu itu. Aku juga belum berterimakasih padamu dan meminta maaf atas kecelakaan itu. Cepatalah sadar, Toki-ah!”—Shindong.

“Toki-ah, kau selalu tertawa setiap aku membuat lelucon garing. Kalau kau tidak ada siapa lagi yang akan tertawa?”—Yesung.

“Yaa, kita masih punya banyak rencana untuk Eunhyukkie dan Yongso yang belum kita lakukan, tapi kenapa kau malah berhenti sekarang? Maaf, kalau kejahilan kami sampai membuatmu seperti ini. Tapi kami hanya ingin melihatmu bahagia seperti saat kau membuat kami semua bahagia,”—Kangin.

Eunhyuk dan Yongso yang sudah baikan masuk duluan sebelum Kyuhyun. Magnae satu itu bilang dia masih belum siap untuk melihat Toki. Lovey-dovey itu bilang kalau Kyuhyun tidak perlu memaksakan diri sekarang.

“Toki-ah, gomawoeyo... berkat kau, aku bisa ‘menembak’ Yongso dan pacaran dengannya. Kali ini giliranmu... kau harus membalas perasaan Hankyung hyung dahulu...” kata Eunhyuk, “Terima kasih... karena kau telah menolong kami... Kami ingin membalas semuanya, tetapi kami tidak bisa melakukannya kalau kau terus terbaring seperti ini. Yongso-ah akan sangat sedih kalau kau tidak kunjung bangun juga, kau tidak ingin melihatnya menangis, bukan?”

Di samping Eunhyuk, Yongso duduk di kursi dan menggenggam tangan Toki yang terasa dingin di tangannya yang lebih hangat. Kalau saja Yongso tahu kondisi badan Toki, mungkin dia tidak akan melakukan hal seperti ini. Mungkin ia akan lebih menjaga sepupunya itu sampai dia muak dan merengut dengan lucunya.

Tangan yang dingin itu Yongso tempelkan ke pipinya. Walaupun dingin, tapi ada perasaan nyaman yang diberikan oleh tangan milik sepupunya itu. “Toki, aku berharap kau pulang kepada kami. Aku rindu dengan saat-saat waktu kita pertama kali bertemu. Aku tahu sekarang kau lebih kuat dari pada dahulu ketika kita masih kecil, aku yakin kau bisa melawan penyakit ini karena kau adalah sepupuku yang tak terkalahkan... Jangan seperti waktu itu, kau tiba-tiba menghilang dan begitu kau kembali kau bukanlah sepupuku yang kukenal... Miyanhae... aku pasti akan lebih menjagamu karena aku sebagai yang lebih tua...” tutur gadis itu.

Setelah masing-masing dari mereka kecuali Kyuhyun dan Hankyung menjenguk Toki di dalam ruang perawatan mereka pulang ke rumah tempat tinggal mereka. Yongso tidak ingin meninggalkan sepupunya itu tapi Kihyun bilang ia bisa datang lagi besok. Kihyun juga bilang kalau Leeteuk, Eunhyuk, dan Kyuhyun harus menjalani tes di lab besok. Mereka harus segera menemukan donor yang cocok sebelum kehabisan waktu.

 

+             +             +

 

Hankyung dan Louis sedang berjalan menuju ruang tunggu di lobby rumah sakit. Mereka melihat Kihyun, Kyo, dan magnae Super Junior Kyuhyun sedang duduk di salah satu bangku yang ada di sana. Kihyun dan Kyo tampak sibuk mengobrol sementara Kyuhyun tetap diam merenung.

“Kyuhyun-ah, dimana yang lain?” tanya Hankyung.

Kyuhyun tampak kaget, sejak tadi ia terus melamun sehingga tidak menyadari kedatangan Hankyung dan Louis. “Oh, Hyung… mereka telah kembali duluan…” jawabnya.

“Oh, pantas tadi Heechul mengirimiku pesan,” kata Hankyung sambil melihat ponselnya.

“Oh~! Kyo-chan~, apa yang sedang kau lakukan di sini?” kata Louis sebagai pengganti salam kepada Kyo yang menggeram.

“Jangan memanggilku dengan sebutan ‘-chan’, Louis…” geramnya.

Sorry, I forgot that you are a grown up man now~,” balas Louis tetap santai, “yeah, my bad~.

“Seperti biasa Louis oppa sama sekali tidak berguna,” desah Kihyun sweatdropped, “Oppa, kau yang akan mengantarkan Hankyung-ssi ‘kan?”

Yeah, so what?” tanya Louis heran.

Take him too,” jawab Kihyun sambil menunjuk ke arah Kyuhyun.

No problem,” sahut Louis, lalu bertanya lagi “dia sudah bisa dikunjungi ‘kan?”

“Tentu, tapi sebentar lagi waktunya pengobatan… in five minutes…” jawab Kihyun sambil melihat jam tangannya.

Aw, too bad…” gerutu Louis seperti anak kecil. “Geng-geng, Kyuhyun-ah, kita pulang sekarang, oke?”

“Lho? Bukankah kau mau melihat Toki dulu?” tanya Hankyung bingung.

Nah~, got timed out. Besok masih ada kesempatan,” jawab Louis tersenyum nyengir.

“… baiklah…” desah Hankyung pasrah.

“Ayoo~,” ajak Louis sudah bersiap untuk pergi tapi Kyuhyun menghentikan langkah pertamanya.

“Hyung pergi duluan saja, aku masih mau tinggal di sini dulu,” sela Kyuhyun.

Louis dan Hankyung mengerti alasan magnae satu itu ingin tinggal lebih lama jadi mereka merasa harus membiarkan keegoisan Kyuhyun yang satu ini. Toh, tidak berakibat buruk ini kok…

“Baiklah, tapi jangan berlama-lama, ya,” kata Hankyung menepuk pundak Kyuhyun.

“Arasseo,” sahut Kyuhyun tersenyum kecil.

“Kyu-chan~, aku akan menjemputmu nanti setelah mengantarkan Geng-geng. Kau tinggal telepon aku bila kau sudah mau pulang,” kata Louis dengan lagaknya seperti banci.

Tapi Kihyun menyela, “Tidak perlu, Louis oppa. Biar aku atau Kyo yang mengantarnya. Oppa istirahat saja.”

“Hm, baiklah. Kuserahkan pada kalian ‘K’ siblings~!” seru Louis sambil menarik Hankyung yang terlalu lambat untuk mengikutinya. Ia lupa untuk tidak bersuara keras di rumah sakit. Ia dan Hankyung masih mempunyai beberapa urusan yang harus diselesaikan.

Kihyun menghela nafas panjang dan berdiri dari duduknya. “Ah~, waktunya untuk memberinya obat…” erangnya sambil menggerak-gerakan badannya yang kaku. “Kyo sunbae, siapa yang hari ini menjaga Toki sunbae duluan?” tanyanya.

“Aku…” jawab Kyo sambil mendesah, “Takumi-sama tadi memintaku karena tidak ada yang bisa karena Faye harus pergi, tapi aku tetap akan mengajukan diri walaupun orang itu tidak harus pergi.”

“Jeongmal? Tapi kau tidak boleh masuk ke ruangan dahulu selama satu jam ke depan,” ujar Kihyun, “Kyuhyun-ssi, kalau kau merasa lelah kau bisa istirahat di ruang kerjanya Toki sunbae. Kyo-chan juga boleh kok~.”

I heard you, Key…” geram Kyo.

“Kamsahabnida…” ucap Kyuhyun mengangguk.

“Key, temui kami di sana setelah kau memberinya obat, oke?” perintah Kyo sambil merangkul Kyuhyun yang lebih pendek darinya.

“Iya, iya…” jawab Kihyun sambil berjalan ke arah ruangan tempat sunbae-nya.

Sementara Kyo dan Kyuhyun masuk ke dalam ruangan yang tidak jauh dari ruangan rawat. Di dalam ruang kerjanya Toki ternyata cukup luas. Kyo membuatkan secangkir teh hangat untuk Kyuhyun dan keduanya mengobrol semalam suntuk.

 

+             +             +

 

Keesokan paginya Kihyun mendapati Kyo dan Kyuhyun tertidur di atas dua buah sofa panjang yang ada di dalam ruangan tersebut, lengkap dengan selimut dan bantal yang ia yakin pasti mereka curi dari ruang rawat yang kosong. Dan hal tersebut pasti idenya Kyo yang ketularan kebanyolannya Louis dan Toki. Ia melihat ke arah jam dinding dan memutuskan untuk membangunkan keduanya.

“Yaa! Bangun kalian berdua!” seru Kihyun sambil menepuk tangannya. Perlakuan spesial untuk Kyo dengan menginjak punggungnya.

“Jam berapa sekarang?” tanya Kyuhyun dengan suara serak karena tenggorokan yang kering.

“Jam 7. Kyuhyun-ssi, hari ini kau masih harus melakukan tes lab,” jawab Kihyun. “Yaa, Kyo! Bangun, tukang tidur!”

“Aa~, semalam tidak terjadi hal yang gawat ‘kan?” tanya Kyo masih mengantuk.

“Tidak ada perubahan,” jawab Kihyun menggelengkan kepalanya, “Yongso eonni bilang dia akan membawa Leeteuk-ssi dan Eunhyuk-ssi kemari begitu Louis oppa selesai dengan urusannya.”

“Oh, begitu… Baguslah, kalau hari ini bisa cepat selesai akan semakin baik…” kata Kyo.

“Kihyun-ssi, bagaimana cara tes labnya?” tanya Kyuhyun.

“Oh, mudah… Aku hanya butuh sample darah, plasma darah, sel sumsum tulang belakang kalian…” jawab Kihyun.

“Ya, begitu mudah tapi begitu menyakitkan…” gumam Kyo sambil memutar bola matanya.

Kihyun menempeleng kepala Kyo dengan sebuah buku tebal. Pemuda itu sempat protes dengan benjol di kepalanya tapi dokter muda satu ini tidak menggubrisnya dan malah berkata, “Lebih menderita Toki sunbae yang harus menerima rasa sakit secara jiwa dan raga…”

I know… but can’t you stop hitting me?” gerutu Kyo. Lalu ia teringat satu hal. “Ah, aku hampir lupa… Key, kalau bisa kau yang melakukan operasi itu, aku merasa kurang yakin kalau Faye yang melakukannya.”

“Eh? Kenapa? Faye sunbae itukan lebih ahli dari pada aku. Lagipula Faye sunbae ‘kan profesor…” tanya Kihyun heran.

“Sebenarnya waktu Toki kambuh lagi, aku menemukan dia sedang bertengkar dengan Faye. Dia mencekiknya seperti benar-benar ingin membunuhnya. Kalau aku tidak menariknya saat itu juga mungkin saat ini Faye tidak sedang berkeliaran sekarang,” cerita Kyo, “mungkin alasannya hanya satu, ia tidak ingin Faye merusak kebahagiaan Yongso-chan dengan memisahkannya dari pacarnya dan nantinya Faye harus menyesali hal tersebut. Toki sangat sayang terhadap keduanya, kau tahu itukan?”

“Aku tahu itu. Oh ya, Kyuhyun-ssi, apakah akhir-akhir ini kau pernah melihat Toki sunbae bentrok dengan Faye sunbae?” tanya Kihyun kepada Kyuhyun yang terkejut mendengar ceritanya Kyo.

“Eh? Kurasa tidak. Dia hanya meladeni Faye-ssi dengan canda seperti Louis,” jawab Kyuhyun.

“Aish, Yongso eonni kenapa tidak langsung menolak Faye sunbae saja sih? Jadi ribet begini ‘kan!” gerutu Kihyun sambil menendang  patung anatomi manusia di sana yang kembali mengejutkan Kyuhyun. Yang sabar ya, Kyuhyun-ah…

 

+             +             +

 

Beberapa hari kemudian hasil tes tersebut telah keluar dan ketiganya positif. Profesor Ken’i yang menjadi kepala penelitian dan operasi khusus X disorder telah kembali dan langsung menangani operasi cangkok sumsum tulang. Pertamanya donor dari Leeteuk sebagai percobaan donor dari golongan darah A pertama yang telah diubah dengan teknologi canggih(wkwkwk… mungkin di masa depan?). Donor dari Eunhyuk dan Kyuhyun sudah diambil duluan dan diawetkan.

Namun kata Profesor Ken’i belum tentu Toki akan bertahan dengan donor dari Leeteuk atau mungkin akan ditolak total. Begitu pula dengan donor dari kedua orang yang lain.

Sayangnya para member Super Junior harus segera kembali ke Korea setelah operasi tersebut dilakukan. Mereka harus segera melaksanakan promosi ‘It’s You’. Sebenarnya mereka tidak rela tapi mau bagaimana lagi pekerjaan ya pekerjaan. Hyesun juga harus segera kembali ke sekolah karena waktu cutinya akan segera habis. Yongso masih akan tetap menemani Toki yang masih belum sadar. Kata Profesor Ken’i sih tidak lama lagi Toki akan segera sadar. Yongso hanya bisa berdoa semoga Toki cepat sadar dan kembali menyindirnya seperti biasa.

 

+             +             +

 

Ia bermimpi melihat anak-anak kecil bermain di sebuah taman bermain yang sepi tanpa orang dewasa. Penampilannya pun ikut berubah menjadi dirinya ketika masih berusia lima tahun. Ia bisa mendengar suara tawa anak-anak tersebut dan rasanya terdengar sangat familiar. Otomatis tubuhnya berjalan ke arah asal suara-suara tawa tersebut. Tapi langkahnya dihentikan oleh seseorang berkostum kartun harimau memakai pita besar di dadanya bertuliskan ‘Mr. Tiger’.

“Apakah kau tersesat?” tanya Mr. Tiger itu.

“Aku tidak tersesat, aku hanya ingin ke tempat mereka,” jawabnya sambil menunjuk ke arah kerumunan anak-anak itu.

“Benarkah? Baiklah, Mr. Tiger ini akan mengantarkanmu ke sana, tapi setelah itu kita pergi mencari orangtuamu, oke?” kata Mr. Tiger itu. Ia mengangguk setuju.

Lalu Mr. Tiger menggandeng tangan mungilnya dan mereka berjalan menghampiri anak-anak yang sedang asyik bermain itu.

Salah satu dari anak-anak itu, seorang anak laki-laki dengan rambut cokelat dan mata biru berseru, “Hey! Mr. Tiger datang!” anak itu tampak seumuran dengannya.

“Mr. Tiger, siapa yang kau bawa bersamamu?” tanya anak perempuan yang mirip dengan anak laki-laki tadi kecuali warna mata mereka. Anak perempuan ini memiliki warna mata hazel.

“Woah~, Mr. Tiger membawa anak yang lebih cantik dari Nao-chan~!” seru anak laki-laki berambut hitam dan bermata dark brown. Tapi ia mendapat timpukan dari anak perempuan yang tadi.

“Anak-anak, mereka teman baru kalian. Kalian berteman baiklah dan jangan bertengkar,” kata Mr. Tiger.

“Mr. Tiger, Ken-kun mengambil bonekaku~!” seru anak perempuan yang lebih chubby sambil menangis.

“Tidak, Mr. Tiger! Ryu-chan yang duluan melakukannya. Iyakan, El?” bantah anak laki-laki lain yang sebelah matanya berwarna merah. Di sebelahnya ada anak laki-laki dengan rambut dark brown dan mata deep blue, anak itu mengangguk.

“Hentikan, Ken-kun dan Ryu-chan… Glek! Hiro-kun! Jangan makan krayonnya!” seru Mr. Tiger panik mengurus anak-anak bandel tersebut. Dan anak-anak itu belum semuanya. “To-kun, Lou-kun, dan Fay-kun tolong bantu jaga mereka~! Gyaaa! Ai-chan, Kyu-kun, Wook-kun, Ki-kun—jangan ikut-ikutan Hiro-kun~!!”

“Mr. Tiger~, Shinshin memakan semua snack-nya,” kata dua anak yang terlihat kekar.

“Iya, iya, In-kun dan Si-kun… Mr. Tiger akan membawakan snack lagi. Chulie-kun, Teukie-kun, Sung-kun, Kou-kun—jaga yang lebih muda! Gyaaa! Hyuk-kun, Dong-kun, Min-kun, Mimi-kun, Henry-kun jangan ke danau!!! Kyo-kun, tarik Henry-kun!!!”

“Yessire~!” sahut anak laki-laki mengenakan headband.

“Aah~, John-kun jangan baca buku melulu, bantu Mr. Tiger juga dong,” rengek Mr. Tiger dengan anak-anak memanjati badannya. Lalu anak yang dipanggil In-kun, Ken-kun, dan Ryu-chan itu menerjang jatuh Mr. Tiger.

Ia tertawa kecil melihat seluruh hiruk-pikuk kekacauan di sekitarnya yang sungguh konyol. Senyumnya langsung mengembang pada wajah impasifnya.

“Ah, kau tertawa!” seru Kou-kun.

“Selamat datang di Mr. Tiger’s Furor Land~!” seru Lou-kun tersenyum nyengir sambil rangkulan dengan Kou-kun.

“Ruu-niisan! Asu-kun! Tunggu aku!” seru Nao-chan dari kejauhan.

“Kejar kami, baka!” seru Ruu-kun dan Asu-kun, dua anak laki-laki yang pertama.

Ia bermain dengan anak-anak itu sampai matahari terbenam. Tiba-tiba ia merasa harus pergi tapi ia tidak ingin pergi. Ia masih ingin bersama dengan teman-teman barunya.

“Saatnya pulang,” kata Mr. Tiger kepadanya.

“Tapi aku tidak ingin pulang…” katanya sambil melihat ke arah matahari terbenam yang sangat indah.

“Keluargamu menunggu, teman-temanmu menunggu… Kau tidak boleh berlama-lama di sini…” kata Mr. Tiger.

“Kenapa?” tanyanya.

“Karena mereka akan sangat sedih kalau kau tidak kembali. Ada seseorang yang sedang menunggumu, Kakakmu…” jawab Mr. Tiger.

“Baiklah…” ujarnya pasrah.

“Hey, lain kali datanglah lagi kemari~! Datanglah lagi saat kau sudah tua dan keriput~! Kami pun sudah tua dan keriput juga! Kita bermain sepuasnya seperti tadi!” seru Ryu-chan yang dirangkul oleh Hyuk-kun.

“Ya! Pasti aku akan datang lagi!” serunya sambil melambaikan tangan dan menangis.

Ia lalu berjalan bersama dengan Mr. Tiger menuju pintu keluar taman bermain tersebut. Sebelum ia menginjakkan kakinya keluar dari taman tersebut ia mendengar suara mereka.

“Bye bye, Toki-chan! Jangan sampai tersesat lagi ya!” seru mereka.

“Sampai nanti, Toki. Terima kasih karena kau telah menepati janjimu,” kata Kou.

Lalu taman bermain itu menghilang dalam kegelapan. Mr. Tiger hanya mengantarkan sampai sebuah pintu berwarna putih. Ia menatap heran ke arah Mr. Tiger.

“Masuklah, nanti kau akan bisa pulang,” kata Mr. Tiger.

“Pulang? Kemana?” tanyanya.

“Ke tempat orang-orang yang menyayangimu, Toki-chan,” jawab Mr. Tiger sambil membelai kepalanya, “Kau harus bisa menerima apapun, jangan menjauhkannya. Sampai jumpa lagi, Toki…” lanjutnya lalu menghilang bagaikan asap.

“T-tunggu! Mr. Tiger—bukan, tapi Kira!” serunya ditelan oleh kegelapan.

 

Ia bisa mendengar suara di sekitarnya walau sekelilingnya diselimuti oleh kegelapan pekat. Suara yang tidak asing lagi.

 

+             +             +

 

Yongso tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Orang yang terbaring di depannya membuka matanya. Yongso langsung memanggil dokter yang saat itu sedang berjaga dan memberitahu para Gaisofu. Akhirnya setelah satu bulan lamanya, Toki terbangun dari tidur panjangnya. Yongso juga memberitahu para ‘Oppa’ member Super Junior yang entah ada di mana dan sedang melakukan apa.

Kelimabelas bocah ‘dorky’ itu langsung merasa lega mendengar kabar gembira tersebut. Apalagi ternyata Toki akan dipindahkan ke rumah sakit Kuzuryu cabang Seoul. Gadis itu masih membutuhkan donor dari ketiga pria Korea tersebut. Soutaki-sofu mengizinkan karena di sana masih ada sanak-saudara. Akhirnya Yongso merasa lega untuk pulang ke tanah air.

Suatu hari para bocah dorky itu berbondong-bondong menjenguk Toki di rumah sakit. Mereka hampir dimarahi oleh para suster kalau bukan karena daya tarik mereka, dasar idol…

Mereka patungan untuk membeli boneka-boneka binatang yang melambangkan para member Super Junior plus dua orang member SJ-M. Ada dua boneka tambahan lagi yang bukan binatang untuk melambangkan Toki dan Yongso. Ada boneka kucing, anjing, kuda, kura-kura, rubah, musang, rakun, ular, ikan, monyet, beruang, babi, sapi, burung, dan ayam. Lengkap sudah peternakan Super Junior (-_-‘). Yongso dilambangkan dengan boneka peri.

“Oh, yang punyaku lebih baik daripada yang punya Toki~ how nice…” kata Yongso sambil memandangi boneka perinya.

“Yaa, seharusnya kau yang mendapat boneka babi,” ledek Toki yang sudah kembali sehat walaupun hanya mulutnya saja yang sehat untuk mengatai sepupunya itu.

“Eomma, nadobogo sipeosseo~,” kata Ryeowook kembali memainkan drama ibu dan anak lagi yang setelah sekian lama akhirnya muncul lagi.

“Yaa, kau membuat kami khawatir tahu!” sentak Heechul sudah seperti mau menangis.

Sorry guys, for making you worry…” ujar Toki tersenyum lemah, “and thank you…

“Yaa, kau tahu? Hankyung hyung, Kyuhyunnie, dan Yongso-ah benar-benar susah dibujuk untuk pergi dari sisimu,” kata Kangin.

“Jeongmal? Aigoo, Kyuhyun-ah tidak punya teman main ya?” goda Toki tersenyum nyengir.

“S-siapa bilang…” bantah Kyuhyun malu-malu dan malah mojok digangguin sama Sungmin.

Yongso baru sadar sesuatu. “Yaa, aedeul-ah! Kita keluar dulu~, berikan privasi untuk Hankyung oppa dan Toki-ah~!” serunya mendorong para member selain Hankyung untuk keluar dari ruangan tersebut.

Begitu ditinggal oleh para ‘Mak Comblang’ wannabe itu suasana di antara Hankyung dan Toki jadi terasa canggung. Tidak ada yang tahu harus berkata apa. Hankyung ingin mengatakan soal masa lalu mereka tapi hal tersebut tidak akan nyambung dengan Toki yang masih belum mendapatkan memorinya kembali.

‘Apa yang harus kukatakan?’ batin Hankyung mulai berkeringat dingin.

“Sekarang kau tahu bukan alasan kenapa aku tidak bisa menerima lamaranmu?” tanya Toki tiba-tiba.

Hankyung agak terkejut tapi tetap mengangguk untuk menjawabnya. Kemana suaranya di saat seperti ini?

“Kalau begitu kau bisa melepau ‘kan?” tanya Toki lagi.

“Tidak,” jawab Hankyung tegas, “aku tidak akan melepaskanmu…”

“Kenapa? Aku hanya akan menyusahkanmu…” ujar Toki tampak terkejut dengan jawaban Hankyung yang tidak disangkanya.

“Karena aku menyukaimu apa adanya. Aku tidak ingin menyesal seperti dulu lagi… Dulu aku kehilangan orang yang kucintai tanpa dapat membahagiakannya sedikit pun, tapi sekarang ada kau… Aku tidak peduli kalau kau mengidap penyakit mematikan apapun, asalkan aku bisa bersamamu saja itu sudah cukup…” ucap Hankyung dengan segenap hatinya.

Lagi-lagi kata-kata pemuda Cina itu membuat Toki menangis terharu. Apa lagi alasan yang harus ia katakan? Ia pun juga menyukai Hankyung. ‘Aku sudah tidak bisa menjauhkannya lagi, aku merasa sudah terikat padanya…’ katanya dalam hati.

“Toki, kalau aku melamarmu sekali lagi apakah kau akan menerimaku?” tanya Hankyung dengan ekspresi wajah yang membuat hati Toki luluh. Shotakon satu itu hanya bisa menjawab yang ada di dalam lubuk hatinya.

 

+             +             +

 

Di balik pintu kedua bibir milik makhluk bernama Song Yongso dan Lee Hyukjae terangkat membentuk seringaian. Mereka tahu hal ini tidak lama pasti akan terjadi. Tidak hanya mereka yang memasang tampang licik, di belakang mereka masih ada tiga belas orang lainnya yang mempunyai seringaian yang sama. Di dalam kepala mereka sudah terpikirkan rencana selanjutnya. Tentunya dengan masih memikirkan kondisi target yang masih belum sembuh benar.

 

~Reunion~

Kejadian ini terjadi saat sebelum ‘Failed Mission’. Saint Agnes Imperial Academy Tokyo mengadakan pertemuan reuni untuk sepuluh angkatan dari seluruh tingkat. Yongso mendapat undangannya dari Yuuya Shiraishi. Totto, Louis, ketujuh member 7Oceans, Faye, dan Kyo yang merupakan alumni juga akan datang. Secara spesial ketiga ‘trio evil’ itu mengajak Eunhyuk sebagai untuk Yongso tercinta.

Pagi-pagi sekali Asuka, Rusty, dan Naomi menculik Eunhyuk dari tempat tinggal sementaranya dan langsung dibawa ke rumah kakak-beradik Radiant(Rusty & Naomi) untuk didandani. Setidaknya penampilan Eunhyuk sebagai pasangan seorang alumni Imperial Academy harus kelihatan honorable. Naomi yang melakukan make-over. Asuka yang memilihkan baju. Dan Rusty yang mengajari ‘manner’ sebagai seorang yang honorable.

Begitu Eunhyuk selesai didandani ketiganya langsung merasa takjub dengan hasil kreasi mereka. Ternyata Eunhyuk tidak kelihatan terlalu ‘ssanti’ amat, malahan begitu didandani dengan benar dia kelihatan seperti seorang businessman atau bangsawan (wkwkwkwk…). Naomi merasa bangga dengan kemampuan mendandaninya.

Tidak hanya ketiganya yang merasa takjub—Totto, Louis, Cerberus, El, dan Hiro saja sampai tidak mampu berkata apapun. Tidak ada reaksi apapun dari Toki, tapi Yongso hampir meleleh dan pingsan begitu melihat penampilan Eunhyuk.

Para tamu undangan yang merupakan alumni ternyata adalah orang-orang yang terkenal dalam berbagai bidang terutama bisnis. Anak konglomerat juga pada berkumpul di sini. Tapi kesembilan pemuda tampan alumni Imperial Academy dari rombongan mereka langsung menarik perhatian para hadirin di ruangan itu. Bahkan ada cewek-cewek yang tidak henti-hentinya memperhatikan Eunhyuk yang telah disihir oleh ‘trio evil’.

“Lihat, Totto oppa dan yang lain benar-benar menarik perhatian wanita. Hm, mereka memang ganteng, kuakui itu,” kata Yongso sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

“Yaa, memang aku kurang ganteng dari mereka?” tanya Eunhyuk cemberut.

“Oppa? Yaa, tidak perlu kukatakan juga kau sudah tahu kalau kau lebih baik dari mereka,” jawab Yongso dengan nada menggoda.

“Aigoo, lihat mereka berdua… ck, ck…” decak Toki menggelengkan kepalanya. “Oi, cari private room untuk kalian berdua! Aku gerah melihatnya… ck, ck…”

“Bilang saja kau iri~!” balas Yongso sambil menjulurkan lidahnya ke arah sepupunya.

Lalu Yuuya datang menghampiri mereka dengan senyum ‘all-about-business-smile’. Tiba-tiba mood Eunhyuk langsung down begitu melihat Yongso dengan akrabnya mengobrol dengan Yuuya. Di belakang Toki dan Naomi menikmati tontonan kecemburuan Sang Hoobae. Tapi mengingat soal Yuuya, Toki teringat satu hal. Tapi ia tidak mengatakannya dengan keras karena masih ingin menikmati kecemburuan Eunhyuk.

“Benarkah kau akan mengajakku ke Hawaii?” tanya Yongso tampak senang dengan pembicaraannya dengan Yuuya.

“Tentu saja, kita akan melakukannya di sana,” jawab Yuuya tersenyum lebar.

Eunhyuk hampir meledak di sana dan ia hampir saja menarik Yongso pergi di depan umum kalau bukan karena Naomi dan Toki menahannya.

“Kau tida perlu melakukan apapun,” kata Toki.

“Tapi kalau begitu Yongso akan jatuh ke tangan di—…” kata Eunhyuk tapi terpotong ketika seorang perempuan berteriak memanggil Yuuya.

“Yuuya-kun~!”

“Oh, Shiori… kau sudah selesai?” tanya Yuuya kepada perempuan itu.

“Ya, aku sudah selesai. Oh, Ryutsu-chan~!” seru Shiori ketika melihat Yongso.

“Ohisashiburi, Shiori-chan,” sapa Yongso tersenyum lebar.

Perempuan bernama Shiori itu langsung memeluk Yongso dan keduanya berbicara dalam bahasa Jepang dengan begitu cepat. Eunhyuk sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh mereka bertiga.

“Oh? Itu Shiori Azusagawa, bukan?” tanya Naomi mengenal perempuan itu. “Memangnya dia temannya Yongso-chan, ya?”

“Yeah, dia juga tunangannya si Yuuya itu,” jawab Toki sambil memperhatikan reaksi Monkey Jewel.

“…MWO!?” seru Eunhyuk tapi langsung dibungkam oleh Asuka yang baru datang dengan Rusty setelah dikerumuni oleh para cewek alumni. “Yaa, kenapa kau tidak bilang dari tadi?”

“Lho? Kau ‘kan tidak tanya,” sahut Toki bersikap innocent.

“Aish, gara-gara kau tidak menjelaskannya aku jadi capek-capek cemburu hal tak berguna,” gerutu Eunhyuk.

“Cieee, Eunhyukkie cemburuan~!” goda ‘Trio Evil’.

“Argh, molla!” seru Eunhyuk frustrasi dan malu.

Begitu Yongso lepas dari Yuuya dan Shiori, Eunhyuk terus menempel padanya. Kehadiran Eunhyuk mengusir para cowok yang melirik ke arah Yongso. Hari itu Eunhyuk tidak hanya menjadi tapi juga sebagai anjing doberman-nya Yongso tersayang (-_-‘).

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...