Part XXI

The Tale of Fairytale

Chapter 21: A Selfish Present

Hari yang cerah di akhir bulan Maret dan musim semi yang hangat benar-benar telah menghampiri bunga Sakura hingga mekar dengan cantiknya. Saat itu Yongso tengah menikmati hari Minggunya yang sangat berharga di dalam kamarnya sambil menelepon seseorang yang tidak lain adalah sepupunya, si Toki yang saat ini masih berada di New York. Di sebelahnya ada majalah yang terbuka dan juga laptop dalam keadaan menyala. Yongso tengah bingung dengan kado ulang tahun sepupunya itu yang sangat sulit ditebak, jadi dia menanyakannya sekarang.

“Oh ayolah, Toki~! Ulang tahunmu hanya tinggal empat hari lagi! Dan kau tidak akan pulang sampai ulang tahunmu lewat. Setidaknya beritahu aku hadiah apa yang kau inginkan!” rengek Yongso.

Hehehe, gomen Yongso-chan~ aku sama sekali tidak menginginkan hadiah berupa barang. Kau yang bilang sendiri kalau aku adalah orang yang tidak mempunyai ambisi~,” sahut Toki dari nun jauh di seberang sana.

Damn you and your ultimate memory!” rutuk Yongso kesal. Apakah begitu sulitnya memaksa sepupunya itu untuk mengatakan apa yang diinginkannya?

Watch out, young lady. Great Grandpa will cut your tongue if he hear you~,” kata Toki lalu tertawa.

“Apakah tidak ada yang kau inginkan selain barang?” tanya Yongso.

Hm, ada satu.

“Apa? Apa?”

Kau baikan lagi dengan Eunhyukkie.

“YAA! Kenapa aku harus melakukannya?!”

Dari pada kau kusuruh membuat cake cokelat terenak di seluruh dunia?

“Yaa, kau tahu kalau aku sama sekali tidak bisa membuat makanan manis seperti cake... Dan kau tahu kalau aku tidak bisa membuat dessert sejago dirimu...”

Yah, kau tinggal pilih... baikan dengan Eunhyukkie atau buat cake. Tapi kalau cake-nya tidak memenuhi syarat anggap saja kau tidak melakukan apapun dan aku tidak akan mau menemuimu lagi.

“Yaa! Toki!” seru Yongso tapi Toki sudah menutup teleponnya. Dasar ratu sadis...

Yongso kembali memikirkan si Asia Anchovy dari Super Junior. Bulan Maret hampir berakhir dan bulan April akan segera tiba. Masih dengan suasana dingin dan gelap di kehidupan Yongso, tapi sedikit demi sedikit mulai berkurang karena kadang-kadang ia menghabiskan waktunya dengan Faye.

Lalu Yongso menatap ke luar jendela kamarnya sambil menyesap kopi yang tadi dibuat oleh ibunya. Fiuhh! Yongso menghembuskan nafasnya secara perlahan. Sudah hampir dua bulan ia dan Eunhyuk menjalani hubungan tanpa status. Ia sendiri bingung apa statusnya dengna Eunhyuk sekarang. Apakah mereka masih berpacaran atau sudah putus? Kalaupun dibilang masih berpacaran mereka sudah lama tidak saling berkomunikasi, namun kalau dibilang putus juga kurang tepat karena tidak ada perasaan lega ataupun sakit hati setelah putus. Yang ada hanya perasaan berat dan posesifitas. Sungguh hubungan yang rumit.

Sebenarnya Yongso ingin sekali berbicara dengan pria itu tersebut akan tetapi harga dirinya selalu menolaknya. Tapi hati kecilnya yang menginginkan hal tersebut. Lagipula, entah mengapa Yongso merasa telah menemukan seseorang yang baru di hidupnya. Faye. Entah mengapa Yongso merasa kalau Faye dapat memberikan apa yang diinginkannya selama ini yang tidak ada dalam diri Eunhyuk. Namun kalau dipikir sekali, sampai saat ini ia masih sangat mencintai Eunhyuk. Saat ini ia sangat bingung.

Tiba-tiba terdengar alunan lagu slow ‘So Sick’ milik Ne-Yo yang merupakan ringtone ponselnya. Dengan segera Yongso melirik ke arah ponselnya yang berada di kakinya. Ia menyimpan segelas kopinya di atas nightstand dan segera melihat layar ponselnya. Dan ternyata yang menelepon itu adalah...

 “Oh... Faye,” ucap Yongso. “Ah... tidak, tidak, aku sedang tidak sibuk, ada apa meneleponku?” tanyanya. Lalu ia pun menatap ke arah jam tangannya. “Baiklah, aku akan segera ke sana,” kata Yongso, “Ne~. Bye.”

Faye mengajaknya makan siang bersama dan kebetulan Yongso juga sedang tidak ada janji dengan siapapun maka ia pun menerima ajakan tersebut. Setelah mengambil beberapa barangnya ia berangkat dari rumahnya ke halte bus karena Faye akan menjemputnya di sana. Mereka pun pergi ke restoran terdekat.

 

+             +             +

 

Pada jam yang sama di tempat lain para member Super Junior minus Kibum—sedang mendapat latihan lagi dari Cerberus. Karena waktu comeback kemarin pemuda tersebut menemukan sebuah kesalahan sehingga ia harus kembali menggembleng para pria malang itu lagi. Para member 7Oceans minus Toki dan Hiro masih berada di Seoul menunggu jadwal selanjutnya. Yup, untuk sementara para bocah jahil nan sadis itu sedang mendapat liburan setelah menyelesaikan syuting Lost Children dengan baik.

Keduabelas member Suju sudah pada kelelahan. Kalau sudah begini biasanya Toki yang akan menghentikan latihan karena Cerberus sama sekali tidak kenal ampun. Tapi karena gadis itu sedang tidak ada maka digantikan oleh El yang paling baik di antara member 7Oceans selain Hiro.

“Kalau begitu cukup sampai di sini latihan untuk hari ini. Maaf kalian sampai harus latihan di hari Minggu begini,” kata El tetap dengan sikap dinginnya tapi terasa lebih ramah dan sopan.

“Aniyo, justru kami yang harus berterimakasih karena kalian mau meluangkan waktu kalian untuk kami,” sahut Leeteuk dengan kerendahan hatinya yang kadang-kadang malah membawa petaka pada dirinya sendiri.

“Sebagai permintaan maaf Ken akan mentraktir makan siang~!” seru Naomi menggali lubang kubur untuk Cerberus.

“Oi, oi, siapa yang bilang begitu?!” protes Cerberus tapi tidak dihiraukan oleh Naomi.

Ow, come on, Kero-kero~! We will pay it fifty-fifty, okay? It was Toki’s order too. She will pay it back later,” kata Asuka.

Alright...” desah Cerberus menyerah.

Seluruh member Super Junior bersorak gembira. Yah, mereka sangat senang kecuali Eunhyuk yang semenjak kejadian di resort ski dan club house menjadi sedikit berbeda. Ia lebih banyak berdiam diri. Donghae bilang sih Eunhyuk kelihatan makin dewasa dan matang. (Wkwkwkwk... emang buah harus pakai matang segala?)

“Aku mau barbecue!!” seru Shindong. Dia sangat lapar setelah menjalani latihan neraka dari Cerberus.

“Kimbap!”

“Jjajangmyeon!”

“Sundae!”

“Bibimbap!”

“Gujeolpan!”

“Bulgogi! Galbi!” seru Shindong lagi. Dasar tukang makan...

“Banyak banget...” kata Rusty sweatdropped. “Bagaimana kalau kita ke resto yang baru dibuka dekat rumahnya manajer Ilsan senpai?”

“Dimana?” tanya Siwon.

“Sudahlah ikut saja,” kata Asuka sambil menyeret Siwon keluar duluan bersama beberapa member Super Junior dan 7Oceans.

“Eunhyukkie, gaja,” ajak Sungmin yang menyadarkan Eunhyuk dari lamunannya.

“Ha? Oh, geurae...” sahut pemuda itu lemas.

 

Saat berada di restoran dengan pemandangan Sungai Han mereka langsung diantarkan oleh seorang pelayan ke meja yang paling luas. Tapi tak diduga-duga kalau mereka akan melihat pemandangan yang paling tidak ingin dilihat oleh para member Super Junior walaupun di belakangnya ada pemandangan yang lebih bagus.

“Oh? Bukankah itu Yongso-chan... dan Faye,” kata Naomi dengan nada dramatis sambil menunjuk ke arah salah satu meja untuk dua orang yang berada di dekat jendela restoran ini.

Otomatis semua orang di rombongan ini langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Naomi. Yang lain lalu menoleh ke arah Eunhyuk yang saat itu sedang melamun  langsung berubah menjadi horror. Mereka melihat ekspresi sedih Eunhyuk yang menatap ke arah Yongso yang sedang tertawa ceria bersama Faye di seberang sana.

“Apakah kita perlu memanggil mereka dan mengajak mereka bergabung?” tanya Asuka walaupun ia tahu jawabannya adalah tidak.

“Sudahlah, biarkan mereka berdua,” jawab Cerberus mulai memesan makanan. “Ppalihae! Kalian mau pesan apa?”

Semua tenggelam dalam buku menu mencari makanan yang ingin diimakan. Sementara Eunhyuk masih menatap ke arah Yongso yang sekarang sedang mengobrol dengan Faye. Sepertinya Faye sedang menceritakan sesuatu kepada Yongso dan beberapa saat kemudian mereka berdua pun kembali tertawa. Namun hal yang paling membuat hatinya sakit adalah pada saat Yongso membersihkan makanan yang menempel di dekat bibir Faye dengan tangannya. (Vice versa~! Deja vu~!)

“Yaa~ Eunhyukkie! Ppalihae, kau mau memesan atau tidak?” omel Shindong sudah kelaparan dan tidak sabar menyantap sesajen Nyi Roro Kidul(lho?) eh, makanan pesanannya yang belum datang.

“Eh—uhmm—kalau begitu aku memesan yang ini saja, agassi,” kata Eunhyuk kepada pelayan wanita yang mencatatkan pesanan.

 

+             +             +

 

Sementara itu siang hari di New York, selain jadwal yang padat dan rekaman yang tertunda karena keterlambatan salah satu komposernya Toki harus tetap tinggal di kantor LME cabang New York sampai nanti malam. Saat ini ia tengah menelepon Hankyung, menanyakan keadaan di Seoul. Mereka jadi sering saling teleponan dan SMS-an(Bang SMS, siapa ini Bang~) dan lebih sering dari pada sebelumnya. Hankyung menceritakan saat makan siang tadi bersama dengan rekan-rekannya.

“Jjinja? Kalian melihat Yongso berduaan dengan Faye di restoran?” tanya Toki tidak percaya.

Mullon, kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri,” jawab Hankyung, “Eunhyuk terlihat sangat sedih ketika melihat mereka...

“Aish, ‘jenjang’ satu itu...” rutuk Toki ingin melumat habis si Faye.

Yaa, kenapa tiba-tiba kau kedengaran seperti Heechul?” tanya Hankyung.

“Hehe, Chulie habis mengajariku bahasa kotor lagi,” jawab Toki terkekeh.

Aish, si Heechul satu itu...

“Kita saudara seperguruan bahasa, bukan?” tanya Toki lalu tertawa. “Di sana sudah malam ‘kan? Kau tidurlah, pasti capek setelah disiksa oleh Ken tadi.”

Kau benar, selamat tidur.

“Selamat tidur...”

 

+             +             +

 

Beberapa jam sebelumnya di Seoul—Yongso sedang bersantai di ruang keluarganya sambil membaca majalah fashion yang baru saja ia beli tadi siang saat keluar dengan Faye. Ia telah selesai makan malam bersama dengan keluarganya dari sejam yang lalu. Ketika sedang asyik melihat-lihat majalah tersebut tiba-tiba saja telepon cordless yang berada di ruang keluarga ini berdering  dan mengagetkannya. Yongso pun untuk sementara menutup majalahnya dan mengambil gagang telepon yang terus-terusan berdering.

“Yeoboseyo?” salam Yongso kepada orang di seberang. Tapi sama sekali tidak ada jawaban. “Yeoboseyo?” salam Yongso lagi namun sayangnya masih tidak ada jawaban dari seberang. “Hallowwww...” kata Yongso lagi. Lama sekali Yongso menunggu jawaban dari seberang. “Hei, kau tidak usah main-main ya. Dasar mengganggu saja!” omel Yongso sambil mengembalikan telepon cordless tadi ke tempatnya kembali. Ia pun akhirnya memilih untuk kembali ke kamarnya untuk tidur.

 

+             +             +

 

Di waktu yang sama... Eunhyuk hanya memegangi ponselnya tanpa berbicara, rasanya ia sudah puas walaupun hanya bisa mendengar suara gadis itu secara tidak langsung.

Malam ini tiba-tiba saja ia sangat merindukan gadis itu lalu ia memutuskan untuk meneleponnya agar gadis itu mengangkatnya. Ketika akhirnya Yongso memutuskan teleponnya, Eunhyuk pun tersenyum kecil lalu ia pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

“Eunhyuk-ah, ayo cepat tidur. Besok kalian harus ikut rekaman Star King lagi,” kata manajer Super Junior.

“Ah, baiklah,” jawab Eunhyuk sambil bersiap tidur.

 

+          +             +

 

Kembali ke New York dengan Toki yang telah memarahi salah satu komposer karena datang terlambat. Gadis itu mendengar sebuah berita yang kurang mengenakkan untuknya.  Manajernya sih tahu kalau Toki akan menolak tawaran besar yang ditujukan kepadanya. Gadis itu ditawari sebagai runaway model untuk brand ‘Empire Chou’ pada saat pagelaran busana di New York. Seorang eksekutif dari brand tersebut mendatanginya di kantor LME. Entah dari mana ia mendapat kabar kalau Toki saat ini berada di New York.

“Tidak, kalau kubilang tidak ya tidak,” kata Toki sambil menulis sebuah lagu untuk digunakan nanti.

“Tapi ini adalah kesempatan bagus untuk anda. Namamu sudah dikenal di seluruh dunia sebagai model brand-brand terkenal. Kenapa ‘Empire Chou’ tidak sekalian menjadi target anda?” kata Eksekutif muda yang tidak kenal menyerah atau mungkin lebih tepatnya keras kepala.

Tapi Toki tidak kalah keras kepalanya. “Tidak tertarik. Siapa yang menyarankanmu untuk memakaiku?”

“Mrs. Tateha yang menyarankan saya. Dan bos kami di sini memang menyukai gagasan beliau jadi saya mohon agar menerima tawaran kami,” kata Eksekutif muda tersebut.

“Walaupun beliau yang memintaku, ataupun Presdir Lorry jawabannya tetaplah tidak. Memangnya kau tidak pernah mendengar kalau desainer kalian paling tidak mau memakaiku? Dan lagi tahun ini jadwalku sudah penuh untuk mengisi pekerjaan dadakan seperti ini,” kata Toki dengan dinginnya.

Tapi manajer Ilsan dengan bodohnya menyela, “Tapi bukankah jadwal sampai April nanti hanyalah tugas di New York saja, ya? Setelah inikan kau cuti panjang...”

“Sen-pa-iiiii...” kata Toki dengan gigi digemertakan.

“Saya mohon!” kata Eksekutif muda.

Toki mendesah, “Baiklah, akan kupikirkan nanti.” Sepertinya akhir-akhir ini ia selalu kalah dalam argumen yang memaksanya untuk menyerah.

“Terima kasih banyak! Nanti saya akan menghubungi anda. Kalau begitu saya permisi dahulu,” kata Eksekutif muda itu langsun pergi sebelum Toki sempat berubah pikiran.

Ck, apa yang dipikirkan Tateha-san sampai punya ide seperti itu?’ batin Toki kembali melanjutkan pekerjaannya tadi. Dan ketika ia kembali sibuk, manajernya diam-diam menyelinap keluar dari ruang studio tapi tertangkap basah oleh Toki yang matanya sama sekali tidak lepas dari selembar kertas di atas meja. “Senpai, jangan kira aku akan melepaskanmu begitu saja...”

“Oh, ayolah, Toki! Tahun ini kau tidak banyak mengambil pekerjaan. Hanya pekerjaan studio dan syuting drama saja... Apakah kau tidak berniat mengembangkan sayap lagi?” ujar manajer Ilsan memberikan puppy eyes yang sama sekali tidak cocok untuknya.

Shut up, Puffing Tom. This year I will face more than one problem to handle from Grandpa, so don’t make it worser than now. And that puppy eye charm doesn’t suit you,” desis Toki.

Geez, trouble magnet...” gumam Ilsan.

WHAT DID YOU SAY?!

 

+             +             +

 

Suatu hari Yongso sedang termenung sendirian di sebuah coffee shop sambil memandangi ponselnya yang dari tadi berkelap-kelip karena ada telepon masuk. Memang dari tadi orang-orang terus-terusan menghubunginya, bahkan sudah terdapat lebih dari 20 pesan di kotak masuk yang sampai saat ini belum ia baca satu pun. Ia sedang malas untuk menjawab telepon-telepon dan mebalas seluruh pesan tersebut, yang ia yakin mereka semua akan menanyakan keberadaannya. Saat ini ia sedang ingin sendirian.

Sudah hampir dua jam Yongso duduk di sana. Ia sedang memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Eunhyuk. Setelah selama ini berpikir lebih jauh, ia akhirnya pun menyadari kalau tindakannya kepada Eunhyuk selama ini sangatlah kekanak-kanakan. Selama ini ia hanya bisa menghindari pria itu, tidak pernah menghadapinya secara langsung. Padahal kalau ia membicarakannya secara baik-baik mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Apakah mungkin ini saatnya ia memikirkan kelanjutan hubungan mereka? Apakah ini waktu yang tepat untuk mulai berbicara dengan pria itu? Ya, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk membereskannya.

Ia pun mengambil ponselnya yang telah berhenti berdering.  Dengan ragu ia pun memencet sebuah nomor telepon lalu menempelkan ponselnya di telinganya.

Yobseyo?” sapa orang di seberang entah di mana.

Yongso pun terdiam, ia sengaja memakai private number untuk menelepon orang yang sebenarnya sudah ia rindukan, yaitu Eunhyuk. Yongso masih tidak menjawabnya.

Yeoboseyo?” ulang Eunhyuk, “Joesonghabnida, i sarameun nuguihabnikka?” tanyanya sopan.

“Oppa...” ucap Yongso pelan.

Y-Yongso...” gumam Eunhyuk tak mampu mengatakan hal lain.

“Mmm...” gumam Yongso pelan. “Apakah kau sedang sibuk, Oppa?”

Ani, aku tidak sedang sibuk... Bagaimana kabarmu?” tanya Eunhyuk agak canggung. Serasa seperti kisah-kasih di sekolah. (Wkwkwkwk...)

“Ah, kabarku baik-baik saja, bagaimana denganmu?” jawab Yongso lalu balik bertanya.

Tidak begitu baik...” jawab Eunhyuk diikuti dengan sebuah helaan nafas.

“Kenapa? Kau sedang sakitkah?” tanya Yongso lagi langsung khawatir.

(buat readers sekalian harap siapkan baskom sebagai persiapan membaca cerita selanjutnya... m(_ _)m—Author)

Geurae, aku sedang sakit. Aku sakit karena gadis yang aku cintai meninggalkanku,” ucap Eunhyuk nada yang sedih. Yongso hanya terdiam mendengar ucapannya. “Aku sangat merindukanmu, Yongso-ah...

Yongso masih terdiam, air matanya sudah menetes membasahi pipinya. Ternyata ia juga begitu  merindukannya.

Yongso-ah, kau masih di sana ‘kan?” tanya Eunhyuk khawatir.

“Oo, aku masih di sini,” jawab Yongso sambil menghapus air matanya. “Oppa, apakah besok kau ada waktu?”

Hmm, hanya ada beberapa pekerjaan hingga siang hari. Wae?

“Bisakah kita bertemu?”

Tentu saja,” jawab Eunhyuk dengan senang hati.

“Baiklah, kutunggu di tempat biasa kita makan siang, oke?”

Baiklah, aku akan ke sana.

“Sudah ya, Oppa. Sampai bertemu besok,” ucap Yongso dengan senyum kecil tersungging di wajah manisnya.

Oo, saranghae...

“Nadu saranghae...”

Lalu telepon tersebut berakhir. Yongso menaruh ponselnya kembali di atas meja, lalu kembali tersenyum. Betapa senangnya dirinya hari ini. Ia ingin membaginya dengan seseorang. Kemudian ia mengambil ponselnya lagi dan menulis sebuah pesan.

 

Toki, aku rasa aku akan balikan lagi dengan Hyukkie Oppa. Besok aku akan bertemu dengannya. Doakan aku ya, Toki!! ^_^—Yongso

 

Lalu ada balasan dari Toki:

 

Yaa, kau mengirimuku SMS dan membuatku terbangun hanya untuk pengumuman ini? Lakukan dulu barulah kau laporkan kepadaku! (\ _ /)—Toki

 

Aish... padahal kau yang paling menginginkannya...—Yongso

 

I want it and you want it too. So fair and both happy. The end~ Kau tidak boleh menghubungiku sampai kau balikan dengan Hyukjae—Toki

 

Yaa, bukan seperti itu perjanjiannya... Kau mau menyiksaku tanpa teman curhat??—Yongso

 

I don’t care. Let me continue my deep slumber, you love sick woman. It’s 3 AM for God’s sake!—Toki

 

Yongso tahu kalau sepupunya itu serius dan ia harus menyelesaikannya barulah Toki akan berbicara lagi dengannya. Dasar ratu pemaksa...

 

+             +             +

 

Keesokan harinya Yongso sudah duduk manis di sebuah meja untuk dua orang. Yongso melihat jam tangannya, sudah hampir 15 menit ia menunggu. Namun ia memakluminya, ia tahu kalau Eunhyuk sangat sibuk begitu Super Junior mengeluarkan album baru.

“Maaf, aku terlambar. Apakah kau sudah menunggu lama?” tanya Eunhyuk yang langsung duduk di bangku di seberang Yongso.

Yongso hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya sambil menjawab, “Tidak... aku tidak menunggu terlalu lama kok.”

“Ahh... syukurlah...” ucap Eunhyuk merasa lega, apalagi setelah melihat wajah gadis itu. “Apakah kau sudah memesan makanan?” tanya Eunhyuk lagi. Yongso kembali menggelengkan kepalanya. Eunhyuk pun tersenyum melihatnya. “Baiklah...” lanjutnya.

Eunhyuk pun memanggil pelayan restoran tersebut dan memesankan makanan untuk mereka berdua. Setelah beres mencatat seluruh makanan yang mereka pesan, si pelayan pun pergi.

“Apakah kau hidup dengan baik?” tanya Eunhyuk merasa agak canggungkarena sudah lumayan lama mereka tak saling bicara.

“Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu, Oppa? Aku dengar dari Toki dan Naomi kalau kau kau sangat sibuk dengan album baru grup kalian,” kata Yongso.

Eunhyuk mengangkat sebealh alisnya. Ia tidak menyangka ternyata selama ini gadis itu masih menanyakan. Dan ia sangat senang dengan kenyataan tersebut. “Begitulah kami masih sibuk dengan promosi disana-sini,” jawab Eunhyuk.

Yongso mengangguk-angguk mengerti sambil sedikit menundukan kepalanya. Tidak bertemu selama beberapa bulan saja dapat membuat perubahan suasana seperti sekarang ini. Rasanya sangat gugup sangat gugup sama seperti saat pertama kali ia bertemu dengan lelaki ini, eh? Ralat! Seperti saat kedua kalinya ia bertemu dengan lelaki ini. Waktu pertama kali mereka bertemu itukan bukan dalam keadaan ‘so sweet’ seperti pasangan romantis biasanya. (-_-) Entah mengapa mukanya sekarang terasa panas. Sehingga tanpa ia sadari ia mengipaskan tangannya di depan mukanya.

“Sudah lama ya, kita tidak makan bersama seperti ini. Rasanya seperti sudah berabad-abad,” ujar Eunhyuk BERLE-bihan.

Yongso tersenyum dengan tersipu-sipu. “Benar...” jawabnya malu-malu.

Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka dan sambil menikmati makanan yang tadi mereka pesan. Kadang-kadang ada seorang fans yang meminta tanda tangan Eunhyuk dan juga meminta foto bersama. Lalu kalau sudah ditanya, “Oppa, dengan siapa kau kemari?” Eunhyuk akan menjawab, “Aku datang bersama dengan pacarku.” Ada beberapa yang patah hati mendengarnya ada juga yang mengharapkan hubungan mereka berjalan lancar.

Dan acara selanjutnya adalah berjalan-jalan di sebuah taman. Mereka berjalan-jalan di sebuah taman dengan udara yang terasa dingin. Bodohnya, Yongso lupa membawa sarung tangan yang biasa ia bawa. Sehingga dari tadi ia hanya meniup-niup tangannya yang sudap mulai membeku tersebut dengan uap panas nafasnya.

“Apakah kau kedinginan, Yongso-ah?” tanya Eunhyuk khawatir melihat Yongso yang sedari tadi sibuk dengan kedua tangannya.

“Ahh...” jawab Yongso. Tiba-tiba gadis itu bersin, “Hatchim...” Setelah ia mengeluh, “Ughh, dingin sekali...” (Duh, masa dingin sih? Sudah masuk musim semi lho...)

Eunhyuk lalu memandangi tangan Yongso yang telanjang. Pantas saja gadis itu kedinginan, orang dia tidak memakai sarung tangan. “Sini tanganmu,” kata Eunhyuk sambil mengambil tangan Yongso.

Pemuda itu pun menarik tangan Yongso lalu memasukkannya ke dalam saku jaketnya. Walaupun tangan Yongso ada di dalam jaket Eunhyuk akan tetapi posisi mereka terlihat tidak biasa. Singkatnya Yongso terlihat seperti sedang memeluk Eunhyuk.

“Eunhyuk-ssi,” gumam Yongso kaget. “Lepaskan aku,” perintahnya ketika sudah sadar beberapa menit kemudian.

Namun sepertinya Eunyuk malah mempererat pelukannya dan semakin menempel padanya. “Sireo,” tolak Eunhyuk. “Kalau kau kulepaskan, kau akan pergi lagi meninggalkanku,” tambahnya.

Yongso hanya bisa terdiam di pelukan Eunhyuk, namun beberapa menit kemudian ia pun balik memeluk Eunhyuk.

“Maafkan aku selama ini Oppa...” kata Yongso lirih, “maafkan aku atas tindakanku yang kekanak-kanakan selama ini, maafkan atas keegoisanku ini,” dari balik punggung Eunhyuk.

Pemuda itu berbalik dan mendekap Yongso erat dalam pelukannya. “Maafkan aku juga, Yongso-ah, karena telah membuat kesalahpahaman ini,” ujar Eunhyuk sambil mengelus rambut Yongso.

Dalam pelukan Eunhyuk Yongso pun mengangguk. Membuat Eunyuk semakin erat memeluknya. Setelah pemuda itu puas memeluk gadis di hadapannya ia melepaskannya. Lalu memegang pundak Yongso dan memandang mata cokelat gadis itu.

“Jadi, apakah sekrang kita akan seperti dahulu lagi?” tanya Eunhyuk kepada Yongso.

Yongso menundukkan kepalanya malu-malu, lalu ia mengangguk sambil tersenyum kecil.

“Apakah kau sudah tidak marah kepadaku?” tanya Eunhyuk lagi. Yongso kembali mengangguk. Eunhyuk pun tersenyum puas dan kembali memeluk Yongso sambil berteriak, “YONGSO-AH, SARANGHAE!!!” Lalu ia mengangkat badan Yongso dan memutar-mutarkannya ala film India.

Yongso pun ikut berteriak sambil tertawa keras, “Oppa, hentikan! Aku pusing.” Sambil memukul pundak Eunhyuk.

Lee Hyukjae pun tersenyum lalu memandang gadis itu dan memberikan Song Yongso sebuah ciuman manis di bibirnya.  Kemudian memeluk gadis itu sekali lagi.

“Gomawo, Yongso-ah. Karena kau telah memaafkanku,” ucap Eunhyuk.

Mereka pun melepaskan pelukan mereka. Tiba-tiba sesuatu yang halus menggelitik dan harum menempel di hidung Yongso. Gadis itu lalu mendongakkan kepalanya melihat ke atas kepalanya yang ternyata bunga Sakura mekar dan kelopaknya berguguran dengan indahnya. Bagaikan badai kelopak Sakura.

“Kyaa~! Badai Sakura~!” seru Yongso sambil membuka telapak tangannya dan menangkap beberapa kelopak bunga. “Indahnya...”

“Ya, sangat indah...” sahut Eunhyuk tersihir ke dalam badai kelompak bunga tersebut. “Kita pulang sekarang?” tanyanya sambil merangkul pundak Yongso.

“Ne~,” jawab Yongso.

Lalu mereka pun berjalan sambil bergandengan tangan dan saling bertatapan dengan penuh cinta. Dan akhirnya hubungan mereka kembali seperti semula dan mereka hidup bahagia.

(Background Song: This I Promise You – by Nsync)

“Dengan begini aku sudah punya hadiah untuk ulangtahunnya Toki,” kata Yongso merasa senang dan lega.

“Mworago? Hadiah untuk ulangtahunnya Toki? Na?” tanya Eunhyuk.

“Ani, berkat kau aku selamat dari ancamannya Toki~.”

“Memang seberapa menakutkannya?”

“Bukankah Oppa sudah pernah merasakannya sendiri?”

“Uhh... ya, memang menakutkan...”

“Tuh ‘kan...”

“Yongso-ah...”

“Hm?”

“Kalian berdua... Kau dan Toki.. sama-sama tidak kira-kira kalau menampar..”

“Yaa, kau mau merasakannya lagi?”

“Sireo... nanti wajah tampanku jadi jelek...”

“Aigoo, dasar pangeran narsis...”

“Tapi kau mengakuinya juga ‘kan?”

“... sedikit...”

“Aish, harga dirimu terlalu besar, kecilkan sedikitlah...”

“Sikkureo. Kau benar-benar mau ‘bogeman’ dariku lagi, ya?”

“Baiklah, aku akan diam...”

“Bagaimana nanti kalau kau bertemu dengan Jeungjobu...” desah Yongso.

“Jeungjobu?”

“Jeungjobu-nya Toki... Aku harus mengenalkanmu kepada beliau...”

“Hm, baiklah. Aku harus berpakaian seperti apa?”

“Yaa, kau jangan buat masalah di depan beliau atau aku akan menghukummu...”

“Chagiya, jangan begitu dong~,” kata Eunhyuk.

BUAKK. Eunhyuk mendapat ‘bogeman’ pertamanya setelah baikan lagi dengan Yongso. Semoga hubungan mereka lancar dan langgeng.

 

+             +             +

 

Sementara itu di asramanya Super Junior a.k.a. Super Junior’s Dorm, salah satu manajer Suju yang paling dikenal oleh para fans, Lee Seunghwan memberitahu artis tanggungannya sebuah berita termasuk jadwal para member Suju.

“Bulan April ini kalian akan melakukan promosi di Jepang. Salah satu program televisi di Jepang ingin melakukan interview dengan beberapa Pop Idol. Dong Bang Shin Ki juga akan ikut interview itu,” jelasnya.

“Kenapa kita harus ikut interview ini, hyung?” tanya Sungmin.

“Karena interview ini salah satu jalan agar kalian bisa lebih dikenal di Jepang! Sekalian promosi album baru kalian. Lagipula katanya Pop Idol yang ikut dalam interview ini akan diikutkan dalam sebuah konser di Tokyo Dome,” jawab manajer Seunghwan. “Kalian tenang saja, K-Pop Idol group selain kalian dan DBSK masih ada lagi kok yang ikut jadinya kalian tidak akan terlalu gugup dengan banyaknya orang Jepang di sana nanti.”

“Kok rasanya agak sedikit mencurigakan, ya?” kata Kangin.

“Seunghwan hyung, dari mana pekerjaan ini berasal?” tanya Leeteuk.

“Lee Sooman seogsanim,” jawab manajer Seunghwan.

“Sudah kuduga, pasti ada sesuatu...” guman Kangin mencium sesuatu yang tidak beres.

Lalu Sungmin menyela, “Bicara soal Jepang, berarti 7Oceans juga akan ikut dong?”

“Mungkin lebih tepatnya seluruh LME akan ikut,” gumam Heechul yang sedang tiduran sambil main game.

“Kalian siap-siap, oke? Besok lusa setelah rekaman di MBC kalian akan langsung berangkat ke Jepang dan kalian selesaikan single berikutnya di sana,” jelas manajer Seunghwan.

“MWORAGO!?” seru anak-anak Suju dengan berbagai ekspresi yang membuat orang tertawa sampai terpingkal-pingkal.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...