Part XVI

The Tale of Fairytale

Chapter 16: Meditation, Yo My Friend~

Enam hari berlalu sejak kejadian di kantor SM Entertainment. Eunhyuk merasa resah dan galau. Segala upayanya untuk menghubungi Yongso tidak berhasil. Nomornya selalu sibuk. Ketika ia menelepon ke rumahnya dan menanyakannya kepada Chochun eomma ternyata Yongso pergi ke Jepang. Toki yang menjadi satu-satunya jalan penghubungnya kepada Yongso malah sibuk dan tidak pernah datang ke LME. Untuk sementara ini ia hanya bisa pasrah dan dirinya pun disibukkan dengan jadwal-jadwal yang tiada hentinya mengalir. Ia menjalani hari damai namun meresahkan sampai Naomi dan Kihyun melabraknya terang-terangan saat latihan di studio tari lantai 4 LME.

Ia tersudur dengan dua orang wanita beringas berdiri di depannya. Dari ekspresi muka keduanya sih kelihatannya tidak bagus. Apalagi tampangnya Kihyun sangar begitu.

“Kalian mau apa?” tanyanya heran.

“Lee Hyukjae!” seru Naomi dengan suaranya yang lantang. Tidak heran dia mempunyai power vocal yang kuat dan tidak kalah dengan member 7Oceans yang lain.

“Wae?” tanya Eunhyuk makin heran.

Naomi menarik kaos t-shirt Eunhyuk dan mencondongkan tubuhnya ke depan. “Apa yang telah kau lakukan terhadap Yongso?” tanyanya.

“Eh? Memangnya ada apa?” tanya Eunhyuk tidak mengerti.

“Yaa! Apa yang telah kau perbuat sampai dia berani minum-minum sendirian di club tiap malam!?” seru Kihyun, ia terlihat mengenakan tanduk setan dan memegang trisula karena sangking menakutkannya.

“Hah? Bukannya dia sedang pergi ke Jepang?” tanya Eunhyuk makin heran.

“Dari dua hari yang lalu dia sudah kembali, ahobaka!” jawab Naomi, “kemarin kami ada pertemuan dengan perkumpulan di club dan Yongso sudah ada di sana selama berjam-jam. Apalagi kata bartendernya Yongso sering mampir ke sana tiap malam.”

“Dari sifat Yongso eonni, tidak mungkin dia minum-minum tanpa sebab,” kata Kihyun.

“Aku—,” ketika Eunhyuk mau menjelaskannya tapi keburu ada orang yang datang.

Rusty dan Asuka yang datang bersamaan menyapa beberapa member Suju yang sudah ada di ruang latihan: Donghae, Siwon, dan Leeteuk yang terlalu takut untuk menyelamatkan rekan mereka dari cengkeraman dua wanita iblis.

“Hai semuanya~! Sudah lama kita tidak bersua~!” seru Asuka tetap ceria walaupun ada aura membunuh di ruangan itu. Toh, tidak semenakutkan milik The Mighty Toki.

“Rusty, adikmu hampir memakan Eunhyuk bulat-bulat,” kata Leeteuk malah menggunakan slang.

Ketika Rusty melihat Naomi yang ingin menghajar Eunhyuk habis-habisan ia langsung menyela niat adiknya, “Oi, Naomi, lepaskan Eunhyuk. Kasihan dia kalau kau membantainya sekarang. Kalau masalah Yongso biar Toki saja yang urus. Pukulannya ‘kan sekuat pukulan Ken.”

“Oh, benar juga ya~,” ujar Naomi melepaskan Eunhyuk dan tiba-tiba berubah ceria. Kihyun pun mundur untuk sementara waktu. Donghae, Siwon, dan Leeteuk bisa bernafas lega.

“Lagian kok kau bisa lupa ulang tahunnya Yongso sih? Malah pergi sama member SNSD siapa itu namanya… aku tidak ingat,” kata Asuka kepada Eunhyuk. “Pengikutnya Presdir Sir Lorry itu menganggap hari ulang tahun itu penting lho. Minimalnya kau harus merayakannya dengan orang yang kau kasihi seperti pacar, teman, atau keluarga. Kalau tak mendapat ucapan selamat dari orang-orang terdekatmu itu sama saja mereka membuangmu dengan punggung yang dingin,” jelasnya.

“Kau juga sama? Pengikutnya Presdir Lorry?” tanya Eunhyuk.

Of course! LME family members semuanya seperti itu kok,” jawab Asuka dengan bangga. “Kurasa kau harus merenungkannya dan meluruskan salah paham yang ada. Wanita seperti itu karena ingin dimengerti, walaupun mereka sulit dimengerti.” (Weks!? Lagunya Ada Band muncul! Karena wanita ini dimengerti~)

“Waktu itu Toki juga mengatakan hal yang sama dan aku terus memikirkannya. Aku harus merenungkan kesalahanku terhadap Yongso,” ujar Eunhyuk.

“Wekz!? Jangan bilang kalau Toki-chan menghipnotismu!” seru Asuka dalam bahasa Jepang. “Anak itu selalu melakukan hal tak terduga untuk sepupunya,” gumamnya.

“Eunhyukkie, gwaenchanha?” tanya Donghae khawatir karena tiba-tiba Eunhyuk berubah posisi menjadi posisi meditasi.

“Sst, jangan diganggu. Biarkan dia berpikir dengan tenang dan mencari solusi masalahnya,” kata Rusty tersenyum.

“Tapi latihan koreografinya?” tanya Leeteuk.

“Tenang saja, hari ini Toki yang jadi pengawasnya dan dia akan datang terlambat. Lagipula kami yakin kalian pasti sudah menguasai koreografinya,” jawab Rusty memancarkan aura bersahabat yang hangat dan ramah.

“Hari ini Toki sunbae jadi pengawas? Bukannya sunbae ada di rumah sakit dengan Hankyung-ssi?” tanya Kihyun heran.

“Mworago?! Dengan Hankyung hyung!?” seru Siwon terbelalak kaget.

“Hankyung saja kemarin tidak pulang ke rumah!” seru Leeteuk.

“Iya, Heechul hyung sampai gusar begitu kemarin,” sambung Donghae.

“Lho? Lho? Ini ceritanya Hankyung kabur dari rumah?” tanya Naomi bingung. Mana ada lelaki berusia 25 tahun yang kabur dari rumah.

“Bukan, Naomi. Memangnya dia anak kecil?” jawab Rusty sweatdropped.

Kihyun lalu berkata, “Katanya sih Hankyung-ssi diserang kemarin malam.”

“Dirampok!?” seru Donghae.

“Diperkosa!?” seru Leeteuk. Hah? Diperkosa? Leeteuk, Leeteuk… dasar piktor…

“Idih, Leeteuk hyung pikirannya…” ujar Siwon, “lanjutkan Kihyun-ssi.”

Kihyun mendesah, “Menurut Toki sunbae, Hankyung-ssi diserang dan dikeroyok oleh para anti-fansnya. Para preman babo itu pergi ketika Toki sunbae puas menghajar mereka.”

Siwon yang otaknya lagi jalan saat itu berkata, “Jadi Hankyung hyung dikeroyok oleh para anti-fansnya. Lalu kebetulan Toki-ssi lewat dan menyelamatkan Hankyung hyung. Begitukan?”

“Tumben pintar,” ucap Kihyun terpana.

“Ah, tidak juga. Soalnya manajer hyung tadi pagi memberitahuku,” sahut Siwon malah tersapu malu.

“Aish, kukira kau paranormal!” gerutu Kihyun sementara Rusty, Asuka, Naomi, Leeteuk. Dan Donghae malah tertawa mendengar sahutan Siwon.

“Sayangnya, kondisi Hankyung-ssi agak mengkhawatirkan. Selain luka dan memar, tulang rusuknya ada yang retak. Tapi untungnya Toki sunbae sudah menanganinya sebelum dibawa ke rumah sakit jadi tidak terlalu parah. Kalian tidak perlu khawatir, dengan pengobatan sekarang retakan tulang seperti itu bisa sembuh dalam waktu 1-2 minggu,” jelas Kihyun.

“Jadi semalaman Hankyung hyung ada dimana?” tanya Donghae malah menanyakan pertanyaan tabu.

“Di apartemennya Toki sunbae…” jawab Kihyun yang mendengar detailnya dari Toki. 1… 2… 3…

“Mworago!?” seru Leeteuk, Donghae, dan Siwon.

“What!?” seru Rusty, Asuka, dan Naomi.

Sementara Eunhyuk masih dengan khusyuk bermeditasi.

“Aku sudah menduga reaksi kalian akan seperti ini,” desah Kihyun sweatdropped.

Asuka malah bersiul. “Prikitiw, ternyata Toki-chan berani dan buas juga ya…” katanya tapi malah digaplok oleh Naomi.

“Ih, Asuka! Ingat, Toki itukan tipe cewek yang tidak tertarik pada apapun selain pekerjaannya. Singkatnya dia itu workholic!” peringat Naomi.

Tapi pikiran Leeteuk berbeda. “Jangan-jangan Hankyung diam-diam menyerang Toki lagi!?” katanya.

“Kok pikiranmu ke rekan sendiri begitu sih?” tanya Rusty sweatdropped.

Tiba-tiba terdengar suara jeritan senang yang familiar dari luar ruangan tepatnya di koridor. Jeritan senang mirip kayak jeritan ajeomma girang (tante girang kali?).

“Ryeowookie! Nadobogo sipeosseo!” jeritnya.

Ketujuh orang itu saling berpandangan. Memangnya siapa lagi yang bisa menjerit kesenangan kalau bertemu Ryeowook selain orang yang tadi sedang mereka bicarakan? Mereka pun pergi keluar untuk melihat apa yang tengah terjadi.

Di luar Toki dan Ryeowook sedang berpelukan melepas kangen selama tiga bulan tak berjumpa. Sungmin juga dapat karena dia manis (-_-‘). Di samping Toki ada Hankyung yang kepalanya dibalut perban dan tubuhnya kelihatan lebih kekar dari biasanya karena tubuhnya dibebat kain.

Ryeowook dan Toki masih memainkan permainan ibu dan anak yang pernah mereka lakukan di Pulau Jeju.

“Toki eomma! Nadobogo sipeo~!” seru Ryeowook, “Heechul hyung hampir gila karena tidak ada teman ribut.”

“Yaa! Jangan kau katakan hal itu!” protes Heechul.

“Chulie oppa, miyanhae~ Aku juga kangen dengan ocehanmu kok,” kata Toki.

“Yaa! Siapa yang sering mengoceh!?” protes Heechul lagi.

“Hankyung hyung!” tegur Siwon.

“Oh, Siwon-ah,” sapa Hankyung tersenyum walaupun terasa sakit untuk melakukannya dengan memar di wajah.

“Aku sudah dengar dari manajer hyung. Hyung, gwaenchanha?” tanya Siwon.

Hankyung mengangguk. “Ou, tidak terlalu serius,” jawabnya menenangkan hati Siwon yang khawatir.

“Lho? Suyeom ajeossi dan Kangin oppa tidak ada?” tanya Toki menyadari ketidakhadiran Kibum dan Kangin.

“Ah, mereka berdua sibuk syuting, hari ini mereka tidak ikut,” jawab Leeteuk.

“Oh… kalau begitu kita mulai latihannya. Lalu minggu depan latihan terakhir kami. Pelatih koreografi dari perusahaan kalian sudah diajari oleh Ken dan Totto jadi kalian bisa latihan dengannya. Dan sebelum comeback kalian nanti Ken akan mengeceknya. Do you understand?” kata Toki berdiri dengan gaya superiornya.

Understood,” sahut kesebelas member Suju itu.

Good~,” ucap Toki tersenyum.

Latihan ‘spartan’ ala Toki itu dimulai. Toki tidak perlu banyak mengoreksi karena gerakan para member Super Junior sudah sempurna. Setidaknya usaha mereka bertahan dalam latihan yang diberi oleh anjing penjaga Tartarus, Cerberus terbayarkan.

Akan tetapi setelah latihan Toki memandang Eunhyuk dengan pandangan menusuk. Di belakangnya Naomi dan Kihyun sudah tersenyum-senyum senang, mengantisipasi tinjunya Toki melayang ke pemuda itu. Tapi tidak terjadi apa-apa. Mungkin karena Toki sedang tidak mood.

“Sunbae, dimana Faye sunbae? Bukankah malam ini kita bertiga ada tugas malam di rumah sakit?” tanya Kihyun.

“Molla… Hari ini aku tidak bertemu dengannya. Bukannya sekarang gilirannya syuting dengan Ken?” jawab Toki sambil membereskan barang-barangnya.

“Kalau Yongso eonni? Hari ini dia tidak datang ke kantor?” tanya Kihyun lagi.

“Mungkin di club di dekat rumahmu itu. Hari ini aku langsung balik ke rumah sakit, tolong kau yang urus sisanya, oke?” kata Toki lalu pergi sambil membawa sebuah kardus.

“Eh!? Sunbae!” protes Kihyun, “Eunhyuk tadi bilang mau ke sana!”

 

+             +             +

 

Jam 11 malam di sebuah club, suara musik disko bergema. DJ terus memasang lagu yang menghentak. Beberapa orang ada yang menari hip-hop, ada juga yang menarikan break dance di atas panggung. Pada barnya terdapat dua orang bartender. Yongso yang menghabiskan waktunya di club dari jam 7 sekarang malah bersantai di bar.

“Martini,” order Yongso kepada si bartender. Padahal dia sudah cukup mabuk untuk meminum segelas Martini.

“Agassi, anda sudah tidak kuat untuk minum lagi,” kata bartender tersebutsambil meletakkan segelas Martini di depan Yongso.

“Ini tidak seberapa~ kalau sepupuku kuat minum berarti aku pun juga~,” ujar Yongo langsung menegak Martini tersebut, “berikutnya vodka~!”

“Toki-ssi bisa membunuh saya kalau anda mabuk berat,” kata bartender itu memberikan sebotol vodka bersama dengan gelasnya yang berisi es batu.

“Dia tidak akan melakukannya~ Toki yang kutahu tidak berdarah dingin seperti itu,” kata Yongso dengan linglung menuangkan vodka ke gelasnya. “Kau tahu, Master? Aku sudah tidak kontak dengan pacarku lagi~.”

“Kalian putus?” tanya Master, bartender pemilik tempat club ini. Ia sambil menyajikan minuman lain untuk pengunjung di sebelah Yongso.

“Putus? Hehe, tidak sih tapi mungkin akan seperti itu karena dia sudah melihat ke arah cewek lain. Bagaimanapun juga aku terlalu bodoh untuk mempercayainya…” jawab Yongso.

“Oh, jadi pacar anda selingkuh, itu hal biasa sih…” kata Master, “Laki-laki zaman sekarang selalu melirik wanita yang lebih menarik dari pacarnya. Hubungan yang bersih tanpa perselingkuhan sekarang amat jarang.”

“Bagaimana dengan hubungan dari perjodohan?” tanya Yongso tertarik dengan penjelasan dari Master.

“Hm, hubungan dari perjodohan lebih beresiko, karena tidak ada cinta di antara mereka. Kecuali kalau bisa saling berkompromi,” jawab Master.

“Sepertinya aku pun harus mencoba perjodohan seperti Toki-ah~,” kata Yongso lalu menghabiskan segelas vodka terakhirnya.

Setelah itu Yongso malah menyibukkan dirinya di dance floor sebelum sebuah tangan menariknya ketika ia hampir jatuh. Siapa yang telah menariknya?

 

+             +             +

 

Eunhyuk yang langsung pergi ke club setelah diberitahu oleh Kihyun dimana lokasinya, akhirnya setelah beberapa hari tak bertemu ia menemukan Yongso di antara kerumunan pengunjung club. Pacarnya itu cukup mencolok dengan wajah baby face tapi berproporsional dewasa. Yongso tampak sedak duduk di bar dan berbicara dengan bartendernya. Lalu ia pun ikut duduk di sebelahnya tapi tampaknya Yongso sama sekali tidak menyadarinya.

“Apa yang ingin anda pesan?” tanya seorang bartender.

“Beer,” jawab Eunhyuk. Ia mendengar semua percakapan Yongso dengan bartender tersebut. Dan ia merasa sedih dengan perkataan Yongso.

“Putus? Hehe, tidak sih tapi mungkin akan seperti itu karena dia sudah melihat ke arah cewek lain. Bagaimanapun juga aku terlalu bodoh untuk mempercayainya…” kata Yongso.

Eunhyuk tertegun mendengarnya, terlalu syok. Yongso berniat putus dengannya? Apakah dia sudah lelah menjalani hubungan mereka? Ketika ia sibuk memikirkan segala pertanyaan itu Yongso sudah menghilang lagi di antara kerumunan pengunjung.

Ketika ia menemukannya lagi Yongso hampir jatuh. Saat ia mau menyelamatkannya, seseorang telah mendahuluinya. Orang yang menjadi saingannya dalam kesunyian, Faye. Pemuda itu menarik Yongso ke dalam pelukannya, berbicara beberapa kata dan membawanya pergi dari club. Perasaan cemburu menyelimuti hati Lee Hyukjae.

Di samping rasa cemburu itu ada perasaan lain yang mengetuk hatinya. Perasaan kecewa terhadap dirinya sendiri. Dirinya sendirilah yang telah membuat Yongso seperti sekarang. Mungkin ia benar-benar seorang cowok brengsek.

Eunhyuk pun pulang ke dorm aka asrama Super Junior sambil memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Yongso. Apakah akan berakhir seperti ini tanpa sebuah pembicaraan di antara keduanya? Berakhir seperti salju yang mencair.

 

+             +             +

 

Pada bulan Februari, tanggal 1 pagi ini Toki mengganggu tidur sepupunya. Ia sengaja karena sedang terburu-buru hari ini. Yongso terus-terusan menggerutu dan komplain ketika disuruh cepat-cepat mandi.

“Yaa! Ini hari Minggu! Kenapa aku harus bangun pagi pada hari MInggu!?” komplain Yongso sambil mencari baju di lemarinya.

“Kau berjanji padaku untuk tidak mengganggumu selama seminggu dan kau harus ikut denganku ke suatu tempat,” sahut Toki malah bersantai-santai di atas tempat tidur sambil membaca naskah film dan drama.

“Lagipula kita mau kemana sih? Biasanya ‘kan kau ini sibuk pada hari Minggu,” tanya Yongso sebelum masuk ke kamar mandi. Ia bersandaran di pintunya menunggu matanya melek lagi.

“Menemui teman dan temani aku shopping untuk keperluan minggu depan,” jawab Toki.

“Teman? Memangnya kau punya teman di Korea?” gumam Yongso. “Memangnya minggu depan kau mau kemana?”

“Ke resort ski~,” jawab Toki tersenyum nyengir.

“Oh, resort ski—Mwo!?” Kali ini matanya Yongso sudah benar-benar melek.

“Oho, kau iri?”

“Aku-ingin-ikut!!” seru Yongso.

“Hehe, tenang saja. Aku juga akan mengajakmu kok sebagai asistennya Louis. Sebaiknya sekarang kau cepat mandi, nanti aku jelaskan.”

Yongso cepat-cepat masuk ke kamar mandi di kamarnya. Toki menghela nafas lega dan melanjutkan membaca sambil menunggu. Setengah jam kemudian Yongso sudah selesai mandi lagi dan mencari sarapan di dapur. Chochun eomma agak heran dengan sikap putri sulungnya yang tadinya seperti zombie berubah menjadi manusia yang ceria lagi. Song Dongsul, ayahnya lebih heran lagi ketika putrinya cepat-cepat pergi dengan Toki.

Seperti biasa Toki yang menyetir. Tapi ia terlihat santai dan tumben-tumbennya tidak mengebut seperti biasa. Jangan-jangan semalam Toki habis Street Racing lagi makanya sudah puas kebut-kebutan di jalan.

Akan tetapi Yongso terlalu penasaran dengan rencana sepupunya. “Toki-ah, untuk apa ke resort ski?”

“Syuting berikutnya akan dilakukan di sana. Naomi dan Kihyun ingin agar kau ikut juga. Tapi kau harus membantu Louis di sana sebagai syarat agar kau bisa ikut. Kau tidak ada kerjaan ‘kan?” tanya Toki.

“Tidak ada, semuanya sudah beres~,” jawab Yongso tampak senang.

“Hari ini aku harus membeli peralatan ski…” kata Toki.

“Tapi kau tidak pernah main Ski! Kau selalu bermain Snowboard setiap kali kita ke resort ski!” seru Yongso.

“Duh, sama saja tahu,” desah Toki.

“Lalu teman yang kau maksud?” tanya Yongso, “kau tidak punya teman, tapi punya banyak musuh di Korea.”

“Kejamnya, maksudmu aku hanya membuat musuh saja?”

“Iya, memang kau pikir sudah ada berapa orang yang menjadi rivalmu? Yunho ‘Dong Bang Shin Ki’, Park Jungmin ‘SS501’, Solbi, lalu siapa lagi tuh idola yang belum lama debut,” cerocos Yongso sambil menghitung tiap artis yang punya argumen dengan Toki.

“Yaa, yang suka punya argumen dengan Yunho itukan kamu!” sela Toki.

“Benarkah? Wah, aku tidak sadar tuh,” sahut Yongso tersenyum licik.

“Kau ini…” desah Toki memarkirkan mobilnya.

Mereka tiba di Coex Shopping Mall, siap shopping barang bagus. Tapi Yongso itu tipe yang sulit membuat keputusan sehingga saat memilih baju ia tidak dapat menentukan pilihannya sampai Toki akhirnya yang memberikan keputusan. Dari toko ke toko yang lain mereka kunjungi setiapnya.

Ketika berada di toko olahraga Yongso tiba-tiba menanyakan sesuatu, “Toki-ah, apakah ada barang yang kau inginkan untuk ulang tahunmu?” sambil melihat-lihat kacamata ski.

Toki sempat terdiam sejenak, mencari-cari barang yang sedang diinginkannya. “Sepertinya tidak ada deh,” jawabnya sambil tersenyum kecil.

“Eh? Kau ini benar-benar orang tanpa ambisi,” celetuk Yongso.

“Haha, gomen~,” sahut gadis jangkung itu sambil tertawa hambar.

“Kemarin kau memberikanku hadiah Natal satu set album Chrisye, lalu saat ulang tahunku kau menghadiahiku aksesoris rancangan pertamamu yang sangat berharga itu. Jadi sebagai balasannya aku harus memberimu hadiah apa dong?”

“Aigoo, ulang tahunku ‘kan masih lama. Santai saja…”

“Waktu itu berlalu dengan cepat tahu!” protes gadis mungil itu dengan wajah cemberut. Tapi ia lalu mengganti topik pembicaraannya, “Oh ya, kudengar dari Kihyunnie kau pernah menolong Hankyung-ssi waktu dia dikeroyok, ya?”

“Aa, lalu?”

“Dan dia juga menginap di apartemenmu semalaman.”

To the point saja deh… Lagipula kenapa berita itu menyebarnya kemana-mana….”

Yongso lalu menempel kepada sepupunya itu. Lalu dengan nada menggoda tapi tetap innocent ia bertanya, “Apakah tidak terjadi sesuatu di antara kalian berdua? Seperti kau tertangkap saat sedang berganti baju oleh Hankyung-ssi atau sebaliknya? Atau kau tanpa sadar berkeliaran di apartemenmu hanya memakai lingerie? Kau ‘kan punya kebiasaan hanya memakai baju minim saat berada di rumah!”

Wajah Toki langsung merah padam, malu setengah mati. Dengan gagap ia menjawab, “T, tidak ada hal seperti itu! B, bersih! S, semuanya b, bersih!”

“Toki-ah, kalau kau bereaksi seperti itu aku jadi semakin curiga tahu, fufufu…”

“Tidak terjadi apa-apa tahu! Ayo, uri chinguya sudah menunggu di café!”

“Eh!? Janjiannya juga di sini!?”

Toki menyeret Yongso ke salah satu café di sana. Waitress menyambut keduanya dengan senyum dan juga dengan pandangan menyelidik. Toki mencari-cari ‘teman’ yang masih belum ia beritahu kepada Yongso. Toh, nanti dia juga akan tahu sendiri. Ia menemukan lima orang yang duduk di pojokan, teman-teman janjiannya.

Lima orang teman, semuanya cowok. Toki memang paling akrab dengan makhluk yang kerap disebut sebagai laki-laki. Akan tetapi Yongso penasaran siapa saja mereka.

Salah satu dari lima pemuda itu melihat Toki dan memanggilnya, “Toki-ah~! Di sini~!” sambil melambaikan tangannya.

Yongso memperhatikan baik-baik orang yang telah memanggil sepupunya itu. ‘Sepertinya aku kenal suara itu… dan gaya bicaranya itu mirip dengan…’ batinnya.

“Oh! Daesung-ah!” seru Toki dengan ‘happy face’ menghampiri teman-temannya.

Mwo!? Daesungie!? Kalau begitu yang lainnya adalah…’ batin Yongso lagi memperhatikan kelima pemuda itu lebih teliti. Lalu ia mendesah, “sudah kuduga mereka lengkap…”

Yup, teman-teman janjiannya Toki itu adalah para member grup idola Big Bang. Terdiri dari Kwon Jiyong aka G-Dragon sang leader, Choi Seunghyun aka TOP, Dong Youngbae aka Taeyang, Kang Daesung, dan Lee Seunghyun aka Seungri. Lengkap lima-limanya hadir di sana. Kalau Yongso bergaul dengan mereka, ia tidak pernah bisa berhenti tertawa. Apalagi dengan Daesung yang suka bikin lelucon konyol.

“omo, ada Yongso-ya juga!” seru G-Dragon.

“Jiyong oppa, annyeong,” sapaYongso tersenyum. “Kenapa kalian bisa berkumpul di sini?” tanyanya setelah menyapa TOP, Taeyang, Daesung, dan Seungri juga.

“Toki memanggil kami dan kebetulan hari ini kami tidak ada pekerjaan selain diskusi dengannya juga,” jawab Taeyang sambil menunjuk ke arah Toki yang sedang berpelukan dengan Seungri seperti gadis SMA yang sudah lama tidak bertemu.

Seungri~! I miss you so much~!” seru Toki.

“Toki noona~! Sepi kalau tidak ada noona~!” seru Seungri. Satu alasan kenapa Toki bisa sesayang itu sama Seungri, karena Seungri itu manis. (-_-‘)

Sedangkan Daesung adalah teman seumurannya. Keduanya adalah ceesannya Toki dari grup Big Bang. Yongso akrabnya sama yang lebih tua seperti TOP, Taeyang, dan G-Dragon. Saat di Jepang mereka sering hang out atau nongkrong bareng di café seperti sekarang ini. Yongso paling enak bicara dengan mereka.

“Apa kabarnya nih, Yongso-ya? Sudah punya ‘ini’ belum?” tanya TOP menunjukkan jari jempolnya. Ini ajaran dari si Edan Louis. Ibu jari untuk cewek itu artinya pacar cowok sedangkan jari kelingking buat cowok itu artinya pacar cewek.

Kali ini Yongso yang berwajah malu-malu. “Seunghyun oppa!” serunya tidak sengaja malah pakai aegyo.

“Wae? Masa kau belum punya?” tanya TOP lagi.

“Dia sudah punya,” sela Toki yang duduk di sebelah Seungri. Dasar ajeomma…

“Mwo!?” seru kelima member Big Bang.

“Nugu? Nugu!?” tanya Seungri antusias. Biang gosip di Big Bang: Seungri.

“Artis…” kata Toki sambil memperhatikan reaksi Yongso dan kelima cowok penasaran itu.

“Idol?” tanya Taeyang.

“Yup~ hm, mungkin senior di atas kalian,” jawab Toki.

“Shinhwa? DBSK? SS501? Ah! Super Junior!?” tebak G-Dragon.

“Ting tong~ yup, idol Super Junior,” sahut Toki lalu terkekeh ketika melihat reaksi sepupunya, “Super Junior Wonbin…”

“Yaa, dia sama sekali berbeda dengan Wonbin-ssi,” sela Yongso malah protes.

“Ah! Gusi! Super Junior Eunhyuk!” tebak Daesung.

“Ting tong~ Daesungie benar~!” sahut Toki tersenyum lebar.

“Mworago? Jadi gosip itu benar?” tanya G-Dragon.

“Aish, kau  selalu tidak bisa tutup mulut, Toki-ah,” gerutu Yongso.

Toki hanya tertawa tak menghiraukan sepupunya yang sedang cemberut. “Jiyong oppa, soal perusahaan sih tidak benar tapi soal keduanya berkencan itu seratus persen benar. Mereka sudah lima bulan pacaran dan sedang diambang kehancuran,” jawabnya.

Lalu TOP menyela, “Jadi yang kau maksud di telepon itu soal Yongso?”

“Yup, sepertinya Yongso perlu masukan dari kalian tentang cowok, terutama seorang idol.”

“Kenapa tidak minta bantuan rekan-rekanmu di 7Oceans? Atau Totto hyung dan Louis hyung,” tanya Taeyang.

“Ah, itu tidak mungkin. Kondisi mental mereka lebih buruk dari pria normal. Lagipula lebih baik bertanya para orang lokal ‘kan?” jawab Toki dengan gaya my pace-nya.

“Jadi apa yang Yongso-ya ingin diskusikan dengan kami?” tanya Daesung.

Yongso merasa ragu untuk menanyakannya tapi apa boleh buat, ia sudah menginjak medan perang. “Uh, apakah laki-laki itu selalu melupakan ulang tahun pacarnya dan malah pergi dengan perempuan lain?”

“Ini kasus yang baru pertama kali kudengar,” kata G-Dragon tercengang, “Eunhyuk-ssi melakukannya? Yes or no?

“Kalau dia tidak melakukannya aku tidak mungkin menanyakan hal ini bukan?” balas Yongso kesal tiap mengingat hal yang sudah berlalu.

“Kalau begitu itu artinya dia melupakan pacarnya saat pacarnya tidak ada di dekatnya. Atau dia sudah bosan dengan pacarnya dan berpindah ke lain hati,” jelas TOP.

“Mworago!? Aigoo, bagaimana aku harus mengatasinya?” gumam Yongso frustrasi.

“Laki-laki seperti itu putuskan saja,” kata Daesung memberikan pendapat.

“Putus!?” seru Yongso tidak percaya. “Sepertinya aku salah memilih…”

Tapi Toki membuka sebuah kenyataan yang tidak diketahui oleh Yongso. “Aniyo, sebenarnya waktu aku bertemu dengan member Super Junior beberapa hari yang lalu, ada yang aneh dengan Eunhyukkie. Waktu aku tiba dia sedang bermeditasi. Kata orang-orang di studio dia sedang bermeditasi untuk mencari solusi masalahnya,” jelas Toki.

“D, dia melakukannya?” tanya Yongso tidak percaya.

Seungri pun mengatakan kesimpulannya, “Kalau begitu sebenarnya dia peduli pada Yongso noona tapi tidak terlalu mengerti perkara masalah di antara mereka. Kedengarannya seperti Noona yang menyulut api… tapi juga korban dari ketidakpekaan Eunhyuk-ssi.”

“Intinya Yongso-ah, kau harus memikirkannya kembali. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan. Jangan sampai kau menyesal nantinya,” tambah Taeyang.

“Gomawo chinguya… Aku akan mengingatnya,” ucap Yongso terharu.

Tiba-tiba G-Dragon teringat sesuatu. “Yaa, bukankah kau juga punya pacar?” tanyanya kepada Toki yang malah memandangnya dengan pandang aneh seakan ia benar-benar sudah berubah menjadi naga.

“Eobseo yo…” jawab Toki singkat.

“Jiyong oppa, uri Toki-ah tidak pernah pacaran seumur hidupnya,” kata Yongso.

“Ani, waktu itu kau pernah mengatakannya. Kau bilang kau punya cinta pertama semasa kuliah di Cina,” kata G-Dragon tetap bersikukuh.

“Jiyong oppa, saat ini aku tidak bisa mengingat apapun selain hal yang ceritakan padaku untuk mengembalikan ingatanku. Mungkin yang kau katakan tadi adalah bagian yang masih belum kuingat,” jelas Toki tersenyum lemah.

“Miyan…” ucap G-Dragon.

Toki menggelengkan kepalanya. “Ng, gwaenchanha… kau memberikanku informasi,” sahut Toki lalu ia menoleh ke arah sepupunya yang cemberut, “Yong-yong~, jangan ngambek begitu dong. Nanti kutraktir cake, oke? Lagipula masalahnya sekarang sudah terjawab, kau hanya perlu memikirkannya lagi masak-masak.”

Mendengar kata cake mata Yongso langsung berbinar tapi kemudian ia  menahan hasratnya. “Kau dengan mudahnya menasehatiku soal percintaan tapi kau sama sekai tidak peduli dengan kehidupanmu sendiri. Auh, senangnya mencampuri urusan orang…” ujarnya tetap cemberut.

“Hehe, sekalian mengisi waktu,” sahut Toki malah nyengir kayak kuda.

“Yongso noona, Toki memang dari dulu seperti itu mau bagaimana lagi?” kata Daesung sambil tertawa renyah.

Yongso mendesah, “Kau benar, Daesung-ah. Tidak ada yang bisa menghentikannya.”

“Yaa, aku bukan banteng yang akan menyeruduk bila melihat sapu tangan berwarna merah. Aku hanyalah ‘matchmaker’ antara Yongso dan Eunhyuk. I’m innocent as a nun~,” ujar Toki bergaya seperti biarawati.

You mean a nun from a Halloween party in drunken condition,” sahut Yongso sambil memutar bola matanya.

Hell no!!

Oh yeah!?

“Kalian berdua tidak berubah… selalu ribut karena masalah sepele,” ujar TOP.

Setelah Yongso dan Toki mengatai satu sama lain sampai puas barulah mereka berhenti. Yongso memesan dua jenis cake dari café tersebut dan memakan keduanya sendirian. Sementara sepupunya mendiskusikan masalah pekerjaan dengan Sang Leader Big Bang. Sesekali Yongso bekerja sama dengan kelima member Big Bang untuk menyindir Toki. Lebih asyik menyindir Toki walau kadang gadis itu tidak merespon apapun selain berkedip dan bengong. Toki ratu cuek sedangkan Yongso ratu sensitif.

Tambatan di hati Yongso sudah terangkat, sekarang ia bisa berpikir lebih positif dan dengan hati senang menanti perjalanan ke resort ski minggu depan. Ia tahu kalau masalahnya dengan Eunhyuk belum selesai dan ia merasa kalau mereka tidak akan dapat bertemu untuk sementara waktu. Ia harap Eunhyuk tidak akan muncul di depannya dan merusak mood-nya dalam waktu seminggu ini.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
teukchulshipper #1
Chapter 29: hey... new reader disini...
sebenernya ga new2 bgt si.. cz aq dah baca cerita kamu yang ini di situs lain.. tp ga bisa coment cz aq ga buat akun di sana...
sekedar ngasi tahu aja si... aq bisa ketagian baca ff ma suju cz baca ff kamu :) so, q harao kmu bakal lanjutin cerita ini...
fighting!!!!!!!!
eagle09
#2
wah thanx ya author-ssi, akhir'a updet juga! :)
yah itu bner" ga da cara lain ya buat nyembuhin toki? ada keajaiban dong yah.. yah.. author baik deh, bikin happy ending ya! ku tunggu lanjutan'a.. :))
eagle09
#3
hi, new reader here.. ceritanya seruuuu... :)
cepet update ya! oia toki bakal baik-baik ja kan ?!
gabpie #4
wwwwwwaaaaaaa update lagi....
itu seru banget tau...
toki, gws ya..
junior #5
wa~ kyraLv-san kenapa nggak ngasih cerita unikmu ke KKPK? atau k pink berry club? klau umurmu nggak melebihi.. aku janji deh kalau di muat dan di bukukan watashi janji bakal beli...!pokoknya your story is the best!!! (setiap hari aku baca sekitar 3 chapter loo) arigato gonzaimas! (kalau grammarku jelek gomen ne)
junior #6
waaa~ very good story..~
update trus ya~ seru beud...
si eunhyuk sama yongso di tambahin ya romantisnya? maaf kalau kamu dan yang lain tersinggung aku nggak ada maksud kok!

pokoknya, maybe your story you are the best!
gabpie #7
update dong ! lagi seru nih !! <br />
aku suka ceritanya ! <br />
hangeng sama toki unyu-unyu bgt deh ! <br />
mudah-mudahan eunhyuk sama yongso langgeng trs gak berantem ! AMIN<br />
update ya !
FannyHan #8
Hi KyraLv!<br />
Aku bru nemu ff ini beberapa hr yg lalu,<br />
and this is a GREAT story i ever read!<br />
Seriously, u'r a good writer, hehe.<br />
<br />
Jangan berhenti update ceritanya ya, karena aku ini fans berat'a Hankyung/Hangeng. susah banget nyari ffnya, dan jgn lama2 ya...<br />
Keep fighting okay! ^^
Primardya #9
Keren.Lucu.Cerita&gaya; penulisanx beda dgn ff lain.pdhl aq reader bru.tp lgsg suka.jgn lama2 y next part.x.lam kenal.annyeong...