Chapter 13

SWEET MEMORY EVER

.........

MAAF UNTUK KETERLAMBATAN UPDATE, KARENA BEBERAPA HARI INI AKUN AFF AUTHOR SEDANG BERMASALAH, JD SULIT UNTK UODATE CERITA, HAPPY READING GAESSS... 

WARNING : TYPO EVERY WHERE

.

.

Kepergian Taec ke Jepang tak diantar 1 pun olh sahabat2nya, Taec sengaja memilih penerbangan ditengah malam untk menghindari sahabat2nya datang, karena dia tau itu hanya akan memperberat langkahnya untk meninggalkan Korea. 

Hari2 yg dilalui Minjun terasa suram, hampa dan tak ada gairah, bahkan Junho dan Chansungpun bingung harus melakukan apa untk menghibur Hyung mereka itu, dan jgn lupakan jg permasalahan KhunWoo yg belum menenemui titik terang, ini jg untk yg pertama kalinya hubungan mereka renggang dlm waktu yg cukup lama setelah Nichkhun memutuskan secera sepihak hubungannya dgn Uyong. Dan jgn tanya jg bagaimana kondisi Uyong saat ini. 

Junho dan Chansung datang kerumah Uyong sekedar untk memastikan kondisi sahabatnya itu, setalah hampir 3 hari Uyong tdk masuk ke kampus, bgitu jg dgn Nichkhun. 

"Sebenarnya apa yg terjadi Oppa? Knp Uyong oppa jd seperti ini?... " Tanya Suzy ketika mereka sedang ngobrol diruang tamu sambil menunggu Uyong selesai dgn acara mandi dewi nya yg maha lama. 

"Hemmhhh molla, kami jg tdk mengerti Suzy-ah... Knp bisa jd separah ini masalahnya... " jawab Junho

"Aku rasa Uyong oppa pasti benar2 sudh melakukan sesuatu yg fatal makanya Khunnie oppa bisa semarah itu, yaaaaa mengingat selama ini Khunnie oppa selalu sabar menghadapi apapun tingkah Oppaku yg pabbo itu..."

"Kurasa iya, karena kejadiannya didepan banyak org, jd mungkin saja Khunnie hyung malu..." Tambah Chansung. 

"Tapi aku rasa ini ada efek positifnya, setidaknya si pabbo itu bisa tersadar dri kebodohannya karena terlalu sering membuat marah Khunnie oppa, dan akhirnya skrng kesabaran Khunnie oppa benar2 habis... " ucap Suzy cuek. 

"KAU TAU, SI PABBO INI MENDENGAR APA YG KAU KATAKAN ADIK DURHAKAAAAA..." Terdengar suara teriakan dari kamar Uyong, mereka bertiga terlonjak kaget. 

"Aaiishhh aku rasa akan ada macan yg mengamuk sbentar lagi, kalian msuk k kamarnya saja oppa, aku mau pergi sebentar.. " kemudian Suzy bangkit dan mengambil tas kecilnya d atas meja, saat dia melangkah kepintu keluar, tiba2 dia berbalik lg... "Oh ya oppa, aku sarankan kalian berdua harus menggunakan earplug kalau mau masuk ke kamar si pabbo itu, karena beberapa hari ini dia selalu marah2, teriak2 atau menangis, aku rasa telinga kalian akn sedikit terganggu mendengarnya hahahahha... " ucpa Suzy kmudian melenggang keluar. 

Junho dan Chansung hanya tersentak mendengarnya, ini bukan hal yg aneh, karena dari dlu Suzy memang selalu bertengkar dgn Uyong, tak pernah akur.

"Uyongie... " Panggil Chansung ketika membuka pintu kamar Uyong 

"Hmm... " Uyong hanya menjawab dgn berdeham.

"Knp kau tdk dtng lg ke kampus? Ini sudh hari keberapa kau tdk masuk... " Tambah Chansung sambil berjalan mendekat kearah Uyong yg duduk bersandar d headbednya.

"Yaakhh Uyongie, apa yg kau lakukan eoh? Mana foto2mu dgn Khunnie hyung? Knp sudh tdk ada lg?... " Junho bertanya heran saat melihat kamar Uyong sudh steril dari semua foto2nya dan Nichkhun, dan beberapa hadiah dri Nichkhun yg biasanya d pajang Uyong jg sudh tdk terlihat.

"Kubuang... "

"Mwooooo?? Yakkkk Jang Wooyoung, apa kau gila eoh? Knp bisa d buang semuanya???.. " pekik Junho lg. 

"Aiishh Jinchaaa, dasar tdk sopan, knp memanggilku seperti itu eoh?? Kau lupa bahwa aku ini adalah hyungmu? Aku ini lebih tua dari kalian... " bls Uyong tak tarima. 

"Oh ya? Ommoyaa.... Untk pertama kalinya kau mau mengakui dirimu sbg kakak kami hahahhahaha... " Sialnya Chansung malah tertawa mendengar penuturan aneh Uyong.

"Kalau kalian datang hanya untk menggangguku, lbih baik kalian pergi, dan untk fto dan hadiah2 lainnya dengaja aku singkirkan.. " Usir Uyong cuek. 

"Ckk, lihatlah, kau tak ada bedanya dgn anak kecil yg ngambek hanya karena tdk d beri permen, ayolahh Uyongie, kapan kau dewasanya???.... " Ucap Junho

"Ahhh kau tau? Kau trlihat sama seperti namja Thailand yg menyebalkan ktu skrng, knp kau memintaku untk jd dewasa eoh? Ckk, benar2 keterlaluan.... " gerutu Uyong.

"Keterlaluan karena kau merindukannya maksudmu?... " goda Chansung 

"Anni, siapa bilang aku merindukannya??.. "

"Benarkah? Aahhhh ternyata percuma aku jauh2 menemui Khunnie hyung kalau trnyata kau tak merindukannya... "

"Mwo?? Kau menemuinya? Dimana? Kapan? Bagaimana keadaannya? Dia sedang melakukan apa? Lalu dia knp tdk masuk kuliah seminggu ini? Dia baik2 sajakan?..." Cerocos Uyong

Junho dan Chansung saling berpandangan melihat kelakuan Hyung mereka ini, bagaimana mungkin dia minta dipanggil hyung kalau kelakuannya saja seperti bocah SD. 

Uyong yg baru tersadar dgn apa yg barusan dia lakukan langsung menutup mulutnya dan terdiam. "Emmhh mianheee.... " Ucapnya.

Chansung tersenyum, "Ne, aku mengerti, kurasa kalau aku ada d posisimu, aku jg akan melakukan hal yg sama, aku td malam dtng kerumah Khunnie hyung, tapiiii... "

"Tapi apa?... " Tanya Uyong tak sabar

"Tapi Khunnie hyung tdk ada d rumah, kata ayahnya dia sedang pergi bersama... "

"Ckk, sudh kuduga, pasti dia sedang pergi bersama wanita2 tim cheerleaders itu kan?? Aarrgghhh... " Uyong frustasi memotong perkataan Chansung

"Yakkhh, bisa kah kau dengarkan dlu perkataan Channie sampai selesai??.. " celetuk Junho saat melihat kelakuan Uyong.

"Heemmhhh... Tapi Khunnie hyung sedang pergi bersama ibunya, jd aku tdk bertemu dengannya kemarin... " Lanjut Chansung 

"Pergi kemana? Sejak kapan? Sudh brapa lama? Kau tdk menunggunya.. "

"Aku sudh menunggunya hampir 2 jam, tp nmr Khunnie hyung tdk bisa d hubungi, jd aku pulang, pdhal aku jg Khawatir karena Khunnie hyung sudh lama tdk masuk kuliah... " 

"Kau jg Uyongie, knp kau memilih ikut2an tdk masuk kuliah hanya karena masalah seperti ini eoh??... " Tanya Junho

"A-aku.... Akuuuu tdk ada semangat untk kuliah lg Nuneo, aku rasa semuanya tdk berguna lg sekarang... " Jawab Uyong getir. 

Junho mendekat dan duduk d samping Uyong, mengelus pundaknya pelan, "Kau tdk boleh begitu Uyongie, kau kan masih memiliki Minjun hyung dan Channie d kampusmu, lalu bagaimana dgn ku yg sekarang jelas sendirian d kampus karena Taec Hyung sudh pindah ke Jepang?... "

Uyong tertunduk, meresapi apa yg dikatakan olh Junho... "Tapi ini beda rasanya Nuneo, aku hiikkzz... Aku terbiasa dgn adanya Khunnie saat melakukan apapun, jd rasanya sangat aneh saat dia tak ada hiikkzzzz... Khunnniiieeeeee..." Akhirnya Uyong terisak, Junho langsung menariknya lembut untk bersandar dipundaknya.

Ntahlah apa yg terjadi sekarang, pundak Junho dan Chansung terasa benar2 berat karena akhir2 ini selalu jd tempat bersandar sahabat2nya yg sedang dilanda msalah ini, disatu sisi Junho merasa hubungannya dan Chansung semakin membaik, tp disisi lain dia melihat hubungan sahabat2nya benar2 hancur skrng. 

"Khunniee hiikkkzzzz... Knp dia tega melakukan ini pd kuuuuuu hikkzz... "

Junho mengusap pundak Uyong dgn lembut, "Tenanglah Uyongie, semuanya akan baik2 saja, mungkin Khunnie hyung hanya membutuhkan waktu untk sendiri, aku dan Channie akan membantu sebisa mungkin..."

"Ne, kau tenang saja Uyongie, tp setidaknya kau harus tetap masuk kuliah, jgn seperti ini... " Tambah Chansung. 

"Besok kau ke kampus ya... Besok aku hanya ada 1 mata kuliah, aku akan kekampus kalian jg untk menerima hasil pengumuman battle dance kemarin... " Ujar Junho. 

"Hah? Hasilnya d umumkan besok?.. " Tanya Chansung kaget, dan Junho hanya mengangguk. 

"Besok kita bertemu dikampusmu, ne??? Dan aku jg akan mengajak Minjun hyung agar kita bisa berkumpul lg... " 

Setelah perdebatan yg cukup melelahkan, akhirnya Uyong mau menuruti ajakan sahabat2nya untk pergi ke kampus. 

..............

Chansung melangkah lesu memasuki kamarnya, ketika tangannya sudh meraih handuk untk mandi, ibunya tiba2 datang. 

"Kau lelah Channie? Ibu bisa bicara sebentar dgn mu??... " Tanya Mrs. Hwang. 

"Hemmhhh... Ada apa bu???.. " Tanya Chansung kemudian duduk dipinggir ranjangnya.

Mrs. Hwang berjalan mendekatinya, "i-iniii... Sedikit tentang msalahmu dan Jo Kwon... " ucapnya hati2.

Chansung mengehal nafas berat, sungguh ini bukan saat yg tepat untk mengajaknya berdebat ditengah banyaknya konflik yg dia hadapi saat ini... "Ne, weo?.. "

"Jawab ibu dgn jujur, apa kau... Apa kau masih mencintai Jo Kwon???... "

Huftthhh!!! Tepat Seperti digaannya bahwa sang ibu akan kembali mempertanyakan hal ini, Chansung hanya diam, dia bosan menjelaskan hal ini berkali2

"Wae chagiya? Knp kau tdk menjawab eum???.. " tanya Mrs. Hwang lembut sambil menatap putra semata wayangnya ini, "Apa diam mu ini berarti benar bahwa kau masih menyimpan rasa pd Jo Kwon??.. "

"Aku lelah bu, aku mau istirahat, dan aku jg lelah menjelaskan hal yg sama secara berulang2, karena jawaban ku akan tetap sama... "

Mrs. Hwang faham betul dgn sikap Chansung, anak ini bukan tipe yg gampang untk d arahkan, dia akan bergerak menurut kata hatinya, maka dari itu dia harus mengetahui isi hati Chansung sebenarnya.

"Jika kau memang sudh tidak mencintai Jo Kwon, lantas knp dulu kau membawanya ketengah2 keluarga kita? Mengapa kau menjadikannya kekasihmu??.. "

"Akan terdengar sangat jahat jika aku mengatakan bahwa dia hanyalah pelarian... "Chansung yg td nya sudh berdiri dan bermaksud untk masuk ke kamar mandi, akhirnya menghentikan langkahnya.

"Pelarian? Dari apa?.. "

"Dari Junho... " Jawab Chansung lantang dlm 1 tarikan nafas. 

"Mwo? Pelarian dari Junho? Apa ibu tdk salah dengar?... " tanya Mrs. Hwang kaget. 

"Anni, ibu tdk salah dengar, aku lah yg salah karena terlambat untk menyadari perasaanku pd Junho.. "

"Lalu apa mau mu skrng??... " Emosi Mrs. Hwang mulai terpancing.

"Yg aku inginkan?? Ibu berhenti berhubungan dgn Jo Kwon, berhenti membawa dia kerumah ini, dan berhenti menyebut namanya didepanku, karena itu sangat mengangguku.. "

"Knp? Ibu sangat menyayangi Jo Kwon, bukankah kau sendiri yg mengatakan bahwa hbungan kalian sudh berakhir? Jika memang hatimu hanya untk Junho, seharusnya kau tdk perlu risih dgn kehadiran Jo Kwon d sekitarmu.."

"Aku tdk terganggu, hanya saja itu akan membuat dia tersakiti, jika ibu memang menyayangi dia, maka jgn sakiti hatinya dgn cara seperti ini..." jawab Chansung tanpa menatap wajah sang ibu. 

"Tidak, dia tdk akan tersakiti jika kau mau menerimanya diantara kita..."

"Terserah ibu, aku lelah, yg jelas ibu sudh tau bahwa hatiku hanya milik Junho, dan aku baru menyadari itu semua akhir2 ini... "

"Aku rasa kau tdk sepenuhnya sadar dgn kata hatimu, kau hanya mengikuti egomu, kau hanya terbiasa menggantungkan dirimu pd Junho, bukan pd Jo Kwon, maka dari itu kau merasa hatimu telah diisi olh Junho sepenuhnya, pdhal nyatanya tidak... " Mrs. Hwang menghampiri dan menggenggam tangan Chansung. 

"Ibu, aku hanya melakukan apa yg akan membuatku bahagia, bukan Apa yg org lain ingin lihat... " Jawab Chansung pelan. 

"Anni, sebaiknya kau fikirkan ulang Channie, kau dan Junho sama2 berwatak keras, bagaimana mungkin kalian akan menjalani hubungan jika sifat kalian sama? Jika kalian bertengkar siapa yg akan mengalah?..."

"Junho keras? Itu hanya kata2 dri org yg tdk mengenal Junho secara dalam, jika seseorg yg sudh mengenal Junho dgn baik, maka mereka akan tau bagaimana lembutnya hati Junho, hati yg selama ini selalu aku sakiti, tp tetap terbuka lebar untk menyayangiku, dan kami bukan baru saling kenal 1 hari, jd aku sudh tau bagaimana Junho bisa mengimbangi sifatku dan mengalah padaku..."

Mrs. Hwang nyaris kehabisan kata2 "Hufthh, tp Jo Kwon bisa jg melakukan itu padamu..."

"Mungkin iya Jo Kwon bisa jg melakukan hal yg sama, tp Jo Kwon tetaplah Jo Kwon, sampai kapanpun dia tdk bisa menjadi Junho, dan itubartinya Jo Kwon tdk akan bisa menggantikan posisi Junho dihatiku..." bantah Chansung dgn tegas

Mrs. Hwang tercekat, "Tapi ibu tdk menyukai Junho, ibu tetap ingin Jo Kwon yg nanti jd pendampingmu... "

DHUARRR!! Kata2 pamungkas itu akhirnya keluar. 

"Aku tdk bisa... " jawab Chansung tanpa ragu. 

"Apa karena Junho kau berani melawan ibu skrng? ..." Bentak Mrs. Hwang geram

"Anni, jgn bawa2 nama Junho, karena dia tdk tau apa2, aku seperti ini hanya untk mempertahankan apa yg pernah aku sia2kan.." jawab Chansung sambil menatap intens pd sang Ibu.

"TAPI TETAP, IBU TDK SUKA PD JUNHO... " suara Mes. Hwang mulai meninggi

"Aku tau itu, dan itu adalah tugas terberatku, karena ibu tdk akan pernah bisa menerima kehadiran Junho jika disekitar ibu selalu ada Jo Kwon, maka dari itu kumohon, jgn pernah berhubungan lg dgn Jo Kwon.... "

Mrs. Hwang mendengus kasar... "Kau benar2 keras kepala Channie..."

"Jgn lupakan aku ini anak siapa, jd jgn tanya dari mana sifat keras kepala ini aku dpt... "

"Cukup, terserah kau mau bagaimana, yg jelas dihati ibu tetap Jo Kwon bukan Junho atau yg lain... " kemudian Mrs. Hwang pergi meninggalkan kamar Chansung

Chansung menghela nafas panjang, dia tau ini akan terjadi, Junho tdk akan pernah bisa masuk d tengah2 keluarganya jika disekitarnya masih berkeliaran Jo Kwon. Karena selama ini keluaranya mengenal Junho sbg sahabat baiknya saja tdk lebih, maka tdk heran jika ibu nya mengenal sifat luar Junho saja, mereka tdk faham dgn kelembutan hati Junho yg sebenarnya, karena Junho seumpama buah2an yg luarnya d lapisi kulit yg keras, tp sisi dalamnya sangatlah lembut dan manis. 

..........

Keesokan harinya, saat keluar dari kamarnya Chansung tersentak mendengar ibunya sedang tertawa renyah bersama seseorg didapur, 

"Haii sayang, kau sudh siap? Ayo sarapan dulu sini... " Sapa ibunya ketika Chansung masuk k ruang makan. 

Tapi mata Chansung kembali terbelalak melihat Jo Kwon disana, sungguh permintaan Chansung td malam benar2 tdk d hiraukan olh sang ibu, Jo Kwon masih tetap hilir mudik d rumah mereka sesuka hatinya. 

"Apa yg kau lakukan pagi2 disini??... " tanya Chansung dingin kearah Jo Kwon. 

"Tentu saja Jo Kwon datang kemari untk berangkat kuliah bersamamu Channie... " Mrs. Hwang yg menjawab

"Mwo?? Memangnya aku anak kecil yg berangkat ke kampus harus d antar jemput?... "

"Anni, tp td bibi bilang mobilmu sedang dipakai paman ke kantor, karena mobil paman sedang bermasalah, jd aku sengaja kesini dulu untk menjemputmu... " jelas Jo Kwon. 

"MWOOOO?? MOBILKU DIPAKAI AYAH?? KNP AYAH TDK BILANG DULU PD KU??.. " Teriak Chansung protes

"Salah sendiri tidurmu yg terlalu lelap, jd brapa kali ayahmu memanggil kau tdk bangun jg, ayahmu harus buru2 ke kantor td..." Jelas Mrs. Hwang

Ntah mengapa Chansung tdk bisa terima dgn penjelasan sang ibu ataupun Jo Kwon, Chansung yakin pasti ada yg sengaja merencanakan ini. 

"Bagaimana Chansung-ie? Sebaiknya kau jg segera sarapan agar kita bisa berangkat ke kampus secepatnya... " Sela Jo Kwon. 

"Heemmhhh... Tapi hari ini aku akan berangkat kuliah bersama Junho dan Uyong, apa kau tdk apa2 jika mereka ikut dimobilmu jg??.." Tanya Chansung tak kalah cerdiknya dgn apa yg direncanakan olh ibunya dan Jo Kwon. 

"Mwoooo?? Kau mau mengajak Junho jg?... " histeris sang ibu. 

"Wae? Ada yg salah? Aku dan Junho harus memastikan bahwa Uyongie akan ke kampus hari ini, karena dia sedang ada masalah dgn Khunnie hyung, dan sudh 3 hari dia tdk kuliah... " 

"Anni, ibu tdk mengizinkan kau mengajak Junho... " ketus sang Ibu. 

"Aku tdk butuh izin ibu, lagi pula aku td hanya bertanya pd Jo Kwon dia mau atau tidak, aku tdk memaksa... " ucap Chansung santai sambil menyambar roti diatas meja,

"Tapi Chansung-ie... "

"Ya sudh aku berangkat duluan ya, aku harus naik bus karena mobilku dipakai dgn tdk sopannya olh ayah, dan pasti akan macet nanti dijalanan, daahhhhhh Kwonnie.... " Chansung memotong perkataan Jo Kwon, lalu dia berlari kearah pintu keluar. 

"Yakhh... Hwang Chansung, kau... "

BLAM!!!  Teriakan Mrs. Hwang terputus olh suara pintu depan yg tertutup, Chansung telah pergi dan maninggalkan Jo Kwon disana. Jo Kwon menggeram pelan, tangannya mengepal kuat, dia sangat tdk terima dgn apa yg dilakukan Chansung pd nya. 

............

Ruang auditorium sangat riuh menunggu hasil pengumuman akhir battle dance yg dilaksanakan minggu lalu, tak terkecuali Chansung, Junho dan uyong yg jg hadir disana dan sama gugupnya. 

"Aku takut Channie... " Gumam Junho sambil mengepalkan tangannya khawatir. 

"Tenanglah, aku yakin kau pasti pemenangnya... " ucap Chansung sambil mengelus pelan pundak Junho, sementara Uyong seperti mayat hidup disana, tubuhnya ada disana tp fikirannya menerawang ntah kemana meski tangannya sedang memegang cup es krim. 

Saat pengumuman peringkat dari 10 sampai 3, semua pemenang didominasi peserta dri Konkuk Univ, nyali Junho menciut, karena hanya ada 1 nama dari Konkuk yg keluar sbg juara 6. Sedangkan namanya??? 

"Channie, Uyongie, ayo kita keluar saja... " ajak Junho tiba2.

"Wae Nuneo? Pengumannya kan belum selesai?.. " Tanya Chansung heran

"Anni, tdk ada gunanya aku disini, ini hanya akan mempermalukanku saja, bahkan masuk 10 besar pun tdk, apalagi masuk 3 besar... " Ucap Junho frustasi.

"Aishh knp kau jd pesimis begini Nuneo, tunggu sampai pengumumannya selesai, baru kita keluar... " 

"Anni, aku... "

"Ku bilang tunggu dulu Nuneo, berhenti membantahku, aku yakin kau pasti masuk d 3 besar, mungkin jg kau pemenang juara 1 nya... " 

Kata2 Chansung mutlak harus d turuti, karena bagaimanapun jg Junho terdiam tak bisa membantah. Wajah Junho semakin frustasi dan tertunduk lesu saat sudh pengumuman pemenang ke-2 tp namanya tak kunjung d panggil, sementara Uyong tetap asik dgn fikirannya sendiri. 

"Dan juara 1 kita pd kompetisi tahun ini sungguh mengagumkan, skaligus untuk pertama kalinya kompetisi ini dimenangkan olh pihak luar, pemangnya jatuh kpd LEE JUNHO, perwakilan dari HOWON UNIVERSITY.. " teriak sang MC penuh semangat diiringi dgn tepuk tangan meriah dari semua isi auditorium.

Junho terpaku ditempat dgn mulut yg menganga, sedangkan Chansung mengorek2 telinganya sambil mengerjap2kan mata seolh dia salah dengar... "Yakkhhhh Lee Junho, knp kau masih diam saja, namamu sudh dipanggil, segera maju k depan sana... " pekikan dari uyong berhasil menyadarkan kedua makhluk tsb. 

"A-akuuu... "

"Iya kau, namamu masih Lee Junho kan?? Aiisshhh jinchaaaaaa ayo segera majuuuuu... " Uyong menoyor kepala Junho dgn tdk sopannya, tolong jgn lupakan fakta bahwa Uyong lebih tua dri ke-2 makhluk itu. 

Junho menatap Chansung disebelahnya, "Aaaaakkkkkkkkkkkkk..... " teriak mereka bersamaan "Aku menanggggggggggg.... " pekik Junho sekaligus menghambur ke pelukan Chansung dihadapannya...." dan sontak seisi gedung melihat kearah mereka.

"Nuneo kau menangggg... Aaakkkkkk chukaeeeeeeee.... " Teriak Chansung tak kalah histerisnya, Uyong hanya bisa memutar matanya melihat kelakuan lebay ke-2 sahabatnya ini. 

"Aku menang Channiee... Aku menang Uyongiiiieeeee... Aakkkkkkkk... " Kini gantian Uyong yg mendapat pelukan mematikan dri Junho, 

"Uhuukkk... Yakkhh lepaskan aku Lee Junhoooo... Kau mau membunuhku eoh???.. " Uyong berontak sekuat tenaga untk melepaskan diri dri pelukan Junho. 

Dgn senyum yg mengembang Junho naik ke podium dan menerima piala penghargaannya, Chansung dan Uyong menatapnya dgn rasa gembira, karena mereka tau bahwa Junho memang memiliki kemampuan dance terbaik. 

"Emmhh... Ada sedikit perbedaan untk kompetisi dance kita tahun ini, pemenang pertama akan menerma hadiah kejutan lainnya..." Ucap sang MC

Junho yg sudh memegang piala dan papan uang hadiah dgn nominal yg cukup besar itu kembali tersenyum sumringah mendengar ada hadiah tambahan, dia melirik kearah Chansung dan Uyong, dan ke-2 org yg disayanginya tsb jg menantikan dgn penasaran hadiah apa yg akan d dapatkan Junho lg. 

"Untk tahun ini, hadiah spesialnya adalah beasiswa untk melanjutkan kuliah khusus dancer profesional DI JEPANG, dan semua biaya akan ditanggung olh penyelenggara kompetisi ini.... " Teriak Sang MC. 

Junho tercekat kaget, matanya membulat dan lidahnya kembali kelu, dia tdk percaya dgn apa yg barusaja dia dengar. "MWOOOO? Maksudnya? A-akuuu... "

"Ne, Chukae Lee Junho-ssi, kau secepatnya akan menerima beasiswa tsb dan akan berangkat ke Jepang dlm waktu dekat... " Ucap sang MC meyakinkan. 

"Jincha?? Akuuuu??? AAKKKKKKKKKK..... AKU TIDAK PERCAYA BISA MENDAPATKAN BEASISWA ITUUUUU... Aaakkkkkkkk..." Junho secara refleks memeluk srat sang MC, dan diikuti dgn tepuk tangan dri org diseluruh ruangan mendengar kabar tsb. 

Dari bangku penonton terlihat Uyong jg tersenyum sumringah sambil memberikan tepuk tangan dgn keras, tp berbeda dgn namja disebelahnya, meski dia ikut tepuk tangan, tp senyum diwajahnya jelas terlihat berbeda, ntah apa yg ada difikiran Chansung saat ini.

Setelah selesai memberikan sepatah dia patah kata, Junho berlari kearah 2 org sahabat yg menunggunya, Junho tersandung kakinya sendiri saat dia melangkah dgn penuh semangat sambil membawa piala, bukhet bunga dan papan penghargaan yg tertera nominal uang yg dia terima, Untung Chansung dgn sigap menahan tubuh Junho, kalau tidak dia sudh tersungkur kelantai pastinya. 

"Aiissshhh berhati2lah sedikit Nuneo.... " Ucap Chansung, dia mengambil alih beberapa barang yg dipegang Junho. 

"Aakkkk... Aku bahagia skali Channieee Uyongieeeee...." Dia tdk memperdulikan Chansung, dan tetap menghambur kepelukan 2 sahabatnya itu. 

"Ne, Chukae Junho-ahh, aku sudh menduga pasti kau bisa memenangkan kompetisi ini... " Ucap Uyong yg skrng terlihat sedikit lbih bersemangat dibanding td yg hanya diam saja seperti mayat hidup... " Kau akan mengambil beasiswa itu kan??.. " Lanjut Uyong. 

"Tentu saja aku sangat ingin, tp aku tetap harus mendiskusikan ini semua pd org tua ku, bagaimanapun jg aku harus mendengar pendapat mereka dlu, iya kan Channie?? .." Junho kini menatap Chansung yg tdk hanya diam memandangnya. 

"Ne, apapun itu kuharap itu pilihan terbaik nantinya... " Jawab Chansung simpel.

"NUNEOOOOOOOOOO... " ke 3 pasang mata mereka langsung menoleh kearah sumber suara, dari kejauhan terlihat Minjun sedang berlari menuju mereka dgn senyum khasnya. 

"Aakkkk akhirnya kau memanangkan kompetisi ini,  wuhuuuuuuuuuu chukaeeee... " Dia mendekap Junho dgn erat.

"Ne hyung.... Gomawooo... " Bls Junho, kemudian mereka berpelukan sambil melompat2 seperti anak kecil. 

"Oh ya, td aku dengar kau jg akan dpt beasiswa di Jepang? Benarkah?... "

"Eumm ne, aku bahagia sekali hyung... " bls Junho dgn antusias. 

Tapi Minjun cukup mengerti dgn aura yg terjadi disekitar sana, bagaimanapun jg dia bisa menangkap ekspresi lain dari senyuman Chansung. 

"Aaahh, itu artinya kau akan meninggalkan kami jg? Aku sangat sedih, tp disana sudh ada Taec, aku fikir kalian akan bertemu disana nantinya... " Ucap Minjun berusaha menyelami fikiran dan ekspresi Chansung yg dri td terlihat aneh. 

"Aahhhh... Jgn bicara seperti itu Hyung, aku kan tdk akan meninggalkan kalian selaamnya seperti Taec hyung, sudh jgn dibahas, ayo kita ke cafe, aku akan mentraktir kalian hari ini... " Ajak Junho kemudian melenggang keluar tanpa melihat lg ekspresi wajah sahabat2nya ini. 

Keceriaan dan mulut bawel Junho yg tak berhenti berkicau mampu memperbaiki mood Chansung dan yg lainnya, mereka bisa tertawa lepas sambil berjalan menuju cafe yg lokasinya tak jauh dri kampus Konkuk, 

"Hai Uyong oppa, lama tak melihatmu... " Sapa seorg yeoja saat mereka memasuki cafe tsb.

Uyong terlihat kikuk, "Ah ne, aku sempat beberapa hari tdk masuk kmrin... " 

"Ahhh melihat ekspresimu, sepertinya kau tdk mengenaliku oppa..." Tanya sang yoeja memastikan, mereka ber-4 menatap yoeja tsb dgn intens. 

"Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Sepertinya kau cukup mengenalku?..." Tanya Uyong memastikan.

"Hahahahaah sudh ku duga oppa tdk mengenalku, kita pernah bertemu sebelumnya oppa waktu pertandingan basket minggu kemarin, aku sempat terjatuh saat oppa berlari kearah lapangan menghampiri Nichkhun oppa... " Jawab sang yoeja diiringi dgn senyum manis. 

Uyong yg td nya menanggapi dgn baik, langsung mengerucutkan bibirnya saat mengetahui siapa yoeja yg dihadapannya ini, ya, yg tak lain adalah anggota cheerleaders yg membuat hubungannya dan Nichkhun berakhir, dan itu sukses kembali membuat mood Uyong memburuk.

"Oh.." Jawab Uyong singkat 

"Oppa, apa kau masih marah pd ku?..." 

"Anni, untk apa marah pd mu?..." Jawab Uyong ketus. 

"Ah, untuk kejadian dilapangan basket itu, aku benar2 minta maaf kalau aku membuatmu cemburu Oppa, sungguh aku tdk ada hubungan apapun dgn Nichkhun oppa, kau tau, Nichkhun oppa sangat menyayangi mu? Dia selalu menceritakan tentangmu kpd kami, makanya kami serasa sudh mengenalmu dgn dekat oppa... "

JLEB!!! Jantung Uyong serasa kembali diremas mendengar ucapan sang yeoja.

"Menceritakan tentangku?... " tanya Uyong bodoh.

"Ne, secantik apapun yoeja yg mendekati Nichkhun oppa, itu tdk akan membuat hatinya berpaling darimu, karena Nichkhun oppa sangat menyayangimu lebih dari apapun, dan kurasa kau tau itu Uyong oppa, jd kau tdk perlu trlalu cemburu pd nya apalagi sampai bersikap seperti kemarin... " tegas sang yoeja manis itu. 

Uyong makin terpuruk mendengar kata2 sang yeoja, seharusnya dari awal memang dia tdk meragukan cinta Nichkhun padanya, tp sikap egois Uyong menutupi semua fakta2 itu, dia tetap saja bertingkah seperti anak2 yg takut kehilangan permennya saat melihat Nichkhun berinteraksi dgn yeoja. 

"Lalu seberapa lama Nichkhun oppa akan cuti?... " lanjut si yoeja. 

Uyong, Junho, Minjun dan Chansung sontak terkejut mendengar pertanyaan itu. 

"Cuti?? Maksudmu?... " Tanya Minjun kaget. 

"Mwoya ighe? Kalian tdk tau kalau Nichkhun oppa mengambil cuti kuliah?... " Sang yoeja justru bertanya balik. 

Mereka ber-4 langsung saling bertatapan, "Anni, kami tdk tau, dia jg tdk memberi kabar pd kami..." ucap Chansung polos. 

"Katakan, apa saja yg kau tentang Khunnie hyung?... " Junho bertanya dgn tak sabarnya. 

"Heemmhh yg aku tau sudh hampir 1 minggu sejak pertandingan basket kemarin Nichkhun oppa tdk pernah terlihat dikampus dan latihan basket, dan hari ini, saat kami latihan td, aku mendengar pembina club basket mengatakan bahwa Nichkhun oppa mengambil cuti untk 1 semester karena dia akan kembali ke Thailand... "

"MWOOOOOOO??.. " Teriak mereka ber-4 bersamaan. 

"Ne, dan aku dengar Nichkhun oppa jg sudh tdk berada d Seoul skrng, dia sudh d Thailand beberapa hari yg lalu... " jawab si yoeja dgn tenangnya, seperri tdk berfikir apa efek dari kata2nya.

BUGHHHH!!! 

"UYONGIIIIEEEEEEEE..."

Uyong terhempas dgn limbung karena kehilangan kesadarannya, untung Minjun yg berdiri disampingnya sempat menahan tangan Uyong jd kepala Uyong tdk menghantam sudut meja, mereka panik, jgn kan Uyong, mereka saja sangat shock mendengar berita kepergian Nichkhun secara diam2, cobaan apalagi ini tuhan??? Apa yg sebenarnya membuat Nichkhun yg sangat mencintai Uyong selama ini sampai tega meninggalkannya seperti ini??? 

.

.

TBC

.

.

NEXT CHAP AKAN D UPDATE SECEPATNYA

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nhmelody #1
Chapter 32: Waaah.. Daebak author-nim.. Ni FF yg paling bnyak menguras air mata. Dri chapter 3 ampechapter akhir' sungguh mengobrak abrik perasaan saya. Seperti membuka luka lama. Kenapa rasa sakit itu muncul kembali stlh baca FF ini?? . aaah No comment yg jelas tisu dah berhamburan dimana".
hydeemd #2
Chapter 32: Kak, org yg diperankan Chanie, really, he was such a filthy jerk, sorry to say hehehe. Agak mirip sama yg prnah gw alami sih, gw smpet benci banget ama itu manusia satu kluarga sama aja, hahaha tp mungkin agak beda sih, gw tidak seinnocent dan sebaik Junho di sini, I was guilty too a little bit. Si Khun juga ampun deh, are people like those two really alive in this world??? They'll ruin the universe, jinjja, hahahaha. Anyway, you did a great job since you could write it all over again despite your scars, gila banget. Keren. Ditunggu FF selanjutnya, and hope you'll find your own happiness someday!
ayudaantariksa #3
Semangatt lanjut authornim
santa_aritonang #4
Chapter 32: Like it. Krn sbnrnya kita ga bisa memaksa takdir. Suka sama jalan ceritanya. Masing2 pny cerita cinta. Berkarya trus author... ditunggu cerita selanjutnya...
niLynnelle
#5
Rada ng gantung sihh... Tpi gpp... Dimklumi krna ini kisah nyata.... Jiwa penasaran aku terenggut semua buat ff yg stu ini...
Now,, saat nya nimbrung di ff slnjutnya..
Ganbate eon buat ff barunya.. Sequel dri why yahh... Okehhsipplaahh...
akreema #6
Chapter 32: First of all, aku menunggu hingga akhir kalimat mu tentang FF ini. Sejak konflik chanuneo ini dimulakan, aku yakin yang cerita ini pasti akan terkait dengan dirimu. Tahniah untuk jalan ceritanya yang jelas dan bisa membuatku sering ternanti sambungannya. Juga sekalung tahniah kerana author berjaya membuktikan bahawa cinta itu terkadang harus melepaskan daripada terus memaksa. Dan melepaskan juga bukan bermakna membenci tapi tulus untuk melihat dia bahagia. Apa pun, tetap terus berjalan dan tersenyum pada masa lalu yang membuatmu terus kuat untuk berkata tidak pada kesakitan.

*Kerana aku juga pernah belajar melepaskan, memaksa diri melupakan hingga akhirnya yang ada hanyalah sebuah hati dan jiwa yang mati. Tidak mampu menyayangi yang lain kerana bimbang terluka dan meluka :)

Adiós ~ Annyeong
Tiya26 #7
Chapter 32: Astaga endingnya ngegantung bgt eon
Amaliaambar
#8
Chapter 32: Agak kecewa sih sama endingnya tp gwenchana eon... aku siap menunggu FF baru mu hwaiting!!!!
Khayra1989
#9
Chapter 32: Daebak!! Author hwaiting!!!
Ok_adel27 #10
Chapter 31: Khunnie ga ada kabarnya lagi?